SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
POPULASI, SAMPEL DAN
TEKNIK SAMPLING
1
 Pengertian Populasi
 Sampel
 Teknik Sampling
 Jenis-jenisTeknik Sampling
- Random Sampling
- Non Random Sampling
 Penetapan Jumlah Sampel
 Ukuran Sampel
2
A. PENGERTIAN POPULASI
 Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak
diteliti. Dan satuan-satuan tersebut
dinamakan unit analisis, dan dapat berupa
orang-orang, institusi-institusi, benda-benda,
dll.
 Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif daripada karakteristik
tertentu mengenai semua objek yang lengkap
dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya
3
B. SAMPEL
Sampel atau contoh adalah sebagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti. Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada
populasi, adalah sampel yang bersifat
representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
4
C. TEKNIK SAMPLING
1) Pengertian teknik sampling
Teknik pengambilan sample atau teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel
dari populasi.
Sampel yang merupakan sebagaian dari
populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil
penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan
pada populasi (generalisasi).
5
POPULASI, SAMPEL, DAN SAMPLING
2. diteliti
1.Teknik sampling
3. generalisasi
6
POPULASI
SAMPEL
2) Manfaat sampling
 Menghemat beaya penelitian.
 Menghemat waktu untuk penelitian.
 Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
 Memperluas ruang lingkup penlitian.
3) Syarat-syarat teknik sampling
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat
homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau
setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi
bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat
bersifat tidak representatif atau tidak dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
7
JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING
8
TEKNIK
SAMPLING
NON
PROBABILITAS
SAMPLINGLING
PROBABILIOTAS
SAMPLING
RAMBANG SEDERHANA
SISTEMATIS
RAMBANG PROPORSIONAL
RAMBANG BERTINGKAT
KLUSTER
PURPOSIVE SAMPLING
SNOWBALL SAMPLING
QUOTA SAMPLING
ACCIDENTAL SAMPLING
4. Jenis-jenis teknik sampling
a. Random sampling
Teknik sampling probabilitas atau random sampling
merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan
memberikan peluang atau kesempatan kepada
seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel.
Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan
merupakan sampel yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut.
9
Cara-cara random sampling
1) Teknik sampling secara rambang sederhana.
 Cara paling populer yang dipakai dalam proses
penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan
undian.
 Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan
sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel.
Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah
responden yang ada dalam populasi penelitian
 Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi
10
Cara-cara random sampling
 Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah:
a. Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi harus diketahui
oleh peneliti, populasi yang bersifat konseptual atau teoretis dapat
dikategorikan pada populasi tak terhingga.
Populai yang terlalu banyak juga termasuk populasi tak terhingga.
b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang mempunyai
karakteristik yang dianggap sama atau pada umumnya sama (homogen)
samplingnya dapat dilakukan dengan sampling acak. Populasi yang
anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-beda sampelnya tidak
dapat diambil dengan cara sampling acak.
c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan menggunakan
tabel bilangan acak. Ada berbagai tabel bilangan acak salah satunya
dapat dilihat di kalkulator
Cara menggunakan tabel bilangan acak adalah sebagai berikut:
11
12
1) Pertama-tama semua anggota populasi diberi nomor urut.
Jika populasi ada 500, maka berilah semua anggota populasi
nomor urut 1, 2, 3, dst. …… 500.
Misalnya jumlah sampel yang diambil ada 75.
2) Pilih secara acak atau acak baris dan kolom pada tabel bilangan
random, misalnya dipilih:
baris kedua kolom 05-09,
baris ketiga kolom 10-14,
baris keempat kolom 20-24,
baris kelima kolom 25-29.
3) baris keenam kolom15-19,
baris kesembilan kolom 25-29.
13
 Dimulai dari baris kedua kolom 05-09, pilihlah berurutan ke
bawah digit yang tiga angka pertama-nya sesuai dengan nomor
anggota populasi.
 Setelah digit yang ada pada kolom tersebut habis, lanjutkan
pada kolom berikutnya, dst . sampai diperoleh sampel sebanyak
75.
4) Dari hal di atas, nomor yang menjadi sampel adalah:
 176, 374, 092, 036, 124, 214,
 112, 106, 206, 108, 298, 499, 072, 448, 428,
 466, 162, 100, 473, 456, 234, 373, 284
 364, 417.
Cara-cara random sampling
2)Teknik sampling secara sistematis (systematic
sampling)
 Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap
kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
 Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n
elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih
sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval
misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad
 Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar
semua anggota populasi
 Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya,
tapi bisa menimbulkan bias
14
15
Cara Pengambilan Sampel
 Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan
diambil sampelnya dengan teknik ini sebanyak 50 individu, maka
pertama-tama peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota
populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3, ….., 500.
 Kemudian peneliti membuat interval pada nomor-nomor anggota
populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga diperoleh 50
kelompok bilangan (kelas interval).
 Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan
diambil anggotanya untuk dijadikan sampel yang mewakili interval
tersebut.
 Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval
pertama ( 1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati 17 untuk
mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).
 Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya,
sampai 497 untuk mewakili kelas interval terakhir atau kelima puluh
(491 s.d. 500).
 Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
3) Teknik sampling secara rambang proporsional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi- subpopu-
lasi maka sample penelitian diambil dari setiap
subpopulasi. Adapun cara pengambilannya dapat
dilakukan secara undian maupun sistematis.
16
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
4) Teknik sampling secara rambang bertingkat
(stratified sampling)
 Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan
sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.
 Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan
pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari
masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai
proporsinya.
 Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang
berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden
dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.
 Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila
menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok
terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
17
18
Cara pengambilan sampel
 Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota populasi,
kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik
unit-unit tersebut.
 Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata
diambil sampel yang mewakilinya.
 Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan dengan
cara acak, karenanya disebut stratified random sampling.
 Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata memadai,
maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara
jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata.
 Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area) maka
dalam hal ini setiap wilayah harus pula terwakili dalam sampel.
 Contoh Stratified Random Sampling:
Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV
300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak
Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
5)Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
 Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena
populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu
peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah,
berupa kelompok klaster yang ditentukan secara
bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini
disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.
20
Cara-cara random sampling
(lanjutan)
5)Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
 Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam
cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok
dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan
homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering
digunakan oleh para peneliti di lapangan yang
mungkin wilayahnya luas.
 Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien
dalam hal ketepatan serta tidak umum
21
b. Nonrandom sampling
1) Purposive sampling atau judgmental sampling
 Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang
dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan
peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
 Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mula-
mula peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi,
maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang
berhubungan dengan populasi.
 Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya,
sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.
 Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan
pada pertimbangan pribadi peneliti.
22
b. Nonrandom sampling
2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
 Proses pengambilan sample dengan cara sambung
menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain
sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak
 Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan
sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan
informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan
berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya
sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi
efek bola salju
23
b. Nonrandom sampling
3) Quota sampling (penarikan sample secara
jatah).
 Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan
berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan.
 Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah
ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
 Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah
atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit
sampel yang diperlukan.
 Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi
masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat
dipenuhi.
24
b. Nonrandom sampling
4)Accidental sampling atau convenience sampling
 Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan
mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui oleh observer
di lapangan sesuai kebutuhan studi.
 Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang
tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara
kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat
pengumpulan data dilakukan
25
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
Berapakah besar jumlah yang
