SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
MODUL 2
“PENERAPAN KOMUNIKASI
BERDASARKAN TINGKAT USIA”
PENULIS
TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
III
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 3 diharapkan
Anda mampu menerapkan komunikasi terapeutik pada
dewasa dan lansia secara tepat dalam praktek keperawatan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 3, diharapkan Anda dapat :
1.	 Menjelaskan permasalahan dan
perkembangan komunikasi pada
orang dewasa
2.	 Menerapkan sikap komunikasi
pada orang dewasa
3.	 Mengidentifikasi suasana
komunikasi pada orang dewasa
4.	 Menerapkan teknik-teknik
komunikasi terapeutik pada orang
dewasa
5.	 Mengidentifikasi karakteristik
lanjut usia
6.	 Mengidentifikasi perkembangan
komunikasi lanjut usia
7.	 Mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi komunikasi pada
lanjut usia
8.	 Mengidentifikasi hambatan
komunikasi pada lanjut usia
9.	 Menerapkan pendekatan
komunikasi terapeutik pada lansia
10.	 Menerapkan teknik komunikasi
terapeutik pada lanjut usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
1.	 Permasalahan dan Perkembangan Komunikasi orang Dewasa
Erikson (1985) dalam Stuart & Sundeen (1998), menjelaskan bahwa pada orang
dewasa terjadi perkembangan psikososial yaitu intimasi vs isolasi. Orang
dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan tertentu, bahkan
tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam dirinya, sehingga
tidak mudah untuk merubahnya. Pengetahuan yang selama ini dianggapnya
benar dan bermanfaat belum tentu mudah digantikan dengan pengetahuan
baru jika kebetulan tidak sejalan dengan yang lama. Orang dewasa bukan
seperti gelas kosong yang dapat diisikan sesuatu. Oleh karena itu dikatakan
bahwa kepada orang dewasa tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru untuk
merubah tingkah lakunya dengan cepat. Orang dewasa, kalau ia sendiri yang
ingin belajar hal baru maka dia akan terdorong mengambil langkah untuk
mencapai sesuatu yang baru itu.
Pada tahap ini orang dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta kasih,
minat dan permasalah dengan orang lain. Pada masa ini orang dewasa
mempunyai cara-cara tersendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain. Cara-
cara spesifik yang biasa mereka lakukan adalah terkait dengan pengetahuan,
pengalaman, sikap, kemapanan, harga diri dan aktualisasi dirinya.
2.	 Sikap komunikasi pada orang dewasa
Berdasarkanperkembangankomunikasipadaorangdewasa danpermasalahan
yang terjadi, maka agar tercapai komunikasi yang efektif terutama dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan, perlu menunjukkan dan menerapkan
sikap-sikap terapeutik.
Dalam berkomunikasi dengan dewasa sampai lansia diperlukan pengetahuan
tentang sikap-sikap yang khas. Berikut sikap-sikap psikologis spesifik pada
orang dewasa terhadap komunikasinya:
Bagaimanakah sikap berkomunikasi yang diterapkan pada orang dewasa?
Uraian Materi
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
a.	 Orang dewasa / lansia melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan
/ pengalamannya sendiri.
Sikap perawat:
•	 Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan sendiri sesuai
yang diinginkan.
•	 Tidak perlu mengajari tetapi cukup memberikan motivasi untuk
menggantikan perilaku yang kurang tepat.
b.	 Berkomunikasi pada orang dewasa / lansia harus melibatkan perasaan dan
pikiran.
Sikap perawat:
•	 Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa / lansia sebagai
kekuatan untuk merubah perilakunya.
c.	 Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi
pengalaman, saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai
suatu masalah.
Sikap perawat:
•	 Bekerjasama dengan orang dewasa / lansia untuk menyelesaikan
masalah
•	 Memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan
pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap pengalaman
tersebut
3.	 Suasana komunikasi pada orang dewasa dan lansia
Disamping sikap, kita juga harus memperhatikan atau mampu menciptakan
suasana yang dapat mendorong efektifitas komunikasi pada kelompok usia
dewasa maupun lansia. Upayakan penciptaan suasana komunikasi yang dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
a.	Suasana hormat menghormati
Orang dewasa dan lansia akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir
dan mengemukakan fikirannya.
b.	Suasana Saling Menghargai
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dianut perlu
dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat
menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
c.	 Suasana Saling Percaya
Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanaya akan
dapat membawa hasil yang diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan
pada apa yang dikomunikasikan oleh orang dewasa atau lansia, karena
mereka akan tidak percaya dengan Anda dan mengakibatkan tujuan
komunikasi tidak tercapai.
d.	Suasana Saling Terbuka
Keterbukaan dalam komunikasi sangat diperlukan baik bagi orang dewasa
maupun lansia. Maksud terbuka adalah terbuka untuk mengungkapkan
diri dan terbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana
keterbukaan segala alternatif dapat tergali.
Komunikasi verbal dan non verbal adalah bentuk komunikasi yang harus
saling mendukung satu sama lain. Seperti halnya komunikasi pada anak-anak,
perilaku non verbal sama pentingnya pada orang dewasa dan juga lansia.
Ekspresi wajah, gerkan tubuh dan nada suara memberi tanda tentang status
emosional dari orang dewasa dan lansia.
Orang dewasa yang sakit dan dirawat di rumah sakit bisa merasa tidak
berdaya, tidak aman dan tidak mampu ketika dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang
berwenang. Status kemandirian mereka telah berubah menjadi status dimana
orang lain yang memutuskan kapan mereka makan dan kapan mereka tidur.
Ini merupakan pengalaman yang mengancam dirinya, dimana orang dewasa
tidak berdaya dan cemas dan ini dapat terungkap dalam bentuk kemarahan
dan agresi.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Dengan dilakukan komunikasi yang sesuai dengan konteks pasien sebagai
orang dewasa oleh para profesional, pasien dewasa akan mampu menunjukkan
perilaku yang adaptif dan mampu mencapai penerimaan terhadap masalahnya.
4.	 Teknik komunikasi pada orang dewasa dan Penerapannya
Penggunaan teknik-teknik komunikasi secara umum telah Anda pelajari
pada Modul 1 tentang Konsep Dasar Komunikasi. Dalam setiap anda
berkomunikasi, mulai pada tingkat usia bayi-anak sampai dewasa dan lansia
teknik tersebut harus digunakan secara kombinasi. Akan tetapi secara khusus
Anda harus menguasai teknik-teknik yang membedakan pada kelompok usia
tertentu yang disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya.
Berikut ini teknik komunikasi yang secara khusus yang harus Anda terapkan
saat berkomunikasi dengan orang dewasa:
a.	 Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara. Dengan
penyampaian langsung maka klien akan lebih mudah untuk menerima
penjelasan yang disampaikan. Penggunaan telepon atau media komunikasi
lain misalnya tulisan akan dapat menimbulkan salah persepsi karena tidak
ada feedback untuk mengevaluasi secara langsung
b.	 Saling mempengaruhi dan dipengaruhi, maksudnya komunikasi antara
perawat dan pasien dewasa harus ada keseimbangan dan tidak boleh ada
yang mendominasi. Perawat jangan selalu mendominasi peran sehingga
klien ditempatkan dalam keadaan yang selalu patuh. Teknik ini menekankan
pada hubungan saling membantu a (helping-Relationship).
c.	 Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung, maksudnya
komunikasi timbal balik dapat meminimalkan kemungkin terjadinya salah
persepsi. Hubungan dan komunikasi secara timbal balik ini menunjukkan
pentingnya arti hubungan perawat-klien.
d.	 Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat dinamis.
	 Orang dewasa memiliki pengetahuan, pengalaman, sikap dan ketrampilan yang
menetap dan sukar untuk dirubah dalam waktu singkat. Memberi motivasi dan
memberdayakan pengetahuan/pengalaman dan sikap yang sudah dimiliki adalah
