Dokumen tersebut membahas tentang perolehan dan pengeluaran aktiva tetap perusahaan, termasuk definisi aktiva tetap, pengelompokan aktiva tetap, cara perolehan melalui pembelian tunai, angsuran, pertukaran dengan surat berharga atau aktiva lain, serta pencatatan akuntansinya.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
10-3
Menjelaskan tentang aktiva tetap berwujud
Menjelaskan dan menyebutkan tentang
bentuk-bentuk aktiva tetap berwujud
Bisa
mengelompokkan
aktiva
tetap
berwujud
Mengerti
tentang
pengeluaranpengeluaran modal dan pendapatan
Mengerti tentang bagaimana perolehan
aktiva tetap
Menghitung harga perolehan aktiva tetap
dan pencatatannya
5. Definisi Aktiva Tetap Berwujud
Definisi Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva
– aktiva yang berwujud yang relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan yang normal.
Aktiva
berwujud
yang
dimiliki
oleh
perusahaan dapat mempunyai macammacam bentuk seperti tanah, bangunan,
mesin-mesin dan alat-alat, kendaraan, dll
10-5
6. Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud
Pengelompokan Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva
tetap yang umurnya tidak terbatas
seperti tanah untuk tata letak perusahaan,
pertanian dan peternakan
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
bisa diganti dengan aktiva yang sejenis,
misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel,
kendaraan
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang
sejenis, misalnya sumber-sumber alam
seperti tambang, hutan, dll
10-6
7. Pengeluaran Modal dan Pendapatan
Pengeluaran Modal dan Pendapatan
Pengeluaran
Modal (capital expenditure)
adalah
pengeluaran-pengeluaran
untuk
memperoleh suatu manfaat yang akan
dirasakan lebih dari satu periode akuntansi
dan pengeluaran ini dicatat dalam rekening
aktiva
Pengeluaran
pendapatan
(revenue
expenditure)
adalah
pengeluaranpengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang hanya dirasakan dalam
periode akuntansi yang bersangkutan dan
pengeluaran ini dicatat dalam rekening
biaya
10-7
8. Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud
Prinsip Penilaian aktiva Tetap Berwujud
Prinsip
Akuntansi Indonesia menyatakan
“Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku
yanitu harga perolehan aktiva tetap tersebut
dikurangi dengan akumulasi penyusutan”
10-8
9. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Cara Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian
Tunai
Pembelian Angsuran
Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Ditukar dengan Aktiva Tetap Lain
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Aktiva yang Dibuat Sendiri
10-9
10. Pembelian Tunai
Pembelian Tunai
Aktiva
tetap berwujud yang diperoleh dari
pembelian tunai dicatat dengan jumlah
sebesar uang yang dikeluarkan
Termasuk di dalamnya adalah harga faktur
dan semua biaya yang dikeluarkan agar
aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai,
seperti biaya angkut, premi asuransi dalam
perjalanan, biaya balik nama, biaya
pemasangan dan biaya percobaan
10-10
11. Pembelian Tunai
Pembelian Tunai
Contoh
:
PT
Risa
membeli
mesin
seharga
Rp5.000.000 pada tanggal 1 Januari 2005.
Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah biaya
angkut Rp 200.000, biaya pemasangan dan
percobaan mesin
Rp 500.000.
Jurnal pembeliannya :
Mesin
Rp5.700.000
Kas
Rp5.700.000
10-11
12. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
Apabila
aktiva tetap diperoleh dari
pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk
bunga.
