SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-106
PENGACAKAN RANDOM SAMPLING DENGAN
PENDEKATAN INVERSE-TRANSFORM
RANDOM VARIATE GENERATOR BERBASIS
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Arif Rahman
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mail : posku@ub.ac.id
Abstrak—Penggunaan random sampling dalam mengambil
sejumlah sampel dari populasi tertentu memerlukan randomisasi
atau pengacakan yang baik, agar mendapatkan ketersebaran
sampel secara acak dan terhindarkan terjadinya bias. Seringkali
dalam pengambilan sampel dilakukan dengan convenience
sampling yang mengumpul di sebagian populasi dengan
mengandalkan keacakan yang didasarkan pada insidental
kemunculan kejadian. Sampling tanpa dilandasi pendekatan
ilmiah, sehingga nilai statistik bias terhadap populasi.
Randomisasi atau pengacakan pada sampling dapat
mempergunakan random variate generator dengan metode Monte
Carlo, di mana salah satu pendekatannya adalah inverse
transform. Pada populasi yang sangat besar maka dapat dibagi
menjadi beberapa grup homogen dengan banyaknya anggota
tiap grup sama. Penelitian ini mempergunakan inverse transform
random variate generator dengan berbasis distribusi
Hipergeometrik, dengan mengacak banyaknya sampel yang
diambil secara acak antar grup.
Kata kunci—random sampling, randomisasi, metode Monte
Carlo, inverse transform random variate generator, distribusi
Hipergeometrik
I. PENDAHULUAN
Sampling adalah proses penarikan sampel dari sebagian
populasi. Nilai statistik hasil sampling yang baik dapat
merepresentasikan populasinya. Hasil sampling bernilai valid,
apabila sampling yang dilakukan sesuai dengan populasinya.
Dalam sampling, terdapat tiga macam kesalahan yang
mungkin terjadi, yaitu random error, systematic error dan
illegitimate error. Random error adalah kesalahan dalam
menentukan keacakan, sehingga distribusi sampel kurang
sesuai dengan distribusi populasi. Systematic error adalah
kesalahan metode pengambilan sampel, sehingga sampel
masih kurang atau terkumpul di sebagian populasi.
Illegitimate error adalah kesalahan akibat kelalaian saat
sampling, misalnya mengambil sampel dari bukan
populasinya. Kesalahan sampling memberikan hasil bias dan
tidak valid, sehingga tidak dapat mewakili populasi untuk
digunakan analisa lebih lanjut.
Metode sampling [3][7]&[8] dapat dikelompokkan
menjadi probability sampling dan nonprobability sampling.
Metode probability sampling antara lain simple random
sampling, systematic random sampling, stratified random
sampling, cluster random sampling, dan multistage random
sampling. Metode nonprobability sampling misalnya
convenience sampling, accidental sampling,
judgement/purposive sampling, quota sampling dan snowball
sampling
Salah satu metode sampling yang banyak digunakan
adalah simple random sampling yang mengasumsikan
beberapa hal. Diasumsikan populasi telah diketahui secara
keseluruhan. Sampel diasumsikan ditarik secara acak dari
populasi. Masing-masing anggota populasi diasumsikan
mempunyai peluang sama terpilih sebagai sampel.
Diasumsikan alat pengacakan atau randomisasi dapat
mendukung dalam proses melakukan trial saat sampling.
Sampling dalam populasi yang mempunyai jumlah anggota
sangat besar dan rasio sampel-populasi kecil dengan
menerapkan randomisasi sederhana menggunakan daftar
bilangan random, akan memungkinkan terjadinya kesalahan
sampling. Kesalahan sampel yang terkumpul di sebagian
populasi sedangkan sebagian yang lain tidak terwakili.
Misalnya populasi hasil produksi dalam satu bulan penuh yang
dihasilkan 24 jam tiap harinya dan 7 hari tiap minggunya, atau
populasi penduduk di satu wilayah administratif.
Sebaran sampel dalam populasi dapat dievaluasi dengan
membagi populasi menjadi beberapa grup homogen. Antar
grup tidak berbeda tingkat atau strata. Pembagian dapat diatur
agar masing-masing grup mempunyai banyak anggota yang
sama antar grup. Selanjutnya dengan memeriksa sebaran
sampel di tiap cluster, maka dapat diketahui bagian populasi
yang belum terwakili oleh sampel. Gambar 1 menunjukkan
kesalahan yang terjadi saat sampling pada populasi beranggota
banyak secara simple random sampling. Pada saat populasi
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-107
dibagi menjadi beberapa grup, terdapat beberapa grup yang
tidak terwakili sampel. Kesalahan tersebut dapat dikurangi
dengan memastikan menarik sampel di setiap grup baik
dengan ukuran sampel seragam atau beragam.
Gambar 1. Kesalahan simple random sampling
Beberapa alat dapat dipergunakan untuk membantu
pengacakan atau randomisasi saat sampling untuk memilih
sampel yang akan diambil misalnya daftar/tabel bilangan acak
atau alat bantu sederhana, semisal koin, dadu, kartu, bola, stik,
gulungan kertas, roda roulette, dan lain-lain. Tabel yang
dikembangkan Leonard H.C. Tipped berisikan 41.600
bilangan acak dipublikasikan Cambridge University Press
pada tahun 1927. Dengan menggunakan roda roulette, RAND
Corporation [6] membangkitkan bilangan acak sejak tahun
1947 dan mempublikasikan sejuta bilangan acak pada tahun
1955.
Perkembangan teknologi komputer mendorong
pengembangan algoritma pengacakan berbasis komputer.
Metode pendekatan inferensi melandasi beberapa algoritma
pengacakan untuk random sampling. Metode pendekatan
inferensi yaitu pseudo random number generator dan metode
Monte-Carlo. John von Newman [9] mengembangkan The
Middle-Square Method. Derrick Henry Lehmer [2]
mengembangkan Linear Congruential Generator. Selanjutnya
banyak algoritma pengacakan yang diformulasikan dari
pengembangan Linear Congruential Generator. Selain untuk
mendukung pembangkitan bilangan acak berdasarkan
distribusi uniform(0;1), algoritma pengacakan dengan pseudo
random number generator juga menyediakan random variate
generator untuk membangkitkan bilangan acak berdistribusi
tertentu.
Random variate generator mengacak independent sample
dengan menggunakan beberapa teknik [1], yaitu : Inverse
Transform, Composition, Convolution, Rejection Sampling,
Adaptive Rejection Sampling, Acceptance-Rejection Sampling,
Importance Sampling, Slice Sampling, Markov-Chain Monte-
Carlo, Metropolis-Hastings Algorithm, Gibbs Sampling,
Ziggurat Algorithm, Box–Muller Transform, Marsaglia Polar
Method, dan lain-lain.
Pengacakan atau randomisasi menggunakan Inverse –
Transform Random – Variate Generator untuk
membangkitkan variabel acak, X. Variabel acak, X, memiliki
fungsi distribusi kumulatif, F(x), yang dibatasi oleh 0 < F(x) <
1. Algoritma Inverse –Transform Random – Variate
Generator sebagai berikut :
1. Membangkitkan bilangan acak, U, antara 0 dan 1, yang
diperoleh dari pseudo random number generator distribusi
uniform(0;1). U~uniform(0;1).
2. Membangkitkan variabel acak, X, dengan cara
memasukkan nilai U ke dalam inverse dari fungsi distribusi
kumulatif, F-1
(x). X = F-1
(U).
Distribusi Hipergeometrik [4] & [10] berhubungan dengan
sebuah deret percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Percobaan
Bernoulli merupakan percobaan tunggal yang mempunyai 2
hasil mutually exclusive yang mungkin terjadi, yaitu sukses
dan gagal. Percobaan Bernoulli yang dilakukan berulang kali
dan setiap percobaan tersebut bebas disebut proses Bernoulli
(Bernoulli process). Dalam populasi sebanyak N, terdapat
sukses sebanyak k, maka probabilitas sukses percobaan
pertama adalah sebesar p. Percobaan Bernoulli dilakukan
sebanyak n kali tanpa pengembalian, sehingga nilai
probabilitas sukses, p, bersifat dinamis. Variabel acak, X,
didefinisikan sebagai jumlah percobaan yang sukses dalam n
kali percobaan tanpa pengembalian. Ruang sampel variabel
acak, X, adalah R = {0,1,2,...,n} jika n < k atau R = {0,1,2,...,k}
jika n > k Fungsi massa probabilitas (1), dan fungsi distribusi
kumulatif (2) distribusi Hipergeometrik sebagai berikut :































