SlideShare a Scribd company logo
HAKIKAT EVALUASI 
Disusun Oleh : 
1. Harisman Nizar (06121008021) 
2. Lulu Fajriatus R. (06121408019) 
3. Suci Ariani (06121008017) 
Program Studi Pendidikan Matematika 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 
Universitas Sriwijaya 
2014
DAFTAR ISI 
Halaman Judul……………..........…………………………………………..……..1 
Daftar Isi……………...……...………………………………………………..…...2 
Pendahuluan.............................................................................................................3 
Isi 
A. Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes...........................4 
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran.............................................5 
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................6 
D. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi Pembelajaran......................................8 
E. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran.........................................................9 
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran...............................................10 
Kesimpulan............................................................................................................13 
Daftar Pustaka ……………………………….......................................................14
Pendahuluan 
Dalam proses pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen 
penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi keberhasilan 
suatu program pendidikan. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan untuk 
memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan situasi 
yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan 
menggunakan data dan informasi yang ada, guru dapat mengambil keputusan 
tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Agar proses evaluasi dapat 
berlangsung, maka instrumen evaluasi harus direncanakan, disusun, dan 
dilaksanakan. Salah satu instrumen evaluasi yang digunakan secara luas adalah 
tes. 
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi 
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru 
dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya 
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
Isi 
A. Arti Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran, dan Tes 
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation. Akar 
katanya adalah value. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat 
diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai 
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.(Sudijono:2011:1) 
Evaluation is a process which determines the extent to which objectives 
have been achieved (Cross, 1973:5). Evaluasi merupakan proses yang menentukan 
kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat dicapai. 
Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a declaration that 
something has or does not have value ”. Hal senada dikemukakan pula oleh Wand 
dan Brown (1957), bahwa evaluasi berarti”… refer to the act or process to 
determining the value of something”. Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya 
nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan 
dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan 
Lincoln (1985), bahwa evaluasi sebagai “a process for describing an evaluand 
and judging its merit and worth”. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk 
menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi 
ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. 
Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk 
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh 
tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”. Dengan demikian dapat 
disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis 
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil 
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan 
kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan 
tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan 
tentang kenaikan kelas dan kelulusan. 
Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu 
atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14). Allen &
Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang 
sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dapat 
disimpulkan pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan 
kuantitas sesuatu dengan aturan tertentu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, 
guru, gedung sekolah, meja belajar, white board dan lain sebagainya. Mengukur 
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat 
kuantitatif. 
S. Hamid Hasan (1988 : 7) menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data 
yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir 
(soal) yang dipergunakan”. Rumusan ini lebih terfokus kepada tes sebagai alat 
pengumpul data. 
Gambar 1. 
Hubungan Evaluasi, Penilaian, Pengukuran dan Tes 
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran 
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran 
dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang 
dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah suatu proses 
perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan 
pengalaman. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan 
lebih lanjut, yaitu :
1. Pembelajaran adalah suatu program. Ciri suatu program adalah sistematik, 
sistemik, dan terencana. 
2. Setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan 
dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran. 
3. Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya 
kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara 
guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling 
memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. 
4. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan kondisi-kondisi 
yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik. 
5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan 
pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah 
ditetapkan. 
Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian 
kegiatan pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan 
kegiatan pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan, melakukan 
evaluasi pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak 
pengajaran”. Peran peserta didik adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses 
belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan 
sebagai “dampak pengiring”. Melalui belajar, maka kemampuan mental peserta 
didik semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan peserta didik yang 
beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan mandiri. 
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran 
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan 
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, 
metode, media, sumber belajar, lingkungan, maupun sistem penilaian itu sendiri. 
Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah : 
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang 
telah diberikan;
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta 
didik terhadap program pembelajaran; 
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta 
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah 
ditetapkan 
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam 
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat 
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan 
pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan 
acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan; 
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai 
dengan jenis pendidikan tertentu. 
6. Untuk menentukan kenaikan kelas; 
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 
Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut. 
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh 
mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak 
dicapai. 
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta 
didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. 
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam 
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan 
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru 
dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya 
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam 
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang 
pandai 
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam 
menempuh program pendidikannya.
6. Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan 
dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, 
maupun kenaikan kelas. 
7. Secara administrative, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan 
tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang 
berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri. 
Berdasarkan penjelasan di atas, maka fungsi evaluasi pembelajaran adalah: 
Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana 
Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai 
komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, 
guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran 
harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut. Kedua, untuk 
akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa 
“akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan 
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi 
adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil 
evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. 
D. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi 
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah sebagai berikut: 
1. Kontinuitas 
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu 
sendiri adalah suatu proses yang kontinu 
2. Komprehensif 
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil 
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. 
3. Adil dan Objektif 
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih 
serta objektif apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
4. Kooperatif 
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua 
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, 
termasuk dengan peserta didik itu sendiri. 
5. Praktis 
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang 
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat 
tersebut. 
E. Jenis Evaluasi Pembelajaran 
Evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu: 
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat 
diperlukan untuk mendisain program pembelajaran. 
2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran 
mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran 
terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk 
mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu 
pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan. 
3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh 
suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria 
keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran. 
4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program 
pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, 
tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan 
program lainnya yang memiliki tujuan yang sama. 
5. Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran 
secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat 
keefektifan dan efisiensi. 
Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dibagi menjadi empat jenis, 
yaitu:
1. Penilaian Formatif (formative assessment) 
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta 
didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan 
(feedback) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk 
mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga 
hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. 
2. Penilaian Sumatif (summative assessment) 
Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman 
belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Contohnya 
adalah ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan 
dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat 
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. 
3. Penilaian Penempatan (placement assessment) 
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest). 
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah 
memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu 
program pembelajaran dan hinggamana peserta didik telah menguasi 
kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan Rencana 
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 
4. Penilaian Diagnostik (diagnostic assessment) 
Penilaian diagnostik dianggap penting agar dapat mengetahui kesulitan 
belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. 
Untuk itu, Anda memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang 
diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut 
bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. 
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran 
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil 
belajar.
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke 
dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian 
domain tersebut, antara lain: 
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang 
kemampuan, yaitu: 
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut 
peserta didik mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus 
mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di 
gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar, 
menyusun daftar dll. 
2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang 
menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran 
yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang dapat 
digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh 
dll. 
3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut 
peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori 
dalam situasi yang baru dan konkret.Kata kerja yang digunakan 
diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll. 
4. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta 
didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam 
komponen pembentuknya.Kata kerja yang digunakan diantaranya 
menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan 
dll. 
5. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta 
didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan 
berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau 
meanisme.Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun, 
menggolongkan, menggabungkan dll.
6. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut 
peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan 
atau konsep berdasaran kriteria tertentu.Kata kerja yang digunakan 
diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll. 
b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang 
menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik 
sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga 
menjadi bagian darinya dalam membentu nilai dan tingkah laku. Domain 
afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu: 
1. Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang 
menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau 
rangsangan tertentu.Kata kerja yang digunakan diantaranya 
menanyakan, memilih, menggambarkan dll. 
2. Kemauan menanggapi atau menjawab (responding), yaitu jenjang 
kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap 
suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. 
Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara 
sukarela, membaca tanpa ditugaskan.Kata kerja yang digunakan 
diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll. 
3. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta 
didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara 
konsisten.Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi, 
menerangkan, mengusulkan dll. 
4. Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut 
peserta didik untuk menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan 
masalah, membentuk suatu sistem nilai. 
c. Domain psikomotor (psychomotor domain) yaitu kemampuan peserta didik 
yang berkaitan dengan gerak tubuh atau bagiannya, mulai dari gerakan yang 
sederhana sampai yang kompleks.
Kesimpulan 
Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau 
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek 
perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk 
menentukan kuantitas daripada sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau 
kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan informasi tentang proses 
dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan 
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang 
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada 
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil 
suatu keputusan. 
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi 
sistem pembelajaran. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat 
penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan, motivasi, 
bakat, dll. 
Fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem 
pembelajaran serta untuk akreditasi. Fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan 
menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif, fungsi diagnostik, dan fungsi penempatan. 
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah kontinuitas, komprehensif, adil dan 
objektif, dan kooperatif. Prinsip-prinsip penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar 
sesuai dengan kompetensi; mengukur sampel tingkah laku dari hasil belajar dan materi 
pembelajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian; direncanakan sedemikian rupa 
agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan reliabilitas 
yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk 
memperbaiki proses dan hasil belajar. 
Evaluasi pembelajaran dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu evaluasi 
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi 
efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan penilaian proses dan 
hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian 
sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.
Daftar Pustaka 
Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 
Purwanto, M. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. 
Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo 
Persada. 
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. 
Yogyakarta:Bumi Aksara. 
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1977030620 
06042-TIA_PURNIATI perkuliahan_4_eval_pemb_mat.pdf 
(Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014) 
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19590119 
1986011-USEP_KUSWARI/Evaluasi_Pendidikan_Bahasa_dan_Sastra.pdf 
(Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014)

