REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
ANALIZING REPLACEMENT PROJECT CASH FLOW
1. MATERI
“ANALYZING PROJECT CASH FLOW”
DISUSUN OLEH:
NAMA : RESTU ADITYA P
NOMOR POKOK MAHASISWA : 4301170001
DOSEN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN
ABSOR MARANTIKA
KELAS 3-03
PRODI D-III KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2. Menganalisis Arus Kas Poyek
Analyzing Project Cash Flow
Urgensi
Terkait dengan memperkirakan arus kas yang berdampak pada keputusan
atas kelayakan suatu proyek.
Objek Pembelajaran
A. Komponen Arus Kas suatu proyek
1. Initial Investment
Pengeluaran Kas ketika investasi dimulai .Misalnya ketika membeli
suatu aset.
2. Operating Cash inflow
Kas masuk yang diharapkan setelah dilakukan initial investment.
Tujuan dari suatu investasi ialah menghasilkan pemasukan kas.
3. Terminal Cash Flow
Tambahan arus kas di akhir periode investasi Misal, Hasil dari
penjualan aset setelah dikurangi pajak, sebagai Kas masuk.
B. Inremental Cash Flow
Terkait dengan tambahan arus kas yang diterima yang berasal dari suatu
proyek baru.
Untuk menentukannya , lihatlah perbedaan pada cash flow with project
dan cash flow without project. Selisih dari keduanya merefleksikan
incremental cash flow. Apabila nilai incremental cash flow positif maka
arus kas perusahaan akan bertambah dengan diterimanya proyek baru
tersebut.
Prinsip Incremental Cash Flow:
1. Mempertimbangkan semua efek dari suatu insiden, baik yang
meningkatkan maupun mengurangi profitability
2. Mengabaikan sunk cost, pengeluaran yang telah diakui di masa lalu.
Misalnya riset pasar, terlepas dari investasi diambil atau tidak biaya
tersebut telah diakui dan dikeluarkan sebelum investasi dilakukan.
Incremental Project = Firm Cash Flow - Firm Cash Flow
Cash Flow With The Project Without The Project
3. 3. Memasukkan opportunity cost, biaya yang hilang dari dipilihnya
suatu alternatif.
Misalnya perusahaan kehilangan opportunity cost yakni pendapatan
sewa karena ruangan kosong di perusahaan itu digunakan sebagai
gudang ketimbang disewakan sebagai kantin.
4. Overhead Cost , yakni biaya listrik, air ,sewa dll yang tidak terkait
langsung dengan proyek tidak termasuk dalam perhitungan
incremental cash flow . Biaya-biaya tersebut tetap terjadi terlepas jadi
atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan.
5. Memperkirakan Net Working Capital secara tepat , yakni Current
Asset – current liability karena berubah seiring waktu.
6. Mengabaikan interest payment and other financing cost untuk
menghindari perhitungan dua kali karena telah dihitung dalam cost of
capital yang digunakan untuk men-diskontokan cash flow.
C. Forecastng Project Cash Flow
Empat tahap dalam memperkirakan arus kas proyek:
1. Memperkirakan operating cash flow
operating cash flow adalah arus kas yang dihasilkan perusahaan
dalam proses bisnis yang mereka lakukan yang dapat menjadi indikasi
apakah perusahaan mempunyai arus kas yang cukup untuk
pertumbuhan bisnis atau memerlukan tambahan pembiayaan,
Operating Cash Flow = Net operating income–Taxes + Depreciation
Nopat Expense
2. Mengitung working capital
Modal kerja secara sederhana ialah selisih aktiva lancar dan hutang
lancar. Working Capital dapat menjadi indikasi bahwa suatu
perusahaan mengalami kesulitan uang bila hutang lancarnya melebihi
aktiva lancar.Namun, bila aktiva lancar melebihi hutang lancarnya
maka itu juga belum tentu baik bagi perusahaan.Misalnya aktiva
lancar tersebut banyak diinvestasikan berupa inventory, maka ini
sangat berisiko bila inventory tidak cepat terjual sehingga perusahaan
tidak mampu membiayai pengeluaran. Inilah pentingnya mengontrol
working capital untuk menyeimbangkan biaya dan manfaat.
