Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis arthropoda seperti lalat, tuma, kecoa yang dapat menyebarkan penyakit. Arthropoda tersebut dapat menjadi vektor penyakit seperti disentri, tifus, kolera karena membawa bibit penyakit dari sampah, kotoran, dan makanan terkontaminasi. Upaya pencegahan meliputi pembersihan lingkungan dan penanggulangan sarang-sarangnya.
2. Lalat
lalat juga berasal ordo diphtera dan kelasnya
myriapoda. Lalat terbagi menjadi dua macam,
yaitu lalat yang menghisap darah dan yang tidak
menghisap darah.
Lalat yang menghisap darah. Jika menghisap darah
hewan disebut zoopilik dan menghisap darah
manusia disebut antropilik. Lalat yang tergolong
penghisap darah (zoopilik ataupun antropilik),
www.themegallery.com
5. Penyakit disebabakan lalat
Desentri penyebaran bibit penyakit yang dibawa
oleh lalat rumah yang berasal dari
sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui
bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain
dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia
maka kotoran tersebut akan mencemari makanan
yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya timbul
gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut,
lemas karena terlambat peredaran darah dan pada
kotoran terdapat lendir dan darah.
www.themegallery.com
6. lanjutan
2. Diare
cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala
sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid
cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada
usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan
demam tinggi.
4. Cholera
penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala
muntah-muntah, demam, dehydrasi.
www.themegallery.com
9. (1) Culicoides
Lalat ini bersifat diurnal (makan pada siang
atau pagi hari), lalat ini juga menghisap darah
hewan (zoopilik).
Tempat berkembang biak (breeding place) di
genangan air atau di aliran air tenang. Larvanya
mempunyai ciri-ciri : berbentuk cacing, toraks
3 segmen dan abdomen 9 segmen.
Saat dewasa mirip nyamuk kecil, sayap berbulu
halus, kadanga-kadang berbintik warna-warni,
antena terdiri dari 14 segmen , dan palpus
mempunyai 5 segmen.
www.themegallery.com
10. (1) Culicoides
Penyakit-penyakit yang ditularkan :
Filariasis yang disebabkan oleh
Acanthocheilonema perstans.
Filariasis yang disebabkan oleh
Mansonella ozzardi.
Kelainan kulit berupa nodul atau
vesikel lewat gigitannya.
www.themegallery.com
11. (2) Phlebotomus
Lalat ini disebut juga lalat pasir, termasuk
antropilik dan zoopilik,
tempat bersarang tidak di air melainkan di
batu, dinding rusak, kandang hewan dan
lainnya.
Saat dewasa mempunyai ciri-ciri : tubuh sangat
kecil, dapat menembus kasa, kaki, sayap dan
badannya tertutup bulu-bulu panjang.
www.themegallery.com
12. 2. Phlebotomus
Penyakit-penyakit yang ditularkan :
Phlebotomus fever yang disebabkan oleh
virus yang dibawanya.
Bartonellosis (Carrion’s disease) yang
disebabkan oleh Nartonellla
bacilliformis
Leishmaniasis tropica
www.themegallery.com
16. a) Musca domestica
Lalat ini berwarna abu-abu kehitaman,
mempunyai ukuran panjang 6 sampai 9 mm,
dengan 4 garis gelap di punggung rambut.
Musca domestica menyukai sisa-sisa organik
misalnya : sampah dapur, kotoran
manusia/hewan, sisa makanan dll
www.themegallery.com
17. Lanjutan
Larva lalat rumah mempunyai tubuh yang
terdiri dari 12 segmen,
seekor induk lalat rumah akan menghasilkan
telur sebanyak 120 butir setiap kali bertelur,
semasa hidupnya yang dapat mencapai 3 bulan
lamanya,
www.themegallery.com
18. a) Musca domestica (lanjutan)
Sesudah berganti kulit 3 kali dalamwaktu 1 minggu ia
akan berubah menjadi pupa, yang dalam waktu 3-6 hari
tumbuh menjadi lalat dewasa. Pada umur 2 hari, lalat
sudah mampu bertelur.
Musca domestica senang memasuki rumah-rumah dan
hinggap di alat-alat makan, sebelum makan ia selalu
memuntahkan cairan dari mulutnya untuk mengencerkan
makanannya, sesudah makan ia selalu buang air besar
sehingga arthropoda ini menjadi penular utama penyakit-penyakit
infeksi pencernaan.
19. b) Musca Sorbens
Sama halnya denganMusca domestica
karena lalat ini termasuk dalam satu jenis
yaituMusca sp.
hanya saja mereka menpunyai perbedaan
dalam hal ukuran tubuh.
Musca sorbens juga merupakan vektor
penyakit patek (penyakit menular dimana
terjadi kerusakan kulit), penyakit diare,
Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan
Balantidium coli dll.
www.themegallery.com
21. (2) Chrysomia sp
Lalat ini berwarna hijau metalik. Lalat ini
berukuran sedang dan sayap yang jernih
Abdomennya mempunyai garis transversal Lalat
yang menyukai luka-luka terbuka yang basah
ini dapat menimbulkan miasis pada mata,
tulang dan berbagai tempat lainnya.
www.themegallery.com
23. (3) Lucilia sp
Lalat ini disebut juga lalat botol (green
bottle flies) mempunyai tubuh yang
berukuran sedang, berwarna hijau
metalik kebiruan.
Lalat ini meletakkan telurnya pada
daging atau bangkai binatang, pada luka
terbuka atau pada lubang-lubang yang
berbau busuk.
Lalat ini menimbulkan miasis kulit,
miasis intestinal dan miasis urogenital.
www.themegallery.com
24. (4) Calliphora
Lalat ini dikenal sebagai blue bottle flies oleh
karena berwarna biru metalik, mempunyai
ukuran tubuh yang besar.
Lalat ini menyukai bangkai hewan sebagai
tempat berkembang biak (breeding place),
tetapi dapat menimbukan miasis pada kulit,
miasis ontestinal, dan juga miasis urogenital.
www.themegallery.com
26. (5) Sarcophagidae
Lalat ini berukuran 10-15 mm, umumnya
berwarna abu-abu dan ada juga yang berwarna
coklat kehitaman dengan bintik-bintik
kuning yang terdapat pada segmen abdomen.
Sarcophaga menyukai baik kotoran hewan
maupun madu dari bunga. Lalat ini juga dapat
menimbulkan miasis kulit, miasis pada
hidung dan sinus, miasis pada jaringan-jaringan,
miasis pada vagina dan usus.
www.themegallery.com
28. 3) Kecoa (Cockroach)
Kecoa menyenangi tempat-tempat yang kotor dan
tempat-tempat dimana banyak/mudah terdapat
makanan yang mereka gemari.
Semua bahan organik digemarinya, makanan,
sisa makanan, kertas, textil, wool, darah, excreta,
sputum dan sebagainya.
Kecoa mengalami metamorfosa sederhana(telur-nimfa1-
nimfa2-kecoak) Kecoa sebagai vektor
mekanis dari berbagai penyakit.
www.themegallery.com
29. 3) Kecoa (Cockroach) lanjutan
Oleh karena tempat yang digemarinya
merupakan bahan-bahan yang juga dikonsumsi
oleh manusia maka akan berpengaruh bagi
kesehatan dimana kecoa sebagai pembawa bibit
penyakit yang terkontaminasi pada bahan-bahan
tersebut.
menimbulkan penyakit bila mengontaminasi
makanan dan minuman karena bakteri yang
dibawanya, seperti diare, disentri, thypus dsb.
www.themegallery.com
30. 4) Tuma
Tuma adalah kutu yang terdapat pada
manusia. Tuma bisa melakukan pembuahan
sendiri tanpa perkawinan (partenogenesis).
Kutu pada manusia terbagi 3, yaitu
1. kutu kepala (Pediculus humanuscapitis),
2. kutu badan (Pediculus humanuscorporis), dan
3. kutu kemaluan (Pthirus pubis).
www.themegallery.com
31. :
Tuma merupakan ordo phtiraptera dengan ciri-ciri
sebagai berikut
Badan berwarna putih kelabu
Bentuk pipih memanjang
Kepala ovoid sedikit bersudut
Toraks dari kitin.
Abdomen terdiri atas 9 ruas.
Di kepala terdapat mata sederhana (bagian lateral).
Antena pendek terdiri atas 5 ruas.
Proboscis (alat penusuk) yang dapat memanjang.
www.themegallery.com
32. a. Pediculus humanuscapitis
Kutu kepala berukuran 1-2 mm. Telur yang
dihasilkannya paling banyak yaitu sekitar
300 butir.
Kutu kepala sebagai parasit di kepala
manusia, kutu ini mengisap darah di kepala
sehingga merugikan kesehatan pada
manusia karena dapat menyebabkan gatal,
kekurangan darah(O2) pada otak sehingga
dapat berpengaruh bagi kecerdasan otak.
www.themegallery.com
33. Pediculus humanuscorporis
Kutu ini mempunyai panjang 2-4 mm. Kutu ini
menghasilkan 140 butir telur. Kutu ini parasit pada
badan, biasanya terdapat pada dada utamanya
ditemukan pada dada yang berbulu. Seperti halnya
kutu kepala kutu ini bersifat parasit juga
menghisap darah.
www.themegallery.com
34. c. Pthirus pubis
Kutu kemaluan mempunyai panjang 0,8-1,2 mm,
kutu ini berukuran paling kecil dibandingkan kutu
kepala dan kutu kemaluan. Kutu ini sangat jarang
sekali ditemukan pada saat ini. Kutu kemaluan
mengasilkan telur 50 butir. Kutu ini juga sebagai
parasit dan dapat berpindah/ menular lewat
hubungan seksual.
www.themegallery.com
35. 5) Pinjal
Pinjal adalah kutu pada hewan sama halnya
dengan tuma yang merupakan kutu pada manusia,
pinjal juga sebagai parasit.
Pes (Pasteurella pestis) lewat gigitan yang dibawa
oleh Xenopsylla cheopis dan Pulex irritans.
Endemic typhus (Rickettsia mooseri) dibawa oleh
Xenopsylla cheopis dan Nosopsyllus fasciatus.
www.themegallery.com
36. Cara memberantas Arthropoda
1) Pemberantasan dapat dilakukan dengan cara
kombinasi antara perbaikan lingkungan untuk
mengurangi potensial breeding place dan chemical
control.
2) Menjaga kebersihan tubuh misal membersihkan
rambut biar tidak dihinggap kutu kepala, makanan
dengan cara menyimpan di tempat yang baik dan rapi,
lingkungan rumah dsb.
3) Memasang perangkap tikus, khususnya tikus yang
berkemungkinan terdapat pinjal di tubuhnya.
www.themegallery.com
37. Mencegah terjadinya sarang-sarang arthropoda
dengan cara :
Hindarkan terjadinya tempat-tempat yang digemari lalat
Sampah-sampah di tampung di tempat-tempat sampah
yang baik dan tertutup
Menguras bak mandi minimal seminggu sekali
Menutup bak/ tempat yang memungkinkan arthropoda
seprti nyamuk berkembang biak
Pembuangan sampah dilakukan tiap-tiap hari dengan cara
yang baik
Menutup tempat persembunyian yang letaknya dekat
dengan bahan makanan
Memberi insektisida/ bahan kimia anti kecoa yang tidak
berbahaya untuk membasmi arthropoda.
www.themegallery.com
38. Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk
melakukan sesuatu, sebab Anda tidak berhasil
jika Anda tidak mulai melakukan sesuatu.
(Les Brown)
Add your company slogan
www.themegallery.com