Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis secara umum dan contoh-contohnya. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, dan rumusan hipotesis membantu mengarahkan penelitian. Ada hipotesis nol dan alternatif yang diuji untuk menerima atau menolak hipotesis. Contoh pengujian hipotesis satu rata-rata dan hipotesis mengenai kemampuan mesin stensil jug
Evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi di mana satu tujuan dapat di capai, sedangkan evaluasi pembelajaran adalah merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar bagi seorang guru dan ada juga yang menyatakan media yang terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar himpunan dan operasi-operasi pada himpunan seperti irisan, gabungan, komplemen, dan selisih. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis secara umum dan contoh-contohnya. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, dan rumusan hipotesis membantu mengarahkan penelitian. Ada hipotesis nol dan alternatif yang diuji untuk menerima atau menolak hipotesis. Contoh pengujian hipotesis satu rata-rata dan hipotesis mengenai kemampuan mesin stensil jug
Evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi di mana satu tujuan dapat di capai, sedangkan evaluasi pembelajaran adalah merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar bagi seorang guru dan ada juga yang menyatakan media yang terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar himpunan dan operasi-operasi pada himpunan seperti irisan, gabungan, komplemen, dan selisih. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Makalah ini membahas tentang penyajian data dan analisis korelasi. Korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada beberapa jenis koefisien korelasi seperti Pearson, Spearman, dan koefisien penentu. Korelasi berguna untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel-variabel.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, kepemimpinan dengan efektivitas kerja kepala sekolah. Hipotesis penelitian adalah bahwa kecerdasan emosional, kemampuan manajerial dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. Variabel diukur menggunakan kuesioner dan tes, kemudian dianalisis menggunakan
1. Kedua penelitian membahas pengaruh pengembangan karyawan melalui pelatihan terhadap prestasi kerja, tetapi hanya menggunakan metode pelatihan dan tidak menguji pengaruh metode pendidikan atau jenis pelatihan tertentu.
2. Penelitian-penelitian tersebut juga tidak menguji tolok ukur pengembangan karyawan selain prestasi kerja dan memiliki kekurangan dalam validasi instrumen serta landasan teori.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Mata Kuliah ini Memperkenalkan & Mengkaji Lebih Lanjut mengenai Konsep, Metode, dan Teknik-teknik Statistik secara Deskriptif Analisis dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis itu sendiri, sehingga Memberikan Makna dari Setiap Nilai-nilai yang diperoleh dalam Pengujiannya, baik secara Manual ataupun sesuai dengan Perkembangan Teknologi bahwasanya Data-data Statistik tersebut bisa diolah Menggunakan Sofware khususnya SPSS, atau beberapa Sofware lainnya seperti, Eviews, PSPP sesuai juga dengan Kegunaannya dari masiong-masing Data Stattistik yang akan Diolah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi non-linear khususnya fungsi kuadrat. Dijelaskan bahwa fungsi kuadrat memiliki bentuk grafik parabola dan dapat memiliki nilai ekstrim minimum atau maksimum tergantung nilai koefisien a. Selanjutnya dijelaskan pula bagaimana menentukan titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x dan y berdasarkan nilai diskriminan. Diberikan juga contoh soal untuk mengg
Makalah ini membahas peranan penilaian dalam pembelajaran. Penilaian merupakan komponen penting dalam pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan pembelajaran saling mendukung, dengan penilaian yang baik dapat mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang efektif. Makalah ini juga membedah pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi serta perbedaan antara evaluasi dan penilaian.
Makalah ini membahas tentang penyajian data dan analisis korelasi. Korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada beberapa jenis koefisien korelasi seperti Pearson, Spearman, dan koefisien penentu. Korelasi berguna untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel-variabel.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, kepemimpinan dengan efektivitas kerja kepala sekolah. Hipotesis penelitian adalah bahwa kecerdasan emosional, kemampuan manajerial dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. Variabel diukur menggunakan kuesioner dan tes, kemudian dianalisis menggunakan
1. Kedua penelitian membahas pengaruh pengembangan karyawan melalui pelatihan terhadap prestasi kerja, tetapi hanya menggunakan metode pelatihan dan tidak menguji pengaruh metode pendidikan atau jenis pelatihan tertentu.