other
kx
n
N
xn
kN
x
k
xp
0
,...,2,1,0
)(  
 





















x
i
n
N
in
kN
i
k
xF
0
)(  
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun algoritma
pseudo random number generator menerapkan pendekatan
inverse-transform random variate generator berdasarkan
distribusi Hipergeometrik pada pengacakan random sampling.
N’
N’
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-108
II. METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan meliputi penelitian
konseptual (conceptual research). Metode conceptual
research merupakan metode penelitian yang merumuskan atau
mengembangkan konsep, kerangka, metode, teknik, algoritma
atau teori yang merepresentasikan sistem untuk pemecahan
permasalahan tertentu. Situasi masalah dianalisa terkait
dengan random sampling, pseudo random number generator,
metode Monte-Carlo, inverse-transform random-variate
generator dan distribusi Hipergeometrik.
Penelitian ini mengembangkan algoritma pseudo random
number generator pada pengacakan berbasis komputer untuk
metode random sampling. Algoritma pseudo random number
generator menerapkan pendekatan inverse-transform random-
variate generator dengan berdasarkan distribusi
Hipergeometrik.
Algoritma yang dikembangkan dapat dipergunakan pada
random sampling, di mana jumlah populasi cukup besar
dengan rasio sampel-populasi kecil.
Algoritma yang dikembangkan mempergunakan asumsi-
asumsi. Ukuran sampel atau banyaknya sampel telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan estimasi jumlah populasi
dan diasumsikan banyaknya sukses dalam populasi.
Kemunculan atau kedatangan anggota populasi diasumsikan
sebagai proses Bernoulli. Banyaknya anggota dalam grup
diasumsikan sebagai banyaknya perulangan percobaan
Bernoulli tanpa pengembalian. Urutan kemunculan anggota
populasi diasumsikan sebagai urutan percobaan Bernoulli.
Terpilihnya anggota populasi sebagai sampel diasumsikan
sebagai kejadian sukses.
Langkah-langkah dari algoritma random sampling dengan
mempergunakan pendekatan inverse-transform random
variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik sebagai
berikut :
1. Menentukan jumlah populasi, Np. Menentukan kejadian
sukses, k, dalam populasi berdasarkan ukuran sampel, Ns.
 NpN   
 Nsk   
2. Menentukan banyaknya grup dan ukuran seragam tiap grup,
n, berdasarkan jumlah populasi, Np.

grup
Np
n   
3. Membangkitkan bilangan acak, U, antara 0 dan 1, yang
diperoleh dari pseudo random number generator distribusi
Uniform(0;1).
 10)1;0(  UuniformU  
4. Membangkitkan variabel acak, X, dengan cara
memasukkan nilai U ke dalam inverse dari fungsi distribusi
kumulatif, F-1
(U). Karena X adalah bilangan bulat dengan X >
1, maka nilai X diperoleh dari pembulatan ke atas hasil inverse
fungsi.
 kXUFX  
1)(1
 
5. Menentukan banyaknya sampel atau ukuran grup ke-i, Si,
sama dengan variabel acak, X.
 XSi   
6. Periksa apakah semua anggota populasi telah muncul.
Ulangi langkah (3) hingga keseluruhan populasi telah muncul.
7. Hitung banyaknya sampel.
 

