SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
10-1
CHAPTER

10

ACQUISITION AND DISPOSITION OF
PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT

Intermediate Accounting
IFRS Edition
Kieso, Weygandt, and Warfield

10-2
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.

10-3

Menjelaskan tentang aktiva tetap berwujud
Menjelaskan dan menyebutkan tentang
bentuk-bentuk aktiva tetap berwujud
Bisa
mengelompokkan
aktiva
tetap
berwujud
Mengerti
tentang
pengeluaranpengeluaran modal dan pendapatan
Mengerti tentang bagaimana perolehan
aktiva tetap
Menghitung harga perolehan aktiva tetap
dan pencatatannya
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
7.
8.

10-4

Menggunakan metode garis lurus untuk
menghitung beban penyusutan tahunan
Menerapkan metode unit produksi untuk
deplesi sumber daya alam
Definisi Aktiva Tetap Berwujud
Definisi Aktiva Tetap Berwujud
 Aktiva

– aktiva yang berwujud yang relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan yang normal.
 Aktiva
berwujud
yang
dimiliki
oleh
perusahaan dapat mempunyai macammacam bentuk seperti tanah, bangunan,
mesin-mesin dan alat-alat, kendaraan, dll

10-5
Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud
Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud
 Aktiva

tetap yang umurnya tidak terbatas
seperti tanah untuk tata letak perusahaan,
pertanian dan peternakan
 Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
bisa diganti dengan aktiva yang sejenis,
misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel,
kendaraan
 Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang
sejenis, misalnya sumber-sumber alam
seperti tambang, hutan, dll
10-6
Pengeluaran Modal dan Pendapatan
Pengeluaran Modal dan Pendapatan
 Pengeluaran

Modal (capital expenditure)
adalah
pengeluaran-pengeluaran
untuk
memperoleh suatu manfaat yang akan
dirasakan lebih dari satu periode akuntansi
dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening
aktiva
 Pengeluaran
pendapatan
(revenue
expenditure)
adalah
pengeluaranpengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang hanya dirasakan dalam
periode akuntansi yang bersangkutan dan
pengeluaran ini dicatat dalam rekening
biaya
10-7
Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud
Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud
 Prinsip

Akuntansi Indonesia menyatakan
“Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku
yanitu harga perolehan aktiva tetap tersebut
dikurangi dengan akumulasi penyusutan”

10-8
Cara Perolehan Aktiva Tetap
Cara Perolehan Aktiva Tetap
 Pembelian

Tunai
 Pembelian Angsuran
 Ditukar dengan Surat-surat Berharga
 Ditukar dengan Aktiva Tetap Lain
 Diperoleh dari Hadiah/Donasi
 Aktiva yang Dibuat Sendiri

10-9
Pembelian Tunai
Pembelian Tunai
 Aktiva

tetap berwujud yang diperoleh dari
pembelian tunai dicatat dengan jumlah
sebesar uang yang dikeluarkan
 Termasuk di dalamnya adalah harga faktur
dan semua biaya yang dikeluarkan agar
aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai,
seperti biaya angkut, premi asuransi dalam
perjalanan, biaya balik nama, biaya
pemasangan dan biaya percobaan

10-10
Pembelian Tunai
Pembelian Tunai
 Contoh

:
PT
Risa
membeli
mesin
seharga
Rp5.000.000 pada tanggal 1 Januari 2005.
Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah biaya
angkut Rp 200.000, biaya pemasangan dan
percobaan mesin
Rp 500.000.
Jurnal pembeliannya :
Mesin
Rp5.700.000
Kas
Rp5.700.000

10-11
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
 Apabila

aktiva tetap diperoleh dari
pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk
bunga.
 Bunga selama angsuran baik jelas-jelas
dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan,
harus dikeluarkan dari harga perolehan dan
dibebankan sebagai biaya bunga

10-12
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
 Contoh

1:
PT Risa membeli mesin seharga Rp5.000.000
pada tanggal 1 Januari 2005. Pembayaran
pertama Rp2.000.000 dan sisanya diangsur
tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun
dengan bunga 12% per tahun

10-13
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran




10-14

1 Januari 2005 (pembelian mesin)
Mesin
Rp5.000.000
Utang
Rp3.000.000
Kas
Rp2.000.000
31 Desember 2005 (angsuran 1)
Pembayaran Angsuran 1
Rp1.000.000
Bunga : 12% x Rp3.000.000
Rp 360.000
Rp1.360.000
Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga
Rp 360.000
Kas
Rp1.360.000
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
 31

Desember 2006 (angsuran 2)
Pembayaran angsuran 2
Rp1.000.000
Bunga : 12% x Rp2.000.000
Rp 240.000
Rp1.240.000
Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga Rp 240.000
Kas
Rp1.240.000

10-15
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
 30

Mei 2007 (angsuran 3)
Pembayaran angsuran 3
Bunga : 12% x Rp1.000.000

Rp1.000.000
Rp 120.000
Rp1.120.000

Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas
Rp1.120.000

10-16
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran


10-17

Contoh 2 :
PT Risa pada tanggal 1 Januari 2005 membeli
mesin seharga Rp5.000.000 dengan pembayaran
angsuran tiap tahun sebesar Rp1.975.500 selama
tiga tahun. Dalam jumlah pembayaran tersebut
termasuk bunga sebesar 9%.
Bunga selama angsuran dihitung sbb :
Jumlah Pembayaran
Rp5.926.500
Harga perolehan mesin
Rp5.000.000
Bunga angsuran
Rp 926.500
Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran


Bunga angsuran sebesar Rp926.500 akan dialokasikan
dalam waktu 3 tahun dengan perhitungan sbb :

Thn

Jml Angs

Bunga

Pelunasan
Utang

Awal

Pokok Pinjaman
yg blm dibyr
5.000.000

1

1.975.500 5.000.000 x 9% =
450.000

1.525.500

3.474.500

2

1.975.500 3.474.500 x 9% =
312.700

1.662.800

1.811.700

3

1.975.500 1.811.700 x 9% =
163.800 *)

1.811.700

0

5.926.500 926.500

5.000.000

*) pembulatan
10-18
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Mesin dan Angsurannya
Mesin dan Angsurannya


1 Januari 2005
Mesin
Rp5.000.000
Beban bunga ditangguhkan Rp 926.500
Utang angsuran
Rp5.926.500



31 Desember 2005
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 450.000
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 450.000

10-19
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Mesin dan Angsurannya
Mesin dan Angsurannya


31 Desember 2006
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 312.700
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 312.700



31 Desember 2007
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 163.800
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 163.800

10-20
Ditukar Dengan Surat Berharga
Ditukar Dengan Surat Berharga
 Aktiva

tetap yang diperoleh dengan cara
ditukar
dengan
saham
atau
obligasi
perusahaan, dicatat sebesar harga pasar
saham atau obligasi yang digunakan sebagai
penukar
 Apabila harga pasar atau obligasi itu tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap
ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut
 Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau
obligasi perusahaan akan dicatat dalam
rekening modal saham atau utang obligasi
sebesar nilai nominalnya, selisih pertukaran
dengan nilai nominal dicatat dalam rekening
agio/disagio
10-21
Ditukar Dengan Surat Berharga
Ditukar Dengan Surat Berharga
 Contoh

:
PT Maya menukar sebuah mesin dengan
1.000 lbr saham biasa, nominal @Rp10.000.
pada saat penukaran, harga pasar saham
sebesar Rp11.000 per lbr. Pertukaran mesin
dengan saham ini dicatat dalam jurnal :
Mesin
Rp11.000.000
Modal Saham Biasa
Rp10.000.000
Agio Saham
Rp 1.000.000

10-22
Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya
Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya




10-23

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan
dengan cara tukar-menukar, atau sering
disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama
digunakan untuk membayar harga aktiva
baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana
kekurangannya dibayar tunai
Terdapat dua pertukaran aktiva tetap :
a. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
b. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
 Merupakan

pertukaran aktiva tetap yang
sifat dan fungsinya tidak sama
 Contohnya pertukaran tanah dengan mesin,
tanah dengan gedung, dll
 Harga perolehan dalam pertukaran seperti
ini harus didasarkan pada harga pasar
aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang
yang dibayarkan
 Jika harga pasar aktiva yang diserahkan
tidak dapat diketahui, maka harga perolehan
aktiva baru didasarkan pada harga pasar
aktiva baru
10-24
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
 Contoh

:
Pada awal tahun 2005 PT Maya menukarkan
mesin produksi dengan truk baru. Harga
perolehan
mesin
produksi
sebesar
Rp2.000.000, akumulasi depresiasi sampai
tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000
sehingga nilai bukunya sebesar Rp500.000.
Harga pasar mesin produksi tersebut
sebesar Rp800.000 dan PT Maya harus
membayar uang sebesar Rp1.700.000.