hal yang penting untuk melakukan komunikasi dengan orang dewasa dalam rangka
merubah perilakunya.
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Selanjutnya, bagaimanakah strategi berkomunikasi dengan orang yang sudah
lanjut usia?
Bagaimakah perbedaan komunikasi pada orang dewasa dan lansia?
5.	 Karakteristik Lanjut Usia
Lanjut usia (Lansia) adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua
orang yang dikarunia usia panjang. Lanjut usia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional mendefinisikan batasan
penduduk lanjut usia dikategorikan dalam tiga aspek yaitu aspek biologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998).
Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban
dari pada sebagai sumber daya. Sedangkan dari aspek sosial, penduduk
lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri yang berbeda dengan
kelompok usia produktif dan mempunyai karakteristik yang spesifik. Di
Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang tinggi yang
harus dihormati oleh warga muda.
Permasalahan lansia terkait dengan komunikasi, pada umumnya terjadi akibat
kemunduran fisik, mental, dan sosial, kondisi penyakit, produktivitas kerja
menurun,hubungandankomunikasiterbatas.Adanyaketerbatasankomunikasi
pada lansia yang diakibatkan proses menua (aging process) mengharuskan
perawat memahami kondisi tersebut. Asuhan keperawatan yang diberikan
perawat kepada klien lanjut usia diharapkan mempertimbangkan karakteristik,
faktor yang mempengaruhi komunikasi, hambatan dalam komunikasi yang
harus sudah diantisipasi dengan pendekatan dan teknik-teknik komunikasi
terapeutik tertentu.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Karakteristik Lansia
Masa tua adalah suatu periode permulaan kemunduran. Usia tua
dipandang sebagai masa kemunduran, kelemahan manusiawi dan sosial.
Usia tua dialami oleh para lansia dengan cara yang berbeda-beda. Ada
orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam
konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka
kesempatan untuk tumbuh berkembang dan berbakti . Ada juga lanjut usia
yang memandang usia tua dengan bersikap antara kepasrahan yang pasif
dan pemberontakan, penolakan, dan keputusasaan.
WHO mengelompokkan lansia menjadi 4 kelompok yang meliputi:
a. 	 Midle age (usia pertengahan) yaitu kelompok usia 45-59 tahun,
b. 	 Elderly, antara 60-74 tahun
c. 	 Usia antara 75-90 tahun
d. 	 Very old, lebih dari 90 tahun
Sedangkan bila di klasifikasi lansia berdasarkan kronologis usia, yaitu:
a. 	 Young old: 60-75 tahun,
b.	 Middle old: 75-84 tahun,
c.	 Old-old: >85 tahun.
Karakteristik lansia sering berhubungan dengan kemunduran fisik yang terjadi
dan Penyakit akibat proses menua. Untuk mempermudah memahami bagaimana
melakukan pendekatan maupun bagaimana strategi komunikasi pada lansia
maka perawat perlu tahu masalah dan penyakit yang sering dihadapi oleh lansia
yaitu:
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
1) mudah jatuh
2) mudah lelah
3) nyeri dada
4) kekacauan mental
5) sesak nafas pada waktu
melakukan kerja fisik
6) berdebar-debar (palpitasi)
7) pembengkakan kaki bagian bawah
8) nyeri pinggang atau punggung
9) nyeri pada sendi pinggul
10) berat badan menurun
11) sukar menahan buang air kecil
(sering ngompol)
12) sukar menahan buang air besar
13) gangguan sulit tidur
14) keluhan perasaan dingin
15) kesemutan pada anggota badan
16) mudah gatal-gatal
17) keluhan pusing-pusing
18) sakit kepala
Gangguan komunikasi pada lansia sering terjadi karena masalah-masalah fisik
yang dialami dan penurunan fungsi dari panca inderanya.
6.	 Perkembangan Komunikasi Pada Lansia
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia, namun
perubahan-perubahanakibatusiatersebuttelahdapatdiidentifikasi.Perubahan
pada aspek fisik berupa perubahan neurologis & sensorik, perubahan visual
dan pendengaran. Perubahan-perubahan tersebut dapat menghambat proses
penerimaan & interpretasi terhadap maksud komunikasi. Perubahan ini
juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Disamping itu, hal yang menyebabkan kesulitan komunikasi pada lansia adalah
perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat intelegensia, kemampuan
belajar, daya memori dan motivasi klien.
Perubahanemosiyangseringnampakadalahberupareaksipenolakanterhadap
kondisi lansia. Berikut ini gejala-gejala penolakan lansia yang menyebabkan
gagalnya komunikasi dengan lansia:
•	 Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala, perkembangan serta
keterangan yang diberikan petugas kesehatan.
•	 Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa, sehingga
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
diterima keliru.
•	 Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit.
•	 Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum, khususnya
tindakan yang langsung mengikutsertakan dirinya.
•	 Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi
tidur, terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan klien.
7.	 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Lansia
a. 	Faktor klien meliputi; kecemasan, penurunan sensori (penurunan
pendengaran dan penglihatan, kurang hati-hati, tema yang menetap
missal kepedulian terhadap kebugaran tubuh, kehilangan reaksi,
mengulangi kehidupan, takut kehilangan control dan kematian)
b. Faktor Perawat meliputi ; Perilaku perawat terhadap lansia dan ketidak
pahaman perawat
c. 	Faktor lingkungan, lingkungan yang bising dapat menstimulasi
kebingungan lansia dan terganggunya penerimaan pesan yang
disampaikan.
8.	 Hambatan komunikasi pada lansia dan Cara Mengatasi
Hambatan komunikasi yang efektif pada lansia berhubungan dengan
keterbatasan fisik yang terjadi akibat dari proses menua (aging process), antara
lain fungsi pendengaran yang menurun, mata yang kabur, tidak adanya gigi,
suara yang mulai melemah dsb. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
berkomunikasi dengan lansia maka diperlukan penguasaan terhadap cara-
cara mengatasi hambatan komunikai.
Berikut ini adalah cara mengatasi hambatan berkomunikasi pada lansia
•	 Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
•	 Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol.
•	 Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
•	 Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
•	 Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengan
Semakin banyak reaksi penolakan lansia, semakin buruk komunikasi yang dilakukan
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
telinga yang dapat mendengar dengan lebih baik.
•	 Berdiri di depan klien jangan terlalu jauh dari lansia
•	 Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana
•	 Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.
•	 Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti perkumpulan
orang tua, kegiatan rohani.
•	 Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
•	 Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu
tugas atau keahlian.
9.	 Pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia
Komunikasi pada lansia merupakan permasalahan komplek dan heterogen
dibanding klien yang lebih muda. Latar belakang budaya sering mempengaruhi
klien lansia untuk mempersepsikan penyakit, kesediaan untuk mengikuti
aturan rencana perawatan dan pengobatan. Untuk mengurangi pengaruh
negatif atau mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi maka diperlukan
komunikasi yang efektif antara perawat dan klien.
Berikut ini akan dipaparkan bagaimana perawat dapat meningkatkan
komunikasi pada klien lansia sebagai bentuk pendekatan dalam melakukan
komunikasi pada lansia, yaitu :
a.	 Buat suasana yang menyenangkan dan usahakan berhadapan langsung
dengan klien baik fisik maupun emosi.
b.	 Untuk memulai komunikasi berikan instruksi maupun informasi.
c.	 Tips yang bisa dipertimbangkan antara lain:
	 Beri waktu ekstra. Biasanya lansia menginginkan menerima informasi
lebih banyak dan lebih rinci dibanding klien yang lebih muda. Waktu
ekstra diberikan mengingat ada beberapa lansia yang kemungkinan
cara berkomunikasi kurang baik, kurang fokus sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama
	 Hindari ketidak-pedulian. Klien lansia ingin merasakan bahwa
perawat menyediakan waktu yang berkualitas untuk klien. 60 detik
pertama adalah waktu untuk menciptakan kesan pertama dengan
penuh perhatian
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
	 Duduk berhadapan dengan klien. Klien yang mengalami gangguan
pendengaran, akan membaca bibir untuk menerima informasi yang
diberikan perawat
	 Pelihara kontak mata. Kontak mata adalah penting pada komunikasi
non verbal Sampaikan kepada klien bahwa perawat senang
bertemu klien sehingga klien menaruh kepercayaan kepada
perawat. Memelihara kontak mata merupakan hal positif dan
dapat menciptakan suasana nyaman sehingga klien lebih terbuka
menerima tambahan informasi
	 Mendengarkan, kurangi kegagalan komunikasi dengan
mendengarkan cerita pasien lansia, 6) bicara pelan dengan jelas dan
nyaring
	 Gunakan kata-kata sederhana, pendek dan singkat untuk
memudahkan penerimaan klien lansia
	 Fokuskan pada satu pembicaraan karena klien lansia tidak mampu
memfokuskan pembicaraan pada banyak topik yang berbeda.
	 Beri catatan untuk instruksi yang rumit untuk menghindari
kebingungan klien
	 gunakan gambar, tabel untuk mempermudah pemahaman
	 Ringkas point utama untuk memberikan penekanan pada topik
utama pembicaraan
	 Beri kesempatan pada lansia untuk bertanya
	 Cari tempat yang tenang untuk mencegh kebingungan dan
menciptakan suasana kondusif dalam komunikasi
	 gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia dan
sebagai bentuk perhatian perawat kepada lansia
Disamping pendekatan di atas, ketrampilan komunikasi yang penting
dilakukan perawat pada saat komunikasi dengan lansia adalah seperti
berikut ini :
•	 Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri ,
menjelaskan tujuan dan lama wawancara.
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
•	 Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan
dengan pemunduran kemampuan untuk merespon verbal
•	 Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar
belakang sosiokulturalnya
•	 Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia
kesulitan dalam berfikir abstrak
•	 Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan
memberikan respon nonverbal seperti kontak mata secara langsung,
duduk dan menyentuh pasien.
•	 Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda
kepribadian pasien dan distress yang ada.
•	 Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari
wawancara pengkajian.
•	 Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan
dengan cermat dan tetap mengobservasi.
•	 Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan
asing bagi pasien.
•	 Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman
mungkin.
•	 Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia
yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau perubahan
kemampuan penglihatan.
•	 Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga
pasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien.
•	 Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.
Secara spesifik pendekatan komunikasi pada lansia dapat dilakukan
berdasarkan 4 aspek, yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual.
Tahukah Anda bagaima pendekatan spesifik yang penting dilakukan
saat berkomunikasi dengan lansia?
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
	 Berikut uraian dari keempat pendekatan komunikasi pada lansia.
a. 	Pendekatan fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian yang
dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih
bisa dicapai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah
progresifitasnya. Pendekatan ini relatif lebih mudah dilaksanakan dan
dicarikan solusinya karena riil dan mudah diobservasi.
b. 	Pendekatan psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya abstrak dan mengarah pada perubahan
perilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk
melaksanakan pendekatan ini, perawat berperan sebagai konselor, advokat,
supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing atau sebagai
penampung masalah-masalah rahsaia yang pribadi dan sebagai sahabat
yang akrab bagi klien.
c. 	 Pendekatan sosial
Pendekatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan berinteraksi
dengan lingkungan. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain
atau mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi
dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi agar klien dapat
berinteraksi dengan sesama lansia nmaupun dengan petugas kesehatan.
d. 	Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien dalam
keadaan sakit atau mendekati kematian.
Pendekatan spiritual ini cukup efektif terutama bagi klien yang mempunyai
kesadaran tinggi dan latar belakang keagamaan yang baik.
10.	 Tehnik Komunikasi Pada Lansia
	 Mundakir (2006) mengidentifikasi beberapa tehnik komunikasi yang dapat
digunakan perawat dalam berkomunikasi dengan lansia adalah :
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
a.	 Tehnik Asertif
Asertif adalah menyatakan dengan sesungguhnya, terima klien apa
adanya. Perawat bersikap menerima yang menunjukkan sikap peduli dan
sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan klien serta berusaha
untuk mengerti / memahami klien. Sikap ini membantu perawat untuk
menjaga hubungan yang terapeutik dengan lansia.
b.	 Responsif
Reaksi spontan perawat terhadap perubahan yang terjadi pada klien
dan segera melakukan klarifikasi tentang perubahan tersebut. Teknik ini
merupakan bentuk perhatian perawat kepada klien yang dilakukan secara
aktif untuk memberikan ketenangan klien. Berespon berarti bersikap aktif,
tidak menunggu permintaan dari klien.
Contoh:
“Apa yang ibu fikirkan saat ini? Apakah yang bisa saya bantu untuk ibu?”.
c.	 Fokus
Dalam berkomunikasi, sering kita jumpai lansia berbicara panjang lebar
dan mengungkapkan pernyatan-pernyataan di luar materi dan tidak
relevan dengan tujuan terapi. Sehubungan dengan hal tersebut maka
perawat harus tetap fokus pada topik pembicaraan dan mengarahkan
kembali komunikasi lansia pada topik untuk mencapai tujuan terapi. Sikap
ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi
komunikasi yang diinginkan.
d.	 Supportif
Lansia sering menunjukkan sikap labil atau berubah-ubah. Perubahan ini
perlu disikapi dengan menjaga kestabilan emosi klien lansia dengan cara
memberikan dukungan (suportif).
Contoh sikap sopportif:
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tersenyum dan mengangguk ketika lansia mengungkapkan perasaannya
sebagai sikap hormat dan menghargai lansia berbicara. Sikap ini dapat
menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak merasa
menjadi beban bagi keluarganya, dengan demikian diharapkan klien
termotivasi untuk mandiri dan berkarya sesuai kemampuannya. Selama
memberi dukunganjangan mempunyai kesan menggurui atau mengajari
klien karena ini dapat merendahkan kepercayaan klien kepada perawat.
Contoh Ungkapan-ungkapan yang bisa memberi support / motivasi
kepada lansia adalah:
“saya yakin bapak dapat mampu melakukan tugas bapak dengan baik”,
“Jika bapak memerlukan saya siap membantu.”
e.	 Klarifikasi
Klarifikasi adalah teknik yang digunakan perawat untuk memperjelas
informasi yang disampaikan klien.
Hal ini penting dilakukan perawat karena seringnya perubahan yang
terjadi pada lansia dapat mengakibatkan proses komunikasi lancar dan
kurang bisa dipahami. Klarifikasi dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan ulang atau meminta klien memberi penjelasan ulang dengan
tujuan menyamakan persepsi.
Contoh:
“Coba ibu jelaskan kembali bagaimana perasaan ibu saat ini ?”
f.	 Sabar dan Ikhlas
Perubahan yang terjadi pada lansia terkadang merepotkan dan seperti
kekanak-kanakan. Perubahan ini harus disikapi dengan sabar dan ikhlas
agar hubungan antara perawat dengan klien lansia dapat efektif dan
terapeutik. Sabar dan ikhlas dilakukan supaya tidak muncul kejengkelan
perawat yang dapat merusak komunikasi dan hubungan perawat dan
klien.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
	
