PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
SOP Asma.docx
1. SKABIES
S
O
P
No.Dokumen : /SOP/UKP/I/2016
No. Revisi : -
Tgl Terbit : 02/01/ 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
LUBUK
KILANGAN
Ns.Hj.Linda Hasmi.S.Kep
19670420 198712 2003
1. Pengertian Asma adalah penyakit heterogen,selalu
dikateristikkan dengan inflamasi kronis di
saluran nafas.Terdapat riwayat gejala
respirasi seperti mengi,sesak,rasa berat di
dada dan batuk yang intensitasnya
berbeda-beda berdasarkan variasi
keterbatasan
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas untuk
penatalaksanaan penyakit skabies
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / 2016 tentang
pelayanan klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
5. Prosedur Alat
1. Alat tulis kantor
2. Komputer
Bahan
1. Berkas Rekam Medis
2. Buku Register
6.
Langkah-Langkah
1. Dokter menanyakan kepada pasien
apakah ada keluhan gatal-gatal yang
hebat pada malam hari
2. Dokter menanyakan tempat domisili
pasien apakah di pesantren atau asrama
3. Dokter menanyakan apakah keluhan gatal
ini juga terjadi pada anggota keluarga
yang lain atau teman tempat tinggal
pasien
4. Dokter menanyakan daerah mana saja
ditubuh yang terasa gatal
5. Dokter melihat bagian tubuh yang terasa
gatal. Biasanya gatal terjadi di daerah
lipatan kulit yang tipis seperti di sela-sela
jari tangan, daerah sekitar kemaluan
(pada anak),siku bagian luar, kulit sekitar
payudara, bokong dan perut bagian bawah
6. Dokter menegakkan diagnosis dengan
menemukan 2 dari 4 tanda scabies
Tanda scabies:
pruritus nocturna
2. SKABIES
S
O
P
No.Dokumen : /SOP/UKP/I/2016
No. Revisi : -
Tgl Terbit : 02/01/ 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
LUBUK
KILANGAN
Ns.Hj.Linda Hasmi.S.Kep
19670420 198712 2003
menyerang manusia secara
berkelompok, adanya terowongan
pada tempat-tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu-abuan,
berbentuk garis lurus atau
berkelok-kelok, rata-rata panjang 1
cm, pada ujung terowongan
ditemukan papul atau vesikel
Ditemukan tungau dengan
pemeriksaan mikroskopis
7. Dokter menegakkan diagnosis Scabies No.
ICD-10 : B86 dengan tingkat kemampuan
4A. Diagnosis bandingnya adalah:
Pioderma, Impetigo, Dermatitis,
Pedikulosis korporis
8. Dokter memberikan terapi. Terapi tidak
dapat dilakukan secara individual
melainkan harus serentak dan
menyeluruh pada seluruh kelompok orang
yang ada di sekitar penderita skabies.
Terapi diberikan dengan salah satu obat
topikal (skabisid) di bawah ini:
Salep 2-4 dioleskan di seluruh
tubuh, selama 3 hari berturut-turut,
dipakai setiap habis mandi.
Krim permetrin 5% di seluruh
tubuh. Setelah 10 jam, krim
permetrin dibersihkan dengan
sabun.
Nb: Terapi skabies ini tidak dianjurkan
pada anak < 2 tahun.
9. Pasien dirujuk ke bagian kesehatan
lingkungan dengan mengisi form rujukan
internal. Konseling kesehatan lingkungan
pasien dianjurkan melakukan perbaikan
higiene diri dan lingkungan, dengan:
Tidak menggunakan peralatan
pribadi secara bersama-sama dan
alas tidur diganti bila ternyata
pernah digunakan oleh penderita
skabies.
Menghindari kontak langsung
3. SKABIES
S
O
P
No.Dokumen : /SOP/UKP/I/2016
No. Revisi : -
Tgl Terbit : 02/01/ 2018
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
LUBUK
KILANGAN
Ns.Hj.Linda Hasmi.S.Kep
19670420 198712 2003
dengan penderita skabies.
10.Dokter merujuk pasien skabies ke fasilitas
tingkat II apabila keluhan masih
dirasakan setelah 1 bulan paska terapi
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Berkas Rekam Medis
2. BP Umum
3. BP Lansia
4. Laboratorium
5. BP KIA / KB
6. Konsultasi Kesling
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
historis
perubahan
No Yang
dirubah
Isi
Perubahan
Tgl.mulai
Diberlakuk
an