Dokumen tersebut membahas tentang tahapan identifikasi kebutuhan konsumen dalam proses pengembangan produk, mulai dari menetapkan lingkup, mengumpulkan data mentah, interpretasi kebutuhan, pengorganisasian secara hirarki, hingga penetapan bobot kepentingan. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk memastikan produk dikembangkan berdasarkan kebutuhan sebenarnya konsumen.
2. Outline . . .
Tahap pengembangan konsep
Fase pengembangan konsep
Produk dan value
Makna Kebutuhan
Enam langkah identifikasi kebutuhan
Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan
Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan
Interpretasi kebutuhan nyata konsumen
Organisasi kebutuhan secara hirarki
Pemberian bobot kepentingan relatif
2
3. Pengembangan Konsep
Pengembangan konsep merupakan aktivitas kunci yang
membangkitkan konsep berdasarkan kebutuhan
konsumen menjadi sketsa awal solusi yang paling
menjanjikan.
Tahap pengembangan konsep berkaitan dengan
merumuskan konsep solusi yang mencakup identifikasi
kebutuhan konsumen, spesifikasi produk, pembangkitan
konsep, pemilihan konsep dan pengujian konsep.
Planning
Concept
Development
System-Level
Design
Detail
Design
Testing and
Refinement
Production
Ramp-Up
Phases of Product Development
3
5. Fase Pengembangan Konsep
1. Identifikasi kebutuhan
konsumen
2. Penentuan spesifikasi
target
3. Pembangkitan konsep
4. Pemilihan konsep
5. Pengujian konsep
6. Penetapan spesifikasi
final
7. Perencanaan proyek
pengembangan lanjut
A. Analisa kelayakan
ekonomi
B. Komparasi dengan
produk kompetitor
dan substitusi
C. Pemodelan dan
pembuatan
purwarupa
5
6. 1. Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
Aktivitas untuk menggali pengetahuan
mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mensosialisasikannya
pada tim pengembangan produk.
Hasilnya adalah sekumpulan pernyataan
kebutuhan konsumen yang dirumuskan
dengan cermat dan hati-hati, serta disusun
dalam daftar hirarki.
Bukan hanya STATED NEEDS melainkan
lebih pada REAL NEEDS
6
7. 2. Penentuan Spesifikasi Target
Aktivitas untuk menerjemahkan kebutuhan
konsumen menjadi istilah teknis yang
memberikan deskripsi yang tepat apa yang
dapat diunjukkan produk sebagai mutu.
Hasilnya adalah daftar spesifikasi target,
yang berisikan ukuran/dimensi, serta nilai
target marginal dan idealnya.
Spesifikasi teknis variabel yang TERUKUR
serta dapat DIRANCANG dan
DIKENDALIKAN mutunya
7
8. 3. Pembangkitan Konsep
Aktivitas mengembangkan secara luas
ruang konsep produk yang menjawab
kebutuhan konsumen. Mencakup gabungan
riset eksternal, kreativitas tim, dan
eksplorasi sistematis berbagai solusi.
Hasilnya adalah himpunan 10 hingga 20
konsep, yang direpresentasikan dengan
sketsa dan deskripsi ringkas.
FUNGSIONAL elemen konsep menghasilkan
kinerja sesuai spesifikasi teknis.
8
9. 4. Pemilihan Konsep
Aktivitas untuk menganalisa berbagai
konsep produk dan mengeliminasi yang
lemah untuk mengidentifikasi konsep yang
paling menjanjikan.
Hasilnya adalah beberapa konsep yang
paling menjanjikan.
Analisa berdasarkan performansi fungsional
produk memenuhi TARGET TEKNIS (yang
terukur) dan/atau KEBUTUHAN
KONSUMEN (yang terkonfirmasi).
9
10. 5. Pengujian Konsep
Aktivitas untuk memverifikasi satu atau
lebih konsep yang memenuhi kebutuhan
konsumen, menilai potensi pasar dari
produk, dan mengidentifikasi kekurangan
untuk diperbaiki di pengembangan lanjutan
Hasilnya adalah konsep terpilih dan teruji.