Bunga selama angsuran baik jelas-jelas
dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan,
harus dikeluarkan dari harga perolehan dan
dibebankan sebagai biaya bunga
10-12
13. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
Contoh
1:
PT Risa membeli mesin seharga Rp5.000.000
pada tanggal 1 Januari 2005. Pembayaran
pertama Rp2.000.000 dan sisanya diangsur
tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun
dengan bunga 12% per tahun
10-13
14. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
10-14
1 Januari 2005 (pembelian mesin)
Mesin
Rp5.000.000
Utang
Rp3.000.000
Kas
Rp2.000.000
31 Desember 2005 (angsuran 1)
Pembayaran Angsuran 1
Rp1.000.000
Bunga : 12% x Rp3.000.000
Rp 360.000
Rp1.360.000
Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga
Rp 360.000
Kas
Rp1.360.000
15. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
31
Desember 2006 (angsuran 2)
Pembayaran angsuran 2
Rp1.000.000
Bunga : 12% x Rp2.000.000
Rp 240.000
Rp1.240.000
Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga Rp 240.000
Kas
Rp1.240.000
10-15
16. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
30
Mei 2007 (angsuran 3)
Pembayaran angsuran 3
Bunga : 12% x Rp1.000.000
Rp1.000.000
Rp 120.000
Rp1.120.000
Utang
Rp1.000.000
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas
Rp1.120.000
10-16
17. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
10-17
Contoh 2 :
PT Risa pada tanggal 1 Januari 2005 membeli
mesin seharga Rp5.000.000 dengan pembayaran
angsuran tiap tahun sebesar Rp1.975.500 selama
tiga tahun. Dalam jumlah pembayaran tersebut
termasuk bunga sebesar 9%.
Bunga selama angsuran dihitung sbb :
Jumlah Pembayaran
Rp5.926.500
Harga perolehan mesin
Rp5.000.000
Bunga angsuran
Rp 926.500
18. Pembelian Angsuran
Pembelian Angsuran
Bunga angsuran sebesar Rp926.500 akan dialokasikan
dalam waktu 3 tahun dengan perhitungan sbb :
Thn
Jml Angs
Bunga
Pelunasan
Utang
Awal
Pokok Pinjaman
yg blm dibyr
5.000.000
1
1.975.500 5.000.000 x 9% =
450.000
1.525.500
3.474.500
2
1.975.500 3.474.500 x 9% =
312.700
1.662.800
1.811.700
3
1.975.500 1.811.700 x 9% =
163.800 *)
1.811.700
0
5.926.500 926.500
5.000.000
*) pembulatan
10-18
19. Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Mesin dan Angsurannya
Mesin dan Angsurannya
1 Januari 2005
Mesin
Rp5.000.000
Beban bunga ditangguhkan Rp 926.500
Utang angsuran
Rp5.926.500
31 Desember 2005
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 450.000
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 450.000
10-19
20. Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Jurnal Untuk Mencatat Pembelian
Mesin dan Angsurannya
Mesin dan Angsurannya
31 Desember 2006
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 312.700
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 312.700
31 Desember 2007
Utang angsuran
Rp1.975.500
Biaya Bunga
Rp 163.800
Kas
Rp1.975.000
Beban bunga ditangguhkan
Rp 163.800
10-20
21. Ditukar Dengan Surat Berharga
Ditukar Dengan Surat Berharga
Aktiva
tetap yang diperoleh dengan cara
ditukar
dengan
saham
atau
obligasi
perusahaan, dicatat sebesar harga pasar
saham atau obligasi yang digunakan sebagai
penukar
Apabila harga pasar atau obligasi itu tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap
ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut
Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau
obligasi perusahaan akan dicatat dalam
rekening modal saham atau utang obligasi
sebesar nilai nominalnya, selisih pertukaran
dengan nilai nominal dicatat dalam rekening
agio/disagio
10-21
22. Ditukar Dengan Surat Berharga
Ditukar Dengan Surat Berharga
Contoh
:
PT Maya menukar sebuah mesin dengan
1.000 lbr saham biasa, nominal @Rp10.000.
