SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
Identifikasi
Kebutuhan Konsumen
Arif Rahman
1
Outline . . .
Tahap pengembangan konsep
Fase pengembangan konsep
Produk dan value
Makna Kebutuhan
Enam langkah identifikasi kebutuhan
Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan
Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan
Interpretasi kebutuhan nyata konsumen
Organisasi kebutuhan secara hirarki
Pemberian bobot kepentingan relatif
2
Pengembangan Konsep
Pengembangan konsep merupakan aktivitas kunci yang
membangkitkan konsep berdasarkan kebutuhan
konsumen menjadi sketsa awal solusi yang paling
menjanjikan.
Tahap pengembangan konsep berkaitan dengan
merumuskan konsep solusi yang mencakup identifikasi
kebutuhan konsumen, spesifikasi produk, pembangkitan
konsep, pemilihan konsep dan pengujian konsep.
Planning
Concept
Development
System-Level
Design
Detail
Design
Testing and
Refinement
Production
Ramp-Up
Phases of Product Development
3
Fase Pengembangan Konsep
4
Identifyin
g
customer
needs
Establishi
ng target
specificati
ons
Concept
generatio
n
Concept
selection
Concept
testing
Project
planning
Setting
final
specificati
ons
Economic analysis
Benchmarking of competitive products
Modeling and prototyping
Fase Pengembangan Konsep
1. Identifikasi kebutuhan
konsumen
2. Penentuan spesifikasi
target
3. Pembangkitan konsep
4. Pemilihan konsep
5. Pengujian konsep
6. Penetapan spesifikasi
final
7. Perencanaan proyek
pengembangan lanjut
A. Analisa kelayakan
ekonomi
B. Komparasi dengan
produk kompetitor
dan substitusi
C. Pemodelan dan
pembuatan
purwarupa
5
1. Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
Aktivitas untuk menggali pengetahuan
mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta mensosialisasikannya
pada tim pengembangan produk.
Hasilnya adalah sekumpulan pernyataan
kebutuhan konsumen yang dirumuskan
dengan cermat dan hati-hati, serta disusun
dalam daftar hirarki.
Bukan hanya STATED NEEDS melainkan
lebih pada REAL NEEDS
6
2. Penentuan Spesifikasi Target
Aktivitas untuk menerjemahkan kebutuhan
konsumen menjadi istilah teknis yang
memberikan deskripsi yang tepat apa yang
dapat diunjukkan produk sebagai mutu.
Hasilnya adalah daftar spesifikasi target,
yang berisikan ukuran/dimensi, serta nilai
target marginal dan idealnya.
Spesifikasi teknis variabel yang TERUKUR
serta dapat DIRANCANG dan
DIKENDALIKAN mutunya
7
3. Pembangkitan Konsep
Aktivitas mengembangkan secara luas
ruang konsep produk yang menjawab
kebutuhan konsumen. Mencakup gabungan
riset eksternal, kreativitas tim, dan
eksplorasi sistematis berbagai solusi.
Hasilnya adalah himpunan 10 hingga 20
konsep, yang direpresentasikan dengan
sketsa dan deskripsi ringkas.
FUNGSIONAL elemen konsep menghasilkan
kinerja sesuai spesifikasi teknis.
8
4. Pemilihan Konsep
Aktivitas untuk menganalisa berbagai
konsep produk dan mengeliminasi yang
lemah untuk mengidentifikasi konsep yang
paling menjanjikan.
Hasilnya adalah beberapa konsep yang
paling menjanjikan.
Analisa berdasarkan performansi fungsional
produk memenuhi TARGET TEKNIS (yang
terukur) dan/atau KEBUTUHAN
KONSUMEN (yang terkonfirmasi).
9
5. Pengujian Konsep
Aktivitas untuk memverifikasi satu atau
lebih konsep yang memenuhi kebutuhan
konsumen, menilai potensi pasar dari
produk, dan mengidentifikasi kekurangan
untuk diperbaiki di pengembangan lanjutan
Hasilnya adalah konsep terpilih dan teruji.
Responden potensi pasar adalah SAMPEL
dari PASAR TARGET. Klasifikasi antara
INGIN dengan AKAN MEMBELI (early /
late adopter)
10
6. Penetapan Spesifikasi Final
Aktivitas untuk mengkoreksi spesifikasi
target awal
Hasilnya adalah nilai spesifik ukuran/
dimensi yang mencerminkan kendala yang
selaras dengan konsep produk, batasan
yang teridentifikasi saat pemodelan teknis,
dan pertimbangan antara kinerja dan biaya.
Spesifikasi teknis REVISI merupakan
dimensi yang menjadi TOLOK UKUR
pengendalian MUTU PRODUK
11
7. Perencanaan Proyek
Pengembangan Lanjut
Aktivitas untuk membuat jadwal
pengembangan detail, untuk merancang
strategi meminimasi waktu pengembangan,
dan untuk mengidentifikasi kebutuhan
sumber daya untuk menyelesaikan proyek.
Hasilnya adalah kontrak perjanjian antara
tim pengembangan dengan manajemen
senior perusahaan.
Proyek pengembangan untuk merancang
DETAIL PRODUK dari KONSEP terpilih
12
A. Analisa Kelayakan Ekonomi
Analisa aspek ekonomis produk baru yang
dipergunakan untuk justifikasi keberlanjutan
program pengembangan secara
keseluruhan dan untuk mengevaluasi ulang
pertimbangan untung-ruginya antara kinerja
dengan biaya.
13
B. Komparasi Produk
Kompetitor & Substitusi
Mempelajari dan membandingkan produk
kompetitor untuk keberhasilan
memposisikan produk baru dan
memperkaya sumber ide.
14
C. Pemodelan dan Purwarupa
Mempergunakan berbagai bentuk model
dan purwarupa (prototype)
15
Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
Identifyin
g
customer
needs
Establishi
ng target
specificati
ons
Concept
generatio
n
Concept
selection
Concept
testing
Project
planning
Setting
final
specificati
ons
Economic analysis
Benchmarking of competitive products
Modeling and prototyping
16
Definisi PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan di pasar untuk memancing perhatian
(awareness and attention), pembelian (adoption
and acquisition), dan penggunaan (use and