grup
i
iSNs
1
 
Algoritma yang dikembangkan diterapkan menggunakan
Microsoft Excel. Ukuran atau banyaknya sampel yang
dihasilkan algoritma sampling tidak harus sama dengan yang
direncanakan awal Random sampling dengan menggunakan
algoritma yang dikembangkan akan dibandingkan terhadap
simple random sampling dengan menggunakan bilangan acak
uniform yang sama Selanjutnya dianalisa keunggulan dan
kelemahannya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Algoritma pseudo random number generator untuk
random sampling dengan mempergunakan pendekatan
inverse-transform random variate generator berbasis
distribusi Hipergeometri diilustrasikan dengan skenario
pengambilan sampel sebanyak 100 buah dari populasi
sebanyak 10.000.000 yang dibagi dalam 20 grup. Penerapan
algoritma diujicobakan menggunakan Microsoft Excel.
Jumlah populasi (N) sebanyak 10.000.000 dan ukuran
sampel sebagai kejadian sukses (k) sebanyak 100. Rasio
sampel-populasi yang menunjukkan probabilitas terjadinya
sukses saat trial pertama (p) sebesar 10-5
, terhitung
berdasarkan rasio ukuran sampel (Np) = 100 dan jumlah
populasi (Np) = 10.000.000. Banyaknya anggota grup atau
ukuran grup sebagai perulangan trial (n) adalah sebesar
500.000, yang terhitung berdasarkan jumlah populasi (Np) =
10.000.000 dibagi dengan banyaknya grup = 20.
Gambar 2 menunjukkan interface pengujicobaan algoritma
dalam Microsoft Excel. Jumlah populasi (Np) diinputkan
dalam cell D1, dan ukuran sampel (Ns) diinputkan dalam cell
D2. Sesuai langkah pertama dalam algoritma, jumlah populasi
(N) diasumsikan dari nilai Np, dan jumlah kejadian sukses (k)
diasumsikan dari nilai Ns. Banyaknya grup (grup) diinputkan
dalam cell D3 dan sesuai langkah kedua dalam algoritma,
ukuran grup (n) yang diasumsikan sebagai banyaknya
perulangan trial tanpa pengembalian diisi dalam cell D4
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-109
dengan formula “=D1/D3” Probabilitas sukses (p) diisikan
dengan formula “=D2/D1” dalam cell D5.
Untuk membantu mendapatkan inverse fungsi distribusi
Hipergeometrik, maka dibuat tabel distribusi Hipergeometrik
di range F1:J103. Di row 1 dan 2 dituliskan kepala kolom dari
tabel distribusi Hipergeometrik. Dari cell F3 hingga F103
diisikan angka dari 0 hingga 100 (sesuai nilai k). Pada cell G3
diisikan fungsi massa probabilitas dengan formula
“=HYPGEOM.DIST(F3;$D$4;$D$2;$D$1;FALSE)”. Pada
cell I3 diisikan fungsi distribusi kumulatif dengan formula
“=HYPGEOM.DIST(F3;$D$4;$D$2;$D$1;TRUE)”. Pada cell
H3 diisi dengan 0 dan cell H4 diisi formula “=I3”. Pada cell J3
diisi dengan formula “=F3”. Formula di cell G3, H4, I3 dan J3
di-copy-kan ke bawah hingga row 103.
Gambar 2. Interface Penerapan Inverse Transform Random Variate Generator Distribusi Hipergeometrik
Pada kolom “i”, diisikan angka 1 hingga 20 (sesuai dengan
grup) dari cell A8 hingga A27. Selanjutnya pada kolom “U”,
sesuai langkah ketiga dalam algoritma yaitu membangkitkan
bilangan acak U, cell B8 diisi dengan formula “=RAND()”.
Dan pada kolom “X”, sesuai langkah keempat dalam
algoritma yaitu membangkitkan variabel acak X, cell C8 diisi
dengan formula “=VLOOKUP(B8;$H$3:$J$103;3)”.
Kemudian formula di cell B8 dan C8 di-copy-kan ke bawah
sejumlah grup hingga row 27.
Tabel I. Hasil inverse transform random variate generator
Grup (i) Sampel (Si) Grup (i) Sampel (Si)
1 4 11 7
2 3 12 6
3 6 13 4
4 6 14 9
5 4 15 5
6 5 16 3
7 9 17 3
8 6 18 3
9 4 19 7
10 3 20 3
Ukuran sampel dari masing-masing grup saat random
sampling ditarik sesuai dengan hasil inverse transform random
variate generator seperti diperoleh pada range A8:C27,
terutama kolom “X”. Tabel 1 menunjukkan hasil inverse
transform random variate generator. Ukuran sampel (Si) dari
masing-masing grup diperoleh dari nilai di kolom “X”. Jumlah
keseluruhan sampel (Si) tidak selalu sama dengan ukuran
sampel (k) yang direncanakan sebelumnya.
Selanjutnya berdasarkan ukuran sampel di masing-masing
grup dari hasil inverse transform random variate generator,
dibangkitkan urutan sampel yang diambil dari masing-masing
grup. Gambar 3 menunjukkan interface cara membangkitkan
urutan dari sampel yang akan diambil menggunakan Microsoft
Excel. Nilai baseline merupakan batas bawah dari masing-
masing grup yang menjadi acuan penentuan urutan sampel di
grup tersebut. Nilai baseline grup pertama adalah angka 0, dan
selanjutnya setiap grup ditambahkan 500.000 sesuai ukuran
grup (n) untuk grup kedua dan seterusnya.
Urutan sampel ke-j ditunjukkan dengan notasi Sj. Di
kolom “j” diisikan dengan 1 hingga 100 (sesuai dengan ukuran
sampel) pada range A9:A108. Di cell B9 diisikan baseline
dengan angka 0, dan semua cell yang di bawahnya disikan
formula merujuk cell tepat di atasnya, misalnya cell B10 diisi
formula “=B9”, kecuali cell yang berbeda grup juga
ditambahkan 500.000 (sesuai dengan ukuran grup), misalnya
cell B13 diisi formula “=B12+$D$4”. Pada cell C9 diisikan
formula “=RAND()”. Pada cell D9 disikan formula
“=ROUNDUP(C9*$D$4;0)”. Pada cell E9 diisikan formula
“B9+D9”. Formula di cell C9, D9 dan E9 di-copy-kan ke
bawah hingga row 108.
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-110
Gambar 3. Interface pembangkitan urutan sampel dalam random sampling
Tabel II. Daftar bilangan acak yang dipergunakan
NO Ui NO Ui NO Ui NO Ui NO Ui
1 0,400170933 21 0,117308290 41 0,502634586 61 0,035484095 81 0,217533413
2 0,928977479 22 0,444656221 42 0,664142174 62 0,503910057 82 0,025774228
3 0,776506544 23 0,650550032 43 0,510039980 63 0,110676417 83 0,499070979
4 0,766883175 24 0,485560723 44 0,986029961 64 0,250387501 84 0,336887588
5 0,416107339 25 0,813821535 45 0,241523928 65 0,863308386 85 0,312183876
6 0,775451706 26 0,974528930 46 0,441826948 66 0,360388055 86 0,65128533
7 0,046183333 27 0,265271041 47 0,312514909 67 0,214414570 87 0,539489958
8 0,115068576 28 0,930185008 48 0,999731857 68 0,036511241 88 0,347499783
9 0,854157942 29 0,495781634 49 0,071433338 69 0,292775372 89 0,908205097
10 0,617153720 30 0,984693566 50 0,122555155 70 0,092845917 90 0,618117294
11 0,893088636 31 0,414048877 51 0,235192731 71 0,967742262 91 0,926748573
12 0,435718212 32 0,243314499 52 0,362448960 72 0,885847067 92 0,165541041
13 0,104667096 33 0,236257507 53 0,891001638 73 0,661484089 93 0,667192074
14 0,333541108 34 0,071750407 54 0,338734166 74 0,031759081 94 0,217492718
15 0,757888461 35 0,489311035 55 0,907156489 75 0,858828340 95 0,182316071
16 0,333704001 36 0,401022401 56 0,523867439 76 0,290965660 96 0,399914549
17 0,277089036 37 0,160231567 57 0,967793472 77 0,396652838 97 0,771611611
18 0,441368803 38 0,798831600 58 0,230625902 78 0,272046441 98 0,926618606
19 0,397482153 39 0,362912478 59 0,852489146 79 0,520009339 99 0,347541046
20 0,046089557 40 0,361211457 60 0,637265560 80 0,190601373 100 0,812582084
Tabel 2 menunjukkan daftar bilangan acak yang
dibangkitkan menggunakan pseudo random number generator
distribusi uniform(0;1) dari Microsoft Excel. 100 bilangan
acak tersebut dipergunakan untuk menentukan urutan sampel
yang ditarik dari populasi baik untuk algoritma random
sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-
transform random variate generator berbasis distribusi
Hipergeometrik maupun untuk simple random
sampling.Selanjutnya sebaran kedua metode random sampling
tersebut dibandingkan untuk dianalisa lebih lanjut.
Sebaran sampel dari random sampling yang dibangkitkan
algoritma random sampling dengan mempergunakan
pendekatan inverse-transform random variate generator
berbasis distribusi Hipergeometrik maupun untuk simple
random sampling ditunjukkan Gambar 4.
Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4
ISBN 978-602-14272-0-0
E-111
Gambar 3. Sebaran sampel dari random sampling
(a) Algoritma Inverse-Transform Random Variate Generator
(b) Simple Random Sampling
Berdasarkan yang dideskripsikan pada Gambar 4 terlihat
bahwa sebaran sampel yang pertama (a) menunjukkan
populasi diwakili oleh sampel secara representatif dan tidak
terdapat bagian yang tidak terwakili sampel. Gambar 4.(a)
merupakan gambaran sebaran sampel yang dibangkitkan
algoritma random sampling dengan mempergunakan
pendekatan inverse-transform random variate generator
berbasis distribusi Hipergeometrik. Sedangkan pada sebaran
sampel yang kedua (b) dari Gambar 4 menunjukkan sampel
kurang representatif mewakili populasi, terdapat dua bagian
yang tidak terwakili, sedangkan di bagian yang lain terdapat
sampel terkumpul. Gambar 4.(b) merupakan gambaran
sebaran sampel menggunakan simple random sampling.
Pada saat populasi mempunyai ukuran yang besar,
sedangkan rasio sampel-populasi relatif kecil, metode simple
random sampling mempunyai kemungkinan terjadinya
kesalahan sampling karena ada bagian populasi yang tidak
terwakili, di mana kesalahan tersebut dapat diperbaiki dengan
mempergunakan algoritma random sampling dengan
mempergunakan pendekatan inverse-transform random
variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik.
IV. KESIMPULAN
Algoritma random sampling dengan mempergunakan
pendekatan inverse-transform random variate generator
berbasis distribusi Hipergeometrik terdiri dari tujuh langkah
dan dilanjutkan dengan pengacakan di tiap grup sejumlah
sampel sesuai hasil algoritma. Algoritma dapat dipergunakan
untuk pengambilan sampel pada populasi yang berukuran
besar dengan rasio sampel-populasi relatif kecil. Algoritma
dapat mengurangi kesalahan dalam sampling karena
menghindarkan terjadinya bagian populasi tidak terwakili
sampel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Law, A.M. & Kelton, W.D., (2006), Simulation Modeling and Analysis,
McGraw-Hill
[2] Lehmer, D.H., (1951), “Mathematical Methods in Large Scale Computing
Units”, Annual Computing Laboratory Winter Simulation Conference,
San Diego, pp. 141-146.
[3] Levy, P.S. & Lemeshow, S., (1999), Sampling of Populations: Methods
and Applications, John Wiley & Sons
[4] Montgomery, D.C., & Hines, W.W., (2003), Probability and Statistics in
Engineering, John Wiley & Sons
[5] Rahman, A., (2013), “Pendekatan Inverse-Transform Random Variate
Generator Berbasis Distribusi Geometri pada Pengacakan Random
Sampling”, Proceeding Seminar Nasional V Manajemen dan Rekayasa
Kualitas, Bandung, pp. A3.1-6.
[6] RAND Corporation, (1955), A Million Random Digits with 100,000
Normal Deviates, Free Press
[7] Singer, J.M. & Sen, P.K., (1993), Large Sample Methods in Statistics: An
Introduction with Applications, Chapman & Hall
[8] Thompson, S.K., (1992), Sampling, John Wiley & Sons
[9] von Newman, J., (1951), “Various Techniques Used in Connection with
Random Digits”, National Bureau of Standards Applied Mathematics
Series, Vol. 12, pp. 36-38
[10] Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.H. & Ye, K., (2006), Probability
and Statistics for Engineers and Scientists, Prentice Hall
(a)
(b)