10-25
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis


Perhitungan harga perolehan truk :
Harga pasar mesin produksi Rp 800.000
Uang tunai yang dibayarkan Rp1.700.000
Harga perolehan truk
Rp2.500.000



Laba/rugi pertukaran mesin :
Harga pasar mesin
Rp800.000
Harga perolehan mesin
Rp2.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000
Rp500.000
Laba pertukaran mesin

10-26

Rp300.000
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis

Jurnal untuk mencatat pertukaran :
Truk
Rp2.500.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000
Kas
Rp1.700.000
Mesin
Rp2.000.000
Laba pertukaran mesin
Rp 300.000

10-27
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis




10-28

Apabila mesin diatas ditukarkan pada pertengahan
tahun 2005 dan bukannya awal tahun 2005, maka
pertama kali harus diadakan pencatatan depresiasi
untuk ½ tahun 2005 dan baru dilakukan pencatatan
transaksi pertukaran
Jika diketahui umur mesin tersebut 5 tahun maka
jurnal-jurnalnya adalah:
Depresiasi mesin
Rp200.000
Akumulasi depresiasi mesin
Rp200.000
(6/12 x 1/5 x Rp2.000.000 = Rp200.000)
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis


Laba/rugi pertukaran pertukaran mesin :
Harga pasar mesin
Harga perolehan mesin
Rp2.000.000
Dep. s/d awal 2005 Rp1.500.000
Depresiasi 6 bln Rp 200.000
Rp1.700.000
Laba pertukaran mesin

Rp800.000

Rp300.000
Rp500.000

Truk
Rp2.500.000
Akum. Depresiasi mesin
Rp1.700.000
Kas
Rp1.700.000
Mesin
Rp2.000.000
Laba pertukaran mesin
Rp 500.000

10-29
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Merupakan

pertukaran aktiva tetap yang
sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran
mesin produksi merek A dengan merek B,
Truk merek A dengan merek B, dll.
 Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan
bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan
(mengurangi harga perolehan aktiva yang
bersangkutan)
 Apabila pertukaran tersebut menimbulkan
kerugian maka ruginya dibebankan dalam
periode terjadinya pertukaran

10-30
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Contoh

1 : Rugi Pertukaran
PT Budi menukarkan truk merek A dengan
truk baru merek B. Harga perolehan Truk A
sebesar Rp10.000.000 dan akumulasi
depresiasinya sebesar Rp4.000.000. Truk B
harganya Rp25.000.000 dan dalam
pertukaran ini truk A dihargai Rp5.000.000
yaitu sebesar harga pasarnya. Sisanya
dibayar oleh PT Budi secara tunai.

10-31
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis


Perhitungan pertukaran truk :
Harga truk baru (B)
Harga truk A dalam pertukaran
Uang yang harus dibayar
Harga pasar truk A
Harga perolehan truk B

Rp25.000.000
Rp 5.000.000
Rp20.000.000
Rp 5.000.000
Rp25.000.000

Truk B
Rp25.000.000
Akum. Depresiasi truk A Rp 4.000.000
Rugi Pertukaran truk
Rp 1.000.000
Truk A
Rp10.000.000
Kas
Rp20.000.000
10-32
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis


Misalnya dari contoh di atas, truk A harga
pasarnya Rp5.000.000 tetapi dalam pertukaran
ini dihargai Rp8.000.000, maka harga perolehan
truk B adalah :
Harga truk baru (B)
Harga truk A dlm pertukaran
Uang yang harus dibayar
Harga pasar truk A
Harga perolehan truk B

10-33

Rp25.000.000
Rp 8.000.000
Rp17.000.000
Rp 5.000.000
Rp22.000.000
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Laba/rugi

pertukaran :
Nilai buku truk A
Rp6.000.000
Harga pasar truk A
Rp5.000.000
Rugi pertukaran truk Rp1.000.000

10-34
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Contoh

2 : Laba
penerimaan kas

pertukaran

tanpa

PT Budi menukarkan mesin A dengan mesin
B. Harga perolehan mesin A sebesar
Rp12.000.000 dan akumulasi depresiasinya
sebesar Rp8.000.000. Harga pasar mesin A
sebesar Rp7.000.000 digunakan sebagai
dasar pertukaran. Harga mesin B sebesar
Rp15.000.000 dan PT Budi membayar uang
Rp8.000.000 sebagai pelunasannya.

10-35
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis


Perhitungan harga perolehan mesin :
Harga mesin B
Rp15.000.000
Nilai Buku mesin A
Rp4.000.000
Harga pasar mesin A Rp7.000.000
Laba pertukaran
Rp 3.000.000
Harga perolehan mesin B
Rp12.000.000

Mesin B
Akum Dep mesin A
Mesin A
Kas
10-36

Rp12.000.000
Rp 8.000.000
Rp12.000.000
Rp 8.000.000
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Contoh

3 : Laba pertukaran dg penerimaan

kas
Laba diakui =
Jmlh uang yg diterima
Jml uang yang + Harga pasar aktiva tetap
diterima
yang diperoleh

10-37

x Jml laba
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
 Contoh,

PT Budi menukarkan truk A dengan
truk B. Informasi yang berhubungan dengan
pertukaran adalah :
Harga perolehan truk A
Rp50.000.000
Akum. Depresiasi truk A
Rp20.000.000
Harga pasar truk B
Rp35.000.000
Harga pasar truk A
Rp40.000.000
Jumlah uang yang diterima
Rp 5.000.000

10-38
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis


Perhitungan laba diakui dan harga perolehan :
Laba pertukaran :
Harga perolehan truk A
Rp50.000.000
Akumulasi depresiasi
Rp20.000.000
Nilai Buku
Rp30.000.000
Harga pasar truk A
Rp40.000.000
Laba pertukaran
Rp10.000.000
Laba yang diakui =

5.000.000
5 jt + 35 jt
= Rp1.250.000

10-39

x 10.000.000
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis


Harga perolehan truk B :
Harga pasar truk B
Rp35.000.000
Laba ditangguhkan
Rp 8.750.000 (10 jt-1,25jt)
Rp26.250.000

Kas
Rp 5.000.000
Truk B
Rp26.250.000
Akum. Depresiasi truk A Rp20.000.000
Truk A
Rp50.000.000
Laba pertukaran truk
Rp 1.250.000

10-40
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi








10-41

Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah,
pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari
prinsip harga perolehan.
Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan
biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih
kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima.
Apabila dicatat sebesar biaya yang sudah
dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan
jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban
depresiasi menjadi terlalu kecil
Untuk mengatasi hal ini maka aktiva yang diterima
sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
 Contoh

: PT Budi menerima hadiah berupa
tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut :
Tanah
Rp2.500.000
Gedung
Rp4.000.000
Rp6.500.000

Jurnalnya :
Tanah
Gedung
Modal-Hadiah
10-42

Rp2.500.000
Rp4.000.000
Rp6.500.000
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi


Jika dalam penerimaan hadiah tersebut PT Budi
mengeluarkan biaya sebesar Rp100.000 maka
modal hadiah akan dikredit dengan jumlah
Rp6.400.000

