2. Teknik Industri . . .
INDUSTRIAL ENGINEERING is concerned with the
design, improvement, and installation of integrated
systems of men, materials, information, energy, and
equipments. It draws upon specialized knowledge and
skill in the mathematical, physical and social sciences
together with the principles and methods of engineering
analysis and design to specify, predict and evaluate the
result to be obtained from such systems (IISE Definition)
2
3. Capaian Pembelajaran Mata
KuliahMampu melakukan riset pasar dengan metode sampling
dan teknik pengumpulan data yang baik.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan
mempertimbangkan karakteristik dan perilaku konsumen
di segmen pasar target.
Mampu menentukan dimensi kualitas dan spesifikasi
teknis produk yang merepresentasikan kebutuhan
konsumen.
Mampu menjabarkan fungsi elemen-elemen produk
yang berketerkaitan dan relevan dengan fungsi produk.
Mampu mengembangkan konsep desain produk.
Mampu membuat struktur dan arsitektur produk.
3
4. Referensi
Ulrich, K.T., & Eppinger, S.D., Product Design and Development.
McGraw-Hill
Akao, Y, Quality Function Deployment: Integrating Customer
Requirements into Product Design, Productivity Press
Cohen, L., Quality Function Development, How to Make QFD
Work for You. Addison-Wesley
Kaufman, J.J. & Woodhead, R., Stimulating Innovation in Products
and Services: with Function Analysis and Mapping, John Wiley &
Sons
Boothroyd, G., Dewhurst, P. & Knight, W.A., Product Design for
Manufacture and Assembly, CRC Press
Hubka,V., Principles of Engineering Design, Elsevier
4
6. Outline . . .
Tantangan industri terkait pengembangan produk
Dua macam siklus hidup produk
Perkembangan teknologi dan riset IPTEK
Topik riset, metode dan tool pengembangan produk
Aspek perancangan produk
Produk dan value
Kebutuhan konsumen
Hirarki produk
Desain produk, variasi dan metodenya
Hak atas Kekayaan Intelektual
6
7. Paradigma Tantangan Dunia
IndustriCore competency untuk menjadi pionir pertama
sebagai competitive advantage menuntut inovasi
berkelanjutan dan lead time yang pendek.
Product life cycle yang semakin pendek menuntut
siklus pengembangan produk yang cepat dengan
concurrent engineering.
Mass customization dengan permintaan yang
beragam dan berubah dengan cepat menuntut sistem
produksi yang tangkas dan fleksibel dengan agile
operation
Waste elimination yang mengurangi pemborosan
serta mencegah overstock dan overproduction dengan
just-in-time production dan lean manufacturing
7
8. Paradigma Tantangan Dunia
IndustriSupply chain management yang memperbaiki rantai
jaringan bisnis pada konglomerasi, merger/akuisisi,
waralaba, produksi tersebar dan outsourcing
Corporate intelligence dan knowledge management
yang menyediakan informasi dalam teknologi produk
Internet, wireless dan mobile technology mendorong
borderless integration
8
10. Keunggulan Bersaing
Product quality How well does the product satisfy
customer needs?
Product cost How cheap is the product price?
Development time How quickly did the team
complete the development effort?
Development cost How much did the firm have
to spend the development cost?
Development capability How effective are the
development team?
10
14. Riset Ilmu Pengetahuan dan
TeknologiRiset penelitian dasar (basic research)
Riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan melalui metode
ilmiah yang memadukan antara deductive reasoning dan inductive
reasoning yang mempelajari timbal balik fenomena alam dan ilmu
Riset yang bersifat discovery
Riset pengembangan teknologi (technology development)
Riset untuk pengembangan teknologi yang menerapkan ilmu
pengetahuan hingga menciptakan karya rekayasa baru.