Responden potensi pasar adalah SAMPEL
dari PASAR TARGET. Klasifikasi antara
INGIN dengan AKAN MEMBELI (early /
late adopter)
10
11. 6. Penetapan Spesifikasi Final
Aktivitas untuk mengkoreksi spesifikasi
target awal
Hasilnya adalah nilai spesifik ukuran/
dimensi yang mencerminkan kendala yang
selaras dengan konsep produk, batasan
yang teridentifikasi saat pemodelan teknis,
dan pertimbangan antara kinerja dan biaya.
Spesifikasi teknis REVISI merupakan
dimensi yang menjadi TOLOK UKUR
pengendalian MUTU PRODUK
11
12. 7. Perencanaan Proyek
Pengembangan Lanjut
Aktivitas untuk membuat jadwal
pengembangan detail, untuk merancang
strategi meminimasi waktu pengembangan,
dan untuk mengidentifikasi kebutuhan
sumber daya untuk menyelesaikan proyek.
Hasilnya adalah kontrak perjanjian antara
tim pengembangan dengan manajemen
senior perusahaan.
Proyek pengembangan untuk merancang
DETAIL PRODUK dari KONSEP terpilih
12
13. A. Analisa Kelayakan Ekonomi
Analisa aspek ekonomis produk baru yang
dipergunakan untuk justifikasi keberlanjutan
program pengembangan secara
keseluruhan dan untuk mengevaluasi ulang
pertimbangan untung-ruginya antara kinerja
dengan biaya.
13
14. B. Komparasi Produk
Kompetitor & Substitusi
Mempelajari dan membandingkan produk
kompetitor untuk keberhasilan
memposisikan produk baru dan
memperkaya sumber ide.
14
15. C. Pemodelan dan Purwarupa
Mempergunakan berbagai bentuk model
dan purwarupa (prototype)
15
17. Definisi PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan di pasar untuk memancing perhatian
(awareness and attention), pembelian (adoption
and acquisition), dan penggunaan (use and
consumption) yang mungkin memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk merupakan hasil produksi yang berupa
barang atau jasa.
17
18. Definisi VALUE
Value adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk dimiliki, digunakan,
dikonsumsi, ataupun dinikmati guna memenuhi
suatu kebutuhan dan keinginan
Value merupakan suatu nilai atau manfaat yang
dapat diperoleh dari produk atau jasa yang
dipertukarkan / dibeli / disewa
Value yang menurut persepsi konsumen layak
dan pantas dengan biaya yang dikeluarkan akan
memberikan kepuasan
18
19. Value proposition
Value proposition adalah nilai atau manfaat yang
ditawarkan untuk melayani kebutuhan konsumen
Kebutuhan (needs) merupakan nilai (value) yang
ingin diperoleh dari produk, terutama terkait
“penggunaan” (“usability” dan “functionality”)
Produk harus memberikan nilai yang memuaskan
kebutuhan sejati (real need) dan terjangkau
(affordable) bagi konsumen
Fokus utama pada kebutuhan konsumen,
bukannya kemauannya.
19
20. Level Atribut Produk
Core Value. kebutuhan inti
fungsional produk yang menjadi
faktor kunci keputusan membeli.
Actual Product. kebutuhan
penunjang yang dievaluasi dan
dibandingkan sebagai preferensi
keputusan membeli
Augmented Product.
kebutuhan tambahan yang dapat
menjadi persuasi keputusan
membeli
Core Value. kebutuhan inti
fungsional produk yang menjadi
faktor kunci keputusan membeli
Basic Needs. kebutuhan
penunjang yang menjadi faktor
penting keputusan membeli.
Expected Needs. kebutuhan
penunjang yang menjadi faktor opsi
keputusan membeli
Augmented Benefits.
kebutuhan tambahan yang dapat
mempengaruhi keputusan membeli
Potential Benefits.
kebutuhan tambahan laten yang
mempersuasi keputusan membeli
20
21. Kebutuhan – Keinginan –
PermintaanKebutuhan (need) adalah suatu value yang
diperlukan dan dirasakan kurang atau tidak ada dalam diri
seseorang
Keinginan (want) adalah suatu value yang diharapkan
untuk diperoleh seseorang dilandasi kepribadian dan latar
kehidupannya.