Jurnalnya :
Tanah
Gedung
Modal-Hadiah
Kas

10-43

Rp2.500.000
Rp4.000.000
Rp6.400.000
Rp 100.000
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
 Apabila

donasi yang diterima belum pasti
akan menjadi milik perusahaan (karena
tergantung terlaksananya perjanjian) maka
aktiva dan modal dicatat sebagai elemen
yang belum pasti (contingent).
 Bila hak atas aktiva tersebut sudah diterima
maka barulah contingent assets tadi dicatat
sebagai harta (aktiva)

10-44
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi


Misal PT Budi mendapat hadiah berupa tanah yang
harga pasarnya Rp10.000.000. Hak atas tanah
tersebut akan diserahkan jika perusahaan sudah
berjalan selama 2 tahun

Jurnalnya :
Aktiva yg blm pasti-Tanah
Rp10 jt
Modal yg blm pasti-Tanah
Rp10 jt

10-45
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi


Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan
biaya sebesar Rp250.000 untuk pengurusan suratsurat pemilikan

Jurnalnya :
Tanah
Modal yg blm pasti-Tanah
Aktiva yg blm pasti-Tanah
Kas
Modal-Hadiah

10-46

Rp10.000.000
Rp10.000.000
Rp10.000.000
Rp 250.000
Rp 9.750.000
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
 Perusahaan

mungkin membuat sendiri
aktiva tetap yang diperlukan seperti
gedung, alat-alat dan perabot
 Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang
dapat dibebankan langsung seperti bahan,
upah langsung dan factory overhead
langsung tidak menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok aktiva yang
dibuat
 Tetapi
biaya factory overhead tidak
langsung akan menimbulkan pertanyaan
berapa besar yang harus dialokasikan
keapad aktiva yang dikerjakan itu
10-47
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk
membebankan biaya factory overhead :
1. kenaikan biaya factory overhead yang
dibebankan pada aktiva yang dibuat
 Harga pokok aktiva = semua biaya langsung
+ kenaikan BOP
2. biaya factory overhead dialokasikan
dengan tarif kepada pembuatan aktiva
dan produksi
 harga pokok aktiva = semua b. langsung + tarif
yang menjadi beban aktiva yang dibuat

10-48
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
1.

10-49

Tanah :
a. harga beli
b. komisi pembelian
c. bea balik nama
d. biaya penelitian tanah
e. iuran-iuran (pajak) selama tanah belum dipakai
f. biaya merobohkan bangunan lama
g. biaya perataan tanah, pembersihan dan
pembagian
h. pajak yang menjadi beban pembeli pada waktu
pembelian tanah
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
2.

10-50

Bangunan :
a. harga beli
b. biaya perbaikan sebelum gedung dipakai
c. komisi pembelian
d. bea balik nama
e. pajak yang menjadi tanggunan pembeli pada waktu
pembelian
Apabila gedung dibuat sendiri maka harga
perolehannya :
a. biaya-biaya pembuatan gedung
b. biaya perencanaan, gambar, dll
c. biaya pengurusan izin bangunan
d. pajak-pajak selama masa pembangunan gedung
e. bunga selama masa pembuatan gedung
f. asuransi selama masa pembangunan
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
3.

10-51

Mesin dan Alat-alat :
a. harga beli
b. pajak pembelian
c. biaya angkut
d. asuransi selama perjalanan
e. biaya pemasangan
f. biaya yang dikeluarkan selama masa
percobaan mesin
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
4.

Alat-alat kerja
a.

b.

10-52

Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alatalat untuk mesin atau alat-alat seperti drei,
catut, pukul besi, dll.
Karena harga perolehannya relatif kecil maka
biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
5.

10-53

Cetakan-cetakan (pattern dan Dies)
Cetakan-cetakan yang dipakai untuk
produksi dalam beberapa periode dicatat
dalam
rekening
aktiva
tetap
dan
didepresiasi selama umur ekonomisnya
Tetapi jika cetakan ini dipakai hanya untuk
memproduksi pesanan khusus, maka
harga perolehannya dibebankan sebagai
biaya produksi pesanan tersebut
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
6.

10-54

Perabot (Mebelair) dan Alat-alat Kantor
Perabot seperti meja, kursi, lemari dan
alat-alat kantor termasuk mesin tik, mesin
hitung; pembelian atau pembuatan alatalat ini harus dipisah-pisahkan untuk
fungsi-fungsi produksi, penjualan dan
administrasi
Yang termasuk dalam harga perolehan
perabot atau alt-alat kantor adalah harga
beli, biaya angkut dan pajak-pajak yang
menjadi tanggungan pembeli
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
7.

10-55

Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang
dimiliki juga harus dipisahkan untuk masingmasing fungsi yang berbeda.
Yang termasuk harga perolehan kendaraan
adalah harga faktur, bea balik nama dan biaya
angkut.
Biaya-biaya yang dibayar setiap periode seperti
pajak kendaraan, jasa raharja, dll dibebankan
sebagai biaya pada periode yang bersangkutan
Penyusutan
Penyusutan
 Penyusutan

adalah alokasi yang sistematis
dari harga perolehan aktiva selama periodeperiode yang berbeda yang memperoleh
manfaat dari penggunaan suatu aktiva
 Beban
penyusutan adalah pengakuan
penggunaan manfaat potensial dari suatu
aktiva

10-56
Faktor Yang Mempengaruhi Beban
Faktor Yang Mempengaruhi Beban
Penyusutan Periodik
Penyusutan Periodik
 Harga

perolehan aktiva
 Nilai sisa atau nilai residu
 Masa manfaat
 Pola penggunaan

10-57
Mencatat Penyusutan Periodik
Mencatat Penyusutan Periodik

Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan

10-58

xxx
xxx
Metode Penyusutan
Metode Penyusutan






10-59

Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Waktu :
1. Metode Garis Lurus
2. Metode yang dipercepat :
a. Metode jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun
Metode
Penyusutan
Berdasarkan
Faktor
Penggunaan
1. Metode jumlah jam jasa
2. Metode jumlah unit produksi
Metode Penyusutan Kelompok dan Gabungan
Contoh
Contoh




10-60

Misalkan sebuah mesin di awal tahun 2005 dibeli
dengan harga $100.000, dengan nilai residu $5.000
dan mempunyai masa manfaat selama 5 th.
Simbol-simbol yang digunakan dalam menghitung
penyusutan adalah :
C = Cost (harga perolehan aktiva)
R = Residual value (perkiraan nilai residu)
n = number (perkiraan masa manfaat dalam
satuan tahun, jam kerja, atau jumlah hasil
produksi)
D =Depreciation
(pembebanan
penyusutan
periodik
Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu


Metode Penyusutan Garis Lurus
D = C – R, atau $100.000 - $5.000
n
5 th
= $19.000 per tahun

Akhir Tahun

Perhitungan

Jumlah
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai Buku
Aktiva
$100.000

2005

$95.000/5

$19.000

$19.000

81.000

2006

95.000/5

19.000

38.000

62.000

2007

95.000/5

19.000

57.000

43.000

2008

95.000/5

19.000

76.000

24.000

2009

95.000/5

19.000

95.000

5.000

$95.000
10-61
Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu
 Metode

penyusutan jumlah angka tahun
[n(n+1)] atau 1+2+3+4+5 = 15 (sbg pembagi)
2

Akhir
Tahun

Perhitungan

Jumlah
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai Buku
Aktiva
$100.000

2005

$95.000 x 5/15

$31.667

$31.667

68.333

2006

95.000 x 4/15

25.333

57.000

43.000

2007

95.000 x 3/15

19.000

76.000

24.000

2008

95.000 x 2/15

12.667

88.667

11.333

2009

95.000 x 1/15

6.333

95.000

5.000

$95.000
10-62
Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu


Metode penyusutan saldo menurun berganda
Tarif Penyusutan
Masa Manfaat

2 kali tarif Garis Lurus

3

33 1/3%

66 2/3%

5

20

40

7

14 2/7

28 4/7

8

12 ½

25

10

10

20

20

10-63

Tarif Garis Lurus

5

10
Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu


Metode penyusutan saldo menurun berganda
Akhir
Tahun

Perhitungan

Jumlah
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai Buku
Aktiva
$100.000

