SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Analisa Regresi Linier Berganda
(Multiple Linear Regression Analysis)
ARIF RAHMAN
1
Statistika
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang
mempelajari metode ilmiah untuk mengumpulkan,
mengorganisasi, merangkum, menyederhanakan,
menyajikan, menginterpretasikan, menganalisa dan
mensintesa data (numerik atau nonnumerik) untuk
menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan, yang
membantu dalam penyelesaian masalah dan/atau
pengambilan keputusan.
2
Statistika
3
Mengorganisasi,
Merangkum,
Menyederhanakan,
Menyajikan,
Menginterpretasikan
Menganalisa
Mensintesa
Mengumpulkan data
Menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan
Menggeneralisasi
Mengestimasi,
Menguji hipotesa,
Menilai relasi,
Memprediksi
Menyelesaikan masalah Mengambil keputusan
Statistika Inferensia
Statistika inferensia adalah cabang statistika yang
menganalisa atau mensintesa data untuk
menggeneralisasi sampel terhadap populasi,
mengestimasi parameter, menguji hipotesa, menilai
relasi, dan membuat prediksi untuk menghasilkan
informasi dan/atau kesimpulan.
Terdapat banyak alat bantu statistika (statistical tools)
yang dapat dipergunakan untuk menginferensi
populasi atau sistem yang menjadi sumber asal data
sampel
4
Statistika Inferensia
5
Tujuan studi terhadap populasi Observasi atau eksperimen pada sampel
SAMPLING
INFERENSI
Parameter :
N (banyaknya anggota populasi),
μ (rata-rata populasi),
σ (simpangan baku populasi),
π (proporsi populasi)
Statistik :
n (banyaknya anggota sampel),
ẋ (rata-rata sampel),
s (simpangan baku sampel),
p (proporsi sampel)
Tipe Data
Data Nominal, data yang hanya berupa simbol (meski berupa
angka) untuk membedakan nilainya tanpa menunjukkan tingkatan
Data Ordinal, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan
tingkatan, namun tanpa skala yang baku dan jelas antar tingkatan.
Data Interval, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan
tingkatan dengan skala tertentu sesuai intervalnya. Nilai nol hanya
untuk menunjukkan titik acuan (baseline).
Data Rasio, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan
tingkatan dengan skala indikasi rasio perbandingan. Nilai nol
menunjukkan titik asal (origin) yang bernilai kosong (null).
6
Tipe Data
Data Parametrik, data kuantitatif yang mempunyai
sebaran variabel acak mengikuti pola distribusi
probabilitas dengan parameter tertentu (independent
and identically distributed random variables)
Data Nonparametrik, data yang tidak mempunyai
distribusi probabilitas (distribution-free)
7
Tipe Data
Data Diskrit, data hasil pencacahan atau
penghitungan, sehingga biasanya dalam angka
bilangan bulat.
Data Kontinyu, data hasil pengukuran yang
memungkinkan dalam angka bilangan nyata
(meskipun dapat pula dibulatkan)
8
Statistika Alat Bantu Problem Solving
9
Penting memperhatikan
cara memperoleh
data yang akan diolah
Demikian pula
cara mengolah data
juga penting diperhatikan
Statistika Alat Bantu Problem Solving
10
Metode statistika bukan
ramuan sihir
Alat statistika bukan
tongkat sihir
Ketelitian &
Tipe Kesalahan
11
Akurasi dan Presisi
Akurasi (accuracy), kesesuaian hasil pengukuran
terhadap nilai obyek sesungguhnya (bias kecil)
Presisi (precision), tingkat skala ketelitian
pengukuran dari alat pengukur, atau ketersebaran
yang relatif mengumpul (variansi atau deviasi kecil)
12
Akurat dan Presisi
Tidak presisi, akibat pola sebaran sampel
lebih melebar daripada pola sebaran
populasi menyebabkan deviasi yang besar.
Tidak akurat, akibat pergeseran
pemusatan sampel menjauh dari
pemusatan populasi menyebabkan bias
yang besar.
Akurat dan presisi, bias dan deviasi kecil,
membutuhkan sampel sedikit.
13
Kesalahan Pengambilan Kesimpulan
Galat tipe 1 () : kesalahan menyimpulkan karena
menolak hipotesa yang semestinya diterima
Galat tipe 2 () : kesalahan menyimpulkan karena
menerima hipotesa yang semestinya ditolak
14
 
Kesalahan Pengambilan Kesimpulan
15
The true state of nature
Decision H0 is true H0 is false
Reject H0 Type I error Exact decision
Fail to reject H0 Exact decision Type II error
The true state of nature
Decision H0 is true H0 is false
Reject H0  1 – 
Fail to reject H0 1 –  
Ukuran Ketelitian Pendugaan
Tingkat keberartian (significance level, ), probabilitas
penolakan data observasi, karena menyimpang signifikan terhadap
sasaran.
Tingkat kepercayaan (confidence coefficient,1-), persentase
data observasi yang diyakini tidak berbeda signifikan dengan target.
Kuasa statistik (power,1-), persentase data observasi yang
diyakini berbeda signifikan dengan target.
Derajat kebebasan (degree of freedom, df=n-k), besaran
yang menunjukkan bebas terhadap bias dari n data observasi.
16
Kekeliruan pada Analisa Regresi
 Tidak ada logika penalaran atau alasan logis yang mendasari hipotesa
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
 Deskripsi dari variabel bebas tidak mempunyai hubungan kausal
dengan deskripsi dari variabel terikat.
 Pengukuran atau pengumpulan data dilakukan oleh/dari pihak yang
mempunyai konflik kepentingan atau yang tidak punya kewenangan
atas data.
 Variabel bebas dan/atau variabel terikat diukur pada hanya satu obyek
yang bernilai tunggal atau statis.
 Rentang data sampel sangat sempit, namun dipergunakan untuk
menginduksi rentang populasi yang sangat lebar dengan ekstrapolasi.
17
Kekeliruan pada Analisa Regresi
 Variabel bebas (x) = tinggi badan anak-anak di desa A (pertumbuhan tiap tahunnya);
Variabel terikat (y) = harga emas (kenaikan tiap tahunnya). Meskipun jika dihitung,
menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak-anak di desa A mempunyai korelasi
kuat dengan kenaikan harga emas.
 Variabel bebas (x) = motivasi kerja; Variabel terikat (y) = kinerja. Deskripsi “motivasi
kerja” adalah mendapatkan pengakuan dari keluarga besar karena menjadi karyawan
pabrik.Deskripsi “kinerja” adalah waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat daripada
batas waktu yang ditargetkan.
 Data yang diukur : Banyaknya pelanggaran yang dilakukan. Ditanyakan pada pelaku
pelanggaran, atau pada pihak yang tidak pernah melihat pelaku pelanggaran.
 Data yang diukur : Aturan pengupahan dari satu perusahaan di satu waktu.
 Rentang data sampel pada 10 < x < 50, namun dipergunakan untuk menduga nilai Y
jika x=200.
18
Kekeliruan pada Analisa Regresi
19
Analisa Regresi
20
Perbedaan Korelasi dan Regresi
21
Correlation Regression
Perbedaan Korelasi dan Regresi
22
Correlation Regression
Analisa Regresi
23
Analisa Regresi
24
Analisa Regresi Linier Sederhana
25
Analisa Regresi Linier Sederhana
26
Analisa Regresi Berganda
27
Example 1
28
Analisa Regresi Berganda
29
Estimasi
Parameter atau
Koefisien Regresi
30
Estimasi Parameter Regresi
31
Estimasi Parameter Regresi
32
Example 2
33
Example 2
34
Example 2
35
x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y
72,4 76,3 29,18 5241,76 5524,12 2112,63 5821,69 2226,43 851,47 0,90 65,160 68,670 26,262
41,6 70,3 29,35 1730,56 2924,48 1220,96 4942,09 2063,31 861,42 0,91 37,856 63,973 26,709
34,3 77,1 29,24 1176,49 2644,53 1002,93 5944,41 2254,40 854,98 0,96 32,928 74,016 28,070
35,1 68,0 29,27 1232,01 2386,80 1027,38 4624,00 1990,36 856,73 0,89 31,239 60,520 26,050
10,7 79,0 29,78 114,49 845,30 318,65 6241,00 2352,62 886,85 1,00 10,700 79,000 29,780
12,9 67,4 29,39 166,41 869,46 379,13 4542,76 1980,89 863,77 1,10 14,190 74,140 32,329
8,3 66,8 29,69 68,89 554,44 246,43 4462,24 1983,29 881,50 1,15 9,545 76,820 34,144
20,1 76,9 29,48 404,01 1545,69 592,55 5913,61 2267,01 869,07 1,03 20,703 79,207 30,364
72,2 77,7 29,09 5212,84 5609,94 2100,30 6037,29 2260,29 846,23 0,77 55,594 59,829 22,399
24,0 67,7 29,60 576,00 1624,80 710,40 4583,29 2003,92 876,16 1,07 25,680 72,439 31,672
23,2 76,8 29,38 538,24 1781,76 681,62 5898,24 2256,38 863,18 1,07 24,824 82,176 31,437
47,4 86,6 29,35 2246,76 4104,84 1391,19 7499,56 2541,71 861,42 0,94 44,556 81,404 27,589
31,5 76,9 29,63 992,25 2422,35 933,35 5913,61 2278,55 877,94 1,1 34,650 84,590 32,593
10,6 86,3 29,56 112,36 914,78 313,34 7447,69 2551,03 873,79 1,10 11,660 94,930 32,516
11,2 86,0 29,48 125,44 963,20 330,18 7396,00 2535,28 869,07 1,10 12,320 94,600 32,428
73,3 76,3 29,4 5372,89 5592,79 2155,02 5821,69 2243,22 864,36 0,91 66,703 69,433 26,754
75,4 77,9 29,28 5685,16 5873,66 2207,71 6068,41 2280,91 857,32 0,87 65,598 67,773 25,474
96,6 78,7 29,29 9331,56 7602,42 2829,41 6193,69 2305,12 857,90 0,78 75,348 61,386 22,846
107,4 86,8 29,03 11534,76 9322,32 3117,82 7534,24 2519,80 842,74 0,82 88,068 71,176 23,805
54,9 70,9 29,37 3014,01 3892,41 1612,41 5026,81 2082,33 862,60 0,95 52,155 67,355 27,902
863,1 1530,4 587,84 54876,89 67000,09 25283,40 117912,32 44976,87 17278,51 19,42 779,477 1483,437 571,122
Example 2
36
122
,
571
.
51
,
17278
87
,
44976
.
40
,
25283
.
84
,
587
437
,
1483
.
87
,
44976
32
,
117912
.
09
,
67000
.
4
,
1530
477
,
779
.
40
,
25283
09
,
67000
.
89
,
54876
.
1
,
863
42
,
19
.
84
,
587
.
4
,
1530
.
1
,
863
.
20
3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0
