pada saat penukaran, harga pasar saham
sebesar Rp11.000 per lbr. Pertukaran mesin
dengan saham ini dicatat dalam jurnal :
Mesin
Rp11.000.000
Modal Saham Biasa
Rp10.000.000
Agio Saham
Rp 1.000.000
10-22
23. Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya
Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lainnya
10-23
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan
dengan cara tukar-menukar, atau sering
disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama
digunakan untuk membayar harga aktiva
baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana
kekurangannya dibayar tunai
Terdapat dua pertukaran aktiva tetap :
a. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
b. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
24. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Merupakan
pertukaran aktiva tetap yang
sifat dan fungsinya tidak sama
Contohnya pertukaran tanah dengan mesin,
tanah dengan gedung, dll
Harga perolehan dalam pertukaran seperti
ini harus didasarkan pada harga pasar
aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang
yang dibayarkan
Jika harga pasar aktiva yang diserahkan
tidak dapat diketahui, maka harga perolehan
aktiva baru didasarkan pada harga pasar
aktiva baru
10-24
25. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Contoh
:
Pada awal tahun 2005 PT Maya menukarkan
mesin produksi dengan truk baru. Harga
perolehan
mesin
produksi
sebesar
Rp2.000.000, akumulasi depresiasi sampai
tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000
sehingga nilai bukunya sebesar Rp500.000.
Harga pasar mesin produksi tersebut
sebesar Rp800.000 dan PT Maya harus
membayar uang sebesar Rp1.700.000.
10-25
26. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Perhitungan harga perolehan truk :
Harga pasar mesin produksi Rp 800.000
Uang tunai yang dibayarkan Rp1.700.000
Harga perolehan truk
Rp2.500.000
Laba/rugi pertukaran mesin :
Harga pasar mesin
Rp800.000
Harga perolehan mesin
Rp2.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000
Rp500.000
Laba pertukaran mesin
10-26
Rp300.000
27. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Jurnal untuk mencatat pertukaran :
Truk
Rp2.500.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp1.500.000
Kas
Rp1.700.000
Mesin
Rp2.000.000
Laba pertukaran mesin
Rp 300.000
10-27
28. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
10-28
Apabila mesin diatas ditukarkan pada pertengahan
tahun 2005 dan bukannya awal tahun 2005, maka
pertama kali harus diadakan pencatatan depresiasi
untuk ½ tahun 2005 dan baru dilakukan pencatatan
transaksi pertukaran
Jika diketahui umur mesin tersebut 5 tahun maka
jurnal-jurnalnya adalah:
Depresiasi mesin
Rp200.000
Akumulasi depresiasi mesin
Rp200.000
(6/12 x 1/5 x Rp2.000.000 = Rp200.000)
29. Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Tidak Sejenis
Laba/rugi pertukaran pertukaran mesin :
Harga pasar mesin
Harga perolehan mesin
Rp2.000.000
Dep. s/d awal 2005 Rp1.500.000
Depresiasi 6 bln Rp 200.000
Rp1.700.000
Laba pertukaran mesin
Rp800.000
Rp300.000
Rp500.000
Truk
Rp2.500.000
Akum. Depresiasi mesin
Rp1.700.000
Kas
Rp1.700.000
Mesin
Rp2.000.000
Laba pertukaran mesin
Rp 500.000
10-29
30. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Merupakan
pertukaran aktiva tetap yang
sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran
mesin produksi merek A dengan merek B,
Truk merek A dengan merek B, dll.
Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan
bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan
(mengurangi harga perolehan aktiva yang
bersangkutan)
Apabila pertukaran tersebut menimbulkan
kerugian maka ruginya dibebankan dalam
periode terjadinya pertukaran
10-30
31. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Contoh
1 : Rugi Pertukaran
PT Budi menukarkan truk merek A dengan
truk baru merek B. Harga perolehan Truk A
sebesar Rp10.000.000 dan akumulasi
depresiasinya sebesar Rp4.000.000. Truk B
harganya Rp25.000.000 dan dalam
pertukaran ini truk A dihargai Rp5.000.000
yaitu sebesar harga pasarnya. Sisanya
dibayar oleh PT Budi secara tunai.