4. Increase in + Increase in - Increase in
Account Receivable Inventories Account Payable
3. Menghitung capital expenditure
CAPEX ialah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
asset tetap yang baru maupun memelihara/meningkatkan asset tetap
yang telah dimilikinya. CAPEX digunakan perusahaan dalam
melakukan investasi untuk mempertahankan ruang lingkup operasi
perusahaan.Sebagai akibat dari CAPEX, maka tiap tahun perusahaan
mengalokasikan biaya depresiasi dari asset tetap tersebut selama masa
manfaat.
Depreciation expense dihitung dengan metode garis lurus
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐸𝑥𝑝 =
𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡+𝑆ℎ𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑑 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑒𝑥𝑝
𝑙𝑖𝑓𝑒 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡
4. Menghitung free cash flow
free cash flow ialah arus kas bebas yang dihasilkan perusahaan
setelah melakukan pengeluaran kas untuk mempertahankan proses
bisnis yang mereka lakukan.Berbeda dengan laba bersih, arus kas
bebas tidak memasukkan pengeluaran non tunai dan pembayaran
bunga dalam perhitungannya.
Operating – Increase in – Increase in
Cash flow Capex Net Working Capital
D. Inflasi
Inflasi ialah kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus.
Memperkirakan arus kas proyek harus mempertimbangkan adanya inflasi
karena suatu proyek berjalan dalam waktu jangka panjang.Artinya
Analisis arus kas proyek akan menjadi bias bila cash flow tidak
memperhitungkan inflasi secara benar.
Nominal Rate = 1+ Real Rate + Inflation Rate
5. E. Replacement Project Cash Flow
Memperkirakan Cash Flow dalam Replacemet project lebih rumit
dibanding dalam New project or expansion project karena kita harus
menentukan incremental cash flow yang terkait dengan proyek yang
ada.Tujuan dari replacement project cash flow ialah untuk melihat
apakah perusahaan harus menggganti asset yang ada untuk menjaga
efisiensi-nya.
Contohnya ialah ketika perusahaan lebih memilih mengganti mesin
mereka yang lama dengan mesin yang lebih baru dibanding membeli
tambahan mesin.
6. Contoh Soal Komprehensif
(Calculating Project Cash Flows, NPV, PI, IRR in a comprehensive problem)
Traid Winds Corporation, a firm in the 30% marginal tax rate bracket with 10% required rate
of return or discount rate, is considering a new project that involves the introduction of a new
product. This Project is expected to last 5 years, and then, because this is somewhat of a fad
project, it will be terminated. Given the following information, determine the net cash flows
associated with the project and the project’s NPV, PI, and IRR. Apply the appropriate
decision criteria.
Cost of new plant and equipment : $29,700,000
Shipping and installation Cost : 300,000
Unit Sales:
Year Unit Sold
1 75,000
2 135,000
3 130,000
4 80,000
5 70,000
Sales Price per unit : $400/unit in years 1-4, $350/unit in year 5
Variable cost per unit: $200/unit
Annual Fixed Cost : $1,000,000
Working Capital Requirements : There will be an initial working capital requirement of
$300,000 to get production started. For each year, the total investment in net working capital
will be equal to 15% of the dollar value of sales for that year.Thus, the investment in working
capital will increase during years 1 and 2 and then decrease in years 3 through 5. Finally, all
working capital will be liquidated at the termination of the project at the end of year 5.