consumption) yang mungkin memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk merupakan hasil produksi yang berupa
barang atau jasa.
17
Definisi VALUE
Value adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk dimiliki, digunakan,
dikonsumsi, ataupun dinikmati guna memenuhi
suatu kebutuhan dan keinginan
Value merupakan suatu nilai atau manfaat yang
dapat diperoleh dari produk atau jasa yang
dipertukarkan / dibeli / disewa
Value yang menurut persepsi konsumen layak
dan pantas dengan biaya yang dikeluarkan akan
memberikan kepuasan
18
Value proposition
Value proposition adalah nilai atau manfaat yang
ditawarkan untuk melayani kebutuhan konsumen
Kebutuhan (needs) merupakan nilai (value) yang
ingin diperoleh dari produk, terutama terkait
“penggunaan” (“usability” dan “functionality”)
Produk harus memberikan nilai yang memuaskan
kebutuhan sejati (real need) dan terjangkau
(affordable) bagi konsumen
Fokus utama pada kebutuhan konsumen,
bukannya kemauannya.
19
Level Atribut Produk
Core Value. kebutuhan inti
fungsional produk yang menjadi
faktor kunci keputusan membeli.
Actual Product. kebutuhan
penunjang yang dievaluasi dan
dibandingkan sebagai preferensi
keputusan membeli
Augmented Product.
kebutuhan tambahan yang dapat
menjadi persuasi keputusan
membeli
Core Value. kebutuhan inti
fungsional produk yang menjadi
faktor kunci keputusan membeli
Basic Needs. kebutuhan
penunjang yang menjadi faktor
penting keputusan membeli.
Expected Needs. kebutuhan
penunjang yang menjadi faktor opsi
keputusan membeli
Augmented Benefits.
kebutuhan tambahan yang dapat
mempengaruhi keputusan membeli
Potential Benefits.
kebutuhan tambahan laten yang
mempersuasi keputusan membeli
20
Kebutuhan – Keinginan –
PermintaanKebutuhan (need) adalah suatu value yang
diperlukan dan dirasakan kurang atau tidak ada dalam diri
seseorang
Keinginan (want) adalah suatu value yang diharapkan
untuk diperoleh seseorang dilandasi kepribadian dan latar
kehidupannya.
Permintaan (demand) adalah suatu value yang
dikehendaki sesuai kemampuan daya beli seseorang
untuk meraih kepuasan tertinggi
21
Macam Kebutuhan
KEBUTUHAN KETERANGAN
Primary Needs Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusia
melampaui tingkat minimal agar mampu menjaga
kelangsungan hidupnya dan beribadah secara layak,
berkaitan dengan pakaian (sandang), makanan
(pangan) dan tempat tinggal (papan) yang layak
fungsi dasarnya tanpa berlebih-lebihan
Secondary Needs Kebutuhan tambahan tidak mendesak yang dapat
dipenuhi manusia setelah kebutuhan primer
terpenuhi agar bisa menjalani hidupnya dan
beribadah dengan lebih baik.
Tertiary Needs Kebutuhan prestisius yang hanya dipenuhi manusia
dengan tujuan untuk mengangkat status sosial
dan/atau melakukan hobi.
22
Macam Kebutuhan
23
Macam Kebutuhan
KEBUTUHAN KETERANGAN
Functional Needs Kebutuhan hakiki yang harus tersedia pada produk
atau sistem untuk mewujudkan kinerja yang andal
sesuai standar dasar.
Non-functional
Needs
Kebutuhan yang apabila tersedia pada produk atau
sistem maka akan meningkatkan kinerja yang lebih
baik sesuai keinginan pengguna.
24
Macam Kebutuhan
25
Macam Kebutuhan (Doyle)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Existing Needs Kebutuhan yang dapat digali dengan bertanya
kepada konsumen atau menganalisa dari produk
(atau substitusinya) yang telah terbukti unggul
memberikan kepuasan.
Latent Needs Kebutuhan terpendam dan tidak terpikirkan
konsumen, namun saat produk muncul dengan
memberikan penawaran menarik yang memberikan
kepuasan tak terduga.
Incipient Needs Kebutuhan yang diangankan konsumen (atau
bahkan produsen), namun belum ada produk yang
terwujud untuk memberikan kepuasan.
26
Macam Kebutuhan (Doyle)
27
Macam Kebutuhan (Kotler)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Stated Needs Kebutuhan yang dinyatakan konsumen berdasarkan
perspektif konsumen.
Real Needs Kebutuhan sesungguhnya yang diperlukan dari yang
terkandung dalam pernyataan konsumen
Unstated Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dianggap telah diketahui oleh produsen.
Delight Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dapat menambah kepuasan secara signifikan.
Secret Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, karena
enggan menyatakannya.
28
Macam Kebutuhan (Kotler)
29
Macam Kebutuhan (Kano)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Basic Needs
(Core Value)
Kebutuhan yang harus dimiliki produk meskipun
tidak dinyatakan konsumen. Kegagalan memenuhi
kebutuhan ini menyebabkan ketidakpuasan.
Performance Needs
(Satisfier)
Kebutuhan yang diinginkan konsumen dapat
memuaskan minimal sebatas toleransi harapannya.
Konsumen cenderung memilih yang lebih baik.
Excitement Needs
(Delighter)
Kebutuhan yang tidak diminta konsumen, namun
apabila diberikan akan sangat memuaskan secara
signifikan.
Reverse Needs
(Dissatisfier)
Kebutuhan yang tidak diinginkan konsumen terdapat
dalam produk. Semakin besar atau banyak
diketemukan menyebabkan semakin tidak puas.
Indifferent Needs Kebutuhan yang tidak mempengaruhi kepuasan
konsumen.
30
Macam Kebutuhan (Kano)
31
Macam Kebutuhan (Kano)
32
Macam Kebutuhan (Kano)
33
Macam Kebutuhan (Kano)
34
Macam Kebutuhan
35
Customer
Satisfaction
Customer
Expected
Value
Customer
Perceived
Value
Tujuan Identifikasi Kebutuhan
KonsumenMemastikan produk berfokus pada kebutuhan