1.	 Permasalahan dan Perkembangan Komunikasi orang Dewasa
Komunikasi pada dewasa sampai lansia adalah sulit dan perlu pendekatan
khusus. Mereka mempunyai sikap dan pengetahuan tertentu, bahkan tidak
jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam dirinya, sehingga tidak
mudah untuk merubahnya. Pengetahuan yang dianggapnya benar tidak
mudah digantikan dengan pengetahuan baru. Sehingga kepada orang
dewasa sampai lansia, tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru.
2.	 Sikap komunikasi pada orang dewasa
Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-
sikap yang khas. Sikap-sikap psikologis spesifik pada orang dewasa dalam
komunikasi yaitu: menggunakan motivasi, tidak perlu mengajari, Gunakan
perasaan dan pikiran orang dewasa / lansia, bekerjasama untuk menyelesaikan
masalah dan memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan
pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap pengalaman tersebut
3.	 Suasana komunikasi pada orang dewasa dan lansia
Seperti halnya remaja, pada orang dewasa dan lansia memerlukan Suasana
hormat menghormati, Saling Menghargai, Saling Percaya, Saling Terbuka
4.	 Teknik komunikasi pada orang dewasa dan Penerapannya
Penyampaian pesan langsung tanpa perantara, Saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik secara langsung, dan dilakukan
secara berkesinambungan, tidak statis dan selalu dinamis.
5.	 Karakteristik Lanjut Usia
Lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Masa tua adalah suatu periode
permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran,
kelemahan manusiawi dan sosial. Karakteristik lansia sering berhubungan
dengan kemunduran fisik yang terjadi dan Penyakit akibat proses menua.
Rangkuman
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami
proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya
daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih
dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Sedangkan
dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial
sendiri yang berbeda dengan kelompok usia produktif dan mempunyai
karakteristik yang spesifik.
6.	 Perkembangan Komunikasi Pada Lansia
Perubahan menjadi prosese menua, menyebabkan klien lansia mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi. Disamping berkurangnya fungsi organ
komunikasi, kesulitan komunikasi pada lansia disebabkan oleh perubahan
kognitif yang berpengaruh pada tingkat intelegensia, kemampuan belajar,
daya memori dan motivasi klien. Perubahan emosi yang berdampak pada
perubahan komunikasi lansia yang sering nampak adalah reaksi penolakan
terhadap kondisi lansianya, yaitu:
•	 Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala, perkembangan serta
keterangan yang diberikan petugas kesehatan.
•	 Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa, sehingga
diterima keliru.
•	 Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit.
•	 Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum, khususnya
tindakan yang langsung mengikutsertakan dirinya.
•	 Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi
tidur, terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan klien.
7.	 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Lansia adalah Faktor
klien meliputi; kecemasan, penurunan sensori (penurunan pendengaran dan
penglihatan, kurang hati-hati, tema yang menetap missal kepedulian terhadap
kebugaran tubuh, kehilangan reaksi, mengulangi kehidupan, takut kehilangan
control dan kematian). Faktor Perawat meliputi ; Perilaku perawat terhadap
lansia dan ketidak pahaman perawat dan Faktor lingkungan, lingkungan yang
bising dapat menstimulasi kebingungan lansia dan terganggunya penerimaan
pesan yang disampaikan.
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
8.	 Hambatan komunikasi pada lansia dan Cara Mengatasi
Hambatan komunikasi yang efektif pada lansia berhubungan dengan
keterbatasan fisik yang terjadi akibat dari proses menua (aging process),
antara lain fungsi pendengaran yang menurun, mata yang kabur, tidak
adanya gigi, suara yang mulai melemah dsb. Untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas berkomunikasi dengan lansia maka diperlukan penguasaan
terhadap cara-cara mengatasi hambatan komunikai.
9.	 Pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia yaitu membuat suasana
yang menyenangkan, beri waktu ekstra, hindari ketidak-pedulian, duduk
berhadapan dengan klien, pelihara kontak, mendengarkan, bicara pelan
dengan jelas dan nyaring, gunakan kata-kata sederhana, fokuskan pada
satu pembicaraan, beri catatan untuk instruksi yang rumit ringkas point
utama untuk memberikan penekanan pada topik utama pembicaraan,
beri kesempatan pada lansia untuk bertanya, cari tempat yang tenang
untuk mencegh kebingungan dan menciptakan suasana kondusif dalam
komunikasi, gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia
dan sebagai bentuk perhatian perawat kepada lansia .
Secara spesifik pendekatan komunikasi pada lansia dapat dilakukan
berdasarkan 4 aspek, yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual.
10.	 Tehnik Komunikasi Pada Lansia
Beberapa tehnik komunikasi yang dapat diterapkan antara lain : Tehnik Asertif,
Responsif, Fokus, Supporti, Klarifikasi serta Sabar dan Ikhlas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
Tes Formatif
PETUNJUK UMUM:
1.	Jawablah pertanyaan pada soal formatif berikut pada tempat yang
disediakan
2.	Pilih satu jawaban yang paling tepat
3.	Pilih A. Jika 1, 2, dan 3 Benar
B. Jika 1 dan 3 Benar
C. Jika 2 dan 4 Benar
D. Jika hanya no 4 yang Benar
E. Jika semua Benar / Salah
SOAL:
1.	 Sebutkan 4 suasana yang dapat meningkatkan komunikasi pada orang
dewasa dan lansia
a.	 …..............................................................................................................................
b.	 …..............................................................................................................................
c.	 …..............................................................................................................................
d.	 …..............................................................................................................................
2.	 Perubahan emosi pada lansia yang sering tampak adalah gejala-gejala
penolakan. Manakah gejala penolakan lansia yang mengakibatkan
kegagalan komunikasi?
1.	 Tidak percaya terhadap diagnosa yang ditetapkan
2.	 Mengubah keterangan yang diberikan
3.	 Menghindar mendiskusikan penyakitnya
4.	 Menolak dikunjungi teman-temannya
3.	 Orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan dan pengalaman sendiri
yang mempengaruhi komunikasinya. Untuk memudahkan tindakan
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
keperawatan yang perawat lakukan, manakah sikap psikologis perawat
yang paling tepat?
A.	 Memberi motivasi klien untuk meningkatkan kesehatan
B.	 Menggunakan keyakinan perawat untuk merubah perilaku klien
C.	 Mengajari cara-cara memelihara kesehatan
D.	 Menyelesaikan masalah berdasarkan sudut pandang perawat
E.	 Mengganti pengetahuan klien dengan yang baru
4.	 Penyampaian komunikasi yang tepat dilakukan pada orang dewasa /
lansia supaya tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan informasi adalah
dengan teknik:
A.	 Penyampaian melalui media leaflet
B.	 Langsung menggunakan telepon
C.	 Langsung dengan tatap muka
D.	 Langsung melalui keluarga
E.	 Tidak langsung
5.	 Berikut di bawah ini manakah karakteristik fisik lansia yang dapat
mempengaruhi keberhasilan komunikasi?
A.	 Penurunan penglihatan
B.	 Keluhan pusing-pusing
C.	 Keluhan sulit tidur
D.	 Perasaan cemas
E.	 Penurunan pendengaran
6.	 Seorang lansia dirawat dengan keluhan mengalami kesulitan tidur dan
mengatakan bingung yang tidak tahu penyebabnya.
Manakah berikut ini upaya yang harus dilakukan perawat dalam aspek
fisik untuk mengahatasi hambatan komuniasi dengan lansia.
A.	 Meminta pasien untuk tenang
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
B.	 Menganjurkan klien untuk relaksasi
C.	 Menyediakan waktu untuk ngobrol dengan perawat
D.	 Menyediakan lingkungan tenang
E.	 Menjadi pendengar setia buat klien
7.	 Seorang lansia di rawat dengan dimensia. Selama interaksi dan
berkomunikasi klien selalu meminta pertanyaan dan penjelasan yang
berikan perawat untuk diulang. Klien tampak kurang fokus dan mudah
beralih dan menyatakan tidak paham.
Apakah yang harus dilakukan perawat dalam berkomunikasi dengan klien
supaya tujuan dapat tercapai?
A.	 Duduk berhadapan
B.	 Mempertahankan kontak mata
C.	 Memberikan waktu ekstra untuk klien
D.	 Meminta keluarga menjelaskan kembali
E.	 Menciptakan suasana menyenangkan
8.	 Seorang perawat sedang berinteraksi dengan klien lansia usia 80 tahun.
Klien mengalami kesulitan memahami penjelasan perawat.
Bagaimanakah pemilihan kata dalam komunikasi yang penting dilakukan
perawat?
1.	 Menggunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien
2.	 Pertanyaan pendek dan jelas
3.	 Memberikan waktu yang cukup buat klien
4.	 Menyediakan tempat yang baru untuk suasana yang nyaman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif	 Tugas Mandiri
22
Tugas
Tugas Terstruktur
1.	 Lakukan pengamatan pola komunikasi pada orang dewasa dan lansia
2.	 Bandingkan pola komunikasi diantara kedua kelompok tersebut secara
vernal maupun non verbal
3.	 Diskusikan dengan teman Anda dan buatlah laporan tertulis.
4.	 Bandingkan dengan teori yang telah Anda pelajari pada kegiatan belajar
3
Tugas Mandiri
1.	 Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 3 didalam buku Anda
2.	 Bacalah kembali kegiatan belajar 1 sampai 3 dalam modul 2 ini sebelum
Anda mempelajari modul 3 mata kuliah komunikasi dalam keperawatanTugas Akhir Terstruktur

