SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Entomologi & Mikologi
Semester 02
Kegiatan Belajar IV
Parasit
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
http://farm4.staticflickr.com/3585/3380823969_eecbce468c_o.jpg
Klasifikasi Arthropoda
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5b/Baltic_amber_inclusions_-_%28Arthropoda,_Malacostraca,_Isopoda%29.JPG
Entomologi
Antrophoda
Entomologi ialah ilmu yang mempelajari tentang
serangga dan binatang yang termasuk Phylum
Arthropoda. Arthropoda adalah golongan binatang
yang beruas-ruas/berbuku-buku. Sedangkan
Arthropoda itu sendiri berasal dari kata: arthron yang
berarti ruas-ruas dan podea yang berarti kaki.
http://mcgregor.sbs.auckland.ac.nz/files/2010/12/fly-anterior-close.jpg
Antrophoda
1. Kelas Insecta-terdiri dari nyamuk, kutu penghisap
darah, kutu busuk, kutu rambut, lalat dan lain-lain
2. Kelas Arachnida-terdiri dari kutu pengisap darah,
tungau dan kalajengking.
3. Kelas Crustacea-terdiri dari Cyclops
Klasifikasi
http://www.zun.com.br/fotos/2011/12/filo-artr%C3%B3podes.jpg
Kepentingan Anthropoda
dalam Parasitologi
http://www.usca.edu/biogeo/zelmer/parasit/arth/pedicap.jpg
Entomologi
Agent penyebab
langsung penyakit/
ketidaknyamanan
Kejengkelan – kejengkelan muncul datang dari
kegiatan serangga yang mengganggu, seperti
terbang di sekitar atau mendarat di kepala, dan
makanan, mengisap darah, meskipun arthropoda
tidak mengambil darah yang cukup untuk
menyebabkan masalah medis pada manusia.
1
http://intisari-online.com//media/images/6663_mengapa_kita_digigit_nyamuk.jpg
Agent penyebab
langsung penyakit/
ketidaknyamanan
Entomophobia. Entomofobia adalah ketakutan
irasional terhadap serangga. Salah satu bentuk
ekstrim dari entomophobia adalah delusi parasitosis,
di mana individu menjadi yakin bahwa mereka penuh
dengan serangga padahal sebenarnya tidak ada kutu
2
http://fc07.deviantart.net/fs20/f/2007/305/a/e/Entomophobia_by_philho.png
Agent penyebab
langsung penyakit/
ketidaknyamanan
Envenomisasi (Envenomization) - adalah pengenalan
racun ke dalam tubuh manusia dan hewan.
Arthropoda juga dapat memasukkan racun ke host.
3
http://www.celiaccentral.org/SiteData/docs/DHcloseupl/ad902482e3f51aaf/DH_closeup_large.jpg
Agent penyebab
langsung penyakit/
ketidaknyamanan
Reaksi alergi- respon hipersensitif terhadap protein
serangga. Semua mekanisme yang terkait dengan
pengenalan racun juga dapat menyebabkan
paparan alergen. Berat ringannya akibat racun
tergantung pada faktor individu dan spesies
arthropoda.
4
http://comfortzonesc.com/wp-content/uploads/2010/12/LittleGirl_Sneeze.jpg
Agent penyebab
langsung penyakit/
ketidaknyamanan
Dermatosis dan dermatitis - dermatosis adalah
penyakit kulit dan dermatitis adalah peradangan kulit.
Dermatosis dan dermatitis dapat disebabkan oleh
kegiatan arthropoda
5
http://farm5.staticflickr.com/4004/4703669338_10a83dc0f4_o.jpg
Agent penularan
(vektor) penyakit
Arthropoda membawa atau memindahkan bibit
penyakit tanpa mengubah perkembangan atau
multiplikasinya. Misalnya lalat rumah yang secara
kebetulan hinggap di feses, memindahkan Shigella
dysenteriae ke makanan yang terbuka sehingga terjadi
penularan penyakit dysentri.
