SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PS. Ilmu KesehatanMasyarakat, Fakultas Kedokteran 
Universitas Udayana
Lalat 
 lalat juga berasal ordo diphtera dan kelasnya 
myriapoda. Lalat terbagi menjadi dua macam, 
yaitu lalat yang menghisap darah dan yang tidak 
menghisap darah. 
 Lalat yang menghisap darah. Jika menghisap darah 
hewan disebut zoopilik dan menghisap darah 
manusia disebut antropilik. Lalat yang tergolong 
penghisap darah (zoopilik ataupun antropilik), 
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Siklus hidup lalat 
www.themegallery.com
Penyakit disebabakan lalat 
 Desentri penyebaran bibit penyakit yang dibawa 
oleh lalat rumah yang berasal dari 
 sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui 
bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain 
dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia 
maka kotoran tersebut akan mencemari makanan 
yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya timbul 
gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, 
lemas karena terlambat peredaran darah dan pada 
kotoran terdapat lendir dan darah. 
www.themegallery.com
lanjutan 
 2. Diare 
 cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala 
sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu. 
 3. Typhoid 
 cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada 
usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan 
demam tinggi. 
 4. Cholera 
 penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala 
muntah-muntah, demam, dehydrasi. 
www.themegallery.com
Lalat penghisap darah 
www.themegallery.com
Lalat Culicoides 
www.themegallery.com
(1) Culicoides 
 Lalat ini bersifat diurnal (makan pada siang 
atau pagi hari), lalat ini juga menghisap darah 
hewan (zoopilik). 
 Tempat berkembang biak (breeding place) di 
genangan air atau di aliran air tenang. Larvanya 
mempunyai ciri-ciri : berbentuk cacing, toraks 
3 segmen dan abdomen 9 segmen. 
 Saat dewasa mirip nyamuk kecil, sayap berbulu 
halus, kadanga-kadang berbintik warna-warni, 
antena terdiri dari 14 segmen , dan palpus 
mempunyai 5 segmen. 
www.themegallery.com
(1) Culicoides 
Penyakit-penyakit yang ditularkan : 
 Filariasis yang disebabkan oleh 
Acanthocheilonema perstans. 
 Filariasis yang disebabkan oleh 
Mansonella ozzardi. 
Kelainan kulit berupa nodul atau 
vesikel lewat gigitannya. 
www.themegallery.com
(2) Phlebotomus 
Lalat ini disebut juga lalat pasir, termasuk 
antropilik dan zoopilik, 
tempat bersarang tidak di air melainkan di 
batu, dinding rusak, kandang hewan dan 
lainnya. 
Saat dewasa mempunyai ciri-ciri : tubuh sangat 
kecil, dapat menembus kasa, kaki, sayap dan 
badannya tertutup bulu-bulu panjang. 
www.themegallery.com
2. Phlebotomus 
Penyakit-penyakit yang ditularkan : 
 Phlebotomus fever yang disebabkan oleh 
virus yang dibawanya. 
 Bartonellosis (Carrion’s disease) yang 
disebabkan oleh Nartonellla 
bacilliformis 
 Leishmaniasis tropica 
www.themegallery.com
Lalat phlebotomus 
www.themegallery.com
Lalat yang tidak menghisap darah 
1 lalat rumah (Musca domestica) 
2 lalat daging (Sarcophagidae) 
3 lalat hijau (Chrysomyia) 
Lucilia sp, Calliphora sp, musca 
sorbens, 
www.themegallery.com 
4
Musca domestica 
www.themegallery.com
a) Musca domestica 
 Lalat ini berwarna abu-abu kehitaman, 
mempunyai ukuran panjang 6 sampai 9 mm, 
dengan 4 garis gelap di punggung rambut. 
Musca domestica menyukai sisa-sisa organik 
misalnya : sampah dapur, kotoran 