konsumen
Mengidentifikasi juga kebutuhan laten
Memberikan fakta yang menjadi dasar menentukan
spesifikasi produk
Mendokumentasikan catatan kebutuhan selama
proses pengembangan
Memastikan tidak ada kebutuhan kritis konsumen
terlewatkan dan terlupakan
Menanamkan pemahaman yang seragam di antara
anggota tim mengenai kebutuhan pelanggan
36
Langkah Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
37
Define
the
Scope
Gather
Raw
Data
Interpret
Raw
Data
Organi-
ze the
Needs
Establish
relative
Impor-
tance
Mission
Statement
Customer
NeedsList
To specify
a particular
market
opportunity
To conduct
market
research
To declare
customer
real needs
To sort
hierarchical
needs
To set
numerical
importance
weighting
Langkah Identifikasi Kebutuhan
Konsumen
1. Menetapkan lingkup upaya identifikasi
kebutuhan konsumen
2. Melakukan riset pasar mengumpulkan data
kebutuhan konsumen
3. Interpretasi data dalam kebutuhan nyata
konsumen (customer real needs)
4. Mengorganisasi kebutuhan secara hirarki
sesuai kemiripan
5. Memberikan bobot kepentingan relatif dari
kebutuhan konsumen
38
1. Menetapkan Lingkup
Mengikuti kerangka acuan rencana proyek
(project’s mission statement)
Deskripsi ringkas produk
Tujuan bisnis kunci
Segmen pasar sasaran
Asumsi dan kendala
Pemangku kepentingan
39
1. Menetapkan Lingkup
Menetapkan lingkup produk dan strategi
pengembangannya, sesuai dengan
Deskripsi ringkas produk
Tujuan bisnis kunci
Atribut dan variabel kunci (karakteristik dan perilaku
konsumen) yang relevan dengan segmen pasar
sasaran
40
1. Menetapkan Lingkup
Menetapkan sumber data kebutuhan konsumen
dari
Pemangku kepentingan keputusan pembelian di
segmen pasar sasaran
Perantara pemasaran (marketing intermediaries)
Penyedia layanan purna jual
Pemangku kepentingan tim pengembangan
Pemangku kepentingan lainnya yang relevan
41
1. Menetapkan Lingkup :
Segmentasi Pasar
42
1. Menetapkan Lingkup : User -
StakeholderKonsumen (customer) dari produk tidak terbatas
pengguna (user) namun juga pemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya.
User : pihak yang mempergunakan produk
Stakeholder : pihak yang mempengaruhi dan/atau
dipengaruhi produk, termasuk aktivitas-aktivitas
yang terhubung, yakni perancangan, pembuatan,
penyimpanan, pemindahan, penjualan,
pembelian, pemasangan, pengoperasian, dan
perawatan.
43
1. Menetapkan Lingkup : User -
Stakeholder
44
1. Menetapkan Lingkup : User -
Stakeholder
45
2. Melakukan Riset Pasar
Menggunakan berbagai metode riset pasar
Wawancara atau kuesioner
Diskusi kelompok, yang tergabung dari lintas
stakeholder namun fokus pada problem tertentu
dipandu moderator
Pengamatan pada penggunaan produk
Survei
Menentukan responden dari stakeholder dan
memetakan dalam customer selection matrix
Misalnya : aplikasi produk (industri, rumah tangga,
perseorangan) vs. tipe konsumen (user, lead user,
retailer, service center)
46
2. Melakukan Riset Pasar
47
48
From: Griffin, Abbie and John R. Hauser. “The Voice of the Customer”, Marketing Science. vol. 12, no. 1, Winter 1993.
One-on-One Interviews (1 hour)
Focus Groups (2 hours)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0
20
40
60
80
100PercentofNeedsIdentified
Number of Respondents or Groups
2. Melakukan Riset Pasar
2. Melakukan Riset Pasar:
Metode
49
2. Melakukan Riset Pasar:
Metode
50
2. Melakukan Riset Pasar: Seni
EksplorasiGo with the flow. Tidak terlalu kaku mengikuti panduan pertanyaan.
Bertanya lebih lanjut saat responden memberikan informasi yang menarik.
Use visual stimuli and properties. Menggunakan produk yang
sudah ada, baik produk sendiri atau pesaing, atau stimulan lainnya
Suppress preconceived hypotheses. Saat responden
mengusulkan teknologi untuk solusi produk, maka perlu ditanyakan
alasannya untuk mendapatkan kebutuhan sesungguhnya.
Have the customer demonstrate the product. Meminta
pelanggan menunjukkan produk dan/atau keunikan fungsionalnya.
Be alert for surprises and the expression of latent
needs. Mencermati pernyataan responden terutama saat menyampaikan
kejutan yang menarik untuk ditanya lebih lanjut.
Watch for nonverbal information. Perlu memperhatikan
ekspresi sikap, penggambaran dengan gerakan tubuh atau lainnya yang
mungkin menjadi informasi nonverbal.
51
2. Melakukan Riset Pasar: Seni
Eksplorasi
52
Some common helpful questions :
53
2. Melakukan Riset Pasar: Seni
Eksplorasi
54
Example:
Book Bag Design
2. Melakukan Riset Pasar:
Dokumentasi
Pernyataan responden dari stakeholder
hendaknya terdokumentasi dengan
beberapa metode dan media:
Audio recording
Notes
Video recording
Still photography
55
2. Melakukan Riset Pasar
56
3. Interpretasi Kebutuhan Nyata
KonsumenTerkadang responden menyampaikan persepsi kebutuhan
sesuai kemauan dirinya pribadi yang menyebabkan
alternatif desain menjadi terbatas hanya solusi personal.
Pedoman interpretasi kebutuhan :
Mengekspresikan apa kebutuhannya, bukan bagaimana
solusinya.
Mendeskripsikan kebutuhan secara spesifik, bukan bias, ambigu
atau membingungkan.
Menggunakan pernyataan positif, bukan negatif.
Mendahulukan kebutuhan atribut dari produk, bukan atribut dari
lainnya
Menghilangkan kata-kata “harus”, “seharusnya”, dan lainnya yang
mempengaruhi prioritas kepentingan.
57
3. Interpretasi Kebutuhan Nyata
Konsumen
58
3. Interpretasi Kebutuhan Nyata
Konsumen
59
3. Interpretasi Kebutuhan Nyata