Riset yang bersifat invention
Riset pengembangan produk (product development)
Riset untuk pengembangan produk yang menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk merancang produk baru
Riset yang bersifat innovation
14
19. Topik Seputar Perancangan
ProdukDesain produk/material/mesin/peralatan/alatbantu
Value
Kualitas
Kemampu-produksian
Kemudahan operasional
Antarmuka manusia-mesin
Estetika, penampilan dan preferensi cita-rasa
Keselamatan dan kesehatan
Ramah lingkungan
Ketahanan dan Keawetan
Reusability
19
20. Teori Perancangan Produk
Axiomatic Design
Robust Design
Industrial Design
Concurrent Engineering
System Engineering
Value Engineering
Kansei Engineering
Design for Six Sigma
Design for Manufacturing
Design for Assembly
Design for X
Market research
Benchmarking
Reengineering
Cocreation
Mass Customization
Agile development
Ergonomics
Feng Shui
Poka Yoke
SMED / RETAD
Prototyping
20
22. Alat Bantu Perancangan Produk
Customer Intelligence
Quality Function Deployment
TRIZ (Teorija Rezbenija Izobretatelskih Zadach)
Structured Analysis and Design Technique
Function Analysis Structure Technique
Morphological Chart
Product Architecture
Explode Diagram
Geometric Modeling and CAD
Prototyping and 3D Printing
Process Simulations
Multi Criteria Decision Making
22
23. Produk – Produksi –
Pemasaran
Jangan terbuai untuk membuat produk
karena mampu untuk membuatnya
Buatlah produk yang dapat terjual, atau
yang dapat mempengaruhi konsumen
untuk tertarik membelinya
Kenalilah konsumen dan perilakunya
Jangan abaikan pesaing
23
25. Aspek Perancangan Produk
Dapat dipasarkan (marketable)
Diterima konsumen aspek kualitas dan aspek biaya
Diterima masyarakat aspek hukum (termasuk
norma) dan aspek lingkungan
Mampu diproduksi (producible)
Disanggupi bagian produksi dan logistik aspek
proses produksi dan kapabilitasnya
Disanggupi bagian pengadaan dan pemasok aspek
material dan komponen
25
26. Aspek Perancangan Produk
Sanggup terbiayai (affordable)
Selaras dengan pemodalan aspek modal investasi
dan aspek pinjaman
Menjamin keberlanjutan aspek perputaran aliran
finansial dan aspek cadangan finansial
Menguntungkan (profitable)
Pengembalian modal aspek break event point dan
aspek payback period
Menguntungkan stake holder aspek margin
keuntungan (bagi pemilik usaha atau investor) dan
aspek insentif (bagi manajemen dan pekerja)
26
27. Perangkap Pengembangan
Produk
Apa yang dinyata-
kan pengguna
Apa yang diinginkan
pembeli
Apa yang dirancang
desainer
Apa yang dibuat
bagian produksi
Apa yang dibayang-
kan penganalisa
Apa yang disarankan
konsultan
Apa yang dianggar-
kan pengadaan
Apa yang dijanjikan
provider
Apa yang terjadwal
pengiriman
Apa yang terinsta-
lasi
Apa yang terdoku-
mentasi
Apa yang tersedia
sebagai pendukung
Apa yang ditagihkan Apa yang sebenar-
nya dibutuhkan
27
32. Definisi PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan di pasar untuk memancing perhatian
(awareness and attention), pembelian (adoption
and acquisition), dan penggunaan (use and
consumption) yang mungkin memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk merupakan hasil produksi yang berupa
barang atau jasa.
32
33. PRODUK : Barang dan Jasa
Physical assets
produced by
productive labours
e.g. manufacturing
cars
Characteristics of goods:
• Non-perishable
• Tradable
• Ownership rights
established &
transferrable
Goods normally
undergo a physical
tangible process, e.g.
manufacturing
Although goods
generally are
tangible, they can
be intangiblised
by applying
imagenary, e.g.
brand image or
abstract
associations
Goods can be sold
by producers who
don’t know their
customers
Goods normally
non-perishable
Goods are
tangible products
The production &
consumption of
goods are
separate and
hence can be
conducted in
different locations
Smith (1775)
clarified labour in
terms of
productive (e.g.
Goods) and non-
productive (e.g.
