Modul ini membahas tentang penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus, khususnya pasien dengan gangguan penginderaan seperti gangguan bicara dan pendengaran. Materi yang dibahas meliputi masalah komunikasi pada pasien dengan gangguan tersebut, teknik komunikasi terapeutik yang sesuai, serta penerapannya dalam asuhan keperawatan."
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
1. Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
KOMUNIKASI DALAM
Tri Anjaswarni
KEPERAWATAN
SEMESTER 3
MODUL
Penerapan komunikasi pada pasien dengan kebutuhan khusus
KEGIATAN BELAJAR II
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGINDERAAN
PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo…. Salam hangat dan bahagia selalu,
semoga Tuhan YME senantiasa memberikan
kekuatan, perlindungan dan keselamatan
kepada kita.
Saat ini Anda sedang belajar Modul ke-4
yang merupakan modul terakhir untuk mata
kuliah Komunikasi dalam Keperawatan.
Mohon diingat bahwa semua modul saling
berhubungan dan konsep atau materi
sebelumnya sangat diperlukan sampai di
akhir modul ini. Diharapkan Anda dapat
memahami semua modul yang disajikan.
Adakah kesulitan atau keragu-raguan yang
masih Anda pikirkan? Jika masih ada yang
Kurang Anda mengerti, catatlah dalam
buku catatan Anda, dan diskusikan dengan
fasilitator pada saat kegiatan tatap muka.
Modul ke-4 Mata Kuliah Komunikasi dalam
Keperawatan ini berjudul Penerapan
Komunikasipadapasiendengankebutuhan
khusus. Modul ini terdiri dari tiga (3)
Kegiatan Belajar dengan alokasi waktu 9
jampembelajaran.Modul ini disusun secara
berurutan sebagai berikut:
A. Rasional dan Diskripsi Singkat
Gambar : komunikasi senyum pasien
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
1. Kegiatan Belajar 1: Konsep komunikasi pada pasien kebutuhan khusus
2. Kegiatan Belajar 2: Penerapan Komunikasi Pada Pasien dengan Penginderaan
(wicara/pendengaran)
3. Kegiatan Belajar 3: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Pasien dengan
Gangguan Perilaku
Setelah mempelajari modul 4 ini, diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi
terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus, pasien dengan gangguan penginderaan,
dan gangguan perilaku .
Dalam Modul 4 ini, Anda akan diberikan pengetahuan tentang bernagai kesulitan pasien
yang mempunyai masalah khusus dalam komunikasi. Selanjutnya lakukan latihan-latihan
yang diminta, dengan terlebih dahulu menyiapkan Strategi Pelaksanaan Komunikasi (SP
Komunikasi), serta mendemonstrasikan dengan bersama teman-teman Anda. Hal ini
penting untuk melatih Anda bagaimana berkomunikasi dalam aktivitas keperawatan Anda
pada kondisi khusus.
Penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan khususnya dalam menangani pasien
dengan kebutuhan khusus diperlukan penguasaan perawat dalam menggunakan
komunikasi sebagai alat kerjanya. Setiap berinteraksi dengan pasien, perawat selalu
menerapkan komunikasi terapeutik untuk mencapai tujuan. Berkomunikasi dengan pasien
dengan kebutuhan khusus adalah sesuatu yang “spesial” karena memerlukan kesadaran,
kesabaran dan strategi khusus. Prinsip komunikasi adalah bahwa “KOMUNIKATOR HARUS
MEMAHAMI KOMUNIKASI PASIEN DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS”
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul 4 ini, maka Akan
lebih mudah bagi Anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami lebih dulu kepentingan dan kegunaan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari
Anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya.
2. Review kembali materi dalam modul 1, 2 dan 3 yang telah Anda pelajari sebelumnya.
3. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1, 2 dan 3 dalam modul ke-4 ini.