More Related Content

What's hot

Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelBagus Nugroho
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik SamplingT. Astari
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 samplingArif Rahman
 
Stat prob02 scientificdata
Stat prob02 scientificdataStat prob02 scientificdata
Stat prob02 scientificdataArif Rahman
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataPengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataYesica Adicondro
 
11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik samplingdesyllajj
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelLana Karyatna
 
Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Meydiyah S
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 

What's hot (20)

Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Research 021
Research 021Research 021
Research 021
 
Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Stat prob02 scientificdata
Stat prob02 scientificdataStat prob02 scientificdata
Stat prob02 scientificdata
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataPengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
 
11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik sampling
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2Statistik lanjutan materi 2
Statistik lanjutan materi 2
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Metode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPLMetode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPL
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 

Viewers also liked

Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...
Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...
Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...Innspub Net
 
Side sampling theory and application
Side sampling theory and applicationSide sampling theory and application
Side sampling theory and applicationDado lab Srl
 
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisDigital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisketa gini-ama dila
 
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...mravendi
 
Audio Sampling: Application and Techniques
Audio Sampling: Application and TechniquesAudio Sampling: Application and Techniques
Audio Sampling: Application and TechniquesBrian Wishka
 
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)Antoine Rebecq
 
4 Karakter Pengelola Uang
4 Karakter Pengelola Uang4 Karakter Pengelola Uang
4 Karakter Pengelola UangSherly Uda
 
Analisis desain sistem informasi ppt.11
Analisis desain sistem informasi ppt.11Analisis desain sistem informasi ppt.11
Analisis desain sistem informasi ppt.11Ical Militanmannojack
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramSherly Uda
 
Analisis desain sistem informasi ppt.12
Analisis desain sistem informasi ppt.12Analisis desain sistem informasi ppt.12
Analisis desain sistem informasi ppt.12Ical Militanmannojack
 

Viewers also liked (20)

Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...
Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...
Diversity and distribution of butterflies in the open and close canopy forest...
 