More Related Content

What's hot

Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comKomunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comyoe5oep
 
Komunikasi Pada Berbagai Tingkat Perkembangan
Komunikasi Pada Berbagai  Tingkat PerkembanganKomunikasi Pada Berbagai  Tingkat Perkembangan
Komunikasi Pada Berbagai Tingkat Perkembanganuci
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanannessimeilan
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
 
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiMateri 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usippghybrid4
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksipjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanKb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakTeknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakSuhar Yani
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasipjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.comKomunikasi pada-anak@ummuhasna.com
Komunikasi pada-anak@ummuhasna.com
 
Komunikasi Pada Berbagai Tingkat Perkembangan
Komunikasi Pada Berbagai  Tingkat PerkembanganKomunikasi Pada Berbagai  Tingkat Perkembangan
Komunikasi Pada Berbagai Tingkat Perkembangan
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
 
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiMateri 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
Materi 2 PPT M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usi
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanKb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik AnakTeknik Komunikasi Terapeutik Anak
Teknik Komunikasi Terapeutik Anak
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 

Similar to KOMUNIKASI DEWASA DAN LANSIA

Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16RSIGM
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektifpjj_kemenkes
 
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...sicua050896
 
PPT supervisi KK (LINDA).pptx
PPT supervisi KK (LINDA).pptxPPT supervisi KK (LINDA).pptx
PPT supervisi KK (LINDA).pptxhasbia6
 
Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K pjj_kemenkes
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfParakangPoppo
 
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Anantaah
 
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi. tran...
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi.  tran...Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi.  tran...
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi. tran...harietrinancy1
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communicationAgus Candra
 
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfkomunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfMarwahzahrah
 

Similar to KOMUNIKASI DEWASA DAN LANSIA (20)

Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi EfektifKomunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
 
Kb 1.2
Kb 1.2Kb 1.2
Kb 1.2
 
PPT supervisi KK (LINDA).pptx
PPT supervisi KK (LINDA).pptxPPT supervisi KK (LINDA).pptx
PPT supervisi KK (LINDA).pptx
 
Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
 
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi. tran...
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi.  tran...Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi.  tran...
Peran Penggunaan Terapi Diri di Aplikasi Nonpharmacological Intervensi. tran...
 
13. patient provider communication
13. patient   provider communication13. patient   provider communication
13. patient provider communication
 
Komunikasi berkesan
Komunikasi berkesanKomunikasi berkesan
Komunikasi berkesan
 
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdfkomunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
komunikasi persuasive & komunikasi interprofesionalisme.pdf
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 