Konsumen
60
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara HirarkiCetak setiap pernyataan kebutuhan pada kartu
yang terpisah atau catatan tempel sendiri
Hilangkan pernyataan yang sama
Kelompokkan kartu sesuai dengan kemiripan
kebutuhan
Pilih label untuk setiap kelompok
Pertimbangkan untuk membuat grup besar yang
terdiri dari dua hingga lima kelompok.
Tinjau dan edit pernyataan kebutuhan terorganisir
61
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara Hirarki
62
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara Hirarki
63
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara Hirarki
64
Primary Secondary Tertiary
Good operation
and use
Good appearance
Easy to open
and close door
Isolation
Arm rest
Interior trim
Clean
Fit
Easy to close from the outside
Stays open on a hill
Easy to open from the outside
Doesn’t kick back
Easy to close from inside
Easy to open from inside
Doesn’t leak in rain
No road noise
Doesn’t leak in car wash
No wind noise
Doesn’t drip water or snow when open
Does rattle
Soft, comfortable
in right position
Material won’t fade
Attractive (nonplastic look)
Easy to clean
No grease from door
Uniform gaps between matching panels
65
Customer’s Requirement of Car’s Door
4. Mengorganisasi Kebutuhan
Secara Hirarki
5. Memberikan bobot
kepentingan relatif
Memberikan bobot kepentingan dalam
numerik untuk setiap subset kebutuhan.
Ada dua pendekatan dasar :
1) mengandalkan konsensus anggota tim
berdasarkan pengalaman mereka dengan
pelanggan, atau
2) mendasarkan pada penilaian pentingnya
survei pelanggan lebih lanjut.
66
Contoh: Cordless Screwdrivers
67
Kerangka Acuan Rencana Proyek:
Mission Statement
68
Product Description
•A hand-held, power-assisted device for installing threaded fasteners
Key Business Goals
•Product introduced in 4th Q of 2006
•50% gross margin
•10% share of cordless screwdriver market by 2008
Primary Market
•Do-it-yourself consumer
Secondary Markets
•Casual consumer
•Light-duty professional
Assumptions
•Hand-held
•Power assisted
•Nickel-metal-hydride rechargeable battery technology
Stakeholders
•User
•Retailer
•Sales force
•Service center
•Production
•Legal department
Pemilihan Responden :
Customer Selection Matrix
69
Lead Users Users
Retailer or
Sale Outlet
Service
Centers
Homeowner
(occasional use)
0 5
2
3
Handy person
(frequent use)
3 10
Professional
(heavy-duty use)
3 2 2
Interpretasi Data Pernyataan
Responden
70
Interpretasi yang Baik dan
Keliru
71
Guideline Customer
Statement
Need Statement -
Wrong
Need Statement -
Right
What not How Why don’t you put
protective shields around
the battery contacts?
The screwdriver battery
contacts are covered by
a plastic sliding door.
The screwdriver battery
is protected from
accidental shorting.
Specificity I drop my screwdriver all
the time.
The screwdriver is
rugged.
The screwdriver operates
normally after repeated
dropping.
Positive Not
Negative
It doesn’t matter if it’s
raining, I still need to
work outside on
Saturdays.
The screwdriver is not
disabled by the rain.
The screwdriver operates
normally in the rain.
Attribute of the
Product
I would like to charge my
battery from my cigarette
lighter.
An automobile cigarette
lighter adapter can
charge the screwdriver
battery.
The screwdriver battery
can be charged from an
automobile cigarette
lighter.
Avoid “Must” and
“Should”
I hate it when I don’t
know how much juice is
left in the batteries of my
cordless tools.
The screwdriver should
provide an indication of
the energy level of the
battery.
The screwdriver provides
an indication of the
energy level of the
battery.
Konsolidasi Data Kebutuhan
KonsumenDetachable tips
Sufficient accessory tips
Adjustable speed
Adjustable torque
Minimum vibration
Light weight
Easy to use
Easy to carry
Cordless
Long-lasting
rechargeable battery
Weather proof
Reversible
Heavy duty casing
Reasonable price
Quick to re-charge
Re-chargeable from
car cigarette lighters
72
Klasifikasi dan Pengelompokan
KebutuhanPrice
Weight
Function
Operations
Power source
Maintenance
73
Organisasi Daftar Kebutuhan
Konsumen
74
Organisasi Daftar Kebutuhan
Konsumen
75
Penentuan Bobot Kepentingan :
Importance Survey
76
77
Cordless Screwdriver
78
Air Pressure
Power Hand
Tools
79
Plie
rs
Renungan Refleksi Hasil dan
Proses Apakah responden dipilih dari
segmen pasar sasaran?
 Bagaimana reaksi responden
selama riset pasar?
 Apakah data riset pasar cukup
jelas dipahami?
 Apa saja data kebutuhan
konsumen yang diperoleh?
 Apakah ada kebutuhan laten
yang disampaikan responden?
 Seberapa banyak informasi
kritis terkait kebutuhan
konsumen?
 Apakah ada data kebutuhan
konsumen yang banyak
dinyatakan oleh responden?
 Seberapa banyak kelompok
data kebutuhan konsumen
terbentuk secara hirarki?
 Adakah potensi peluang
pengembangan yang diinisiasi
dari data kebutuhan
konsumen?
 Apakah pengembangan dapat
dilakukan berfokus pada solusi
melayani kebutuhan
konsumen?
80
Ringkasan
Tahap pengembangan konsep
Fase pengembangan konsep
Produk dan value
Makna Kebutuhan
Enam langkah identifikasi kebutuhan
Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan
Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan
Interpretasi kebutuhan nyata konsumen
Organisasi kebutuhan secara hirarki
Pemberian bobot kepentingan relatif
81
Akhir Perkuliahan…
… Ada Yang Ditanyakan
82