Side sampling theory and application
Side sampling theory and applicationSide sampling theory and application
Side sampling theory and application
 
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisisDigital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
Digital 122446 t 26137-pemetaan distribusi-analisis
 
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...
Blind-Spectrum Non-uniform Sampling and its Application in Wideband Spectrum ...
 
Fisher paper#2
Fisher paper#2Fisher paper#2
Fisher paper#2
 
Audio Sampling: Application and Techniques
Audio Sampling: Application and TechniquesAudio Sampling: Application and Techniques
Audio Sampling: Application and Techniques
 
Research 012
Research 012Research 012
Research 012
 
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)
Sampling graphs efficiently - MAD Stat (TSE)
 
Research 025
Research 025Research 025
Research 025
 
Pert.1 pengenalan analisis desain
Pert.1 pengenalan analisis desainPert.1 pengenalan analisis desain
Pert.1 pengenalan analisis desain
 
4 Karakter Pengelola Uang
4 Karakter Pengelola Uang4 Karakter Pengelola Uang
4 Karakter Pengelola Uang
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
06 vb looping
06 vb looping06 vb looping
06 vb looping
 
Analisis desain sistem informasi ppt.11
Analisis desain sistem informasi ppt.11Analisis desain sistem informasi ppt.11
Analisis desain sistem informasi ppt.11
 
Queue
QueueQueue
Queue
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
 
04 vb intro
04 vb intro04 vb intro
04 vb intro
 
Research 023
Research 023Research 023
Research 023
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Analisis desain sistem informasi ppt.12
Analisis desain sistem informasi ppt.12Analisis desain sistem informasi ppt.12
Analisis desain sistem informasi ppt.12
 

Similar to OPTIMIZED TITLE

3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Namin AB Ibnu Solihin
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan SampelBBPP_Batu
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometriknyungunyung
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCITenia Wahyuningrum
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 

Similar to OPTIMIZED TITLE (20)

3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Klp vii met lit
Klp vii met litKlp vii met lit
Klp vii met lit
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Biostatistika Dasar
Biostatistika DasarBiostatistika Dasar
Biostatistika Dasar
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Teknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptxTeknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptx
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 

More from Arif Rahman

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Arif Rahman
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Arif Rahman
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Arif Rahman
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaArif Rahman
 

More from Arif Rahman (20)

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

OPTIMIZED TITLE

  • 1. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-106 PENGACAKAN RANDOM SAMPLING DENGAN PENDEKATAN INVERSE-TRANSFORM RANDOM VARIATE GENERATOR BERBASIS DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK Arif Rahman Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail : posku@ub.ac.id Abstrak—Penggunaan random sampling dalam mengambil sejumlah sampel dari populasi tertentu memerlukan randomisasi atau pengacakan yang baik, agar mendapatkan ketersebaran sampel secara acak dan terhindarkan terjadinya bias. Seringkali dalam pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling yang mengumpul di sebagian populasi dengan mengandalkan keacakan yang didasarkan pada insidental kemunculan kejadian. Sampling tanpa dilandasi pendekatan ilmiah, sehingga nilai statistik bias terhadap populasi. Randomisasi atau pengacakan pada sampling dapat mempergunakan random variate generator dengan metode Monte Carlo, di mana salah satu pendekatannya adalah inverse transform. Pada populasi yang sangat besar maka dapat dibagi menjadi beberapa grup homogen dengan banyaknya anggota tiap grup sama. Penelitian ini mempergunakan inverse transform random variate generator dengan berbasis distribusi Hipergeometrik, dengan mengacak banyaknya sampel yang diambil secara acak antar grup. Kata kunci—random sampling, randomisasi, metode Monte Carlo, inverse transform random variate generator, distribusi Hipergeometrik I. PENDAHULUAN Sampling adalah proses penarikan sampel dari sebagian populasi. Nilai statistik hasil sampling yang baik dapat merepresentasikan populasinya. Hasil sampling bernilai valid, apabila sampling yang dilakukan sesuai dengan populasinya. Dalam sampling, terdapat tiga macam kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu random error, systematic error dan illegitimate error. Random error adalah kesalahan dalam menentukan keacakan, sehingga distribusi sampel kurang sesuai dengan distribusi populasi. Systematic error adalah kesalahan metode pengambilan sampel, sehingga sampel masih kurang atau terkumpul di sebagian populasi. Illegitimate error adalah kesalahan akibat kelalaian saat sampling, misalnya mengambil sampel dari bukan populasinya. Kesalahan sampling memberikan hasil bias dan tidak valid, sehingga tidak dapat mewakili populasi untuk digunakan analisa lebih lanjut. Metode sampling [3][7]&[8] dapat dikelompokkan menjadi probability sampling dan nonprobability sampling. Metode probability sampling antara lain simple random sampling, systematic random sampling, stratified random sampling, cluster random sampling, dan multistage random sampling. Metode nonprobability sampling misalnya convenience sampling, accidental sampling, judgement/purposive sampling, quota sampling dan snowball sampling Salah satu metode sampling yang banyak digunakan adalah simple random sampling yang mengasumsikan beberapa hal. Diasumsikan populasi telah diketahui secara keseluruhan. Sampel diasumsikan ditarik secara acak dari populasi. Masing-masing anggota populasi diasumsikan mempunyai peluang sama terpilih sebagai sampel. Diasumsikan alat pengacakan atau randomisasi dapat mendukung dalam proses melakukan trial saat sampling. Sampling dalam populasi yang mempunyai jumlah anggota sangat besar dan rasio sampel-populasi kecil dengan menerapkan randomisasi sederhana menggunakan daftar bilangan random, akan memungkinkan terjadinya kesalahan sampling. Kesalahan sampel yang terkumpul di sebagian populasi sedangkan sebagian yang lain tidak terwakili. Misalnya populasi hasil produksi dalam satu bulan penuh yang dihasilkan 24 jam tiap harinya dan 7 hari tiap minggunya, atau populasi penduduk di satu wilayah administratif. Sebaran sampel dalam populasi dapat dievaluasi dengan membagi populasi menjadi beberapa grup homogen. Antar grup tidak berbeda tingkat atau strata. Pembagian dapat diatur agar masing-masing grup mempunyai banyak anggota yang sama antar grup. Selanjutnya dengan memeriksa sebaran sampel di tiap cluster, maka dapat diketahui bagian populasi yang belum terwakili oleh sampel. Gambar 1 menunjukkan kesalahan yang terjadi saat sampling pada populasi beranggota banyak secara simple random sampling. Pada saat populasi
  • 2. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-107 dibagi menjadi beberapa grup, terdapat beberapa grup yang tidak terwakili sampel. Kesalahan tersebut dapat dikurangi dengan memastikan menarik sampel di setiap grup baik dengan ukuran sampel seragam atau beragam. Gambar 1. Kesalahan simple random sampling Beberapa alat dapat dipergunakan untuk membantu pengacakan atau randomisasi saat sampling untuk memilih sampel yang akan diambil misalnya daftar/tabel bilangan acak atau alat bantu sederhana, semisal koin, dadu, kartu, bola, stik, gulungan kertas, roda roulette, dan lain-lain. Tabel yang dikembangkan Leonard H.C. Tipped berisikan 41.600 bilangan acak dipublikasikan Cambridge University Press pada tahun 1927. Dengan menggunakan roda roulette, RAND Corporation [6] membangkitkan bilangan acak sejak tahun 1947 dan mempublikasikan sejuta bilangan acak pada tahun 1955. Perkembangan teknologi komputer mendorong pengembangan algoritma pengacakan berbasis komputer. Metode pendekatan inferensi melandasi beberapa algoritma pengacakan untuk random sampling. Metode pendekatan inferensi yaitu pseudo random number generator dan metode Monte-Carlo. John von Newman [9] mengembangkan The Middle-Square Method. Derrick Henry Lehmer [2] mengembangkan Linear Congruential Generator. Selanjutnya banyak algoritma pengacakan yang diformulasikan dari pengembangan Linear Congruential Generator. Selain untuk mendukung pembangkitan bilangan acak berdasarkan distribusi uniform(0;1), algoritma pengacakan dengan pseudo random number generator juga menyediakan random variate generator untuk membangkitkan bilangan acak berdistribusi tertentu. Random variate generator mengacak independent sample dengan menggunakan beberapa teknik [1], yaitu : Inverse Transform, Composition, Convolution, Rejection Sampling, Adaptive Rejection Sampling, Acceptance-Rejection Sampling, Importance Sampling, Slice Sampling, Markov-Chain Monte- Carlo, Metropolis-Hastings Algorithm, Gibbs Sampling, Ziggurat Algorithm, Box–Muller Transform, Marsaglia Polar Method, dan lain-lain. Pengacakan atau randomisasi menggunakan Inverse – Transform Random – Variate Generator untuk membangkitkan variabel acak, X. Variabel acak, X, memiliki fungsi distribusi kumulatif, F(x), yang dibatasi oleh 0 < F(x) < 1. Algoritma Inverse –Transform Random – Variate Generator sebagai berikut : 1. Membangkitkan bilangan acak, U, antara 0 dan 1, yang diperoleh dari pseudo random number generator distribusi uniform(0;1). U~uniform(0;1). 