SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Pengantar Parasitologi
Semester 02
Kegiatan Belajar I
Parasit
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2a/Black_fly.jpg
Hubungan Parasit
dan Host
http://www.leishrisk.net/Leishrisk/UserFiles/Image/sand%20fly.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang
(mengambil makanan dan kebutuhan lainnya) dari
makhluk hidup lain. Organisme yang ditumpangi atau
mendukung parasit disebut host atau hospes atau
tuan rumah.
http://web.ipb.ac.id/~phidayat/entomologi/Gambar/braconidae%20parasit.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara
satu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan
hidupnya, dimana salah satu spesies dirugikan oleh
spesies lainnya
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1c/Syritta_pipiens_mit_Parasit_01.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam
tubuh manusia, misalnya di dalam darah, otot dan
usus, contohnya Plasmodium sp.
Menurut Tempat Hidupnya 1
http://www.parasitemuseum.com/wp-content/gallery/sleeping-sickness/trypanosoma_brucei10167.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada
bagian luar kulit dan kadang-kadang masuk ke dalam
jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei.
Menurut Tempat Hidupnya 2
http://www.k-state.edu/parasitology/625tutorials/FIGsarcoptesscabiei-2a.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Obligate parasit adalah parasit yang
tidak bisa hidup bila tidak menumpang
pada host, misalnya Plasmodium sp
Menurut Tingkat Ketergantungan
1
Hubungan
Parasit dan
Host
Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan
tertentu dapat hidup sendiri di alam, tidak
menumpang pada hospes, misalnya Strongyloides
stercoralis
Menurut Tingkat Ketergantungan2
Hubungan
Parasit dan
Host
Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya
berpindah-pindah dalam satu tuan rumah ke tuan
rumah yang lain. Contoh : nyamuk, kutu busuk.
Menurut Tingkat Ketergantungan3
http://cdn.orkin.com/images/fleas/flea-exterior-interior_1162x1248.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Komensalisme, suatu organisme mendapat
keuntungan dari jasad lain akan tetapi organisme
tersebut tidak dirugikan
Menurut Derajat Parasitisme1
http://1.bp.blogspot.com/-M5FZZF1EMgA/TZlj_Vu49oI/AAAAAAAAABc/_QPrh3HypnI/s1600/freund-jurgen-grey-reef-shark-with-remora-fish-great-barrier-reef-queensland-australia.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-XNTF6bQnkGA/Tr8ooVhQZnI/AAAAAAAAAeI/thrQDUJcwqw/s1600/sgii3g0q.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Mutualisme, hubungan dua jenis organisme yang
keduanya mendapat keuntungan
Menurut Derajat Parasitisme2
Hubungan
Parasit dan
Host
Simbiosis, hubungan permanen antara dua
organisme dan tidak dapat hidup terpisah
Menurut Derajat Parasitisme3
http://www.theepochtimes.com/news_images/highres/2007-10-15-buff7809238-copy.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Pemangsa (predator), adalah parasit yang
membunuh terlebih dahulu mangsanya dan kemudian
memakannya.
Menurut Derajat Parasitisme4
http://www.ewallpapers.eu/w_show/african-lion-1280-1024-4240.jpg
http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Sebagian besar parasit yang hidup pada tubuh hospes
tidak menyebabkan penyakit (parasit non-patogen),
namun dalam parasitologi medis kita akan fokus pada
parasit (patogen) yang menyebabkan penyakit pada
manusia
http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg
Hubungan
Parasit dan
Host
Hubungan parasit dengan hospes dan menimbulkan
gejala penyakit disebut infeksi. Penyakit yang
disebabkan oleh parasit disebut parasitosis. Vektor
adalah spesies (umumnya serangga) yang dapat
menularkan parasit pada manusia dan hewan
Pengaruh Parasit
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d6/EMpylori.jpg
Pada Hospes
Cedera mekanik - dapat ditimbulkan oleh tekanan
parasit akibat pertumbuhan yang lebih besar, misalnya
kista hidatidosa menyebabkan penyumbatan saluran.
Efek
Langsung
1
