SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Klp VII (PAUD C)

ZAKIAH          : 7516120299
NIA FATMAWATI   : 7516120262
SOFIA TRISNA    : 7516120776

                               1
PENGERTIAN

 Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
  yang memiliki kesamaan dalam satu atau
  beberapa hal dan yang membentuk masalah
  pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang
  akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas
  sebelum penelitian dilakuk
 Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos)
  dari populasinya

                                                 2
LANJUTAN

  Sampel merupakan bagian kecil dari suatu
   populasi
  Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi
   yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
   karakteristik tertentu dan mempunyai
   kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
   anggota sampel.



                                                   3
ALUR KERJA DENGAN SAMPLE



       SAMPEL              POPULASI




       TEMUAN




                                      4
MENGAPA

   Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu
    merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa
    kendala :
      Kendala biaya
      Kendala waktu
      Kendala tenaga
      Polulasi yang tidak terdefinisikan
      Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang
       mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan
       SAMPEL.



                                                                5
PRINSIP-PRINSIP DASAR



       Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan
        sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan
        (misalnya 1%, 5%, 10%)
       Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan
        tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%,
        90%)




                                                              6
Ukuran Sampel

        Macam-macam cara untuk
         menentukan ukuran sampel dari
         suatu populasi.
        Beberapa ahli mengemukakan
         berbagai cara yang berbeda.



                                         7
Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

  Menggunakan rumus :




 n =  ukuran sampel
 N =  ukuran populasi
 E =  persen kelonggaran ketidaktelitian karena
      kesalahan pengambilan sampel yang        masih
  dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%
                                                       8
CONTOH
 Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi
 berdistribusi normal

                            Batas-batas kesalahan
   Populasi
              +1%    +2%      +3%        +4%        +5%   +10%
  500          -      -         -          -        222    83
  1500         -      -        638        441       316    94
  2500         -     1250      769        500       345    96
  5000         -     1667      909        556       370    98
  10000       5000   2000     1000        588       385    99
  50000       8333   2381     1087        617       387   100




                                                                 9
Menentukan ukuran sampel menurut Gay

    Ukuran minimum sampel yang dapat diterima
     bedasarkan pada desain penelitian yang
     digunakan, yaitu :
      Metode deskriptif, minimal 10% populasi
       untuk populasi yang relatif kecil min 20%
      Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
      Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
       kelompok
      Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
       kelompok
                                                           10
Data Sources
      Primary                      Secondary
      Data Collection              Data Compilation



                                 Print or Electronic
Observation             Survey


       Experimentation


                                                      11
Types of Sampling Methods

                                       Samples



    Non-Probability                              Probability
       Samples                                   Samples
                                           Simple
             Quota                         Random             Stratified

 Judgement               Convinience
                                                                       Cluster
                               Snow ball         Systematic
 Area
             Purposive
                                                                                 12
PROBABILITY SAMPLING

     Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.




                      Probability Samples




    Simple
    Random            Systematic             Stratified        Cluster



                                                                         13
PROBABILITY SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
YANG MEMOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM PSOSISI
YANG SAMA, YAKNI SAMA-SAMA MEMILIKI PELUANG UNTUK MENJADI
SAMPEL.

TEKNIK-TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM MODEL INI MERUAKAN
TEKNIK-TEKNIK TERBAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPEL. SEJAUH
KARAKTER POPULASINYA MEMUNGKINKAN UNTUK DIAMBIL SAMPEL
DENGAN TEKNIK-TEKNIK PROBABILITY SAMPLING, DISARANKAN AGAR
DILAKUKAN


                                                             14
Pengambilan Sampel Probabilitas


 Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap
  anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
  menjadi anggota sampel.
 Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.
 Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini :
  1. Simple random Sampling
  2. Stratified random sampling (cara stratifikasi)
  3. Cluster sampling (cara kluster)
  4. Systematic sampling


                                                               15
SIMPLE RANDOM SAMPLING

A. Cara Undian
       Dengan cara memberikan nomor-nomor pada
        seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih
        nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel
        yang dibutuhkan.
       Ada dua rancangan cara undian :
          Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti
           sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan
           menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan
          Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti
           sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi.
           Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan



                                                                        16
B. Cara Tabel bilangan random

      Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel
       yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.
      Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor
       pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)
      Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan
       digit populasi
      Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit
       terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.
      Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil
       sebagai anggota sampel.