Transmisi mekanik (Mechanical carrier)1
http://3.bp.blogspot.com/-9J9AWJWDSQA/UCieRm1hZ0I/AAAAAAAABcI/ykgRv9wdGKU/s1600/lalat11.jpg
Agent penularan
(vektor) penyakit
Arthropoda menjadi pembawa biologis terhadap
penularan penyakit, dengan melibatkan tahap-tahap
tertentu dalam siklus hidup parasit terjadi dalam
tubuh serangga. misalnya Nyamuk Anopheles
Tranmisi biologis (Biological carrier)2
http://wallpaperson.net/_ph/20/192085068.jpg
Vektor Arthropoda Jenis Parasit Penyakit Reservoir
Anopheles sp. Plasmodium sp Malaria Manusia
Aedesaegypti
Anopheles sp
Mansonia sp
Culex fatigans
Wuchereria brancofti
W. malayi filariasis
Manusia
Xenopsylia cheopsis Pasteurella pestis Pest bubo tikus
Pediculus humanus Ricketsia prowazeki Epidemic thypus manusia
Aedes aegypti Virus dengue
Demam berdarah
(DHF)
manusia
Aedes aegypti Virus yellow fever Yellow fever monyet
Gangguan Kesehatan
yang Berhubungan
dengan Anthropoda
http://www.wikihow.com/images/7/7d/Stop-Scratching-Irritated-Skin-Step-7.jpg
Entomologi
Lalat
Larva ini biasanya hidup pada makanan manusia,
atau jaringan hewan yang nekrotik/busuk, atau feses.
Lalat rumah dapat menyebarkan sejumlah penyakit
manusia karena kebiasaan mereka mengunjungi
hampir tanpa pandang bulu kotoran dan bahan
higienis lain dan pangan masyarakat
http://wallpaperson.net/_ph/20/192085068.jpg
Nyamuk
Nyamuk Parasit
Nyamuk Anopheles Plasmodium sp.
Nyamu Culex Wuchereria bancrofti
Nyamuk Aedes Wuchereria bancrofti, yellow fever virus
Mansonia Brugia malayi
Pinjal Kutu bisa ektoparasit, yang kadang-kadang dapat
menyebabkan dermatitis alergi dan host intermediate
untuk bakteri seperti Yersinia pestis tertentu dan
Rickettsia typhi(Kutu Penghisap Darah)
http://muzarok.files.wordpress.com/2013/01/canis.jpg
Tuma
Kutu menghabiskan seluruh hidup mereka pada satu
host yang sangat spesifik dan pakan jantan dan betina
pada darah dan meninggalkan satu host hanya untuk
mentransfer ke yang lain. Kutu juga bertanggung
jawab untuk transmisi penyakit seperti kambuhan
demam dan epidemi tifus
(Kutu Rambut)
http://www.cassandrebeccai.com/wp-content/uploads/2012/07/FrustratedBlackWoman1.jpeg
BugSelain menjadi ektoparasit dan gangguan pada
manusia, kutu busuk seperti Triatoma (Kissing bug)
adalah vektor penyakit Trypanasoma cruzi, yang
terlihat di beberapa negara Amerika Latin(Kutu Busuk)
http://statik.tempo.co/?id=75962&width=475
Sengkenit
Sengkenit atau kutu penghisap darah, besarnya ± 1
cm, ditemukan di seluruh dunia. Mereka hidup
sebagai ektoparasit dan menghisap darah pada
mamalia, burung dan reptilia(Serangga Penghisap Darah)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Ixodus_ricinus_5x.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Ixodus_ricinus_5x.jpg
Sengkenit
Kutu penghisap darah dapat menyebabkan cedera
mekanik pada kulit. Mereka kadang-kadang dapat
menghasilkan racun, yang mempengaruhi pelepasan
asetilkolin pada sambungan neuromuskuler
menyebabkan paralisis
(Serangga Penghisap Darah)
Tungau
Suatu tungau Sarcoptes disebut kudis menyebabkan
gatal, erupsi/ letusan populer di kulit biasanya
disebut sebagai kudis. Tungau kudis (Sarcoptes scabei)
adalah penyebab kudis dan didistribusikan di seluruh
dunia
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/House_dust_mites_%285247996458%29.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/House_dust_mites_%285247996458%29.jpg
Tungau
Tungau ditularkan melalui kontak liang ke dalam
kulit di sela jari, kemudian menyebar ke pergelangan
tangan, siku dan seluruh tubuh. Bokong, payudara
wanita dan alat kelamin eksternal mungkin terlibat.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/House_dust_mites_%285247996458%29.jpg
Tungau
Pengobatan melibatkan swabbing dari seluruh tubuh
dari leher ke bawah dengan malathion 1% atau
benzena hexachloride (crotamiton untuk bayi). Jika
memungkinkan, seluruh keluarga harus diobati.