manusia/hewan, sisa makanan dll 
www.themegallery.com
Lanjutan 
 Larva lalat rumah mempunyai tubuh yang 
terdiri dari 12 segmen, 
 seekor induk lalat rumah akan menghasilkan 
telur sebanyak 120 butir setiap kali bertelur, 
 semasa hidupnya yang dapat mencapai 3 bulan 
lamanya, 
www.themegallery.com
a) Musca domestica (lanjutan) 
Sesudah berganti kulit 3 kali dalamwaktu 1 minggu ia 
akan berubah menjadi pupa, yang dalam waktu 3-6 hari 
tumbuh menjadi lalat dewasa. Pada umur 2 hari, lalat 
sudah mampu bertelur. 
Musca domestica senang memasuki rumah-rumah dan 
hinggap di alat-alat makan, sebelum makan ia selalu 
memuntahkan cairan dari mulutnya untuk mengencerkan 
makanannya, sesudah makan ia selalu buang air besar 
sehingga arthropoda ini menjadi penular utama penyakit-penyakit 
infeksi pencernaan.
b) Musca Sorbens 
 Sama halnya denganMusca domestica 
karena lalat ini termasuk dalam satu jenis 
yaituMusca sp. 
 hanya saja mereka menpunyai perbedaan 
dalam hal ukuran tubuh. 
Musca sorbens juga merupakan vektor 
penyakit patek (penyakit menular dimana 
terjadi kerusakan kulit), penyakit diare, 
Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan 
Balantidium coli dll. 
www.themegallery.com
Chrysomia 
www.themegallery.com
(2) Chrysomia sp 
Lalat ini berwarna hijau metalik. Lalat ini 
berukuran sedang dan sayap yang jernih 
Abdomennya mempunyai garis transversal Lalat 
yang menyukai luka-luka terbuka yang basah 
ini dapat menimbulkan miasis pada mata, 
tulang dan berbagai tempat lainnya. 
www.themegallery.com
Penyakit miasis 
www.themegallery.com
(3) Lucilia sp 
 Lalat ini disebut juga lalat botol (green 
bottle flies) mempunyai tubuh yang 
berukuran sedang, berwarna hijau 
metalik kebiruan. 
 Lalat ini meletakkan telurnya pada 
daging atau bangkai binatang, pada luka 
terbuka atau pada lubang-lubang yang 
berbau busuk. 
 Lalat ini menimbulkan miasis kulit, 
miasis intestinal dan miasis urogenital. 
www.themegallery.com
(4) Calliphora 
 Lalat ini dikenal sebagai blue bottle flies oleh 
karena berwarna biru metalik, mempunyai 
ukuran tubuh yang besar. 
Lalat ini menyukai bangkai hewan sebagai 
tempat berkembang biak (breeding place), 
tetapi dapat menimbukan miasis pada kulit, 
miasis ontestinal, dan juga miasis urogenital. 
www.themegallery.com
Colliphora 
www.themegallery.com
(5) Sarcophagidae 
 Lalat ini berukuran 10-15 mm, umumnya 
berwarna abu-abu dan ada juga yang berwarna 
coklat kehitaman dengan bintik-bintik 
kuning yang terdapat pada segmen abdomen. 
 Sarcophaga menyukai baik kotoran hewan 
maupun madu dari bunga. Lalat ini juga dapat 
menimbulkan miasis kulit, miasis pada 
hidung dan sinus, miasis pada jaringan-jaringan, 
miasis pada vagina dan usus. 
www.themegallery.com
sarchopagidae 
www.themegallery.com
3) Kecoa (Cockroach) 
 Kecoa menyenangi tempat-tempat yang kotor dan 
tempat-tempat dimana banyak/mudah terdapat 
makanan yang mereka gemari. 
 Semua bahan organik digemarinya, makanan, 
sisa makanan, kertas, textil, wool, darah, excreta, 
sputum dan sebagainya. 
 Kecoa mengalami metamorfosa sederhana(telur-nimfa1- 
nimfa2-kecoak) Kecoa sebagai vektor 
mekanis dari berbagai penyakit. 
www.themegallery.com
3) Kecoa (Cockroach) lanjutan 
 Oleh karena tempat yang digemarinya 
merupakan bahan-bahan yang juga dikonsumsi 
oleh manusia maka akan berpengaruh bagi 
kesehatan dimana kecoa sebagai pembawa bibit 
penyakit yang terkontaminasi pada bahan-bahan 
tersebut. 
 menimbulkan penyakit bila mengontaminasi 