More Related Content

What's hot

Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringanRizky Akbar
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiSatya Pranata
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokanRizky Akbar
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaErwan Cipto Priyatmoko
 
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Mirza Syah
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Andreas Wijaya
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenPasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenINDAHMAWARNI1
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungAfdan Rojabi
 

What's hot (20)

Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di IndonesiaPorter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
Porter Five Forces Analysis PT. Ford Motor di Indonesia
 
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
 
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian KonsumenPasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan Samsung
 

Similar to Product04 customer needs

Product03 planning
Product03 planningProduct03 planning
Product03 planningArif Rahman
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfdNtan Hitori De
 
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp0197926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01Muhamad Friansyah
 
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptx
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptxMPOA 4_DESAIN PRODUK.pptx
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptxMochBustomy
 
Product05 product specification
Product05 product specificationProduct05 product specification
Product05 product specificationArif Rahman
 
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdf
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdfproses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdf
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdfloisanwarreader
 
Bab 2 strategi bauran
Bab 2  strategi bauranBab 2  strategi bauran
Bab 2 strategi baurannasrun gayo
 
3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt
3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt
3. Strategi Penetapan Harga (30.pptLordRioDenTedjo
 
Product01 introduction
Product01 introductionProduct01 introduction
Product01 introductionArif Rahman
 
Pert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkPert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkArya Pratama
 
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdfDwiFebriani13
 
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)Ratri Septina Saraswati
 

Similar to Product04 customer needs (20)

Product03 planning
Product03 planningProduct03 planning
Product03 planning
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd
 
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp0197926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01
97926320 quality-function-development-qfd-131208233228-phpapp01
 
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptx
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptxMPOA 4_DESAIN PRODUK.pptx
MPOA 4_DESAIN PRODUK.pptx
 
Ppt dora
Ppt doraPpt dora
Ppt dora
 
13687346.ppt
13687346.ppt13687346.ppt
13687346.ppt
 
Product05 product specification
Product05 product specificationProduct05 product specification
Product05 product specification
 
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdf
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdfproses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdf
proses pembuatan prototype produk barang/jasa.pdf
 
DESIGN PRODUK.ppt
DESIGN PRODUK.pptDESIGN PRODUK.ppt
DESIGN PRODUK.ppt
 
Bab 2 strategi bauran
Bab 2  strategi bauranBab 2  strategi bauran
Bab 2 strategi bauran
 
3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt
3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt
3. Strategi Penetapan Harga (30.ppt
 
Product01 introduction
Product01 introductionProduct01 introduction
Product01 introduction
 
Produk
ProdukProduk
Produk
 
Pert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkPert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produk
 
Pemasaran dan nilai pelanggan
Pemasaran dan nilai pelangganPemasaran dan nilai pelanggan
Pemasaran dan nilai pelanggan
 
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
 
desain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.pptdesain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.ppt
 
Perencanaan dan perancangan produk1
Perencanaan dan perancangan produk1Perencanaan dan perancangan produk1
Perencanaan dan perancangan produk1
 
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)
KWU - Start up dengan metoda BMC (Businnes Model Canvas)
 
Manajemen Pemasaran ch 10
Manajemen Pemasaran ch 10Manajemen Pemasaran ch 10
Manajemen Pemasaran ch 10
 

More from Arif Rahman

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Arif Rahman
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Arif Rahman
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Arif Rahman
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaArif Rahman
 

More from Arif Rahman (20)