Pengendalian
Vektor Arthopoda
http://farm5.staticflickr.com/4059/4453691699_487f2ba575_o.jpg
Entomologi
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Pengendalian anthropoda adalah upaya untuk
mengurangi jumlah arthropoda dan menghambat
hubungannya dengan manusia. Pengendalian
arthropoda juga merupakan salah satu cara untuk
mencegah penularan penyakit
http://www.healthy-house.co.uk/images/products/662/2521/incognito-anti-mosquito-spray-web.jpg
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Pengendalian secara mekanik dilakukan dengan
memasang hambatan mekanis, misalnya dengan
kelambu, jala api
Metode mekanik 1
http://www.servicesandsecurity.com/media/catalog/product/cache/2/image/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/3/6/36040_ultra_mosquito_net_-_single_2_.jpg
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Prosedur pengendalian ekologi melibatkan
penghapusan, pengrusakan, modifikasi, atau isolasi
bahan-bahan yang mungkin mendukung
kelangsungan hidup suatu serangga
Metode ekologis 2
http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/03/18/5219229_20130318010310.jpg
http://media2.id.88db.com/DB88UploadFiles/2008/02/12/B3F7E282-68B7-4D21-903D-53DC5C28B9E4.jpg
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Penggunaan bahan kimia alami atau sintetis yang
secara langsung menyebabkan kematian, penolakan,
atau ketertarikan serangga
Metode kimia3
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Pengendalian secara biologi mengacu pada
pengaturan vektor (serangga) menggunakan
predator, seperti jenis ikan tertentu, yang memakan
larva dari beberapa arthropoda, dan agen mikroba
Metode biologi 4
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Perlindungan perorangan merupakan upaya
seseorang untuk menghindari gigitan arthropoda
sebagai upaya pencegahan penularan penyakit atau
agar darahnya tidak dihisap dan mencegah akibat
lainnya
Proteksi Individual 5
Pengendalian
Vektor
Anthropoda
Di beberapa pusat penelitian nyamuk jantan steril
digunakan dalam upaya untuk bersaing dengan
nyamuk alami dan dengan demikian mengurangi
generasi baru nyamuk.
Kontrol Genetika6
http://pandunp.files.wordpress.com/2009/01/mosquito-540x380.jpg
Sifat Jamur
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Mikologi
Mikologi
Mikologi Kedokteran adalah ilmu yang mempelajari
jamur penyebab penyakit pada manusia. Berikut ini
kita akan membahas sifat umum jamur, morfologi
jamur dan beberapa penyakit manusia akibat jamur.