10-31
32. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Perhitungan pertukaran truk :
Harga truk baru (B)
Harga truk A dalam pertukaran
Uang yang harus dibayar
Harga pasar truk A
Harga perolehan truk B
Rp25.000.000
Rp 5.000.000
Rp20.000.000
Rp 5.000.000
Rp25.000.000
Truk B
Rp25.000.000
Akum. Depresiasi truk A Rp 4.000.000
Rugi Pertukaran truk
Rp 1.000.000
Truk A
Rp10.000.000
Kas
Rp20.000.000
10-32
33. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Misalnya dari contoh di atas, truk A harga
pasarnya Rp5.000.000 tetapi dalam pertukaran
ini dihargai Rp8.000.000, maka harga perolehan
truk B adalah :
Harga truk baru (B)
Harga truk A dlm pertukaran
Uang yang harus dibayar
Harga pasar truk A
Harga perolehan truk B
10-33
Rp25.000.000
Rp 8.000.000
Rp17.000.000
Rp 5.000.000
Rp22.000.000
34. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Laba/rugi
pertukaran :
Nilai buku truk A
Rp6.000.000
Harga pasar truk A
Rp5.000.000
Rugi pertukaran truk Rp1.000.000
10-34
35. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Contoh
2 : Laba
penerimaan kas
pertukaran
tanpa
PT Budi menukarkan mesin A dengan mesin
B. Harga perolehan mesin A sebesar
Rp12.000.000 dan akumulasi depresiasinya
sebesar Rp8.000.000. Harga pasar mesin A
sebesar Rp7.000.000 digunakan sebagai
dasar pertukaran. Harga mesin B sebesar
Rp15.000.000 dan PT Budi membayar uang
Rp8.000.000 sebagai pelunasannya.
10-35
36. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Perhitungan harga perolehan mesin :
Harga mesin B
Rp15.000.000
Nilai Buku mesin A
Rp4.000.000
Harga pasar mesin A Rp7.000.000
Laba pertukaran
Rp 3.000.000
Harga perolehan mesin B
Rp12.000.000
Mesin B
Akum Dep mesin A
Mesin A
Kas
10-36
Rp12.000.000
Rp 8.000.000
Rp12.000.000
Rp 8.000.000
37. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Contoh
3 : Laba pertukaran dg penerimaan
kas
Laba diakui =
Jmlh uang yg diterima
Jml uang yang + Harga pasar aktiva tetap
diterima
yang diperoleh
10-37
x Jml laba
38. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Contoh,
PT Budi menukarkan truk A dengan
truk B. Informasi yang berhubungan dengan
pertukaran adalah :
Harga perolehan truk A
Rp50.000.000
Akum. Depresiasi truk A
Rp20.000.000
Harga pasar truk B
Rp35.000.000
Harga pasar truk A
Rp40.000.000
Jumlah uang yang diterima
Rp 5.000.000
10-38
39. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Perhitungan laba diakui dan harga perolehan :
Laba pertukaran :
Harga perolehan truk A
Rp50.000.000
Akumulasi depresiasi
Rp20.000.000
Nilai Buku
Rp30.000.000
Harga pasar truk A
Rp40.000.000
Laba pertukaran
Rp10.000.000
Laba yang diakui =
5.000.000
5 jt + 35 jt
= Rp1.250.000
10-39
x 10.000.000
40. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis
Harga perolehan truk B :
Harga pasar truk B
Rp35.000.000
Laba ditangguhkan
Rp 8.750.000 (10 jt-1,25jt)
Rp26.250.000
Kas
Rp 5.000.000
Truk B
Rp26.250.000
Akum. Depresiasi truk A Rp20.000.000
Truk A
Rp50.000.000
Laba pertukaran truk
Rp 1.250.000
10-40
41. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
10-41
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi/hadiah,
pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari
prinsip harga perolehan.
Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan
biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih
kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima.
Apabila dicatat sebesar biaya yang sudah
dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan
jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban
depresiasi menjadi terlalu kecil
Untuk mengatasi hal ini maka aktiva yang diterima
sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya
42. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Contoh
: PT Budi menerima hadiah berupa
tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut :
Tanah
Rp2.500.000
Gedung
Rp4.000.000
Rp6.500.000
Jurnalnya :
Tanah
Gedung
Modal-Hadiah
10-42
Rp2.500.000
Rp4.000.000
Rp6.500.000
43. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Jika dalam penerimaan hadiah tersebut PT Budi
mengeluarkan biaya sebesar Rp100.000 maka
modal hadiah akan dikredit dengan jumlah
Rp6.400.000
Jurnalnya :
Tanah
Gedung
Modal-Hadiah
Kas
10-43
Rp2.500.000
Rp4.000.000
Rp6.400.000
Rp 100.000
44. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Apabila
donasi yang diterima belum pasti
akan menjadi milik perusahaan (karena
tergantung terlaksananya perjanjian) maka
aktiva dan modal dicatat sebagai elemen
yang belum pasti (contingent).
Bila hak atas aktiva tersebut sudah diterima
maka barulah contingent assets tadi dicatat
sebagai harta (aktiva)
10-44
45. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Misal PT Budi mendapat hadiah berupa tanah yang
harga pasarnya Rp10.000.000. Hak atas tanah
tersebut akan diserahkan jika perusahaan sudah
berjalan selama 2 tahun
Jurnalnya :
Aktiva yg blm pasti-Tanah
Rp10 jt
Modal yg blm pasti-Tanah
Rp10 jt
10-45
46. Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Diperoleh dari Hadiah/Donasi
Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan
biaya sebesar Rp250.000 untuk pengurusan suratsurat pemilikan
Jurnalnya :
Tanah
Modal yg blm pasti-Tanah
Aktiva yg blm pasti-Tanah
Kas
Modal-Hadiah
10-46
Rp10.000.000
Rp10.000.000
Rp10.000.000
Rp 250.000
Rp 9.750.000
47. Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Perusahaan
mungkin membuat sendiri
aktiva tetap yang diperlukan seperti
gedung, alat-alat dan perabot
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang
dapat dibebankan langsung seperti bahan,
upah langsung dan factory overhead
langsung tidak menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok aktiva yang
dibuat
Tetapi
biaya factory overhead tidak
langsung akan menimbulkan pertanyaan
berapa besar yang harus dialokasikan
keapad aktiva yang dikerjakan itu
10-47
48. Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk
membebankan biaya factory overhead :
1. kenaikan biaya factory overhead yang
dibebankan pada aktiva yang dibuat
Harga pokok aktiva = semua biaya langsung
+ kenaikan BOP
2. biaya factory overhead dialokasikan
dengan tarif kepada pembuatan aktiva
dan produksi
harga pokok aktiva = semua b. langsung + tarif
yang menjadi beban aktiva yang dibuat
10-48
49. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
1.
10-49
Tanah :
a. harga beli
b. komisi pembelian
c. bea balik nama
d. biaya penelitian tanah
e. iuran-iuran (pajak) selama tanah belum dipakai
f. biaya merobohkan bangunan lama
g. biaya perataan tanah, pembersihan dan
pembagian
h. pajak yang menjadi beban pembeli pada waktu
pembelian tanah
50. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
2.
10-50
Bangunan :
a. harga beli
b. biaya perbaikan sebelum gedung dipakai
c. komisi pembelian
d. bea balik nama
e. pajak yang menjadi tanggunan pembeli pada waktu
pembelian
Apabila gedung dibuat sendiri maka harga
perolehannya :
a. biaya-biaya pembuatan gedung
b. biaya perencanaan, gambar, dll
c. biaya pengurusan izin bangunan
d. pajak-pajak selama masa pembangunan gedung
e. bunga selama masa pembuatan gedung
f. asuransi selama masa pembangunan
51. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
3.