makanan dan minuman karena bakteri yang 
dibawanya, seperti diare, disentri, thypus dsb. 
www.themegallery.com
4) Tuma 
 Tuma adalah kutu yang terdapat pada 
manusia. Tuma bisa melakukan pembuahan 
sendiri tanpa perkawinan (partenogenesis). 
Kutu pada manusia terbagi 3, yaitu 
1. kutu kepala (Pediculus humanuscapitis), 
2. kutu badan (Pediculus humanuscorporis), dan 
3. kutu kemaluan (Pthirus pubis). 
www.themegallery.com
: 
Tuma merupakan ordo phtiraptera dengan ciri-ciri 
sebagai berikut 
 Badan berwarna putih kelabu 
 Bentuk pipih memanjang 
 Kepala ovoid sedikit bersudut 
 Toraks dari kitin. 
 Abdomen terdiri atas 9 ruas. 
 Di kepala terdapat mata sederhana (bagian lateral). 
 Antena pendek terdiri atas 5 ruas. 
 Proboscis (alat penusuk) yang dapat memanjang. 
www.themegallery.com
a. Pediculus humanuscapitis 
 Kutu kepala berukuran 1-2 mm. Telur yang 
dihasilkannya paling banyak yaitu sekitar 
300 butir. 
 Kutu kepala sebagai parasit di kepala 
manusia, kutu ini mengisap darah di kepala 
sehingga merugikan kesehatan pada 
manusia karena dapat menyebabkan gatal, 
kekurangan darah(O2) pada otak sehingga 
dapat berpengaruh bagi kecerdasan otak. 
www.themegallery.com
Pediculus humanuscorporis 
 Kutu ini mempunyai panjang 2-4 mm. Kutu ini 
menghasilkan 140 butir telur. Kutu ini parasit pada 
badan, biasanya terdapat pada dada utamanya 
ditemukan pada dada yang berbulu. Seperti halnya 
kutu kepala kutu ini bersifat parasit juga 
menghisap darah. 
www.themegallery.com
c. Pthirus pubis 
 Kutu kemaluan mempunyai panjang 0,8-1,2 mm, 
kutu ini berukuran paling kecil dibandingkan kutu 
kepala dan kutu kemaluan. Kutu ini sangat jarang 
sekali ditemukan pada saat ini. Kutu kemaluan 
mengasilkan telur 50 butir. Kutu ini juga sebagai 
parasit dan dapat berpindah/ menular lewat 
hubungan seksual. 
www.themegallery.com
5) Pinjal 
 Pinjal adalah kutu pada hewan sama halnya 
dengan tuma yang merupakan kutu pada manusia, 
pinjal juga sebagai parasit. 
 Pes (Pasteurella pestis) lewat gigitan yang dibawa 
oleh Xenopsylla cheopis dan Pulex irritans. 
 Endemic typhus (Rickettsia mooseri) dibawa oleh 
Xenopsylla cheopis dan Nosopsyllus fasciatus. 
www.themegallery.com
Cara memberantas Arthropoda 
1) Pemberantasan dapat dilakukan dengan cara 
kombinasi antara perbaikan lingkungan untuk 
mengurangi potensial breeding place dan chemical 
control. 
2) Menjaga kebersihan tubuh misal membersihkan 
rambut biar tidak dihinggap kutu kepala, makanan 
dengan cara menyimpan di tempat yang baik dan rapi, 
lingkungan rumah dsb. 
3) Memasang perangkap tikus, khususnya tikus yang 
berkemungkinan terdapat pinjal di tubuhnya. 
www.themegallery.com
Mencegah terjadinya sarang-sarang arthropoda 
dengan cara : 
 Hindarkan terjadinya tempat-tempat yang digemari lalat 
 Sampah-sampah di tampung di tempat-tempat sampah 
yang baik dan tertutup 
 Menguras bak mandi minimal seminggu sekali 
 Menutup bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda 
seprti nyamuk berkembang biak 
 Pembuangan sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara 
yang baik 
 Menutup tempat persembunyian yang letaknya dekat 
dengan bahan makanan 
 Memberi insektisida/ bahan kimia anti kecoa yang tidak 
berbahaya untuk membasmi arthropoda. 
www.themegallery.com
Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk 
melakukan sesuatu, sebab Anda tidak berhasil 
jika Anda tidak mulai melakukan sesuatu. 
(Les Brown) 
Add your company slogan 
www.themegallery.com