Services) and
identified unique
Goods & Services
characteristics
Say (1803)
first
introduced
the concept
of materiality
Senior (1863)
classified
goods as an
object and
services as a
performance/
act
Hicks (1942)
identified goods
and sercices
characteristics
for production
and
consumption
Shostack (1977)
among the first to
argue that
intangibility can
no longer be a
distintion to
separate services
from goods
Delaunay &
Gadrey (1987)
producer-user
interaction as a
basis to distinguish
between goods &
services
Hill (1999) &
Gadrey (2000)
among the first
to recognise the
ambiguity of
separating
services from
goods based on
perishability
Axelsson &
Wynstra (2002)
rather than
distinguishing
services and
goods explicity, it
may be more
helpful recognise
firms with complex
product-service
offerings
Araujo & Spring
(2006)
a trend is
integration of
manufacturing
and service to
provide solutions
throughout the
product lifecycle
Yargo & Lusch
(2005)
we may
consider
everything as a
service
Non-physical
assets produced
by un-productive
labours e.g.
cleaning service
Characteristics of services:
• Perishable
• Non-tradable
• Ownership rights can not
be established
Services are
intangible products
Services act like a
performance, e.g. dry
cleaning clothes
The production &
consumption of
services are
instantaneous so
staff require
interpersonal skills
Services generally
are intangible but
they can be
tangiblised by
evidence, e.g.
uniforms that
represent a
company
Services involve
triangular
relationships of
producer-user
interaction for
example, the lawyer
(A) in charge of a
case (B) provided
advice to customer
(C)
Services normally
are perishable.
However,
memories can be
non-perishable if
stored in
photographs
GOODS
SERVICES
33
34. Definisi VALUE
Value adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk dimiliki, digunakan,
dikonsumsi, ataupun dinikmati guna memenuhi
suatu kebutuhan dan keinginan
Value merupakan suatu nilai atau manfaat yang
dapat diperoleh dari produk atau jasa yang
dipertukarkan / dibeli / disewa
Value yang menurut persepsi konsumen layak
dan pantas dengan biaya yang dikeluarkan akan
memberikan kepuasan
34
35. Definisi VALUE
Value merupakan rasio antara yang “diperoleh”
pelanggan dibandingkan dengan yang “diberikan”
pelanggan
Benefits terdiri dari functional benefit dan emotional benefit.
Costs terdiri dari monetary cost, time cost, energy cost dan psychic cost.
Chances terdiri dari lottery chance, reward chance dan merit chance.
Risks terdiri dari risk of loss, punishment risk dan sin risk.
Value =
(Benefits X Satisfactions) + (Chances X Expectations)
(Costs X Sacrifices) + (Risks X Suspenses)
35
37. Kebutuhan - Keinginan -
PermintaanKebutuhan (need) adalah suatu value yang
diperlukan dan dirasakan kurang atau tidak ada dalam diri
seseorang
Keinginan (want) adalah suatu value yang diharapkan
untuk diperoleh seseorang dilandasi kepribadian dan latar
kehidupannya.
Permintaan (demand) adalah suatu value yang
dikehendaki sesuai kemampuan daya beli seseorang
untuk meraih kepuasan tertinggi
37
38. Kebutuhan - Keinginan -
PermintaanKetiadaan atas
sesuatu yang perlu ada
Tuntutan pada pilihan
dilandasi internal pribadi
Kemampuan daya beli
untuk meraih kepuasan
38
39. Macam Kebutuhan (Doyle)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Existing Needs Kebutuhan yang dapat digali dengan bertanya
kepada konsumen atau menganalisa dari produk
(atau substitusinya) yang telah terbukti unggul
memberikan kepuasan.
Latent Needs Kebutuhan terpendam dan tidak terpikirkan
konsumen, namun saat produk muncul dengan
memberikan penawaran menarik yang memberikan
kepuasan tak terduga.
Incipient Needs Kebutuhan yang diangankan konsumen (atau
bahkan produsen), namun belum ada produk yang
terwujud untuk memberikan kepuasan.
39
40. Macam Kebutuhan (Kotler)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Stated Needs Kebutuhan yang dinyatakan konsumen berdasarkan
perspektif konsumen.
Real Needs Kebutuhan sesungguhnya yang diperlukan dari yang
terkandung dalam pernyataan konsumen
Unstated Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dianggap telah diketahui oleh produsen.