dinyatakan memenuhi syarat untuk
penelitian ?
Apa saja yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan jumlah sampel ?
26
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL
Ada beberapa pertimbangan untuk penetapkan
jumlah sampel :
1. Sejauh mana homogenitas populasi. Jika
populasi 100 persen homogen besar
sampel tak jadi persolan (misal menen-
tukan golongan darah). Namun jika popu-
lasi kurang homogen besar jumlah sam- pel
harus dipertimbangkan .
2. Apakah sampel memenuhi jumlah mini-
mum untuk analisis statistik (untuk pene-
litian kuantitatif analitik)
27
Ukuran Sampel
Kuantitatif :
dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis
yang akan dilakukan, presisi estimasi yang
diinginkan, kesalahan random yang masih
bisa ditoleransi, kuasa statistik yang
diharapkan
Kualitatif :
 Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah
puas bahwa data yang diperoleh cukup kaya
dan cukup meliput dimensi yang diteliti.
 Umumnya sekitar 40 responden, jarang >200
SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL
Tergantung pada :
 Pertimbangan representative
 Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan
untuk menentukan batas maksimal dari
besarnya sampel.
 Pertimbangan analisis
 Kebutuhan rencana analisis yang menentukan
batas minimal besar sampel.
Variabel-variabel yang akan
menentukan jumlah sampel
 Tingkat kemaknaan statistik (α)
 Kuasa statistik (1-β)
 Besarnya pengaruh variabel terhadap efek
 Proporsi efek pada populasi tak terpapar
(kohort)
 Proporsi paparan pada populasi normal (kasus
kontrol)
 Perbandingan ukuran sampel antar kelompok
studi yang dikehendaki
 Peneliti menentukan α dan β berdasar
pertimbangan resiko yang masih dapat
diterima dari penelitian (0.05, 0.01, 0.001
dst)
 Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
efek ditetapkan oleh peneliti berdasar hasil
penelitian sebelumnya
No JENIS MASALAH RUMUS BESAR SAMPEL
1 Deskriptif kategorik ( Z α )2 pq
d2
2 Deskriptif numerik ( Z α x s)2
d2
3 Analitik komparatif ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2
Kategorikal tdk berpsg (p1 - P2 ) 2
4 Analitik komparatif N1=N2= [ Z α (OR-1) + Zβ√[ (OR+1)2 - (OR-1)2 π)]2
Kategorikal berpsg (OR-1)2 π 2
5 Analitik komparatif numerik 2 ( Z α + Z β )2 S2
tdk berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2
6 Analitik komparatif numerik
tdk berpasangan > 2 kelompok
7 Analitik komparatif numerik ( Z α + Z β )2 S2
berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2
8 Analitik komparatif numerik
berpasangan > 2 kelompok
9 Korelatif [ ( Z α + Z β )2 ]
(0,5 ln) [ ( 1 + r )/(1-r) ]2
10 Multivariate F (V1, ES
11 Diagnostik ( Z α )2 Sen (1-sen)
d2P
12 Survival ( Z α + Z β )2 [ Ǿ ( λc) + Ǿ ( λi)]
( λc - λi)2
Error Z α one tailed atau β Z α two tailed
0,01 2,576 2,581
0,02 2,238 2,576
0,03 1,960 2,238
0,05 1,645 1,960
0,10 1,282 1,645
0,15 1,036 1,440
0,20 0,842 1,282
Z α dan β
PENENTUAN BESARNYA SAMPEL
(SAMPLE SIZE)
Penetapan jumlah sampel tergantung pada:
1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk
menetapkan batas maksimal dari besarnya sample
2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas
minimal dari besarnya sampel:
1. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal:
penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%)
2. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%)
3. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) misal: 95%, atau
99%.
3. Hitung jumlah/besar sampel
Formula
p x q
N - n
d = Z x √ n x √ N
- 1
d: penyimpangan (0,05 atau 0,01)
Z: SD normal (pd 1,96 atau 2,58)
p: proporsi sifat tertentu yang terjadi pada
populasi, bila tidak diketahui maka p=0,05
q:1-p atau (p + q = 1)
N: besarnya populasi
n: besarnya sampel
Contoh:
Penelitian tentang status gizi anak
balita di kelurahan X N=923.000,
prevalensi gizi kurang tidak
diketahui.Tentukan besar sampel (n)
yang harus diambil bila dikehendaki
derajat kemaknaan(1- α =95% dengan
estimasi penyimpangan(α=0,05)
 Bila dimasukan ke dalam formula di atas
diperoleh besarnya sampel n = 480
Untuk populasi kecil < 10.000
formulanya:
N
n =
1 +
N (d2)
N: besar populasi
n: besar sampel
d: tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
Formula Snedecor dan Cochran:
Z α
2 pxq
n =
d2
n = besar sampel
p = proporsi variabel yang dikehendaki
q = 1 – p
Z α = simpangan rata-rata pada derajat kemaknaan α
d = kesalahan sampling yg masih ditoleransi
Z α pada α 0,05 dua arah = 1,96 dan satu arah = 1,64
α 0,01 dua arah = 2,58 dan satu arah = 2,32
Koreksi untuk populasi
terbatas <10.000
n
nk =
1 + n/N
Contoh: bila p sampel tdk diketahui maka p=50% dan
q=50% pada derajat kepercayaan 95% dan selisih antara
sampel dengan populasi 10% maka:
n =(1,962x0,5x0,5)/(0,1)2 = 100.
Utk d=5% dan n=1/d2=1/0,0025=400
Bila populasi studi 1000 maka
Nk =(400/1+(400/1000)=286
Beberapa contoh menentukan
sample size
Populasi kurang dari 10.000
n = N
1 + N (d²)
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Beberapa contoh menentukan
sample size
Rumus lain:
d = Z x √pxq x √N-n
n N-1
d = penyimpangan thd populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan,
biasanya 0.05 atau 0.001
Z = standart deviasi normal biasanya ditentukan pada 1.95 atau 2.0
p = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi.
Apabila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tersebut, maka
p=0.05
q = 1.0-p
N = besar populasi
n = besar sampel
Beberapa contoh menentukan
sample size
Hair et al (1998)
Rasio antara jumlah subjek dan jumlah
variabel independen dalam analisis
multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai 20
subjek per variabel independen
Pada penelitian dengan teknik analisis regresi
multivariat
43
TERIMA KASIH
WASSALAAMU ‘ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH

More Related Content

What's hot

PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASsyelawati sw
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Menentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampelMenentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampelMaman Qyens
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fbFirman Bachtiar
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malariaJoni Iswanto
 
PME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptPME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptHaidarHanif8
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paruIndah Triayu
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001Pepi Umar
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)dimar aji
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANfikri asyura
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlit
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlitITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlit
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlitFransiska Puteri
 
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...Kanaidi ken
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Restu Sulistiyo
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitikdahlia_purba
 

What's hot (20)

PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Simple random sampling
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random sampling
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Menentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampelMenentukan ukuran sampel
Menentukan ukuran sampel
 
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malaria
 
PME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptPME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.ppt
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlit
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlitITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlit
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan: Rancob dan menlit
 
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...
Teknik-Teknik Probing (Menyelidiki) _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based ...
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitik
 

Similar to POPULASI SAMPLING

Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Namin AB Ibnu Solihin
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Tri Rahmatika
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleheri damanik
 
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.pptFebby537218
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaaAmrul Rizal
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptMHilmanGumelar
 

Similar to POPULASI SAMPLING (20)

Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
populasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptxpopulasi dan sampel.pptx
populasi dan sampel.pptx
 
Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)Teknik pegambilan sample(new)
Teknik pegambilan sample(new)
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Teknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptxTeknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptx
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sample
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt12. POPULASI, SAMPEL.ppt
12. POPULASI, SAMPEL.ppt
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
Slide5 statistikaa
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 