http://webmedia.unmc.edu/alliedhealth/CLS/CLS419%2009/Basics%20Mycology%20Lecture%20Part%201/Basics%20Mycology%20Lecture%20Part%201_slide0076_image010.jpg
Sifat Umum
Jamur adalah tumbuh-tumbuhan berbentuk sel atau
benang bercabang, mempunyai dinding dari selulosa
atau kitin atau keduanya, mempunyai protoplasma
yang mengandung satu atau lebih inti, tidak
mempunyai klorofil dan berkembang biak secara
aseksual, seksual , atau keduanya
Jamur
http://www.asid.net.au/images/Mycology/A.fumigatus.jpg
http://www.asid.net.au/images/Mycology/A.fumigatus.jpg
Sifat Umum
Jamur menggunakan enzim untuk mengubah dan
mencerna zat organik, seperti hewan dan sebagian
besar kuman, untuk hidupnya memerlukan zat
organik sebagai sumber energi, sehingga jamur
disebut sebagai jasad yang bersifat heterotrop
Jamur
http://www.asid.net.au/images/Mycology/A.fumigatus.jpg
Sifat Umum Jamur yang biasanya menimbulkan penyakit pada
manusia, hidup pada zat organik atau di tanah yang
mengandung zat organik yaitu humus, tinja bunatang
atau burungJamur
http://www.asid.net.au/images/Mycology/A.fumigatus.jpg
Sifat Umum
Tidak semua orang terkena penyakit jamur. Ini
disebabkan adanya sistem kekebalan. Sistem
kekebalan bawaan melindungi kita dari masuknya
jamur ke dalam tubuh, dan sistem kekebalan akan
diaktifkan bila jamur masuk ke dalam jaringan tubuh.
Jamur
Morfologi
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Mikologi
Morfologi
a) khamir atau ragi, yaitu sel-sel yang berbentuk bulat,
lonjong atau memanjang yang berkembang biak
membentuk tunas dan membentuk koloni yang basah
atau berlendir, dan b) kapang, yang terdiri dari sel-sel
memanjang dan bercabang yang disebut hifa
Jamur
http://www.bonappetit.com/wp-content/uploads/2007/11/ttar_yeast_02_h_launch.jpg
Morfologi Spora dapat dibentuk secara aseksual atau seksual.
Spora seksual disebut talospora (thallospora), yaitu
spora yang langsung dibentuk dari hifa reprodukitfJamur
Penyakit Akibat
Jamur
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Mikologi
Penyakit Akibat Hipersensitivitas - reaksi alergi terhadap jamur dan
spora
Misetismus - menelan toksin (keracunan jamur)
Infeksi - invasi jaringan dengan respon hostJamur
1
2
3
Penyakit Akibat Mikotoksikosis - keracunan manusia dan hewan oleh
produk makanan yang terkontaminasi oleh jamur yang
memproduksi racun dari substrat biji-bijianJamur
4
Klasifikasi Infeksi
1. Superficial - infeksi kulit, rambut, dan kuku.
2. Subkutan - infeksi terbatas pada dermis, jaringan
bawah kulit atau struktur yang berdekatan.
3. Sistemik - infeksi dalam organ internal.
4. Oportunistik - menyebabkan infeksi hanya di
immunocompromised.
Jamur
http://dermreport.files.wordpress.com/2010/01/white-superficial-onychomycosis.jpg
Mikosis Superfisial
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Mikosis
Superfasial
Mikosis superfisial (kulit) biasanya terbatas pada
lapisan luar kulit, rambut, dan kuku, dan tidak
menyerang jaringan hidup. Jamur yang disebut
dermatofit, Dermatofita, atau lebih tepat jamur
keratinophilic, menghasilkan enzim ekstraseluler
(keratinases) yang mampu menghidrolisis keratin
http://medtube.net/tribune/wp-
content/uploads/2011/08/iStock
_000016963216XSmall.jpg
Mikosis Superfasial
Antropofilik - biasanya dikaitkan dengan hanya
manusia, penularan dari manusia ke manusia adalah
melalui kontak dekat atau melalui benda-benda yang
terkontaminasi.
Cara Penularan
1
http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02116/ank_2116108b.jpg
Mikosis Superfasial
Zoofilik - Ini biasanya berhubungan dengan hewan,
penularan ke manusia melalui kontak dekat dengan
binatang (kucing, anjing, sapi) atau dengan produk
yang terkontaminasi
Cara Penularan
2
http://images.wisegeek.com/dog-open-mouth.jpg
Mikosis Superfasial
Geophilic - ini biasanya ditemukan di dalam
tanah dan ditularkan kepada manusia oleh
paparan langsung
Cara Penularan 3
Mikosis Superfasial
Trichophyton sp, menginfeksi kulit, rambut dan
kuku dan jarang menyebabkan infeksi subkutan.