Delight Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, namun
dapat menambah kepuasan secara signifikan.
Secret Needs Kebutuhan yang tidak dinyatakan konsumen, karena
enggan menyatakannya.
40
41. Macam Kebutuhan (Kano)
KEBUTUHAN KETERANGAN
Basic Needs
(Core Value)
Kebutuhan yang harus dimiliki produk meskipun
tidak dinyatakan konsumen. Kegagalan memenuhi
kebutuhan ini menyebabkan ketidakpuasan.
Performance Needs
(Satisfier)
Kebutuhan yang diinginkan konsumen dapat
memuaskan minimal sebatas toleransi harapannya.
Konsumen cenderung memilih yang lebih baik.
Excitement Needs
(Delighter)
Kebutuhan yang tidak diminta konsumen, namun
apabila diberikan akan sangat memuaskan secara
signifikan.
Reverse Needs
(Dissatisfier)
Kebutuhan yang tidak diinginkan konsumen terdapat
dalam produk. Semakin besar atau banyak
diketemukan menyebabkan semakin tidak puas.
Indifferent Needs Kebutuhan yang tidak mempengaruhi kepuasan
konsumen.
41
42. Hirarki Produk
Need family adalah kebutuhan inti yang mendasari adanya product
family.
Product family adalah semua produk yang dapat memuaskan need
family dengan efektivitas yang masuk akal.
Product class (product category) adalah grup produk dalam product family
yang mempunyai koherensi fungsi tertentu.
Product line adalah grup produk dalam product class yang mempunyai
fungsi sama dan dipasarkan ke segmen pasar yang sama.
Product type adalah grup produk dalam product line yang mempunyai
platform dasar yang sama.
Item (stock-keeping unit or product variant) adalah satu jenis produk dalam
product line yang mempunyai perbedaan atribut, tampilan, fitur, kemasan atau
lainnya yang bersifat optional.
42
44. Strategi Bauran Produk
Product mix width adalah banyaknya product line
yang berbeda yang ditawarkan perusahaan.
Product mix length adalah banyaknya item di
masing-masing product line.
Product mix depth adalah banyaknya versi dari
masing-masing item dalam product line.
Consistency adalah indikator yang menunjukkan seberapa dekat
masing-masing product line terhadap penggunaan akhir, kebutuhan
produksi dan jaringan distribusi.
44
45. Strategi Bauran Produk
45
Product
Mix
Item 1.1
Product Line 1
Item 1.1
ver 1.0
Product Line 2
Item 1.2 Item 2.2Item 2.1 Item 2.3
Item 1.1
ver 2.0
Item 1.2
ver 1.0
Item 1.2
ver 2.0
Item 1.2
ver 3.0
Item 2.2
ver 1.0
Item 2.2
ver 2.0
Item 2.2
ver 3.0
Item 2.3
ver 1.0
Item 2.3
ver 2.0
Item 2.3
ver 3.0
Item 2.1
ver 1.0
product
mix
depth
product mix length
product mix width
46. Definisi DESAIN PRODUK
Desain Produk adalah proses memperbaiki,
mengubah, mengganti, menambahkan atau
menciptakan sebagian atau beberapa bagian
atau keseluruhan bagian dari produk sehingga
membentuk value baru yang diharapkan mampu
memuaskan atau mempersuasi perubahan
kebutuhan konsumen.
Desain Produk merupakan hasil riset dan
rekayasa dalam wujud perubahan minor (kaizen)
atau perubahan mayor (kaikaku) atau perubahan
radikal revolusioner (kakushin).
46
48. Perancangan dan
Pengembangan ProdukPerbaikan Masalah di
Produk
Pengembangan Produk
Diferensiasi Produk
Diversifikasi Produk
Concentric
Horizontal
Vertical
Conglomerate
Desain Produk Baru
48
50. Variasi Proses Pengembangan
ProdukMarket pull products
Technology push products
Platform products
Process-intensive products
Customized products
High-risk product
Quick build products
Complex systems
50
51. Variasi Proses . . .
Market-pull products
Pengembangan produk berdasarkan peluang dan potensi
pasar dari kebutuhan konsumen, dan terdapat teknologi yang
mampu untuk memuaskannya.