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

Product04 customer needs

  • 2. Outline . . . Tahap pengembangan konsep Fase pengembangan konsep Produk dan value Makna Kebutuhan Enam langkah identifikasi kebutuhan Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan Interpretasi kebutuhan nyata konsumen Organisasi kebutuhan secara hirarki Pemberian bobot kepentingan relatif 2
  • 3. Pengembangan Konsep Pengembangan konsep merupakan aktivitas kunci yang membangkitkan konsep berdasarkan kebutuhan konsumen menjadi sketsa awal solusi yang paling menjanjikan. Tahap pengembangan konsep berkaitan dengan merumuskan konsep solusi yang mencakup identifikasi kebutuhan konsumen, spesifikasi produk, pembangkitan konsep, pemilihan konsep dan pengujian konsep. Planning Concept Development System-Level Design Detail Design Testing and Refinement Production Ramp-Up Phases of Product Development 3
  • 4. Fase Pengembangan Konsep 4 Identifyin g customer needs Establishi ng target specificati ons Concept generatio n Concept selection Concept testing Project planning Setting final specificati ons Economic analysis Benchmarking of competitive products Modeling and prototyping
  • 5. Fase Pengembangan Konsep 1. Identifikasi kebutuhan konsumen 2. Penentuan spesifikasi target 3. Pembangkitan konsep 4. Pemilihan konsep 5. Pengujian konsep 6. Penetapan spesifikasi final 7. Perencanaan proyek pengembangan lanjut A. Analisa kelayakan ekonomi B. Komparasi dengan produk kompetitor dan substitusi C. Pemodelan dan pembuatan purwarupa 5
  • 6. 1. Identifikasi Kebutuhan Konsumen Aktivitas untuk menggali pengetahuan mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mensosialisasikannya pada tim pengembangan produk. Hasilnya adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan konsumen yang dirumuskan dengan cermat dan hati-hati, serta disusun dalam daftar hirarki. Bukan hanya STATED NEEDS melainkan lebih pada REAL NEEDS 6
  • 7. 2. Penentuan Spesifikasi Target Aktivitas untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi istilah teknis yang memberikan deskripsi yang tepat apa yang dapat diunjukkan produk sebagai mutu. Hasilnya adalah daftar spesifikasi target, yang berisikan ukuran/dimensi, serta nilai target marginal dan idealnya. Spesifikasi teknis variabel yang TERUKUR serta dapat DIRANCANG dan DIKENDALIKAN mutunya 7
  • 8. 3. Pembangkitan Konsep Aktivitas mengembangkan secara luas ruang konsep produk yang menjawab kebutuhan konsumen. Mencakup gabungan riset eksternal, kreativitas tim, dan eksplorasi sistematis berbagai solusi. Hasilnya adalah himpunan 10 hingga 20 konsep, yang direpresentasikan dengan sketsa dan deskripsi ringkas. FUNGSIONAL elemen konsep menghasilkan kinerja sesuai spesifikasi teknis. 8
  • 9. 4. Pemilihan Konsep Aktivitas untuk menganalisa berbagai konsep produk dan mengeliminasi yang lemah untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan. Hasilnya adalah beberapa konsep yang paling menjanjikan. Analisa berdasarkan performansi fungsional produk memenuhi TARGET TEKNIS (yang terukur) dan/atau KEBUTUHAN KONSUMEN (yang terkonfirmasi). 9
  • 10. 5. Pengujian Konsep Aktivitas untuk memverifikasi satu atau lebih konsep yang memenuhi kebutuhan konsumen, menilai potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi kekurangan untuk diperbaiki di pengembangan lanjutan Hasilnya adalah konsep terpilih dan teruji. Responden potensi pasar adalah SAMPEL dari PASAR TARGET. Klasifikasi antara INGIN dengan AKAN MEMBELI (early / late adopter) 10
  • 11. 6. Penetapan Spesifikasi Final Aktivitas untuk mengkoreksi spesifikasi target awal Hasilnya adalah nilai spesifik ukuran/ dimensi yang mencerminkan kendala yang selaras dengan konsep produk, batasan yang teridentifikasi saat pemodelan teknis, dan pertimbangan antara kinerja dan biaya. Spesifikasi teknis REVISI merupakan dimensi yang menjadi TOLOK UKUR pengendalian MUTU PRODUK 11
  • 12. 7. Perencanaan Proyek Pengembangan Lanjut Aktivitas untuk membuat jadwal pengembangan detail, untuk merancang strategi meminimasi waktu pengembangan, dan untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk menyelesaikan proyek. Hasilnya adalah kontrak perjanjian antara tim pengembangan dengan manajemen senior perusahaan. Proyek pengembangan untuk merancang DETAIL PRODUK dari KONSEP terpilih 12
  • 13. A. Analisa Kelayakan Ekonomi Analisa aspek ekonomis produk baru yang dipergunakan untuk justifikasi keberlanjutan program pengembangan secara keseluruhan dan untuk mengevaluasi ulang pertimbangan untung-ruginya antara kinerja dengan biaya. 13
  • 14. B. Komparasi Produk Kompetitor & Substitusi Mempelajari dan membandingkan produk kompetitor untuk keberhasilan memposisikan produk baru dan memperkaya sumber ide. 14
  • 15. C. Pemodelan dan Purwarupa Mempergunakan berbagai bentuk model dan purwarupa (prototype) 15
  • 17. Definisi PRODUK Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memancing perhatian (awareness and attention), pembelian (adoption and acquisition), dan penggunaan (use and consumption) yang mungkin memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk merupakan hasil produksi yang berupa barang atau jasa. 17
  • 18. Definisi VALUE Value adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi, ataupun dinikmati guna memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan Value merupakan suatu nilai atau manfaat yang dapat diperoleh dari produk atau jasa yang dipertukarkan / dibeli / disewa Value yang menurut persepsi konsumen layak dan pantas dengan biaya yang dikeluarkan akan memberikan kepuasan 18
  • 19. Value proposition Value proposition adalah nilai atau manfaat yang ditawarkan untuk melayani kebutuhan konsumen Kebutuhan (needs) merupakan nilai (value) yang ingin diperoleh dari produk, terutama terkait “penggunaan” (“usability” dan “functionality”) Produk harus memberikan nilai yang memuaskan kebutuhan sejati (real need) dan terjangkau (affordable) bagi konsumen Fokus utama pada kebutuhan konsumen, bukannya kemauannya. 19
  • 20. Level Atribut Produk Core Value. kebutuhan inti fungsional produk yang menjadi faktor kunci keputusan membeli. Actual Product. kebutuhan penunjang yang dievaluasi dan dibandingkan sebagai preferensi keputusan membeli Augmented Product. kebutuhan tambahan yang dapat menjadi persuasi keputusan membeli Core Value. kebutuhan inti fungsional produk yang menjadi faktor kunci keputusan membeli Basic Needs. kebutuhan penunjang yang menjadi faktor penting keputusan membeli. Expected Needs. kebutuhan penunjang yang menjadi faktor opsi keputusan membeli Augmented Benefits. kebutuhan tambahan yang dapat mempengaruhi keputusan membeli Potential Benefits. kebutuhan tambahan laten yang mempersuasi keputusan membeli 20