2005

$100.000 x 40%

$ 40.000

$40.000

60.000

2006

60.000 x 40%

24.000

64.000

36.000

2007

36.000 x 40%

14.400

78.400

21.600

2008

21.600 x 40%

8.640

87.040

12.960

2009

12.960 x 40%

5.184

92.224

7.776

$ 92.224

10-64
Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan


10-65

Metode Jam Jasa
estimasi masa manfaat selama 20.000 jam, sbb :
th 2005  3.000 jam
2006  5.000 jam
2007  5.000 jam
2008  4.000 jam
2009  3.000 jam
20.000 jam
r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $4.75 per jam
n
20.000 jam kerja
Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
 Metode
Akhir
Tahun

Jam Jasa

Jam
Kerja

Penghitungan
Penyusutan

Jumlah
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai
Buku
$100.000

2005

3.000

3.000 x $4.75

$14.250

$14.250

85.750

2006

5.000

5.000 x 4.75

23.750

38.000

62.000

2007

5.000

5.000 x 4.75

23.750

61.750

38.250

2008

4.000

4.000 x 4.75

19.000

80.750

19.250

2009

3.000

4.000 x 4.75

14.250

95.000

5.000

20.000

10-66

$95.000
Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan


10-67

Metode Unit Produksi
estimasi unit produksi sebanyak 25.000 unit, sbb :
th 2005  4.500 unit
2006  6.000 unit
2007  5.500 unit
2008  4.000 unit
2009  5.000 unit
25.000 unit
r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $3.80 per unit
n
25.000 unit produksi
Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
 Metode
Akhir
Tahun

Unit Produksi

Unit
Produksi

Penghitungan Jumlah
Penyusutan
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

Nilai
Buku
$100.000

2005

4.500

4.500 x $3.80

$17.100

$17.100

82.900

2006

6.000

6.000 x 3.80

22.800

39.900

60.100

2007

5.500

5.500 x 3.80

20.900

60.800

39.200

2008

4.000

4.000 x 3.80

15.200

76.000

24.000

2009

5.000

5.000 x 3.80

19.000

95.000

5.000

25.000

10-68

$95.000
Deplesi Sumber Daya Alam
Deplesi Sumber Daya Alam
Misalkan :
 Tanah mengandung cadangan mineral dibeli
dengan harga $5.500.000. Setelah semua
cadangan mineral dikeluarkan, perkiraan
nilai
sisa
tanah
sebesar
$250.000.
Persediaan
sumber
daya
alamnya
diperkirakan berjumlah 1.000.000 ton. Biaya
deplesi per unit dan biaya deplesi total
untuk tahun pertama, dengan asumsi bahwa
mineral yang digali adalah sebanyak 80.000
ton adalah sebagai berikut :
10-69
Deplesi Sumber Daya Alam
Deplesi Sumber Daya Alam
Biaya deplesi per ton =
($5.500.000 - $250.000) / 1.000.000 =
$5.25
Biaya deplesi untuk tahun pertama =
80.000 ton x $5.25 = $420.000
Jurnal untuk mencatat kejadian ini adalah :
Cadangan Mineral
Kas

5.500.000

Beban Deplesi
420.000
Akum. Deplesi (atau Cad. Mineral)
10-70

5.500.000
420.000
Perubahan dalam Masa Manfaat
Perubahan dalam Masa Manfaat
 Misalkan

:
Perusahaan membeli peralatan senilai
$50.000 dengan masa estimasi masa
manfaat
selama
10
th.
Dengan
menggunakan metode garis lurus tanpa
nilai sisa, penyusutan tahunannya adalah
$5.000. Diawal tahun kelima, dilakukan
penilaian kembali terhadap masa manfaat
aktiva dan menunjukkan bahwa umur aktiva
diperkirakan tinggal 4 tahun lagi.

10-71
Perubahan dalam Masa Manfaat
Perubahan dalam Masa Manfaat
Menghitung penyusutan tahun kelima
sampai kedelapan adalah sebagai berikut :
$30.000 / 4 = $7.500
Tahun

Perhitungan

Jumlah
Penyusutan

Akumulasi
Penyusutan

1

$50.000 / 10

$ 5.000

$ 5.000

2

$50.000 / 10

5.000

10.000

3

$50.000 / 10

5.000

15.000

4

$50.000 / 10

5.000

20.000

5

($50.000 - $20.000) / 4

7.500

27.500

6

($50.000 - $20.000) / 4

7.500

35.000

7

($50.000 - $20.000) / 4

7.500

42.500

8

($50.000 - $20.000) / 4

7.500

50.000

10-72
Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
 Penghentian

Aktiva dengan Penjualan
Misalkan pada tanggal 1 Juli 2005, Jacob Co
menjual mesin seharga $43.600. Harga
perolehan mesin sebesar $83.600 dan
akumulasi penyusutan sampai tanggal 1
Januari 2005 sebesar $50.600. Metode
penyusutan yang digunakan adalah metode
garis lurus, dengan tarif 10%

10-73
Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
 Penghentian

Aktiva dengan Penjualan
Sebelum
mencatat
penjualan
aktiva,
penyusutan setengah tahun diakui untuk
menggambarkan penggunaan aktiva selama
6 bulan pertama tahun tersebut :
$83.600 x 0.10 x 6/12 = 4.180)

Beban Penyusutan
Akum. Penyusutan-Mesin
10-74

4.180

4.180
Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
 Penghentian

Aktiva dengan Penjualan
Untuk mencatat penjualan :
Harga jual
$43.600
Nilai Buku ($83.600-$54.780)
28.820
Keuntungan dari Penjualan
$14.780

Kas
43.600
Akumumalsi Penyusutan-Mesin 54.780
Mesin
Keuntungan atas Penjualan Mesin
10-75

83.600
14.780
Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
 Penghentian

Aktiva tanpa Penjualan
Harga Perolehan Mesin
$83.600
Akum. Penyusutan Mesin
$54.780
Kerugian penghentian Mesin $28.820

Akum. Penyusutan-Mesin
Kerugian Penghentian Mesin
Mesin

10-76

43.600
28.820
83.600
Copyright
Copyright
Copyright © 2011 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved.
Reproduction or translation of this work beyond that permitted in
Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is unlawful.
Request for further information should be addressed to the
Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser
may make back-up copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for
errors, omissions, or damages, caused by the use of these
programs or from the use of the information contained herein.

10-77

More Related Content

What's hot

aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsalif radix
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutangsansantika_
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sujatmiko Wibowo
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanNyimas AyuFadillah
 

What's hot (20)

Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Penghapusan piutang
Penghapusan piutangPenghapusan piutang
Penghapusan piutang
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - IND
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediate
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
 

Viewers also liked

Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDMaiya Maiya
 
Ch 4 penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 4   penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 4   penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 4 penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 3 konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...
Ch 3   konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...Ch 3   konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...
Ch 3 konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Week 1 akuntansi keuangan (es)
Week 1   akuntansi keuangan (es)Week 1   akuntansi keuangan (es)
Week 1 akuntansi keuangan (es)Siti Ulyah
 
Ch 8 piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 8   piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 8   piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 8 piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessTrisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch06 accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...
Ch06   accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...Ch06   accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...
Ch06 accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 5 sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 5   sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 5   sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 5 sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessTrisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warrenGant Pria
 
Ch12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDCh12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessTrisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Ch 2 analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 2   analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 2   analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 2 analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessTrisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 

Viewers also liked (20)

Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_IND
 
Ch10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetapCh10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetap
 
Komunikasi Bisnis Bab 05
Komunikasi Bisnis Bab 05Komunikasi Bisnis Bab 05
Komunikasi Bisnis Bab 05
 
Ch 4 penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 4   penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 4   penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 4 penyelesaian siklus akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 
Ch 3 konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...
Ch 3   konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...Ch 3   konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...
Ch 3 konsep penandingan dan proses penyesuaian, pengantar akuntansi, edisi ...
 