Dengan substitusi atau eliminasi selanjutnya akan diperoleh :
154155030
,
0
000798941
,
0
002624991
,
0
507778141
,
3
3
2
1
0










3
2
1 .
154155030
,
0
.
000798941
,
0
.
002624991
,
0
507778141
,
3 x
x
x
y 




Sehingga persamaan regresi polinomialnya adalah :
Example 2
37
Response Surface Methodology
3
2
1
.
154155030
,
0
.
000798941
,
0
.
002624991
,
0
507778141
,
3
x
x
x
y





Example 3
38
Example 3
39
x1 x2 x1x1 x1x2 x2x2 y x1y x2y
2 50 4 100 2500 9,95 19,90 497,50
8 110 64 880 12100 24,45 195,60 2689,50
11 120 121 1320 14400 31,75 349,25 3810,00
10 550 100 5500 302500 35,00 350,00 19250,00
8 295 64 2360 87025 25,02 200,16 7380,90
4 200 16 800 40000 16,86 67,44 3372,00
2 375 4 750 140625 14,38 28,76 5392,50
2 52 4 104 2704 9,60 19,20 499,20
9 100 81 900 10000 24,35 219,15 2435,00
8 300 64 2400 90000 27,50 220,00 8250,00
4 412 16 1648 169744 17,08 68,32 7036,96
11 400 121 4400 160000 37,00 407,00 14800,00
12 500 144 6000 250000 41,95 503,40 20975,00
2 360 4 720 129600 11,66 23,32 4197,60
4 205 16 820 42025 21,65 86,60 4438,25
4 400 16 1600 160000 17,89 71,56 7156,00
20 600 400 12000 360000 69,00 1380,00 41400,00
1 585 1 585 342225 10,30 10,30 6025,50
10 540 100 5400 291600 34,93 349,30 18862,20
15 250 225 3750 62500 46,59 698,85 11647,50
15 290 225 4350 84100 44,88 673,20 13015,20
16 510 256 8160 260100 54,12 865,92 27601,20
17 590 289 10030 348100 56,63 962,71 33411,70
6 100 36 600 10000 22,13 132,78 2213,00
5 400 25 2000 160000 21,15 105,75 8460,00
206 8294 2396 77177 3531848 725,82 8008,47 274816,71
Example 3
40
Example 3
41
Example 3
42
Example 3
43
2
1 .
01253
,
0
.
74427
,
2
26379
,
2 x
x
y 


Example 3
44
2
1 .
01253
,
0
.
74427
,
2
26379
,
2 x
x
y 


Model Regresi
mempergunakan Matriks
45
Matriks Model Regresi
46
Least Squares Method
47
Least Squares Method
48
Estimasi Parameter Regresi
49
Example 4
50
Example 4
51
Example 4
52
Response Surface Methodology
3
2
1 .
3433
,
0
.
8616
,
1
.
0161
,
1
1574
,
39 x
x
x
y 



Example 5
53
Example 5
54
Example 5
55
Properti dari Estimator
(Least Square Estimators)
56
Properti dari Estimator
57
Properti dari Estimator
58
Properti dari Estimator
59
 
1
)
(
)
(
)
(
)
( 1
1
0
2
2











k
n
y
x
y
x
y
y
s k
k


 
Properti dari Estimator
60
Properti dari Estimator
61
Example 6
62
Example 6
63
x1 x2 x3 y x1y x2y x3y y2 y pred e e2
1,74 5,30 10,8 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 27,35 -1,851 3,428
6,32 5,42 9,4 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 32,26 -1,062 1,129
6,22 8,41 7,2 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 27,35 -1,450 2,101
10,52 4,63 8,5 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 38,31 0,090 0,008
1,19 11,60 9,4 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 15,54 2,855 8,153
1,22 5,85 9,9 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 26,11 0,592 0,350
4,10 6,62 8,0 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 28,25 -1,853 3,434
6,32 8,72 9,1 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 26,22 -0,322 0,104
4,08 4,42 8,7 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 32,09 -0,088 0,008
4,15 7,60 9,2 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 26,07 -0,868 0,753
10,15 4,83 9,4 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 37,25 2,448 5,991
1,72 3,12 7,6 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 32,49 3,212 10,317
1,70 5,30 8,2 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 28,20 -1,703 2,901
59,43 81,82 115,4 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15 377,50 0,00 38,68
Example 6
64
Example 6
65
 
 
2974
.
4
1
3
13
68
.
38
1
68
.
38
47
.
11361
15
.
11400
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
)
(
)
(
)
(
)
(
2
1
1
0
2

