Trichophyton memerlukan waktu 2 sampai 3
minggu untuk tumbuh dalam biakan
Agen Penyebab
1
http://1.bp.blogspot.com/-5nIqycSg9XI/UEIu8i42NtI/AAAAAAAAHro/t6ysjvC489c/s1600/18-+T_tonsurans+1000x.jpg
Mikosis Superfasial
Microsporum sp (13 spesies) menginfeksi kulit dan
rambut, dan jarang pada kuku. Ketika prevalent (15-
20 tahun yang lalu), organisme ini dapat dengan
mudah diidentifikasi pada kulit kepala karena rambut
yang terinfeksi berpendar warna hijau terang ketika
diterangi dengan cahaya UV
Agen Penyebab
2
http://www.asm.org/division/c/photo/mcanis1.JPG
Mikosis Superfasial
Epidermophyton floccosum. Spesies ini menginfeksi
kulit dan kuku dan jarang pada rambut. Mereka
membentuk berwarna kuning, biakan putih dan
biasanya mudah diidentifikasi oleh ketebalan, hifa yang
bercabang halus macroconidia, berbentuk klub.
Agen Penyebab
3
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/49/Epidermophyton_floccosum_01.jpg
Mikosis Superfasial
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang menyerang
stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang
disebabkan oleh genus Microsporum audouinii,
Microsporum canis, Tricophyton sulfureum
Jenis-Jenis
1
http://www.aurorahealthcare.org/yourhealth/healthgate/images/si55551344_96472_1.jpeg
Mikosis Superfasial
Tinea favosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit
badan yang tidak berambut dan kuku, merupakan
Penyebab Tricophyton schoenleinii
Jenis-Jenis
2
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3c/Favus.jpg
Mikosis Superfasial
Dermatofitosis, infeksi jamur kronis mengenai kuit
disela-sela jari kaki, dimana terjadi pengelupasan dan
kulit pecah-pecah.
Jenis-Jenis
3
http://learning.bmj.com/classobjects/images/es-es/Athletesfoot_mhi_default.jpg
Mikosis Superfasial
Tinea Cruris adalah mikosis superfisial yang mengenai
paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang
berat dapat menyebar ke kulit sekitarnya, daerah
scrotum, perineum, perut dan ketiak
Jenis-Jenis
4
Mikosis Superfasial
Tinea versicolor adalah mikosis pada kulit dada, bahu,
punggung, aksila dan perut bagian atas, gejalanya
berupa macula (bercak) putih kekuningan disertai rasa
gatal
Jenis-Jenis
5
http://uvahealth.com/Plone/ebsco_images/7441.jpg
Mikosis Superfasial
Otomikosis merupakan mikosis superfisial yang
menginfeksi lubang telinga dan kulit disekitarnya,
menimbulkan rasa gatal dan sakit. Penyebab
Epidermophyton flocosum dan Trichopiton sp.