10-51
Mesin dan Alat-alat :
a. harga beli
b. pajak pembelian
c. biaya angkut
d. asuransi selama perjalanan
e. biaya pemasangan
f. biaya yang dikeluarkan selama masa
percobaan mesin
52. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
4.
Alat-alat kerja
a.
b.
10-52
Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alatalat untuk mesin atau alat-alat seperti drei,
catut, pukul besi, dll.
Karena harga perolehannya relatif kecil maka
biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi
53. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
5.
10-53
Cetakan-cetakan (pattern dan Dies)
Cetakan-cetakan yang dipakai untuk
produksi dalam beberapa periode dicatat
dalam
rekening
aktiva
tetap
dan
didepresiasi selama umur ekonomisnya
Tetapi jika cetakan ini dipakai hanya untuk
memproduksi pesanan khusus, maka
harga perolehannya dibebankan sebagai
biaya produksi pesanan tersebut
54. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
6.
10-54
Perabot (Mebelair) dan Alat-alat Kantor
Perabot seperti meja, kursi, lemari dan
alat-alat kantor termasuk mesin tik, mesin
hitung; pembelian atau pembuatan alatalat ini harus dipisah-pisahkan untuk
fungsi-fungsi produksi, penjualan dan
administrasi
Yang termasuk dalam harga perolehan
perabot atau alt-alat kantor adalah harga
beli, biaya angkut dan pajak-pajak yang
menjadi tanggungan pembeli
55. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
7.
10-55
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang
dimiliki juga harus dipisahkan untuk masingmasing fungsi yang berbeda.
Yang termasuk harga perolehan kendaraan
adalah harga faktur, bea balik nama dan biaya
angkut.
Biaya-biaya yang dibayar setiap periode seperti
pajak kendaraan, jasa raharja, dll dibebankan
sebagai biaya pada periode yang bersangkutan
56. Penyusutan
Penyusutan
Penyusutan
adalah alokasi yang sistematis
dari harga perolehan aktiva selama periodeperiode yang berbeda yang memperoleh
manfaat dari penggunaan suatu aktiva
Beban
penyusutan adalah pengakuan
penggunaan manfaat potensial dari suatu
aktiva
10-56
57. Faktor Yang Mempengaruhi Beban
Faktor Yang Mempengaruhi Beban
Penyusutan Periodik
Penyusutan Periodik
Harga
perolehan aktiva
Nilai sisa atau nilai residu
Masa manfaat
Pola penggunaan
10-57
59. Metode Penyusutan
Metode Penyusutan
10-59
Metode Penyusutan Berdasarkan Faktor Waktu :
1. Metode Garis Lurus
2. Metode yang dipercepat :
a. Metode jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun
Metode
Penyusutan
Berdasarkan
Faktor
Penggunaan
1. Metode jumlah jam jasa
2. Metode jumlah unit produksi
Metode Penyusutan Kelompok dan Gabungan
60. Contoh
Contoh
10-60
Misalkan sebuah mesin di awal tahun 2005 dibeli
dengan harga $100.000, dengan nilai residu $5.000
dan mempunyai masa manfaat selama 5 th.