 



k
n
SSE
s
y
x
y
x
y
y
SSE k
k


 
8871
.
5
0648
.
8
2974
.
4
)
( 00
2
0



 c
s
se 
19090
.
0
0085
.
0
2974
.
4
)
( 11
2
1



 c
s
se 
2673
.
0
0166
.
0
2974
.
4
)
( 22
2
2



 c
s
se 
61705
.
0
0886
.
0
2974
.
4
)
( 33
2
3



 c
s
se 
Example 7
66
Example 7
67
Example 7
68
Example 7
69
x1 x2 y ypred e e2 x1y x2y y2
2 50 9,95 8,379 1,571 2,469 19,90 497,50 99,0025
8 110 24,45 25,596 -1,146 1,313 195,60 2689,50 597,8025
11 120 31,75 33,954 -2,204 4,858 349,25 3810,00 1008,0625
10 550 35,00 36,597 -1,597 2,550 350,00 19250,00 1225,0000
8 295 25,02 27,914 -2,894 8,373 200,16 7380,90 626,0004
4 200 16,86 15,746 1,114 1,240 67,44 3372,00 284,2596
2 375 14,38 12,450 1,930 3,724 28,76 5392,50 206,7844
2 52 9,60 8,404 1,196 1,431 19,20 499,20 92,1600
9 100 24,35 28,215 -3,865 14,938 219,15 2435,00 592,9225
8 300 27,50 27,976 -0,476 0,227 220,00 8250,00 756,2500
4 412 17,08 18,402 -1,322 1,749 68,32 7036,96 291,7264
11 400 37,00 37,462 -0,462 0,213 407,00 14800,00 1369,0000
12 500 41,95 41,459 0,491 0,241 503,40 20975,00 1759,8025
2 360 11,66 12,262 -0,602 0,363 23,32 4197,60 135,9556
4 205 21,65 15,809 5,841 34,116 86,60 4438,25 468,7225
4 400 17,89 18,252 -0,362 0,131 71,56 7156,00 320,0521
20 600 69,00 64,666 4,334 18,785 1380,00 41400,00 4761,0000
1 585 10,30 12,337 -2,037 4,149 10,30 6025,50 106,0900
10 540 34,93 36,472 -1,542 2,376 349,30 18862,20 1220,1049
15 250 46,59 46,560 0,030 0,001 698,85 11647,50 2170,6281
15 290 44,88 47,061 -2,181 4,756 673,20 13015,20 2014,2144
16 510 54,12 52,561 1,559 2,430 865,92 27601,20 2928,9744
17 590 56,63 56,308 0,322 0,104 962,71 33411,70 3206,9569
6 100 22,13 19,982 2,148 4,613 132,78 2213,00 489,7369
5 400 21,15 20,996 0,154 0,024 105,75 8460,00 447,3225
206 8294 725,82 725,820 0,000 115,173 8008,47 274816,71 27178,5316
Example 7
70
 
 
2352
.
5
1
2
25
174
.
115
1
174
.
115
3581
.
27063
5316
.
27178
)
71
.
274816
01253
.
0
(
)
47
.
8008
74427
.
2
(
)
82
.
725
26379
.
2
(
5316
.
27178
)
(
)
(
)
(
)
(
2
1
1
0
2





















 



k
n
SSE
s
y
x
y
x
y
y
SSE k
k


 
06007
.
1
214653
.
0
2352
.
5
)
( 00
2
0



 c
s
se 
09352
.
0
001671
.
0
2352
.
5
)
( 11
2
1



 c
s
se 
0028
.
0
0000015
.
0
2352
.
5
)
( 22
2
2



 c
s
se 
Estimasi Rata-rata
Respon
71
Estimasi Rata-rata Respon
72
Estimasi Rata-rata Respon
73
Example 8
74
Example 8
75
Example 8
76
x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy
1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25
6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44
6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81
10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56
1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56
1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89
4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96
6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81
4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00
4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04
10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09
1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49
1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25
59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
 
 
073012
,
2
1
3
13
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
1
)
(
)
(
)
(
)
( 1
1
0
2

























k
n
y
x
y
x
y
y
s k
k


 
Example 9
77
2352
.
5
1
2
25
174
.
115
1
2







k
n
SSE
s
Prediksi Observasi Baru
78
Example 10
79
Example 10
80
 
 
073012
,
2
1
3
13
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
1
)
(
)
(
)
(
)
( 1
1
0
2

























k
n
y
x
y
x
y
y
s k
k


 
Example 11
81
Uji t
Parameter atau
Koefisien Regresi
82
Langkah Pengujian Hipotesa
1. Menentukan tujuan pengujian hipotesa
2. Formulasi hipotesa
3. Memilih uji statistik
4. Menentukan tingkat keberartian
5. Membangun daerah keputusan
6. Menghitung statistik uji
7. Menarik kesimpulan
83
Langkah Pengujian Hipotesa
1. Menentukan tujuan pengujian hipotesa
Berdasarkan masalah yang menjadi fokus studi, untuk
menentukan parameter of interest sebagai tujuan
pengujiannya.
84
Tujuan pengujian hipotesa berawal dari maksud mempelajari sistem atau
menjawab permasalahan. Tujuan menjadi dasar utama dalam menentukan
populasi, memilih sampel, mengambil data dan mengujinya untuk memperoleh
kesimpulan yang selaras dengan tujuan tersebut.
Langkah Pengujian Hipotesa
2. Formulasi hipotesa
Hipotesa diformulasikan berdasarkan praduga yang
dirumuskan sesuai dengan tujuan. Praduga tidak selalu
menjadi hipotesa nol, bahkan lebih diutamakan praduga
direfleksikan pada hipotesa alternatif.
85
Hipotesa alternatif H1 biasanya merepresentasikan permasalahan yang akan
dijawab atau teori yang akan diuji, sehingga formulasi spesifik menjadi krusial.
Hipotesa nol H0 menyatakan status quo atau equality yang meniadakan
(nullifies) atau berlawanan (opposes) H1 dan menjadi complement dari H1 yang
bersifat mutually exclusive. Penggunaan format pertidaksamaan dengan tanda
pengujian satu arah memberikan deskripsi lebih spesifik pada H1.
Langkah Pengujian Hipotesa
3. Memilih uji statistik
Uji statistik dalam statistik inferensia dikelompokkan
menjadi dua, uji parametrik (berdistribusi) dan uji
nonparametrik. Uji statistik yang dipilih harus disesuaikan
dengan tujuan pengujian, hipotesa dan data (evidence)
yang diuji.
86
Uji parametrik mempertimbangkan tipe data dan distribusi data.
Pendekatan distribusi normal terkadang dapat dipergunakan dengan merujuk
Central Limit Theorem dan Law of Large Number
Langkah Pengujian Hipotesa
4. Menentukan tingkat keberartian
Tingkat keberartian (terkadang juga disebut taraf nyata atau
tingkat ketelitian) menunjukkan luas daerah penolakan.
Tingkat keberartian sebenarnya juga menunjukkan
besarnya peluang terjadinya galat tipe I.
87
Semakin besar nilai tingkat keberartian semakin besar peluang galat tipe 1.
Sebaliknya semakin kecil nilainya semakin kecil pula peluang galat tipe 1, tetapi
juga semakin besar peluang galat tipe 2, bukannya bermakna semakin teliti.
Peluang galat tipe 2 beririsan dengan daerah penerimaan, sehingga sebenarnya
peluang galat tipe 2 tidak sama besar dengan satu dikurangi peluang galat tipe 1.
Langkah Pengujian Hipotesa
5. Membangun daerah keputusan
Daerah keputusan terbagi menjadi dua, yaitu daerah
penolakan dan daerah penerimaan. Di antara kedua daerah
tersebut dibatasi oleh nilai kritis. Nilai kritis diperoleh
berdasarkan tingkat keberartian, dan distribusi (termasuk
parameter) yang dipergunakan dalam uji statistik.
88
Semakin besar nilai tingkat keberartian semakin luas daerah penolakan
(semakin besar peluang galat tipe 1).
Sebaliknya semakin kecil nilainya semakin luas daerah penerimaan (semakin
besar peluang galat tipe 2), bukannya bermakna semakin teliti.
Langkah Pengujian Hipotesa
6. Menghitung statistik uji
Perhitungan statistik uji berdasarkan uji statistik yang dipilih
dan distribusi (termasuk parameter) yang dipergunakan.
Hasil perhitungan statistik uji tergantung kecukupan,
sebaran, kevalidan dan kesesuaian data.
89
Data yang keliru akan memberikan hasil yang keliru (garbage in garbage out)
Uji statistik yang keliru memberikan hasil yang keliru (failure makes inappropriate
result). Periksa datanya, pahami uji statistik yang dipilih, pelajari distribusi yang
dipergunakan, dan pastikan sesuai dengan tepat.
Langkah Pengujian Hipotesa
7. Menarik kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan hasil perhitungan statistik
uji, apakah berada di daerah penerimaan atau daerah
penolakan.
90
The truth or falsity of a statistical hypothesis is never known with absolute
certainty unless we examine the entire population. It should be made clear that
the decision procedure must include an awareness of the probability of a wrong
conclusion.
Uji Hipotesa Koefisien Regresi
Salah satu cara menilai kelayakan model regresi
linier adalah dengan uji hipotesa pada parameter
atau koefisien model regresi. Untuk menguji hipotesa
koefisien slope dan intercept dri model regresi, kita
perlu mengsumsikan bahwa error model, є,
berdistribusi normal.
Dan asumsi lengkapnya adalah error model
berdistribusi normal dan independen dengan mean,
μ=0, variance, σ2, atau dinotasikan NID (0, σ2)
91
Uji Hipotesa Koefisien Regresi
92
Uji Hipotesa Koefisien Regresi
93
Example 12
94
Example 12
95
Example 12
96
x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy
1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25
6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44
6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81
10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56
1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56
1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89
4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96
6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81
4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00
4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04
10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09
1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49
1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25
59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
 