The depreciation method: Use straight line method and it is assumed has no salvage value
Answer :
Annual Depreciation expense (using straight line method)
= (Cost of equipment + Shipping & Installation Expense – Expected salvage value)
÷ (Life of the equipment)
= (29,700,000 + 300,000) ÷ 5 = 6,000,000
7. Menghitung Working Capital
Year 0 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Sales 30000000 54000000 52000000 32000000 24500000
NOWC 300000 4500000 8100000 7800000 4800000 3675000
Change
NOWC
300000 (4200000) (3600000) 300000 3000000 1125000
Increase
NOWC
(300000) (4200000) (3600000) 300000 3000000 4800000
Menghitung Free Cas Flow
Year 0 Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Revenue 30000000 54000000 52000000 32000000 24500000
Less :
Variable
Cost
15000000 27000000 26000000 16000000 12250000
Less :
Fixed
Expense
1000000 1000000 1000000 1000000 1000000
Less :
Depreciati
on
6000000 6000000 6000000 6000000 6000000
NOI 8000000 20000000 19000000 9000000 5250000
Less :
Taxes
2400000 6000000 5700000 2700000 1575000
NOPAT 5600000 14000000 13300000 6300000 3675000
Plus :
Depreciati
on
6000000 6000000 6000000 6000000 6000000
Operating
Cash Flow
11600000 20000000 19300000 12300000 9675000
Less :
Increase in
NOWC
300000 4200000 3600000 (300000) (3000000) (4800000)
Less :
Increase in
CAPEX
30000000
Free Cash
Flow
(30200000) 7400000 16400000 19000000 9300000 4875000
Menghitung NPV
1 2
1 2
0
Cash Flow Cash Flow Cash Flow
Cash FlowNet Present for Year 1 ( ) for Year 2 ( ) for Year ( )
for Year 0 ( )Value ( ) Discount Discount Discount
1 1 1
Rate ( ) Rate ( ) Rate ( )
nCF CF n CF
CFNPV
k k k
n
8. NPV = (15,200,000) + 7,400,000 + 19,000,000 + 16,400,000 + 9,300,000 + 4,875,000
(1+0,1)1
(1+0,1)2
(1+0,1)3
(1+0,1)4
(1+0,1)5
= (30,200,000) + 6,727,273 + 15,702,479 + 12,321,563 + 6,352,025 + 3,026,991
= 13,930,331
Menghitung PI
PI = PV of expected cash flows
-Initial Outlay
= 44,130,331
30,200,000
= 1,46
Menghitug IRR
Karena NPV bernilai positif dan PI>1 maka proyek diterima.
9. (Calculating replacement project cash flow)
Asumsikan bahwa mesin yang lama sebenarnya mampu dijual seharga Rp20.000.000 dari
nilai bukunya sebesar Rp 50.000.000 .Mesin baru yang digunakan untuk menggantikan mesin
lama seharga Rp 200.000.000 dengan biaya pengiriman dan instalasi sebesar Rp50.000.000
yang mempunyai umur manfaat selama 5 tahun. Setelah lima tahun, mesin memiliki nilai
buku sebesar Rp100.000.000 karena biaya depresiasi sebesar Rp20.000.000 per tahun dan
Nilai pasar saat itu Rp80.000.000. Mesin baru diharapkan mampu menghasilkan tambahaan
sebesar Rp150.000.000 dengan biaya Rp20.000.000. Tax rate sebesar Rp 40%. Payback
period yang ditentukan ialah selama 5 tahun. Net working capital perusahaan tersebut sebesar
Rp30.000.000. Hitung Initial outlay investment, operating cash flow dan terminal cash flow
untuk proyek penggantian asset tersebut
Jawab :
Initial outlay = Biaya Mesin baru – Nilai mesin lama
(200.000.000 + 50.000.000) – 20.000.000
= Rp 230.000.000
Operating cash flow
CFt = (revenues - costs)*(1 - tax rate)
CF1 = (Rp150.000.000 - Rp20.000)*(1 - 40%) = Rp 78.000.000
CF2 = (Rp150.000.000 - Rp20.000)*(1 - 40%) = Rp 78.000.000
CF3 = (Rp150.000.000 - Rp20.000)*(1 - 40%) = Rp 78.000.000
CF4 = (Rp150.000.000 - Rp20.000)*(1 - 40%) = Rp 78.000.000
CF5 = (Rp150.000.000 - Rp20.000)*(1 - 40%) = Rp 78.000.000
Terminal Cash Flow:
Pengembalian modal kerja Rp 30.000.000
Salvage Value mesin R 80.000.000
Pengurangan pajak Rp 8.000.000
Net terminal cash flow Rp110.000.000
Operating CF5 Rp 78.000.000
Total year 5 cash flow Rp188.000.000
10. Daftar Pustaka
Titman Sheridan, Arthur J. Kewon, dan John D. Martin. 2018. Financial
Management: Principles and Application, 13th Edition. Kuala Lumpur: Pearson.
www.investopedia.com