Permintaan (demand) adalah suatu value yang
dikehendaki sesuai kemampuan daya beli seseorang
untuk meraih kepuasan tertinggi
21
22. Macam Kebutuhan
KEBUTUHAN KETERANGAN
Primary Needs Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusia
melampaui tingkat minimal agar mampu menjaga
kelangsungan hidupnya dan beribadah secara layak,
berkaitan dengan pakaian (sandang), makanan
(pangan) dan tempat tinggal (papan) yang layak
fungsi dasarnya tanpa berlebih-lebihan
Secondary Needs Kebutuhan tambahan tidak mendesak yang dapat
dipenuhi manusia setelah kebutuhan primer
terpenuhi agar bisa menjalani hidupnya dan
beribadah dengan lebih baik.
Tertiary Needs Kebutuhan prestisius yang hanya dipenuhi manusia
dengan tujuan untuk mengangkat status sosial
dan/atau melakukan hobi.
22
24. Macam Kebutuhan
KEBUTUHAN KETERANGAN
Functional Needs Kebutuhan hakiki yang harus tersedia pada produk
atau sistem untuk mewujudkan kinerja yang andal
sesuai standar dasar.
Non-functional
Needs
Kebutuhan yang apabila tersedia pada produk atau
sistem maka akan meningkatkan kinerja yang lebih
baik sesuai keinginan pengguna.
24
26. Macam Kebutuhan (Doyle)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Existing Needs Kebutuhan yang dapat digali dengan bertanya
kepada konsumen atau menganalisa dari produk
(atau substitusinya) yang telah terbukti unggul
memberikan kepuasan.
Latent Needs Kebutuhan terpendam dan tidak terpikirkan
konsumen, namun saat produk muncul dengan
memberikan penawaran menarik yang memberikan
kepuasan tak terduga.
Incipient Needs Kebutuhan yang diangankan konsumen (atau
bahkan produsen), namun belum ada produk yang
terwujud untuk memberikan kepuasan.
26
28. Macam Kebutuhan (Kotler)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Stated Needs Kebutuhan yang dinyatakan konsumen berdasarkan
perspektif konsumen.
Real Needs Kebutuhan sesungguhnya yang diperlukan dari yang
terkandung dalam pernyataan konsumen
Unstated Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dianggap telah diketahui oleh produsen.
Delight Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dapat menambah kepuasan secara signifikan.
Secret Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, karena
enggan menyatakannya.
28
30. Macam Kebutuhan (Kano)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Basic Needs
(Core Value)
Kebutuhan yang harus dimiliki produk meskipun
tidak dinyatakan konsumen. Kegagalan memenuhi
kebutuhan ini menyebabkan ketidakpuasan.
Performance Needs
(Satisfier)
Kebutuhan yang diinginkan konsumen dapat
memuaskan minimal sebatas toleransi harapannya.
Konsumen cenderung memilih yang lebih baik.
Excitement Needs
(Delighter)
Kebutuhan yang tidak diminta konsumen, namun
apabila diberikan akan sangat memuaskan secara
signifikan.
Reverse Needs
(Dissatisfier)
Kebutuhan yang tidak diinginkan konsumen terdapat
dalam produk. Semakin besar atau banyak
diketemukan menyebabkan semakin tidak puas.
Indifferent Needs Kebutuhan yang tidak mempengaruhi kepuasan
konsumen.
30
36. Tujuan Identifikasi Kebutuhan
KonsumenMemastikan produk berfokus pada kebutuhan
konsumen
Mengidentifikasi juga kebutuhan laten
Memberikan fakta yang menjadi dasar menentukan
spesifikasi produk
Mendokumentasikan catatan kebutuhan selama
proses pengembangan
Memastikan tidak ada kebutuhan kritis konsumen
terlewatkan dan terlupakan
Menanamkan pemahaman yang seragam di antara
anggota tim mengenai kebutuhan pelanggan
36
38. Langkah Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
1. Menetapkan lingkup upaya identifikasi
kebutuhan konsumen
2. Melakukan riset pasar mengumpulkan data
kebutuhan konsumen
3. Interpretasi data dalam kebutuhan nyata
konsumen (customer real needs)
4. Mengorganisasi kebutuhan secara hirarki
sesuai kemiripan
5. Memberikan bobot kepentingan relatif dari
kebutuhan konsumen
38
39. 1. Menetapkan Lingkup
Mengikuti kerangka acuan rencana proyek
(project’s mission statement)
Deskripsi ringkas produk
Tujuan bisnis kunci
Segmen pasar sasaran
Asumsi dan kendala
Pemangku kepentingan
39
40. 1. Menetapkan Lingkup
Menetapkan lingkup produk dan strategi
pengembangannya, sesuai dengan
Deskripsi ringkas produk
Tujuan bisnis kunci
Atribut dan variabel kunci (karakteristik dan perilaku
konsumen) yang relevan dengan segmen pasar
sasaran
40
41. 1. Menetapkan Lingkup
Menetapkan sumber data kebutuhan konsumen
dari
Pemangku kepentingan keputusan pembelian di
segmen pasar sasaran
Perantara pemasaran (marketing intermediaries)
Penyedia layanan purna jual
Pemangku kepentingan tim pengembangan
Pemangku kepentingan lainnya yang relevan
41
43. 1. Menetapkan Lingkup : User -
StakeholderKonsumen (customer) dari produk tidak terbatas
pengguna (user) namun juga pemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya.