 
073012
,
2
1
3
13
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
1
)
(
)
(
)
(
)
( 1
1
0
2

























k
n
y
x
y
x
y
y
s k
k


 
Example 12
97
Example 12
98
Example 12
99
Example 13
100
2352
.
5
1
2
25
174
.
115
1
2







k
n
SSE
s
Example 14
101
2352
.
5
1
2
25
174
.
115
1
2







k
n
SSE
s
002798
.
0
0000015
.
0
2352
.
5
)
( 22
2
2



 c
s
se 
Uji F
Model Regresi
102
Uji Hipotesa Model Regresi
103
Uji Hipotesa Model Regresi
104
Uji Hipotesa Model Regresi
105
 
   
 
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
1
1
0
2
2
2
1
1
0
2
2
2
2
2
2
2









































y
x
y
x
y
y
y
y
SSE
n
y
y
x
y
x
y
y
y
SSR
n
y
y
y
y
SST
y
y
y
y
y
y
SSE
SSR
SST
k
k
i
i
k
k
i
i
i
i
i
i












Uji Hipotesa Model Regresi
106
Uji Hipotesa Model Regresi
107
Example 15
108
Example 15
109
x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy
1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25
6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44
6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81
10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56
1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56
1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89
4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96
6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81
4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00
4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04
10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09
1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49
1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25
59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
Example 15
110
 
 
   
   
 
 
68
.
38
47
.
11361
15
.
11400
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
45
.
399
02
.
10962
47
.
11361
13
5
.
377
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
13
.
438
02
.
10962
15
.
11400
13
5
.
377
15
.
11400
)
(
)
(
1
1
0
2
2
2
2
1
1
0
2
2
2
2
2
































































y
x
y
x
y
y
y
y
SSE
n
y
y
x
y
x
y
y
y
SSR
n
y
y
y
y
SST
k
k
i
i
k
k
i
i










Example 15
111
Source Sum of
Squares
Degrees of
Freedom
Mean
Squares
F
Regression 399.45 3 133.15 30.984
Error 38.68 13 – (3+1) 4.297
Total 438.13 13 – 1 36.51
F0,05;3,9 = 3.86
P(F>30.984) = 0.000045
Example 16
112
Example 16
113
Example 16
114
Koefisien Determinasi
115
Koefisien Determinasi
116
Koefisien Determinasi
117
Koefisien Determinasi
118
Koefisien Determinasi
119
Example 17
120
Example 17
121
x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy
1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25
6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44
6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81
10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56
1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56
1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89
4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96
6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81
4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00
4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04
10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09
1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49
1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25
59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
Example 17
122
 
 
   
   
 
 
68
.
38
47
.
11361
15
.
11400
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
15
.
11400
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
45
.
399
02
.
10962
47
.
11361
13
5
.
377
)
78
.
3337
34
.
0
(
)
66
.
2246
86
.
1
(
)
57
.
1877
02
.
1
(
)
5
.
377
16
.
39
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
13
.
438
02
.
10962
15
.
11400
13
5
.
377
15
.
11400
)
(
)
(
1
1
0
2
2
2
2
1
1
0
2
2
2
2
2
































































y
x
y
x
y
y
y
y
SSE
n
y
y
x
y
x
y
y
y
SSR
n
y
y
y
y
SST
k
k
i
i
k
k
i
i










Example 17
123
124
Terima kasih ...
... Ada pertanyaan ???

More Related Content

What's hot

Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasJen Kelana
 
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011Ir. Zakaria, M.M
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).Salman Paludi
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiCanny Becha
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaSiti Sahati
 
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode IlmiahKonsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode Ilmiahashfiashaffa
 
Biostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKBiostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKDr. Hardian
 
Stat prob12 confidenceinterval
Stat prob12 confidenceintervalStat prob12 confidenceinterval
Stat prob12 confidenceintervalArif Rahman
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialApriliani Putri
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015ahmad fauzan
 

What's hot (20)

Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
 
Kompleksitas dan sifat sifat dasar permasalahan
Kompleksitas dan sifat sifat dasar permasalahanKompleksitas dan sifat sifat dasar permasalahan
Kompleksitas dan sifat sifat dasar permasalahan
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
 
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011
Statistika pertemuan 2 dan 3 fe unsam 2011
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
 
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).
Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan (Outlier).
 
Pengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika InferensialPengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika Inferensial
 
Lap41
Lap41Lap41
Lap41
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
 
ukuran statistik
 ukuran statistik ukuran statistik
ukuran statistik
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
 
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode IlmiahKonsep Statistika dan Metode Ilmiah
Konsep Statistika dan Metode Ilmiah
 
Biostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKBiostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FK
 
Stat prob12 confidenceinterval
Stat prob12 confidenceintervalStat prob12 confidenceinterval
Stat prob12 confidenceinterval
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensial
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015
 

Similar to Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Multivariate Linear Regression)

Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah Assagaf
 
Pertemuan 7.pptx
Pertemuan 7.pptxPertemuan 7.pptx
Pertemuan 7.pptxIreclever
 
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASTATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASeptianDanu2
 
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdfMiffJasenx
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptRomadhonDwiCahyoNugr
 
1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_deby fatriani
 
Presentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahPresentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahsupri150266
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).pptKelasBiologi2
 
Makalah ukuran penyebaran data
Makalah ukuran penyebaran dataMakalah ukuran penyebaran data
Makalah ukuran penyebaran dataAisyah Turidho
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadiHaidar Bashofi
 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)reno sutriono
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaalvinazadaa
 

Similar to Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Multivariate Linear Regression) (20)

Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik &amp; analisis 27 juni 2020
 
Pertemuan 7.pptx
Pertemuan 7.pptxPertemuan 7.pptx
Pertemuan 7.pptx
 
Pengertian statistika
Pengertian statistikaPengertian statistika
Pengertian statistika
 
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASTATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
 
ANALISIS Data.ppt
ANALISIS Data.pptANALISIS Data.ppt
ANALISIS Data.ppt
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
 