Simbol-simbol yang digunakan dalam menghitung
penyusutan adalah :
C = Cost (harga perolehan aktiva)
R = Residual value (perkiraan nilai residu)
n = number (perkiraan masa manfaat dalam
satuan tahun, jam kerja, atau jumlah hasil
produksi)
D =Depreciation
(pembebanan
penyusutan
periodik
61. Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu
Metode Penyusutan Garis Lurus
D = C – R, atau $100.000 - $5.000
n
5 th
= $19.000 per tahun
Akhir Tahun
Perhitungan
Jumlah
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Aktiva
$100.000
2005
$95.000/5
$19.000
$19.000
81.000
2006
95.000/5
19.000
38.000
62.000
2007
95.000/5
19.000
57.000
43.000
2008
95.000/5
19.000
76.000
24.000
2009
95.000/5
19.000
95.000
5.000
$95.000
10-61
62. Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu
Metode
penyusutan jumlah angka tahun
[n(n+1)] atau 1+2+3+4+5 = 15 (sbg pembagi)
2
Akhir
Tahun
Perhitungan
Jumlah
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Aktiva
$100.000
2005
$95.000 x 5/15
$31.667
$31.667
68.333
2006
95.000 x 4/15
25.333
57.000
43.000
2007
95.000 x 3/15
19.000
76.000
24.000
2008
95.000 x 2/15
12.667
88.667
11.333
2009
95.000 x 1/15
6.333
95.000
5.000
$95.000
10-62
63. Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu
Metode penyusutan saldo menurun berganda
Tarif Penyusutan
Masa Manfaat
2 kali tarif Garis Lurus
3
33 1/3%
66 2/3%
5
20
40
7
14 2/7
28 4/7
8
12 ½
25
10
10
20
20
10-63
Tarif Garis Lurus
5
10
64. Metode Faktor Waktu
Metode Faktor Waktu
Metode penyusutan saldo menurun berganda
Akhir
Tahun
Perhitungan
Jumlah
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Aktiva
$100.000
2005
$100.000 x 40%
$ 40.000
$40.000
60.000
2006
60.000 x 40%
24.000
64.000
36.000
2007
36.000 x 40%
14.400
78.400
21.600
2008
21.600 x 40%
8.640
87.040
12.960
2009
12.960 x 40%
5.184
92.224
7.776
$ 92.224
10-64
65. Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
10-65
Metode Jam Jasa
estimasi masa manfaat selama 20.000 jam, sbb :
th 2005 3.000 jam
2006 5.000 jam
2007 5.000 jam
2008 4.000 jam
2009 3.000 jam
20.000 jam
r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $4.75 per jam
n
20.000 jam kerja
66. Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
Metode
Akhir
Tahun
Jam Jasa
Jam
Kerja
Penghitungan
Penyusutan
Jumlah
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
$100.000
2005
3.000
3.000 x $4.75
$14.250
$14.250
85.750
2006
5.000
5.000 x 4.75
23.750
38.000
62.000
2007
5.000
5.000 x 4.75
23.750
61.750
38.250
2008
4.000
4.000 x 4.75
19.000
80.750
19.250
2009
3.000
4.000 x 4.75
14.250
95.000
5.000
20.000
10-66
$95.000
67. Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
10-67
Metode Unit Produksi
estimasi unit produksi sebanyak 25.000 unit, sbb :
th 2005 4.500 unit
2006 6.000 unit
2007 5.500 unit
2008 4.000 unit
2009 5.000 unit
25.000 unit
r(per jam) = C-R, atau $100.000-$5.000 = $3.80 per unit
n
25.000 unit produksi
68. Metode Faktor Penggunaan
Metode Faktor Penggunaan
Metode
Akhir
Tahun
Unit Produksi
Unit
Produksi
Penghitungan Jumlah
Penyusutan
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
$100.000
2005
4.500
4.500 x $3.80
$17.100
$17.100
82.900
2006
6.000
6.000 x 3.80
22.800
39.900
60.100
2007
5.500
5.500 x 3.80
20.900
60.800
39.200
2008
4.000
4.000 x 3.80
15.200
76.000
24.000
2009
5.000
5.000 x 3.80
19.000
95.000
5.000
25.000
10-68
$95.000
69. Deplesi Sumber Daya Alam
Deplesi Sumber Daya Alam
Misalkan :
Tanah mengandung cadangan mineral dibeli
dengan harga $5.500.000. Setelah semua
cadangan mineral dikeluarkan, perkiraan
nilai
sisa
tanah
sebesar
$250.000.