Recently uploaded

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

KOMUNIKASI DEWASA DAN LANSIA

  • 1.
  • 2. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN MODUL 2 “PENERAPAN KOMUNIKASI BERDASARKAN TINGKAT USIA” PENULIS TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 III Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 3 diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi terapeutik pada dewasa dan lansia secara tepat dalam praktek keperawatan. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan permasalahan dan perkembangan komunikasi pada orang dewasa 2. Menerapkan sikap komunikasi pada orang dewasa 3. Mengidentifikasi suasana komunikasi pada orang dewasa 4. Menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik pada orang dewasa 5. Mengidentifikasi karakteristik lanjut usia 6. Mengidentifikasi perkembangan komunikasi lanjut usia 7. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi komunikasi pada lanjut usia 8. Mengidentifikasi hambatan komunikasi pada lanjut usia 9. Menerapkan pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia 10. Menerapkan teknik komunikasi terapeutik pada lanjut usia Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 1. Permasalahan dan Perkembangan Komunikasi orang Dewasa Erikson (1985) dalam Stuart & Sundeen (1998), menjelaskan bahwa pada orang dewasa terjadi perkembangan psikososial yaitu intimasi vs isolasi. Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam dirinya, sehingga tidak mudah untuk merubahnya. Pengetahuan yang selama ini dianggapnya benar dan bermanfaat belum tentu mudah digantikan dengan pengetahuan baru jika kebetulan tidak sejalan dengan yang lama. Orang dewasa bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan sesuatu. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada orang dewasa tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru untuk merubah tingkah lakunya dengan cepat. Orang dewasa, kalau ia sendiri yang ingin belajar hal baru maka dia akan terdorong mengambil langkah untuk mencapai sesuatu yang baru itu. Pada tahap ini orang dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta kasih, minat dan permasalah dengan orang lain. Pada masa ini orang dewasa mempunyai cara-cara tersendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain. Cara- cara spesifik yang biasa mereka lakukan adalah terkait dengan pengetahuan, pengalaman, sikap, kemapanan, harga diri dan aktualisasi dirinya. 2. Sikap komunikasi pada orang dewasa Berdasarkanperkembangankomunikasipadaorangdewasa danpermasalahan yang terjadi, maka agar tercapai komunikasi yang efektif terutama dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, perlu menunjukkan dan menerapkan sikap-sikap terapeutik. Dalam berkomunikasi dengan dewasa sampai lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap yang khas. Berikut sikap-sikap psikologis spesifik pada orang dewasa terhadap komunikasinya: Bagaimanakah sikap berkomunikasi yang diterapkan pada orang dewasa? Uraian Materi
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri a. Orang dewasa / lansia melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan / pengalamannya sendiri. Sikap perawat: • Menggunakan motivasi untuk mencari pengetahuan sendiri sesuai yang diinginkan. • Tidak perlu mengajari tetapi cukup memberikan motivasi untuk menggantikan perilaku yang kurang tepat. b. Berkomunikasi pada orang dewasa / lansia harus melibatkan perasaan dan pikiran. Sikap perawat: • Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa / lansia sebagai kekuatan untuk merubah perilakunya. c. Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi pengalaman, saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu masalah. Sikap perawat: • Bekerjasama dengan orang dewasa / lansia untuk menyelesaikan masalah • Memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap pengalaman tersebut 3. Suasana komunikasi pada orang dewasa dan lansia Disamping sikap, kita juga harus memperhatikan atau mampu menciptakan suasana yang dapat mendorong efektifitas komunikasi pada kelompok usia dewasa maupun lansia. Upayakan penciptaan suasana komunikasi yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan. a. Suasana hormat menghormati Orang dewasa dan lansia akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir dan mengemukakan fikirannya. b. Suasana Saling Menghargai Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi. c. Suasana Saling Percaya Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanaya akan dapat membawa hasil yang diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan pada apa yang dikomunikasikan oleh orang dewasa atau lansia, karena mereka akan tidak percaya dengan Anda dan mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai. d. Suasana Saling Terbuka Keterbukaan dalam komunikasi sangat diperlukan baik bagi orang dewasa maupun lansia. Maksud terbuka adalah terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali. Komunikasi verbal dan non verbal adalah bentuk komunikasi yang harus saling mendukung satu sama lain. Seperti halnya komunikasi pada anak-anak, perilaku non verbal sama pentingnya pada orang dewasa dan juga lansia. Ekspresi wajah, gerkan tubuh dan nada suara memberi tanda tentang status emosional dari orang dewasa dan lansia. Orang dewasa yang sakit dan dirawat di rumah sakit bisa merasa tidak berdaya, tidak aman dan tidak mampu ketika dikelilingi oleh tokoh-tokoh yang berwenang. Status kemandirian mereka telah berubah menjadi status dimana orang lain yang memutuskan kapan mereka makan dan kapan mereka tidur. Ini merupakan pengalaman yang mengancam dirinya, dimana orang dewasa tidak berdaya dan cemas dan ini dapat terungkap dalam bentuk kemarahan dan agresi.
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Dengan dilakukan komunikasi yang sesuai dengan konteks pasien sebagai orang dewasa oleh para profesional, pasien dewasa akan mampu menunjukkan perilaku yang adaptif dan mampu mencapai penerimaan terhadap masalahnya. 4. Teknik komunikasi pada orang dewasa dan Penerapannya Penggunaan teknik-teknik komunikasi secara umum telah Anda pelajari pada Modul 1 tentang Konsep Dasar Komunikasi. Dalam setiap anda berkomunikasi, mulai pada tingkat usia bayi-anak sampai dewasa dan lansia teknik tersebut harus digunakan secara kombinasi. Akan tetapi secara khusus Anda harus menguasai teknik-teknik yang membedakan pada kelompok usia tertentu yang disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya. Berikut ini teknik komunikasi yang secara khusus yang harus Anda terapkan saat berkomunikasi dengan orang dewasa: a. Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara. Dengan penyampaian langsung maka klien akan lebih mudah untuk menerima penjelasan yang disampaikan. Penggunaan telepon atau media komunikasi lain misalnya tulisan akan dapat menimbulkan salah persepsi karena tidak ada feedback untuk mengevaluasi secara langsung b. Saling mempengaruhi dan dipengaruhi, maksudnya komunikasi antara perawat dan pasien dewasa harus ada keseimbangan dan tidak boleh ada yang mendominasi. Perawat jangan selalu mendominasi peran sehingga klien ditempatkan dalam keadaan yang selalu patuh. Teknik ini menekankan pada hubungan saling membantu a (helping-Relationship). c. Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung, maksudnya komunikasi timbal balik dapat meminimalkan kemungkin terjadinya salah persepsi. Hubungan dan komunikasi secara timbal balik ini menunjukkan pentingnya arti hubungan perawat-klien. d. Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat dinamis. Orang dewasa memiliki pengetahuan, pengalaman, sikap dan ketrampilan yang menetap dan sukar untuk dirubah dalam waktu singkat. Memberi motivasi dan memberdayakan pengetahuan/pengalaman dan sikap yang sudah dimiliki adalah hal yang penting untuk melakukan komunikasi dengan orang dewasa dalam rangka merubah perilakunya.
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Selanjutnya, bagaimanakah strategi berkomunikasi dengan orang yang sudah lanjut usia? Bagaimakah perbedaan komunikasi pada orang dewasa dan lansia? 5. Karakteristik Lanjut Usia Lanjut usia (Lansia) adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang. Lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia dikategorikan dalam tiga aspek yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998). Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Sedangkan dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri yang berbeda dengan kelompok usia produktif dan mempunyai karakteristik yang spesifik. Di Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus dihormati oleh warga muda. Permasalahan lansia terkait dengan komunikasi, pada umumnya terjadi akibat kemunduran fisik, mental, dan sosial, kondisi penyakit, produktivitas kerja menurun,hubungandankomunikasiterbatas.Adanyaketerbatasankomunikasi pada lansia yang diakibatkan proses menua (aging process) mengharuskan perawat memahami kondisi tersebut. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada klien lanjut usia diharapkan mempertimbangkan karakteristik, faktor yang mempengaruhi komunikasi, hambatan dalam komunikasi yang harus sudah diantisipasi dengan pendekatan dan teknik-teknik komunikasi terapeutik tertentu.
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Karakteristik Lansia Masa tua adalah suatu periode permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, kelemahan manusiawi dan sosial. Usia tua dialami oleh para lansia dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan untuk tumbuh berkembang dan berbakti . Ada juga lanjut usia yang memandang usia tua dengan bersikap antara kepasrahan yang pasif dan pemberontakan, penolakan, dan keputusasaan. WHO mengelompokkan lansia menjadi 4 kelompok yang meliputi: a. Midle age (usia pertengahan) yaitu kelompok usia 45-59 tahun, b. Elderly, antara 60-74 tahun c. Usia antara 75-90 tahun d. Very old, lebih dari 90 tahun Sedangkan bila di klasifikasi lansia berdasarkan kronologis usia, yaitu: a. Young old: 60-75 tahun, b. Middle old: 75-84 tahun, c. Old-old: >85 tahun. Karakteristik lansia sering berhubungan dengan kemunduran fisik yang terjadi dan Penyakit akibat proses menua. Untuk mempermudah memahami bagaimana melakukan pendekatan maupun bagaimana strategi komunikasi pada lansia maka perawat perlu tahu masalah dan penyakit yang sering dihadapi oleh lansia yaitu:
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 1) mudah jatuh 2) mudah lelah 3) nyeri dada 4) kekacauan mental 5) sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik 6) berdebar-debar (palpitasi) 7) pembengkakan kaki bagian bawah 8) nyeri pinggang atau punggung 9) nyeri pada sendi pinggul 10) berat badan menurun 11) sukar menahan buang air kecil (sering ngompol) 12) sukar menahan buang air besar 13) gangguan sulit tidur 14) keluhan perasaan dingin 15) kesemutan pada anggota badan 16) mudah gatal-gatal 17) keluhan pusing-pusing 18) sakit kepala Gangguan komunikasi pada lansia sering terjadi karena masalah-masalah fisik yang dialami dan penurunan fungsi dari panca inderanya. 6. Perkembangan Komunikasi Pada Lansia Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia, namun perubahan-perubahanakibatusiatersebuttelahdapatdiidentifikasi.Perubahan pada aspek fisik berupa perubahan neurologis & sensorik, perubahan visual dan pendengaran. Perubahan-perubahan tersebut dapat menghambat proses penerimaan & interpretasi terhadap maksud komunikasi. Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Disamping itu, hal yang menyebabkan kesulitan komunikasi pada lansia adalah perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat intelegensia, kemampuan belajar, daya memori dan motivasi klien. Perubahanemosiyangseringnampakadalahberupareaksipenolakanterhadap kondisi lansia. Berikut ini gejala-gejala penolakan lansia yang menyebabkan gagalnya komunikasi dengan lansia: • Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala, perkembangan serta keterangan yang diberikan petugas kesehatan. • Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa, sehingga
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri diterima keliru. • Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit. • Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum, khususnya tindakan yang langsung mengikutsertakan dirinya. • Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi tidur, terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan klien. 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Lansia a. Faktor klien meliputi; kecemasan, penurunan sensori (penurunan pendengaran dan penglihatan, kurang hati-hati, tema yang menetap missal kepedulian terhadap kebugaran tubuh, kehilangan reaksi, mengulangi kehidupan, takut kehilangan control dan kematian) b. Faktor Perawat meliputi ; Perilaku perawat terhadap lansia dan ketidak pahaman perawat c. Faktor lingkungan, lingkungan yang bising dapat menstimulasi kebingungan lansia dan terganggunya penerimaan pesan yang disampaikan. 8. Hambatan komunikasi pada lansia dan Cara Mengatasi Hambatan komunikasi yang efektif pada lansia berhubungan dengan keterbatasan fisik yang terjadi akibat dari proses menua (aging process), antara lain fungsi pendengaran yang menurun, mata yang kabur, tidak adanya gigi, suara yang mulai melemah dsb. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas berkomunikasi dengan lansia maka diperlukan penguasaan terhadap cara- cara mengatasi hambatan komunikai. Berikut ini adalah cara mengatasi hambatan berkomunikasi pada lansia • Menjaga agar tingkat kebisingan minimum. • Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol. • Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik. • Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas. • Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengan Semakin banyak reaksi penolakan lansia, semakin buruk komunikasi yang dilakukan
  • 12. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri telinga yang dapat mendengar dengan lebih baik. • Berdiri di depan klien jangan terlalu jauh dari lansia • Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana • Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir. • Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti perkumpulan orang tua, kegiatan rohani. • Berbicara pada tingkat pemahaman klien. • Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian. 9. Pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia Komunikasi pada lansia merupakan permasalahan komplek dan heterogen dibanding klien yang lebih muda. Latar belakang budaya sering mempengaruhi klien lansia untuk mempersepsikan penyakit, kesediaan untuk mengikuti aturan rencana perawatan dan pengobatan. Untuk mengurangi pengaruh negatif atau mengurangi hambatan-hambatan yang terjadi maka diperlukan komunikasi yang efektif antara perawat dan klien. Berikut ini akan dipaparkan bagaimana perawat dapat meningkatkan komunikasi pada klien lansia sebagai bentuk pendekatan dalam melakukan komunikasi pada lansia, yaitu : a. Buat suasana yang menyenangkan dan usahakan berhadapan langsung dengan klien baik fisik maupun emosi. b. Untuk memulai komunikasi berikan instruksi maupun informasi. c. Tips yang bisa dipertimbangkan antara lain:  Beri waktu ekstra. Biasanya lansia menginginkan menerima informasi lebih banyak dan lebih rinci dibanding klien yang lebih muda. Waktu ekstra diberikan mengingat ada beberapa lansia yang kemungkinan cara berkomunikasi kurang baik, kurang fokus sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama  Hindari ketidak-pedulian. Klien lansia ingin merasakan bahwa perawat menyediakan waktu yang berkualitas untuk klien. 60 detik pertama adalah waktu untuk menciptakan kesan pertama dengan penuh perhatian
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri  Duduk berhadapan dengan klien. Klien yang mengalami gangguan pendengaran, akan membaca bibir untuk menerima informasi yang diberikan perawat  Pelihara kontak mata. Kontak mata adalah penting pada komunikasi non verbal Sampaikan kepada klien bahwa perawat senang bertemu klien sehingga klien menaruh kepercayaan kepada perawat. Memelihara kontak mata merupakan hal positif dan dapat menciptakan suasana nyaman sehingga klien lebih terbuka menerima tambahan informasi  Mendengarkan, kurangi kegagalan komunikasi dengan mendengarkan cerita pasien lansia, 6) bicara pelan dengan jelas dan nyaring  Gunakan kata-kata sederhana, pendek dan singkat untuk memudahkan penerimaan klien lansia  Fokuskan pada satu pembicaraan karena klien lansia tidak mampu memfokuskan pembicaraan pada banyak topik yang berbeda.  Beri catatan untuk instruksi yang rumit untuk menghindari kebingungan klien  gunakan gambar, tabel untuk mempermudah pemahaman  Ringkas point utama untuk memberikan penekanan pada topik utama pembicaraan  Beri kesempatan pada lansia untuk bertanya  Cari tempat yang tenang untuk mencegh kebingungan dan menciptakan suasana kondusif dalam komunikasi  gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia dan sebagai bentuk perhatian perawat kepada lansia Disamping pendekatan di atas, ketrampilan komunikasi yang penting dilakukan perawat pada saat komunikasi dengan lansia adalah seperti berikut ini : • Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri , menjelaskan tujuan dan lama wawancara.
  • 14. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri • Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan dengan pemunduran kemampuan untuk merespon verbal • Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya • Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam berfikir abstrak • Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan respon nonverbal seperti kontak mata secara langsung, duduk dan menyentuh pasien. • Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan distress yang ada. • Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari wawancara pengkajian. • Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan dengan cermat dan tetap mengobservasi. • Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi pasien. • Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin. • Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan. • Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga pasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien. • Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara. Secara spesifik pendekatan komunikasi pada lansia dapat dilakukan berdasarkan 4 aspek, yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Tahukah Anda bagaima pendekatan spesifik yang penting dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia?
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Berikut uraian dari keempat pendekatan komunikasi pada lansia. a. Pendekatan fisik Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicegah progresifitasnya. Pendekatan ini relatif lebih mudah dilaksanakan dan dicarikan solusinya karena riil dan mudah diobservasi. b. Pendekatan psikologis Karena pendekatan ini sifatnya abstrak dan mengarah pada perubahan perilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan pendekatan ini, perawat berperan sebagai konselor, advokat, supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing atau sebagai penampung masalah-masalah rahsaia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien. c. Pendekatan sosial Pendekatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan berinteraksi dengan lingkungan. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain atau mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi agar klien dapat berinteraksi dengan sesama lansia nmaupun dengan petugas kesehatan. d. Pendekatan spiritual Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian. Pendekatan spiritual ini cukup efektif terutama bagi klien yang mempunyai kesadaran tinggi dan latar belakang keagamaan yang baik. 10. Tehnik Komunikasi Pada Lansia Mundakir (2006) mengidentifikasi beberapa tehnik komunikasi yang dapat digunakan perawat dalam berkomunikasi dengan lansia adalah :
  • 16. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri a. Tehnik Asertif Asertif adalah menyatakan dengan sesungguhnya, terima klien apa adanya. Perawat bersikap menerima yang menunjukkan sikap peduli dan sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan klien serta berusaha untuk mengerti / memahami klien. Sikap ini membantu perawat untuk menjaga hubungan yang terapeutik dengan lansia. b. Responsif Reaksi spontan perawat terhadap perubahan yang terjadi pada klien dan segera melakukan klarifikasi tentang perubahan tersebut. Teknik ini merupakan bentuk perhatian perawat kepada klien yang dilakukan secara aktif untuk memberikan ketenangan klien. Berespon berarti bersikap aktif, tidak menunggu permintaan dari klien. Contoh: “Apa yang ibu fikirkan saat ini? Apakah yang bisa saya bantu untuk ibu?”. c. Fokus Dalam berkomunikasi, sering kita jumpai lansia berbicara panjang lebar dan mengungkapkan pernyatan-pernyataan di luar materi dan tidak relevan dengan tujuan terapi. Sehubungan dengan hal tersebut maka perawat harus tetap fokus pada topik pembicaraan dan mengarahkan kembali komunikasi lansia pada topik untuk mencapai tujuan terapi. Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi komunikasi yang diinginkan. d. Supportif Lansia sering menunjukkan sikap labil atau berubah-ubah. Perubahan ini perlu disikapi dengan menjaga kestabilan emosi klien lansia dengan cara memberikan dukungan (suportif). Contoh sikap sopportif:
