Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Laporan kasus ini membahas diagnosa dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan gatal yang didiagnosis menderita skabies. Diagnosa ditegakkan berdasarkan temuan kriteria diagnostik skabies pada pasien beserta riwayat kontak dengan orang lain yang memiliki keluhan serupa. Pasien diberi obat scabisida dan edukasi untuk mencegah penularan lebih lan
2. SCABIES
DEFINISI
• Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi Sarcoptes scabiei var. hominis. Sarcoptes scabiei termasuk
filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acarina, famili Sarcoptidae
4. CARA PENULARAN SARCOPTES SCABIEI
• Penularan skabies dapat terjadi melalui kontak dengan obyek
terinfestasi seperti handuk, selimut, atau lapisan furnitur dan dapat pula
melalui hubungan langsung kulit ke kulit.
• faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan
sosial ekonomi yang rendah, kebersihan yang buruk. Oleh karena itu,
prevalensi skabies yang tinggi umumnya ditemukan di lingkungan
dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal yang tinggi
seperti asrama, panti asuhan.
5. TANDA DAN GEJALA SCABIES
• Infeksi primer berupa terowongan berkelok-kelok berbentuk linier yang
berisi tungau, telur, dan hasil metabolisme
• Infeksi sekunder , di ujung terowongan akan ditemukan vesikel atau
papul kecil
• Infeksi tersier berupa ekskoriasi, eksematisasi, dan pioderma.
6. DIAGNOSA
4 TANDA KARDINAL INFEKSI SARCOPTES SCABIEI
• pruritus nokturna,
• menyerang sekelompok orang,
• ditemukannya terowongan (kunikulus), dan
• Ditemukan parasit Sarcoptes scabiei.
Jika menemukan 2 dari 4 tanda kardinal di atas , diagnosa scabies
dapat ditegakkan
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kerokan kulit
• Burrow ink test
• Biopsi eksisional
• Biopsi irisan
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah kerokan kulit dan burrow
ink test , dimana tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menemukan
terowongan , tungau telur , larva dan hasil metabolisme dari Sarcoptes
scabiei ini
8. TATALAKSANA
PRINSIP PENGOBATAN SCABIES
• Penatalaksanaan skabies dilakukan kepada penderita dan seluruh
anggota keluarga atau orang yang dekat dengan penderita meskipun
tidak menimbulkan gejala.
• Syarat obat yang ideal harus efektif terhadap semua stadium tungau,
harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
NON FARMAKOLOGI
• Mandi dengan air hangat dan keringkan
badan
• Pengobatan scabisid topikal di seluruh
badan kecuali bagian wajah
• Hindari menyentuh mulut dan mata
dengan tangan
• Ganti pakaian , handuk dan sprei yang
digunakan dan cuci
• Hindari menggunakan pakaian , handuk
dan sprei yang sama
FARMAKOLOGI
• Permentrin 5%
• Krotamiton krim/ losio 10%
• Sulfur presipitatum 5%
Ketiga obat scabisid diatas telah
disetujui oleh United States Food and
Drug Administration(FDA) berdasarkan
fungsi dan efektivitas nya masih-masing
9. LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : RDP
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin. : Laki-Laki
Alamat. : Temukus
Agama. : Hindu
Tanggal Kunjungan. : 11 April 2022
Tanggal Pemeriksaan : 11 April 2022
10. ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli umum Puskesmas Banjar 1 pada tanggal 11 April 2022
dengan keluhan gatal. Gatal dikeluhkan pasien sudah sejak 3 hari ygll, gatal
dirasakan pasien terus menerus sepanjang hari dan sangat gatal. 4 hari ygll
pasien sempat tidur bersama temannya yang memiliki keluhan serupa di satu
tempat tidur yang sama. Awalnya keluhan gatal hanya dirasakan di sela-sela
ibu jari tangan kiri, namun lama kelamaan rasa gatal menyebar ke sela-sela jari
yang lain. Pasien belum sempat berobat, tidak ada faktor yang memperingan
keluhan pasien dan keluhan akan semakin parah ketika malam hari. Keluhan
lain : demam (-), perih pada lesi (-), panas pada lesi (-)
11. Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, pasien tidak memiliki riwayat alergi dan
penyakit kronis lainnya
Riwayat Penyakit dalam Keluarga :
• Pada keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa , kedua orang tua pasien tidak ada yang
memiliki riwayat alergi ataupun penyakit kronis lainnya
Riwayat Pengobatan :
• Untuk keluhan saat ini pasien belum ada berobat sama sekali dan pasien datang ke Puskesmas Banjar 1
untuk mendapat pengobatan
12. Riwayat Pribadi/Sosial/Lingkungan :
• Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, pasien tinggal bersama kedua orang tua. Saat ini pasien
bersekolah disalah satu SMA swasta. Di lingkungan pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa , namun
teman sekolah pasien ada yang memilik keluhan serupa.
13. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada tanggal 11 April 2022
St. Present :
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : GCS E4V5M6
• Nadi : 82x/menit
• Laju Respirasi : 21x/menit
• Suhu Axilla : 36,4’C
18. KASUS
• Pasien memenuhi kriteria diagnosa ,
yaitu menemukan 2 dari 4 tanda
kardinal infeksi scabies , yaitu
ditemukannya prioritas nokturnal dan
kerabat pasien mengalami keluhan
serupa dan ditemukan lesi sekunder
dan tersier berupa papul vesikel dan
ekskoriasi
• Diagnosa scabies dapat ditegakkan
apabila menemukan 2 dari 4 tanda
kardinal infeksi sarcoptesscabiei dan
ditambah dengan ditemukannya lesi
primer, sekunder atau tersier
TEORI
PEMBAHASAN
19. KASUS
• Pada kasus pasien diberikan KIE dan
diterapi dengan pemberian obat
scabisid yaitu permentrin 5% yang
digunakan diseluruh badan kecuali
daerah wajah dan didiamkan selama
kurang lebih 8-10 jam, setelah itu
dibersihkan dengan penggunaan paling
baik pada malam hari, penggunaan
hanya sekali dan bisa diulang seminggu
setelah penggunaan pertama apabiila
tidak ada perubahan kondisi atau
keluhan menetap.
• Tatalaksana untuk scabies dapat
diberikan secara non farmako dan
farmakologi, pemberian obat scabisid
dapat diberikan permentrin 5% ,
krotamiton losio/krim 10% atau sulfur
presipitatum 5-10%.
TEORI
PEMBAHASAN
20. KESIMPULAN
• Skabies merupakan penyakit infeksi oleh ektoparasit Sarcoptes scabiei
var. hominis. Skabies merupakan penyakit kulit ke tiga dari dua belas
penyakit kulit tersering di Indonesia. Peyakit ini sering terjadi kepada
orang atau kelompok dengan higienitas yang rendah. Gejala yang paling
sering ditimbulkan adalah gatal yang semakin bertambah saat malam
hari. Diagnosis skabies ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Penatalaksanaan pada skabies memerlukan edukasi
yang lebih untuk pasien karena pilihan obat yang akan diberikan tidak
sedikit efek sampingnya dan parasit ini bersifat sangat menular.