Persediaan
sumber
daya
alamnya
diperkirakan berjumlah 1.000.000 ton. Biaya
deplesi per unit dan biaya deplesi total
untuk tahun pertama, dengan asumsi bahwa
mineral yang digali adalah sebanyak 80.000
ton adalah sebagai berikut :
10-69
70. Deplesi Sumber Daya Alam
Deplesi Sumber Daya Alam
Biaya deplesi per ton =
($5.500.000 - $250.000) / 1.000.000 =
$5.25
Biaya deplesi untuk tahun pertama =
80.000 ton x $5.25 = $420.000
Jurnal untuk mencatat kejadian ini adalah :
Cadangan Mineral
Kas
5.500.000
Beban Deplesi
420.000
Akum. Deplesi (atau Cad. Mineral)
10-70
5.500.000
420.000
71. Perubahan dalam Masa Manfaat
Perubahan dalam Masa Manfaat
Misalkan
:
Perusahaan membeli peralatan senilai
$50.000 dengan masa estimasi masa
manfaat
selama
10
th.
Dengan
menggunakan metode garis lurus tanpa
nilai sisa, penyusutan tahunannya adalah
$5.000. Diawal tahun kelima, dilakukan
penilaian kembali terhadap masa manfaat
aktiva dan menunjukkan bahwa umur aktiva
diperkirakan tinggal 4 tahun lagi.
10-71
72. Perubahan dalam Masa Manfaat
Perubahan dalam Masa Manfaat
Menghitung penyusutan tahun kelima
sampai kedelapan adalah sebagai berikut :
$30.000 / 4 = $7.500
Tahun
Perhitungan
Jumlah
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
1
$50.000 / 10
$ 5.000
$ 5.000
2
$50.000 / 10
5.000
10.000
3
$50.000 / 10
5.000
15.000
4
$50.000 / 10
5.000
20.000
5
($50.000 - $20.000) / 4
7.500
27.500
6
($50.000 - $20.000) / 4
7.500
35.000
7
($50.000 - $20.000) / 4
7.500
42.500
8
($50.000 - $20.000) / 4
7.500
50.000
10-72
73. Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
Penghentian
Aktiva dengan Penjualan
Misalkan pada tanggal 1 Juli 2005, Jacob Co
menjual mesin seharga $43.600. Harga
perolehan mesin sebesar $83.600 dan
akumulasi penyusutan sampai tanggal 1
Januari 2005 sebesar $50.600. Metode
penyusutan yang digunakan adalah metode
garis lurus, dengan tarif 10%
10-73
74. Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
Penghentian
Aktiva dengan Penjualan
Sebelum
mencatat
penjualan
aktiva,
penyusutan setengah tahun diakui untuk
menggambarkan penggunaan aktiva selama
6 bulan pertama tahun tersebut :
$83.600 x 0.10 x 6/12 = 4.180)
Beban Penyusutan
Akum. Penyusutan-Mesin
10-74
4.180
4.180
75. Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
Penghentian
Aktiva dengan Penjualan
Untuk mencatat penjualan :
Harga jual
$43.600
Nilai Buku ($83.600-$54.780)
28.820
Keuntungan dari Penjualan
$14.780
Kas
43.600
Akumumalsi Penyusutan-Mesin 54.780
Mesin
Keuntungan atas Penjualan Mesin
10-75
83.600
14.780
76. Penghentian Aktiva
Penghentian Aktiva
Penghentian
Aktiva tanpa Penjualan
Harga Perolehan Mesin
$83.600
Akum. Penyusutan Mesin
$54.780
Kerugian penghentian Mesin $28.820
Akum. Penyusutan-Mesin
Kerugian Penghentian Mesin
Mesin
10-76
43.600
28.820
83.600