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tersenyum dan mengangguk ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat dan menghargai lansia berbicara. Sikap ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak merasa menjadi beban bagi keluarganya, dengan demikian diharapkan klien termotivasi untuk mandiri dan berkarya sesuai kemampuannya. Selama memberi dukunganjangan mempunyai kesan menggurui atau mengajari klien karena ini dapat merendahkan kepercayaan klien kepada perawat. Contoh Ungkapan-ungkapan yang bisa memberi support / motivasi kepada lansia adalah: “saya yakin bapak dapat mampu melakukan tugas bapak dengan baik”, “Jika bapak memerlukan saya siap membantu.” e. Klarifikasi Klarifikasi adalah teknik yang digunakan perawat untuk memperjelas informasi yang disampaikan klien. Hal ini penting dilakukan perawat karena seringnya perubahan yang terjadi pada lansia dapat mengakibatkan proses komunikasi lancar dan kurang bisa dipahami. Klarifikasi dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan ulang atau meminta klien memberi penjelasan ulang dengan tujuan menyamakan persepsi. Contoh: “Coba ibu jelaskan kembali bagaimana perasaan ibu saat ini ?” f. Sabar dan Ikhlas Perubahan yang terjadi pada lansia terkadang merepotkan dan seperti kekanak-kanakan. Perubahan ini harus disikapi dengan sabar dan ikhlas agar hubungan antara perawat dengan klien lansia dapat efektif dan terapeutik. Sabar dan ikhlas dilakukan supaya tidak muncul kejengkelan perawat yang dapat merusak komunikasi dan hubungan perawat dan klien.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 1. Permasalahan dan Perkembangan Komunikasi orang Dewasa Komunikasi pada dewasa sampai lansia adalah sulit dan perlu pendekatan khusus. Mereka mempunyai sikap dan pengetahuan tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam dirinya, sehingga tidak mudah untuk merubahnya. Pengetahuan yang dianggapnya benar tidak mudah digantikan dengan pengetahuan baru. Sehingga kepada orang dewasa sampai lansia, tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru. 2. Sikap komunikasi pada orang dewasa Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap- sikap yang khas. Sikap-sikap psikologis spesifik pada orang dewasa dalam komunikasi yaitu: menggunakan motivasi, tidak perlu mengajari, Gunakan perasaan dan pikiran orang dewasa / lansia, bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dan memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap pengalaman tersebut 3. Suasana komunikasi pada orang dewasa dan lansia Seperti halnya remaja, pada orang dewasa dan lansia memerlukan Suasana hormat menghormati, Saling Menghargai, Saling Percaya, Saling Terbuka 4. Teknik komunikasi pada orang dewasa dan Penerapannya Penyampaian pesan langsung tanpa perantara, Saling mempengaruhi dan dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik secara langsung, dan dilakukan secara berkesinambungan, tidak statis dan selalu dinamis. 5. Karakteristik Lanjut Usia Lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Masa tua adalah suatu periode permulaan kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, kelemahan manusiawi dan sosial. Karakteristik lansia sering berhubungan dengan kemunduran fisik yang terjadi dan Penyakit akibat proses menua. Rangkuman
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya. Sedangkan dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri yang berbeda dengan kelompok usia produktif dan mempunyai karakteristik yang spesifik. 6. Perkembangan Komunikasi Pada Lansia Perubahan menjadi prosese menua, menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Disamping berkurangnya fungsi organ komunikasi, kesulitan komunikasi pada lansia disebabkan oleh perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat intelegensia, kemampuan belajar, daya memori dan motivasi klien. Perubahan emosi yang berdampak pada perubahan komunikasi lansia yang sering nampak adalah reaksi penolakan terhadap kondisi lansianya, yaitu: • Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala, perkembangan serta keterangan yang diberikan petugas kesehatan. • Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa, sehingga diterima keliru. • Menolak membicarakan perawatannya di rumah sakit. • Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum, khususnya tindakan yang langsung mengikutsertakan dirinya. • Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi tidur, terutama bila nasehat tersebut demi kenyamanan klien. 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Lansia adalah Faktor klien meliputi; kecemasan, penurunan sensori (penurunan pendengaran dan penglihatan, kurang hati-hati, tema yang menetap missal kepedulian terhadap kebugaran tubuh, kehilangan reaksi, mengulangi kehidupan, takut kehilangan control dan kematian). Faktor Perawat meliputi ; Perilaku perawat terhadap lansia dan ketidak pahaman perawat dan Faktor lingkungan, lingkungan yang bising dapat menstimulasi kebingungan lansia dan terganggunya penerimaan pesan yang disampaikan.
  • 20. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 8. Hambatan komunikasi pada lansia dan Cara Mengatasi Hambatan komunikasi yang efektif pada lansia berhubungan dengan keterbatasan fisik yang terjadi akibat dari proses menua (aging process), antara lain fungsi pendengaran yang menurun, mata yang kabur, tidak adanya gigi, suara yang mulai melemah dsb. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas berkomunikasi dengan lansia maka diperlukan penguasaan terhadap cara-cara mengatasi hambatan komunikai. 9. Pendekatan komunikasi terapeutik pada lansia yaitu membuat suasana yang menyenangkan, beri waktu ekstra, hindari ketidak-pedulian, duduk berhadapan dengan klien, pelihara kontak, mendengarkan, bicara pelan dengan jelas dan nyaring, gunakan kata-kata sederhana, fokuskan pada satu pembicaraan, beri catatan untuk instruksi yang rumit ringkas point utama untuk memberikan penekanan pada topik utama pembicaraan, beri kesempatan pada lansia untuk bertanya, cari tempat yang tenang untuk mencegh kebingungan dan menciptakan suasana kondusif dalam komunikasi, gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia dan sebagai bentuk perhatian perawat kepada lansia . Secara spesifik pendekatan komunikasi pada lansia dapat dilakukan berdasarkan 4 aspek, yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. 10. Tehnik Komunikasi Pada Lansia Beberapa tehnik komunikasi yang dapat diterapkan antara lain : Tehnik Asertif, Responsif, Fokus, Supporti, Klarifikasi serta Sabar dan Ikhlas
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri Tes Formatif PETUNJUK UMUM: 1. Jawablah pertanyaan pada soal formatif berikut pada tempat yang disediakan 2. Pilih satu jawaban yang paling tepat 3. Pilih A. Jika 1, 2, dan 3 Benar B. Jika 1 dan 3 Benar C. Jika 2 dan 4 Benar D. Jika hanya no 4 yang Benar E. Jika semua Benar / Salah SOAL: 1. Sebutkan 4 suasana yang dapat meningkatkan komunikasi pada orang dewasa dan lansia a. ….............................................................................................................................. b. ….............................................................................................................................. c. ….............................................................................................................................. d. ….............................................................................................................................. 2. Perubahan emosi pada lansia yang sering tampak adalah gejala-gejala penolakan. Manakah gejala penolakan lansia yang mengakibatkan kegagalan komunikasi? 1. Tidak percaya terhadap diagnosa yang ditetapkan 2. Mengubah keterangan yang diberikan 3. Menghindar mendiskusikan penyakitnya 4. Menolak dikunjungi teman-temannya 3. Orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan dan pengalaman sendiri yang mempengaruhi komunikasinya. Untuk memudahkan tindakan
  • 22. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri keperawatan yang perawat lakukan, manakah sikap psikologis perawat yang paling tepat? A. Memberi motivasi klien untuk meningkatkan kesehatan B. Menggunakan keyakinan perawat untuk merubah perilaku klien C. Mengajari cara-cara memelihara kesehatan D. Menyelesaikan masalah berdasarkan sudut pandang perawat E. Mengganti pengetahuan klien dengan yang baru 4. Penyampaian komunikasi yang tepat dilakukan pada orang dewasa / lansia supaya tidak terjadi kesalahan dalam penerimaan informasi adalah dengan teknik: A. Penyampaian melalui media leaflet B. Langsung menggunakan telepon C. Langsung dengan tatap muka D. Langsung melalui keluarga E. Tidak langsung 5. Berikut di bawah ini manakah karakteristik fisik lansia yang dapat mempengaruhi keberhasilan komunikasi? A. Penurunan penglihatan B. Keluhan pusing-pusing C. Keluhan sulit tidur D. Perasaan cemas E. Penurunan pendengaran 6. Seorang lansia dirawat dengan keluhan mengalami kesulitan tidur dan mengatakan bingung yang tidak tahu penyebabnya. Manakah berikut ini upaya yang harus dilakukan perawat dalam aspek fisik untuk mengahatasi hambatan komuniasi dengan lansia. A. Meminta pasien untuk tenang
  • 23. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri B. Menganjurkan klien untuk relaksasi C. Menyediakan waktu untuk ngobrol dengan perawat D. Menyediakan lingkungan tenang E. Menjadi pendengar setia buat klien 7. Seorang lansia di rawat dengan dimensia. Selama interaksi dan berkomunikasi klien selalu meminta pertanyaan dan penjelasan yang berikan perawat untuk diulang. Klien tampak kurang fokus dan mudah beralih dan menyatakan tidak paham. Apakah yang harus dilakukan perawat dalam berkomunikasi dengan klien supaya tujuan dapat tercapai? A. Duduk berhadapan B. Mempertahankan kontak mata C. Memberikan waktu ekstra untuk klien D. Meminta keluarga menjelaskan kembali E. Menciptakan suasana menyenangkan 8. Seorang perawat sedang berinteraksi dengan klien lansia usia 80 tahun. Klien mengalami kesulitan memahami penjelasan perawat. Bagaimanakah pemilihan kata dalam komunikasi yang penting dilakukan perawat? 1. Menggunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien 2. Pertanyaan pendek dan jelas 3. Memberikan waktu yang cukup buat klien 4. Menyediakan tempat yang baru untuk suasana yang nyaman
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri 22 Tugas Tugas Terstruktur 1. Lakukan pengamatan pola komunikasi pada orang dewasa dan lansia 2. Bandingkan pola komunikasi diantara kedua kelompok tersebut secara vernal maupun non verbal 3. Diskusikan dengan teman Anda dan buatlah laporan tertulis. 4. Bandingkan dengan teori yang telah Anda pelajari pada kegiatan belajar 3 Tugas Mandiri 1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 3 didalam buku Anda 2. Bacalah kembali kegiatan belajar 1 sampai 3 dalam modul 2 ini sebelum Anda mempelajari modul 3 mata kuliah komunikasi dalam keperawatanTugas Akhir Terstruktur