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptPERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.ppt
 
1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_1. statistika dan_pengujian_opuji_
1. statistika dan_pengujian_opuji_
 
Presentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahPresentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliah
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIF
 
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
1._Statistika_dan_pengujian_opuji_ (1).ppt
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Makalah ukuran penyebaran data
Makalah ukuran penyebaran dataMakalah ukuran penyebaran data
Makalah ukuran penyebaran data
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data)
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
 

More from Arif Rahman

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Arif Rahman
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Arif Rahman
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Arif Rahman
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Arif Rahman
 
Doe15 factorialmixed
Doe15 factorialmixedDoe15 factorialmixed
Doe15 factorialmixedArif Rahman
 
Doe14 factorial3k fractional
Doe14 factorial3k fractionalDoe14 factorial3k fractional
Doe14 factorial3k fractionalArif Rahman
 
Doe13 factorial3k blocking
Doe13 factorial3k blockingDoe13 factorial3k blocking
Doe13 factorial3k blockingArif Rahman
 
Doe12 factorial3k
Doe12 factorial3kDoe12 factorial3k
Doe12 factorial3kArif Rahman
 
Doe11 factorial2k fractional
Doe11 factorial2k fractionalDoe11 factorial2k fractional
Doe11 factorial2k fractionalArif Rahman
 
Doe10 factorial2k blocking
Doe10 factorial2k blockingDoe10 factorial2k blocking
Doe10 factorial2k blockingArif Rahman
 
Doe09 factorial2k
Doe09 factorial2kDoe09 factorial2k
Doe09 factorial2kArif Rahman
 

More from Arif Rahman (19)

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
Doe15 factorialmixed
Doe15 factorialmixedDoe15 factorialmixed
Doe15 factorialmixed
 
Doe14 factorial3k fractional
Doe14 factorial3k fractionalDoe14 factorial3k fractional
Doe14 factorial3k fractional
 
Doe13 factorial3k blocking
Doe13 factorial3k blockingDoe13 factorial3k blocking
Doe13 factorial3k blocking
 
Doe12 factorial3k
Doe12 factorial3kDoe12 factorial3k
Doe12 factorial3k
 
Doe11 factorial2k fractional
Doe11 factorial2k fractionalDoe11 factorial2k fractional
Doe11 factorial2k fractional
 
Doe10 factorial2k blocking
Doe10 factorial2k blockingDoe10 factorial2k blocking
Doe10 factorial2k blocking
 
Doe09 factorial2k
Doe09 factorial2kDoe09 factorial2k
Doe09 factorial2k
 
Doe08 gen fact
Doe08 gen factDoe08 gen fact
Doe08 gen fact
 
Doe07 bibd
Doe07 bibdDoe07 bibd
Doe07 bibd
 
Doe06 glsd
Doe06 glsdDoe06 glsd
Doe06 glsd
 

Recently uploaded

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenRatihPuspitaSiwi
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1RifkiIntipeNerakajah
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 

Recently uploaded (16)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 

Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Multivariate Linear Regression)