  • 21. Kebutuhan – Keinginan – PermintaanKebutuhan (need) adalah suatu value yang diperlukan dan dirasakan kurang atau tidak ada dalam diri seseorang Keinginan (want) adalah suatu value yang diharapkan untuk diperoleh seseorang dilandasi kepribadian dan latar kehidupannya. Permintaan (demand) adalah suatu value yang dikehendaki sesuai kemampuan daya beli seseorang untuk meraih kepuasan tertinggi 21
  • 22. Macam Kebutuhan KEBUTUHAN KETERANGAN Primary Needs Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusia melampaui tingkat minimal agar mampu menjaga kelangsungan hidupnya dan beribadah secara layak, berkaitan dengan pakaian (sandang), makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan) yang layak fungsi dasarnya tanpa berlebih-lebihan Secondary Needs Kebutuhan tambahan tidak mendesak yang dapat dipenuhi manusia setelah kebutuhan primer terpenuhi agar bisa menjalani hidupnya dan beribadah dengan lebih baik. Tertiary Needs Kebutuhan prestisius yang hanya dipenuhi manusia dengan tujuan untuk mengangkat status sosial dan/atau melakukan hobi. 22
  • 24. Macam Kebutuhan KEBUTUHAN KETERANGAN Functional Needs Kebutuhan hakiki yang harus tersedia pada produk atau sistem untuk mewujudkan kinerja yang andal sesuai standar dasar. Non-functional Needs Kebutuhan yang apabila tersedia pada produk atau sistem maka akan meningkatkan kinerja yang lebih baik sesuai keinginan pengguna. 24
  • 26. Macam Kebutuhan (Doyle) KEBUTUHAN KETERANGAN Existing Needs Kebutuhan yang dapat digali dengan bertanya kepada konsumen atau menganalisa dari produk (atau substitusinya) yang telah terbukti unggul memberikan kepuasan. Latent Needs Kebutuhan terpendam dan tidak terpikirkan konsumen, namun saat produk muncul dengan memberikan penawaran menarik yang memberikan kepuasan tak terduga. Incipient Needs Kebutuhan yang diangankan konsumen (atau bahkan produsen), namun belum ada produk yang terwujud untuk memberikan kepuasan. 26
  • 28. Macam Kebutuhan (Kotler) KEBUTUHAN KETERANGAN Stated Needs Kebutuhan yang dinyatakan konsumen berdasarkan perspektif konsumen. Real Needs Kebutuhan sesungguhnya yang diperlukan dari yang terkandung dalam pernyataan konsumen Unstated Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun dianggap telah diketahui oleh produsen. Delight Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun dapat menambah kepuasan secara signifikan. Secret Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, karena enggan menyatakannya. 28
  • 30. Macam Kebutuhan (Kano) KEBUTUHAN KETERANGAN Basic Needs (Core Value) Kebutuhan yang harus dimiliki produk meskipun tidak dinyatakan konsumen. Kegagalan memenuhi kebutuhan ini menyebabkan ketidakpuasan. Performance Needs (Satisfier) Kebutuhan yang diinginkan konsumen dapat memuaskan minimal sebatas toleransi harapannya. Konsumen cenderung memilih yang lebih baik. Excitement Needs (Delighter) Kebutuhan yang tidak diminta konsumen, namun apabila diberikan akan sangat memuaskan secara signifikan. Reverse Needs (Dissatisfier) Kebutuhan yang tidak diinginkan konsumen terdapat dalam produk. Semakin besar atau banyak diketemukan menyebabkan semakin tidak puas. Indifferent Needs Kebutuhan yang tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. 30
  • 36. Tujuan Identifikasi Kebutuhan KonsumenMemastikan produk berfokus pada kebutuhan konsumen Mengidentifikasi juga kebutuhan laten Memberikan fakta yang menjadi dasar menentukan spesifikasi produk Mendokumentasikan catatan kebutuhan selama proses pengembangan Memastikan tidak ada kebutuhan kritis konsumen terlewatkan dan terlupakan Menanamkan pemahaman yang seragam di antara anggota tim mengenai kebutuhan pelanggan 36
  • 37. Langkah Identifikasi Kebutuhan Konsumen 37 Define the Scope Gather Raw Data Interpret Raw Data Organi- ze the Needs Establish relative Impor- tance Mission Statement Customer NeedsList To specify a particular market opportunity To conduct market research To declare customer real needs To sort hierarchical needs To set numerical importance weighting
  • 38. Langkah Identifikasi Kebutuhan Konsumen 1. Menetapkan lingkup upaya identifikasi kebutuhan konsumen 2. Melakukan riset pasar mengumpulkan data kebutuhan konsumen 3. Interpretasi data dalam kebutuhan nyata konsumen (customer real needs) 4. Mengorganisasi kebutuhan secara hirarki sesuai kemiripan 5. Memberikan bobot kepentingan relatif dari kebutuhan konsumen 38
  • 39. 1. Menetapkan Lingkup Mengikuti kerangka acuan rencana proyek (project’s mission statement) Deskripsi ringkas produk Tujuan bisnis kunci Segmen pasar sasaran Asumsi dan kendala Pemangku kepentingan 39
  • 40. 1. Menetapkan Lingkup Menetapkan lingkup produk dan strategi pengembangannya, sesuai dengan Deskripsi ringkas produk Tujuan bisnis kunci Atribut dan variabel kunci (karakteristik dan perilaku konsumen) yang relevan dengan segmen pasar sasaran 40
  • 41. 1. Menetapkan Lingkup Menetapkan sumber data kebutuhan konsumen dari Pemangku kepentingan keputusan pembelian di segmen pasar sasaran Perantara pemasaran (marketing intermediaries) Penyedia layanan purna jual Pemangku kepentingan tim pengembangan Pemangku kepentingan lainnya yang relevan 41
  • 42. 1. Menetapkan Lingkup : Segmentasi Pasar 42
  • 43. 1. Menetapkan Lingkup : User - StakeholderKonsumen (customer) dari produk tidak terbatas pengguna (user) namun juga pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. User : pihak yang mempergunakan produk Stakeholder : pihak yang mempengaruhi dan/atau dipengaruhi produk, termasuk aktivitas-aktivitas yang terhubung, yakni perancangan, pembuatan, penyimpanan, pemindahan, penjualan, pembelian, pemasangan, pengoperasian, dan perawatan. 43
  • 44. 1. Menetapkan Lingkup : User - Stakeholder 44
  • 45. 1. Menetapkan Lingkup : User - Stakeholder 45
  • 46. 2. Melakukan Riset Pasar Menggunakan berbagai metode riset pasar Wawancara atau kuesioner Diskusi kelompok, yang tergabung dari lintas stakeholder namun fokus pada problem tertentu dipandu moderator Pengamatan pada penggunaan produk Survei Menentukan responden dari stakeholder dan memetakan dalam customer selection matrix Misalnya : aplikasi produk (industri, rumah tangga, perseorangan) vs. tipe konsumen (user, lead user, retailer, service center) 46
  • 47. 2. Melakukan Riset Pasar 47
  • 48. 48 From: Griffin, Abbie and John R. Hauser. “The Voice of the Customer”, Marketing Science. vol. 12, no. 1, Winter 1993. One-on-One Interviews (1 hour) Focus Groups (2 hours) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 20 40 60 80 100PercentofNeedsIdentified Number of Respondents or Groups 2. Melakukan Riset Pasar
  • 49. 2. Melakukan Riset Pasar: Metode 49
  • 50. 2. Melakukan Riset Pasar: Metode 50
