1. Dokumen membahas analisis proyeksi arus kas untuk penggantian mesin lama dengan mesin baru. Termasuk identifikasi arus kas tambahan, perhitungan NPV, dan dampak penggantian terhadap depresiasi, pajak, dan modal kerja.
2. Contoh perhitungan menunjukkan penggantian mesin akan menghasilkan penghematan biaya tetapi membutuhkan belanja modal awal sebesar Rp406,5 juta. Namun, arus kas bebas
1. Tugas Rangkuman Manajemen Keuangan
Bab 12: Analisis Proyeksi Arus Kas
Oleh:
Riswanty Rayhan Wizdhani (25)
Kelas 3-04
D III Kebendaharaan Negara
2. 1. Identifikasi Arus Kas Tambahan
Identifikasi terhadap arus kas tambahan dapat dilakukan oleh perusahaan ketika
ingin menambah investasi baru. Dengan identifikasi ini, perusahaan dapat
mempertimbangkan apakah suatu investasi baru tersebut memberikan keuntungan
tambahan atau hanya mengurangi keuntungan yang telah ada. Adapun rumus yang
digunakan untuk melakukan identifikasi yaitu:
Untuk menghindari kesalahan umum yang terjadi, berikut pedoman dalam
melakukan identifikasi arus kas:
a. Biaya tertanam bukanlah arus kas tambahan
b. Biaya berlebih bukanlah arus kas tambahan
c. Mencari sistem yang sinergis
d. Menjelaskan biaya kesempatan
e. Bekerja sesuai kebutuhan modal kerja
f. Mengabaikan pembayaran bunga dan pembiayaan lainnya
2. Perkiraan Arus Kas Proyek
Arus Kas Bebas digunakan untuk menganalisis sebuah investasi dan menentukan
apakah investasi tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan atau tidak. Arus Kas
Bebas dapat dihitung menggunakan rumus:
2.1.Depresiasi, Pajak, dan Arus Kas
Depresiasi timbul karena perusahaan membeli aset tetap pada periode sebelumnya
dan sekarang, dengan adanya depresiasi, perusahaan telah mengalokasikan biaya
perolehan dari waktu ke waktu. Depresiasi bukan merupakan beban kas karena beban
kas yang sesungguhnya terjadi ketika perolehan aset. Sehingga, pendapatan bersih yang
didapatkan oleh perusahaan mengecilkan arus kas dengan mengurangi
depresiasi.Terdapat dua metode dalam penghitungan depresiasi, yaitu menggunakan
Modified Accelerated Cost Recovery System (MACRS), digunakan untuk sebagian besar
properti yang dapat disusutkan, dan metode garis lurus digunakan untuk pelaporan
Incremental Project Cash Flows =
Firm Cash Flows with The Project β Firm Cash Flows without The Project
Free Cash Flows =
Net Operating Income (Profit) β Taxes + Depreciation Expense β Increase in Capital
Expenditure (CAPEX) β Increase in Net Operating Working Capital (NOWC)
π¨πππππ π«πππππππππππ = πΌπππ‘πππ πΆππ π‘ + ππ‘βππ πΆππ π‘ β
πΈπ₯ππππ‘ππ ππππ£πππ
π
3. laporan keuangan kepada publik. Rumus untuk menghitung depresiasi secara metode
garis lurus:
2.2.Prosedur Penghitungan Arus Kas Proyek
Tahap 1: Estimasi Arus Kas Proyek
Tahap 2: Menghitung modal kerja proyek yang dibutuhkan
Tahap 3: Menghitung belanja modal yang dibutuhkan
Tahap 4: Menghitung Arus Kas Bebas
*CHECKPOINT 1
Dik.: Equipment cost or CAPEX (today) = Rp 300.000.000
Project Life = 6 tahun
Salvage Value = Rp 550.000
Depreciation Expense = Rp 30.000.000 per tahun
Operating CFt =
Net Operating Income (Profit) β Taxest + Depreciation Expenset
Investment in Net Operating Working Capital =
Increase in Account Receivable + Increase in inventory β Increase in Account Payable
Project Revenues
-COGS
=Gross Profit
-Cash Operating Expenses
-Depreciation
=Net Operating Income
-Taxes
= Net Operating Profit after Taxes (NOPAT)
+Depreciation
=Operating Cash Flows
Less: Increase in CAPEX
Less: Increase in Net Operating Working
Capital
= Free Cash FLows
4. Cash Operating Expenses = Rp (2.700.000) per tahun
Revenues (Year 1) = Rp 330.000.000 per tahun
Growth rate for revenues = 0% per tahun
COGS/Revenues = 70%
Investment in net operating working capital (Year 0) = Rp (70.000.000)
Required rate of return = Rp 20%
Tax Rate = 34%
Dit.: Hitung berapa arus kas operasi?
