2. Business Model
Canvas
Business Model Canvas merupakan alat
pembuat model bisnis yang kekinian,
sangat popular dalam dunia
keriwausahaan karena kemampuannya
dalam menggambarkan elemen inti
sebuah bisnis dengan lebih mudah
hanya dalam satu lembar kanvas. Selain
itu keunggulan BMC adalah
kemudahannya untuk mengubah-ubah
model bisnis dengan cepat, dan dapat
melihat prediksi pengaruh perubahan
yang akan terjadi apabila sesuatu
elemen berubah, terhadap elemen
bisnis yang lain.
Model bisnis kanvas digambarkan
melalui sembilan blok bidang dasar yang
menunjukkan logika bagaimana sebuah
usaha (perusahaan) yang dididdirikan
dengan maksud untuk menghasilkan
uang. Sembilan blok ini mencakup
empat bidang utama bisnis yaitu
pelanggan, penawaran, infrastruktur,
dan kelayakan keuangan.
3. Kesembilan blok bidang dasar yang digunakan untuk penggambaran model bisnis kanvas adalah:
1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)
Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk
sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli.
Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik,
masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab
itu sebagai penjual, idealnya mendesain program pemasaran secara umum
dan program pemasaran tersendiri bagi masing-masing segmen pasar
tersebut.
Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar apabila:
a. Memerlukan pelayanan (value propositions) yang tersendiri karena
permasalahan dan kebutuhan secara khusus.
b. Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi (channels) yang berbeda.
c. Perlu pendekatan (customer relationship) yang berbeda.
d. Memberikan profitabilitas yang berbeda.
e. Mempunyai kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi
terhadap nilai yang mereka terima.
2. Value Propositions (Nilai Tambah)
Value propositions (Nilai tambah yang diberikan kepada para pelanggan)
terdiri dari produk dan jasa yang dapat menambah nilai tambah yang ditujukan
untuk segmentasi pelanggan yang spesifik. Bagi pelanggan, nilai tambah
terwujud dalam bentuk pemecahan masalah yang dihadapi pelanggan, atau
bagaimana cara yang diatur penjual sehingga tuntutan kebutuhan pelanggan
terpenuhi.
Ini penting diperhatikan, karena pelanggan jenis ini biasanya akan menjadi
pelanggan yang loyal (setia) apabila tuntutan kebutuhannya terpenuhi, bahkan
lebih dari itu biasanya menjadi membantu promosi dengan merekomendasikan
kepada teman-temannya.
Kembali ke nilai tambah. Nilai tambah merupakan alasan kenapa pelanggan
sering mengalihkan perhatian dari satu perusahaan ke perusahaan lain,
mencari penjual yang dapat mengatasi kebutuhannya / memuaskan
kebutuhannya. Dalam hal ini, value propositions adalah keuntungan yang
ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Beberapa value propositions
bersifat inovatif yang menawarkan hal yang benar-benar baru. Lainnya juga
dapat mirip dengan penawaran pasar umumnya, namun ditambahkan dengan
atribut-atribut lainnya.
4. Value proposition membuat nilai tambah
untuk segmen pasar melalui pencampuran
elemen-elemen yang sesuai dengan
kebutuhan segmen pasar. Nilai tambah
dapat bersifat : kuantitatif (misalnya: harga,
kecepatan pelayanan) dan kualitatif
(misalnya: desain, pengalaman pelanggan).
Beberapa elemen yang berkontribusi pada
pembentukan nilai tambah adalah:
1. Kebaruan (Newness)
Proposisi nilai yang sebelumnya
tidak pernah ditawarkan oleh
perusahaan manapun karena tidak
ada penawaran seperti itu.
Sesuatu yang baru, yang berbeda
dari yang sudah ada & menjawab
kebutuhan konsumen (atau bahkan
menciptakan kelompok konsumen
baru)
6. 3. Melayani permintaan
kustom(Customization)
produk atau jasa yang
disesuaikan dengan kebutuhan
individual pelanggan. Sekarang
dikembangkan konsep mass
cuztomization yaitu bentuk
penyesuaian kebutuhan individu
tetapi bisa diproduksi secara
massal.
7. 4. PenyelesaianPekerjaan
(Getting the Job Done)
Contohnya ?
nilai tambah ini dapat dibuat
dengan cara membantu
pelanggan dalam menyelesaikan
beberapa pekerjaan.
Contoh kinerja seperti ini akan membuat pelanggan pasti akan kembali?
8. 5. Desain(Design) Desain adalah masalah selera
atribut yang penting namun
sulit untuk diukur. Sebuah
produk dapat tampak mewah
karena desain yang bagus.
10. 7. Merek/Status
(Brand/Status)
Coba masing-masing menyebutkan, merk sepatu / pakaian
Apa yang disukai?
Dan alasan memilih tersebut?pelanggan dapat menemukan
nilai tambah dalam merek dari
suatu produk ataupun jasa
11. 8. Harga (Price) Coba seperti aa contohnya ?
menawarkan produk yang mirip
dan lebih murah dibanding
produk lain
12. 9. Pengurangan Risiko
(Risk Reduction)
Contohnya yang lain?
perusahaan dapat memberikan
nilai kepada pelanggan dengan
cara mengurangi risiko yang
dihadapi pelanggan
13. 10. Akses (Accessibility)
Kenyamanan
(Convenience)
Kemudahanpenggunaan
(Usability)
Catatan :
Menurut Jakob Nielsen, Usability meliputi: learnability (fungsi-
fungsi dasar produk mudah dioperasikan sejak awal)
Misalnya : alat pengiris keripik - kemudahan operasionalnya
makanan siap dimasak – memudahkan pengolahannya
Akses (Accessibility) dapat
dijangkau oleh pelanggan
dimana pelanggan sebelumnya
tidak dapat menjangkau produk
atau jasa tersebut.
Kenyamanan/Kemudahan
Penggunaan (Convenience/
Usability), membuat produk
yang lebih nyaman dan mudah
untuk digunakan pelanggan.