2. Membangkitkan variabel acak, X, dengan cara memasukkan nilai U ke dalam inverse dari fungsi distribusi kumulatif, F-1 (x). X = F-1 (U). Distribusi Hipergeometrik [4] & [10] berhubungan dengan sebuah deret percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Percobaan Bernoulli merupakan percobaan tunggal yang mempunyai 2 hasil mutually exclusive yang mungkin terjadi, yaitu sukses dan gagal. Percobaan Bernoulli yang dilakukan berulang kali dan setiap percobaan tersebut bebas disebut proses Bernoulli (Bernoulli process). Dalam populasi sebanyak N, terdapat sukses sebanyak k, maka probabilitas sukses percobaan pertama adalah sebesar p. Percobaan Bernoulli dilakukan sebanyak n kali tanpa pengembalian, sehingga nilai probabilitas sukses, p, bersifat dinamis. Variabel acak, X, didefinisikan sebagai jumlah percobaan yang sukses dalam n kali percobaan tanpa pengembalian. Ruang sampel variabel acak, X, adalah R = {0,1,2,...,n} jika n < k atau R = {0,1,2,...,k} jika n > k Fungsi massa probabilitas (1), dan fungsi distribusi kumulatif (2) distribusi Hipergeometrik sebagai berikut :                                other kx n N xn kN x k xp 0 ,...,2,1,0 )(                          x i n N in kN i k xF 0 )(   Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun algoritma pseudo random number generator menerapkan pendekatan inverse-transform random variate generator berdasarkan distribusi Hipergeometrik pada pengacakan random sampling. N’ N’
  • 3. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-108 II. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan meliputi penelitian konseptual (conceptual research). Metode conceptual research merupakan metode penelitian yang merumuskan atau mengembangkan konsep, kerangka, metode, teknik, algoritma atau teori yang merepresentasikan sistem untuk pemecahan permasalahan tertentu. Situasi masalah dianalisa terkait dengan random sampling, pseudo random number generator, metode Monte-Carlo, inverse-transform random-variate generator dan distribusi Hipergeometrik. Penelitian ini mengembangkan algoritma pseudo random number generator pada pengacakan berbasis komputer untuk metode random sampling. Algoritma pseudo random number generator menerapkan pendekatan inverse-transform random- variate generator dengan berdasarkan distribusi Hipergeometrik. Algoritma yang dikembangkan dapat dipergunakan pada random sampling, di mana jumlah populasi cukup besar dengan rasio sampel-populasi kecil. Algoritma yang dikembangkan mempergunakan asumsi- asumsi. Ukuran sampel atau banyaknya sampel telah ditentukan sebelumnya berdasarkan estimasi jumlah populasi dan diasumsikan banyaknya sukses dalam populasi. Kemunculan atau kedatangan anggota populasi diasumsikan sebagai proses Bernoulli. Banyaknya anggota dalam grup diasumsikan sebagai banyaknya perulangan percobaan Bernoulli tanpa pengembalian. Urutan kemunculan anggota populasi diasumsikan sebagai urutan percobaan Bernoulli. Terpilihnya anggota populasi sebagai sampel diasumsikan sebagai kejadian sukses. Langkah-langkah dari algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah populasi, Np. Menentukan kejadian sukses, k, dalam populasi berdasarkan ukuran sampel, Ns.  NpN     Nsk    2. Menentukan banyaknya grup dan ukuran seragam tiap grup, n, berdasarkan jumlah populasi, Np.  grup Np n    3. Membangkitkan bilangan acak, U, antara 0 dan 1, yang diperoleh dari pseudo random number generator distribusi Uniform(0;1).  10)1;0(  UuniformU   4. Membangkitkan variabel acak, X, dengan cara memasukkan nilai U ke dalam inverse dari fungsi distribusi kumulatif, F-1 (U). Karena X adalah bilangan bulat dengan X > 1, maka nilai X diperoleh dari pembulatan ke atas hasil inverse fungsi.  kXUFX   1)(1   5. Menentukan banyaknya sampel atau ukuran grup ke-i, Si, sama dengan variabel acak, X.  XSi    6. Periksa apakah semua anggota populasi telah muncul. Ulangi langkah (3) hingga keseluruhan populasi telah muncul. 7. Hitung banyaknya sampel.    grup i iSNs 1   Algoritma yang dikembangkan diterapkan menggunakan Microsoft Excel. Ukuran atau banyaknya sampel yang dihasilkan algoritma sampling tidak harus sama dengan yang direncanakan awal Random sampling dengan menggunakan algoritma yang dikembangkan akan dibandingkan terhadap simple random sampling dengan menggunakan bilangan acak uniform yang sama Selanjutnya dianalisa keunggulan dan kelemahannya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Algoritma pseudo random number generator untuk random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometri diilustrasikan dengan skenario pengambilan sampel sebanyak 100 buah dari populasi sebanyak 10.000.000 yang dibagi dalam 20 grup. Penerapan algoritma diujicobakan menggunakan Microsoft Excel. Jumlah populasi (N) sebanyak 10.000.000 dan ukuran sampel sebagai kejadian sukses (k) sebanyak 100. Rasio sampel-populasi yang menunjukkan probabilitas terjadinya sukses saat trial pertama (p) sebesar 10-5 , terhitung berdasarkan rasio ukuran sampel (Np) = 100 dan jumlah populasi (Np) = 10.000.000. Banyaknya anggota grup atau ukuran grup sebagai perulangan trial (n) adalah sebesar 500.000, yang terhitung berdasarkan jumlah populasi (Np) = 10.000.000 dibagi dengan banyaknya grup = 20. Gambar 2 menunjukkan interface pengujicobaan algoritma dalam Microsoft Excel. Jumlah populasi (Np) diinputkan dalam cell D1, dan ukuran sampel (Ns) diinputkan dalam cell D2. Sesuai langkah pertama dalam algoritma, jumlah populasi (N) diasumsikan dari nilai Np, dan jumlah kejadian sukses (k) diasumsikan dari nilai Ns. Banyaknya grup (grup) diinputkan dalam cell D3 dan sesuai langkah kedua dalam algoritma, ukuran grup (n) yang diasumsikan sebagai banyaknya perulangan trial tanpa pengembalian diisi dalam cell D4
  • 4. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-109 dengan formula “=D1/D3” Probabilitas sukses (p) diisikan dengan formula “=D2/D1” dalam cell D5. Untuk membantu mendapatkan inverse fungsi distribusi Hipergeometrik, maka dibuat tabel distribusi Hipergeometrik di range F1:J103. Di row 1 dan 2 dituliskan kepala kolom dari tabel distribusi Hipergeometrik. Dari cell F3 hingga F103 diisikan angka dari 0 hingga 100 (sesuai nilai k). Pada cell G3 diisikan fungsi massa probabilitas dengan formula “=HYPGEOM.DIST(F3;$D$4;$D$2;$D$1;FALSE)”. Pada cell I3 diisikan fungsi distribusi kumulatif dengan formula “=HYPGEOM.DIST(F3;$D$4;$D$2;$D$1;TRUE)”. Pada cell H3 diisi dengan 0 dan cell H4 diisi formula “=I3”. Pada cell J3 diisi dengan formula “=F3”. Formula di cell G3, H4, I3 dan J3 di-copy-kan ke bawah hingga row 103. Gambar 2. Interface Penerapan Inverse Transform Random Variate Generator Distribusi Hipergeometrik Pada kolom “i”, diisikan angka 1 hingga 20 (sesuai dengan grup) dari cell A8 hingga A27. Selanjutnya pada kolom “U”, sesuai langkah ketiga dalam algoritma yaitu membangkitkan bilangan acak U, cell B8 diisi dengan formula “=RAND()”. Dan pada kolom “X”, sesuai langkah keempat dalam algoritma yaitu membangkitkan variabel acak X, cell C8 diisi dengan formula “=VLOOKUP(B8;$H$3:$J$103;3)”. Kemudian formula di cell B8 dan C8 di-copy-kan ke bawah sejumlah grup hingga row 27. Tabel I. Hasil inverse transform random variate generator Grup (i) Sampel (Si) Grup (i) Sampel (Si) 1 4 11 7 2 3 12 6 3 6 13 4 4 6 14 9 5 4 15 5 6 5 16 3 7 9 17 3 8 6 18 3 9 4 19 7 10 3 20 3 Ukuran sampel