  • 1. Analisa Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression Analysis) ARIF RAHMAN 1
  • 2. Statistika Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari metode ilmiah untuk mengumpulkan, mengorganisasi, merangkum, menyederhanakan, menyajikan, menginterpretasikan, menganalisa dan mensintesa data (numerik atau nonnumerik) untuk menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan, yang membantu dalam penyelesaian masalah dan/atau pengambilan keputusan. 2
  • 3. Statistika 3 Mengorganisasi, Merangkum, Menyederhanakan, Menyajikan, Menginterpretasikan Menganalisa Mensintesa Mengumpulkan data Menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan Menggeneralisasi Mengestimasi, Menguji hipotesa, Menilai relasi, Memprediksi Menyelesaikan masalah Mengambil keputusan
  • 4. Statistika Inferensia Statistika inferensia adalah cabang statistika yang menganalisa atau mensintesa data untuk menggeneralisasi sampel terhadap populasi, mengestimasi parameter, menguji hipotesa, menilai relasi, dan membuat prediksi untuk menghasilkan informasi dan/atau kesimpulan. Terdapat banyak alat bantu statistika (statistical tools) yang dapat dipergunakan untuk menginferensi populasi atau sistem yang menjadi sumber asal data sampel 4
  • 5. Statistika Inferensia 5 Tujuan studi terhadap populasi Observasi atau eksperimen pada sampel SAMPLING INFERENSI Parameter : N (banyaknya anggota populasi), μ (rata-rata populasi), σ (simpangan baku populasi), π (proporsi populasi) Statistik : n (banyaknya anggota sampel), ẋ (rata-rata sampel), s (simpangan baku sampel), p (proporsi sampel)
  • 6. Tipe Data Data Nominal, data yang hanya berupa simbol (meski berupa angka) untuk membedakan nilainya tanpa menunjukkan tingkatan Data Ordinal, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan, namun tanpa skala yang baku dan jelas antar tingkatan. Data Interval, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan dengan skala tertentu sesuai intervalnya. Nilai nol hanya untuk menunjukkan titik acuan (baseline). Data Rasio, data yang mempunyai nilai untuk menunjukkan tingkatan dengan skala indikasi rasio perbandingan. Nilai nol menunjukkan titik asal (origin) yang bernilai kosong (null). 6
  • 7. Tipe Data Data Parametrik, data kuantitatif yang mempunyai sebaran variabel acak mengikuti pola distribusi probabilitas dengan parameter tertentu (independent and identically distributed random variables) Data Nonparametrik, data yang tidak mempunyai distribusi probabilitas (distribution-free) 7
  • 8. Tipe Data Data Diskrit, data hasil pencacahan atau penghitungan, sehingga biasanya dalam angka bilangan bulat. Data Kontinyu, data hasil pengukuran yang memungkinkan dalam angka bilangan nyata (meskipun dapat pula dibulatkan) 8
  • 9. Statistika Alat Bantu Problem Solving 9 Penting memperhatikan cara memperoleh data yang akan diolah Demikian pula cara mengolah data juga penting diperhatikan
  • 10. Statistika Alat Bantu Problem Solving 10 Metode statistika bukan ramuan sihir Alat statistika bukan tongkat sihir
  • 12. Akurasi dan Presisi Akurasi (accuracy), kesesuaian hasil pengukuran terhadap nilai obyek sesungguhnya (bias kecil) Presisi (precision), tingkat skala ketelitian pengukuran dari alat pengukur, atau ketersebaran yang relatif mengumpul (variansi atau deviasi kecil) 12
  • 13. Akurat dan Presisi Tidak presisi, akibat pola sebaran sampel lebih melebar daripada pola sebaran populasi menyebabkan deviasi yang besar. Tidak akurat, akibat pergeseran pemusatan sampel menjauh dari pemusatan populasi menyebabkan bias yang besar. Akurat dan presisi, bias dan deviasi kecil, membutuhkan sampel sedikit. 13
  • 14. Kesalahan Pengambilan Kesimpulan Galat tipe 1 () : kesalahan menyimpulkan karena menolak hipotesa yang semestinya diterima Galat tipe 2 () : kesalahan menyimpulkan karena menerima hipotesa yang semestinya ditolak 14  
  • 15. Kesalahan Pengambilan Kesimpulan 15 The true state of nature Decision H0 is true H0 is false Reject H0 Type I error Exact decision Fail to reject H0 Exact decision Type II error The true state of nature Decision H0 is true H0 is false Reject H0  1 –  Fail to reject H0 1 –  
  • 16. Ukuran Ketelitian Pendugaan Tingkat keberartian (significance level, ), probabilitas penolakan data observasi, karena menyimpang signifikan terhadap sasaran. Tingkat kepercayaan (confidence coefficient,1-), persentase data observasi yang diyakini tidak berbeda signifikan dengan target. Kuasa statistik (power,1-), persentase data observasi yang diyakini berbeda signifikan dengan target. Derajat kebebasan (degree of freedom, df=n-k), besaran yang menunjukkan bebas terhadap bias dari n data observasi. 16
  • 17. Kekeliruan pada Analisa Regresi  Tidak ada logika penalaran atau alasan logis yang mendasari hipotesa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.  Deskripsi dari variabel bebas tidak mempunyai hubungan kausal dengan deskripsi dari variabel terikat.  Pengukuran atau pengumpulan data dilakukan oleh/dari pihak yang mempunyai konflik kepentingan atau yang tidak punya kewenangan atas data.  Variabel bebas dan/atau variabel terikat diukur pada hanya satu obyek yang bernilai tunggal atau statis.  Rentang data sampel sangat sempit, namun dipergunakan untuk menginduksi rentang populasi yang sangat lebar dengan ekstrapolasi. 17
  • 18. Kekeliruan pada Analisa Regresi  Variabel bebas (x) = tinggi badan anak-anak di desa A (pertumbuhan tiap tahunnya); Variabel terikat (y) = harga emas (kenaikan tiap tahunnya). Meskipun jika dihitung, menunjukkan pertumbuhan tinggi badan anak-anak di desa A mempunyai korelasi kuat dengan kenaikan harga emas.  Variabel bebas (x) = motivasi kerja; Variabel terikat (y) = kinerja. Deskripsi “motivasi kerja” adalah mendapatkan pengakuan dari keluarga besar karena menjadi karyawan pabrik.Deskripsi “kinerja” adalah waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat daripada batas waktu yang ditargetkan.  Data yang diukur : Banyaknya pelanggaran yang dilakukan. Ditanyakan pada pelaku pelanggaran, atau pada pihak yang tidak pernah melihat pelaku pelanggaran.  Data yang diukur : Aturan pengupahan dari satu perusahaan di satu waktu.  Rentang data sampel pada 10 < x < 50, namun dipergunakan untuk menduga nilai Y jika x=200. 18
  • 21. Perbedaan Korelasi dan Regresi 21 Correlation Regression
  • 22. Perbedaan Korelasi dan Regresi 22 Correlation Regression
  • 25. Analisa Regresi Linier Sederhana 25
  • 26. Analisa Regresi Linier Sederhana 26
  • 35. Example 2 35 x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y 72,4 76,3 29,18 5241,76 5524,12 2112,63 5821,69 2226,43 851,47 0,90 65,160 68,670 26,262 41,6 70,3 29,35 1730,56 2924,48 1220,96 4942,09 2063,31 861,42 0,91 37,856 63,973 26,709 34,3 77,1 29,24 1176,49 2644,53 1002,93 5944,41 2254,40 854,98 0,96 32,928 74,016 28,070 35,1 68,0 29,27 1232,01 2386,80 1027,38 4624,00 1990,36 856,73 0,89 31,239 60,520 26,050 10,7 79,0 29,78 114,49 845,30 318,65 6241,00 2352,62 886,85 1,00 10,700 79,000 29,780 12,9 67,4 29,39 166,41 869,46 379,13 4542,76 1980,89 863,77 1,10 14,190 74,140 32,329 8,3 66,8 29,69 68,89 554,44 246,43 4462,24 1983,29 881,50 1,15 9,545 76,820 34,144 20,1 76,9 29,48 404,01 1545,69 592,55 5913,61 2267,01 869,07 1,03 20,703 79,207 30,364 72,2 77,7 29,09 5212,84 5609,94 2100,30 6037,29 2260,29 846,23 0,77 55,594 59,829 22,399 24,0 67,7 29,60 576,00 1624,80 710,40 4583,29 2003,92 876,16 1,07 25,680 72,439 31,672 23,2 76,8 29,38 538,24 1781,76 681,62 5898,24 2256,38 863,18 1,07 24,824 82,176 31,437 47,4 86,6 29,35 2246,76 4104,84 1391,19 7499,56 2541,71 861,42 0,94 44,556 81,404 27,589 31,5 76,9 29,63 992,25 2422,35 933,35 5913,61 2278,55 877,94 1,1 34,650 84,590 32,593 10,6 86,3 29,56 112,36 914,78 313,34 7447,69 2551,03 873,79 1,10 11,660 94,930 32,516 11,2 86,0 29,48 125,44 963,20 330,18 7396,00 2535,28 869,07 1,10 12,320 94,600 32,428 73,3 76,3 29,4 5372,89 5592,79 2155,02 5821,69 2243,22 864,36 0,91 66,703 69,433 26,754 75,4 77,9 29,28 5685,16 5873,66 2207,71 6068,41 2280,91 857,32 0,87 65,598 67,773 25,474 96,6 78,7 29,29 9331,56 7602,42 2829,41 6193,69 2305,12 857,90 0,78 75,348 61,386 22,846 107,4 86,8 29,03 11534,76 9322,32 3117,82 7534,24 2519,80 842,74 0,82 88,068 71,176 23,805 54,9 70,9 29,37 3014,01 3892,41 1612,41 5026,81 2082,33 862,60 0,95 52,155 67,355 27,902 863,1 1530,4 587,84 54876,89 67000,09 25283,40 117912,32 44976,87 17278,51 19,42 779,477 1483,437 571,122