4. Baca dengan seksama materi yang disampaikan
5. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan
diskusikan dengan teman Anda atau fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
6. Pada bagian akhir Anda diminta untuk latihan melakukan pengamatan terhadap
perilaku seseorang dalam berkomunikasi, selanjutnya Anda diminta untuk
mengidentifikasi jenis komunikasi yang dilakukan.
7. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat.
8. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan
cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir setiap unit.
9. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
10. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam modul ini
tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah
dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat Anda.
Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini dengan
baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan baik.
Gambar : Pahami Petunjuk
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Petunjuk Bagi Dosen Pengajar / Fasilitator
1. Pahami Capaian Pembelajaran dalam Modul 2 ini.
2. Motivasi peserta didik untuk membaca dengan seksama materi yang disampaikan
dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit
3. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait
dengan materi yang dibahas.
4. Identifikasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari modul terutama
materi-materi yang dianggap penting
5. Jika peserta didik mengalami kesulitan, mintalah mahasiswa mendiskusikan
dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan.
6. Motivasi peserta didik untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk
setiap materi yang dibahas dan mendiskusikannya dengan teman sejawat.
7. Bersama peserta didik lakukan penilaian terhadap kemampuan yang dicapai
peserta didik.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
2 diharapkan Anda mampu menerapkan
komunikasi terapeutik dalam melakukan
asuhan keperawatan pada pasien
kebutuhan khusus dengan masalah
mengideraan (gangguan wicara dan
pendengaran).
Kegiatan
Belajar 2
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien
dengan Gangguan Penginderaan
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2 modul ini, maka uraian materi
yang akan dibahas adalah: masalah-masalahkomunikasi pada pasien gangguan wicara dan
pendengaran, teknik-teknik komunikasi terapeutik dan penerapan komunikasi terapeutik
pada pasien dengan gangguan wicara dan pendengaran.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :
1. Memahami masalah komunikasi pada pasien gangguan wicara dan pendengaran
2. Memilih dan menggunakan teknik-teknik komunikasi terapeutik yang sesuai untuk
pasien dengan gangguan wicara dan pendengaran
3. Menerapkan Komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan wicara dan
pendengaran
Gambar : gangguan bicara dan pendengaran
Pokok-pokok Materi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
Uraian
Materi
Dalam kegiatan belajar 1 modul ini, telah Anda
pelajari tentang macam-macam gangguan
pada pasien yang mengalami gangguan wicara.
Gangguan wicara yang terjadi pada pasien
dengan kebutuhan khusus, bisa bersifat tunggal
gangguan wicara saja, bisa juga merupakan
masalah sekunder karena adanya gangguan
pendengaran, atau dua gangguan terjadi.
Gangguan ini bisa mengakibatkan masalah-
masalah dalam berkomunikasi.
Berikut ini masalah-masalah komunikasi
yang harus dipahami oleh perawat pada saat
berkomunikasi dengan pasien gangguan
wicara / pendengaran.
Gambar : penyampaian informasi
Cobalah bayangkan Bagaimanakah komunikasi yang akan kita lakukan jika kita
menghadapi pasien dengan kebutuhan khusus gangguan wicara dan pendengaran?
1. Masalah komunikasi pada pasien gangguan wicara dan pendengaran
• Kesulitan mengungkapkan pendapat / perasaan
• Kesulitan memahami pembicaraan
• Kesalahan pesepsi
• Kegagalan menyampaian pesan / informasi
• Pengulangan kata-kata secara tidak tepat
• Kesalahan penggunaan kata-kata / kalimat
• Tidak dikenalinya kata-kata yang diucapkan klien oleh lawan bicara
• Tidak jelasnya vokal, dll
Sudahbisadibayangkan,betapa sulitnyakomunikasiyangakankitalakukanjikamenghadapi
klien dengan gangguan wicara dan pendengaran. Kita tidak dapat memahami apa maksud
pasien / klien dan diapun tidak paham apa maksud komunikasi perawat. Kondisi ini dapat
menyebabkan frustrasi dan terhambatnya komunikasi.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 dalam modul 4 ini, Anda akan belajar tentang
bagaimana memahami masalah komunikasi pada pasien dengan gangguan wicara dan
pendengaran, memilih dan menggunakan teknik yang tepat serta melatih penerapan
komunikasi pada pasien gangguan wicara dan pendengaran.