Jenis-Jenis
6
Subkutan Mycoses
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Subkutan
Mycoses
Ini adalah infeksi terbatas pada dermis, jaringan bawah
kulit atau struktur yang berdekatan. Infeksi mungkin
timbul setelah melukai kulit. Ini mycoses yang langka
dan terbatas terutama untuk daerah tropis. Mereka
cenderung lambat dan kronis Sebagai contoh adalah
sporotrichosis disebabkan oleh Sporothrix schenckii
http://anagen.ucdavis.edu/147/case_report/sporotrichosis/1.jpg
Mikosis Sistemik
http://www.mykoweb.com/photos/large/Galerina_autumnalis%28mgw-06%29.jpg
Mikosis
Sistemik
Nocardiosis terutama muncul sebagai penyakit paru
atau abses otak di AS. Di Amerika Latin, lebih sering
dianggap sebagai penyebab infeksi subkutan, dengan
atau tanpa abses drainsae
Nocardiosis1
http://www.bukamatadantelinga.com/wp-content/uploads/2013/06/gambar-1-radiopediaorg.jpg
Mikosis
Sistemik
Candida disebut kandidiasis. Candida albicans adalah
organisme endogen. Hal ini dapat ditemukan dalam
40 sampai 80% dari manusia normal. Kandida ada
dalam mulut , usus, dan vagina yang bertindak
sebagai komensal atau organisme patoge
Candidiasis 2
http://thumbs.dreamstime.com/z/oral-thrush-candidiasis-28110059.jpg
http://thumbs.dreamstime.com/z/oral-thrush-candidiasis-28110059.jpg
Mikosis
Sistemik
Meskipun paling sering menginfeksi kulit dan mukosa,
Candida dapat menyebabkan pneumonia, septicemia
atau endokarditis pada pasien penurunan imunitas.
Semakin lemah host, maka penyakit lebih invasif.
Candidiasis 2
Mikosis
Sistemik
Actinomycosis adalah penyakit supuratif dan granulomatosa
kronis daerah cervico-wajah, dada atau perut. Penyebab
paling umum dari actinomycosis adalah organisme
Actinomyces israelii, dan Actinomyces bovis yang
menginfeksi manusia dan hewan
Actinomycosis 3
http://fimelle.com/foto_berita/16sakitperut.jpg
Mikosis
Sistemik
pasien yang terinfeksi memiliki abses gigi atau pencabutan
gigi dan organisme endogen menetap di jaringan trauma
dan menyebabkan infeksi supuratif. Abses ini tidak terbatas
pada rahang dan dapat ditemukan di daerah dada dan perut.
Actinomycosis 3
http://fimelle.com/foto_berita/16sakitperut.jpg
Mikosis
Sistemik
Manifestasi yang paling umum Kriptokokosis adalah
meningitis, meskipun dalam beberapa tahun terakhir
menyebabkan penyakit paru. tetapi dalam beberapa tahun
terakhir banyak kasus penyakit paru telah diakui
Cryptococcosis 4
http://www.wadsworth.org/images/featured/chatuvedi_featured1206.gif
Mikosis
Sistemik
C. neoformans adalah jamur yang sangat khas. Sel-sel, yang
bulat , diameter 3 sampai 7 mikron , menghasilkan tunas
yang khas dan dikelilingi oleh kapsul
Cryptococcosis 4
http://www.wadsworth.org/images/featured/chatuvedi_featured1206.gif
Mikosis
Sistemik
Gejala-gejala pasien mungkin dimulai dengan masalah
penglihatan dan sakit kepala, yang kemudian berkembang
menjadi delirium, kaku kuduk menyebabkan koma dan
kematian
Cryptococcosis 4

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Miasis
MiasisMiasis
Miasis
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
Parasit 1
Parasit 1Parasit 1
Parasit 1
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Ppt plasmodium malariae
Ppt plasmodium malariaePpt plasmodium malariae
Ppt plasmodium malariae
 
97324197 parasit
97324197 parasit97324197 parasit
97324197 parasit
 
5. entomologi
5. entomologi5. entomologi
5. entomologi
 
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan ParasitologiPPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
 

Similar to Entomologi dan Mikologi

Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologipjj_kemenkes
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxnopia wati
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteransanggede
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran ILaksmi Bali
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitLaksmi Bali
 
Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPuspaAmandaty2
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularisMulkan Fadhli
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggusunarto bin sudi
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatiTidar University
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 

Similar to Entomologi dan Mikologi (20)

Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran I
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Patient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptxPatient safety klpk 2.pptx
Patient safety klpk 2.pptx
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
1838.pdf
1838.pdf1838.pdf
1838.pdf
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Entomologi dan Mikologi