More Related Content

What's hot

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
Alzena Vashti
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
Lusi Kurnia
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
Mitha Viani
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Fitri Yusmaniah
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhana
Lusi Kurnia
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
andrialwit
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
Trisnadi Wijaya
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
Feri Chandra
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
Maya Umami
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Bahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomiBahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomi
Nardiman SE.,MM
 
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikanSubjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikaneryeryey
 
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance EvaluationCritical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Citra Dewi
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
Teknik Assesmen
Teknik AssesmenTeknik Assesmen
Teknik Assesmen
Rizzty Mennelz
 

What's hot (20)

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhana
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Bahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomiBahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomi
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikanSubjek dan sasaran evaluasi pendidikan
Subjek dan sasaran evaluasi pendidikan
 
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance EvaluationCritical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Teknik Assesmen
Teknik AssesmenTeknik Assesmen
Teknik Assesmen
 

Similar to hakekat evalusi pembelajaran

Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Riszki Alfiah Rahmah
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pesa Desgamalia
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
PPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdfPPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdf
IkeChintia123Ningrum
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Phujie FaHrani
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
Muji Nur Maksum
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
achmad_mubasyir
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
Josua Sitorus
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
Egi Ramadah
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
33335
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
33335
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
IbnuNizamSoamole1
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan
vinaserevina
 
Gogo
GogoGogo
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
Ni'matu Zuhro
 
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
trysnokoe
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agung
agung wjp
 

Similar to hakekat evalusi pembelajaran (20)

Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaranMakalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
Makalah peranan evaluasi dalam pembelajaran
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
PPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdfPPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdf
 
Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan Hakikat evaluasi pendidikan
Hakikat evaluasi pendidikan
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Evaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran linaEvaluasi pembelajaran lina
Evaluasi pembelajaran lina
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan
 
Gogo
GogoGogo
Gogo
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
Evaluasi Pembelajaran, Materi Kuliah
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agung
 

Recently uploaded

Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 

Recently uploaded (20)

Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 

hakekat evalusi pembelajaran

  • 1. HAKIKAT EVALUASI Disusun Oleh : 1. Harisman Nizar (06121008021) 2. Lulu Fajriatus R. (06121408019) 3. Suci Ariani (06121008017) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 2014
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Judul……………..........…………………………………………..……..1 Daftar Isi……………...……...………………………………………………..…...2 Pendahuluan.............................................................................................................3 Isi A. Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes...........................4 B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran.............................................5 C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................6 D. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi Pembelajaran......................................8 E. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran.........................................................9 F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran...............................................10 Kesimpulan............................................................................................................13 Daftar Pustaka ……………………………….......................................................14
  • 3. Pendahuluan Dalam proses pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi keberhasilan suatu program pendidikan. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan menggunakan data dan informasi yang ada, guru dapat mengambil keputusan tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Agar proses evaluasi dapat berlangsung, maka instrumen evaluasi harus direncanakan, disusun, dan dilaksanakan. Salah satu instrumen evaluasi yang digunakan secara luas adalah tes. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
  • 4. Isi A. Arti Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran, dan Tes Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation. Akar katanya adalah value. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.(Sudijono:2011:1) Evaluation is a process which determines the extent to which objectives have been achieved (Cross, 1973:5). Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat dicapai. Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a declaration that something has or does not have value ”. Hal senada dikemukakan pula oleh Wand dan Brown (1957), bahwa evaluasi berarti”… refer to the act or process to determining the value of something”. Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoln (1985), bahwa evaluasi sebagai “a process for describing an evaluand and judging its merit and worth”. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan. Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14). Allen &
  • 5. Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dapat disimpulkan pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu dengan aturan tertentu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, white board dan lain sebagainya. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. S. Hamid Hasan (1988 : 7) menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”. Rumusan ini lebih terfokus kepada tes sebagai alat pengumpul data. Gambar 1. Hubungan Evaluasi, Penilaian, Pengukuran dan Tes B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu :
  • 6. 1. Pembelajaran adalah suatu program. Ciri suatu program adalah sistematik, sistemik, dan terencana. 2. Setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran. 3. Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. 4. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik. 5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan, melakukan evaluasi pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak pengajaran”. Peran peserta didik adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai “dampak pengiring”. Melalui belajar, maka kemampuan mental peserta didik semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan peserta didik yang beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan mandiri. C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan, maupun sistem penilaian itu sendiri. Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan;
  • 7. 2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran; 3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan 4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan; 5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu. 6. Untuk menentukan kenaikan kelas; 7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut. 1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. 3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya 4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai 5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya.
  • 8. 6. Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan kelas. 7. Secara administrative, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas, maka fungsi evaluasi pembelajaran adalah: Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut. Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. D. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah sebagai berikut: 1. Kontinuitas Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu 2. Komprehensif Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. 3. Adil dan Objektif Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih serta objektif apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
  • 9. 4. Kooperatif Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. 5. Praktis Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. E. Jenis Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu: 1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendisain program pembelajaran. 2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan. 3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran. 4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama. 5. Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi. Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
  • 10. 1. Penilaian Formatif (formative assessment) Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feedback) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. 2. Penilaian Sumatif (summative assessment) Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Contohnya adalah ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. 3. Penilaian Penempatan (placement assessment) Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest). Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan hinggamana peserta didik telah menguasi kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4. Penilaian Diagnostik (diagnostic assessment) Penilaian diagnostik dianggap penting agar dapat mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Untuk itu, Anda memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar.
  • 11. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian domain tersebut, antara lain: a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: 1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar, menyusun daftar dll. 2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang dapat digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh dll. 3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori dalam situasi yang baru dan konkret.Kata kerja yang digunakan diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll. 4. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen pembentuknya.Kata kerja yang digunakan diantaranya menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan dll. 5. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau meanisme.Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun, menggolongkan, menggabungkan dll.
  • 12. 6. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasaran kriteria tertentu.Kata kerja yang digunakan diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll. b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian darinya dalam membentu nilai dan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu: 1. Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu.Kata kerja yang digunakan diantaranya menanyakan, memilih, menggambarkan dll. 2. Kemauan menanggapi atau menjawab (responding), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan.Kata kerja yang digunakan diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll. 3. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara konsisten.Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi, menerangkan, mengusulkan dll. 4. Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. c. Domain psikomotor (psychomotor domain) yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak tubuh atau bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai yang kompleks.
  • 13. Kesimpulan Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan, motivasi, bakat, dll. Fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta untuk akreditasi. Fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif, fungsi diagnostik, dan fungsi penempatan. Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, dan kooperatif. Prinsip-prinsip penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar sesuai dengan kompetensi; mengukur sampel tingkah laku dari hasil belajar dan materi pembelajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian; direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. Evaluasi pembelajaran dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.
  • 14. Daftar Pustaka Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, M. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Yogyakarta:Bumi Aksara. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1977030620 06042-TIA_PURNIATI perkuliahan_4_eval_pemb_mat.pdf (Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014) http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19590119 1986011-USEP_KUSWARI/Evaluasi_Pendidikan_Bahasa_dan_Sastra.pdf (Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014)