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Pada saat Anda berkomunikasi dan berinteraksi dengan pasien / klien kebutuhan khusus
karenagangguanwicaraataupendengaran,secaraumumAndatetapharusmemperhatikan
sikap (kehadiran) secara fisik maupun secara psikologis.
Secara fisik Anda harus berhadapan dengan klien, mempertahankan kontak mata,
membungkuk ke arah klien, menjabat tangan klien, mempertahankan sikap terbuka dan
tetap rileks. Jangan frustrasi jika Anda sulit memahami komunikasi klien. Tetap rileks, sabar
dan ikhlas Disamping itu Anda harus memperjelas vokal dengan gerakan mulut / bibir yang
sesuai agar mudah dipahami klien, menggunakan bahasa isyarat yang mudah dipahami,
dan memberikan sentuhan.
Secara Psikologis Anda harus bersikap ikhlas, menghargai, dan empati, serta sikap psikologis
lain yang diperlukan dalam komunikasi.
Gambar : Seseorang yang terkena NAPZA
2. Strategi dan teknik komunikasi terapeutik yang sesuai untuk pasien
denggangguan wicara dan pendengaran
Bagaimanakah strategi dan teknik komunikasi pada pasien dengan gangguan wicara dan
pendengaran?
Berikut ini strategi khusus dan teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien
kebutuhan khusus karena mengalami gangguan wicara dan pendengaran.
• Terimalah klien secara utuh.
Biarkan mereka tahu bahwa Anda benar-benar menerimnya. Hal. Ini akan
meningkatkan rasa percaya diri mereka dan akan memberikan pengaruh positif
dalam berinteraksi dengan orang lain.
• Jadilah pendengar yang aktif
Biarkan mereka tahu bahwa anda sedang mendengarkan mereka dan anda sangat
berminat dan ingin tahu apa yang mereka katakan.
• Jadikan diri anda teman buat klien, hal ini akan memberikan gambaran bahwa
Anda adalah bagian dari mereka dan menerima mereka bagian yang tidak
terpisahkan dengan diri Anda.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
• Pertahankan kontak mata. Kontak mata yang Anda petahankan memberikan
gambaran bahwa Anda sangat perhatian terhadap klien. Disamping itu dengan
kontak mata, memungkinkan kita untuk mencoba memahami makna komunikasi
yang dilakukan klien.
• Gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan. Penggunaan kata-kata yang sopan
seperti tolong, maaf, terimakasih dll, akan membuat klien berperilaku sopan dan
membuat mereka merasa dihargai serta merasa penting.
• Gunakan kata-kata yang singkat dan jelas
• Pengulangan pertanyaan sebelum dapat menjawab yang benar
3. Penerapan Komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan wicara dan
pendengaran
Berikut Contoh penerapan Strategi komunikasi pada pasien yang mengalami gangguan
kebutuhan khusus (gangguan wicara dan pendengaran)
Ilustrasi kasus :
Gambar : Ganguan bicara
Seorang anak perempuan usia 10 tahun, tampak duduk menyendiri dan terpisah dari
teman-teman sebayanya. Diketahui bahwa anak tersebut mengalami kesulitan bicara
(gagap) dan fungsi pendengaran yang tidak normal. Anak seperti tertekan, tampak mata
berkaca-kaca seperti mau menangis. Anak tersebut sering diolok-olok temannya karena
tidak bisa berbicara secara normal.
Contoh komunikasi :
Anda sebagai Perawat sudah siap untuk melakukan pertemuan dengan anak, Anda
sudah tahu permasalahan anak dan Anda telah mengidentifikasi diri akan kekuatan dan
kelemahan sendiri.
(Mahasiswa membuat SP Komunikasi sebelum interaksi)
Fase Pra Interaksi :
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
• Tampak duduk menyendiri dan terpisah dari teman-teman sebayanya.
• Anak mengalami kesulitan bicara (gagap)
• Terdapat gangguan fungsi pendengaran
• Anak tampak seperti tertekan,
• Mata berkaca-kaca seperti mau menangis.
Tujuan Asuhan Keperawatan:
1. Harga diri anak meningkat
2. Anak mampu melakukan proses adaptasi dengan Komunikasi dan interaksi
efektif dengan orang lain
P : Selamat pagi sayang, assalamu’alaikum (Mengulurkan tangan, mendekat pada
anak dan duduk disampingnya)
K : Jawaban salam klien
P : Apa yang kamu rasakan sayang? (sambil memegang bahu anak)
K : Respon klien terkait perasaannya
P : Saya akan mengajak kamu bermain…. ..
Permainan apa yang kamu suka? .
K : Respon klien (memilih bermain ular tangga)
P : Kamu mau main dimana?
K : Respon klien (disini)
Kondisi Klien:
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal
2. Isolasi sosial
Rencana Keperawatan:
1. Meningkatkan harga diri anak
2. Membantu meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan non verbal yang
mudah dipahami
Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi:
Fase Orientasi : (salam terapeutik, evaluasi / validasi dan kontrak)
P : (Melakukan permainan ular tangga). Sambil bermain perawat menggali
kelebihan anak
sebagai potensi yang dapat dikembangkan.
K : Respon terkait dengan pertanyaan perawat
P : Kamu harus yakin bahwa kamu mempunyai kepandaian yang dapat kamu
banggakan dihadapan teman-temanmu. (Perawat terus menerus
membesarkan hati klien, mengajak dia bicara, menerima apa adanya dan
bersahabat dengan klien)
K : respon klien
P : Terimakasih kamu telah menemani saya bermain ular tangga.
Fase Kerja (Tekait permaianan bersama yang dilakukan)
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Gambar : dengarkan pasien
Anak dengan kebutuhan khusus harus dipahami komunikasi dan kebutuhannya. Bantulah
dia beradaptasi, tingkatkan harga dirinya dan berikan mereka perhatian khusus
P : Bagaimana perasaan kamu sekarang? (sambil memegang bahu anak)
K : Respon klien
P : Jelaskan apa yang membuat kamu sedih tadi? Apa yang kamu miliki
sebagai kelebihanmu?
K : Respon Klien
P : Permisi ya, ibu akan kembali ke kamu dan kita bahas permasalahan kamu
dengan teman-temanmu. Selamat siang.
K : Respon klien
Fase Terminasi :
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Sangat sulit berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan wicara dan
pendengaran. Kita tidak dapat memahami apa maksud pasien / klien dan diapun tidak
paham apa maksud komunikasi perawat. Kondisi ini dapat menyebabkan frustrasi dan
terhambatnya komunikasi.
Gangguan wicara yang terjadi pada pasien dengan kebutuhan khusus, bisa bersifat
tunggal gangguan wicara saja, bisa juga merupakan masalah sekunder karena adanya
gangguan pendengaran, atau dua gangguan terjadi. Gangguan ini bisa mengakibatkan
masalah-masalah dalam berkomunikasi.
Masalah-masalahkomunikasiyangharusdipahamiolehperawatpadasaatberkomunikasi
dengan pasien gangguan wicara / pendengaran.
• Kesulitan mengungkapkan pendapat / perasaan
• Kesulitan memahami pembicaraan
• Kesalahan pesepsi
• Kegagalan menyampaian pesan / informasi
• Pengulangan kata-kata secara tidak tepat
• Kesalahan penggunaan kata-kata / kalimat
• Tidak dikenalinya kata-kata yang diucapkan klien oleh lawan bicara
• Tidak jelasnya vokal, dll
Pada saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan pasien / klien kebutuhan khusus
karena gangguan wicara atau pendengaran, secara umum harus tetap memperhatikan
sikap (kehadiran) secara fisik maupun secara psikologis.Secara fisik harus berhadapan
dengan klien, mempertahankan kontak mata, membungkuk ke arah klien, menjabat
tangan klien, mempertahankan sikap terbuka dan tetap rileks. Jangan frustrasi jika
Anda sulit memahami komunikasi klien. Tetap rileks, sabar dan ikhlas Disamping itu
Anda harus memperjelas vokal dengan gerakan mulut / bibir yang sesuai agar mudah
dipahami klien, menggunakan bahasa isyarat yang mudah dipahami, dan memberikan
sentuhan sedangkan Secara Psikologis harus bersikap ikhlas, menghargai, dan empati,
serta sikap psikologis lain yang diperlukan dalam komunikasi.
Strategi khusus dan teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien kebutuhan
khusus karena mengalami gangguan wicara dan pendengaran yaitu: Terimalah klien
secarautuh,jadilahpendengaryangaktif,jadikandiriandatemanbuatklien,pertahankan
kontak mata, gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan, kata-kata yang singkat dan
jelas, serta lakukan Pengulangan pertanyaan sebelum dapat menjawab yang benar
Dalam setiap aktivitas komunikasi termasuk pada pasien dengan gangguan wicara
dan pendengaran harus melalui fase-fase mulai dari menyiapkan diri (pra orientasi),
orientasi, kerja dan terminasi. Membuat Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi sebelum
berlatih interaksi dengan klien adalah hal yang penting karena dapat membantu perawat
untuk berinteraksi secara efektif dengan klien.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rangkuman
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Jelaskan kenapa berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan wicara dan
pendengaran dapat menyebabkan frustrasi?
Apa sajakah masalah-masalah komunikasi yang harus dipahami oleh perawat pada saat
berkomunikasi dengan pasien gangguan wicara / pendengaran?
ApakahSikap(kehadiran)secarafisikyangharusdiperhatikanperawatsaatberkomunikasi
dengan klien dengan gangguan wicara atau pendengaran?
Apakah sikap Psikologis perawat saat berkomunikasi?
Apakah strategi khusus dan teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien
kebutuhan khusus karena mengalami gangguan wicara dan pendengaran?
1.
2.
3.
4.
5.
Evaluasi
Formatif
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
1. Lakukan latihan untuk mempraktekkan penggunaan komunikasi terapeutik pada
pasien dengan gangguan wicara dan pendengaran
2. Gunakan skenario pada SP komunikasi yang ada di kegiatan belajar 2 di atas dan
berlatihlah secara bergantian dengan teman Anda.
3. Mintalah teman Anda memberikan koreksi atas komunikasi Anda baik verbal
maupun non verbal.
Tugas
Terstruktur
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Lakukan latihan secara terus menerus untuk berkomunikasi terapeutik pada
klien gangguan wicara atau pendengaran
Pahamilah komunikasi yang mereka gunakan
Gunakan tahap-tahap hubungan / komunikasi terapeutik dalam setiap interaksi
Diskusikan dengan teman setiap anda mengalami kesulitan.
1.
2.
3.
4.
Tugas
Mandiri
Gambar : melakukan tugas
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Acuan Pustaka
1. Chitty (1997). Professional Nursing Practice. St. Louis : Mosby
2. Dani Vardiansyah. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor. Ghalia Indonesia
3. Kozier & Erb (1999) Fundamental of Nursing : Concept and practice. St. Louis
4. Taylor, C; Lillis, C & LeMone, P. (1989). Fundamental of nursing : The art and science of
nursing care. Philadelphia : J.B. Lippincott.
5. Stuard, GW & Laraia, M.L. (1998). Principle and practice of psychiatric nursing. Mosby
year book6th edition. St. Louis : Mosby
6. http://miftah88tea.wordpress.com/macam-macam-gangguan-komunikasi-pada-anak-
berkebutuhan-khusus/ Posted on October 21, 2011 by jlc
7. http://infowanitakarir.blogspot.com/2011/04/cara-berkomunikasi-dengan-anak.html
8. http://dannyprijadi.wordpress.com/2009/01/19/gangguan-komunikasi-pada-anak/
9. http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/10/komunikasi-pada-anak.html
10. http://www.infoautis.com/index.php
11. http://www.resep.web.id/kesehatan/gangguan-autis-pada-anak.htm
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Selamat Anda telah menyelesaikan Modul 4 Pembelajaran Komunikasi dalam
Keperawatan dengan baik dan tepat waktu. Modul 4 berjudul Penerapan Komunikasi
Pada Pasien dengan Kebutuhan Khusus ini dibagi dalam tiga kegiatan belajar, yaitu
(1) Konsep Komunikasi Terapeutik Pada Pasien dengan Kebutuhan Khusus, (2)
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Pasien dengan Gangguan Penginderaan,
dan (3) Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Pasien Gangguan Perilaku.
Pastikan bahwa Anda telah memahami Bagaimana penerapan komunikasi terapeutik
pada keadaan khusus tersebut dengan baik. Hal ini penting karena perlu kemampuan
dan pengetahuan khusus perawat dalam menangani pasien-pasien dengan
kebutuhan khusus. Untuk itu pastikan bahwa Anda telah menyelesaikan tugas-tugas
dan mendemonstrasikan latihan-latihan yang diminta. Kami berharap pemahaman
dan kemampuan Anda dalam mendemonstrasikan ketrampilan komunikasi pada
pasien dengan kebutuhan khusus, dapat membantu Anda untuk berkomunikasi
secara efektif saat melaksanakan tugas-tugas Anda sebagai perawat pada saat Anda
merawat dengan pasien dengan kebutuhan khusus.
Anda dianggap BERHASIL dalam mempelajari modul ini jika mampu menyelesaikan
test akhir yang terdapat pada bagian akhir modul ini dengan nilai lebih besar atau
sama dengan 70 %. Jika Anda mengalami kesulitan dalam mempelajari modul 3 ini,
atau ada bagian-bagian yang belum Anda pahami, mintalah bantuan pada fasilitator
/ tutor untuk membantu.
Dengan Anda telah menyelesaikan test akhir modul, berarti Anda telah selesai
mempelajari modul ini. Berlatihlah terus untuk menerapkan komunikasi terapeutik
dalam setiap aktivitas keperawatan dan dalam menangani pasien-pasien dengan
kebutuhan khusus……………….. sukses untuk Anda.
SALAM HANGAT & SEMOGA BERHASIL
Penutup
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Kunci Jawaban Test Formatif
Kegiatan Belajar 2
1. Berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan wicara dan pendengaran
dapat menyebabkan frustrasi karena membutuhkan waktu lama, harus diulang-
ulang dan membutuhkan kesabaran yang tinggi karena sering terjadi salah penerimaan
dan kegagalan komunikasi. Klien tidak paham dengan apayang kita bicarakan dan kita
sulit memahami apa yang dikatakan klien.
2. Masalah-masalah komunikasi yang harus dipahami oleh perawat pada saat
berkomunikasi dengan pasien gangguan wicara / pendengaran:
a. Kesulitan mengungkapkan pendapat / perasaan
b. Kesulitan memahami pembicaraan
c. Kesalahan pesepsi
d. Kegagalan menyampaian pesan / informasi
e. Pengulangan kata-kata secara tidak tepat
f. Kesalahan penggunaan kata-kata / kalimat
g. Tidak dikenalinya kata-kata yang diucapkan klien oleh lawan bicara
h. Tidak jelasnya vokal
Kegiatan Belajar 1
1. Anak dengan Kebutuhan khusus adalah kondisi dimana anak mempunyai keterbatasan
atau kelainan tertentu yang memerlukan pemahaman dan perlakuan secara khusus.
2. Empat Bentuk gangguan komunikasi pada anak dengan kebutuhan khusus:
gangguan bahasa, gangguan bicara, gangguan suara dan gangguan irama
3. Dua bentuk gangguan bahasa secara umum adalah: keterlambatan dalam
perkembangan bahasa dan afasia
4. Afasia salah satu jenis kelainan bahasa yang disebabkan adanya kerusakan pada pusat-
pusat bahasa di cortex cerebri
5. Gangguan bicara adalah gangguan perilaku komunikasi yang ditandai dengan adanya
kesalahan proses produksi bunyi bicara yang menyebabkan kesalahan artikulasi baik
dalam titik artikulasinya maupun cara pengucapannya.
6. Jenis gangguan bicara disaudia, dislogia, disartria, displosia dan dislalia
7. Gangguan Suara Yaitu salah satu jenis gangguan komunikasi karena adanya gangguan
pada proses produksi suara, meliputi: gangguan nada, kelainan kualitas suara
dan afonia. .
8. Gangguan Irama Yaitu gangguan bicara dengan ditandai adanya ketidaklancaran pada
saat berbicara, antara lain gagap dan ganguan kelancaran bicara.
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Kegiatan Belajar 3
Gangguan perilaku anak dengan autis meliputi: adanya gangguan Interaksi sosial,
Komunikasi (bahasa dan bicara), Perilaku-Emosi, Pola Bermain, Gangguan sensorik
dan motorik, dan Perkembangan terlambat atau tidak normal.
1.
Gangguan perilaku anak dengan hiperaktif sikap kurang memperhatikan (gangguan
perhatian), komunikasi, overaktif dan impulsif
2.
Jawaban Kasus
a. Gangguan komunikasi: banyak bicara
b. Gangguan psikomotor: sering memanjat tembok, lari-lari, menendang,
melempar tas.
3.
A4.
C4.
3. Sikap (kehadiran) secara fisik yang harus diperhatikan perawat saat berkomunikasi
dengan klien dengan gangguan wicara atau pendengaran: berhadapan, kontak mata,
memegang tangan klien
4. Sikap Psikologis perawat saat berkomunikasi: terbuka, ikhlas, menghargai
7. Strategi khusus dan teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien kebutuhan
khusus karena mengalami gangguan wicara dan pendengaran antara lain:
a. Terimalah klien secara utuh
b. jadilah pendengar yang aktif
c. jadikan diri anda teman buat klien
d. pertahankan kontak mata
e. gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan
f. kata-kata yang singkat dan jelas
g. lakukan Pengulangan pertanyaan sebelum dapat menjawab yang benar
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Kunci Jawaban Test Akhir Modul
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. A 11. B
2. B 12. B
3. A 13. B
4. C 14. D
5. D 15. A
6. D
7. A
8. D
9. E
10. C
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Profil Singkat
Penulis
Tri Anjaswarni, S.Kp. M.Kep., Lahir di Madiun Jawa Timur pada tanggal 19 Mei 1967.
Riwayat Pendidikan
Penulis lulus sebagai Ahli Madya Keperawatan dari Akademi Keperawatan Depkes
Malang tahun 1989, melanjutkan kuliah dan lulus sebagai Sarjana Keperawatan dari
Program Studi Ilmu mKeperawatan - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada
tahun 1998, selanjutnya kuliah dan lulus sebagai Magister Keperawatan dari Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia pada tahun 2002.
Riwayat Pekerjaan dan Organisasi
Sejak lulus penulis mengabdikan diri pada almamater sendiri di Akademi Keperawatan
Depkes Malang sampai tahun 2001 selanjutnya di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang mulai 2001 sampai sekarang sebagai dosen. Pernah menjadi Kepala Urusan
Akademik dan Kemahasiswaan Jurusan Keperawatan periode 2006 – 2009, Ketua
Pengelola Program Unggulan Diploma III Keperawatan dan sebagai Kepala Sub Unit
Penjaminan Mutu. Saat ini penulis menjadi Ketua Jurusan Keperawatan pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang periode 2010 – 2014. Sebagai dosen, bidang studi yang
diajarkan adalah Komunikasi dalam Keperawatan, Etika Keperawatan, Manajemen dan
Kepemimpinan Keperawatan, serta Keperawatan Jiwa. Penulis pernah mengajar di
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
sampai tahun 2009 dan beberapa perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Dalam bidang
organisasi, saat ini penulis sebagai sekretaris Himpunan Perawat Manajer Indonesia
(HPMI) Jawa Timur dan Sekretaris Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III (APDiKI)
Regional Jawa Timur.
Selainmengajar,saatinipenulisjugaaktifmenjadinarasumber/pembicaradanfasilitator
pada kegiatan workshop atau pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Diklat, rumah
sakit pemerintah maupun swasta, serta organisasi profesi bidang manajemen dan
kepemimpinan keperawatan khususnya terkait dengan pengembangan dan penerapan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Penulis juga aktif melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat dan penelitian bidang Keperawatan.
Produk modul yang pernah ditulis adalah modul tentang psikoloogi, Keperawatan Jiwa
Anak dan Remaja, Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan, Komunikasi dalam
Keperawatan dan Etika Keperawatan.
--- 000 ---
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Daftar
Gambar
http://dreamatico.com/data_images/sunset/sunset-2.jpg
https://drnusapurnawan.files.wordpress.com/2014/09/2014-01-26-14-04-43_deco.
jpg
http://www.hilo.hawaii.edu/~csav/gallery/beautyL/SunsetL.jpg
h t t p : / / m e d i c a r t e o n c o l o g i a . c o m / w p - c o n t e n t / u p l o a
ds/2013/08/1370370755_515918060_1-Gambar-Penyalur-Baby-Sitter-Nanny-
Governess-dan-Perawat-Lansia.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-izs2GCssIhc/Tfom0dVy2FI/AAAAAAAAABo/qA_A_LfeJAM/
s1600/communication.bmp
http://www.dadangkadarusman.com/wp-content/uploads/2014/11/comunica-
tion-galleryhipcm.png
http://1.bp.blogspot.com/-CLkqNu__XFk/TeS_DEHCMWI/AAAAAAAAABg/8oWLPat-
GZ60/s1600/Bian%2Bno.073.jpg
http://kesehatangizianak.com/wp-content/uploads/2014/04/perkembangan-anak2.
jpg
http://www.orientacionandujar.es/wp-content/uploads/2013/05/r.jpg
https://4.bp.blogspot.com/-ntk_5KWrHQs/VGIeT9xfR_I/AAAAAAAAAAo/c5NpkKy-
5fM0/s1600/Music%2BWallpaper%2B(35).jpg
h t t p s : / / l h 3 . g o o g l e u s e r c o n t e n t . c o m / - e A l 2 G J h D p 1 s / U W T w _ K v 5 o V I /
AAAAAAAAAkE/3snQK3BXkck/s737/Nurse1+(1).jpg
http://3.bp.blogspot.com/-FpqptCWng0Y/U1KLUm6bpSI/AAAAAAAABIU/bt-
fvBOvb1_Q/s1600/311.png
http://blogs.independent.co.uk/wp-content/uploads/2012/11/public-services.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-R1qbpVrspZ4/Uu27QuFMqzI/AAAAAAAAA9s/czLCvW-
ZczMw/s1600/20130616_124820.jpg
https://marianofaola.files.wordpress.com/2013/01/mental-health-insurance_xl.jpg
https://qeizhaza.files.wordpress.com/2013/03/brainwave.jpg
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015