Jawab:
Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Year 6
Project Revenues
(growing at 0%
per year)
Rp
330.000
Rp
330.000
Rp
330.000
Rp
330.000
Rp
330.000
Rp
330.000
-COGS (70% of
revenues)
(231.000) (231.000) (231.000) (231.000) (231.000) (231.000)
=Gross Profit Rp
99.000
Rp
99.000
Rp
99.000
Rp
99.000
Rp
99.000
Rp
99.000
-Cash Operating
Expenses (fixed at
Rp 2.700 per
tahun)
(2.700) (2.700) (2.700) (2.700) (2.700) (2.700)
-Depreciation (Rp
30.000/6 tahun)
(5000) (5000) (5000) (5000) (5000) (5000)
=Net Operating
Income
Rp
91.300
Rp
91.300
Rp
91.300
Rp
91.300
Rp
91.300
Rp
91.300
5. -Taxes (34%) (31.042) (31.042) (31.042) (31.042) (31.042) (31.042)
=Net Operating
Profit After Tax
Rp
60.258
Rp
60.258
Rp
60.258
Rp
60.258
Rp
60.258
Rp
60.258
+Depreciation 5000 5000 5000 5000 5000 5000
= OPERATING
CASH FLOW
Rp
65.258
Rp
65.258
Rp
65.258
Rp
65.258
Rp
65.258
Rp
65.258
2.3.Menghitung NPV
Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengevaluasi investasi menggunakan
discount rate atau rate of return. Rumus yang digunakan yaitu:
3. Inflasi dan Penganggaran Modal
Dalam suatu investasi, kita tidak dapat mengatasi masalah inflasi harga tetapi kita
dapat mengantisipasinya dengan menyesuaikan pendapatan dan beban proyek. Nominal
Cash Flows adalah arus kas yang menjelaskan inflasi ke depan. Real Cash Flows adalah
arus kas yang muncul ketika tidak ada inflasi. Biasanya perusahaan menghitung proyeksi
nilai dengan mendiskontokan nominal cash flows pada nominal rate of return.
4. Penggantian Proyeksi Arus Kas
Ciri khas dari penggantian investasi adalah sumber utama arus kas investasinya
berasal dari penghematan biaya, bukan dari pendapatan karena perusahaan telah
mengoperasikan aset yang ada untuk menghasilkan pendapatan. Dengan penggantian
proyek, harus dilakukan pembandingan terhadap arus kas perusahaan yang akan terjadi
tanpa membuat arus kas perusahaan dengan penggantian aset berubah.
Kategori 1: Pengeluaran awal, CF0
β Harga penjualan aset lama > nilai depresiasi
β’ Adanya keuntungan kena pajak karena dipajaki pada tarif pajak
perusahaan marginal dan dikurangi dari belanja modal.
β Harga penjuala aset lama = nilai depresiasi
β’ Tidak ada pajak yang dihasilkan.
β Harga penjualan aset lama < nilai depresiasi
πππ = πΆπΉ0 +
πΆπΉ1
1 + π
1 +
πΆπΉ2
1 + π
2 + β― +
πΆπΉ π
1 + π
π
6. β’ Adanya kerugian pajak dan kemungkinan digunakan untuk mengimbangi
keuntungan modal. Adanya penghematan pajak sehingga menambah
belanja modal.
Kategori 2: Arus Kas Tahunan
β Perubahan pada Depresiasi dan Pajak
β’ Beban depresiasi perusahaan meningkat oleh jumlah penyusutan pada set
baru tetapi menurun oleh jumlah penyusutan pada penggantian asset.
Untuk menentukan perubahan pada pajak, jumlah penyusutan yang baru
dikurangi dengan penyusutan yang hilang.
β Perubahan Pada Modal Kerja
β’ Untuk memproduksi dan menjual sebuah produk, perusahaan mungkin
akan meningkatkan investasi persediaannya, yang akan membutuhkan
tambahan pendanaan. Di sisi lain, pendanaan dilakukan dengan
meningkatkan hutang untuk mengimbangi pengeluaran.
β Perubahan pada Pengeluaran Modal
β’ Penggantian asset akan membutuhkan pengeluaran pada saat akuisisi tapi
juga akan membutuhkan modal tambahan selama periode tersebut.
*CHECKPOINT 2
Dik. = k = 15%
New Machine: Annual cost of defects = Rp. 15.000.000
Net operating income = Rp. 700.000.000
Book value of equipment = Rp 550.000.000
Salvage value (today) = NA
Salvage value (year 5) = Rp 40.000.000
Shipping cost = Rp 20.000.000
Installation cost = Rp 15.000.000
Remaining project life (years) = 5
Net operating working capital = Rp 55.000.000
Salaries = Rp 210.000.000
Fringe benefits = Rp 5.000.000
Maintenance = Rp 75.000.000
7. Old Machine: Annual cost of defects = Rp. 40.000.000
Net operating income = Rp. 700.000.000
Book value of equipment = Rp 175.000.000
Salvage value (today) = Rp 180.000.000
Salvage value (year 5) = -
Shipping cost = NA
Installation cost = NA
Remaining project life (years) = 5
Net operating working capital = Rp 55.000.000
Salaries = Rp 300.000.000
Fringe benefits = Rp 9.000.000
Maintenance = Rp 15.000.000
Dit. = Apakah perusahaan harus mengganti mesin lama menjadi mesin baru?
Jawab =
(Dalam ribuan)
Analysis of the Initial Outlay Year 0
New Machine
Purchase price Rp (550.000)
Shipping cost (20.000)
Installation cost (15.000)
Total installed cost of
purchasing the new press
Rp (585.000)
Old Machine
Sale price Rp 180.000
Less: Tax on gain = [(Rp
180.000-175.000)x0.30]
(1.500)
After-tax proceeds from the
sale of the old press
Rp 178.500
Operating working capital 0
Initial cash flow Rp (406.500)
Analysis of the Years 1-4 Years 5
8. Annual Cash Flows
Cash Inflows
Increase in operating
income
Rp 0
Reduced salaries Rp 90.000
Reduced defects 25.000
Reduced fringe
benefits
4.000
Rp 119.000 Rp 119.000
Cash Outflows
Increased
maintenance
Rp (60.000)
Increased depreciation (101.000)
Rp (161.000) Rp (161.000)
Net operating income Rp (42.000) Rp (42.000)
Less: Taxes (12.600) (12.600)
NOPAT Rp (54.600) Rp (54.600)
Plus: Depreciation 101.000 101.000
Operating cash flows Rp 46.400 Rp 46.400
Less: increase in net
operating working
capital
0
Less: increase in
CAPEX
0 40.000
Free Cash Flows Rp 46.400 Rp 86.400