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/Blasenmole_Computertomographie_sagittal.jpg
Efek merusak dari zat beracun-pada Plasmodium
falciparum menghasilkan zat beracun yang dapat
menyebabkan kerasnya dan gejala lainnya.
Efek
Langsung
2
http://i.imgur.com/g51d36B.jpg
Pengambilan nutrisi, cairan dan metabolit oleh
parasit dapat menghasilkan penyakit melalui
persaingan dengan hospes untuk mendapatkan
nutrisi.
Efek
Langsung
3
http://2.bp.blogspot.com/-_NnMFgB_vEk/TY2fdCNmQuI/AAAAAAAAADg/h7gwvhTTGpk/s1600/d.jpg
Reaksi imunologis: Kerusakan jaringan dapat
disebabkan oleh respons imunologi hospes, misalnya
sindrom nefritis setelah infeksi Plasmodium.
Efek Tidak
Langsung
1
http://www.ceb.cam.ac.uk/data/images/news/2013/cover_pic_CFK250.jpg
Proliferasi berlebihan dari jaringan tertentu karena
invasi oleh beberapa parasit dapat juga menyebabkan
kerusakan jaringan pada manusia, misalnya fibrosis
hati setelah pengendapan ovum dari Schistosoma
Efek Tidak
Langsung
2
http://cdn.doktergaul.com/wp-content/uploads/2012/08/Sirosis-Dapat-Menyebabkan-Kerusakan-Hati-Kronis.jpg
Penularan Parasit
http://en.ird.fr/var/ird/storage/images/media/ird.fr/dic/fas/semestre_2_2010/septembre-2010/fas356/moustique-anopheles/148427-1-fre-FR/moustique-anopheles.jpg
Manusia. Manusia
merupakan sumber atau
reservor mayoritas infeksi
parasitik (contohnya
taeniasis, amoebiasis, dan
lain-lain). Suatu kondisi
dimana infeksi ditularkan
dari satu orang ke orang
lain disebut antroponisis.
Sumber
Infeksi
http://hypebeast.com/image/2013/07/human-made-2013-spring-summer-lookbook-0.jpg
Binatang. Dalam banyak penyakit parasit, hewan
berperan sebagai sumber infeksi. Suatu keadaan
dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia
disebut zoonosis (misalnya, penyakit hidatidosa)
Sumber
Infeksi
http://www.finkeros.com/abc/wp-content/uploads/2012/12/zoonosis.jpg
Diawali penularan infeksi dari satu hospes ke yang
lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu dikenal
sebagai stadium infeksi
Cara
Penularan
http://www.sciencemag.org/content/328/5980/862/F3.large.jpg
Rute Oral. Konsumsi makanan, air dan sayuran. Infeksi
yang ditularkan secara oral dengan mengkomsumsi
makanan, cairan atau sayuran yang terkontaminasi
oleh feses yang mengandung parasit yang infektif.
Cara
Penularan
1
http://blog.professionalsupplementcenter.com/wp-content/uploads/2013/03/Lets-Eat..jpg
Penetrasi kulit yang utuh oleh filaria bentuk larva
pada cacing tambang, Sreongyloides stercoralis yang
kontak dengan tanah tercemar feces
Cara
Penularan
2Penetrasi kulit dan membran mukosa
http://2.bp.blogspot.com/_eA8AfzUM_go/SybjtYIwdGI/AAAAAAAAACQ/tykYtvguaS8/s1600/DSC00581.JPG
Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma
japonicum, S. manson i dan S. haematobium yang
kontak dengan air yang terinfeksi
Cara
Penularan
Penetrasi kulit dan membran mukosa
http://www.nebraskawildlife.org/Pics/water%20pollution.JPG
http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg
inokulasi ke dalam darah oleh nyamuk Anopheles
(vektor Plasmodium)
Cara
Penularan
3Inokulasi vektor arthropoda
http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg
Inokulasi ke kulit oleh nyamuk (vektor Wuchereria
bancrof ti, Brugia malayi dan sebagainya).
Cara
Penularan
Inokulasi vektor arthropoda
Trichomonas ditularkan oleh kontak seksual. Sering,
entamoeba ditularkan oleh kontak seksual juga
homoseksual.
Cara
Penularan
4Kontak Seksual
http://media.salon.com/2013/08/shutterstock_126002138-1280x960.jpg
Konsep Dasar Parasitologi
http://www.k-state.edu/parasitology/546tutorials/ARTHFIG11.JPG
&
Morfologi. Morfologi meliputi ukuran, bentuk, warna
dan posisi organel yang berbeda dalam parasit pada
berbagai tahap perkembangannya. Contoh, Entamoeba
histolytica dan Entamoeba coli.
Distribusi geografis. Beberapa dari parasit banyak
ditemukan di daerah tropis
Morfologi
Distribusi
Geografis
http://www.thesgc.org/sites/default/files/Untitled_0.png
Siklus hidup parasit. Siklus hidup adalah rute yang
dilalui oleh parasit dari saat masuk ke hospes untuk
keluar, termasuk extracorporeal (di luar tuan rumah)
kehidupan. Suatu parasit dapatmelibatkan satu hospes
atau komplek, melibatkan satu atau lebih host
intermediate
Siklus Hidup
P a r a s i t
Hubungan hospes-parasit. Infeksi merupakan akibat
dari masuknya dan perkembangan suatu organisme
dalam tubuh yang merugikan. Setelah organisme
penyebab infeksi masuk ke dalam tubuh hospes
Hubungan
H o s p e s - P a r a s i t
http://1.bp.blogspot.com/-KbY5hY9Q_j4/T_-wDz3ojXI/AAAAAAAAERE/A_INfUgnGus/s1600/lalat%2Bbintancenter.jpg
http://infolaboratoriumkesehatan.files.wordpress.com/2012/05/laboratory-safety.jpg
Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan tergantung
pada parasit penyebab penyakit, spesimen yang
dipilih untuk diagnosis laboratorium antara lain,
darah (hapusan darah), feses, urin, sputum, biopsi,
cairan urethra atau vagina.
Pemeriksaan
L a b o r a t o r i u m
&
Beberapa tindakan dapat diambil melawan setiap
parasit penginfeksi manusia. Tindakan preventif
dirancang untuk memutus siklus penularan
merupakan hal yang sangat penting untuk
keberhasilan pemberantasan parasit
Pencegahan
p e n g e n d a l i a n
http://www.lytnyc.com/wp-content/uploads/2013/08/Immune-System.jpg
Klasifikasi Parasitologi
http://4.bp.blogspot.com/-ydhMXLhs7OE/TkOKNRexqXI/AAAAAAAAAIQ/XvBhmeR4GlM/s1600/I-Heart-Parasitology_226-l.jpg
Protozoologi medik - berkaitan dengan studi protozoa
penting secara medis.
Helmintologi medik- berkaitan dengan studi cacingan
(cacing) yang mempengaruhi manusia.
Entomologi medik - berkaitan dengan studi
arthropoda yang menyebabkan atau menularkan
penyakit pada manusia
Klasifikasi
http://www.buzzle.com/images/animal-kingdom/protozoa.jpg
Parasit Protozoa terdiri dari "sel- unit" tunggal yang
secara morfologi dan fungsional lengkap dan dapat
melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa parasit
memiliki organ yang ditransformasi dari aktif (trofozoit)
ke tahap tidak aktif, kehilangan daya motilitas dan
membungkus dirinya sendiri dalam dinding kuat.
Protozoa
K l a s i f i k a s i
Protozoa Alat gerak (lokomosi)
Rizopoda
Sarcodina/
(Amoebae)
Pseudopodia
(kaki semu)
Genus,Entamoeba: Entameba
histolytica
Genus Endolimax; Endolimax
nana
Genus Iodameba; Iodameba
butchlii
Genus Dientmeba; Dientameba
fragilis
Mastingopora (Flagelata) Flagella Genus Giardia; G. lamblia
Genus Trichomonas; T. vaginalis
Genus Trypanosoma; T. brucci
Genus Leishmania; L. donovani
Ciliata (Chiliopora) Silia Misalnya, Balantidium coli
Sporozoa Tidak ada, pergerakan
amuboid sedikit
Genus Plasmodium: P.
falciparum
Genus Toxoplasma: T. gondi
Genus Cryptosporidum : C.
parvum
Genus Isospora : I. beli
http://www.wholesalefishingworms.com/wp-content/uploads/2011/12/redworm.jpg
Parasit Protozoa terdiri dari "sel- unit" tunggal yang
secara morfologi dan fungsional lengkap dan dapat
melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa parasit
memiliki organ yang ditransformasi dari aktif (trofozoit)
ke tahap tidak aktif, kehilangan daya motilitas dan
membungkus dirinya sendiri dalam dinding kuat.
Helminthes
K l a s i f i k a s i
Ciri-Ciri
METAZOA (HELIMINTHS)
CESTODE TREMATODE NEMATODE
Bentuk
Seperti pita,
bersegmen
Seperti daun, tidak bersegmen panjang, bulat
Seks
Tidak terpisah
(monoecious)
Tidak terpisah
(monoecious)
Kecuali Cacing darah yang
dioecious
Terpisah. (diecious)
Ujung Kepala
Pengisap ,
dengan kait
Pengisap, tidak ada kait
Tidak ada Pengisap, dan ada
pengait
Saluran pembuangan Tidak ada Ada tetapi tidak lengkap
Ada dan lengkap
Rongga Tubuh Tidak ada Tidak ada Ada
Contoh
1) Genus Diphylobotrium:
D. latum
2) Genus Taenia: T.
saginata
3) Genus Echinococcus: E.
granulosus
4) Genus Hymenolepsis: H.
nana
1) Genus Schistosoma; S.
mansoni
2) Genus Fasciola; F. hepatica
1) Nematoda usus ; A.
lumbricoides
2) Nematoda tubuh; W.
bancrofti
Arthropoda, yang merupakan kelompok terbesar dari
spesies dalam kerajaan hewan, ditandai dengan memiliki
tubuh simetris bilateral dan tersegmentasi dengan
pelengkap bersendiAntropoda
K l a s i f i k a s i

More Related Content

What's hot

 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Semiani Satsuki
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfArum96
 
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasMacam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasSIlfani Sabila
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASZakiah dr
 
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluan
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluanMorfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluan
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluanMoh Nurul Ramadhan
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologipjj_kemenkes
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariarobin2dompas
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbdPenyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
penyakit malaria
penyakit malariapenyakit malaria
penyakit malaria
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
Kak program-tb
Kak program-tbKak program-tb
Kak program-tb
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Caplak
CaplakCaplak
Caplak
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Filariasis limfatik
Filariasis limfatikFilariasis limfatik
Filariasis limfatik
 
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasMacam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
 
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluan
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluanMorfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluan
Morfologi kutu busuk, kutu rambut, kutu kemaluan
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Tugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malariaTugas Kelompok_ malaria
Tugas Kelompok_ malaria
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
 

Viewers also liked

Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA pjj_kemenkes
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan KhususDokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khususpjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi KhususDokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khususpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
 
KODE ETIK KEPERAWATAN
 KODE ETIK KEPERAWATAN KODE ETIK KEPERAWATAN
KODE ETIK KEPERAWATAN
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan KhususDokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Pelayanan Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi KhususDokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus
 

Similar to Pengantar Parasitologi

Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologipjj_kemenkes
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologipjj_kemenkes
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatiTidar University
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxnopia wati
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksipjj_kemenkes
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologierfan syah
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanJosua Hutapea
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteransanggede
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran ILaksmi Bali
 
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.ppt
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.pptAgent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.ppt
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.pptningsih widari
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiUmmu Kalsum
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 

Similar to Pengantar Parasitologi (20)

Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1
 
Parasit 1
Parasit 1Parasit 1
Parasit 1
 
pengantar parasit.ppt
pengantar parasit.pptpengantar parasit.ppt
pengantar parasit.ppt
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Parasite.pptx
Parasite.pptxParasite.pptx
Parasite.pptx
 
Vektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptxVektor penyakit.pptx
Vektor penyakit.pptx
 
Pengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-newPengantar parasitologi-new
Pengantar parasitologi-new
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintan
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran I
 
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.ppt
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.pptAgent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.ppt
Agent Penyebaran Penyakit Menular ka Dwi.ppt
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologi
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Pengantar Parasitologi

  • 1. Pengantar Parasitologi Semester 02 Kegiatan Belajar I Parasit Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Dr. Padoli, SKp,M.Kes http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2a/Black_fly.jpg
  • 3. Hubungan Parasit dan Host Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang (mengambil makanan dan kebutuhan lainnya) dari makhluk hidup lain. Organisme yang ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau hospes atau tuan rumah. http://web.ipb.ac.id/~phidayat/entomologi/Gambar/braconidae%20parasit.jpg
  • 4. Hubungan Parasit dan Host Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya, dimana salah satu spesies dirugikan oleh spesies lainnya http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1c/Syritta_pipiens_mit_Parasit_01.jpg
  • 5. Hubungan Parasit dan Host Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya di dalam darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp. Menurut Tempat Hidupnya 1 http://www.parasitemuseum.com/wp-content/gallery/sleeping-sickness/trypanosoma_brucei10167.jpg
  • 6. Hubungan Parasit dan Host Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei. Menurut Tempat Hidupnya 2 http://www.k-state.edu/parasitology/625tutorials/FIGsarcoptesscabiei-2a.jpg
  • 7. Hubungan Parasit dan Host Obligate parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host, misalnya Plasmodium sp Menurut Tingkat Ketergantungan 1
  • 8. Hubungan Parasit dan Host Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di alam, tidak menumpang pada hospes, misalnya Strongyloides stercoralis Menurut Tingkat Ketergantungan2
  • 9. Hubungan Parasit dan Host Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindah-pindah dalam satu tuan rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh : nyamuk, kutu busuk. Menurut Tingkat Ketergantungan3 http://cdn.orkin.com/images/fleas/flea-exterior-interior_1162x1248.jpg
  • 10. Hubungan Parasit dan Host Komensalisme, suatu organisme mendapat keuntungan dari jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan Menurut Derajat Parasitisme1 http://1.bp.blogspot.com/-M5FZZF1EMgA/TZlj_Vu49oI/AAAAAAAAABc/_QPrh3HypnI/s1600/freund-jurgen-grey-reef-shark-with-remora-fish-great-barrier-reef-queensland-australia.jpg
  • 12. Hubungan Parasit dan Host Simbiosis, hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup terpisah Menurut Derajat Parasitisme3 http://www.theepochtimes.com/news_images/highres/2007-10-15-buff7809238-copy.jpg
  • 13. Hubungan Parasit dan Host Pemangsa (predator), adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu mangsanya dan kemudian memakannya. Menurut Derajat Parasitisme4 http://www.ewallpapers.eu/w_show/african-lion-1280-1024-4240.jpg
  • 14. http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg Hubungan Parasit dan Host Sebagian besar parasit yang hidup pada tubuh hospes tidak menyebabkan penyakit (parasit non-patogen), namun dalam parasitologi medis kita akan fokus pada parasit (patogen) yang menyebabkan penyakit pada manusia
  • 15. http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg Hubungan Parasit dan Host Hubungan parasit dengan hospes dan menimbulkan gejala penyakit disebut infeksi. Penyakit yang disebabkan oleh parasit disebut parasitosis. Vektor adalah spesies (umumnya serangga) yang dapat menularkan parasit pada manusia dan hewan
  • 17. Cedera mekanik - dapat ditimbulkan oleh tekanan parasit akibat pertumbuhan yang lebih besar, misalnya kista hidatidosa menyebabkan penyumbatan saluran. Efek Langsung 1 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/Blasenmole_Computertomographie_sagittal.jpg
  • 18. Efek merusak dari zat beracun-pada Plasmodium falciparum menghasilkan zat beracun yang dapat menyebabkan kerasnya dan gejala lainnya. Efek Langsung 2 http://i.imgur.com/g51d36B.jpg
  • 19. Pengambilan nutrisi, cairan dan metabolit oleh parasit dapat menghasilkan penyakit melalui persaingan dengan hospes untuk mendapatkan nutrisi. Efek Langsung 3 http://2.bp.blogspot.com/-_NnMFgB_vEk/TY2fdCNmQuI/AAAAAAAAADg/h7gwvhTTGpk/s1600/d.jpg
  • 20. Reaksi imunologis: Kerusakan jaringan dapat disebabkan oleh respons imunologi hospes, misalnya sindrom nefritis setelah infeksi Plasmodium. Efek Tidak Langsung 1 http://www.ceb.cam.ac.uk/data/images/news/2013/cover_pic_CFK250.jpg
  • 21. Proliferasi berlebihan dari jaringan tertentu karena invasi oleh beberapa parasit dapat juga menyebabkan kerusakan jaringan pada manusia, misalnya fibrosis hati setelah pengendapan ovum dari Schistosoma Efek Tidak Langsung 2 http://cdn.doktergaul.com/wp-content/uploads/2012/08/Sirosis-Dapat-Menyebabkan-Kerusakan-Hati-Kronis.jpg
  • 23. Manusia. Manusia merupakan sumber atau reservor mayoritas infeksi parasitik (contohnya taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana infeksi ditularkan dari satu orang ke orang lain disebut antroponisis. Sumber Infeksi http://hypebeast.com/image/2013/07/human-made-2013-spring-summer-lookbook-0.jpg
  • 24. Binatang. Dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi. Suatu keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis (misalnya, penyakit hidatidosa) Sumber Infeksi http://www.finkeros.com/abc/wp-content/uploads/2012/12/zoonosis.jpg
  • 25. Diawali penularan infeksi dari satu hospes ke yang lain, disebabkan oleh bentuk parasit tertentu dikenal sebagai stadium infeksi Cara Penularan http://www.sciencemag.org/content/328/5980/862/F3.large.jpg
  • 26. Rute Oral. Konsumsi makanan, air dan sayuran. Infeksi yang ditularkan secara oral dengan mengkomsumsi makanan, cairan atau sayuran yang terkontaminasi oleh feses yang mengandung parasit yang infektif. Cara Penularan 1 http://blog.professionalsupplementcenter.com/wp-content/uploads/2013/03/Lets-Eat..jpg
  • 27. Penetrasi kulit yang utuh oleh filaria bentuk larva pada cacing tambang, Sreongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah tercemar feces Cara Penularan 2Penetrasi kulit dan membran mukosa http://2.bp.blogspot.com/_eA8AfzUM_go/SybjtYIwdGI/AAAAAAAAACQ/tykYtvguaS8/s1600/DSC00581.JPG
  • 28. Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S. manson i dan S. haematobium yang kontak dengan air yang terinfeksi Cara Penularan Penetrasi kulit dan membran mukosa http://www.nebraskawildlife.org/Pics/water%20pollution.JPG
  • 29. http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg inokulasi ke dalam darah oleh nyamuk Anopheles (vektor Plasmodium) Cara Penularan 3Inokulasi vektor arthropoda
  • 30. http://mrahmanprabowo.files.wordpress.com/2010/12/anopheles_mosquito_haxims.jpg Inokulasi ke kulit oleh nyamuk (vektor Wuchereria bancrof ti, Brugia malayi dan sebagainya). Cara Penularan Inokulasi vektor arthropoda
  • 31. Trichomonas ditularkan oleh kontak seksual. Sering, entamoeba ditularkan oleh kontak seksual juga homoseksual. Cara Penularan 4Kontak Seksual http://media.salon.com/2013/08/shutterstock_126002138-1280x960.jpg
  • 33. & Morfologi. Morfologi meliputi ukuran, bentuk, warna dan posisi organel yang berbeda dalam parasit pada berbagai tahap perkembangannya. Contoh, Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli. Distribusi geografis. Beberapa dari parasit banyak ditemukan di daerah tropis Morfologi Distribusi Geografis http://www.thesgc.org/sites/default/files/Untitled_0.png
  • 34. Siklus hidup parasit. Siklus hidup adalah rute yang dilalui oleh parasit dari saat masuk ke hospes untuk keluar, termasuk extracorporeal (di luar tuan rumah) kehidupan. Suatu parasit dapatmelibatkan satu hospes atau komplek, melibatkan satu atau lebih host intermediate Siklus Hidup P a r a s i t
  • 35. Hubungan hospes-parasit. Infeksi merupakan akibat dari masuknya dan perkembangan suatu organisme dalam tubuh yang merugikan. Setelah organisme penyebab infeksi masuk ke dalam tubuh hospes Hubungan H o s p e s - P a r a s i t http://1.bp.blogspot.com/-KbY5hY9Q_j4/T_-wDz3ojXI/AAAAAAAAERE/A_INfUgnGus/s1600/lalat%2Bbintancenter.jpg
  • 36. http://infolaboratoriumkesehatan.files.wordpress.com/2012/05/laboratory-safety.jpg Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan tergantung pada parasit penyebab penyakit, spesimen yang dipilih untuk diagnosis laboratorium antara lain, darah (hapusan darah), feses, urin, sputum, biopsi, cairan urethra atau vagina. Pemeriksaan L a b o r a t o r i u m
  • 37. & Beberapa tindakan dapat diambil melawan setiap parasit penginfeksi manusia. Tindakan preventif dirancang untuk memutus siklus penularan merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan pemberantasan parasit Pencegahan p e n g e n d a l i a n http://www.lytnyc.com/wp-content/uploads/2013/08/Immune-System.jpg
  • 39. Protozoologi medik - berkaitan dengan studi protozoa penting secara medis. Helmintologi medik- berkaitan dengan studi cacingan (cacing) yang mempengaruhi manusia. Entomologi medik - berkaitan dengan studi arthropoda yang menyebabkan atau menularkan penyakit pada manusia Klasifikasi http://www.buzzle.com/images/animal-kingdom/protozoa.jpg
  • 40. Parasit Protozoa terdiri dari "sel- unit" tunggal yang secara morfologi dan fungsional lengkap dan dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa parasit memiliki organ yang ditransformasi dari aktif (trofozoit) ke tahap tidak aktif, kehilangan daya motilitas dan membungkus dirinya sendiri dalam dinding kuat. Protozoa K l a s i f i k a s i
  • 41. Protozoa Alat gerak (lokomosi) Rizopoda Sarcodina/ (Amoebae) Pseudopodia (kaki semu) Genus,Entamoeba: Entameba histolytica Genus Endolimax; Endolimax nana Genus Iodameba; Iodameba butchlii Genus Dientmeba; Dientameba fragilis Mastingopora (Flagelata) Flagella Genus Giardia; G. lamblia Genus Trichomonas; T. vaginalis Genus Trypanosoma; T. brucci Genus Leishmania; L. donovani Ciliata (Chiliopora) Silia Misalnya, Balantidium coli Sporozoa Tidak ada, pergerakan amuboid sedikit Genus Plasmodium: P. falciparum Genus Toxoplasma: T. gondi Genus Cryptosporidum : C. parvum Genus Isospora : I. beli
  • 42. http://www.wholesalefishingworms.com/wp-content/uploads/2011/12/redworm.jpg Parasit Protozoa terdiri dari "sel- unit" tunggal yang secara morfologi dan fungsional lengkap dan dapat melakukan semua fungsi kehidupan. Protozoa parasit memiliki organ yang ditransformasi dari aktif (trofozoit) ke tahap tidak aktif, kehilangan daya motilitas dan membungkus dirinya sendiri dalam dinding kuat. Helminthes K l a s i f i k a s i
  • 43. Ciri-Ciri METAZOA (HELIMINTHS) CESTODE TREMATODE NEMATODE Bentuk Seperti pita, bersegmen Seperti daun, tidak bersegmen panjang, bulat Seks Tidak terpisah (monoecious) Tidak terpisah (monoecious) Kecuali Cacing darah yang dioecious Terpisah. (diecious) Ujung Kepala Pengisap , dengan kait Pengisap, tidak ada kait Tidak ada Pengisap, dan ada pengait Saluran pembuangan Tidak ada Ada tetapi tidak lengkap Ada dan lengkap Rongga Tubuh Tidak ada Tidak ada Ada Contoh 1) Genus Diphylobotrium: D. latum 2) Genus Taenia: T. saginata 3) Genus Echinococcus: E. granulosus 4) Genus Hymenolepsis: H. nana 1) Genus Schistosoma; S. mansoni 2) Genus Fasciola; F. hepatica 1) Nematoda usus ; A. lumbricoides 2) Nematoda tubuh; W. bancrofti
  • 44. Arthropoda, yang merupakan kelompok terbesar dari spesies dalam kerajaan hewan, ditandai dengan memiliki tubuh simetris bilateral dan tersegmentasi dengan pelengkap bersendiAntropoda K l a s i f i k a s i

Editor's Notes

  1. Setelah kita mengerti tentang berbagai efek yang dibawa parasit pada tubuh inang karena invasi parasit, kita dapat mengetahui apa saja yang perlu dipahami tentang parasit dalam kesehatan pada bahasan konsep dasar parasitologi berikut ini.
  2. Stadium infeksi pada berbagai parasit ditularkan dari satu hospes ke yang lain dalam beberapa cara berikut :
  3. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan Beberapa tindakan dapat diambil melawan setiap parasit penginfeksi manusia. Tindakan preventif dirancang untuk memutus siklus penularan merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan pemberantasan parasit Langkah-langkah tersebut meliputi: Pengurangan sumber infeksi. Diagnosis dan pengobatan penyakit parasit merupakan komponen penting dalam pencegahan terhadap penyebaran agen penginfeksi. Kontrol sanitasi air minum dan makanan. Pembuangan limbah yang tepat. Penggunaan insektisida dan bahan kimia lain yang digunakan untuk mengendalikan populasi vektor. Pakaian pelindung yang mencegah vektor hinggap di permukaan tubuh dan memasukkan patogen selama menghisap darah . Kebersihan pribadi yang baik. Menghindari praktek seksual yang tidak aman