More Related Content

What's hot

Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukriski albughari
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKen Ken
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
AmoebaFa Fa
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectulariusIshaqHaris
 
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)sinupid
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenEva Utami
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseganish anggraeni
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 

What's hot (20)

Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamukMorfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
Morfologi, daur hidup, perilaku nyamuk
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
5. entomologi
5. entomologi5. entomologi
5. entomologi
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
Kutu kepala (nurul fitri , 10117011)
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Anoplura
AnopluraAnoplura
Anoplura
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambiense
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 

Viewers also liked

Pengendalian Demam Berdarah Dengue
Pengendalian Demam Berdarah DenguePengendalian Demam Berdarah Dengue
Pengendalian Demam Berdarah Denguesanggede
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteransanggede
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukSiti Aisyah
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananFajar 'Ree'
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malariaJoni Iswanto
 
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIR
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIRKAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIR
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIRMuhammad Nasrullah
 
Am website presentation (a) august 2016
Am website presentation (a)   august 2016Am website presentation (a)   august 2016
Am website presentation (a) august 2016anteromidstream
 

Viewers also liked (13)

Lalat tsets1
Lalat tsets1Lalat tsets1
Lalat tsets1
 
Pengendalian Demam Berdarah Dengue
Pengendalian Demam Berdarah DenguePengendalian Demam Berdarah Dengue
Pengendalian Demam Berdarah Dengue
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
 
Arthropoda 1
Arthropoda 1Arthropoda 1
Arthropoda 1
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi Makanan
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malaria
 
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIR
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIRKAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIR
KAWALAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN DAN AIR
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
Am website presentation (a) august 2016
Am website presentation (a)   august 2016Am website presentation (a)   august 2016
Am website presentation (a) august 2016
 
Power tci
Power tciPower tci
Power tci
 
Ggf group finale
Ggf group finaleGgf group finale
Ggf group finale
 

Similar to Arthropoda penyebab penyakit

Tugas parasitologi
Tugas parasitologiTugas parasitologi
Tugas parasitologiIkhsan Cess
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfAgathaHaselvin
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologiSMA N 90 JKT
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Kurnia Wati
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisNovi Fachrunnisa
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Hevliza Tiara
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxAnonymouscdLyeXKB
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)akmallala
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaFauzan Ardana
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMATeuku Ichsan
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthesevarahma70
 

Similar to Arthropoda penyebab penyakit (20)

Tugas parasitologi
Tugas parasitologiTugas parasitologi
Tugas parasitologi
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 
Cacing(vermes) biologi
Cacing(vermes)  biologiCacing(vermes)  biologi
Cacing(vermes) biologi
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA NematodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Nematoda
 
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMAKingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
Kingdom Animalia - Nemathelmintes dan Annelida, Lengkap. Kelas X SMA
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
KELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptxKELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptx
 
nematoda usus
nematoda ususnematoda usus
nematoda usus
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