User : pihak yang mempergunakan produk
Stakeholder : pihak yang mempengaruhi dan/atau
dipengaruhi produk, termasuk aktivitas-aktivitas
yang terhubung, yakni perancangan, pembuatan,
penyimpanan, pemindahan, penjualan,
pembelian, pemasangan, pengoperasian, dan
perawatan.
43
46. 2. Melakukan Riset Pasar
Menggunakan berbagai metode riset pasar
Wawancara atau kuesioner
Diskusi kelompok, yang tergabung dari lintas
stakeholder namun fokus pada problem tertentu
dipandu moderator
Pengamatan pada penggunaan produk
Survei
Menentukan responden dari stakeholder dan
memetakan dalam customer selection matrix
Misalnya : aplikasi produk (industri, rumah tangga,
perseorangan) vs. tipe konsumen (user, lead user,
retailer, service center)
46
48. 48
From: Griffin, Abbie and John R. Hauser. “The Voice of the Customer”, Marketing Science. vol. 12, no. 1, Winter 1993.
One-on-One Interviews (1 hour)
Focus Groups (2 hours)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0
20
40
60
80
100PercentofNeedsIdentified
Number of Respondents or Groups
2. Melakukan Riset Pasar
51. 2. Melakukan Riset Pasar: Seni
EksplorasiGo with the flow. Tidak terlalu kaku mengikuti panduan pertanyaan.
Bertanya lebih lanjut saat responden memberikan informasi yang menarik.
Use visual stimuli and properties. Menggunakan produk yang
sudah ada, baik produk sendiri atau pesaing, atau stimulan lainnya
Suppress preconceived hypotheses. Saat responden
mengusulkan teknologi untuk solusi produk, maka perlu ditanyakan
alasannya untuk mendapatkan kebutuhan sesungguhnya.
Have the customer demonstrate the product. Meminta
pelanggan menunjukkan produk dan/atau keunikan fungsionalnya.
Be alert for surprises and the expression of latent
needs. Mencermati pernyataan responden terutama saat menyampaikan
kejutan yang menarik untuk ditanya lebih lanjut.
Watch for nonverbal information. Perlu memperhatikan
ekspresi sikap, penggambaran dengan gerakan tubuh atau lainnya yang
mungkin menjadi informasi nonverbal.
51
52. 2. Melakukan Riset Pasar: Seni
Eksplorasi
52
Some common helpful questions :
55. 2. Melakukan Riset Pasar:
Dokumentasi
Pernyataan responden dari stakeholder
hendaknya terdokumentasi dengan
beberapa metode dan media:
Audio recording
Notes
Video recording
Still photography
55
57. 3. Interpretasi Kebutuhan Nyata
KonsumenTerkadang responden menyampaikan persepsi kebutuhan
sesuai kemauan dirinya pribadi yang menyebabkan
alternatif desain menjadi terbatas hanya solusi personal.
Pedoman interpretasi kebutuhan :
Mengekspresikan apa kebutuhannya, bukan bagaimana
solusinya.
Mendeskripsikan kebutuhan secara spesifik, bukan bias, ambigu
atau membingungkan.
Menggunakan pernyataan positif, bukan negatif.
Mendahulukan kebutuhan atribut dari produk, bukan atribut dari
lainnya
Menghilangkan kata-kata “harus”, “seharusnya”, dan lainnya yang
mempengaruhi prioritas kepentingan.