Week 1 akuntansi keuangan (es)
Week 1   akuntansi keuangan (es)Week 1   akuntansi keuangan (es)
Week 1 akuntansi keuangan (es)
 
Ch 8 piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 8   piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 8   piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 8 piutang, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
 
Ch06 accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...
Ch06   accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...Ch06   accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...
Ch06 accounting for merchandising business, intro accounting, 21st edition ...
 
Ch 5 sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 5   sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 5   sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 5 sistem akuntansi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 
Aset Tetap
Aset Tetap Aset Tetap
Aset Tetap
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 
Mojakoe ak 1
Mojakoe ak 1Mojakoe ak 1
Mojakoe ak 1
 
Ch01 - Introduction to Accounting and Business
Ch01 - Introduction to Accounting and BusinessCh01 - Introduction to Accounting and Business
Ch01 - Introduction to Accounting and Business
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warren
 
Ch12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDCh12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - IND
 
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 9   persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 9 persediaan, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 
Ch 2 analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 2   analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fessCh 2   analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
Ch 2 analisis transaksi, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren reeve fess
 

Similar to Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate

CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANdyna septiani
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptFikriAbdillah12
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganYusuf Ahmad
 
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptx
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptxAKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptx
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptxMedikaTama
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Indah ND
 
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptx
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptxPLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptx
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptxDendiRahmadana
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan PemberhentianDomi DomDom
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapSunarwan Se
 
Bab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IBab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IAmrul Rizal
 
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.ppt
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.pptPertemuan matari tt Manajemen Keuangan.ppt
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.pptNEVManagement
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniRiki Ardoni
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanYan Chen
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuanganstiemberau2
 

Similar to Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate (20)

ASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.pptASET_TETAP.ppt
ASET_TETAP.ppt
 
aset tetap
aset tetapaset tetap
aset tetap
 
Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
 
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.pptMATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
MATERI_AKTIVA_TETAP_Ni.ppt
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptx
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptxAKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptx
AKUNTANSI MATERI I PERUSAHAAN JASA show.pptx
 
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
Akuntansi Keuangan SMK Kelas XI AKL - Penerapan Aset Tetap (3)
 
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptx
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptxPLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptx
PLANT & EQUIPMENT (ASET TETAP) - REVISI.pptx
 
Materi aktiva tetap
Materi aktiva tetapMateri aktiva tetap
Materi aktiva tetap
 
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
Bab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap IBab 10 aset tetap I
Bab 10 aset tetap I
 
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.ppt
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.pptPertemuan matari tt Manajemen Keuangan.ppt
Pertemuan matari tt Manajemen Keuangan.ppt
 
Manaj
ManajManaj
Manaj
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan Penyusutan
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuangan
 

More from Maiya Maiya

Ch02_Accounting Intermediate_ENG
Ch02_Accounting Intermediate_ENGCh02_Accounting Intermediate_ENG
Ch02_Accounting Intermediate_ENGMaiya Maiya
 
Ch01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateCh01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateMaiya Maiya
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Maiya Maiya
 
Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriksMaiya Maiya
 
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalanan
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalananPresentation sosio-penelitian tentang anak jalanan
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalananMaiya Maiya
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Maiya Maiya
 
Ch03 _ IND _ accounting intermediate
Ch03 _ IND _ accounting intermediateCh03 _ IND _ accounting intermediate
Ch03 _ IND _ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Ch02 _ IND accounting intermediate
Ch02 _ IND accounting intermediateCh02 _ IND accounting intermediate
Ch02 _ IND accounting intermediateMaiya Maiya
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiMaiya Maiya
 

More from Maiya Maiya (12)

Ch02_Accounting Intermediate_ENG
Ch02_Accounting Intermediate_ENGCh02_Accounting Intermediate_ENG
Ch02_Accounting Intermediate_ENG
 
Ch01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateCh01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediate
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
 
Myob 18
Myob 18Myob 18
Myob 18
 
Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriks
 
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalanan
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalananPresentation sosio-penelitian tentang anak jalanan
Presentation sosio-penelitian tentang anak jalanan
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
 
Ch03 _ IND _ accounting intermediate
Ch03 _ IND _ accounting intermediateCh03 _ IND _ accounting intermediate
Ch03 _ IND _ accounting intermediate
 
Ch02 _ IND accounting intermediate
Ch02 _ IND accounting intermediateCh02 _ IND accounting intermediate
Ch02 _ IND accounting intermediate
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediate
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
 

Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate

  • 2. CHAPTER 10 ACQUISITION AND DISPOSITION OF PROPERTY, PLANT, AND EQUIPMENT Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield 10-2
  • 3. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 10-3 Menjelaskan tentang aktiva tetap berwujud Menjelaskan dan menyebutkan tentang bentuk-bentuk aktiva tetap berwujud Bisa mengelompokkan aktiva tetap berwujud Mengerti tentang pengeluaranpengeluaran modal dan pendapatan Mengerti tentang bagaimana perolehan aktiva tetap Menghitung harga perolehan aktiva tetap dan pencatatannya
  • 4. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran 7. 8. 10-4 Menggunakan metode garis lurus untuk menghitung beban penyusutan tahunan Menerapkan metode unit produksi untuk deplesi sumber daya alam
  • 5. Definisi Aktiva Tetap Berwujud Definisi Aktiva Tetap Berwujud  Aktiva – aktiva yang berwujud yang relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.  Aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai macammacam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan alat-alat, kendaraan, dll 10-5
  • 6. Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud  Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk tata letak perusahaan, pertanian dan peternakan  Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan  Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti tambang, hutan, dll 10-6
  • 7. Pengeluaran Modal dan Pendapatan Pengeluaran Modal dan Pendapatan  Pengeluaran Modal (capital expenditure) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening aktiva  Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah pengeluaranpengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening biaya 10-7
  • 8. Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud  Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan “Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yanitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan” 10-8
  • 9. Cara Perolehan Aktiva Tetap Cara Perolehan Aktiva Tetap  Pembelian Tunai  Pembelian Angsuran  Ditukar dengan Surat-surat Berharga  Ditukar dengan Aktiva Tetap Lain  Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Aktiva yang Dibuat Sendiri 10-9
  • 10. Pembelian Tunai Pembelian Tunai  Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan  Termasuk di dalamnya adalah harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan 10-10
  • 11. Pembelian Tunai Pembelian Tunai  Contoh : PT Risa membeli mesin seharga Rp5.000.000 pada tanggal 1 Januari 2005. Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah biaya angkut Rp 200.000, biaya pemasangan dan percobaan mesin Rp 500.000. Jurnal pembeliannya : Mesin Rp5.700.000 Kas Rp5.700.000 10-11
  • 12. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.  Bunga selama angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga 10-12
  • 13. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  Contoh 1: PT Risa membeli mesin seharga Rp5.000.000 pada tanggal 1 Januari 2005. Pembayaran pertama Rp2.000.000 dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun 10-13
  • 14. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran   10-14 1 Januari 2005 (pembelian mesin) Mesin Rp5.000.000 Utang Rp3.000.000 Kas Rp2.000.000 31 Desember 2005 (angsuran 1) Pembayaran Angsuran 1 Rp1.000.000 Bunga : 12% x Rp3.000.000 Rp 360.000 Rp1.360.000 Utang Rp1.000.000 Biaya Bunga Rp 360.000 Kas Rp1.360.000
  • 15. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  31 Desember 2006 (angsuran 2) Pembayaran angsuran 2 Rp1.000.000 Bunga : 12% x Rp2.000.000 Rp 240.000 Rp1.240.000 Utang Rp1.000.000 Biaya Bunga Rp 240.000 Kas Rp1.240.000 10-15
  • 16. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  30 Mei 2007 (angsuran 3) Pembayaran angsuran 3 Bunga : 12% x Rp1.000.000 Rp1.000.000 Rp 120.000 Rp1.120.000 Utang Rp1.000.000 Biaya Bunga Rp 120.000 Kas Rp1.120.000 10-16
  • 17. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  10-17 Contoh 2 : PT Risa pada tanggal 1 Januari 2005 membeli mesin seharga Rp5.000.000 dengan pembayaran angsuran tiap tahun sebesar Rp1.975.500 selama tiga tahun. Dalam jumlah pembayaran tersebut termasuk bunga sebesar 9%. Bunga selama angsuran dihitung sbb : Jumlah Pembayaran Rp5.926.500 Harga perolehan mesin Rp5.000.000 Bunga angsuran Rp 926.500
  • 18. Pembelian Angsuran Pembelian Angsuran  Bunga angsuran sebesar Rp926.500 akan dialokasikan dalam waktu 3 tahun dengan perhitungan sbb : Thn Jml Angs Bunga Pelunasan Utang Awal Pokok Pinjaman yg blm dibyr 5.000.000 1 1.975.500 5.000.000 x 9% = 450.000 1.525.500 3.474.500 2 1.975.500 3.474.500 x 9% = 312.700 1.662.800 1.811.700 3 1.975.500 1.811.700 x 9% = 163.800 *) 1.811.700 0 5.926.500 926.500 5.000.000 *) pembulatan 10-18
  • 19. Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Mesin dan Angsurannya Mesin dan Angsurannya  1 Januari 2005 Mesin Rp5.000.000 Beban bunga ditangguhkan Rp 926.500 Utang angsuran Rp5.926.500  31 Desember 2005 Utang angsuran Rp1.975.500 Biaya Bunga Rp 450.000 Kas Rp1.975.000 Beban bunga ditangguhkan Rp 450.000 10-19
  • 20. Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Jurnal Untuk Mencatat Pembelian Mesin dan Angsurannya Mesin dan Angsurannya  31 Desember 2006 Utang angsuran Rp1.975.500 Biaya Bunga Rp 312.700 Kas Rp1.975.000 Beban bunga ditangguhkan Rp 312.700  31 Desember 2007 Utang angsuran Rp1.975.500 Biaya Bunga Rp 163.800 Kas Rp1.975.000 Beban bunga ditangguhkan Rp 163.800 10-20
  • 21. Ditukar Dengan Surat Berharga Ditukar Dengan Surat Berharga  Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar  Apabila harga pasar atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut  Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening agio/disagio 10-21
  • 22. Ditukar Dengan Surat Berharga Ditukar Dengan Surat Berharga  Contoh : PT Maya menukar sebuah mesin dengan 1.000 lbr saham biasa, nominal @Rp10.000. pada saat penukaran, harga pasar saham sebesar Rp11.000 per lbr. Pertukaran mesin dengan saham ini dicatat dalam jurnal : Mesin Rp11.000.000 Modal Saham Biasa Rp10.000.000 Agio Saham Rp 1.000.000 10-22
  • 23. Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya   10-23 Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai Terdapat dua pertukaran aktiva tetap : a. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis b. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
  • 24. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis  Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama  Contohnya pertukaran tanah dengan mesin, tanah dengan gedung, dll  Harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan  Jika harga pasar aktiva yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan aktiva baru didasarkan pada harga pasar aktiva baru 10-24
  • 25. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis  Contoh : Pada awal tahun 2005 PT Maya menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp2.000.000, akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000 sehingga nilai bukunya sebesar Rp500.000. Harga pasar mesin produksi tersebut sebesar Rp800.000 dan PT Maya harus membayar uang sebesar Rp1.700.000. 10-25
  • 26. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis  Perhitungan harga perolehan truk : Harga pasar mesin produksi Rp 800.000 Uang tunai yang dibayarkan Rp1.700.000 Harga perolehan truk Rp2.500.000  Laba/rugi pertukaran mesin : Harga pasar mesin Rp800.000 Harga perolehan mesin Rp2.000.000 Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000 Rp500.000 Laba pertukaran mesin 10-26 Rp300.000
  • 27. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Jurnal untuk mencatat pertukaran : Truk Rp2.500.000 Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000 Kas Rp1.700.000 Mesin Rp2.000.000 Laba pertukaran mesin Rp 300.000 10-27
  • 28. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis   10-28 Apabila mesin diatas ditukarkan pada pertengahan tahun 2005 dan bukannya awal tahun 2005, maka pertama kali harus diadakan pencatatan depresiasi untuk ½ tahun 2005 dan baru dilakukan pencatatan transaksi pertukaran Jika diketahui umur mesin tersebut 5 tahun maka jurnal-jurnalnya adalah: Depresiasi mesin Rp200.000 Akumulasi depresiasi mesin Rp200.000 (6/12 x 1/5 x Rp2.000.000 = Rp200.000)
  • 29. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis  Laba/rugi pertukaran pertukaran mesin : Harga pasar mesin Harga perolehan mesin Rp2.000.000 Dep. s/d awal 2005 Rp1.500.000 Depresiasi 6 bln Rp 200.000 Rp1.700.000 Laba pertukaran mesin Rp800.000 Rp300.000 Rp500.000 Truk Rp2.500.000 Akum. Depresiasi mesin Rp1.700.000 Kas Rp1.700.000 Mesin Rp2.000.000 Laba pertukaran mesin Rp 500.000 10-29