  • 51. 2. Melakukan Riset Pasar: Seni EksplorasiGo with the flow. Tidak terlalu kaku mengikuti panduan pertanyaan. Bertanya lebih lanjut saat responden memberikan informasi yang menarik. Use visual stimuli and properties. Menggunakan produk yang sudah ada, baik produk sendiri atau pesaing, atau stimulan lainnya Suppress preconceived hypotheses. Saat responden mengusulkan teknologi untuk solusi produk, maka perlu ditanyakan alasannya untuk mendapatkan kebutuhan sesungguhnya. Have the customer demonstrate the product. Meminta pelanggan menunjukkan produk dan/atau keunikan fungsionalnya. Be alert for surprises and the expression of latent needs. Mencermati pernyataan responden terutama saat menyampaikan kejutan yang menarik untuk ditanya lebih lanjut. Watch for nonverbal information. Perlu memperhatikan ekspresi sikap, penggambaran dengan gerakan tubuh atau lainnya yang mungkin menjadi informasi nonverbal. 51
  • 52. 2. Melakukan Riset Pasar: Seni Eksplorasi 52 Some common helpful questions :
  • 53. 53
  • 54. 2. Melakukan Riset Pasar: Seni Eksplorasi 54 Example: Book Bag Design
  • 55. 2. Melakukan Riset Pasar: Dokumentasi Pernyataan responden dari stakeholder hendaknya terdokumentasi dengan beberapa metode dan media: Audio recording Notes Video recording Still photography 55
  • 56. 2. Melakukan Riset Pasar 56
  • 57. 3. Interpretasi Kebutuhan Nyata KonsumenTerkadang responden menyampaikan persepsi kebutuhan sesuai kemauan dirinya pribadi yang menyebabkan alternatif desain menjadi terbatas hanya solusi personal. Pedoman interpretasi kebutuhan : Mengekspresikan apa kebutuhannya, bukan bagaimana solusinya. Mendeskripsikan kebutuhan secara spesifik, bukan bias, ambigu atau membingungkan. Menggunakan pernyataan positif, bukan negatif. Mendahulukan kebutuhan atribut dari produk, bukan atribut dari lainnya Menghilangkan kata-kata “harus”, “seharusnya”, dan lainnya yang mempengaruhi prioritas kepentingan. 57
  • 58. 3. Interpretasi Kebutuhan Nyata Konsumen 58
  • 59. 3. Interpretasi Kebutuhan Nyata Konsumen 59
  • 60. 3. Interpretasi Kebutuhan Nyata Konsumen 60
  • 61. 4. Mengorganisasi Kebutuhan Secara HirarkiCetak setiap pernyataan kebutuhan pada kartu yang terpisah atau catatan tempel sendiri Hilangkan pernyataan yang sama Kelompokkan kartu sesuai dengan kemiripan kebutuhan Pilih label untuk setiap kelompok Pertimbangkan untuk membuat grup besar yang terdiri dari dua hingga lima kelompok. Tinjau dan edit pernyataan kebutuhan terorganisir 61
  • 65. Primary Secondary Tertiary Good operation and use Good appearance Easy to open and close door Isolation Arm rest Interior trim Clean Fit Easy to close from the outside Stays open on a hill Easy to open from the outside Doesn’t kick back Easy to close from inside Easy to open from inside Doesn’t leak in rain No road noise Doesn’t leak in car wash No wind noise Doesn’t drip water or snow when open Does rattle Soft, comfortable in right position Material won’t fade Attractive (nonplastic look) Easy to clean No grease from door Uniform gaps between matching panels 65 Customer’s Requirement of Car’s Door 4. Mengorganisasi Kebutuhan Secara Hirarki
  • 66. 5. Memberikan bobot kepentingan relatif Memberikan bobot kepentingan dalam numerik untuk setiap subset kebutuhan. Ada dua pendekatan dasar : 1) mengandalkan konsensus anggota tim berdasarkan pengalaman mereka dengan pelanggan, atau 2) mendasarkan pada penilaian pentingnya survei pelanggan lebih lanjut. 66
  • 68. Kerangka Acuan Rencana Proyek: Mission Statement 68 Product Description •A hand-held, power-assisted device for installing threaded fasteners Key Business Goals •Product introduced in 4th Q of 2006 •50% gross margin •10% share of cordless screwdriver market by 2008 Primary Market •Do-it-yourself consumer Secondary Markets •Casual consumer •Light-duty professional Assumptions •Hand-held •Power assisted •Nickel-metal-hydride rechargeable battery technology Stakeholders •User •Retailer •Sales force •Service center •Production •Legal department
  • 69. Pemilihan Responden : Customer Selection Matrix 69 Lead Users Users Retailer or Sale Outlet Service Centers Homeowner (occasional use) 0 5 2 3 Handy person (frequent use) 3 10 Professional (heavy-duty use) 3 2 2
  • 71. Interpretasi yang Baik dan Keliru 71 Guideline Customer Statement Need Statement - Wrong Need Statement - Right What not How Why don’t you put protective shields around the battery contacts? The screwdriver battery contacts are covered by a plastic sliding door. The screwdriver battery is protected from accidental shorting. Specificity I drop my screwdriver all the time. The screwdriver is rugged. The screwdriver operates normally after repeated dropping. Positive Not Negative It doesn’t matter if it’s raining, I still need to work outside on Saturdays. The screwdriver is not disabled by the rain. The screwdriver operates normally in the rain. Attribute of the Product I would like to charge my battery from my cigarette lighter. An automobile cigarette lighter adapter can charge the screwdriver battery. The screwdriver battery can be charged from an automobile cigarette lighter. Avoid “Must” and “Should” I hate it when I don’t know how much juice is left in the batteries of my cordless tools. The screwdriver should provide an indication of the energy level of the battery. The screwdriver provides an indication of the energy level of the battery.
  • 72. Konsolidasi Data Kebutuhan KonsumenDetachable tips Sufficient accessory tips Adjustable speed Adjustable torque Minimum vibration Light weight Easy to use Easy to carry Cordless Long-lasting rechargeable battery Weather proof Reversible Heavy duty casing Reasonable price Quick to re-charge Re-chargeable from car cigarette lighters 72
  • 76. Penentuan Bobot Kepentingan : Importance Survey 76
  • 80. Renungan Refleksi Hasil dan Proses Apakah responden dipilih dari segmen pasar sasaran?  Bagaimana reaksi responden selama riset pasar?  Apakah data riset pasar cukup jelas dipahami?  Apa saja data kebutuhan konsumen yang diperoleh?  Apakah ada kebutuhan laten yang disampaikan responden?  Seberapa banyak informasi kritis terkait kebutuhan konsumen?  Apakah ada data kebutuhan konsumen yang banyak dinyatakan oleh responden?  Seberapa banyak kelompok data kebutuhan konsumen terbentuk secara hirarki?  Adakah potensi peluang pengembangan yang diinisiasi dari data kebutuhan konsumen?  Apakah pengembangan dapat dilakukan berfokus pada solusi melayani kebutuhan konsumen? 80
  • 81. Ringkasan Tahap pengembangan konsep Fase pengembangan konsep Produk dan value Makna Kebutuhan Enam langkah identifikasi kebutuhan Penetapan lingkup identifikasi kebutuhan Riset pasar pengumpulan data mentah kebutuhan Interpretasi kebutuhan nyata konsumen Organisasi kebutuhan secara hirarki Pemberian bobot kepentingan relatif 81
  • 82. Akhir Perkuliahan… … Ada Yang Ditanyakan 82