57
61. 4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara HirarkiCetak setiap pernyataan kebutuhan pada kartu
yang terpisah atau catatan tempel sendiri
Hilangkan pernyataan yang sama
Kelompokkan kartu sesuai dengan kemiripan
kebutuhan
Pilih label untuk setiap kelompok
Pertimbangkan untuk membuat grup besar yang
terdiri dari dua hingga lima kelompok.
Tinjau dan edit pernyataan kebutuhan terorganisir
61
65. Primary Secondary Tertiary
Good operation
and use
Good appearance
Easy to open
and close door
Isolation
Arm rest
Interior trim
Clean
Fit
Easy to close from the outside
Stays open on a hill
Easy to open from the outside
Doesn’t kick back
Easy to close from inside
Easy to open from inside
Doesn’t leak in rain
No road noise
Doesn’t leak in car wash
No wind noise
Doesn’t drip water or snow when open
Does rattle
Soft, comfortable
in right position
Material won’t fade
Attractive (nonplastic look)
Easy to clean
No grease from door
Uniform gaps between matching panels
65
Customer’s Requirement of Car’s Door
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara Hirarki
66. 5. Memberikan bobot
kepentingan relatif
Memberikan bobot kepentingan dalam
numerik untuk setiap subset kebutuhan.
Ada dua pendekatan dasar :
1) mengandalkan konsensus anggota tim
berdasarkan pengalaman mereka dengan
pelanggan, atau
2) mendasarkan pada penilaian pentingnya
survei pelanggan lebih lanjut.
66
71. Interpretasi yang Baik dan
Keliru
71
Guideline Customer
Statement
Need Statement -
Wrong
Need Statement -
Right
What not How Why don’t you put
protective shields around
the battery contacts?
The screwdriver battery
contacts are covered by
a plastic sliding door.
The screwdriver battery
is protected from
accidental shorting.
Specificity I drop my screwdriver all
the time.
The screwdriver is
rugged.
The screwdriver operates
normally after repeated
dropping.
Positive Not
Negative
It doesn’t matter if it’s
raining, I still need to
work outside on
Saturdays.
The screwdriver is not
disabled by the rain.
The screwdriver operates
normally in the rain.
Attribute of the
Product
I would like to charge my
battery from my cigarette
lighter.
An automobile cigarette
lighter adapter can
charge the screwdriver
battery.
The screwdriver battery
can be charged from an
automobile cigarette
lighter.
Avoid “Must” and
“Should”
I hate it when I don’t
know how much juice is
left in the batteries of my
cordless tools.
The screwdriver should
provide an indication of
the energy level of the
battery.
The screwdriver provides
an indication of the
energy level of the
battery.
72. Konsolidasi Data Kebutuhan
KonsumenDetachable tips
Sufficient accessory tips
Adjustable speed
Adjustable torque
Minimum vibration
Light weight
Easy to use
Easy to carry
Cordless
Long-lasting
rechargeable battery
Weather proof
Reversible
Heavy duty casing
Reasonable price
Quick to re-charge
Re-chargeable from
car cigarette lighters
72
80. Renungan Refleksi Hasil dan
Proses Apakah responden dipilih dari
segmen pasar sasaran?
Bagaimana reaksi responden
selama riset pasar?
Apakah data riset pasar cukup
jelas dipahami?
Apa saja data kebutuhan
konsumen yang diperoleh?
Apakah ada kebutuhan laten
yang disampaikan responden?
Seberapa banyak informasi
kritis terkait kebutuhan
konsumen?
Apakah ada data kebutuhan
konsumen yang banyak
dinyatakan oleh responden?
Seberapa banyak kelompok
data kebutuhan konsumen
terbentuk secara hirarki?
Adakah potensi peluang
pengembangan yang diinisiasi
dari data kebutuhan
konsumen?
Apakah pengembangan dapat
dilakukan berfokus pada solusi
melayani kebutuhan
konsumen?
80
81. Ringkasan
Tahap pengembangan konsep
Fase pengembangan konsep
Produk dan value
Makna Kebutuhan
Enam langkah identifikasi kebutuhan
Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan
Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan
Interpretasi kebutuhan nyata konsumen
Organisasi kebutuhan secara hirarki
Pemberian bobot kepentingan relatif
81