  • 36. Example 2 36 122 , 571 . 51 , 17278 87 , 44976 . 40 , 25283 . 84 , 587 437 , 1483 . 87 , 44976 32 , 117912 . 09 , 67000 . 4 , 1530 477 , 779 . 40 , 25283 09 , 67000 . 89 , 54876 . 1 , 863 42 , 19 . 84 , 587 . 4 , 1530 . 1 , 863 . 20 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0                                 Dengan substitusi atau eliminasi selanjutnya akan diperoleh : 154155030 , 0 000798941 , 0 002624991 , 0 507778141 , 3 3 2 1 0           3 2 1 . 154155030 , 0 . 000798941 , 0 . 002624991 , 0 507778141 , 3 x x x y      Sehingga persamaan regresi polinomialnya adalah :
  • 37. Example 2 37 Response Surface Methodology 3 2 1 . 154155030 , 0 . 000798941 , 0 . 002624991 , 0 507778141 , 3 x x x y     
  • 39. Example 3 39 x1 x2 x1x1 x1x2 x2x2 y x1y x2y 2 50 4 100 2500 9,95 19,90 497,50 8 110 64 880 12100 24,45 195,60 2689,50 11 120 121 1320 14400 31,75 349,25 3810,00 10 550 100 5500 302500 35,00 350,00 19250,00 8 295 64 2360 87025 25,02 200,16 7380,90 4 200 16 800 40000 16,86 67,44 3372,00 2 375 4 750 140625 14,38 28,76 5392,50 2 52 4 104 2704 9,60 19,20 499,20 9 100 81 900 10000 24,35 219,15 2435,00 8 300 64 2400 90000 27,50 220,00 8250,00 4 412 16 1648 169744 17,08 68,32 7036,96 11 400 121 4400 160000 37,00 407,00 14800,00 12 500 144 6000 250000 41,95 503,40 20975,00 2 360 4 720 129600 11,66 23,32 4197,60 4 205 16 820 42025 21,65 86,60 4438,25 4 400 16 1600 160000 17,89 71,56 7156,00 20 600 400 12000 360000 69,00 1380,00 41400,00 1 585 1 585 342225 10,30 10,30 6025,50 10 540 100 5400 291600 34,93 349,30 18862,20 15 250 225 3750 62500 46,59 698,85 11647,50 15 290 225 4350 84100 44,88 673,20 13015,20 16 510 256 8160 260100 54,12 865,92 27601,20 17 590 289 10030 348100 56,63 962,71 33411,70 6 100 36 600 10000 22,13 132,78 2213,00 5 400 25 2000 160000 21,15 105,75 8460,00 206 8294 2396 77177 3531848 725,82 8008,47 274816,71
  • 52. Example 4 52 Response Surface Methodology 3 2 1 . 3433 , 0 . 8616 , 1 . 0161 , 1 1574 , 39 x x x y    
  • 56. Properti dari Estimator (Least Square Estimators) 56
  • 59. Properti dari Estimator 59   1 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 2 2            k n y x y x y y s k k    
  • 63. Example 6 63 x1 x2 x3 y x1y x2y x3y y2 y pred e e2 1,74 5,30 10,8 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 27,35 -1,851 3,428 6,32 5,42 9,4 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 32,26 -1,062 1,129 6,22 8,41 7,2 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 27,35 -1,450 2,101 10,52 4,63 8,5 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 38,31 0,090 0,008 1,19 11,60 9,4 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 15,54 2,855 8,153 1,22 5,85 9,9 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 26,11 0,592 0,350 4,10 6,62 8,0 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 28,25 -1,853 3,434 6,32 8,72 9,1 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 26,22 -0,322 0,104 4,08 4,42 8,7 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 32,09 -0,088 0,008 4,15 7,60 9,2 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 26,07 -0,868 0,753 10,15 4,83 9,4 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 37,25 2,448 5,991 1,72 3,12 7,6 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 32,49 3,212 10,317 1,70 5,30 8,2 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 28,20 -1,703 2,901 59,43 81,82 115,4 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15 377,50 0,00 38,68
  • 65. Example 6 65     2974 . 4 1 3 13 68 . 38 1 68 . 38 47 . 11361 15 . 11400 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 ) ( ) ( ) ( ) ( 2 1 1 0 2                               k n SSE s y x y x y y SSE k k     8871 . 5 0648 . 8 2974 . 4 ) ( 00 2 0     c s se  19090 . 0 0085 . 0 2974 . 4 ) ( 11 2 1     c s se  2673 . 0 0166 . 0 2974 . 4 ) ( 22 2 2     c s se  61705 . 0 0886 . 0 2974 . 4 ) ( 33 2 3     c s se 
  • 69. Example 7 69 x1 x2 y ypred e e2 x1y x2y y2 2 50 9,95 8,379 1,571 2,469 19,90 497,50 99,0025 8 110 24,45 25,596 -1,146 1,313 195,60 2689,50 597,8025 11 120 31,75 33,954 -2,204 4,858 349,25 3810,00 1008,0625 10 550 35,00 36,597 -1,597 2,550 350,00 19250,00 1225,0000 8 295 25,02 27,914 -2,894 8,373 200,16 7380,90 626,0004 4 200 16,86 15,746 1,114 1,240 67,44 3372,00 284,2596 2 375 14,38 12,450 1,930 3,724 28,76 5392,50 206,7844 2 52 9,60 8,404 1,196 1,431 19,20 499,20 92,1600 9 100 24,35 28,215 -3,865 14,938 219,15 2435,00 592,9225 8 300 27,50 27,976 -0,476 0,227 220,00 8250,00 756,2500 4 412 17,08 18,402 -1,322 1,749 68,32 7036,96 291,7264 11 400 37,00 37,462 -0,462 0,213 407,00 14800,00 1369,0000 12 500 41,95 41,459 0,491 0,241 503,40 20975,00 1759,8025 2 360 11,66 12,262 -0,602 0,363 23,32 4197,60 135,9556 4 205 21,65 15,809 5,841 34,116 86,60 4438,25 468,7225 4 400 17,89 18,252 -0,362 0,131 71,56 7156,00 320,0521 20 600 69,00 64,666 4,334 18,785 1380,00 41400,00 4761,0000 1 585 10,30 12,337 -2,037 4,149 10,30 6025,50 106,0900 10 540 34,93 36,472 -1,542 2,376 349,30 18862,20 1220,1049 15 250 46,59 46,560 0,030 0,001 698,85 11647,50 2170,6281 15 290 44,88 47,061 -2,181 4,756 673,20 13015,20 2014,2144 16 510 54,12 52,561 1,559 2,430 865,92 27601,20 2928,9744 17 590 56,63 56,308 0,322 0,104 962,71 33411,70 3206,9569 6 100 22,13 19,982 2,148 4,613 132,78 2213,00 489,7369 5 400 21,15 20,996 0,154 0,024 105,75 8460,00 447,3225 206 8294 725,82 725,820 0,000 115,173 8008,47 274816,71 27178,5316
  • 70. Example 7 70     2352 . 5 1 2 25 174 . 115 1 174 . 115 3581 . 27063 5316 . 27178 ) 71 . 274816 01253 . 0 ( ) 47 . 8008 74427 . 2 ( ) 82 . 725 26379 . 2 ( 5316 . 27178 ) ( ) ( ) ( ) ( 2 1 1 0 2                           k n SSE s y x y x y y SSE k k     06007 . 1 214653 . 0 2352 . 5 ) ( 00 2 0     c s se  09352 . 0 001671 . 0 2352 . 5 ) ( 11 2 1     c s se  0028 . 0 0000015 . 0 2352 . 5 ) ( 22 2 2     c s se 
  • 76. Example 8 76 x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy 1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15     073012 , 2 1 3 13 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 1 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 2                          k n y x y x y y s k k    
  • 80. Example 10 80     073012 , 2 1 3 13 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 1 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 2                          k n y x y x y y s k k    
  • 83. Langkah Pengujian Hipotesa 1. Menentukan tujuan pengujian hipotesa 2. Formulasi hipotesa 3. Memilih uji statistik 4. Menentukan tingkat keberartian 5. Membangun daerah keputusan 6. Menghitung statistik uji 7. Menarik kesimpulan 83
  • 84. Langkah Pengujian Hipotesa 1. Menentukan tujuan pengujian hipotesa Berdasarkan masalah yang menjadi fokus studi, untuk menentukan parameter of interest sebagai tujuan pengujiannya. 84 Tujuan pengujian hipotesa berawal dari maksud mempelajari sistem atau menjawab permasalahan. Tujuan menjadi dasar utama dalam menentukan populasi, memilih sampel, mengambil data dan mengujinya untuk memperoleh kesimpulan yang selaras dengan tujuan tersebut.
  • 85. Langkah Pengujian Hipotesa 2. Formulasi hipotesa Hipotesa diformulasikan berdasarkan praduga yang dirumuskan sesuai dengan tujuan. Praduga tidak selalu menjadi hipotesa nol, bahkan lebih diutamakan praduga direfleksikan pada hipotesa alternatif. 85 Hipotesa alternatif H1 biasanya merepresentasikan permasalahan yang akan dijawab atau teori yang akan diuji, sehingga formulasi spesifik menjadi krusial. Hipotesa nol H0 menyatakan status quo atau equality yang meniadakan (nullifies) atau berlawanan (opposes) H1 dan menjadi complement dari H1 yang bersifat mutually exclusive. Penggunaan format pertidaksamaan dengan tanda pengujian satu arah memberikan deskripsi lebih spesifik pada H1.