                                                                        17
 Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan
 random

   Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor)
   Buka tabel bilangan random (acak)
   Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya
      terpilih baris ke 23)
     Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35)
     Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik
      temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084)
     Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih
     Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil
      bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya




                                                                                18
2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)

       Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi
       Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan
        karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi.
       Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang
        homogen
       Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak
       Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :

       a.   Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama)
       b.   Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)




                                                                                  19
3. Cluster Sampling

 Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan
  seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang
  menjadi populasi
 Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam
  kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa
  anggota kelompok dipilih sebagai sampel.
 Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan
  terhadap subjek terhadap secara individual.
 Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di
  satu wilayah.


                                                               20
 Contoh :

    Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah
       Belimbing kota malang.
      Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan
       analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)
      Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.
      Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random,
       diperoleh 3 RW
      Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
      Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
      Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.


                                                                    21
 Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster
  Sampling

   Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-
    populasi yang unsurnya homogen
   Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-populasi
    yang unsurnya heterogen.




                                                          22
4. Cara sistematis

      Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel
       melalui peluang dan sistem tertentu dimana
       pemilihan anggota sampel dilakukan setelah
       pemilihan data pertama secara acak, dan untuk
       data selanjutnya dipilih berdasarkan interval
       tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil
       genap.


                                                            23
 Contoh menggunakan kelipatan :
   Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan
    responden.
   Maka responden yang dipilih adalah responden yang
    memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.
 Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka
  ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :
   Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5
   Sehingga responden yang dipilih adalah responden yang
    memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5,10,15,dstnya


                                                        24
NON-PROBABILITY SAMPLING



   Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua
    elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama
    untuk dipilih menjadi anggota sampel.
   Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai
    sampel tidak diketahui.
   Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam
    estimasi terhadap karekteristik populasi.



                                                               25
 Alasan menggunakan nonprobability sampling :
   Total populasi tidak diketahui dengan pasti
   Penggunaan probability tidak operasional di lapangan,
    karena sampel cenderung akan bias
   Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan
    dalam penelitian
   Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi
    penelitian menggunakan probability sampling.



                                                            26
 Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana
  tujuannya baru mengumpulkan informasi
  mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah
  menggunakan nonprobability sampling, belum
  diperlukan generalisasi statistik yang akurat.
 Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil
  (misalnya di bawah 100).




                                                   27
CARA-CARA


a. Cara keputusan (judgment sampling)
  Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan

     Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang
     suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah
     beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak
     tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti
     telah melakukan pertimbangan.

   Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap
   awal studi eksploratif.
                                                         28
B. Cara kuota (Quota sampling)

 Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap
  dapat merefleksikan ciri populasi.
 Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan
  terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat
  mengestimasi error yang terjadi.
 Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat
  digeneralisasikan secara valid pada populasinya.
 Cara ini dapat dipergunakan apabila :
    peneliti menghadapi keterbatasan dana
    tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai
     populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam
     penelitian awal.

                                                                    29
 Contoh :
    Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan
     internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing-
     masing jurusan semester 5
    Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing-
     masing jurusan semester 5 sebagai responden
    Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini
     dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.




                                                           30
C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)

   Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat
    dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
    siapa saja yang mereka temui.
   Kurang bisa diandalkan
   Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari
    petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-
    bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan
    sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.


                                                                      31
D. Cara bola salju (Snowball sampling)

   Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula
    jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
    responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu
    seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.




                                                           32
E. Area Sampling

   Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana
    bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.
   dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai
    wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih
    besar.
   Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi
    sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.


                                                                  33
F. Purposive Sampling

   Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu
    yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik
    populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
   Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau
    sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang
    diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.



                                                              34
 Contoh :

   Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa
    terhadap peraturan pemerintah mengenai UU
    Hak Cipta
   Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan
    Universitas yang dianggap dapat mewakili
    bedasarkan penyelidikan atau kenyataan
    sebelumnya.


                                                 35
Kekeliruan Sampling
 Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya
  memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan
  baik pada saat pengumpulan, pengolahan data
  sampai dengan saat penyajian informasi sebagai
  hasil riset
 Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu
  sampel yang diambil dari suatu populasi akan
  sama persis dengan rata-rata hitung populasi.


                                                       36
 Kekeliruan sampling :
   Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah
    sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel
    yang harus diambil
 Kekeliruan tak sampling :
   Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang
    disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan
    yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak
    seluruhnya didapat.


                                                              37
38

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh
 
Simple random sampling
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random sampling
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
 
Gg
GgGg
Gg
 
populasi dan sampel
populasi dan sampelpopulasi dan sampel
populasi dan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Menentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampelMenentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampel
 
11 teknik sampling
11 teknik sampling11 teknik sampling
11 teknik sampling
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 

Similar to PENGGUNAAN SAMPLING DALAM PENELITIAN

Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCITenia Wahyuningrum
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMahesaRioAditya
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelLana Karyatna
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptMHilmanGumelar
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

Similar to PENGGUNAAN SAMPLING DALAM PENELITIAN (20)

Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 

More from Murni Tau Konjona Bulukumba (18)

Muren 4
Muren 4Muren 4
Muren 4
 
Muren 3
Muren 3 Muren 3
Muren 3
 
Muren 3
Muren 3Muren 3
Muren 3
 
Muren 2
Muren 2Muren 2
Muren 2
 
Muren 1
Muren 1Muren 1
Muren 1
 
Ppt kuliah umum konsentrasi paud stkip muh 2013
Ppt kuliah umum konsentrasi paud stkip muh 2013Ppt kuliah umum konsentrasi paud stkip muh 2013
Ppt kuliah umum konsentrasi paud stkip muh 2013
 
Materi kuliah umum paud stkip mm tgl 18 feb 2013
Materi kuliah umum paud stkip mm tgl 18 feb 2013Materi kuliah umum paud stkip mm tgl 18 feb 2013
Materi kuliah umum paud stkip mm tgl 18 feb 2013
 
media tik PAUD .konsep berhitung
media tik PAUD .konsep berhitung media tik PAUD .konsep berhitung
media tik PAUD .konsep berhitung
 
Album photo mbs stkip mm
Album photo mbs stkip mmAlbum photo mbs stkip mm
Album photo mbs stkip mm
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Power poin metopel
Power poin metopelPower poin metopel
Power poin metopel
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
 
Action research.kel 1
Action research.kel 1Action research.kel 1
Action research.kel 1
 
metode penelitian R & D
metode penelitian R & Dmetode penelitian R & D
metode penelitian R & D
 
Materi pada pendampingan di sd yapis 01
Materi pada pendampingan di sd yapis 01 Materi pada pendampingan di sd yapis 01
Materi pada pendampingan di sd yapis 01
 