Recently uploaded (12)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 

POPULASI SAMPLING

  • 2.  Pengertian Populasi  Sampel  Teknik Sampling  Jenis-jenisTeknik Sampling - Random Sampling - Non Random Sampling  Penetapan Jumlah Sampel  Ukuran Sampel 2
  • 3. A. PENGERTIAN POPULASI  Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dll.  Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai semua objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya 3
  • 4. B. SAMPEL Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi. 4
  • 5. C. TEKNIK SAMPLING 1) Pengertian teknik sampling Teknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). 5
  • 6. POPULASI, SAMPEL, DAN SAMPLING 2. diteliti 1.Teknik sampling 3. generalisasi 6 POPULASI SAMPEL
  • 7. 2) Manfaat sampling  Menghemat beaya penelitian.  Menghemat waktu untuk penelitian.  Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.  Memperluas ruang lingkup penlitian. 3) Syarat-syarat teknik sampling Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi. 7
  • 8. JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING 8 TEKNIK SAMPLING NON PROBABILITAS SAMPLINGLING PROBABILIOTAS SAMPLING RAMBANG SEDERHANA SISTEMATIS RAMBANG PROPORSIONAL RAMBANG BERTINGKAT KLUSTER PURPOSIVE SAMPLING SNOWBALL SAMPLING QUOTA SAMPLING ACCIDENTAL SAMPLING
  • 9. 4. Jenis-jenis teknik sampling a. Random sampling Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. 9
  • 10. Cara-cara random sampling 1) Teknik sampling secara rambang sederhana.  Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.  Setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi sebagai subyek dalam sampel. Satu hal penting, peneliti harus mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi penelitian  Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi 10
  • 11. Cara-cara random sampling  Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah: a. Ukuran populasi harus terhingga, besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti, populasi yang bersifat konseptual atau teoretis dapat dikategorikan pada populasi tak terhingga. Populai yang terlalu banyak juga termasuk populasi tak terhingga. b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang dianggap sama atau pada umumnya sama (homogen) samplingnya dapat dilakukan dengan sampling acak. Populasi yang anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-beda sampelnya tidak dapat diambil dengan cara sampling acak. c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan menggunakan tabel bilangan acak. Ada berbagai tabel bilangan acak salah satunya dapat dilihat di kalkulator Cara menggunakan tabel bilangan acak adalah sebagai berikut: 11
  • 12. 12 1) Pertama-tama semua anggota populasi diberi nomor urut. Jika populasi ada 500, maka berilah semua anggota populasi nomor urut 1, 2, 3, dst. …… 500. Misalnya jumlah sampel yang diambil ada 75. 2) Pilih secara acak atau acak baris dan kolom pada tabel bilangan random, misalnya dipilih: baris kedua kolom 05-09, baris ketiga kolom 10-14, baris keempat kolom 20-24, baris kelima kolom 25-29. 3) baris keenam kolom15-19, baris kesembilan kolom 25-29.
  • 13. 13  Dimulai dari baris kedua kolom 05-09, pilihlah berurutan ke bawah digit yang tiga angka pertama-nya sesuai dengan nomor anggota populasi.  Setelah digit yang ada pada kolom tersebut habis, lanjutkan pada kolom berikutnya, dst . sampai diperoleh sampel sebanyak 75. 4) Dari hal di atas, nomor yang menjadi sampel adalah:  176, 374, 092, 036, 124, 214,  112, 106, 206, 108, 298, 499, 072, 448, 428,  466, 162, 100, 473, 456, 234, 373, 284  364, 417.
  • 14. Cara-cara random sampling 2)Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling)  Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.  Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad  Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi  Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias 14
  • 15. 15 Cara Pengambilan Sampel  Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil sampelnya dengan teknik ini sebanyak 50 individu, maka pertama-tama peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3, ….., 500.  Kemudian peneliti membuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).  Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil anggotanya untuk dijadikan sampel yang mewakili interval tersebut.  Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama ( 1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).  Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).  Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
  • 16. Cara-cara random sampling (lanjutan) 3) Teknik sampling secara rambang proporsional. Jika populasi terdiri dari subpopulasi- subpopu- lasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis. 16
  • 17. Cara-cara random sampling (lanjutan) 4) Teknik sampling secara rambang bertingkat (stratified sampling)  Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.  Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.  Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.  Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel. 17
  • 18. 18 Cara pengambilan sampel  Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.  Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.  Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan dengan cara acak, karenanya disebut stratified random sampling.  Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata.  Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area) maka dalam hal ini setiap wilayah harus pula terwakili dalam sampel.
  • 19.  Contoh Stratified Random Sampling: Populasi 900 orang Dibagi tiga Gr gol.II Gr gol. III Gr gol. IV 300 orang 300 orang 300 orang Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
  • 20. Cara-cara random sampling (lanjutan) 5)Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)  Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling. 20
  • 21. Cara-cara random sampling (lanjutan) 5)Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)  Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.  Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum 21
  • 22. b. Nonrandom sampling 1) Purposive sampling atau judgmental sampling  Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.  Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini, mula- mula peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi, maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi.  Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian.  Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti. 22
