SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Hukum Perdagangan Internasional
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK Disusun Oleh
Dosen
pengampu
Ekonomi dan
Bisnis
Akuntansi
14
F041700009 Syifa Ramadhanti
(43216010056)
Prof. Dr.
Hapzi Ali,
CMA
2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Resume
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Bila dibandingkan dengan
pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan
kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain :
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya melalui bermacam
peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-
masing pemerintah.
3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya.
Perdagangan Internasional adalah proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan
atau gains off tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini,
maka tidak ada negara-negara di dunia yang tidak terlibat di dalam perdagangan baik
perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar negara. Perdagangan ini melakukan
transaksi jual-beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual
disebut ekspor.
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan
lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan dan
hukum dalam perdagangan.
3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
RI Adukan Pakistan ke WTO Soal Tindakan
Anti Dumping Kertas
Kementerian Perdagangan (Kemendag) membawa masalah pajak tinggi Pakistan
atas kertas duplex asal Indonesia ke Forum Penyelesaian Sengketa (Dispute
Settlement Forum) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Akibat kasus itu, Indonesia
kehilangan peluang ekspor Rp 310 miliar.
Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Nurlaila Nur Muhammad
mengatakan, Pemerintah Indonesia akhir pekan lalu telah melakukan pertemuan
bilateral dengan Pakistan di Forum Penyelesaian Sengketa WTO. “Kita menggugat
kebijakan anti-dumping dan anti-subsidi Pakistan terhadap produk kertas Indonesia,”
ujarnya di Jakarta kemarin (2/3).
Sejak November 2011, Pakistan telah melakukan memberlakukan kebijakan anti-
dumping dan anti-subsidi terhadap produk kertas Indonesia yang dinilai inkonsisten
dengan aturan WTO. Tanpa alasan yang jelas, Pakistan memberlakukan bea masuk
tinggi atas produk kertas dari Indonesia. Akibatnya, importer Pakistan menghentikan
pesanannya. Karena itu, Pemerintah Indonesia membawa Pakistan ke WTO.
Pemerintah Indonesia menganggap Pakistan telah menyalahi aturan WTO yakni
dalam melakukan penyelidikan dugaan anti dumping kertas dari Indonesia. Menurut
Bachrul, Komisi Tarif Nasional Pakistan atau National Tariff Commission (NTC) terlalu
lama dalam proses penyelidikan terhadap produk kertas asal Indonesia yang diekspor
ke Pakistan.
Dalam ketentuan WTO, Komisi Tarif Nasional Pakistan seharusnya menyelesaikan
penyelidikan anti dumping tersebut dalam waktu maksimal 18 bulan sejak dilakukan
inisiasi. Namun pada kenyataannya, penyelidikan dugaan anti dumping tersebut terus
berjalan melebihi batas waktu yang diizinkan.
Tahap pertama yang dilakukan dalam negosiasi itu adalah konsultasi bilateral. Dalam
konsultasi bilateral tersebut, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi bersama
Duta Besar RI untuk WTO Syafri A. Baharuddin menyampaikan protes Indonesia atas
pengenaan anti-dumping Pakistan yang memakan waktu lebih dari ketentuan WTO.
Tindakan Pakistan tersebut telah menyebabkan hilangnya peluang (opportunity loss)
dari ekspor kertas Indonesia sebesar USD 1 juta per bulan sejak November 2011.
Dengan begitu, jika dihitung hingga saat ini kerugian Indonesia telah mencapai USD
27 juta (sekitar Rp 310 miliar). Hal ini tentu sangat disayangkan karena permintaan
kertas dari Pakistan cukup tinggi.
4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Dalam pertemuan tersebut, otoritas Pakistan diwakili langsung oleh Director General
of National Tariff Commission Khizar Hayat yang menyatakan harapannya agar
permasalahan itu dapat diselesaikan secara bilateral. Menurut Nurlaila, Pakistan telah
melakukan pelanggaran yang sangat jelas terhadap aturan WTO. “Bila secara bilateral
tidak selesai, kita akan lanjutkan ke tahap Panel Badan Penyelesaian Sengketa
WTO,” terangnya.
Sudah sejak lama kertas asal Indonesia dikenai bea masuk impor yang diterapkan di
negara itu sebesar 25 persen. Pada saat itu Indonesia masih merespons wajar karena
Pakistan beralasan kertas asal Indonesia dianggap barang non-esensial dan barang
mewah. Namun pada 2009, Pakistan memberlakukan bea masuk tambahan yang
disebut regulatory duty hingga menjadi 40 persen.
Pada 2011, otoritas perdagangan Pakistan menilai importasi kertas dari Indonesia
sudah terlalu banyak dan patut dicurigai sehingga mereka melakukan penyelidikan
anti-dumping. Di saat yang sama, Pakistan lantas memberlakukan bea masuk anti-
dumping 11 persen atas kertas dari Indonesia. Importer Pakistan tidak mau membayar
bea sebesar itu dan memilih kertas dari negara lain.
5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Dafar Pustaka
Detik.com 2014. https://finance.detik.com/industri/d-2568689/ri-adukan-pakistan-ke-
wto-soal-tindakan-anti-dumping-kertas (3 Juli 2018 jam 21:01)
http://sumutpos.co/2014/03/03/indonesia-laporkan-pakistan-ke-wto/ (3 juli 2018 jam
21:11)

More Related Content

Similar to Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018

14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
Novi Siti
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Jiantari Marthen
 

Similar to Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018 (12)

Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Makalah Pajak Berganda
Makalah Pajak BergandaMakalah Pajak Berganda
Makalah Pajak Berganda
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
14. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perdagangan intern...
 
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 1.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 1.pptxKelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 1.pptx
Kelas IX-IPS-Perdagangan Internasional-Pertemuan 1.pptx
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
 
Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3
 
BISNIS INTER & DIGIMARK.docx
BISNIS INTER & DIGIMARK.docxBISNIS INTER & DIGIMARK.docx
BISNIS INTER & DIGIMARK.docx
 
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesiaTax Guide 05_Mei_2017_indonesia
Tax Guide 05_Mei_2017_indonesia
 

More from ramadhanti syifa

Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
ramadhanti syifa
 

More from ramadhanti syifa (12)

Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, universitas m...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ra...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ra...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ra...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ra...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana, ...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak s...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lingkungan perusahaan aqua,universitas merc...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lingkungan perusahaan aqua,universitas merc...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lingkungan perusahaan aqua,universitas merc...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lingkungan perusahaan aqua,universitas merc...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buanaHbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu buana
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana,...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana,...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana,...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, resolusi sengketa, universitas mercu buana,...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana,...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana,...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana,...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana,...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buan...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buan...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buan...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu buan...
 

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 

Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas mercu buana, 2018

  • 1. MODUL PERKULIAHAN HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN Hukum Perdagangan Internasional Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Dosen pengampu Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 14 F041700009 Syifa Ramadhanti (43216010056) Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
  • 2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Resume Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : 1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan. 2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya melalui bermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing- masing pemerintah. 3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya. Perdagangan Internasional adalah proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains off tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada negara-negara di dunia yang tidak terlibat di dalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual-beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut ekspor. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan dan hukum dalam perdagangan.
  • 3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id RI Adukan Pakistan ke WTO Soal Tindakan Anti Dumping Kertas Kementerian Perdagangan (Kemendag) membawa masalah pajak tinggi Pakistan atas kertas duplex asal Indonesia ke Forum Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Forum) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Akibat kasus itu, Indonesia kehilangan peluang ekspor Rp 310 miliar. Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Nurlaila Nur Muhammad mengatakan, Pemerintah Indonesia akhir pekan lalu telah melakukan pertemuan bilateral dengan Pakistan di Forum Penyelesaian Sengketa WTO. “Kita menggugat kebijakan anti-dumping dan anti-subsidi Pakistan terhadap produk kertas Indonesia,” ujarnya di Jakarta kemarin (2/3). Sejak November 2011, Pakistan telah melakukan memberlakukan kebijakan anti- dumping dan anti-subsidi terhadap produk kertas Indonesia yang dinilai inkonsisten dengan aturan WTO. Tanpa alasan yang jelas, Pakistan memberlakukan bea masuk tinggi atas produk kertas dari Indonesia. Akibatnya, importer Pakistan menghentikan pesanannya. Karena itu, Pemerintah Indonesia membawa Pakistan ke WTO. Pemerintah Indonesia menganggap Pakistan telah menyalahi aturan WTO yakni dalam melakukan penyelidikan dugaan anti dumping kertas dari Indonesia. Menurut Bachrul, Komisi Tarif Nasional Pakistan atau National Tariff Commission (NTC) terlalu lama dalam proses penyelidikan terhadap produk kertas asal Indonesia yang diekspor ke Pakistan. Dalam ketentuan WTO, Komisi Tarif Nasional Pakistan seharusnya menyelesaikan penyelidikan anti dumping tersebut dalam waktu maksimal 18 bulan sejak dilakukan inisiasi. Namun pada kenyataannya, penyelidikan dugaan anti dumping tersebut terus berjalan melebihi batas waktu yang diizinkan. Tahap pertama yang dilakukan dalam negosiasi itu adalah konsultasi bilateral. Dalam konsultasi bilateral tersebut, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi bersama Duta Besar RI untuk WTO Syafri A. Baharuddin menyampaikan protes Indonesia atas pengenaan anti-dumping Pakistan yang memakan waktu lebih dari ketentuan WTO. Tindakan Pakistan tersebut telah menyebabkan hilangnya peluang (opportunity loss) dari ekspor kertas Indonesia sebesar USD 1 juta per bulan sejak November 2011. Dengan begitu, jika dihitung hingga saat ini kerugian Indonesia telah mencapai USD 27 juta (sekitar Rp 310 miliar). Hal ini tentu sangat disayangkan karena permintaan kertas dari Pakistan cukup tinggi.
  • 4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Dalam pertemuan tersebut, otoritas Pakistan diwakili langsung oleh Director General of National Tariff Commission Khizar Hayat yang menyatakan harapannya agar permasalahan itu dapat diselesaikan secara bilateral. Menurut Nurlaila, Pakistan telah melakukan pelanggaran yang sangat jelas terhadap aturan WTO. “Bila secara bilateral tidak selesai, kita akan lanjutkan ke tahap Panel Badan Penyelesaian Sengketa WTO,” terangnya. Sudah sejak lama kertas asal Indonesia dikenai bea masuk impor yang diterapkan di negara itu sebesar 25 persen. Pada saat itu Indonesia masih merespons wajar karena Pakistan beralasan kertas asal Indonesia dianggap barang non-esensial dan barang mewah. Namun pada 2009, Pakistan memberlakukan bea masuk tambahan yang disebut regulatory duty hingga menjadi 40 persen. Pada 2011, otoritas perdagangan Pakistan menilai importasi kertas dari Indonesia sudah terlalu banyak dan patut dicurigai sehingga mereka melakukan penyelidikan anti-dumping. Di saat yang sama, Pakistan lantas memberlakukan bea masuk anti- dumping 11 persen atas kertas dari Indonesia. Importer Pakistan tidak mau membayar bea sebesar itu dan memilih kertas dari negara lain.
  • 5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Dafar Pustaka Detik.com 2014. https://finance.detik.com/industri/d-2568689/ri-adukan-pakistan-ke- wto-soal-tindakan-anti-dumping-kertas (3 Juli 2018 jam 21:01) http://sumutpos.co/2014/03/03/indonesia-laporkan-pakistan-ke-wto/ (3 juli 2018 jam 21:11)