Arthropoda penyebab penyakit

  • 1. PS. Ilmu KesehatanMasyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • 2. Lalat  lalat juga berasal ordo diphtera dan kelasnya myriapoda. Lalat terbagi menjadi dua macam, yaitu lalat yang menghisap darah dan yang tidak menghisap darah.  Lalat yang menghisap darah. Jika menghisap darah hewan disebut zoopilik dan menghisap darah manusia disebut antropilik. Lalat yang tergolong penghisap darah (zoopilik ataupun antropilik), www.themegallery.com
  • 4. Siklus hidup lalat www.themegallery.com
  • 5. Penyakit disebabakan lalat  Desentri penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah yang berasal dari  sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas karena terlambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat lendir dan darah. www.themegallery.com
  • 6. lanjutan  2. Diare  cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.  3. Typhoid  cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.  4. Cholera  penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala muntah-muntah, demam, dehydrasi. www.themegallery.com
  • 7. Lalat penghisap darah www.themegallery.com
  • 9. (1) Culicoides  Lalat ini bersifat diurnal (makan pada siang atau pagi hari), lalat ini juga menghisap darah hewan (zoopilik).  Tempat berkembang biak (breeding place) di genangan air atau di aliran air tenang. Larvanya mempunyai ciri-ciri : berbentuk cacing, toraks 3 segmen dan abdomen 9 segmen.  Saat dewasa mirip nyamuk kecil, sayap berbulu halus, kadanga-kadang berbintik warna-warni, antena terdiri dari 14 segmen , dan palpus mempunyai 5 segmen. www.themegallery.com
  • 10. (1) Culicoides Penyakit-penyakit yang ditularkan :  Filariasis yang disebabkan oleh Acanthocheilonema perstans.  Filariasis yang disebabkan oleh Mansonella ozzardi. Kelainan kulit berupa nodul atau vesikel lewat gigitannya. www.themegallery.com
  • 11. (2) Phlebotomus Lalat ini disebut juga lalat pasir, termasuk antropilik dan zoopilik, tempat bersarang tidak di air melainkan di batu, dinding rusak, kandang hewan dan lainnya. Saat dewasa mempunyai ciri-ciri : tubuh sangat kecil, dapat menembus kasa, kaki, sayap dan badannya tertutup bulu-bulu panjang. www.themegallery.com
  • 12. 2. Phlebotomus Penyakit-penyakit yang ditularkan :  Phlebotomus fever yang disebabkan oleh virus yang dibawanya.  Bartonellosis (Carrion’s disease) yang disebabkan oleh Nartonellla bacilliformis  Leishmaniasis tropica www.themegallery.com
  • 14. Lalat yang tidak menghisap darah 1 lalat rumah (Musca domestica) 2 lalat daging (Sarcophagidae) 3 lalat hijau (Chrysomyia) Lucilia sp, Calliphora sp, musca sorbens, www.themegallery.com 4
  • 16. a) Musca domestica  Lalat ini berwarna abu-abu kehitaman, mempunyai ukuran panjang 6 sampai 9 mm, dengan 4 garis gelap di punggung rambut. Musca domestica menyukai sisa-sisa organik misalnya : sampah dapur, kotoran manusia/hewan, sisa makanan dll www.themegallery.com
  • 17. Lanjutan  Larva lalat rumah mempunyai tubuh yang terdiri dari 12 segmen,  seekor induk lalat rumah akan menghasilkan telur sebanyak 120 butir setiap kali bertelur,  semasa hidupnya yang dapat mencapai 3 bulan lamanya, www.themegallery.com
  • 18. a) Musca domestica (lanjutan) Sesudah berganti kulit 3 kali dalamwaktu 1 minggu ia akan berubah menjadi pupa, yang dalam waktu 3-6 hari tumbuh menjadi lalat dewasa. Pada umur 2 hari, lalat sudah mampu bertelur. Musca domestica senang memasuki rumah-rumah dan hinggap di alat-alat makan, sebelum makan ia selalu memuntahkan cairan dari mulutnya untuk mengencerkan makanannya, sesudah makan ia selalu buang air besar sehingga arthropoda ini menjadi penular utama penyakit-penyakit infeksi pencernaan.
  • 19. b) Musca Sorbens  Sama halnya denganMusca domestica karena lalat ini termasuk dalam satu jenis yaituMusca sp.  hanya saja mereka menpunyai perbedaan dalam hal ukuran tubuh. Musca sorbens juga merupakan vektor penyakit patek (penyakit menular dimana terjadi kerusakan kulit), penyakit diare, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan Balantidium coli dll. www.themegallery.com
  • 21. (2) Chrysomia sp Lalat ini berwarna hijau metalik. Lalat ini berukuran sedang dan sayap yang jernih Abdomennya mempunyai garis transversal Lalat yang menyukai luka-luka terbuka yang basah ini dapat menimbulkan miasis pada mata, tulang dan berbagai tempat lainnya. www.themegallery.com
  • 23. (3) Lucilia sp  Lalat ini disebut juga lalat botol (green bottle flies) mempunyai tubuh yang berukuran sedang, berwarna hijau metalik kebiruan.  Lalat ini meletakkan telurnya pada daging atau bangkai binatang, pada luka terbuka atau pada lubang-lubang yang berbau busuk.  Lalat ini menimbulkan miasis kulit, miasis intestinal dan miasis urogenital. www.themegallery.com