  • 23. b. Nonrandom sampling 2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).  Proses pengambilan sample dengan cara sambung menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak  Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju 23
  • 24. b. Nonrandom sampling 3) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).  Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan.  Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.  Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.  Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan dapat dipenuhi. 24
  • 25. b. Nonrandom sampling 4)Accidental sampling atau convenience sampling  Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui oleh observer di lapangan sesuai kebutuhan studi.  Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan 25
  • 26. PENETAPAN JUMLAH SAMPEL Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk penelitian ? Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah sampel ? 26
  • 27. PENETAPAN JUMLAH SAMPEL Ada beberapa pertimbangan untuk penetapkan jumlah sampel : 1. Sejauh mana homogenitas populasi. Jika populasi 100 persen homogen besar sampel tak jadi persolan (misal menen- tukan golongan darah). Namun jika popu- lasi kurang homogen besar jumlah sam- pel harus dipertimbangkan . 2. Apakah sampel memenuhi jumlah mini- mum untuk analisis statistik (untuk pene- litian kuantitatif analitik) 27
  • 28. Ukuran Sampel Kuantitatif : dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis yang akan dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan random yang masih bisa ditoleransi, kuasa statistik yang diharapkan Kualitatif :  Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah puas bahwa data yang diperoleh cukup kaya dan cukup meliput dimensi yang diteliti.  Umumnya sekitar 40 responden, jarang >200
  • 29. SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL Tergantung pada :  Pertimbangan representative  Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.  Pertimbangan analisis  Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel.
  • 30. Variabel-variabel yang akan menentukan jumlah sampel  Tingkat kemaknaan statistik (α)  Kuasa statistik (1-β)  Besarnya pengaruh variabel terhadap efek  Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort)  Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol)  Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang dikehendaki
  • 31.  Peneliti menentukan α dan β berdasar pertimbangan resiko yang masih dapat diterima dari penelitian (0.05, 0.01, 0.001 dst)  Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap efek ditetapkan oleh peneliti berdasar hasil penelitian sebelumnya
  • 32. No JENIS MASALAH RUMUS BESAR SAMPEL 1 Deskriptif kategorik ( Z α )2 pq d2 2 Deskriptif numerik ( Z α x s)2 d2 3 Analitik komparatif ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2 Kategorikal tdk berpsg (p1 - P2 ) 2 4 Analitik komparatif N1=N2= [ Z α (OR-1) + Zβ√[ (OR+1)2 - (OR-1)2 π)]2 Kategorikal berpsg (OR-1)2 π 2 5 Analitik komparatif numerik 2 ( Z α + Z β )2 S2 tdk berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2 6 Analitik komparatif numerik tdk berpasangan > 2 kelompok 7 Analitik komparatif numerik ( Z α + Z β )2 S2 berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2 8 Analitik komparatif numerik berpasangan > 2 kelompok 9 Korelatif [ ( Z α + Z β )2 ] (0,5 ln) [ ( 1 + r )/(1-r) ]2 10 Multivariate F (V1, ES 11 Diagnostik ( Z α )2 Sen (1-sen) d2P 12 Survival ( Z α + Z β )2 [ Ǿ ( λc) + Ǿ ( λi)] ( λc - λi)2
  • 33. Error Z α one tailed atau β Z α two tailed 0,01 2,576 2,581 0,02 2,238 2,576 0,03 1,960 2,238 0,05 1,645 1,960 0,10 1,282 1,645 0,15 1,036 1,440 0,20 0,842 1,282 Z α dan β
  • 34. PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE) Penetapan jumlah sampel tergantung pada: 1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk menetapkan batas maksimal dari besarnya sample 2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel: 1. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal: penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%) 2. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%) 3. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) misal: 95%, atau 99%. 3. Hitung jumlah/besar sampel
  • 35. Formula p x q N - n d = Z x √ n x √ N - 1 d: penyimpangan (0,05 atau 0,01) Z: SD normal (pd 1,96 atau 2,58) p: proporsi sifat tertentu yang terjadi pada populasi, bila tidak diketahui maka p=0,05 q:1-p atau (p + q = 1) N: besarnya populasi n: besarnya sampel
  • 36. Contoh: Penelitian tentang status gizi anak balita di kelurahan X N=923.000, prevalensi gizi kurang tidak diketahui.Tentukan besar sampel (n) yang harus diambil bila dikehendaki derajat kemaknaan(1- α =95% dengan estimasi penyimpangan(α=0,05)  Bila dimasukan ke dalam formula di atas diperoleh besarnya sampel n = 480
  • 37. Untuk populasi kecil < 10.000 formulanya: N n = 1 + N (d2) N: besar populasi n: besar sampel d: tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
  • 38. Formula Snedecor dan Cochran: Z α 2 pxq n = d2 n = besar sampel p = proporsi variabel yang dikehendaki q = 1 – p Z α = simpangan rata-rata pada derajat kemaknaan α d = kesalahan sampling yg masih ditoleransi Z α pada α 0,05 dua arah = 1,96 dan satu arah = 1,64 α 0,01 dua arah = 2,58 dan satu arah = 2,32
  • 39. Koreksi untuk populasi terbatas <10.000 n nk = 1 + n/N Contoh: bila p sampel tdk diketahui maka p=50% dan q=50% pada derajat kepercayaan 95% dan selisih antara sampel dengan populasi 10% maka: n =(1,962x0,5x0,5)/(0,1)2 = 100. Utk d=5% dan n=1/d2=1/0,0025=400 Bila populasi studi 1000 maka Nk =(400/1+(400/1000)=286
  • 40. Beberapa contoh menentukan sample size Populasi kurang dari 10.000 n = N 1 + N (d²) N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
  • 41. Beberapa contoh menentukan sample size Rumus lain: d = Z x √pxq x √N-n n N-1 d = penyimpangan thd populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan, biasanya 0.05 atau 0.001 Z = standart deviasi normal biasanya ditentukan pada 1.95 atau 2.0 p = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi. Apabila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tersebut, maka p=0.05 q = 1.0-p N = besar populasi n = besar sampel
  • 42. Beberapa contoh menentukan sample size Hair et al (1998) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen Pada penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat