SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Sel dan Jaringan Tubuh
Kegiatan Belajar I
1.	 Menjelaskan pengertian sel dan jaringan
2.	 Menjelaskan tentang anatomi sel dan jarin-
gan
3. Menjelaskan  fisiologi muskulus/otot
TUJUANPembelajaran Khusus
Dapat memahami system musculoskeletal
TUJUANPembelajaran Umum
1.	 Pengertian sel dan jaringan
2. Ragam/jenis sel dan jaringan
3.	 Jenis-jenis otot dan cara kerjanya
4.	 Fungsi muskulus
5.	 Cara kerja muskuloskeletal
POKOKMateri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Uraian Materi
Anatomi dan fisiologi sel dan jarin-
gan tubuh
Pernahkah anda mendengar istilah
sel dan jaringan tubuh? Jika pernah
coba tuliskan apa yang anda ketahui
tentang sel dan jaringan tubuh pada
kotak berikut ini
Bagaimana apakah sudah selesai anda
menuliskannya, sekarang cocokkan
jawaban anda dengan uraian berikut
ini:
SEL PADA JARINGAN
Sebuah sel ialah setitik massa
(berbentuk seperti selei) protoplas-
ma yang berisi inti atau nukleus yang
dibungkus oleh membran sel: Dalam
memperhatikan struktur sel maka per-
lu diperhatika hubungan bagian-bagi-
annya dengan fungsinya.
Sel memiliki semua kemampuan zat
hidup, termasuk pertahanan diri dan
perkembangbiakan.
Makanan dan asimilasi
Dari cairan interseluler atau cairan in-
terstisiil yang mengelilingi sel, memis-
ahkan zat-zat kimia seperti asam ami-
no yang kemudian dibentuk menjadi
bahan yang sangat kompleks, yaitu
protein yang membentuk protoplas-
ma. Demikianlah maka sel adalah unit
yang sangat aktif, yang menyerap dan
mengasimilasikan bahan makanan
yang kita makan.
Ada beberapa hal yang terjadi di da-
lam sel. Hal-hal tersebut adalah
1.	 Pertumbuh dan perbaikan.
Bahan-bahan yang diantarkan
kepada sel dapat digunakan un-
tuk membentuk protoplasma
baru, sehingga sel bertambah
besar, sel tumbuh. Bahan-bahan
itu juga dapat digunakan untuk
mengganti bagian-bagian dari
sel yang sudah usang. Kegia-
tan konstruktif ini, yaitu tumbuh
dan perbaikan, disebut fungsi
anabolik dari sel atau anabolis-
ma.
2.	 Metabolisma. Sebaliknya sel
memerlukan persediaan ener-
si untuk kegiatan-kegiatan itu.
Maka beberapa bahan makanan
yang diserap digunakan oleh sel
sebagai bahan bakar. Makanan
dipecahkan (katabolisma) dari
energi yang tersimpan di da-
lamnya keluar dan digunakan
oleh sel sebagai panas, sekresi
kelenjar, gerakan dan kegiatan
saraf. Anabolisma dan katabo-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
lisma merupakan kegiatan kes-
eluruhan dari sel. Kedua proses
itu sekaligus juga disebut me-
tabolisma.
3.	 Pernapasan. Persediaan oksi-
gen yang dibawa darah dari pa-
ru-paru dan menyingkirkan ba-
han buangan berupa gas, yaitu
karbon dioksida, penting untuk
fungsi dan kelangsungan hidup
sel.
4.	 Ekskresi. Bahan buangan hasil
proses katabolisma dari sel ma-
suk cairan interstisiil dan kemu-
dian diangkut oleh darah. Dar-
ah mengangkut asam karbonat
buangan ke paru-paru, yang
dikeluarkan dari tubuh sebagai
karbon dioksida. Bahan-bahan
buangan lainnya dikeluarkan
melalui ginjal dalam urine.
5.	 Kepekaan terhadap rangsan-
gan dan kemampuan meng-
hantar. Di atas disinggung
beberapa sifat dan fungsi sel,
kegiatan-kegiatan metabolik
dan kemampuan tumbuh. Den-
gan dua kemampuan ini sel ak-
tif. Bila sel dirangsang, baik den-
gan cara kimiawi, fisik, mekanik
atau oleh saraf, maka sel akan
bereaksi. Sel dapat mengerut
seperti halnya sel otot (fibre);
sel dapat menghasilkan sekret
seperti halnya sel dari lambung,
pankreas, dan organ-organ dan
kelenjar-kelenjar lainnya; atau
dapat mengantarkan sentuhan
seperti pada sel saraf. Hal ter-
akhir ini ialah contoh terbaik
tentang daya antar sel, sebab
impuls saraf yang dihasilkan
oleh rangsangan terhadap sel
saraf, dapat diantarkan melalui
jarak satu meter atau lebih, se-
suai panjang serabut saraf. Akan
tetapi dalam semua hal, rang-
sangan yang menggetarkan
sel untuk bereaksi, diantarkan
melalui sepanjang dirinya, dari
ujung yang satu ke ujungnya
yang lain.
Struktur sel.
Struktur sel diperlukan untuk meng-
hubungkan setiap bagiannya dengan
fungsinya. Protoplasma sel terdiri atas
sebuah badan yang terletak di tengah,
yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma
atau sisa protoplasma, yang mengel-
ilingi nukleus.
Gb. 1 Berbagai bagian jaringan sel (Ev-
elyn P., 2002, hal 8)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Struktur sel lainnya adalah
Sitoplasma. Sitoplasma terdiri atas be-
berapa unsur penting seperti berikut:
I. Mitokhondria, yang berupa tong-
kat-tongkat kecil yang erat ber-
hubungan dengan proses katabolik
atau pernapasan badan sel.
2. Alat Golgi. Seperti saluran yang ter-
letak dekat nukleus, dan terlibat
dalam kegiatan pengeluaran sekret
dari sel.
3. Sitoplasma dasar. Bahan koloid yang
sangat kompleks di dalam mana
semua struktur lainnya terendam,
terutama bertugas dalam kegiatan
anabolik atau sintetik dari sel.
4. Sentrosom. Sebagian kecil sito-
plasma yang padat, terletak dekat
dengan nukleus. Mempunyai peran
penting dalam pemecahan sel.
5. Membran sel. Kulit sel bukanlah
selaput yang mati. Banyak fungsi
penting berhubungan dengannya,
tetapi khususnya is bekerja sebagai
saringan selektif yang mengizinkan
beberapa bahan tertentu masuk sel
atau menghindarkan bahan lain ma-
suk. Dengan demikian ia merupakan
bagian penting untuk mempertah-
ankan komposisi (susunan) kimia
yang tepat dari protoplasma.
Nukleus. Nukleus terdiri atas mas-
sa protoplasma yang lebih kompak
(padat), terpisah dari sitoplasma oleh
membran nukleus, yang juga bersifat
penyaring selektif, yang mengizinkan
bahan keluar dari nukleus masuk sito-
plasma, atau yang masuk ke dalamn-
ya. Nukleus mengendalikan sel serta
semua kegiatannya. Tanpa nukleus sel
akan mati.
Nukleus terdiri atas banyak benang
yang kaya protein yang terletak di da-
lam cairan nukleus. Di dalam sel yang
“istirahat” benang-benang ini secara
kolektif dinamai khromatin. Benang-
benang ini atau khromosom vital untuk
kehidupan sel sehari-hari dan bertang-
gung jawab atas penentuan ciri-ciri
keturunan manusia. Pada khromosom
terletak penentu-penentu genetik atau
keturunan yang dinamai gene dalam
susunan berderet. Jumlah khromosom
dalam badan sel adalah tetap untuk je-
nis organisme tertentu. Pada manusia
ada dua puluh tiga pasang atau empat
puluh enam khromosom
Reproduksi. Sel tidak terus-menerus
tumbuh besar, tetapi pada suatu titik
optimum tertentu ia membelah dirinya
dalam dua anak sel. Selanjutnya sel-sel
tertentu akan mengalami pemecahan
guna menggantikan sel-sel yang us-
ang atau yang rusak karena penyakit.
Jenis perpecahan sel ini disebut mito-
sis atau karyokinesis.
Kegiatan mulai dalam nukleus, mem-
bran nukleus menghilang dan khroma-
tin berubah sifat menjadi filamen-fila-
men (benang-benang) panjang yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
disebut khromosom. Sentrosom terb-
agi menjadi dua khromosom baru dan
saling berpisah ke arah ujung-ujung
nukleus yang disebut kutub. Maka
khromosom ditarik ke kutub-kutub itu
dan dekat sentrosom yang baru tadi.
Sekarang khromatin yang membentuk
nukleus berhenti bekerja dan terdapat
dua nukleus baru. Akhirnya protoplas-
ma sel mengerut dan membagi diri.
Maka lengkap sudah pembentukan
dua sel baru. Setiap anak sel baru hasil
mitosis terdiri atas empat puluh enam
khromosom yang berarti bahwa selama
mitosis itu setiap khromosom memba-
gi diri. Proses perbagian khromosom
merupakan salah satu dari kegiatan sel
yang belum banyak difahami.
Akan tetapi mitosis bukan
satu-satunya jenis perpecahan sel. Da-
lam organ kelamin, yaitu ovum dan
testis, sejenis perpecahan sel terjadi
yang disebut meiosis
.
Selama pembentukan sel kelamin atau
sel seks atau gamet, jumlah khromo-
som diparuh, sehingga spermatozom
hanya mengandung dua puluh tiga
khromosom dan sel telur atau ovum,
dua puluh tiga khromosom.
Pada saat pemhuahan terjadi, yai-
tu saat spermatozoa dan ovum ber-
gabung untuk membentuk sel baru
(zigote) yang berkembang menjadi in-
dividu baru, maka jumlah khromosom
normal empat puluh enam telah dipu-
lihkan. Dengan jalan ini campuran dari
determinan (penentu) keturunan atau
gen dari pihak laki dan perempuan su-
dah tercapai .
JARINGAN DASAR TUBUH
Di dalam tubuh empat kelompok jar-
ingan dikenal sebagai jaringan dasar.
Yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus
(otot), jaringan saraf (nervus) dan jarin-
gan ikat (konektif).
Jenis jaringan epitel. Epitel merupa-
kan sel yang menutupi permukaan
tuhuh, antara lain pembuluh darah,
Gb. 2 — Tahap-tahap dalam pembelahan
sel
(Evelyn P., 2002.hal 9)
A.	 Sel dengan nukleus dan sentrosom
B.	 Perubahan nukleus Sentrosom
terbagi
C.	 Dua sel khromosom yang sama se-
dang ditarik ke kutub-kutubnya
D.	 Dua sel sedang membelah diri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
dan sel saluran napas. Jaringan epitel
dibagi atas dua golongan utama, mas-
ing-masing juga terdiri atas berbagai
varietas. Semua epitel terletak di atas
bahan homogen yang disebut mem-
bran alas (dasar) dan juga mempersat-
ukan sel-sel itu.
1.	 Epitel sederhana. Golongan ini
hanya terdiri satu lapis sel dan
dapat dibagi lagi dalam tiga
golongan varietas.
2.	 Epitel gepeng. Sel epitel gepeng
terdiri atas lembaran tipis halus
tersusun berdempetan seperti
pada lukisan mosaik atau sep-
erti pada lantai ubin. Sel sejenis
ini yang membentuk alveoli pa-
ru-paru. Sel ini dijumpai di tem-
pattempat di mana permukaan
yang sangat halus diperlukan,
seperti pada selaput jantung
(selaput serosa, lapisan pem-
buluh darah dan limfe). Pada
struktur-struktur itu, epitel yang
membungkus atau melapisi itu
disebut endotelium.
	
	
3.	 Epitel silinder dibentuk oleh
satu lapis sel dan melapisi salu-
ran dari sebagian besar kelenjar,
hampir seluruh saluran pencer-
naan yang diselingi sel bentuk
cangkir di antaranya dan juga
melapisi beberapa bagian dari
saluran urogenital.
Gambar 4 memperlihatkan sel silinder
dari usus yang sedikit bergaris-garis
pada tepi luarnya. Dalam beberapa
keadaan yaitu kalau melapisi alveoli
kelenjar, sel epitel silinder itu agak pen-
dek dan tampak seperti kubus maka
dinamakan sel kubus. (lihat gambar 8).
4.	 Epitel berambut dijumpai
pada saluran pernapasan ser-
ta cabang-cabangnya seperti
pada sinus frontalis dan sinus
maxilaris. Juga melapisi saluran
telur dan sebagian dari uterus
dan ven trikel otak.
Sel berambut bentuknya seperti sel
silinder tetapi mempunyai tambahan
juluran halus seperti bulu yang melekat
pada tepi luarnya. Juluran ini disebut
Gb. 3 — Sel-sel sisik pada
epitelium gepeng
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Silia.
Semua silia ini bergetar terus-menerus
miring sedikit ke arah pintu keluar. Ger-
akan ini mirip dengan ayunan batang
padi yang ditiup angin. Dalam saluran
pernapasan gerakan tetap ini mengh-
indarkan debu, lendir dan sebagainya
masuk ke paru-paru, sedangkan dalam
saluran telur gerakan ini mengantar-
kan sel telur masuk rahim.
.
Sel Cangkir (Sel Goblet) adalah sel
yang mengeluarkan mukus (lendir)
dan terletak di dinding kelenjar beser-
ta salurannya, yang dilapisi sel silinder,
baik sel yang polos atau yang beram-
but. Sel cangkir mengeluarkan lendir
yang diperas ke arah permukaan.
Sel ini bekerja sebagai kelenjar yang
mengeluarkan lendir dan paling ban-
yak terdapat di mana mukus dalam
jumlah besar menutupi permukaan.
Seperti misalnya dalam lambung, ko-
lon dan trakheaEpitel majemuk terdiri
lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis
membentuk lapisan epidermal (ku-
lit ari) pada kulit. dan juga menutupi
permukaan kornea. Pada daerah-daer-
ah ini tidak terbentuk lapisan tanduk.
Lapisan dekat permukaan kulit mem-
bentuk lapisan tanduk. Sel ini gepeng
menyerupai sisik. Lapisan sel yang ter-
letak paling dalam berbentuk silinder.
lni merupakan lapisan germinatif (ber-
tunas) dan di sini sel memperbanyak
diri dengan karyokinesis, mendorong
yang atas ke arah permukaan sampai
yang paling luar dilepaskan.
Sel yang terletak di lapisan basal
(dasar) dan lapisa tanduk disebut po-
liedris, seperti berduri atau berbulu. Sel
itu bersambung satu dengan yang lain
dengan tendril halus yang menyebab-
kan tampak seperti berduri bila dilihat
di bawah mikroskop .
Epitel berlapis juga menyelaputi mulut,
Gb. 6 – Pandangan mikroskop
dari kulit ari
Epitel majemuk berlapis
(Evelyn, 2002)
Gb. 5 — Sel epitelium silinder
berduri. Memperlihatkan taju—
taju seperti duri(Evelyn,2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
farinx, usofagus, bagian bawah uretra,
anus dan vagina,
5.	 Epitel peralihan ialah epitel ma-
jemuk berlapis, terdiri atas tiga
lapis sel. Ia melapisi kandung
kencing, pelvis ginjal, ureter dan
bagian atas dari uretra.
Lapisan yang paling dalam pada
epitel peralihan terdiri atas
sel silinder dengan ujung bu-
lat sehingga berbentuk seper-
ti buah pir (atau buah terong)
yang tersusun rapi. Oleh kare-
na sel dari lapisan lebih dalam
melipatgandakan diri dengan
pembelahan, maka lapisan sel
pada permukaan dilepaskan.
Sel pada lapisan permukaan
di dalam epitel peralihan tidak
begitu mirip sisik dibandingkan
dengan sel pada epitel berlapis.
Silakan dibandingkan gambar 6
dan 7 untuk lebih jelasnya.
Gb 8pandanagn mikroskopik dari
struktur kelenjar tiroid. Gelem-
bung-gelembung dibatasi sel epitel
kubik (Evelyn,2002)
Fungsi jaringan epitel. Fungsi jarin-
gan epitel yang menutupi tubuh, yaitu
kulit, dan yang. melapisi rongga yang
berhubungan dengan permukaan luar,
terutama adalah protektif atau melind-
ungi. Jaringan epitel itu menghindar-
kan kerusakan jaringari di bawahnya,
menghindarkan hilangnya cairan dari
lapisan ini dan juga menghindarkan
masuknya cairan ke dalam struktur
yang ditutupi kulit. Mikro organisme
tidak dapat menembus kulit sehat,
tetapi mereka dapat lewat kulit yang
terluka.
Fungsi pengeluaran sekret. Keban-
yakan kelenjar dan duktusnya terdiri
Gelembung berisi koloid
Gb. 8	 Pandangan mikroskopik dari
struktur kelenjar tiroid.
Gelembung-gelembung dibatasi oleh sel
epitel kubik (silinder).
Gb. 7 – Epitel peralihan dari
kandung empedu
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
atas epitel silinder. Sering kali epitel
yang meliputi kelenjar dan salurannya
itu bergabung dengan permukaan, di
tempat kelenjar itu berada. Kelenjar
tubular (bentuk tabung) sederhana
dan kelenjar bentuk kantong sebe-
narnya hanya lapisan luar yang ter-
lipat ke dalam sebagaimana tampak
pada kelenjar tubular sederhana pada
usus seperti nampak dalam gambar
9. Bila lekukan ini bersambung maka
strukturnya menjadi lebih rumit, sep-
erti terjadi pada pembentukan kelen-
jar tubular majemuk pada ginjal dan
kelenjar-tandan atau bentuk kantong
majemuk, seperti pada kelenjar ludah
dan pankreas.
Kelenjar endokrin juga terdiri atas sel
epitel, yang dapat mengelompok men-
jadi satu massa atau melapisi rongga
gelembung, seperti yang terjadi pada
kelenjar tiroid. Gelembung-gelembung
tiroid itu dilapisi oleh epitel silinder
berbentuk kubus. Sel-sel ini mengel-
uarkan sekret berupa koloid, tetapi ti-
dak ada saluran keluar dari kelenjar itu,
maka sekretnya langsung ke aliran da-
rah atau melalui aliran limfe.
Kelenjar. Kelenjar adalah organ
sekretorik yang merupakan organ ter-
pisah seperti hati, pankreas dan limpa;
tetapi juga dapat berupa hanya satu
lapis sel seperti kelenjar tubular seder-
hana pada saluran pencernaan, rongga
tubuh, dan sebagainya. (lihat gambar
9). Semua kelenjar mendapat aliran
darah dalam jumlah yang cukup besar.
Fungsinya yang khusus ialah memisah-
kan bahan-bahan tertentu dari aliran
darah, yang kemudian diolah menjadi
getah atau sekret yang penting.
Berbagai ragam kelenjar terdapat da-
lam tubuh dengan fungsi masing-mas-
ing berbeda, sehingga sulit untuk
membuat suatu uraian kolektif atau
membuat klasifikasi. Klasifikasi diusa-
hakan seperti berikut:
a. Kelenjar yang menuangkan sekret-
nya langsung ke permukaan, yaitu
kelenjar keringat, kelenjar sebaseus
(lemak), dan kelenjar gastrik dan in-
testinal.
b. Kelenjar yang menuangkan sekret-
nya tidak langsung ke permukaan
tetapi melalui saluran, yaitu kelenjar
ludah, pankreas, dan hati.
c. Kelenjar buntu atau kelenjar tanpa
saluran tergolong kelompok yang
diuraikan sebagai organ endokrin.
Kelenjar ini mengeluarkan sekretnya
langsung ke darah.
Kesehatan tubuh sangat tergan-
tungpada kelenjar ini karena dengan
sekretnya itu mereka secara kimiawi
mengendalikan fungsi tubuh.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Membran. Lapisan sel yang mengkhu-
suskan diri menyelaputi rongga-rong-
ga badan disebut membran. Tiga
membran terpenting ialah: Membran
mukosa (selaput lendir), membran si-
novial (selaput synovial), membran se-
rus (selaput serosa) semua membran
ini mengeluarkan cairan sekret untuk
meminyaki atau membasahi rongga
yang diselaputinya.
Membran mukosa atau selaput lendir
melapisi saluran pencernaan, saluran
pernapasan, dan beberapa bagian dari
saluran urogenital. Di beberapa tem-
pat sifatnya berbeda-beda. Dalam
saluran pencernaan membran ini
terdiri atas sel epitel silinder yang
tersusun rapat. Beberapa daripadanya
menggembung karena penuh beri-
si lendir, maka itu disebut sel goblet
(cangkir). Sel itu makin lama makin
bengkak dan akhirnya pecah dan
mengeluarkan sekretnya pada per-
mukaan (lihat gambar 9).
1.	 Mukus (lendir) adalah
sekret dari membran itu
dan terdiri atas air, garam
dan sejenis protein, yaitu
musin, yang memberi sifat
lengket pada sekret itu.
2.	 Membran sinovial melapisi
lekuk sendi-sendi. Membran
ini terdiri atas jaringan ikat
yang halusdengan lapisan
sel endotel gepeng pada
permukaan. Sekret dari
membran sinovial kental dan
licin seperti isi telur mentah.
3.	 Membran serus (selaput serosa)
dijumpai dalam dada dan
abdomen menutupi organ-
organ yang ada di dalamnya
dan melapisi rongga itu.
	Pleura membungkus paru-pa-
ru dan melapisi torax. Per-
ikardium membungkus jan-
tung dengan dua lapisan.
Peritoneum membungkus
organ-organ abdominal
dan melapisi abdomen.
Ciri-ciri yang pada umumnya terdapat
pada ketiga membran serus itu ialah
bahwa masing-masing mempunyai
lapisan rangkap dua dan di sana-si-
Gb. 9 – Jenis-jenis kelenjar
A.	 Jenis kelenjar tubular sederhana seperti
ditemukan dalam usus. Perhatikan terkoyakn-
ya sel goblet
B.	 Kelenjar sakular sederhana
C.	 Kelenjar sakular majemuk atau kelenjar tandan
seperti yang dijumpai pada kelenjar ludah (Ev-
elyn.P (2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
ni dapat dijumpai cekungan yang
menampung cairan yang disekretkan
oleh membran. Cairan serus ini san-
gat mirip dengan serum darah atau
limfe. Bertugas meminyaki dan selain
itu juga mengandung bahan pelind-
ung, menyingkirkan produk yang
berbahaya serta mengirimkannya
ke sistem aliran limfe untuk dihan-
curkan.
JARINGAN OTOT, JARINGAN
SAFAF, JARINGAN IKAT
Otot. Otot ialah jaringan yang mem-
punyai kemampuan khusus yaitu
berkontraksi. Dan dengan jalan de-
mikian maka gerakan terlaksana.
Otot terdiri atas serabut silindris yang
mempunyai sifat yang sama dengan
sel dari jaringan lain. Semua ini diikat
menjadi berkas-berkas serabut kecil
oleh sejenis jaringan ikat yang men-
gandung unsur kontraktil.
Ada tiga jenis otot:
a.	 Otot bergaris (otot lurik,
otot kerangka atau otot
sadar). Setiap serabut otot
itu bergaris melintang oleh
adanya gambaran selang-
seling antara warna muda dan
tua. Setiap serabut terbentuk
oleh sejumlah mio-fibril dan
diselubungi membran halus
yaitu sarkolemna (selaput otot).
Sejumlah serabut berkumpul
untuk membentuk berkas.
Banyak berkas-berkas itu
yang diikat menjadi satu oleh
jaringan ikat untuk membentuk
otot besar dan otot kecil. Bila
otot berkontraksi maka menjadi
pendek, dan setiap serabut turut
hergerak dengan berkontraksi.
Otot-otot jenis ini hanya
berkontraksi jika dirangsang
oleh rangsang saraf.
b.	 Otot polos (otot tidak bergaris,
Gb. 11 — Gambaran mikroskopik dari
jaringan otot tak bergaris
Disampingnya: Serabut otot polos
memperlihatkan nukleus dan ben-
tuk(Evelyn P. 2002)
Gb. 10 — Gambaran mikroskopis`dari se
rabut otot kerangka bergaris
Sampingnya: diagram dari dua serabut
otot memperlihatkan kedudukan nuk leus.(Eve-
lyn.P.(2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
otot licin, otot tak sadar). Jenis
ini dapat berkontraksi tanpa
rangsangan saraf, meskipun di
sebagian besar tempat di tubuh
kegiatannya berada di bawah
pengendalian saraf otonomik
(tak sadar). Perkecualian otot
jantung (lihat bawah) jenis ini
berupa sel otot panjang ber-
bentuk kumparan yang masih
tampak sebagai sel (lihat gam-
bar 11 ).
Otot tak sadar ditemukan pada
dinding pembuluh darah dan
pembuluh limfe, pada dinding
saluran pencernaan dan visera
(alat dalam) yang herongga,
trakhea, dan bronkhi, pada iris
dan musculus ciliaris mata, dan
pada otot tak sadar dalam kulit.
c.	 Otot sfinkter terdiri atas ling-
karanserabutototyang•menge-
lilingi lubang masuk atau lubang
keluar sebuah saluran atau mu-
lut saluran yang akan menutup
erat bila berkontraksi. Contohn-
ya termasuk sfinkter jantung
dan sfinkter piloris pada mulut
lambung. Seterusnya ada sfink-
ter atau katub antara ileus dan
kolon, sfinkter bagian dalam
dan bagian luar dari anus dan
uretra.
Otot jantung ditemukan hanya pada
jantung. Otot ini bergaris seperti pada
otot sadar. Perbedaannya ialah bahwa
serabutnya bercabang dan mengada-
kan anastomose (hersambungan satu
sama lain. tersusun memanjang sep-
erti pada otot bergaris, berciri merah
khas dan tak dapat dikendalikan oleh
kemauan).
Otot jantung memiliki kemampuan
khusus untuk mengadakan kontraksi
otomatis dan ritmis tanpa tergantung
pada ada tidaknya rangsangan saraf.
Cara kerja semacam ini disebut mio-
genik yang membedakannyadengan
neurogenik. Dalam keadaan normal
gerakan jantung dikendalikan oleh
saraf yang mensarafinya.
Kontraksi otot. Bila otot dirangsang
maka timbul masa latent yang pendek
yaitu sewaktu rangsangan diterima.
Kemudian otot berkontraksi, yang be-
rarti menjadi pendek dan tebal, dan
akhirnya mengendor dan memanjang
kembali
Gb. 12 — Gambaran mikroskopik dari otot jantung
memperlihatkan percabangan khas dari sera-
but-serabutnya.
Di bawahnya: Lukisan serabut otot jantung(Evelyn
P..2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Kontraksi pada serabut otot bergaris
(otot sadar) berlangsung hanya dalam
waktu sepersekian detik dan setiap
kontraksi terjadi atas rangsang tung-
gal dari saraf. Setiap kontraksi tung-
gal mempunyai kekuatan yang sama.
Kekuatan yang dipakai untuk her-
kontraksi pada seluruh otot diratakan
dengan menggantiganti jumlah sera-
but yang berkontraksi serta frekwensi
daripada kontraksi setiap serabut. Jika
berkontraksi keras maka setiap serabut
dapat berkontraksi lebih dari 50 kali
tiap detik.
Ada faktor-faktor tertentu yang mem-
pengaruhi kekuatan kontraksi serabut
otot. Kontraksi otot akan lebih kuat
bila sedang regang dan hifa suhun-
ya cukup panas. Kelelahan dan dingin
memperlemah kekuatan kontraksi.
Serabut otot tak bergaris berkontrak-
si lebih lambat dan tidak bergantung
pada rang- sang saraf, meskipun rang-
sang saraf ini dapat mengubah kekua-
tan kontraksinya.
Tonus otot. Otot tidak pernah istirahat
benar, meskipun kelihatannya demiki-
an. Pada hakekatnya mereka selalu be-
rada dalam keadaan tonus otot, yang
berarti siap untuk bereaksi terhadap
rangsangan. Misalnya kejutan lutut
yang disebabkan oleh ketukan keras
pada tendo patella mengakibatkan
kontraksi dari extensor quadrisep fem-
oris dan sedikit rangsangan sendi lu-
tut. Ini adalah refleks yang terjadi aki-
bat ada rangsangan pada saraf.Sikap
tubuh ditentukan oleh tingkat tonus
otot.
Energi pada kontraksi otot didapa-
ti dari perubahan adenosine trifos-
fat (ATP) menjadi adenosine difosfat
(ADP). Kemudian ADP segera beru-
bah kembali menjadi ATP oleh tenaga
yang tersedia dari pemecahan gliko-
gen. Dengan adanya tambahan per-
sediaan oksigen maka pemecahan ini
berlangsung aerobik dan menghasil-
kan karbon dioksida dan air. Jika tidak
tersedia cukup oksigen maka glikogen
hanya dipecahkan menjadi asam laktat
(glikogen anaerobik) dan kadar asam
laktat dalam darah bertambah. Ini ke-
jadian yang biasa pada atlit-atlit. Tetapi
pada penderita yang jantung atau ali-
ran darahnya tidak sanggup mengan-
tarkan darah dalam jumlah memadai
kepada otot-otot yang sedang bekerja,
hal ini terlalu cepat terjadi.
Jaringan saraf. Jaringan saraf terdi-
ri atas tiga unsur, (a) unsur berwarna
abu-abu, yang membentuk sel saraf,
(b) unsur putih, serabut saraf dan (c)
neuroglia, sejenis sel pendukung yang
dijumpai hanya dalam sistem saraf dan
yang menghimpun serta menopang
sel saraf dan serabut saraf. Setiap sel
saraf dengan prosesusnya (juluran)
disebut neuron.
Sel saraf terdiri atas protoplasma yang
berbulir khusus dengan nukleus besar
dan dinding sel seperti pada sel lain-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
nya. Berbagai juluran timbul dari sel
saraf, juluran ini mengantarkan rang-
sangan saraf kepada dan dari sel saraf.
Jaringan ikat. Jaringan ikat melengka-
pi kerangka badan. Terdapat beberapa
jenis jaringan ikat.
1.	 Jaringan areolar. Ini terdiri atas
jaringan yang tidak terjalin
erat dan yang tersebar luas
pada seluruh tubuh. Letaknya
langsung di bawah permukaan
kulit mukosa dan membentuk
jaringan subkutan dan submu-
kosa. Jaringan ini juga mem-
bentuk sarung fasia. Sarung
fasia ini mendukung, mengikat
serta menyambung otot, saraf,
pembuluh darah dan organ lain.
2.	 Jaringan areolar terdiri atas
suatu matriks (bahan) yang ter-
buat dari zat interseluler dan
yang memuat sel-sel jaringan
ikat. Ke dalam jaringan areolar
ini terjalin berkas-berkas ser-
abut putih halus yang terben-
tuk dari benang-benang ikal
(berombak) dan tersebar di
seluruh matriks dalam segala
jurusan dan tersusun sedemiki-
an sehingga membentuk suatu
jalinan. Serabut-serabut ini ter-
diri atas kolagen, yaitu bahan
sejenis gelatin, dan disatukan
oleh musin.Serabut elastik tam-
pak berwarna kuning dan terdi-
ri atas elastin, juga merupakan
bagian dari struktur ini. Sera-
but-serabut elastik halus dan
kelihatan kuat dan lurus.
Ruang antar jaringan tempat menam-
pung limfe adalah besar dan dari limfe
itulah sebagian besar makanan untuk
jaringan areolar diambil. Ruangan lim-
fe itu bersambung satu dengan lain
dan di sinilah, di dalam ruang-ruang ini
banyak dibuat zat-zat imum (penge-
bal) yang melindungi tubuh terhadap
penyakit.
3.	 Jaringan limfoid retiformik (re-
tikuler) atau jaringan adenoid
mirip dengan jaringan areolar.
Tetapi ada sejenis sel tertentu,
yaitu limfosit, didapati dalam
jumlah sangat besar dan mem-
bentuk massa terbesar dari ja-
ringan ini. Limfosit-limfosit ini
disatukan oleh serabut halus
Gb. 13 – Jaringan areol
A.	 Sel jaringan ikat
B.	 Serabut putih
C.	 Serabut elastic (Evelyn,
2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
jaringan ikat yang disebut ser-
abut retikuler. Serabut-sera-
but ini nampak seperti serabut
kolagen yang belum matang.
4.	 Jaringan mukoid dijumpai
pada tali umbulikus (tali
pusar) pada waktu lahir,
yaitu di dalam zat “jelly” dari
Wharton. Jaringan ini dijumpai
pada orang dewasa dalam
cairan vitreus pada mata.
	
5.	 Jaringan adiposa. Jaringan
adiposa atau jaringan lemak
ditimbun di sebagian besar
bagian tubuh. Dihubungkan
dengan jaringan areolar
dengan cara penyebaran
sel-sel lemak yang khusus
disediakan untuk menampung
zat lemak, jaringan ini dapat
dijumpai dalam semua
jaringan subkutaneus, kecuali
di kelopak mata, penis dan
di dalam rongga tengkorak.
Fungsi. Untuk mendukung dan
mempertahankan kedudukan
organ dalam tubuh. Misalnya ginjal
terbenam sama sekali dalam lemak.
Untuk membentuk lapisan pelindung
bagi tubuh. Sebagai tempat
penyimpanan air dan lemak, yang
bila diperlukan dapat diserap kembali,
dan menyediakan sumber panas
dan energi untuk keperluan tubuh
melalui proses pembakaran dalam
jaringan sewaktu metabolisma.
Jaringan elastik. Bentuk jaringan ikat
ini mengandung serabut elastik
dalam jumlah yang besar. Jaringan
ini dijumpai dalam dinding arteri dan
pipa udara saluran pernapasan dan
membantu supaya pembuluh dan
saluraninitetapterbuka.Jugaterdapat
dalam ligamen (tali sendi) tertentu,
seperti pada ligamentum subflava
dari tulang belakang yang karena
sifat elastik dan dapat diregangkan
itu, sangat membantu kerja otot untuk
mempertahankan posisi tertentu,
seperti mempertahankan kedudukan
tegak rangkaian tulang belakang.
Jaringan fibrus sering disebut
jaringan fibrus putih sebab terutama
terbentuk dari serabut kolagen
putih yang tersusun dalam alur yang
tegas. Susunan ini memberi kekuatan
yang besar, dan jaringan fibrus
memang dijumpai di tempat yang
memerlukan pertahanan. Di antara
berkas-berkas serabut putih itu
terletak beberapa jaringan areolar
yang memuat serabut-serabut
saraf, aliran limfe dan pembuluh
darah yang melayani daerah ini.
Jaringan fibrus adalah ulet dan
kuat. Membentuk ligamen, kecuali
ligamen yang elastik dan tendon.
Duramater yang melapisi tengkorak
dan saluran tempat serabut saraf
lewat, periosteum yang menutupi
tulang-tulang, lapisan terkuat dari
fasia yang memisahkan berkas-berkas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
otot, lapisan fibrus dari perikardium,
dan selubung sklera dari mata,
adalah contoh-contoh jaringan fibrus.
Tulang rawan (kartilago) terbuat dari
bahan yang padat, bening dan putih
kebiru-biruan. Sangat kuat tetapi ku-
rang dibandingkan dengan tulang.
Dijumpai terutama pada sendi dan di
antara dua tulang. Mula-mula tulang
embrio adalah tulang rawan. Kemudi-
an hanya pusat-pusat yang masih tum-
buh saja yang dipertahankan sebagai
tulang rawan. Dan bila umur dewasa
tercapai, maka tulang rawan hanya di-
jumpai sebagai penutup ujung-ujung
tulang. Tulang rawan tidak mengand-
ung pembuluh darah tetapi diselubun-
gi membran, yaitu perikhondrium,
tempat tulang rawan mendapatkan
darah.
Ada tiga jenis utama tulang rawan
yang memperlihatkan ciri-cirinya yang
khas, yaitu ulet, lentur dan kokoh.
a.	 Tulang rawan hialin terdiri atas
serabut kolagen yang terbe-
nam dalam bahan dasar yang
bening seperti kaca dan ulet.
Kuat dan elastik dan dijumpai
menutupi ujung tulang pipa se-
bagai tulang rawan sendi. Juga
pada tulang rawan iga, pada hi-
dung, larynx, trakhea dan pada
bronkhus supaya tetap terbuka.
Juga membentuk tulang rawan
sementara yang kemudian akan
dibentuk menjadi tulang. Pada
embrio dan janin yang sedang
tumbuh bertugas sebagai pen-
yangga sementara untuk men-
dukung jaringan lainnya sampai
terbentuk tulang yang meng-
gantikannya. Sel tulang rawan
hialin pada dasarnya disusun
dalam kelompok-kelompok ke-
cil di dalam matriks yang kuat.
b.	 Tulang rawan fibrosa terben-
tuk oleh berkas-berkas serabut
dengan _sel tulang rawan ter-
susun di antara berkas serabut
itu dan dijumpai di tempat yang
memerlukan kekuatan besar.
Tulang rawan fibrosa mem-
perdalam rongga dari cawan-
cawan tulang seperti ase-
tabulum (cawan) dari tulang
koxa (tulang panggul), dan
rongga glenoid dari skapula.
Tulang rawan fibrosa juga mem-
bentuk tulang rawan interarti-
Gb. 14 — Hialin, tulang rawan
persendian memperlihatkan sel-sel
yang berada dalam matriks homogen
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
kuler, seperti pada tulang rawan
semilunar pada lutut, dan tulang
rawan penghubung seperti
pada diskus intervertebralis dari
tulang belakang dan bantalan
tulangrawanpadasimfisispubis.
c.	 Tulang rawan elastik sering
disebut tulang rawan elastik
kuning sebab mengandung
sejumlah besar serabut elas-
tik berwarna kuning. Terdapat
pada daun telinga, epiglotis
dan tabung Eustakhius (farin-
gotimpanik). Bila ditekan atau
dibengkokkan terasa lentur dan
cepat kembali ke bentuknya
semula.
Struktur tulang dan pertumbuhann-
ya. Tulang adalah jaringan yang pal-
ing keras di antara jaringan ikat lain-
nya pada tubuh. Terdiri atas hampir
50 persen air. Bagian padat selebihn-
ya terdiri atas berbagai bahan miner-
al, terutama garam kalsium 67 persen,
dan bahan seluler 33 persen. Struktur
tulang yang dapat dilihat dengan mata
telanjang ialah struktur kasar, dan den-
gan pertolongan mikroskop dapat
diperiksa struktur halusnya
Tulang terdiri atas dua jenis jaringan:
jaringan kompak (padat) dan jaringan
seperti spon.
Jaringan kompak tulang keras dan pa-
dat dijumpai dalam tulang pipih dan
tulang pipa dan sebagai lapisan tipis
penutup semua tulang. Jaringan tulang
berbentuk jala mempunyai struk-
tur seperti spon. Dijumpai terutama
pada ujung tulang pipa, dalam tulang
pendek dan sebagai lapisan tengah an-
tara dua lapisan kompak pada tulang
pipih seperti pada skapula, kranium,
sternum dan iga-iga.
Struktur kasar tulang pipa. Tulang pipa,
seperti tulang anggota badan, memi-
liki kedua varietal jaringan tulang. Bila
digergaji secara longitudinal (meman-
jang) maka dapat dilihat ada jarin-
gan kompak dan jaringan bentuk jala.
Tulang pipa dapat dibagi dalam batang
atau bagian tengahnya dan kedua
ujungnya. Bila batangnya dipotong
melintang maka akan tampak jaringan
tulang padat dan sebuah rongga di
tengahnya kanalis (saluran) medularis,
berisi sumsum tulang yang berwarna
kuning. Bila ujung tulang pipa yang di-
potong, maka ruangan dalam jaringan
Kanselus tampak berisi sumsum tulang
yang merah. Dalam sumsum kuning
terbanyak terdapat sel lemak dalam
Gb. 15 --- Tulang rawan fibrosa seperti pada cakram in-
tervertebral, memperlihatkan sel-sel berderet antara
berkas-berkas serabut.
(Evelyn P.2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
sumsum merah terdapat sangat ban-
yak sel darah merah. Sumsum tulang
yang merah ialah tempat terbentuknya
balk sel darah merah maupun sel dar-
ah putih.
Struktur halus irisan transversal
(melintang) dalam lapis tulang yang
padat (gambar 16) memperlihatkan
lukisan indah berupa lingkaran-ling-
karan. Dalam pusat tiap lingkaran
terdapat kanal (saluran) Havers. Lem-
peng-lempeng tulang atau lamela dis-
usun konsentris sekitar saluran dan di
antara lempeng-lempeng itu terdapat
ruangan kecil-kecil yang disebut laku-
na. Ruangan-ruangan ini mengandung
sel-sel tulang, saling bersambungan
satu dengan lain, dan juga disam-
bungkan dengan saluran Havers di
tengah-tengah oleh saluran-saluran
kecil bernama kanalikuli. Setiap lukisan
yang terbentuk dengan demikian mer-
upakan satu sistem Haters yang leng-
kap terdiri atas:
Saluran Havers di pusatnya berisi
urat saraf, pembuluh darah dan ali-
ran limfe,lamela yang tersusun kon-
sentris,lakuna yang mengandung sel
tulang, dan kanalikuli yang memancar
di antara lakuna dan menggandeng-
kannya dengan saluran Havers.
Daerah di antara sistem-sistem Hav-
ers ini terjadi atas lamela interstisiil,
sedangkan kanalikuli tersusun agak
berlainan. Gambar 17 memperlihatkan
bagaimana saluran Havers berjalan
memanjang melalui tulang dan juga
memperlihatkan perbedaan antara
sistem Havers dan struktur di antara-
nya.
Lamela dalam jaringan bentuk jala ter-
susun kurang teratur dan tidak mem-
punyai saluran Havers, sedangkan
pembuluh darah bercabang-cabang
dalam ruangan interstisiil yang berisi
sumsum untuk memberi persediaan
darah kepada pembuluh darah yang
lebih halus.
Gb. 16 — Gambaran mikroskopik dari iri
san melintang dalam tulang padat yang
memperlihatkan kanal-kanal Haversi,
lamela-lamela berupa cincin-cincin kon
sentris dan kanalikuli
(Evelyn P.2002)
Gb. 17 — Gambaran mikroskopik dari irisan memanjang
tulang memperlihatkan sistema Ha
versi terdiri atas lamela dan kanal, juga penyusunan jaringan
interstisiil dari struktur tulang di
antara sistema Haversi.
(Evelyn P 2002)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Periosteum ialah membran vaskular
fibrus yang melapisi tulang. Pembu-
luh darah sangat banyak dijumpai di
dalamnya dan membran itu melekat
erat pada tulang. Pembuluh darah
yang berasal dari periosteum ber-
cabang-cabang ke dalam tulang. Pada
tulang yang sedang tumhuh terdapat
lapisan sel pembentuk tulang di an-
tara periosteum dan tulang dan dari
perlipatgandaan sel tadi pertumbuhan
melingkar dari tulang dapat terjadi.Se-
bagai tambahan kepada darah yang
berasal dari periosteum, tulang pipa
juga diantari darah oleh arteri nutritif
khusus, yang menembus secara oblik
(menyerong) di tempat yang terlind-
ung dalam hal tulang lengan pembu-
luh itu mengarah ke jurusan siku, dan
pada estremitas hawah mengarah ke
jurusan menjauh dari lutut. Lubang
tempat pembuluh itu menembus terli-
hat dengan jelas pada tulang pipa.
Perkembangan dan pertumbuhan
tulang. Tulang berkembang dari tulang
rawan maupun dari membran yang ter-
susun dari serabut jaringan ikat. Tulang
pipih berkembang menjadi tulang
dari membran, dan karena itu dinamai
tulang membran. Sedangkan tulang
pipa berkembang dari tulang rawan,
maka itu disebut tulang kartilago.
Pembentukan tulang dari membran.
Membran jaringan ikat yang menja-
di asal tulang pipih, misalnya tulang
tengkorak, mendapat persediaan da-
rah yang sangat berlimpah. Osifikasi
atau pembentukan tulang mulai dari
pusat-pusat tertentu dan berlangsung
dengan cara perlipatgandaan sel da-
lam membran sampai terbentuk se-
buah jalinan halus dari tulang. Dengan
demikian terbentuk tulang pipih yang
terdiri atas dua lapisan jaringan tulang
yang padat dan keras berlapis perios-
teum yang terpisah satu dengan lainn-
ya oleh sebuah lapisan tulang intersti-
siil yang mirip jaringan tulang kansellus
(bentuk jala).
Pembentukan tulang dari membran.
Membran jaringan ikat yang menja-
di asal tulang pipih, misalnya tulang
tengkorak, mendapat persediaan da-
rah yang sangat berlimpah. Osifikasi
atau pembentukan tulang mulai dari
pusat-pusat tertentu dan berlangsung
dengan cara perlipatgandaan sel da-
lam membran sampai terbentuk se-
buah jalinan halus dari tulang. Dengan
demikian terbentuk tulang pipih yang
terdiri atas dua lapisan jaringan tulang
yang padat dan keras berlapis perios-
teum yang terpisah satu dengan lainn-
ya oleh sebuah lapisan tulang intersti-
siil yang mirip jaringan tulang kansellus
(bentuk jala).
Pembentukan tulang dari tulang rawan
(osifikasi tulang rawan). Sewaktu em-
brio berkembang semua tulang pipa
pada mulanya berupa batang-batang
tulang rawan yang diselubungi oleh
perikhondrium (membran yang me-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
nutupi tulang rawan). Sebuah pusat
osifikasi pertama yang disebut diafisis
tampak di tengah jaringan yang kelak
akan menjadi tulangtulang pipa itu.
Kalsium ditimbun dalam matriks dan
sel-sel tulang berkembang. Perikhon-
drium menjadi periosteum dan dari
sini sel tulang ditempatkan sedemikian
sehingga tulang dapat tumbuh, baik
sirkumferens (melingkar) maupun me-
manjang. Karena fungsi periosteum
itulah maka ahli bedah sangat ber-
hati-hati bila mengoperasi tulang ia
akan mengembalikan periosteum ke
kedudukan semula, sebab dari sinilah
pembentukan tulang baru berasal. Kini
tulang yang sedang tumbuh itu terdi-
ri atas batang (diafisis), dan dua ujung
(epifisis).
Kemudian dalam proses perkemban-
gan selanjutnya timbul sebuah pusat
osifikasi kedua di setiap ujung atau epi-
fisisnya, osifikasi bermula dari sini dan
meluas ke arah batang dan sekaligus
juga ke arah ujung setiap epifisis. Ujung
tulang tetap tertutup oleh tulang rawan
hialin, yang menjadi tulang rawan sen-
di. Di antara batang (diafisis) dan setiap
ujung (epifisis) tetap ada selapis tulang
rawan. Lapisan ini disebut tulang rawan
epifiseal (lihat gambar 18), yang tetap
ada sampai tulang menjadi dewasa.
Akromegali yaitu kelainan yang dise-
babkan oleh gangguan fungsi lobus
anterior dari kelenjar hipofisis . Bila
terjadi sebelum tulang rawan epifiseal
hilang, maka akibatnya terjadi gigan-
tisme. Tetapi epifiseal selesai, maka
hanya tulang-tulang tertentu yang
terkena, yaitu tangan dan rahang. Dua
jenis sel tulang terlibat dalam pemba-
ngunan tulang, yaitu osteoblast yang
membangun tulang dan osteoklast
yang menghancurkan tulang. Den-
gan jalan demikian bagian yang pa-
dat tetap terbentuk dan ronggarong-
ga dan saluran-saluran juga tersusun.
Catatan klinik
Perkembangan tulang memerlukan diit
yang berimbang dengan balk dan ber-
isi semua unsur makanan yang pent-
ing, khususnya memerlukan kalsium
dan fosfor. Seorang dewasa memer-
lukan 1 gram kalsium sehari. Pada ke-
hamilan diperlukan lebih banyak lagi
karena serum darah si ibu harus juga
menyediakan kalsium yang diperlukan
untuk pembentukan tulang dan gigi
sewaktu janin berkembang. Kalsium
didapat dari susu, keju, kubis, wortel
dan sayur-sayuran lain. Sedangkan fos-
for dari susu, kuning telur dan sayuran
hijau.. Makanan yang mengandung vi-
Gb 18 — Kedudukan tu
lang rawan epifisis da
lam ujung bawah femur
dan ujung atas tibia dan
fibula.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
tamin D yang memperlancar absorpsi
kalsium adalah penting untuk proses
kalsifikasi tulang. Kekurangan vitamin
D dalam makanan anak akan menim-
bulkan penyakit riket, sebab absorp-
si kalsium tidak memadai, sehingga
kalsifikasi tulang terhambat dan tulang
menjadi lembek. Pada orang dewasa
kekurangan itu menimbulkan osteo-
malasia.
Diperkirakan bahwa lebih dari 90 pers-
en kalsium dalam tubuh berada dalam
tulang dan gigi.
Juga meskipun tulang telah berhenti
tumbuh, bukannya menjadi pasif. Sel
serta susunan kimianya terus-menerus
diperbaharui dengan pengaruh hor-
mon-hormon dan tekanan berat badan
serta kegiatannya. Jika seorang pa-
sien diharuskan istirahat penuh untuk
jangka waktu panjang, maka beberapa
unsur tulang akan terbawa masuk ke
aliran darah, sehingga struktur tulang
menjadi lemah.
Dalam osteoporosis, seluruh kerang-
ka tubuh, terutama tulang pung-
gung, terkena. Akibatnya terjadinya
pemendekan tulang punggung dan
kifosis (bongkok). Osteoporosis juga
dapat terjadi pada tulang di sekitar
sendi karena tertahan balutan gips un-
tuk jangka waktu lama.
Pada osteititis deformans atau penya-
kit Paget pada tulang, sebuah tulang
atau lebih dapat terkena, sehingga
cenderung mudah mengalami fraktur
patologik.
Dalam beberapa keadaan tertentu keti-
dakseimbangan kadar kalsium dalam
tulang, dapat mengakibatkan tulang
menjadi lunak dan membengkok atau
sebaliknya menjadi padat dan keras
seperti marmer. Pada umumnya kes-
eimbangan antara kalsium yang masuk
tubuh dan kadarnya dalam tulang dija-
ga oleh kelenjar paratiroid
Robekan epifisis. Sambungan antara
batang dan ujung tulang pada masa
kanak-kanak dapat retak akibat cedera.
Hal inilah yang mengakibatkan suatu
keadaan yang disebut epifisis yang
tergelincir. Periostitis ialah radang dari
periosteum dan ini dapat berkaitan
dengan infeksi pada jaringan tulang
atau osteomielitis.
Penyakit malignum (ganas). Meskipun
relatif jarang tulang dapat diserang
oleh tumor, yaitu sarkoma; karsinoma
pada tulang lebih sering dijumpai dar-
ipada sarkoma.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari
fungsi pada zat hidup dan menerang-
kan faktor-faktor fisik dan kimia yang
bertanggung jawab akan asal, perkem-
bangan dan gerak maju kehidupan
Sifat yang sama pada semua sel per-
lu nutrisi untuk mempertahankan ke-
hidupannya, menggunakan oksigen
untuk membentuk energi ( bergabung
dengan karbohidrat, lemak, protein) ,
dan berkembang biak
Morfologi/bagian-bagian Sel terdiri
dari
a.	 Membran Sel, Sitoplasma dan
organelnya
b.	 Inti sel.
c.	 Membran sel Terdiri dari
d.	 Lipid dan protein
e.	 Sifat semipermeabel
f.	 Ketebalan 7,5 nm
g.	 Lemak utama yang memben-
tuk: fosfolipid
h.	 Protein: 50% massa membran
Sitoplasma dan organelnya terdiri dari,
mitokondria, lisosom, retikulum endo-
plasma, aparatus golgi. Inti sel terdiri
dari Kromosom, DNA, Gen, Nukleolus,
RNA
Jaringan, di dalam tubuh empat
kelompok jaringan dikenal sebagai
jaringan dasar. Yaitu jaringan epitel, ja-
ringan muskulus (otot), jaringan saraf
(nervus) dan jaringan ikat (konektif).
Jaringan epitel adalah sel yang me-
nutupi permukaan tubuh dan semua
epitel terletak di atas bahan homogen
yang disebut membran dasar.
Jaringan Dasar Tubuh terdiri dari
•	 Jaringan epitel: e. gepeng se-
derhana, e. kubus sederhana,
silinder sederhana, e.  bersilia/
berambut, e. peralihan,
•	 Jaringan ikat: areolar, adifosa
dan elastik
•	 Jaringan otot: otot rangka/ otot
sadar, otot polos/otot tak sadar
•	 Jaringan saraf; sensorik dan
motorik
Fungsi jaringan epitel. Fungsi jarin-
gan epitel yang menutupi tubuh, yaitu
kulit, dan yang. melapisi rongga yang
berhubungan dengan permukaan luar,
terutama adalah protektif atau melind-
ungi. Jaringan epitel itu menghindar-
kan kerusakan jaringari di bawahnya,
menghindarkan hilangnya cairan dari
lapisan ini dan juga menghindarkan
masuknya cairan ke dalam struktur
yang ditutupi kulit. Mikroorganisme ti-
dak dapat menembus kulit sehat, tetapi
mereka dapat lewat kulit yang terluka
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
23Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Kelenjar Klasifikasi  seperti berikut:
a. Kelenjar yang menuangkan sekret-
nya langsung ke permukaan, yaitu
kelenjar keringat, kelenjar sebaseus
(lemak), dan kelenjar gastrik dan in-
testinal.
b. Kelenjar yang menuangkan sekret-
nya tidak langsung ke permukaan
tetapi melalui saluran, yaitu kelenjar
ludah, pankreas, dan hati.
c. Kelenjar buntu atau kelenjar tanpa
saluran tergolong kelompok yang
diuraikan sebagai organ endokrin .
Kelenjar ini mengeluarkan sekretnya
langsung ke darah.
Kesehatan tubuh sangat tergan-
tung pada kelenjar ini karena dengan
sekretnya itu mereka secara kimiawi
mengendalikan fungsi tubuh
Jaringan Otot, otot bergaris (otot lurik,
otot kerangka atau otot sadar),Otot
polos (otot tidak bergaris, otot licin,
otot tak sadar).
Jaringan tulang, tulang rawan (kartila-
go) terbagi tiga, hialin, fibrosa, elastic
Struktur tulang terbagi dua: Struk-
tur tulang kasar/tulang pipa, struktur
tulang halus irisan tranversa. Pemben-
tukan tulang, ada yang terbentuk dari
membrane menjadi tulang pipih dan
ada yang terbentuk dari tulang rawan
yang akan menjadi tulang pipa
Otot Polos ada 2 jenis , otot polos
viseral (terutama di dinding visera
: usus,uterus,ureter) dan otot polos
multi – unit (otot iris )
Kontraksi dan relaksasi otot polos
•	 Pengikatan asetilkolin pada
reseptor muskarinik
•	 Peningkatan influks Ca2+
ke da-
lam sel
•	 Pengaktifan kinase miosin rantai
ringan yang bergantung pada
kalmodulin
•	 Fosforilasi miosin
•	 Peningkatan kegiatan miosin
ATPase dan pengikatan miosin
pada aktin
•	 Kontraksi
•	 Defosforilasi miosin oleh fosfa-
tase miosin
•	 Relaksasi atau kontraksi yang
dipertahankan oleh mekanisme
jembatan pengunci.
Energi yang dibutuhkan pada kontrak-
si otot, ADP diubah menjadi ATP oleh
tenaga dari pemecahan glikogen, den-
gan bantuan O2 pemecahan tsb meng-
hasilkan CO2 dan H2O, bila tanpa O2,
glikogen dipecah menjadi asam laktat
Beda kontraksi otot jantung dan otot
lurik, Otot lurik bisa mengalami tetani
sedangkan otot jantung tidak
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Langkah-langkah
Terhadap soal-soal tugas yang
diberikan di bawah ini, Anda diminta
mengerjakannya di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam modul).
Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, barulah Anda
dipersilakan untuk melihat Kunci
Jawaban dan membandingkan-nya
dengan jawaban Anda.
Periksalah hasil pekerjaan Anda.
Apabila Anda berhasil menyelesaikan
(menjawab) soal-soal tugas dengan
80% benar, maka Anda diperkenan-
kan untuk melanjutkan kegiatan
belajar Anda untuk mempelajari materi
pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-2.
Manakala Anda belum berhasil
menjawab 80% benar soal-soal
tugas, maka Anda disarankan untuk
mempelajari kembali uraian materi
Kegiatan Belajar-1 terutama materi
pembelajaran yang belum Anda
pahami. Setelah selesai mempelajari
ulang materi pembelajaran dan yakin
telah memahaminya, barulah Anda
mengerjakan kembali soal-soal tugas
Kegiatan Belajar-1. Semoga kali
ini, Anda lebih berhasil dan dapat
menyelesaikannya dengan 80% benar
atau lebih.
wwManakala setidak-tidaknya Anda
telah berhasil menjawab soal tugas
dengan 80% benar, maka Anda
dipersilakan untuk melanjutkan
kegiatan pembelajaran Anda
mempelajari materi pembelajaran yang
diuraikan pada Kegiatan Belajar-2.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
25Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
Tes Formatif untuk KB 1
Setelah selesai mempelajari materi pelatihan yang diuraikan/dibahas pada Kegia-
tan Belajar-1 dan sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran yang berikutnya
pada Kegiatan Belajar-2, ANDA diharuskan untuk mengerjakan soal-soal berikut
ini. Setelah mengerjakan semua soal tugas, ANDA akan dapat mengetahui sam-
pai sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap materi pelatihan yang telah
ANDA pelajari pada
Kerjakanlah soal-soal tugas di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
paling
anda anggap paling benar
1.	 Di dalam sel terjadi asimilasi makanan .Manakah bagian sel yang bertu-
gas memisahkan zat kimia untuk menjadi komplek seperti asam amino
menjadi protein ?
a.	 Inti sel
b.	 Kulit sel
c.	 Sitoplasma
d.	 Protoplasmanya
e.	 Cairan interstisiil
2.	 Sel memiliki kegiatan Yang dimaksud kegiatan pertumbuhan dan per-
baikan yang disebut dengan kegiatan konstruktif dari sel yang sifatnya
anabolik atau anabolisma Manakah yang dimaksudkan hal tersebu?
a.	 Mengganti bagian-bagian sel yang usang
b.	 Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna
c.	 Membuang sisa metabolisme
d.	 Mempertahankan fungsinya
e.	 Menambah cairan sel
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
26Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
3.	 Sitoplasma yang melakuka proses katabolic atau pernafasan badan sel.
Manakah bagian dari sitoplasma yang melakukannya?
a.	 Sitoplasma dasar
b.	 Mitokhondria
c.	 Alat Golgi
d.	 Sentrosom
e.	 Membran sel
4.	 Fungsi lain dari sel sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa
bahan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk.bagian
yang manakah dari sel yang melakukan tugas itu?
a.	 Membran sel
b.	 Alat Golgi
c.	 Sentrosom
d.	 Metokhondria
e.	 Sitoplasma
5.	 Penentu-penentu genetik atau keturunan yang dinamai gen dilakukan
oleh bagian nucleus (inti sel) . Bagian mana dari nucleus yang melkukan
hal tersebut?.
a.	 Khromosum
b.	 Protoplasma
c.	 Sitoplasma
d.	 Membran sel
e.	 Metokhondria
6.	 Jaringan yang menutupi permukaan tuhuh, melapisi rongga yang ber-
hubungan dengan permukaan luar, merupakan sifat melindungi (protek-
tif) dari jaringan. Jaringan manakah yang melakukan?
a.	 jaringan muskulus (otot),
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
27Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
b.	 jaringan saraf (nervus)
c.	 jaringan ikat (konektif).
d.	 Jaringan campuran
e.	 jaringan epitel
7.	 Ada salah satu organyang bersifat sekretorik, yang memiliki fungsi khu-
sus , memisahkan bahan-bahan tertentu dari aliran darah, dan kemudian
diolah menjadi getah atau secret. Apakah nama organ tersebut?
a.	 Kelenjar
b.	 Membran
c.	 Mukus
d.	 Musin
e.	 Jaringan adifosa
8.	 Kelenjar diklasifikasikan sesuai jenis dan tempat pengeluaran sekresinya.
Kelenjar apakah yang menuangkan sekretnya langsung ke permukaan?
a.	 Kelenjar keringat
b.	 kelenjar ludah
c.	 Kelenjar pankreas,
d.	 Kelenjar Endokrin
e.	 Kelenjar hati
9.	 Salah satu fungsi membrane adalah melapisi. Membran apakah yang
melapisi lekuk sendi-sendi?
a.	 Membran mukosa
b.	 Membran synovial
c.	 Membran serus
d.	 Mukus
e.	 Musin
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
28Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
10.	Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi.
Bagaimanakah sifat khusus tersebut?
a.	 mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis yang bersifat miogenik
b.	 Mengadakan kontraksi tergantung saraf yang menyarapinya
c.	 Mengadakan kontraksi sesuai kehendak kita
d.	 Kontraksinya bersifat neorogenik
e.	 Kontraksi tetap tanpa ada berhenti
11.	Ada tiga jenis jaringan ikat salah satu adalah jaringan mukoid yaitu di da-
lam zat “jelly” dari Wharton Di manakah sering dijumpai jaringan
tersebut?.
a.	 Tali umbulikus bayi
b.	 Hidung bayi
c.	 Telinga orang tua
d.	 Tumit bayi
e.	 Jari-jari
12.	Jenis yang lain dari jaringan disebut jaringan elastic. Di mana tempat jarin-
gan tersebut?
a.	 Dinding arteri dan pipa udara saluran pernapasan
b.	 Daerah persendian besar
c.	 Padapersendian jari-jari
d.	 Daerah sendi pinggul
e.	 Daerah sendi pinggang
13.	Perkembangan pembentukan tulang berasal dari bebrapa unsur. Dari
apakah asal pembentukan tulang pipih?
a.	 membran
b.	 Tulang rawan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
29Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
c.	 Jaringan ikat
d.	 Jaringan adifosa
e.	 Jaringan kompak
14.	Dan dari apakah pembentukan tulang pipa?
a.	 Membran
b.	 Tulang rawan
c.	 Jaringan ikat
d.	 Jaringan adifosa
e.	 Jaringan kompak
15.	Sebagian besar tulang dibentuk dari kalsium. Berapakah orang dewasa
memerlukan kalsium sehari?
a.	 Satu gram
b.	 Lima gram
c.	 Sepuluh gram
d.	 Sebelas gram
e.	 Empat belas gram
Bagaimana menurut ANDA? Apakah ANDA sudah selesai mengerjakan soal-soal
latihan tersebut di atas? Jika seandainya belum, cobalah lanjutkan sampai semua
soal selesai ANDA kerjakan. Manakala sudah semua soal selesai ANDA kerjakan,
cobalah periksa jawaban ANDA dengan menggunakan Kunci Jawaban Soal-soal
Latihan yang tersedia pada bagian akhir Modul ini. Setidak-tidaknya ANDA di-
harapkan dapat menyelesaikan 80% soal-soal latihan Kegiatan Belajar-1 dengan
benar.
Pada dasarnya, apabila ANDA mempelajari materi yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-1, pastilah tidak sulit untuk menjawab kesepuluh soal latihan tersebut di
atas. Manakala hasil mengerjakan soal-soal latihan belum mencapai 80% benar,
sebaiknya ANDA disarankan untuk mempelajari kembali materi pelatihan Kegia-
tan Belajar-1 terutama bagian-bagian tertentu yang memang belum sepenuhn-
ya ANDA pahami. Apabila memang ANDA sudah berhasil menjawab 80% benar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
30Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Tes Formatif
soal-soal latihan atau bahkan semua soal dapat ANDA selesaikan dengan benar,
maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran ke materi
pelatihan yang diuraikan/dibahas pada Kegiatan Belajar-2.
STOP SEJENAK!
Periksalah Jawaban Anda!
Bagaimana hasil jawaban ANDA setelah melihat Kunci Jawaban? Semoga saja
semua jawaban benar. Jika demikian, maka SELAMAT bagi ANDA yang telah ber-
hasil mengerjakan soal-soal tugas. Apabila seandainya belum sepenuhnya ber-
hasil atau belum berhasil menjawab dengan 80% benar, maka sebaiknya ANDA
pelajari kembali materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 ter-
utama yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang belum ANDA pahami.
Setelah selesai mempelajari ulang materi pembelajaran tertentu (yang sebelumn-
ya masih belum benar-benar ANDA pahami), cobalah kerjakan kembali soal-soal
tugas Kegiatan Belajar-1. Semoga kali ini, ANDA benar-benar dapat menyele-
saikan semua soal tugas Kegiatan Belajar-1 dengan benar.
Bagaimana? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal tu-
gas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, maka ANDA diperkenankan
untuk melanjutkan kegiatan mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan
pada Kegiatan Belajar-2. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES tentunya bagi ANDA
dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2

More Related Content

What's hot

sel dan jaringan
sel dan jaringansel dan jaringan
sel dan jaringantalithss
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewanSEPRILENDE
 
Organisasi kehidupan
Organisasi kehidupanOrganisasi kehidupan
Organisasi kehidupanintantrisna
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh pjj_kemenkes
 
sel kelompok 1
sel kelompok 1sel kelompok 1
sel kelompok 1bayu_11
 
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat TisuASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat TisuMuhammad Nasrullah
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selHetty Astri
 
Biologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIBiologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIRahmaniarNia
 
PPT Fisiologi SEL
PPT Fisiologi  SELPPT Fisiologi  SEL
PPT Fisiologi SEL05011995
 
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)Athiyyah Yaa
 
Organisasi kehidupan ppt
Organisasi kehidupan pptOrganisasi kehidupan ppt
Organisasi kehidupan pptnidamaulannisa1
 
Bab 1 pertemuan 1 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 1   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 1   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 1 sistem organisasi kehidupanMeli Fitriani
 

What's hot (20)

Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Fisiologi sel
 
sel dan jaringan
sel dan jaringansel dan jaringan
sel dan jaringan
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewan
 
Organisasi kehidupan
Organisasi kehidupanOrganisasi kehidupan
Organisasi kehidupan
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : selIDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
 
sel kelompok 1
sel kelompok 1sel kelompok 1
sel kelompok 1
 
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat TisuASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
 
Biomedik dasar
Biomedik dasarBiomedik dasar
Biomedik dasar
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi sel
 
Biologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIBiologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XI
 
PPT Fisiologi SEL
PPT Fisiologi  SELPPT Fisiologi  SEL
PPT Fisiologi SEL
 
Laporan sel hewan
Laporan sel hewanLaporan sel hewan
Laporan sel hewan
 
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)
MEDIA INTERAKTIF - SEL(RATIH AULIA)
 
Organisasi kehidupan ppt
Organisasi kehidupan pptOrganisasi kehidupan ppt
Organisasi kehidupan ppt
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Fisiologi baru
Fisiologi baruFisiologi baru
Fisiologi baru
 
Materi biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fixMateri biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fix
 
Bab 1 pertemuan 1 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 1   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 1   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 1 sistem organisasi kehidupan
 
Sel
SelSel
Sel
 

Similar to Sel dan Jaringan Tubuh

Similar to Sel dan Jaringan Tubuh (20)

Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1Modul 1 Biologi kb 1
Modul 1 Biologi kb 1
 
Kb 1 (1)
Kb 1 (1)Kb 1 (1)
Kb 1 (1)
 
Sel
SelSel
Sel
 
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan PerngertiannyaUnsur-unsur Sel dan Perngertiannya
Unsur-unsur Sel dan Perngertiannya
 
Sel
SelSel
Sel
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
 
Ii
IiIi
Ii
 
Pjm3106.n1
Pjm3106.n1Pjm3106.n1
Pjm3106.n1
 
Bab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_selBab struktur dan_fungsi_sel
Bab struktur dan_fungsi_sel
 
sel hewan
sel hewansel hewan
sel hewan
 
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 PasarwajoRpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
Rpp ipa kals vii smtr 2 SMP N 3 Pasarwajo
 
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
 
Makalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologiMakalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologi
 
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
Sel tumbuhan dan jaringan tumbuhan 1
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
anatomy of SEL 2021 increase in every body.pptx
anatomy of SEL 2021 increase in every body.pptxanatomy of SEL 2021 increase in every body.pptx
anatomy of SEL 2021 increase in every body.pptx
 
6. Sistem Organisasi Kehidupan.pptx
6. Sistem Organisasi Kehidupan.pptx6. Sistem Organisasi Kehidupan.pptx
6. Sistem Organisasi Kehidupan.pptx
 
Biologi sel slide show
Biologi sel slide showBiologi sel slide show
Biologi sel slide show
 
Lks media
Lks mediaLks media
Lks media
 
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptxANATOMI  SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI SEL DAN JARINGAN TUBUH MANUSIA.pptx
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Sel dan Jaringan Tubuh

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Sel dan Jaringan Tubuh Kegiatan Belajar I 1. Menjelaskan pengertian sel dan jaringan 2. Menjelaskan tentang anatomi sel dan jarin- gan 3. Menjelaskan fisiologi muskulus/otot TUJUANPembelajaran Khusus Dapat memahami system musculoskeletal TUJUANPembelajaran Umum 1. Pengertian sel dan jaringan 2. Ragam/jenis sel dan jaringan 3. Jenis-jenis otot dan cara kerjanya 4. Fungsi muskulus 5. Cara kerja muskuloskeletal POKOKMateri
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi Anatomi dan fisiologi sel dan jarin- gan tubuh Pernahkah anda mendengar istilah sel dan jaringan tubuh? Jika pernah coba tuliskan apa yang anda ketahui tentang sel dan jaringan tubuh pada kotak berikut ini Bagaimana apakah sudah selesai anda menuliskannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini: SEL PADA JARINGAN Sebuah sel ialah setitik massa (berbentuk seperti selei) protoplas- ma yang berisi inti atau nukleus yang dibungkus oleh membran sel: Dalam memperhatikan struktur sel maka per- lu diperhatika hubungan bagian-bagi- annya dengan fungsinya. Sel memiliki semua kemampuan zat hidup, termasuk pertahanan diri dan perkembangbiakan. Makanan dan asimilasi Dari cairan interseluler atau cairan in- terstisiil yang mengelilingi sel, memis- ahkan zat-zat kimia seperti asam ami- no yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat kompleks, yaitu protein yang membentuk protoplas- ma. Demikianlah maka sel adalah unit yang sangat aktif, yang menyerap dan mengasimilasikan bahan makanan yang kita makan. Ada beberapa hal yang terjadi di da- lam sel. Hal-hal tersebut adalah 1. Pertumbuh dan perbaikan. Bahan-bahan yang diantarkan kepada sel dapat digunakan un- tuk membentuk protoplasma baru, sehingga sel bertambah besar, sel tumbuh. Bahan-bahan itu juga dapat digunakan untuk mengganti bagian-bagian dari sel yang sudah usang. Kegia- tan konstruktif ini, yaitu tumbuh dan perbaikan, disebut fungsi anabolik dari sel atau anabolis- ma. 2. Metabolisma. Sebaliknya sel memerlukan persediaan ener- si untuk kegiatan-kegiatan itu. Maka beberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel sebagai bahan bakar. Makanan dipecahkan (katabolisma) dari energi yang tersimpan di da- lamnya keluar dan digunakan oleh sel sebagai panas, sekresi kelenjar, gerakan dan kegiatan saraf. Anabolisma dan katabo-
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif lisma merupakan kegiatan kes- eluruhan dari sel. Kedua proses itu sekaligus juga disebut me- tabolisma. 3. Pernapasan. Persediaan oksi- gen yang dibawa darah dari pa- ru-paru dan menyingkirkan ba- han buangan berupa gas, yaitu karbon dioksida, penting untuk fungsi dan kelangsungan hidup sel. 4. Ekskresi. Bahan buangan hasil proses katabolisma dari sel ma- suk cairan interstisiil dan kemu- dian diangkut oleh darah. Dar- ah mengangkut asam karbonat buangan ke paru-paru, yang dikeluarkan dari tubuh sebagai karbon dioksida. Bahan-bahan buangan lainnya dikeluarkan melalui ginjal dalam urine. 5. Kepekaan terhadap rangsan- gan dan kemampuan meng- hantar. Di atas disinggung beberapa sifat dan fungsi sel, kegiatan-kegiatan metabolik dan kemampuan tumbuh. Den- gan dua kemampuan ini sel ak- tif. Bila sel dirangsang, baik den- gan cara kimiawi, fisik, mekanik atau oleh saraf, maka sel akan bereaksi. Sel dapat mengerut seperti halnya sel otot (fibre); sel dapat menghasilkan sekret seperti halnya sel dari lambung, pankreas, dan organ-organ dan kelenjar-kelenjar lainnya; atau dapat mengantarkan sentuhan seperti pada sel saraf. Hal ter- akhir ini ialah contoh terbaik tentang daya antar sel, sebab impuls saraf yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap sel saraf, dapat diantarkan melalui jarak satu meter atau lebih, se- suai panjang serabut saraf. Akan tetapi dalam semua hal, rang- sangan yang menggetarkan sel untuk bereaksi, diantarkan melalui sepanjang dirinya, dari ujung yang satu ke ujungnya yang lain. Struktur sel. Struktur sel diperlukan untuk meng- hubungkan setiap bagiannya dengan fungsinya. Protoplasma sel terdiri atas sebuah badan yang terletak di tengah, yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa protoplasma, yang mengel- ilingi nukleus. Gb. 1 Berbagai bagian jaringan sel (Ev- elyn P., 2002, hal 8)
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Struktur sel lainnya adalah Sitoplasma. Sitoplasma terdiri atas be- berapa unsur penting seperti berikut: I. Mitokhondria, yang berupa tong- kat-tongkat kecil yang erat ber- hubungan dengan proses katabolik atau pernapasan badan sel. 2. Alat Golgi. Seperti saluran yang ter- letak dekat nukleus, dan terlibat dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel. 3. Sitoplasma dasar. Bahan koloid yang sangat kompleks di dalam mana semua struktur lainnya terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik atau sintetik dari sel. 4. Sentrosom. Sebagian kecil sito- plasma yang padat, terletak dekat dengan nukleus. Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel. 5. Membran sel. Kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi penting berhubungan dengannya, tetapi khususnya is bekerja sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa bahan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain ma- suk. Dengan demikian ia merupakan bagian penting untuk mempertah- ankan komposisi (susunan) kimia yang tepat dari protoplasma. Nukleus. Nukleus terdiri atas mas- sa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat penyaring selektif, yang mengizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sito- plasma, atau yang masuk ke dalamn- ya. Nukleus mengendalikan sel serta semua kegiatannya. Tanpa nukleus sel akan mati. Nukleus terdiri atas banyak benang yang kaya protein yang terletak di da- lam cairan nukleus. Di dalam sel yang “istirahat” benang-benang ini secara kolektif dinamai khromatin. Benang- benang ini atau khromosom vital untuk kehidupan sel sehari-hari dan bertang- gung jawab atas penentuan ciri-ciri keturunan manusia. Pada khromosom terletak penentu-penentu genetik atau keturunan yang dinamai gene dalam susunan berderet. Jumlah khromosom dalam badan sel adalah tetap untuk je- nis organisme tertentu. Pada manusia ada dua puluh tiga pasang atau empat puluh enam khromosom Reproduksi. Sel tidak terus-menerus tumbuh besar, tetapi pada suatu titik optimum tertentu ia membelah dirinya dalam dua anak sel. Selanjutnya sel-sel tertentu akan mengalami pemecahan guna menggantikan sel-sel yang us- ang atau yang rusak karena penyakit. Jenis perpecahan sel ini disebut mito- sis atau karyokinesis. Kegiatan mulai dalam nukleus, mem- bran nukleus menghilang dan khroma- tin berubah sifat menjadi filamen-fila- men (benang-benang) panjang yang
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif disebut khromosom. Sentrosom terb- agi menjadi dua khromosom baru dan saling berpisah ke arah ujung-ujung nukleus yang disebut kutub. Maka khromosom ditarik ke kutub-kutub itu dan dekat sentrosom yang baru tadi. Sekarang khromatin yang membentuk nukleus berhenti bekerja dan terdapat dua nukleus baru. Akhirnya protoplas- ma sel mengerut dan membagi diri. Maka lengkap sudah pembentukan dua sel baru. Setiap anak sel baru hasil mitosis terdiri atas empat puluh enam khromosom yang berarti bahwa selama mitosis itu setiap khromosom memba- gi diri. Proses perbagian khromosom merupakan salah satu dari kegiatan sel yang belum banyak difahami. Akan tetapi mitosis bukan satu-satunya jenis perpecahan sel. Da- lam organ kelamin, yaitu ovum dan testis, sejenis perpecahan sel terjadi yang disebut meiosis . Selama pembentukan sel kelamin atau sel seks atau gamet, jumlah khromo- som diparuh, sehingga spermatozom hanya mengandung dua puluh tiga khromosom dan sel telur atau ovum, dua puluh tiga khromosom. Pada saat pemhuahan terjadi, yai- tu saat spermatozoa dan ovum ber- gabung untuk membentuk sel baru (zigote) yang berkembang menjadi in- dividu baru, maka jumlah khromosom normal empat puluh enam telah dipu- lihkan. Dengan jalan ini campuran dari determinan (penentu) keturunan atau gen dari pihak laki dan perempuan su- dah tercapai . JARINGAN DASAR TUBUH Di dalam tubuh empat kelompok jar- ingan dikenal sebagai jaringan dasar. Yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan saraf (nervus) dan jarin- gan ikat (konektif). Jenis jaringan epitel. Epitel merupa- kan sel yang menutupi permukaan tuhuh, antara lain pembuluh darah, Gb. 2 — Tahap-tahap dalam pembelahan sel (Evelyn P., 2002.hal 9) A. Sel dengan nukleus dan sentrosom B. Perubahan nukleus Sentrosom terbagi C. Dua sel khromosom yang sama se- dang ditarik ke kutub-kutubnya D. Dua sel sedang membelah diri
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, mas- ing-masing juga terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut mem- bran alas (dasar) dan juga mempersat- ukan sel-sel itu. 1. Epitel sederhana. Golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas. 2. Epitel gepeng. Sel epitel gepeng terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan seperti pada lukisan mosaik atau sep- erti pada lantai ubin. Sel sejenis ini yang membentuk alveoli pa- ru-paru. Sel ini dijumpai di tem- pattempat di mana permukaan yang sangat halus diperlukan, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pem- buluh darah dan limfe). Pada struktur-struktur itu, epitel yang membungkus atau melapisi itu disebut endotelium. 3. Epitel silinder dibentuk oleh satu lapis sel dan melapisi salu- ran dari sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencer- naan yang diselingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital. Gambar 4 memperlihatkan sel silinder dari usus yang sedikit bergaris-garis pada tepi luarnya. Dalam beberapa keadaan yaitu kalau melapisi alveoli kelenjar, sel epitel silinder itu agak pen- dek dan tampak seperti kubus maka dinamakan sel kubus. (lihat gambar 8). 4. Epitel berambut dijumpai pada saluran pernapasan ser- ta cabang-cabangnya seperti pada sinus frontalis dan sinus maxilaris. Juga melapisi saluran telur dan sebagian dari uterus dan ven trikel otak. Sel berambut bentuknya seperti sel silinder tetapi mempunyai tambahan juluran halus seperti bulu yang melekat pada tepi luarnya. Juluran ini disebut Gb. 3 — Sel-sel sisik pada epitelium gepeng
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Silia. Semua silia ini bergetar terus-menerus miring sedikit ke arah pintu keluar. Ger- akan ini mirip dengan ayunan batang padi yang ditiup angin. Dalam saluran pernapasan gerakan tetap ini mengh- indarkan debu, lendir dan sebagainya masuk ke paru-paru, sedangkan dalam saluran telur gerakan ini mengantar- kan sel telur masuk rahim. . Sel Cangkir (Sel Goblet) adalah sel yang mengeluarkan mukus (lendir) dan terletak di dinding kelenjar beser- ta salurannya, yang dilapisi sel silinder, baik sel yang polos atau yang beram- but. Sel cangkir mengeluarkan lendir yang diperas ke arah permukaan. Sel ini bekerja sebagai kelenjar yang mengeluarkan lendir dan paling ban- yak terdapat di mana mukus dalam jumlah besar menutupi permukaan. Seperti misalnya dalam lambung, ko- lon dan trakheaEpitel majemuk terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (ku- lit ari) pada kulit. dan juga menutupi permukaan kornea. Pada daerah-daer- ah ini tidak terbentuk lapisan tanduk. Lapisan dekat permukaan kulit mem- bentuk lapisan tanduk. Sel ini gepeng menyerupai sisik. Lapisan sel yang ter- letak paling dalam berbentuk silinder. lni merupakan lapisan germinatif (ber- tunas) dan di sini sel memperbanyak diri dengan karyokinesis, mendorong yang atas ke arah permukaan sampai yang paling luar dilepaskan. Sel yang terletak di lapisan basal (dasar) dan lapisa tanduk disebut po- liedris, seperti berduri atau berbulu. Sel itu bersambung satu dengan yang lain dengan tendril halus yang menyebab- kan tampak seperti berduri bila dilihat di bawah mikroskop . Epitel berlapis juga menyelaputi mulut, Gb. 6 – Pandangan mikroskop dari kulit ari Epitel majemuk berlapis (Evelyn, 2002) Gb. 5 — Sel epitelium silinder berduri. Memperlihatkan taju— taju seperti duri(Evelyn,2002)
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif farinx, usofagus, bagian bawah uretra, anus dan vagina, 5. Epitel peralihan ialah epitel ma- jemuk berlapis, terdiri atas tiga lapis sel. Ia melapisi kandung kencing, pelvis ginjal, ureter dan bagian atas dari uretra. Lapisan yang paling dalam pada epitel peralihan terdiri atas sel silinder dengan ujung bu- lat sehingga berbentuk seper- ti buah pir (atau buah terong) yang tersusun rapi. Oleh kare- na sel dari lapisan lebih dalam melipatgandakan diri dengan pembelahan, maka lapisan sel pada permukaan dilepaskan. Sel pada lapisan permukaan di dalam epitel peralihan tidak begitu mirip sisik dibandingkan dengan sel pada epitel berlapis. Silakan dibandingkan gambar 6 dan 7 untuk lebih jelasnya. Gb 8pandanagn mikroskopik dari struktur kelenjar tiroid. Gelem- bung-gelembung dibatasi sel epitel kubik (Evelyn,2002) Fungsi jaringan epitel. Fungsi jarin- gan epitel yang menutupi tubuh, yaitu kulit, dan yang. melapisi rongga yang berhubungan dengan permukaan luar, terutama adalah protektif atau melind- ungi. Jaringan epitel itu menghindar- kan kerusakan jaringari di bawahnya, menghindarkan hilangnya cairan dari lapisan ini dan juga menghindarkan masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutupi kulit. Mikro organisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka. Fungsi pengeluaran sekret. Keban- yakan kelenjar dan duktusnya terdiri Gelembung berisi koloid Gb. 8 Pandangan mikroskopik dari struktur kelenjar tiroid. Gelembung-gelembung dibatasi oleh sel epitel kubik (silinder). Gb. 7 – Epitel peralihan dari kandung empedu
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif atas epitel silinder. Sering kali epitel yang meliputi kelenjar dan salurannya itu bergabung dengan permukaan, di tempat kelenjar itu berada. Kelenjar tubular (bentuk tabung) sederhana dan kelenjar bentuk kantong sebe- narnya hanya lapisan luar yang ter- lipat ke dalam sebagaimana tampak pada kelenjar tubular sederhana pada usus seperti nampak dalam gambar 9. Bila lekukan ini bersambung maka strukturnya menjadi lebih rumit, sep- erti terjadi pada pembentukan kelen- jar tubular majemuk pada ginjal dan kelenjar-tandan atau bentuk kantong majemuk, seperti pada kelenjar ludah dan pankreas. Kelenjar endokrin juga terdiri atas sel epitel, yang dapat mengelompok men- jadi satu massa atau melapisi rongga gelembung, seperti yang terjadi pada kelenjar tiroid. Gelembung-gelembung tiroid itu dilapisi oleh epitel silinder berbentuk kubus. Sel-sel ini mengel- uarkan sekret berupa koloid, tetapi ti- dak ada saluran keluar dari kelenjar itu, maka sekretnya langsung ke aliran da- rah atau melalui aliran limfe. Kelenjar. Kelenjar adalah organ sekretorik yang merupakan organ ter- pisah seperti hati, pankreas dan limpa; tetapi juga dapat berupa hanya satu lapis sel seperti kelenjar tubular seder- hana pada saluran pencernaan, rongga tubuh, dan sebagainya. (lihat gambar 9). Semua kelenjar mendapat aliran darah dalam jumlah yang cukup besar. Fungsinya yang khusus ialah memisah- kan bahan-bahan tertentu dari aliran darah, yang kemudian diolah menjadi getah atau sekret yang penting. Berbagai ragam kelenjar terdapat da- lam tubuh dengan fungsi masing-mas- ing berbeda, sehingga sulit untuk membuat suatu uraian kolektif atau membuat klasifikasi. Klasifikasi diusa- hakan seperti berikut: a. Kelenjar yang menuangkan sekret- nya langsung ke permukaan, yaitu kelenjar keringat, kelenjar sebaseus (lemak), dan kelenjar gastrik dan in- testinal. b. Kelenjar yang menuangkan sekret- nya tidak langsung ke permukaan tetapi melalui saluran, yaitu kelenjar ludah, pankreas, dan hati. c. Kelenjar buntu atau kelenjar tanpa saluran tergolong kelompok yang diuraikan sebagai organ endokrin. Kelenjar ini mengeluarkan sekretnya langsung ke darah. Kesehatan tubuh sangat tergan- tungpada kelenjar ini karena dengan sekretnya itu mereka secara kimiawi mengendalikan fungsi tubuh.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Membran. Lapisan sel yang mengkhu- suskan diri menyelaputi rongga-rong- ga badan disebut membran. Tiga membran terpenting ialah: Membran mukosa (selaput lendir), membran si- novial (selaput synovial), membran se- rus (selaput serosa) semua membran ini mengeluarkan cairan sekret untuk meminyaki atau membasahi rongga yang diselaputinya. Membran mukosa atau selaput lendir melapisi saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan beberapa bagian dari saluran urogenital. Di beberapa tem- pat sifatnya berbeda-beda. Dalam saluran pencernaan membran ini terdiri atas sel epitel silinder yang tersusun rapat. Beberapa daripadanya menggembung karena penuh beri- si lendir, maka itu disebut sel goblet (cangkir). Sel itu makin lama makin bengkak dan akhirnya pecah dan mengeluarkan sekretnya pada per- mukaan (lihat gambar 9). 1. Mukus (lendir) adalah sekret dari membran itu dan terdiri atas air, garam dan sejenis protein, yaitu musin, yang memberi sifat lengket pada sekret itu. 2. Membran sinovial melapisi lekuk sendi-sendi. Membran ini terdiri atas jaringan ikat yang halusdengan lapisan sel endotel gepeng pada permukaan. Sekret dari membran sinovial kental dan licin seperti isi telur mentah. 3. Membran serus (selaput serosa) dijumpai dalam dada dan abdomen menutupi organ- organ yang ada di dalamnya dan melapisi rongga itu. Pleura membungkus paru-pa- ru dan melapisi torax. Per- ikardium membungkus jan- tung dengan dua lapisan. Peritoneum membungkus organ-organ abdominal dan melapisi abdomen. Ciri-ciri yang pada umumnya terdapat pada ketiga membran serus itu ialah bahwa masing-masing mempunyai lapisan rangkap dua dan di sana-si- Gb. 9 – Jenis-jenis kelenjar A. Jenis kelenjar tubular sederhana seperti ditemukan dalam usus. Perhatikan terkoyakn- ya sel goblet B. Kelenjar sakular sederhana C. Kelenjar sakular majemuk atau kelenjar tandan seperti yang dijumpai pada kelenjar ludah (Ev- elyn.P (2002)
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif ni dapat dijumpai cekungan yang menampung cairan yang disekretkan oleh membran. Cairan serus ini san- gat mirip dengan serum darah atau limfe. Bertugas meminyaki dan selain itu juga mengandung bahan pelind- ung, menyingkirkan produk yang berbahaya serta mengirimkannya ke sistem aliran limfe untuk dihan- curkan. JARINGAN OTOT, JARINGAN SAFAF, JARINGAN IKAT Otot. Otot ialah jaringan yang mem- punyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi. Dan dengan jalan de- mikian maka gerakan terlaksana. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang men- gandung unsur kontraktil. Ada tiga jenis otot: a. Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka atau otot sadar). Setiap serabut otot itu bergaris melintang oleh adanya gambaran selang- seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan diselubungi membran halus yaitu sarkolemna (selaput otot). Sejumlah serabut berkumpul untuk membentuk berkas. Banyak berkas-berkas itu yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk membentuk otot besar dan otot kecil. Bila otot berkontraksi maka menjadi pendek, dan setiap serabut turut hergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika dirangsang oleh rangsang saraf. b. Otot polos (otot tidak bergaris, Gb. 11 — Gambaran mikroskopik dari jaringan otot tak bergaris Disampingnya: Serabut otot polos memperlihatkan nukleus dan ben- tuk(Evelyn P. 2002) Gb. 10 — Gambaran mikroskopis`dari se rabut otot kerangka bergaris Sampingnya: diagram dari dua serabut otot memperlihatkan kedudukan nuk leus.(Eve- lyn.P.(2002)
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar). Perkecualian otot jantung (lihat bawah) jenis ini berupa sel otot panjang ber- bentuk kumparan yang masih tampak sebagai sel (lihat gam- bar 11 ). Otot tak sadar ditemukan pada dinding pembuluh darah dan pembuluh limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang herongga, trakhea, dan bronkhi, pada iris dan musculus ciliaris mata, dan pada otot tak sadar dalam kulit. c. Otot sfinkter terdiri atas ling- karanserabutototyang•menge- lilingi lubang masuk atau lubang keluar sebuah saluran atau mu- lut saluran yang akan menutup erat bila berkontraksi. Contohn- ya termasuk sfinkter jantung dan sfinkter piloris pada mulut lambung. Seterusnya ada sfink- ter atau katub antara ileus dan kolon, sfinkter bagian dalam dan bagian luar dari anus dan uretra. Otot jantung ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan mengada- kan anastomose (hersambungan satu sama lain. tersusun memanjang sep- erti pada otot bergaris, berciri merah khas dan tak dapat dikendalikan oleh kemauan). Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut mio- genik yang membedakannyadengan neurogenik. Dalam keadaan normal gerakan jantung dikendalikan oleh saraf yang mensarafinya. Kontraksi otot. Bila otot dirangsang maka timbul masa latent yang pendek yaitu sewaktu rangsangan diterima. Kemudian otot berkontraksi, yang be- rarti menjadi pendek dan tebal, dan akhirnya mengendor dan memanjang kembali Gb. 12 — Gambaran mikroskopik dari otot jantung memperlihatkan percabangan khas dari sera- but-serabutnya. Di bawahnya: Lukisan serabut otot jantung(Evelyn P..2002)
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kontraksi pada serabut otot bergaris (otot sadar) berlangsung hanya dalam waktu sepersekian detik dan setiap kontraksi terjadi atas rangsang tung- gal dari saraf. Setiap kontraksi tung- gal mempunyai kekuatan yang sama. Kekuatan yang dipakai untuk her- kontraksi pada seluruh otot diratakan dengan menggantiganti jumlah sera- but yang berkontraksi serta frekwensi daripada kontraksi setiap serabut. Jika berkontraksi keras maka setiap serabut dapat berkontraksi lebih dari 50 kali tiap detik. Ada faktor-faktor tertentu yang mem- pengaruhi kekuatan kontraksi serabut otot. Kontraksi otot akan lebih kuat bila sedang regang dan hifa suhun- ya cukup panas. Kelelahan dan dingin memperlemah kekuatan kontraksi. Serabut otot tak bergaris berkontrak- si lebih lambat dan tidak bergantung pada rang- sang saraf, meskipun rang- sang saraf ini dapat mengubah kekua- tan kontraksinya. Tonus otot. Otot tidak pernah istirahat benar, meskipun kelihatannya demiki- an. Pada hakekatnya mereka selalu be- rada dalam keadaan tonus otot, yang berarti siap untuk bereaksi terhadap rangsangan. Misalnya kejutan lutut yang disebabkan oleh ketukan keras pada tendo patella mengakibatkan kontraksi dari extensor quadrisep fem- oris dan sedikit rangsangan sendi lu- tut. Ini adalah refleks yang terjadi aki- bat ada rangsangan pada saraf.Sikap tubuh ditentukan oleh tingkat tonus otot. Energi pada kontraksi otot didapa- ti dari perubahan adenosine trifos- fat (ATP) menjadi adenosine difosfat (ADP). Kemudian ADP segera beru- bah kembali menjadi ATP oleh tenaga yang tersedia dari pemecahan gliko- gen. Dengan adanya tambahan per- sediaan oksigen maka pemecahan ini berlangsung aerobik dan menghasil- kan karbon dioksida dan air. Jika tidak tersedia cukup oksigen maka glikogen hanya dipecahkan menjadi asam laktat (glikogen anaerobik) dan kadar asam laktat dalam darah bertambah. Ini ke- jadian yang biasa pada atlit-atlit. Tetapi pada penderita yang jantung atau ali- ran darahnya tidak sanggup mengan- tarkan darah dalam jumlah memadai kepada otot-otot yang sedang bekerja, hal ini terlalu cepat terjadi. Jaringan saraf. Jaringan saraf terdi- ri atas tiga unsur, (a) unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf, (b) unsur putih, serabut saraf dan (c) neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf. Setiap sel saraf dengan prosesusnya (juluran) disebut neuron. Sel saraf terdiri atas protoplasma yang berbulir khusus dengan nukleus besar dan dinding sel seperti pada sel lain-
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif nya. Berbagai juluran timbul dari sel saraf, juluran ini mengantarkan rang- sangan saraf kepada dan dari sel saraf. Jaringan ikat. Jaringan ikat melengka- pi kerangka badan. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat. 1. Jaringan areolar. Ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat dan yang tersebar luas pada seluruh tubuh. Letaknya langsung di bawah permukaan kulit mukosa dan membentuk jaringan subkutan dan submu- kosa. Jaringan ini juga mem- bentuk sarung fasia. Sarung fasia ini mendukung, mengikat serta menyambung otot, saraf, pembuluh darah dan organ lain. 2. Jaringan areolar terdiri atas suatu matriks (bahan) yang ter- buat dari zat interseluler dan yang memuat sel-sel jaringan ikat. Ke dalam jaringan areolar ini terjalin berkas-berkas ser- abut putih halus yang terben- tuk dari benang-benang ikal (berombak) dan tersebar di seluruh matriks dalam segala jurusan dan tersusun sedemiki- an sehingga membentuk suatu jalinan. Serabut-serabut ini ter- diri atas kolagen, yaitu bahan sejenis gelatin, dan disatukan oleh musin.Serabut elastik tam- pak berwarna kuning dan terdi- ri atas elastin, juga merupakan bagian dari struktur ini. Sera- but-serabut elastik halus dan kelihatan kuat dan lurus. Ruang antar jaringan tempat menam- pung limfe adalah besar dan dari limfe itulah sebagian besar makanan untuk jaringan areolar diambil. Ruangan lim- fe itu bersambung satu dengan lain dan di sinilah, di dalam ruang-ruang ini banyak dibuat zat-zat imum (penge- bal) yang melindungi tubuh terhadap penyakit. 3. Jaringan limfoid retiformik (re- tikuler) atau jaringan adenoid mirip dengan jaringan areolar. Tetapi ada sejenis sel tertentu, yaitu limfosit, didapati dalam jumlah sangat besar dan mem- bentuk massa terbesar dari ja- ringan ini. Limfosit-limfosit ini disatukan oleh serabut halus Gb. 13 – Jaringan areol A. Sel jaringan ikat B. Serabut putih C. Serabut elastic (Evelyn, 2002)
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif jaringan ikat yang disebut ser- abut retikuler. Serabut-sera- but ini nampak seperti serabut kolagen yang belum matang. 4. Jaringan mukoid dijumpai pada tali umbulikus (tali pusar) pada waktu lahir, yaitu di dalam zat “jelly” dari Wharton. Jaringan ini dijumpai pada orang dewasa dalam cairan vitreus pada mata. 5. Jaringan adiposa. Jaringan adiposa atau jaringan lemak ditimbun di sebagian besar bagian tubuh. Dihubungkan dengan jaringan areolar dengan cara penyebaran sel-sel lemak yang khusus disediakan untuk menampung zat lemak, jaringan ini dapat dijumpai dalam semua jaringan subkutaneus, kecuali di kelopak mata, penis dan di dalam rongga tengkorak. Fungsi. Untuk mendukung dan mempertahankan kedudukan organ dalam tubuh. Misalnya ginjal terbenam sama sekali dalam lemak. Untuk membentuk lapisan pelindung bagi tubuh. Sebagai tempat penyimpanan air dan lemak, yang bila diperlukan dapat diserap kembali, dan menyediakan sumber panas dan energi untuk keperluan tubuh melalui proses pembakaran dalam jaringan sewaktu metabolisma. Jaringan elastik. Bentuk jaringan ikat ini mengandung serabut elastik dalam jumlah yang besar. Jaringan ini dijumpai dalam dinding arteri dan pipa udara saluran pernapasan dan membantu supaya pembuluh dan saluraninitetapterbuka.Jugaterdapat dalam ligamen (tali sendi) tertentu, seperti pada ligamentum subflava dari tulang belakang yang karena sifat elastik dan dapat diregangkan itu, sangat membantu kerja otot untuk mempertahankan posisi tertentu, seperti mempertahankan kedudukan tegak rangkaian tulang belakang. Jaringan fibrus sering disebut jaringan fibrus putih sebab terutama terbentuk dari serabut kolagen putih yang tersusun dalam alur yang tegas. Susunan ini memberi kekuatan yang besar, dan jaringan fibrus memang dijumpai di tempat yang memerlukan pertahanan. Di antara berkas-berkas serabut putih itu terletak beberapa jaringan areolar yang memuat serabut-serabut saraf, aliran limfe dan pembuluh darah yang melayani daerah ini. Jaringan fibrus adalah ulet dan kuat. Membentuk ligamen, kecuali ligamen yang elastik dan tendon. Duramater yang melapisi tengkorak dan saluran tempat serabut saraf lewat, periosteum yang menutupi tulang-tulang, lapisan terkuat dari fasia yang memisahkan berkas-berkas
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif otot, lapisan fibrus dari perikardium, dan selubung sklera dari mata, adalah contoh-contoh jaringan fibrus. Tulang rawan (kartilago) terbuat dari bahan yang padat, bening dan putih kebiru-biruan. Sangat kuat tetapi ku- rang dibandingkan dengan tulang. Dijumpai terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Mula-mula tulang embrio adalah tulang rawan. Kemudi- an hanya pusat-pusat yang masih tum- buh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur dewasa tercapai, maka tulang rawan hanya di- jumpai sebagai penutup ujung-ujung tulang. Tulang rawan tidak mengand- ung pembuluh darah tetapi diselubun- gi membran, yaitu perikhondrium, tempat tulang rawan mendapatkan darah. Ada tiga jenis utama tulang rawan yang memperlihatkan ciri-cirinya yang khas, yaitu ulet, lentur dan kokoh. a. Tulang rawan hialin terdiri atas serabut kolagen yang terbe- nam dalam bahan dasar yang bening seperti kaca dan ulet. Kuat dan elastik dan dijumpai menutupi ujung tulang pipa se- bagai tulang rawan sendi. Juga pada tulang rawan iga, pada hi- dung, larynx, trakhea dan pada bronkhus supaya tetap terbuka. Juga membentuk tulang rawan sementara yang kemudian akan dibentuk menjadi tulang. Pada embrio dan janin yang sedang tumbuh bertugas sebagai pen- yangga sementara untuk men- dukung jaringan lainnya sampai terbentuk tulang yang meng- gantikannya. Sel tulang rawan hialin pada dasarnya disusun dalam kelompok-kelompok ke- cil di dalam matriks yang kuat. b. Tulang rawan fibrosa terben- tuk oleh berkas-berkas serabut dengan _sel tulang rawan ter- susun di antara berkas serabut itu dan dijumpai di tempat yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa mem- perdalam rongga dari cawan- cawan tulang seperti ase- tabulum (cawan) dari tulang koxa (tulang panggul), dan rongga glenoid dari skapula. Tulang rawan fibrosa juga mem- bentuk tulang rawan interarti- Gb. 14 — Hialin, tulang rawan persendian memperlihatkan sel-sel yang berada dalam matriks homogen
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 17Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif kuler, seperti pada tulang rawan semilunar pada lutut, dan tulang rawan penghubung seperti pada diskus intervertebralis dari tulang belakang dan bantalan tulangrawanpadasimfisispubis. c. Tulang rawan elastik sering disebut tulang rawan elastik kuning sebab mengandung sejumlah besar serabut elas- tik berwarna kuning. Terdapat pada daun telinga, epiglotis dan tabung Eustakhius (farin- gotimpanik). Bila ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke bentuknya semula. Struktur tulang dan pertumbuhann- ya. Tulang adalah jaringan yang pal- ing keras di antara jaringan ikat lain- nya pada tubuh. Terdiri atas hampir 50 persen air. Bagian padat selebihn- ya terdiri atas berbagai bahan miner- al, terutama garam kalsium 67 persen, dan bahan seluler 33 persen. Struktur tulang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ialah struktur kasar, dan den- gan pertolongan mikroskop dapat diperiksa struktur halusnya Tulang terdiri atas dua jenis jaringan: jaringan kompak (padat) dan jaringan seperti spon. Jaringan kompak tulang keras dan pa- dat dijumpai dalam tulang pipih dan tulang pipa dan sebagai lapisan tipis penutup semua tulang. Jaringan tulang berbentuk jala mempunyai struk- tur seperti spon. Dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah an- tara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada skapula, kranium, sternum dan iga-iga. Struktur kasar tulang pipa. Tulang pipa, seperti tulang anggota badan, memi- liki kedua varietal jaringan tulang. Bila digergaji secara longitudinal (meman- jang) maka dapat dilihat ada jarin- gan kompak dan jaringan bentuk jala. Tulang pipa dapat dibagi dalam batang atau bagian tengahnya dan kedua ujungnya. Bila batangnya dipotong melintang maka akan tampak jaringan tulang padat dan sebuah rongga di tengahnya kanalis (saluran) medularis, berisi sumsum tulang yang berwarna kuning. Bila ujung tulang pipa yang di- potong, maka ruangan dalam jaringan Kanselus tampak berisi sumsum tulang yang merah. Dalam sumsum kuning terbanyak terdapat sel lemak dalam Gb. 15 --- Tulang rawan fibrosa seperti pada cakram in- tervertebral, memperlihatkan sel-sel berderet antara berkas-berkas serabut. (Evelyn P.2002)
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif sumsum merah terdapat sangat ban- yak sel darah merah. Sumsum tulang yang merah ialah tempat terbentuknya balk sel darah merah maupun sel dar- ah putih. Struktur halus irisan transversal (melintang) dalam lapis tulang yang padat (gambar 16) memperlihatkan lukisan indah berupa lingkaran-ling- karan. Dalam pusat tiap lingkaran terdapat kanal (saluran) Havers. Lem- peng-lempeng tulang atau lamela dis- usun konsentris sekitar saluran dan di antara lempeng-lempeng itu terdapat ruangan kecil-kecil yang disebut laku- na. Ruangan-ruangan ini mengandung sel-sel tulang, saling bersambungan satu dengan lain, dan juga disam- bungkan dengan saluran Havers di tengah-tengah oleh saluran-saluran kecil bernama kanalikuli. Setiap lukisan yang terbentuk dengan demikian mer- upakan satu sistem Haters yang leng- kap terdiri atas: Saluran Havers di pusatnya berisi urat saraf, pembuluh darah dan ali- ran limfe,lamela yang tersusun kon- sentris,lakuna yang mengandung sel tulang, dan kanalikuli yang memancar di antara lakuna dan menggandeng- kannya dengan saluran Havers. Daerah di antara sistem-sistem Hav- ers ini terjadi atas lamela interstisiil, sedangkan kanalikuli tersusun agak berlainan. Gambar 17 memperlihatkan bagaimana saluran Havers berjalan memanjang melalui tulang dan juga memperlihatkan perbedaan antara sistem Havers dan struktur di antara- nya. Lamela dalam jaringan bentuk jala ter- susun kurang teratur dan tidak mem- punyai saluran Havers, sedangkan pembuluh darah bercabang-cabang dalam ruangan interstisiil yang berisi sumsum untuk memberi persediaan darah kepada pembuluh darah yang lebih halus. Gb. 16 — Gambaran mikroskopik dari iri san melintang dalam tulang padat yang memperlihatkan kanal-kanal Haversi, lamela-lamela berupa cincin-cincin kon sentris dan kanalikuli (Evelyn P.2002) Gb. 17 — Gambaran mikroskopik dari irisan memanjang tulang memperlihatkan sistema Ha versi terdiri atas lamela dan kanal, juga penyusunan jaringan interstisiil dari struktur tulang di antara sistema Haversi. (Evelyn P 2002)
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 19Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Periosteum ialah membran vaskular fibrus yang melapisi tulang. Pembu- luh darah sangat banyak dijumpai di dalamnya dan membran itu melekat erat pada tulang. Pembuluh darah yang berasal dari periosteum ber- cabang-cabang ke dalam tulang. Pada tulang yang sedang tumhuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang di an- tara periosteum dan tulang dan dari perlipatgandaan sel tadi pertumbuhan melingkar dari tulang dapat terjadi.Se- bagai tambahan kepada darah yang berasal dari periosteum, tulang pipa juga diantari darah oleh arteri nutritif khusus, yang menembus secara oblik (menyerong) di tempat yang terlind- ung dalam hal tulang lengan pembu- luh itu mengarah ke jurusan siku, dan pada estremitas hawah mengarah ke jurusan menjauh dari lutut. Lubang tempat pembuluh itu menembus terli- hat dengan jelas pada tulang pipa. Perkembangan dan pertumbuhan tulang. Tulang berkembang dari tulang rawan maupun dari membran yang ter- susun dari serabut jaringan ikat. Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari membran, dan karena itu dinamai tulang membran. Sedangkan tulang pipa berkembang dari tulang rawan, maka itu disebut tulang kartilago. Pembentukan tulang dari membran. Membran jaringan ikat yang menja- di asal tulang pipih, misalnya tulang tengkorak, mendapat persediaan da- rah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipatgandaan sel da- lam membran sampai terbentuk se- buah jalinan halus dari tulang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan jaringan tulang yang padat dan keras berlapis perios- teum yang terpisah satu dengan lainn- ya oleh sebuah lapisan tulang intersti- siil yang mirip jaringan tulang kansellus (bentuk jala). Pembentukan tulang dari membran. Membran jaringan ikat yang menja- di asal tulang pipih, misalnya tulang tengkorak, mendapat persediaan da- rah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipatgandaan sel da- lam membran sampai terbentuk se- buah jalinan halus dari tulang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih yang terdiri atas dua lapisan jaringan tulang yang padat dan keras berlapis perios- teum yang terpisah satu dengan lainn- ya oleh sebuah lapisan tulang intersti- siil yang mirip jaringan tulang kansellus (bentuk jala). Pembentukan tulang dari tulang rawan (osifikasi tulang rawan). Sewaktu em- brio berkembang semua tulang pipa pada mulanya berupa batang-batang tulang rawan yang diselubungi oleh perikhondrium (membran yang me-
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif nutupi tulang rawan). Sebuah pusat osifikasi pertama yang disebut diafisis tampak di tengah jaringan yang kelak akan menjadi tulangtulang pipa itu. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel tulang berkembang. Perikhon- drium menjadi periosteum dan dari sini sel tulang ditempatkan sedemikian sehingga tulang dapat tumbuh, baik sirkumferens (melingkar) maupun me- manjang. Karena fungsi periosteum itulah maka ahli bedah sangat ber- hati-hati bila mengoperasi tulang ia akan mengembalikan periosteum ke kedudukan semula, sebab dari sinilah pembentukan tulang baru berasal. Kini tulang yang sedang tumbuh itu terdi- ri atas batang (diafisis), dan dua ujung (epifisis). Kemudian dalam proses perkemban- gan selanjutnya timbul sebuah pusat osifikasi kedua di setiap ujung atau epi- fisisnya, osifikasi bermula dari sini dan meluas ke arah batang dan sekaligus juga ke arah ujung setiap epifisis. Ujung tulang tetap tertutup oleh tulang rawan hialin, yang menjadi tulang rawan sen- di. Di antara batang (diafisis) dan setiap ujung (epifisis) tetap ada selapis tulang rawan. Lapisan ini disebut tulang rawan epifiseal (lihat gambar 18), yang tetap ada sampai tulang menjadi dewasa. Akromegali yaitu kelainan yang dise- babkan oleh gangguan fungsi lobus anterior dari kelenjar hipofisis . Bila terjadi sebelum tulang rawan epifiseal hilang, maka akibatnya terjadi gigan- tisme. Tetapi epifiseal selesai, maka hanya tulang-tulang tertentu yang terkena, yaitu tangan dan rahang. Dua jenis sel tulang terlibat dalam pemba- ngunan tulang, yaitu osteoblast yang membangun tulang dan osteoklast yang menghancurkan tulang. Den- gan jalan demikian bagian yang pa- dat tetap terbentuk dan ronggarong- ga dan saluran-saluran juga tersusun. Catatan klinik Perkembangan tulang memerlukan diit yang berimbang dengan balk dan ber- isi semua unsur makanan yang pent- ing, khususnya memerlukan kalsium dan fosfor. Seorang dewasa memer- lukan 1 gram kalsium sehari. Pada ke- hamilan diperlukan lebih banyak lagi karena serum darah si ibu harus juga menyediakan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi sewaktu janin berkembang. Kalsium didapat dari susu, keju, kubis, wortel dan sayur-sayuran lain. Sedangkan fos- for dari susu, kuning telur dan sayuran hijau.. Makanan yang mengandung vi- Gb 18 — Kedudukan tu lang rawan epifisis da lam ujung bawah femur dan ujung atas tibia dan fibula.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 21Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif tamin D yang memperlancar absorpsi kalsium adalah penting untuk proses kalsifikasi tulang. Kekurangan vitamin D dalam makanan anak akan menim- bulkan penyakit riket, sebab absorp- si kalsium tidak memadai, sehingga kalsifikasi tulang terhambat dan tulang menjadi lembek. Pada orang dewasa kekurangan itu menimbulkan osteo- malasia. Diperkirakan bahwa lebih dari 90 pers- en kalsium dalam tubuh berada dalam tulang dan gigi. Juga meskipun tulang telah berhenti tumbuh, bukannya menjadi pasif. Sel serta susunan kimianya terus-menerus diperbaharui dengan pengaruh hor- mon-hormon dan tekanan berat badan serta kegiatannya. Jika seorang pa- sien diharuskan istirahat penuh untuk jangka waktu panjang, maka beberapa unsur tulang akan terbawa masuk ke aliran darah, sehingga struktur tulang menjadi lemah. Dalam osteoporosis, seluruh kerang- ka tubuh, terutama tulang pung- gung, terkena. Akibatnya terjadinya pemendekan tulang punggung dan kifosis (bongkok). Osteoporosis juga dapat terjadi pada tulang di sekitar sendi karena tertahan balutan gips un- tuk jangka waktu lama. Pada osteititis deformans atau penya- kit Paget pada tulang, sebuah tulang atau lebih dapat terkena, sehingga cenderung mudah mengalami fraktur patologik. Dalam beberapa keadaan tertentu keti- dakseimbangan kadar kalsium dalam tulang, dapat mengakibatkan tulang menjadi lunak dan membengkok atau sebaliknya menjadi padat dan keras seperti marmer. Pada umumnya kes- eimbangan antara kalsium yang masuk tubuh dan kadarnya dalam tulang dija- ga oleh kelenjar paratiroid Robekan epifisis. Sambungan antara batang dan ujung tulang pada masa kanak-kanak dapat retak akibat cedera. Hal inilah yang mengakibatkan suatu keadaan yang disebut epifisis yang tergelincir. Periostitis ialah radang dari periosteum dan ini dapat berkaitan dengan infeksi pada jaringan tulang atau osteomielitis. Penyakit malignum (ganas). Meskipun relatif jarang tulang dapat diserang oleh tumor, yaitu sarkoma; karsinoma pada tulang lebih sering dijumpai dar- ipada sarkoma.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari fungsi pada zat hidup dan menerang- kan faktor-faktor fisik dan kimia yang bertanggung jawab akan asal, perkem- bangan dan gerak maju kehidupan Sifat yang sama pada semua sel per- lu nutrisi untuk mempertahankan ke- hidupannya, menggunakan oksigen untuk membentuk energi ( bergabung dengan karbohidrat, lemak, protein) , dan berkembang biak Morfologi/bagian-bagian Sel terdiri dari a. Membran Sel, Sitoplasma dan organelnya b. Inti sel. c. Membran sel Terdiri dari d. Lipid dan protein e. Sifat semipermeabel f. Ketebalan 7,5 nm g. Lemak utama yang memben- tuk: fosfolipid h. Protein: 50% massa membran Sitoplasma dan organelnya terdiri dari, mitokondria, lisosom, retikulum endo- plasma, aparatus golgi. Inti sel terdiri dari Kromosom, DNA, Gen, Nukleolus, RNA Jaringan, di dalam tubuh empat kelompok jaringan dikenal sebagai jaringan dasar. Yaitu jaringan epitel, ja- ringan muskulus (otot), jaringan saraf (nervus) dan jaringan ikat (konektif). Jaringan epitel adalah sel yang me- nutupi permukaan tubuh dan semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran dasar. Jaringan Dasar Tubuh terdiri dari • Jaringan epitel: e. gepeng se- derhana, e. kubus sederhana, silinder sederhana, e. bersilia/ berambut, e. peralihan, • Jaringan ikat: areolar, adifosa dan elastik • Jaringan otot: otot rangka/ otot sadar, otot polos/otot tak sadar • Jaringan saraf; sensorik dan motorik Fungsi jaringan epitel. Fungsi jarin- gan epitel yang menutupi tubuh, yaitu kulit, dan yang. melapisi rongga yang berhubungan dengan permukaan luar, terutama adalah protektif atau melind- ungi. Jaringan epitel itu menghindar- kan kerusakan jaringari di bawahnya, menghindarkan hilangnya cairan dari lapisan ini dan juga menghindarkan masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutupi kulit. Mikroorganisme ti- dak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka Rangkuman
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 23Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kelenjar Klasifikasi seperti berikut: a. Kelenjar yang menuangkan sekret- nya langsung ke permukaan, yaitu kelenjar keringat, kelenjar sebaseus (lemak), dan kelenjar gastrik dan in- testinal. b. Kelenjar yang menuangkan sekret- nya tidak langsung ke permukaan tetapi melalui saluran, yaitu kelenjar ludah, pankreas, dan hati. c. Kelenjar buntu atau kelenjar tanpa saluran tergolong kelompok yang diuraikan sebagai organ endokrin . Kelenjar ini mengeluarkan sekretnya langsung ke darah. Kesehatan tubuh sangat tergan- tung pada kelenjar ini karena dengan sekretnya itu mereka secara kimiawi mengendalikan fungsi tubuh Jaringan Otot, otot bergaris (otot lurik, otot kerangka atau otot sadar),Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jaringan tulang, tulang rawan (kartila- go) terbagi tiga, hialin, fibrosa, elastic Struktur tulang terbagi dua: Struk- tur tulang kasar/tulang pipa, struktur tulang halus irisan tranversa. Pemben- tukan tulang, ada yang terbentuk dari membrane menjadi tulang pipih dan ada yang terbentuk dari tulang rawan yang akan menjadi tulang pipa Otot Polos ada 2 jenis , otot polos viseral (terutama di dinding visera : usus,uterus,ureter) dan otot polos multi – unit (otot iris ) Kontraksi dan relaksasi otot polos • Pengikatan asetilkolin pada reseptor muskarinik • Peningkatan influks Ca2+ ke da- lam sel • Pengaktifan kinase miosin rantai ringan yang bergantung pada kalmodulin • Fosforilasi miosin • Peningkatan kegiatan miosin ATPase dan pengikatan miosin pada aktin • Kontraksi • Defosforilasi miosin oleh fosfa- tase miosin • Relaksasi atau kontraksi yang dipertahankan oleh mekanisme jembatan pengunci. Energi yang dibutuhkan pada kontrak- si otot, ADP diubah menjadi ATP oleh tenaga dari pemecahan glikogen, den- gan bantuan O2 pemecahan tsb meng- hasilkan CO2 dan H2O, bila tanpa O2, glikogen dipecah menjadi asam laktat Beda kontraksi otot jantung dan otot lurik, Otot lurik bisa mengalami tetani sedangkan otot jantung tidak
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 24Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Langkah-langkah Terhadap soal-soal tugas yang diberikan di bawah ini, Anda diminta mengerjakannya di lembar kertas tersendiri (tidak di dalam modul). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, barulah Anda dipersilakan untuk melihat Kunci Jawaban dan membandingkan-nya dengan jawaban Anda. Periksalah hasil pekerjaan Anda. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal-soal tugas dengan 80% benar, maka Anda diperkenan- kan untuk melanjutkan kegiatan belajar Anda untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. Manakala Anda belum berhasil menjawab 80% benar soal-soal tugas, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali uraian materi Kegiatan Belajar-1 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah selesai mempelajari ulang materi pembelajaran dan yakin telah memahaminya, barulah Anda mengerjakan kembali soal-soal tugas Kegiatan Belajar-1. Semoga kali ini, Anda lebih berhasil dan dapat menyelesaikannya dengan 80% benar atau lebih. wwManakala setidak-tidaknya Anda telah berhasil menjawab soal tugas dengan 80% benar, maka Anda dipersilakan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran Anda mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 25Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tes Formatif untuk KB 1 Setelah selesai mempelajari materi pelatihan yang diuraikan/dibahas pada Kegia- tan Belajar-1 dan sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran yang berikutnya pada Kegiatan Belajar-2, ANDA diharuskan untuk mengerjakan soal-soal berikut ini. Setelah mengerjakan semua soal tugas, ANDA akan dapat mengetahui sam- pai sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap materi pelatihan yang telah ANDA pelajari pada Kerjakanlah soal-soal tugas di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling anda anggap paling benar 1. Di dalam sel terjadi asimilasi makanan .Manakah bagian sel yang bertu- gas memisahkan zat kimia untuk menjadi komplek seperti asam amino menjadi protein ? a. Inti sel b. Kulit sel c. Sitoplasma d. Protoplasmanya e. Cairan interstisiil 2. Sel memiliki kegiatan Yang dimaksud kegiatan pertumbuhan dan per- baikan yang disebut dengan kegiatan konstruktif dari sel yang sifatnya anabolik atau anabolisma Manakah yang dimaksudkan hal tersebu? a. Mengganti bagian-bagian sel yang usang b. Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna c. Membuang sisa metabolisme d. Mempertahankan fungsinya e. Menambah cairan sel Test Formatif
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 26Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3. Sitoplasma yang melakuka proses katabolic atau pernafasan badan sel. Manakah bagian dari sitoplasma yang melakukannya? a. Sitoplasma dasar b. Mitokhondria c. Alat Golgi d. Sentrosom e. Membran sel 4. Fungsi lain dari sel sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa bahan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk.bagian yang manakah dari sel yang melakukan tugas itu? a. Membran sel b. Alat Golgi c. Sentrosom d. Metokhondria e. Sitoplasma 5. Penentu-penentu genetik atau keturunan yang dinamai gen dilakukan oleh bagian nucleus (inti sel) . Bagian mana dari nucleus yang melkukan hal tersebut?. a. Khromosum b. Protoplasma c. Sitoplasma d. Membran sel e. Metokhondria 6. Jaringan yang menutupi permukaan tuhuh, melapisi rongga yang ber- hubungan dengan permukaan luar, merupakan sifat melindungi (protek- tif) dari jaringan. Jaringan manakah yang melakukan? a. jaringan muskulus (otot),
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 27Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif b. jaringan saraf (nervus) c. jaringan ikat (konektif). d. Jaringan campuran e. jaringan epitel 7. Ada salah satu organyang bersifat sekretorik, yang memiliki fungsi khu- sus , memisahkan bahan-bahan tertentu dari aliran darah, dan kemudian diolah menjadi getah atau secret. Apakah nama organ tersebut? a. Kelenjar b. Membran c. Mukus d. Musin e. Jaringan adifosa 8. Kelenjar diklasifikasikan sesuai jenis dan tempat pengeluaran sekresinya. Kelenjar apakah yang menuangkan sekretnya langsung ke permukaan? a. Kelenjar keringat b. kelenjar ludah c. Kelenjar pankreas, d. Kelenjar Endokrin e. Kelenjar hati 9. Salah satu fungsi membrane adalah melapisi. Membran apakah yang melapisi lekuk sendi-sendi? a. Membran mukosa b. Membran synovial c. Membran serus d. Mukus e. Musin
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 28Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10. Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi. Bagaimanakah sifat khusus tersebut? a. mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis yang bersifat miogenik b. Mengadakan kontraksi tergantung saraf yang menyarapinya c. Mengadakan kontraksi sesuai kehendak kita d. Kontraksinya bersifat neorogenik e. Kontraksi tetap tanpa ada berhenti 11. Ada tiga jenis jaringan ikat salah satu adalah jaringan mukoid yaitu di da- lam zat “jelly” dari Wharton Di manakah sering dijumpai jaringan tersebut?. a. Tali umbulikus bayi b. Hidung bayi c. Telinga orang tua d. Tumit bayi e. Jari-jari 12. Jenis yang lain dari jaringan disebut jaringan elastic. Di mana tempat jarin- gan tersebut? a. Dinding arteri dan pipa udara saluran pernapasan b. Daerah persendian besar c. Padapersendian jari-jari d. Daerah sendi pinggul e. Daerah sendi pinggang 13. Perkembangan pembentukan tulang berasal dari bebrapa unsur. Dari apakah asal pembentukan tulang pipih? a. membran b. Tulang rawan
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 29Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif c. Jaringan ikat d. Jaringan adifosa e. Jaringan kompak 14. Dan dari apakah pembentukan tulang pipa? a. Membran b. Tulang rawan c. Jaringan ikat d. Jaringan adifosa e. Jaringan kompak 15. Sebagian besar tulang dibentuk dari kalsium. Berapakah orang dewasa memerlukan kalsium sehari? a. Satu gram b. Lima gram c. Sepuluh gram d. Sebelas gram e. Empat belas gram Bagaimana menurut ANDA? Apakah ANDA sudah selesai mengerjakan soal-soal latihan tersebut di atas? Jika seandainya belum, cobalah lanjutkan sampai semua soal selesai ANDA kerjakan. Manakala sudah semua soal selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa jawaban ANDA dengan menggunakan Kunci Jawaban Soal-soal Latihan yang tersedia pada bagian akhir Modul ini. Setidak-tidaknya ANDA di- harapkan dapat menyelesaikan 80% soal-soal latihan Kegiatan Belajar-1 dengan benar. Pada dasarnya, apabila ANDA mempelajari materi yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1, pastilah tidak sulit untuk menjawab kesepuluh soal latihan tersebut di atas. Manakala hasil mengerjakan soal-soal latihan belum mencapai 80% benar, sebaiknya ANDA disarankan untuk mempelajari kembali materi pelatihan Kegia- tan Belajar-1 terutama bagian-bagian tertentu yang memang belum sepenuhn- ya ANDA pahami. Apabila memang ANDA sudah berhasil menjawab 80% benar
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 30Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif soal-soal latihan atau bahkan semua soal dapat ANDA selesaikan dengan benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran ke materi pelatihan yang diuraikan/dibahas pada Kegiatan Belajar-2. STOP SEJENAK! Periksalah Jawaban Anda! Bagaimana hasil jawaban ANDA setelah melihat Kunci Jawaban? Semoga saja semua jawaban benar. Jika demikian, maka SELAMAT bagi ANDA yang telah ber- hasil mengerjakan soal-soal tugas. Apabila seandainya belum sepenuhnya ber- hasil atau belum berhasil menjawab dengan 80% benar, maka sebaiknya ANDA pelajari kembali materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 ter- utama yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang belum ANDA pahami. Setelah selesai mempelajari ulang materi pembelajaran tertentu (yang sebelumn- ya masih belum benar-benar ANDA pahami), cobalah kerjakan kembali soal-soal tugas Kegiatan Belajar-1. Semoga kali ini, ANDA benar-benar dapat menyele- saikan semua soal tugas Kegiatan Belajar-1 dengan benar. Bagaimana? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal tu- gas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES tentunya bagi ANDA dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2