Media 2 tik
Media 2 tikMedia 2 tik
Media 2 tik
 
Ppt tik klompok
Ppt tik klompokPpt tik klompok
Ppt tik klompok
 

PENGGUNAAN SAMPLING DALAM PENELITIAN

  • 1. Klp VII (PAUD C) ZAKIAH : 7516120299 NIA FATMAWATI : 7516120262 SOFIA TRISNA : 7516120776 1
  • 2. PENGERTIAN  Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakuk  Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya 2
  • 3. LANJUTAN  Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi  Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 3
  • 4. ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN 4
  • 5. MENGAPA  Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :  Kendala biaya  Kendala waktu  Kendala tenaga  Polulasi yang tidak terdefinisikan  Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL. 5
  • 6. PRINSIP-PRINSIP DASAR  Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%)  Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%) 6
  • 7. Ukuran Sampel  Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.  Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda. 7
  • 8. Menentukan ukuran sampel menurut Slovin  Menggunakan rumus : n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2% 8
  • 9. CONTOH  Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal Batas-batas kesalahan Populasi +1% +2% +3% +4% +5% +10% 500 - - - - 222 83 1500 - - 638 441 316 94 2500 - 1250 769 500 345 96 5000 - 1667 909 556 370 98 10000 5000 2000 1000 588 385 99 50000 8333 2381 1087 617 387 100 9
  • 10. Menentukan ukuran sampel menurut Gay  Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu :  Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20%  Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek  Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok  Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok 10
  • 11. Data Sources Primary Secondary Data Collection Data Compilation Print or Electronic Observation Survey Experimentation 11
  • 12. Types of Sampling Methods Samples Non-Probability Probability Samples Samples Simple Quota Random Stratified Judgement Convinience Cluster Snow ball Systematic Area Purposive 12
  • 13. PROBABILITY SAMPLING Subjects of the sample are chosen based on known probabilities. Probability Samples Simple Random Systematic Stratified Cluster 13
  • 14. PROBABILITY SAMPLING PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM PSOSISI YANG SAMA, YAKNI SAMA-SAMA MEMILIKI PELUANG UNTUK MENJADI SAMPEL. TEKNIK-TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM MODEL INI MERUAKAN TEKNIK-TEKNIK TERBAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPEL. SEJAUH KARAKTER POPULASINYA MEMUNGKINKAN UNTUK DIAMBIL SAMPEL DENGAN TEKNIK-TEKNIK PROBABILITY SAMPLING, DISARANKAN AGAR DILAKUKAN 14
  • 15. Pengambilan Sampel Probabilitas  Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.  Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.  Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini : 1. Simple random Sampling 2. Stratified random sampling (cara stratifikasi) 3. Cluster sampling (cara kluster) 4. Systematic sampling 15
  • 16. SIMPLE RANDOM SAMPLING A. Cara Undian  Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.  Ada dua rancangan cara undian :  Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan  Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan 16
  • 17. B. Cara Tabel bilangan random  Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan.  Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame)  Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi  Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.  Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel. 17
  • 18.  Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random  Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor)  Buka tabel bilangan random (acak)  Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23)  Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35)  Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084)  Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih  Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya 18
  • 19. 2. Stratified Random Sampling (stratifikasi)  Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi  Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi.  Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen  Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak  Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan : a. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama) b. Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama) 19
  • 20. 3. Cluster Sampling  Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi  Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel.  Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual.  Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu wilayah. 20
  • 21.  Contoh :  Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.  Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang)  Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.  Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW  Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT  Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK  Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet. 21
  • 22.  Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling  Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub- populasi yang unsurnya homogen  Cara Cluster akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya heterogen. 22
  • 23. 4. Cara sistematis  Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil genap. 23
  • 24.  Contoh menggunakan kelipatan :  Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan responden.  Maka responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor 3, 6,9, dstnya.  Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka ukuran populasi dengan angka ukuran sampel :  Jika populasi 400 dan sampel 80, maka 400:80=5  Sehingga responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5,10,15,dstnya 24
  • 25. NON-PROBABILITY SAMPLING  Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.  Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui.  Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi. 25
  • 26.  Alasan menggunakan nonprobability sampling :  Total populasi tidak diketahui dengan pasti  Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias  Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian  Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling. 26
  • 27.  Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat.  Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100). 27
  • 28. CARA-CARA a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif. 28
  • 29. B. Cara kuota (Quota sampling)  Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.  Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi.  Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya.  Cara ini dapat dipergunakan apabila :  peneliti menghadapi keterbatasan dana  tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai populasi melainkan untuk pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian awal. 29
  • 30.  Contoh :  Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing- masing jurusan semester 5  Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing- masing jurusan semester 5 sebagai responden  Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian. 30
  • 31. C. Cara Dipermudah (Convinience sampling)  Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui.  Kurang bisa diandalkan  Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti- bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi. 31
  • 32. D. Cara bola salju (Snowball sampling)  Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak. 32
  • 33. E. Area Sampling  Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.  dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar.  Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya. 33
  • 34. F. Purposive Sampling  Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.  Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada. 34
  • 35.  Contoh :  Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta  Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya. 35
  • 36. Kekeliruan Sampling  Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset  Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi. 36
  • 37.  Kekeliruan sampling :  Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil  Kekeliruan tak sampling :  Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat. 37
  • 38. 38