  • 24. (4) Calliphora  Lalat ini dikenal sebagai blue bottle flies oleh karena berwarna biru metalik, mempunyai ukuran tubuh yang besar. Lalat ini menyukai bangkai hewan sebagai tempat berkembang biak (breeding place), tetapi dapat menimbukan miasis pada kulit, miasis ontestinal, dan juga miasis urogenital. www.themegallery.com
  • 26. (5) Sarcophagidae  Lalat ini berukuran 10-15 mm, umumnya berwarna abu-abu dan ada juga yang berwarna coklat kehitaman dengan bintik-bintik kuning yang terdapat pada segmen abdomen.  Sarcophaga menyukai baik kotoran hewan maupun madu dari bunga. Lalat ini juga dapat menimbulkan miasis kulit, miasis pada hidung dan sinus, miasis pada jaringan-jaringan, miasis pada vagina dan usus. www.themegallery.com
  • 28. 3) Kecoa (Cockroach)  Kecoa menyenangi tempat-tempat yang kotor dan tempat-tempat dimana banyak/mudah terdapat makanan yang mereka gemari.  Semua bahan organik digemarinya, makanan, sisa makanan, kertas, textil, wool, darah, excreta, sputum dan sebagainya.  Kecoa mengalami metamorfosa sederhana(telur-nimfa1- nimfa2-kecoak) Kecoa sebagai vektor mekanis dari berbagai penyakit. www.themegallery.com
  • 29. 3) Kecoa (Cockroach) lanjutan  Oleh karena tempat yang digemarinya merupakan bahan-bahan yang juga dikonsumsi oleh manusia maka akan berpengaruh bagi kesehatan dimana kecoa sebagai pembawa bibit penyakit yang terkontaminasi pada bahan-bahan tersebut.  menimbulkan penyakit bila mengontaminasi makanan dan minuman karena bakteri yang dibawanya, seperti diare, disentri, thypus dsb. www.themegallery.com
  • 30. 4) Tuma  Tuma adalah kutu yang terdapat pada manusia. Tuma bisa melakukan pembuahan sendiri tanpa perkawinan (partenogenesis). Kutu pada manusia terbagi 3, yaitu 1. kutu kepala (Pediculus humanuscapitis), 2. kutu badan (Pediculus humanuscorporis), dan 3. kutu kemaluan (Pthirus pubis). www.themegallery.com
  • 31. : Tuma merupakan ordo phtiraptera dengan ciri-ciri sebagai berikut  Badan berwarna putih kelabu  Bentuk pipih memanjang  Kepala ovoid sedikit bersudut  Toraks dari kitin.  Abdomen terdiri atas 9 ruas.  Di kepala terdapat mata sederhana (bagian lateral).  Antena pendek terdiri atas 5 ruas.  Proboscis (alat penusuk) yang dapat memanjang. www.themegallery.com
  • 32. a. Pediculus humanuscapitis  Kutu kepala berukuran 1-2 mm. Telur yang dihasilkannya paling banyak yaitu sekitar 300 butir.  Kutu kepala sebagai parasit di kepala manusia, kutu ini mengisap darah di kepala sehingga merugikan kesehatan pada manusia karena dapat menyebabkan gatal, kekurangan darah(O2) pada otak sehingga dapat berpengaruh bagi kecerdasan otak. www.themegallery.com
  • 33. Pediculus humanuscorporis  Kutu ini mempunyai panjang 2-4 mm. Kutu ini menghasilkan 140 butir telur. Kutu ini parasit pada badan, biasanya terdapat pada dada utamanya ditemukan pada dada yang berbulu. Seperti halnya kutu kepala kutu ini bersifat parasit juga menghisap darah. www.themegallery.com
  • 34. c. Pthirus pubis  Kutu kemaluan mempunyai panjang 0,8-1,2 mm, kutu ini berukuran paling kecil dibandingkan kutu kepala dan kutu kemaluan. Kutu ini sangat jarang sekali ditemukan pada saat ini. Kutu kemaluan mengasilkan telur 50 butir. Kutu ini juga sebagai parasit dan dapat berpindah/ menular lewat hubungan seksual. www.themegallery.com
  • 35. 5) Pinjal  Pinjal adalah kutu pada hewan sama halnya dengan tuma yang merupakan kutu pada manusia, pinjal juga sebagai parasit.  Pes (Pasteurella pestis) lewat gigitan yang dibawa oleh Xenopsylla cheopis dan Pulex irritans.  Endemic typhus (Rickettsia mooseri) dibawa oleh Xenopsylla cheopis dan Nosopsyllus fasciatus. www.themegallery.com
  • 36. Cara memberantas Arthropoda 1) Pemberantasan dapat dilakukan dengan cara kombinasi antara perbaikan lingkungan untuk mengurangi potensial breeding place dan chemical control. 2) Menjaga kebersihan tubuh misal membersihkan rambut biar tidak dihinggap kutu kepala, makanan dengan cara menyimpan di tempat yang baik dan rapi, lingkungan rumah dsb. 3) Memasang perangkap tikus, khususnya tikus yang berkemungkinan terdapat pinjal di tubuhnya. www.themegallery.com
  • 37. Mencegah terjadinya sarang-sarang arthropoda dengan cara :  Hindarkan terjadinya tempat-tempat yang digemari lalat  Sampah-sampah di tampung di tempat-tempat sampah yang baik dan tertutup  Menguras bak mandi minimal seminggu sekali  Menutup bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda seprti nyamuk berkembang biak  Pembuangan sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara yang baik  Menutup tempat persembunyian yang letaknya dekat dengan bahan makanan  Memberi insektisida/ bahan kimia anti kecoa yang tidak berbahaya untuk membasmi arthropoda. www.themegallery.com
  • 38. Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk melakukan sesuatu, sebab Anda tidak berhasil jika Anda tidak mulai melakukan sesuatu. (Les Brown) Add your company slogan www.themegallery.com