dari masing-masing grup saat random sampling ditarik sesuai dengan hasil inverse transform random variate generator seperti diperoleh pada range A8:C27, terutama kolom “X”. Tabel 1 menunjukkan hasil inverse transform random variate generator. Ukuran sampel (Si) dari masing-masing grup diperoleh dari nilai di kolom “X”. Jumlah keseluruhan sampel (Si) tidak selalu sama dengan ukuran sampel (k) yang direncanakan sebelumnya. Selanjutnya berdasarkan ukuran sampel di masing-masing grup dari hasil inverse transform random variate generator, dibangkitkan urutan sampel yang diambil dari masing-masing grup. Gambar 3 menunjukkan interface cara membangkitkan urutan dari sampel yang akan diambil menggunakan Microsoft Excel. Nilai baseline merupakan batas bawah dari masing- masing grup yang menjadi acuan penentuan urutan sampel di grup tersebut. Nilai baseline grup pertama adalah angka 0, dan selanjutnya setiap grup ditambahkan 500.000 sesuai ukuran grup (n) untuk grup kedua dan seterusnya. Urutan sampel ke-j ditunjukkan dengan notasi Sj. Di kolom “j” diisikan dengan 1 hingga 100 (sesuai dengan ukuran sampel) pada range A9:A108. Di cell B9 diisikan baseline dengan angka 0, dan semua cell yang di bawahnya disikan formula merujuk cell tepat di atasnya, misalnya cell B10 diisi formula “=B9”, kecuali cell yang berbeda grup juga ditambahkan 500.000 (sesuai dengan ukuran grup), misalnya cell B13 diisi formula “=B12+$D$4”. Pada cell C9 diisikan formula “=RAND()”. Pada cell D9 disikan formula “=ROUNDUP(C9*$D$4;0)”. Pada cell E9 diisikan formula “B9+D9”. Formula di cell C9, D9 dan E9 di-copy-kan ke bawah hingga row 108.
  • 5. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-110 Gambar 3. Interface pembangkitan urutan sampel dalam random sampling Tabel II. Daftar bilangan acak yang dipergunakan NO Ui NO Ui NO Ui NO Ui NO Ui 1 0,400170933 21 0,117308290 41 0,502634586 61 0,035484095 81 0,217533413 2 0,928977479 22 0,444656221 42 0,664142174 62 0,503910057 82 0,025774228 3 0,776506544 23 0,650550032 43 0,510039980 63 0,110676417 83 0,499070979 4 0,766883175 24 0,485560723 44 0,986029961 64 0,250387501 84 0,336887588 5 0,416107339 25 0,813821535 45 0,241523928 65 0,863308386 85 0,312183876 6 0,775451706 26 0,974528930 46 0,441826948 66 0,360388055 86 0,65128533 7 0,046183333 27 0,265271041 47 0,312514909 67 0,214414570 87 0,539489958 8 0,115068576 28 0,930185008 48 0,999731857 68 0,036511241 88 0,347499783 9 0,854157942 29 0,495781634 49 0,071433338 69 0,292775372 89 0,908205097 10 0,617153720 30 0,984693566 50 0,122555155 70 0,092845917 90 0,618117294 11 0,893088636 31 0,414048877 51 0,235192731 71 0,967742262 91 0,926748573 12 0,435718212 32 0,243314499 52 0,362448960 72 0,885847067 92 0,165541041 13 0,104667096 33 0,236257507 53 0,891001638 73 0,661484089 93 0,667192074 14 0,333541108 34 0,071750407 54 0,338734166 74 0,031759081 94 0,217492718 15 0,757888461 35 0,489311035 55 0,907156489 75 0,858828340 95 0,182316071 16 0,333704001 36 0,401022401 56 0,523867439 76 0,290965660 96 0,399914549 17 0,277089036 37 0,160231567 57 0,967793472 77 0,396652838 97 0,771611611 18 0,441368803 38 0,798831600 58 0,230625902 78 0,272046441 98 0,926618606 19 0,397482153 39 0,362912478 59 0,852489146 79 0,520009339 99 0,347541046 20 0,046089557 40 0,361211457 60 0,637265560 80 0,190601373 100 0,812582084 Tabel 2 menunjukkan daftar bilangan acak yang dibangkitkan menggunakan pseudo random number generator distribusi uniform(0;1) dari Microsoft Excel. 100 bilangan acak tersebut dipergunakan untuk menentukan urutan sampel yang ditarik dari populasi baik untuk algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse- transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik maupun untuk simple random sampling.Selanjutnya sebaran kedua metode random sampling tersebut dibandingkan untuk dianalisa lebih lanjut. Sebaran sampel dari random sampling yang dibangkitkan algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik maupun untuk simple random sampling ditunjukkan Gambar 4.
  • 6. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN 2013 Vol.4 ISBN 978-602-14272-0-0 E-111 Gambar 3. Sebaran sampel dari random sampling (a) Algoritma Inverse-Transform Random Variate Generator (b) Simple Random Sampling Berdasarkan yang dideskripsikan pada Gambar 4 terlihat bahwa sebaran sampel yang pertama (a) menunjukkan populasi diwakili oleh sampel secara representatif dan tidak terdapat bagian yang tidak terwakili sampel. Gambar 4.(a) merupakan gambaran sebaran sampel yang dibangkitkan algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik. Sedangkan pada sebaran sampel yang kedua (b) dari Gambar 4 menunjukkan sampel kurang representatif mewakili populasi, terdapat dua bagian yang tidak terwakili, sedangkan di bagian yang lain terdapat sampel terkumpul. Gambar 4.(b) merupakan gambaran sebaran sampel menggunakan simple random sampling. Pada saat populasi mempunyai ukuran yang besar, sedangkan rasio sampel-populasi relatif kecil, metode simple random sampling mempunyai kemungkinan terjadinya kesalahan sampling karena ada bagian populasi yang tidak terwakili, di mana kesalahan tersebut dapat diperbaiki dengan mempergunakan algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik. IV. KESIMPULAN Algoritma random sampling dengan mempergunakan pendekatan inverse-transform random variate generator berbasis distribusi Hipergeometrik terdiri dari tujuh langkah dan dilanjutkan dengan pengacakan di tiap grup sejumlah sampel sesuai hasil algoritma. Algoritma dapat dipergunakan untuk pengambilan sampel pada populasi yang berukuran besar dengan rasio sampel-populasi relatif kecil. Algoritma dapat mengurangi kesalahan dalam sampling karena menghindarkan terjadinya bagian populasi tidak terwakili sampel. DAFTAR PUSTAKA [1] Law, A.M. & Kelton, W.D., (2006), Simulation Modeling and Analysis, McGraw-Hill [2] Lehmer, D.H., (1951), “Mathematical Methods in Large Scale Computing Units”, Annual Computing Laboratory Winter Simulation Conference, San Diego, pp. 141-146. [3] Levy, P.S. & Lemeshow, S., (1999), Sampling of Populations: Methods and Applications, John Wiley & Sons [4] Montgomery, D.C., & Hines, W.W., (2003), Probability and Statistics in Engineering, John Wiley & Sons [5] Rahman, A., (2013), “Pendekatan Inverse-Transform Random Variate Generator Berbasis Distribusi Geometri pada Pengacakan Random Sampling”, Proceeding Seminar Nasional V Manajemen dan Rekayasa Kualitas, Bandung, pp. A3.1-6. [6] RAND Corporation, (1955), A Million Random Digits with 100,000 Normal Deviates, Free Press [7] Singer, J.M. & Sen, P.K., (1993), Large Sample Methods in Statistics: An Introduction with Applications, Chapman & Hall [8] Thompson, S.K., (1992), Sampling, John Wiley & Sons [9] von Newman, J., (1951), “Various Techniques Used in Connection with Random Digits”, National Bureau of Standards Applied Mathematics Series, Vol. 12, pp. 36-38 [10] Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.H. & Ye, K., (2006), Probability and Statistics for Engineers and Scientists, Prentice Hall (a) (b)