  • 30. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Merupakan pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksi merek A dengan merek B, Truk merek A dengan merek B, dll.  Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan)  Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran 10-30
  • 31. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Contoh 1 : Rugi Pertukaran PT Budi menukarkan truk merek A dengan truk baru merek B. Harga perolehan Truk A sebesar Rp10.000.000 dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp4.000.000. Truk B harganya Rp25.000.000 dan dalam pertukaran ini truk A dihargai Rp5.000.000 yaitu sebesar harga pasarnya. Sisanya dibayar oleh PT Budi secara tunai. 10-31
  • 32. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Perhitungan pertukaran truk : Harga truk baru (B) Harga truk A dalam pertukaran Uang yang harus dibayar Harga pasar truk A Harga perolehan truk B Rp25.000.000 Rp 5.000.000 Rp20.000.000 Rp 5.000.000 Rp25.000.000 Truk B Rp25.000.000 Akum. Depresiasi truk A Rp 4.000.000 Rugi Pertukaran truk Rp 1.000.000 Truk A Rp10.000.000 Kas Rp20.000.000 10-32
  • 33. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Misalnya dari contoh di atas, truk A harga pasarnya Rp5.000.000 tetapi dalam pertukaran ini dihargai Rp8.000.000, maka harga perolehan truk B adalah : Harga truk baru (B) Harga truk A dlm pertukaran Uang yang harus dibayar Harga pasar truk A Harga perolehan truk B 10-33 Rp25.000.000 Rp 8.000.000 Rp17.000.000 Rp 5.000.000 Rp22.000.000
  • 34. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Laba/rugi pertukaran : Nilai buku truk A Rp6.000.000 Harga pasar truk A Rp5.000.000 Rugi pertukaran truk Rp1.000.000 10-34
  • 35. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Contoh 2 : Laba penerimaan kas pertukaran tanpa PT Budi menukarkan mesin A dengan mesin B. Harga perolehan mesin A sebesar Rp12.000.000 dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp8.000.000. Harga pasar mesin A sebesar Rp7.000.000 digunakan sebagai dasar pertukaran. Harga mesin B sebesar Rp15.000.000 dan PT Budi membayar uang Rp8.000.000 sebagai pelunasannya. 10-35
  • 36. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Perhitungan harga perolehan mesin : Harga mesin B Rp15.000.000 Nilai Buku mesin A Rp4.000.000 Harga pasar mesin A Rp7.000.000 Laba pertukaran Rp 3.000.000 Harga perolehan mesin B Rp12.000.000 Mesin B Akum Dep mesin A Mesin A Kas 10-36 Rp12.000.000 Rp 8.000.000 Rp12.000.000 Rp 8.000.000
  • 37. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Contoh 3 : Laba pertukaran dg penerimaan kas Laba diakui = Jmlh uang yg diterima Jml uang yang + Harga pasar aktiva tetap diterima yang diperoleh 10-37 x Jml laba
  • 38. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Contoh, PT Budi menukarkan truk A dengan truk B. Informasi yang berhubungan dengan pertukaran adalah : Harga perolehan truk A Rp50.000.000 Akum. Depresiasi truk A Rp20.000.000 Harga pasar truk B Rp35.000.000 Harga pasar truk A Rp40.000.000 Jumlah uang yang diterima Rp 5.000.000 10-38
  • 39. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Perhitungan laba diakui dan harga perolehan : Laba pertukaran : Harga perolehan truk A Rp50.000.000 Akumulasi depresiasi Rp20.000.000 Nilai Buku Rp30.000.000 Harga pasar truk A Rp40.000.000 Laba pertukaran Rp10.000.000 Laba yang diakui = 5.000.000 5 jt + 35 jt = Rp1.250.000 10-39 x 10.000.000
  • 40. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis  Harga perolehan truk B : Harga pasar truk B Rp35.000.000 Laba ditangguhkan Rp 8.750.000 (10 jt-1,25jt) Rp26.250.000 Kas Rp 5.000.000 Truk B Rp26.250.000 Akum. Depresiasi truk A Rp20.000.000 Truk A Rp50.000.000 Laba pertukaran truk Rp 1.250.000 10-40
  • 41. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi     10-41 Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil Untuk mengatasi hal ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya
  • 42. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Contoh : PT Budi menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut : Tanah Rp2.500.000 Gedung Rp4.000.000 Rp6.500.000 Jurnalnya : Tanah Gedung Modal-Hadiah 10-42 Rp2.500.000 Rp4.000.000 Rp6.500.000
  • 43. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Jika dalam penerimaan hadiah tersebut PT Budi mengeluarkan biaya sebesar Rp100.000 maka modal hadiah akan dikredit dengan jumlah Rp6.400.000 Jurnalnya : Tanah Gedung Modal-Hadiah Kas 10-43 Rp2.500.000 Rp4.000.000 Rp6.400.000 Rp 100.000
  • 44. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Apabila donasi yang diterima belum pasti akan menjadi milik perusahaan (karena tergantung terlaksananya perjanjian) maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti (contingent).  Bila hak atas aktiva tersebut sudah diterima maka barulah contingent assets tadi dicatat sebagai harta (aktiva) 10-44
  • 45. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Misal PT Budi mendapat hadiah berupa tanah yang harga pasarnya Rp10.000.000. Hak atas tanah tersebut akan diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun Jurnalnya : Aktiva yg blm pasti-Tanah Rp10 jt Modal yg blm pasti-Tanah Rp10 jt 10-45
  • 46. Diperoleh dari Hadiah/Donasi Diperoleh dari Hadiah/Donasi  Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan biaya sebesar Rp250.000 untuk pengurusan suratsurat pemilikan Jurnalnya : Tanah Modal yg blm pasti-Tanah Aktiva yg blm pasti-Tanah Kas Modal-Hadiah 10-46 Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp 250.000 Rp 9.750.000
  • 47. Aktiva Yang Dibuat Sendiri Aktiva Yang Dibuat Sendiri  Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot  Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat  Tetapi biaya factory overhead tidak langsung akan menimbulkan pertanyaan berapa besar yang harus dialokasikan keapad aktiva yang dikerjakan itu 10-47
  • 48. Aktiva Yang Dibuat Sendiri Aktiva Yang Dibuat Sendiri Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk membebankan biaya factory overhead : 1. kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat  Harga pokok aktiva = semua biaya langsung + kenaikan BOP 2. biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi  harga pokok aktiva = semua b. langsung + tarif yang menjadi beban aktiva yang dibuat 10-48
  • 49. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 1. 10-49 Tanah : a. harga beli b. komisi pembelian c. bea balik nama d. biaya penelitian tanah e. iuran-iuran (pajak) selama tanah belum dipakai f. biaya merobohkan bangunan lama g. biaya perataan tanah, pembersihan dan pembagian h. pajak yang menjadi beban pembeli pada waktu pembelian tanah
  • 50. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 2. 10-50 Bangunan : a. harga beli b. biaya perbaikan sebelum gedung dipakai c. komisi pembelian d. bea balik nama e. pajak yang menjadi tanggunan pembeli pada waktu pembelian Apabila gedung dibuat sendiri maka harga perolehannya : a. biaya-biaya pembuatan gedung b. biaya perencanaan, gambar, dll c. biaya pengurusan izin bangunan d. pajak-pajak selama masa pembangunan gedung e. bunga selama masa pembuatan gedung f. asuransi selama masa pembangunan
  • 51. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 3. 10-51 Mesin dan Alat-alat : a. harga beli b. pajak pembelian c. biaya angkut d. asuransi selama perjalanan e. biaya pemasangan f. biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin
  • 52. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 4. Alat-alat kerja a. b. 10-52 Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alatalat untuk mesin atau alat-alat seperti drei, catut, pukul besi, dll. Karena harga perolehannya relatif kecil maka biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi
  • 53. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 5. 10-53 Cetakan-cetakan (pattern dan Dies) Cetakan-cetakan yang dipakai untuk produksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya Tetapi jika cetakan ini dipakai hanya untuk memproduksi pesanan khusus, maka harga perolehannya dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut
  • 54. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 6. 10-54 Perabot (Mebelair) dan Alat-alat Kantor Perabot seperti meja, kursi, lemari dan alat-alat kantor termasuk mesin tik, mesin hitung; pembelian atau pembuatan alatalat ini harus dipisah-pisahkan untuk fungsi-fungsi produksi, penjualan dan administrasi Yang termasuk dalam harga perolehan perabot atau alt-alat kantor adalah harga beli, biaya angkut dan pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli
  • 55. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud 7. 10-55 Kendaraan Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk masingmasing fungsi yang berbeda. Yang termasuk harga perolehan kendaraan adalah harga faktur, bea balik nama dan biaya angkut. Biaya-biaya yang dibayar setiap periode seperti pajak kendaraan, jasa raharja, dll dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan
  • 56. Penyusutan Penyusutan  Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periodeperiode yang berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva  Beban penyusutan adalah pengakuan penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva 10-56
  • 57. Faktor Yang Mempengaruhi Beban Faktor Yang Mempengaruhi Beban Penyusutan Periodik Penyusutan Periodik  Harga perolehan aktiva  Nilai sisa atau nilai residu  Masa manfaat  Pola penggunaan 10-57
  • 58. Mencatat Penyusutan Periodik Mencatat Penyusutan Periodik Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 10-58 xxx xxx
  • 59. Metode Penyusutan Metode Penyusutan    10-59 Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Waktu : 1. Metode Garis Lurus 2. Metode yang dipercepat : a. Metode jumlah angka tahun b. Metode saldo menurun Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Penggunaan 1. Metode jumlah jam jasa 2. Metode jumlah unit produksi Metode Penyusutan Kelompok dan Gabungan
  • 60. Contoh Contoh   10-60 Misalkan sebuah mesin di awal tahun 2005 dibeli dengan harga $100.000, dengan nilai residu $5.000 dan mempunyai masa manfaat selama 5 th. Simbol-simbol yang digunakan dalam menghitung penyusutan adalah : C = Cost (harga perolehan aktiva) R = Residual value (perkiraan nilai residu) n = number (perkiraan masa manfaat dalam satuan tahun, jam kerja, atau jumlah hasil produksi) D =Depreciation (pembebanan penyusutan periodik
  • 61. Metode Faktor Waktu Metode Faktor Waktu  Metode Penyusutan Garis Lurus D = C – R, atau $100.000 - $5.000 n 5 th = $19.000 per tahun Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $100.000 2005 $95.000/5 $19.000 $19.000 81.000 2006 95.000/5 19.000 38.000 62.000 2007 95.000/5 19.000 57.000 43.000 2008 95.000/5 19.000 76.000 24.000 2009 95.000/5 19.000 95.000 5.000 $95.000 10-61
  • 62. Metode Faktor Waktu Metode Faktor Waktu  Metode penyusutan jumlah angka tahun [n(n+1)] atau 1+2+3+4+5 = 15 (sbg pembagi) 2 Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $100.000 2005 $95.000 x 5/15 $31.667 $31.667 68.333 2006 95.000 x 4/15 25.333 57.000 43.000 2007 95.000 x 3/15 19.000 76.000 24.000 2008 95.000 x 2/15 12.667 88.667 11.333 2009 95.000 x 1/15 6.333 95.000 5.000 $95.000 10-62
  • 63. Metode Faktor Waktu Metode Faktor Waktu  Metode penyusutan saldo menurun berganda Tarif Penyusutan Masa Manfaat 2 kali tarif Garis Lurus 3 33 1/3% 66 2/3% 5 20 40 7 14 2/7 28 4/7 8 12 ½ 25 10 10 20 20 10-63 Tarif Garis Lurus 5 10
  • 64. Metode Faktor Waktu Metode Faktor Waktu  Metode penyusutan saldo menurun berganda Akhir Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva $100.000 2005 $100.000 x 40% $ 40.000 $40.000 60.000 2006 60.000 x 40% 24.000 64.000 36.000 2007 36.000 x 40% 14.400 78.400 21.600 2008 21.600 x 40% 8.640 87.040 12.960 2009 12.960 x 40% 5.184 92.224 7.776 $ 92.224 10-64
  • 65. Metode Faktor Penggunaan Metode Faktor Penggunaan  10-65 Metode Jam Jasa estimasi masa manfaat selama 20.000 jam, sbb : th 2005  3.000 jam 2006  5.000 jam 2007  5.000 jam 2008  4.000 jam 2009  3.000 jam 20.000 jam r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $4.75 per jam n 20.000 jam kerja
  • 66. Metode Faktor Penggunaan Metode Faktor Penggunaan  Metode Akhir Tahun Jam Jasa Jam Kerja Penghitungan Penyusutan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku $100.000 2005 3.000 3.000 x $4.75 $14.250 $14.250 85.750 2006 5.000 5.000 x 4.75 23.750 38.000 62.000 2007 5.000 5.000 x 4.75 23.750 61.750 38.250 2008 4.000 4.000 x 4.75 19.000 80.750 19.250 2009 3.000 4.000 x 4.75 14.250 95.000 5.000 20.000 10-66 $95.000
  • 67. Metode Faktor Penggunaan Metode Faktor Penggunaan  10-67 Metode Unit Produksi estimasi unit produksi sebanyak 25.000 unit, sbb : th 2005  4.500 unit 2006  6.000 unit 2007  5.500 unit 2008  4.000 unit 2009  5.000 unit 25.000 unit r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $3.80 per unit n 25.000 unit produksi
  • 68. Metode Faktor Penggunaan Metode Faktor Penggunaan  Metode Akhir Tahun Unit Produksi Unit Produksi Penghitungan Jumlah Penyusutan Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku $100.000 2005 4.500 4.500 x $3.80 $17.100 $17.100 82.900 2006 6.000 6.000 x 3.80 22.800 39.900 60.100 2007 5.500 5.500 x 3.80 20.900 60.800 39.200 2008 4.000 4.000 x 3.80 15.200 76.000 24.000 2009 5.000 5.000 x 3.80 19.000 95.000 5.000 25.000 10-68 $95.000
  • 69. Deplesi Sumber Daya Alam Deplesi Sumber Daya Alam Misalkan :  Tanah mengandung cadangan mineral dibeli dengan harga $5.500.000. Setelah semua cadangan mineral dikeluarkan, perkiraan nilai sisa tanah sebesar $250.000. Persediaan sumber daya alamnya diperkirakan berjumlah 1.000.000 ton. Biaya deplesi per unit dan biaya deplesi total untuk tahun pertama, dengan asumsi bahwa mineral yang digali adalah sebanyak 80.000 ton adalah sebagai berikut : 10-69
  • 70. Deplesi Sumber Daya Alam Deplesi Sumber Daya Alam Biaya deplesi per ton = ($5.500.000 - $250.000) / 1.000.000 = $5.25 Biaya deplesi untuk tahun pertama = 80.000 ton x $5.25 = $420.000 Jurnal untuk mencatat kejadian ini adalah : Cadangan Mineral Kas 5.500.000 Beban Deplesi 420.000 Akum. Deplesi (atau Cad. Mineral) 10-70 5.500.000 420.000
  • 71. Perubahan dalam Masa Manfaat Perubahan dalam Masa Manfaat  Misalkan : Perusahaan membeli peralatan senilai $50.000 dengan masa estimasi masa manfaat selama 10 th. Dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa, penyusutan tahunannya adalah $5.000. Diawal tahun kelima, dilakukan penilaian kembali terhadap masa manfaat aktiva dan menunjukkan bahwa umur aktiva diperkirakan tinggal 4 tahun lagi. 10-71
  • 72. Perubahan dalam Masa Manfaat Perubahan dalam Masa Manfaat Menghitung penyusutan tahun kelima sampai kedelapan adalah sebagai berikut : $30.000 / 4 = $7.500 Tahun Perhitungan Jumlah Penyusutan Akumulasi Penyusutan 1 $50.000 / 10 $ 5.000 $ 5.000 2 $50.000 / 10 5.000 10.000 3 $50.000 / 10 5.000 15.000 4 $50.000 / 10 5.000 20.000 5 ($50.000 - $20.000) / 4 7.500 27.500 6 ($50.000 - $20.000) / 4 7.500 35.000 7 ($50.000 - $20.000) / 4 7.500 42.500 8 ($50.000 - $20.000) / 4 7.500 50.000 10-72
  • 73. Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva  Penghentian Aktiva dengan Penjualan Misalkan pada tanggal 1 Juli 2005, Jacob Co menjual mesin seharga $43.600. Harga perolehan mesin sebesar $83.600 dan akumulasi penyusutan sampai tanggal 1 Januari 2005 sebesar $50.600. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus, dengan tarif 10% 10-73
  • 74. Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva  Penghentian Aktiva dengan Penjualan Sebelum mencatat penjualan aktiva, penyusutan setengah tahun diakui untuk menggambarkan penggunaan aktiva selama 6 bulan pertama tahun tersebut : $83.600 x 0.10 x 6/12 = 4.180) Beban Penyusutan Akum. Penyusutan-Mesin 10-74 4.180 4.180
  • 75. Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva  Penghentian Aktiva dengan Penjualan Untuk mencatat penjualan : Harga jual $43.600 Nilai Buku ($83.600-$54.780) 28.820 Keuntungan dari Penjualan $14.780 Kas 43.600 Akumumalsi Penyusutan-Mesin 54.780 Mesin Keuntungan atas Penjualan Mesin 10-75 83.600 14.780
  • 76. Penghentian Aktiva Penghentian Aktiva  Penghentian Aktiva tanpa Penjualan Harga Perolehan Mesin $83.600 Akum. Penyusutan Mesin $54.780 Kerugian penghentian Mesin $28.820 Akum. Penyusutan-Mesin Kerugian Penghentian Mesin Mesin 10-76 43.600 28.820 83.600
  • 77. Copyright Copyright Copyright © 2011 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved. Reproduction or translation of this work beyond that permitted in Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the express written permission of the copyright owner is unlawful. Request for further information should be addressed to the Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser may make back-up copies for his/her own use only and not for distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for errors, omissions, or damages, caused by the use of these programs or from the use of the information contained herein. 10-77