Technology-push products
Pengembangan produk dipicu penemuan teknologi baru dan
terpikirkan peluang pemanfaatannya beserta pasarnya.
Platform products
Pengembangan produk dengan mengunakan platform
teknologi yang telah teruji.
51
52. Variasi Proses . . .
Process-intensive products
Pengembangan produk dan proses dilakukan secara simultan
dan berkelanjutan.
Customized products
Pengembangan produk dengan variasi konfigurasi dan
spesifikasi mengikuti permintaan pilihan konsumen. Terdapat
elemen-elemen umum yang ditambah dengan elemen-elemen
optional yang bisa ditambahkan.
High-risk products
Pengembangan produk yang disertai dengan rangkaian
pengujian terkait resiko akibat ketidakpastian.
52
53. Variasi Proses . . .
Quick-build products
Pengembangan produk dengan didukung model atau
purwarupa (prototype) dari bagian produk atau keseluruhan
untuk pengujian fungsi elemen (unit test) dan pengujian
fungsi produk (integration test).
Complex systems
Pengembangan produk dilakukan secara modular dengan
menguraikan produk dalam subsistem-subsistem. Satu
subsistem menjadi komplemen subsistem lainnya. Setiap
subsistem dikembangkan oleh tim yang saling berkoordinasi
dengan tim lainnya untuk menjamin integrasinya.
53
56. Metode Perancangan
Aggregation
Menambahkan fungsi baru
Adaptation
Menyesuaikan dengan kondisi baru
Application
Menerapkan teknologi teruji ke produk lain dengan/tanpa
modifikasi penyesuaian
Analysis of properties
Menganalisis desain lama untuk diperbaiki
Brainstorming
Berdiskusi untuk menggali banyak alternatif solusi
56
57. Metode . . .
Systematic search of field
Mengumpulkan dan mengolah informasi lengkap yang
memungkinkan
Questioning
Menggunakan serangkaian pertanyaan untuk
membangkitkan simulasi mental yang produktif
Mental experiment
Memetakan model mental ide kreatif pada pekerjaan
Value analysis dan value engineering
Menjabarkan fungsi-fungsi dasar dan pendukung produk
yang menjadi solusi kebutuhan, dan memetakan
keterkaitannya.
57
58. Metode . . .
Evaluation
Mengevaluasi dan menyeleksi beberapa alternatif solusi
Invention
Melakukan penelitian inovasi dan penemuan
Iteration
Memperbaiki solusi secara bertahap iteratif
Experimentation
Division of totality
Math modeling & computer simulation
58
65. Rekayasa Ulang . . .
Amati
Fenomena alam
Ilmu pengetahuan
Teknologi
Produk sama atau substitusi
Produk komplemen
Produk tak sejenis atau yang berbeda
Tiru
Modifikasi
65
66. Rekayasa Ulang . . .
Amati
Tiru
Sifat-sifat fisik dan kimiawi
Struktur fisik dan kimiawi
Fungsi dan mekanisme
Modifikasi
66
67. Rekayasa Ulang . . .
Amati
Tiru
Modifikasi
Penyesuaian terhadap value dari produk
Beradaptasi pada kondisi penggunaan
Dibuat ada perbedaan agar tidak melanggar
haki
67
69. Pertimbangan Aspek Legal
Jaminan penggantian kerugian atas produk
Dampak lingkungan dan pencemaran
Kontrak
Etika
Regulasi pemerintah
Hak karya intelektual
69
70. Hak atas Kekayaan Intelektual
(HaKI)
Patents
Copyrights
Trademark
Registered Trademarks
Service Mark
70
73. Ringkasan
Tantangan industri terkait pengembangan produk
Dua macam siklus hidup produk
Perkembangan teknologi dan riset IPTEK
Topik riset, metode dan tool pengembangan produk
Aspek perancangan produk
Produk dan value
Kebutuhan konsumen
Hirarki produk
Desain produk, variasi dan metodenya
Hak atas Kekayaan Intelektual
73