  • 86. Langkah Pengujian Hipotesa 3. Memilih uji statistik Uji statistik dalam statistik inferensia dikelompokkan menjadi dua, uji parametrik (berdistribusi) dan uji nonparametrik. Uji statistik yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan pengujian, hipotesa dan data (evidence) yang diuji. 86 Uji parametrik mempertimbangkan tipe data dan distribusi data. Pendekatan distribusi normal terkadang dapat dipergunakan dengan merujuk Central Limit Theorem dan Law of Large Number
  • 87. Langkah Pengujian Hipotesa 4. Menentukan tingkat keberartian Tingkat keberartian (terkadang juga disebut taraf nyata atau tingkat ketelitian) menunjukkan luas daerah penolakan. Tingkat keberartian sebenarnya juga menunjukkan besarnya peluang terjadinya galat tipe I. 87 Semakin besar nilai tingkat keberartian semakin besar peluang galat tipe 1. Sebaliknya semakin kecil nilainya semakin kecil pula peluang galat tipe 1, tetapi juga semakin besar peluang galat tipe 2, bukannya bermakna semakin teliti. Peluang galat tipe 2 beririsan dengan daerah penerimaan, sehingga sebenarnya peluang galat tipe 2 tidak sama besar dengan satu dikurangi peluang galat tipe 1.
  • 88. Langkah Pengujian Hipotesa 5. Membangun daerah keputusan Daerah keputusan terbagi menjadi dua, yaitu daerah penolakan dan daerah penerimaan. Di antara kedua daerah tersebut dibatasi oleh nilai kritis. Nilai kritis diperoleh berdasarkan tingkat keberartian, dan distribusi (termasuk parameter) yang dipergunakan dalam uji statistik. 88 Semakin besar nilai tingkat keberartian semakin luas daerah penolakan (semakin besar peluang galat tipe 1). Sebaliknya semakin kecil nilainya semakin luas daerah penerimaan (semakin besar peluang galat tipe 2), bukannya bermakna semakin teliti.
  • 89. Langkah Pengujian Hipotesa 6. Menghitung statistik uji Perhitungan statistik uji berdasarkan uji statistik yang dipilih dan distribusi (termasuk parameter) yang dipergunakan. Hasil perhitungan statistik uji tergantung kecukupan, sebaran, kevalidan dan kesesuaian data. 89 Data yang keliru akan memberikan hasil yang keliru (garbage in garbage out) Uji statistik yang keliru memberikan hasil yang keliru (failure makes inappropriate result). Periksa datanya, pahami uji statistik yang dipilih, pelajari distribusi yang dipergunakan, dan pastikan sesuai dengan tepat.
  • 90. Langkah Pengujian Hipotesa 7. Menarik kesimpulan Kesimpulan ditarik berdasarkan hasil perhitungan statistik uji, apakah berada di daerah penerimaan atau daerah penolakan. 90 The truth or falsity of a statistical hypothesis is never known with absolute certainty unless we examine the entire population. It should be made clear that the decision procedure must include an awareness of the probability of a wrong conclusion.
  • 91. Uji Hipotesa Koefisien Regresi Salah satu cara menilai kelayakan model regresi linier adalah dengan uji hipotesa pada parameter atau koefisien model regresi. Untuk menguji hipotesa koefisien slope dan intercept dri model regresi, kita perlu mengsumsikan bahwa error model, є, berdistribusi normal. Dan asumsi lengkapnya adalah error model berdistribusi normal dan independen dengan mean, μ=0, variance, σ2, atau dinotasikan NID (0, σ2) 91
  • 96. Example 12 96 x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy 1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15     073012 , 2 1 3 13 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 1 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 2                          k n y x y x y y s k k    
  • 103. Uji Hipotesa Model Regresi 103
  • 104. Uji Hipotesa Model Regresi 104
  • 105. Uji Hipotesa Model Regresi 105         ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 1 1 0 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2                                          y x y x y y y y SSE n y y x y x y y y SSR n y y y y SST y y y y y y SSE SSR SST k k i i k k i i i i i i            
  • 106. Uji Hipotesa Model Regresi 106
  • 107. Uji Hipotesa Model Regresi 107
  • 109. Example 15 109 x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy 1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
  • 110. Example 15 110                 68 . 38 47 . 11361 15 . 11400 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 45 . 399 02 . 10962 47 . 11361 13 5 . 377 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 13 . 438 02 . 10962 15 . 11400 13 5 . 377 15 . 11400 ) ( ) ( 1 1 0 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2                                                                 y x y x y y y y SSE n y y x y x y y y SSR n y y y y SST k k i i k k i i          
  • 111. Example 15 111 Source Sum of Squares Degrees of Freedom Mean Squares F Regression 399.45 3 133.15 30.984 Error 38.68 13 – (3+1) 4.297 Total 438.13 13 – 1 36.51 F0,05;3,9 = 3.86 P(F>30.984) = 0.000045
  • 121. Example 17 121 x1 x2 x3 x1x1 x1x2 x1x3 x2x2 x2x3 x3x3 y x1y x2y x3y yy 1,74 5,30 10,8 3,03 9,22 18,79 28,09 57,24 116,64 25,5 44,370 135,150 275,40 650,25 6,32 5,42 9,4 39,94 34,25 59,41 29,38 50,95 88,36 31,2 197,184 169,104 293,28 973,44 6,22 8,41 7,2 38,69 52,31 44,78 70,73 60,55 51,84 25,9 161,098 217,819 186,48 670,81 10,52 4,63 8,5 110,67 48,71 89,42 21,44 39,36 72,25 38,4 403,968 177,792 326,40 1474,56 1,19 11,60 9,4 1,42 13,80 11,19 134,56 109,04 88,36 18,4 21,896 213,440 172,96 338,56 1,22 5,85 9,9 1,49 7,14 12,08 34,22 57,92 98,01 26,7 32,574 156,195 264,33 712,89 4,10 6,62 8,0 16,81 27,14 32,80 43,82 52,96 64,00 26,4 108,240 174,768 211,20 696,96 6,32 8,72 9,1 39,94 55,11 57,51 76,04 79,35 82,81 25,9 163,688 225,848 235,69 670,81 4,08 4,42 8,7 16,65 18,03 35,50 19,54 38,45 75,69 32,0 130,560 141,440 278,40 1024,00 4,15 7,60 9,2 17,22 31,54 38,18 57,76 69,92 84,64 25,2 104,580 191,520 231,84 635,04 10,15 4,83 9,4 103,02 49,02 95,41 23,33 45,40 88,36 39,7 402,955 191,751 373,18 1576,09 1,72 3,12 7,6 2,96 5,37 13,07 9,73 23,71 57,76 35,7 61,404 111,384 271,32 1274,49 1,70 5,30 8,2 2,89 9,01 13,94 28,09 43,46 67,24 26,5 45,050 140,450 217,30 702,25 59,43 81,82 115,4 394,73 360,66 522,08 576,73 728,31 1035,96 377,5 1877,567 2246,661 3337,78 11400,15
  • 122. Example 17 122                 68 . 38 47 . 11361 15 . 11400 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( 15 . 11400 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 45 . 399 02 . 10962 47 . 11361 13 5 . 377 ) 78 . 3337 34 . 0 ( ) 66 . 2246 86 . 1 ( ) 57 . 1877 02 . 1 ( ) 5 . 377 16 . 39 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( 13 . 438 02 . 10962 15 . 11400 13 5 . 377 15 . 11400 ) ( ) ( 1 1 0 2 2 2 2 1 1 0 2 2 2 2 2                                                                 y x y x y y y y SSE n y y x y x y y y SSR n y y y y SST k k i i k k i i          
  • 124. 124 Terima kasih ... ... Ada pertanyaan ???

Editor's Notes

  1. Statistika dapat menjadi alat bantu dalam menyelesaikan masalah. Mulai dari saat mengumpulkan data, mengolah, menginterpresikan, menganalisa dan mensitesanya. Namun saat keliru menetapkan populasi atau keliru memilih sampel, serta keliru mendeskripsikan variabel yang akan diambil datanya, melalaikan tujuan penelitian, maka hasil pengolahannyapun akan menjadi sampah. Demikian pula meskipun data yang diambil benar dan representatif, namun metode dan alat pengolahannya pun keliru yang dipilih atau keliru cara mempergunakannya, maka hasilnya pun akan menjadi sampah. Sehingga perlu kita pahami bahwa statistika cuma alat berbasis model matematis, ada angka dimasukkan akan mengeluarkan hasil, entah itu benar atau sampah.
  2. Alat statistika bukan tongkat sihir, apapun dan bagaimanapun keadaan datanya dengan tongkat sihir ajaib bisa mengubahnya menjadi hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode statistika pun bukan ramuan sihir, apapun dan bagaimanapun keadaan datanya diolah dalam ramuan sihir ajaib bisa mewujudkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.