2. Tes dapat didefinisikan sebagai suatu
pertanyaan, tugas, atau seperangkat
tugas yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang
atribut pendidikan atau
psikologik tertentu
3. Setiap butir pertanyaan atau tugas
tersebut mempunyai jawaban
atau ketentuan yang dianggap
benar, dan bila tidak memenuhi
ketentuan tersebut,
maka jawaban anda dianggap salah.
4. Dari definisi tersebut di atas, anda dapat
menemukan karakteristik dari tes, yaitu:
1. Tes dapat berbentuk pertanyaan.
Misalnya: “Siapakah Presiden Indonesia
yang pertama?”
Dalam kalimat tersebut terdapat kata
pertanyaan yaitu siapakah.
5. 2. Tes dapat berbentuk tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta tes, misalnya:
“Tulislah dalam bentuk uraian latar
belakang terjadinya krisis moneter pada
tahun 1998!”
Dalam kalimat tersebut terdapat tugas
yang harus diselesaikan oleh peserta tes.
6. 3. Tes digunakan untuk memperoleh
informasi tentang atribut pendidikan atau
psikologik. Contoh seperti pertanyaan di
atas, siapakah Presiden Indonesia yang
pertama, maka informasi yang ingin diperoleh
dari pertanyaan tersebut adalah mengenai
pengetahuan peserta tes (siswa) tentang
Presiden Indonesia pertama.
7. 4. Tes menghendaki adanya jawaban atau
cara mengerjakan yang benar. Jadi kalau
ada pertanyaan atau tugas yang jawabannya
tidak ada batasan benar atau salah,
maka pertanyaan atau tugas tersebut tidak
tersmasuk tes. Misalkan, bagaimana
pendapat anda tentang pendidikan di
Indonesia saat ini
8. Jadi dengan definisi ini makin jelaslah hakikat
tes, yaitu sebagai suatu alat
untuk mengumpulkan informasi tentang
ketercapaian tujuan pendidikan atau tujuan
pembelajaran. Karena itu, setiap butir tes
harus dapat dirumuskan secara akurat,
sehingga tidak menyebabkan peserta tes
tidak dapat mengetahui secara akurat
informasi yang diminta oleh butir soal
tersebut
9. Pengukuran diartikan sebagai
pemberian angka kepada suatu
atribut ataun karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh
orang, hal, atau objek tertentu
menurut aturan atau formulasi
yang jelas
10. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan, bahwa pengukuran
memiliki dua karakteristik utama
yaitu pertama penggunaan atau
skala tertentu,
kedua menurut suatu aturan atau
formula tertentu.
11. Penilaian dapat didefinisikan sebagai
suatu proses untuk mengambil
keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan
instrumen tes maupun nontes.
12. Jadi maksud penilaian
adalah memberikan nilai tentang kualitas
sesuatu. Tidak hanya sekedar mencari
jawaban terhadap pertanyaan tentang
apa, tetapi lebih diarahkan kepada menjawab
pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh
sesuatu proses atau suatu hasil yang
diperoleh seseorang atau suatu program.
13. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan, bahwa karakteristik
utama dari penilaian yaitu:
1. Penilaian merupakan proses
pengambilan keputusan
2. Penilaian bersifat kualitatif
14. Dari yang telah disampaikan di
atas kemudian timbullah sebuah
pertanyaan,
“Dimanakah evaluasi berada?”
15. Jawabannya adalah evaluasi berada
pada posisi terakhir, setelah
pengetesan, pengukuran, dan
penilaian selesai dilaksanakan.