2. Penelitian-penelitian tersebut juga tidak menguji tolok ukur pengembangan karyawan selain prestasi kerja dan memiliki kekurangan dalam validasi instrumen serta landasan teori.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Mata Kuliah ini Memperkenalkan & Mengkaji Lebih Lanjut mengenai Konsep, Metode, dan Teknik-teknik Statistik secara Deskriptif Analisis dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis itu sendiri, sehingga Memberikan Makna dari Setiap Nilai-nilai yang diperoleh dalam Pengujiannya, baik secara Manual ataupun sesuai dengan Perkembangan Teknologi bahwasanya Data-data Statistik tersebut bisa diolah Menggunakan Sofware khususnya SPSS, atau beberapa Sofware lainnya seperti, Eviews, PSPP sesuai juga dengan Kegunaannya dari masiong-masing Data Stattistik yang akan Diolah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi non-linear khususnya fungsi kuadrat. Dijelaskan bahwa fungsi kuadrat memiliki bentuk grafik parabola dan dapat memiliki nilai ekstrim minimum atau maksimum tergantung nilai koefisien a. Selanjutnya dijelaskan pula bagaimana menentukan titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x dan y berdasarkan nilai diskriminan. Diberikan juga contoh soal untuk mengg
Makalah ini membahas peranan penilaian dalam pembelajaran. Penilaian merupakan komponen penting dalam pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan pembelajaran saling mendukung, dengan penilaian yang baik dapat mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang efektif. Makalah ini juga membedah pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi serta perbedaan antara evaluasi dan penilaian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang fungsi, tujuan, kedudukan, prosedur, dan ruang lingkup evaluasi pembelajaran matematika; (2) Evaluasi pembelajaran matematika bertujuan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar; (3) Prosedur evaluasi pembelajaran matematika meliputi perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, anal
Makalah ini membahas mengenai metode pendidikan Islam dan evaluasi pendidikan Islam. Secara ringkas, evaluasi pendidikan Islam adalah proses penilaian terhadap peserta didik dari seluruh aspek mental, psikologis, dan spiritual berdasarkan al-Quran dan al-Hadist untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan Islam."
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan proses pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi mencakup domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas. Format penilaian yang baik meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan menggunakan berbagai instrumen seperti observasi, penilaian diri, dan portofolio.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dalam pembelajaran fisika, mencakup pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengukuran adalah proses menentukan fakta kuantitatif suatu objek, penilaian adalah proses menafsirkan hasil pengukuran, dan evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk menentukan kemajuan siswa, penempatan siswa dalam situasi belajar yang tepat, dan memberikan umpan balik kepada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Evaluasi memiliki fungsi kurikuler, instruksional, diagnostik, penempatan, dan administratif untuk membantu pengambilan keputusan dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi secara sistematis untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk menghimpun informasi yang menunjukkan kemajuan belajar siswa dan efektivitas pengajaran guru. Terdapat beberapa jenis evaluasi pembelajaran seperti evaluasi diagnostik,
Dokumen tersebut membahas tentang konsep evaluasi program pembelajaran pendidikan jasmani. Evaluasi dipandang penting untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan, dengan sasaran evaluasi meliputi aspek organik, neuromuskular, interpretif, dan sosial emosional peserta didik. Evaluasi dapat dilakukan terhadap lingkungan belajar, peserta didik, dan proses belajar itu sendiri."
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. HAKIKAT EVALUASI
Disusun Oleh :
1. Harisman Nizar (06121008021)
2. Lulu Fajriatus R. (06121408019)
3. Suci Ariani (06121008017)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2014
2. DAFTAR ISI
Halaman Judul……………..........…………………………………………..……..1
Daftar Isi……………...……...………………………………………………..…...2
Pendahuluan.............................................................................................................3
Isi
A. Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes...........................4
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran.............................................5
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran............................................6
D. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi Pembelajaran......................................8
E. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran.........................................................9
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran...............................................10
Kesimpulan............................................................................................................13
Daftar Pustaka ……………………………….......................................................14
3. Pendahuluan
Dalam proses pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen
penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi keberhasilan
suatu program pendidikan. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan untuk
memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan situasi
yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan
menggunakan data dan informasi yang ada, guru dapat mengambil keputusan
tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Agar proses evaluasi dapat
berlangsung, maka instrumen evaluasi harus direncanakan, disusun, dan
dilaksanakan. Salah satu instrumen evaluasi yang digunakan secara luas adalah
tes.
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru
dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
4. Isi
A. Arti Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran, dan Tes
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation. Akar
katanya adalah value. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.(Sudijono:2011:1)
Evaluation is a process which determines the extent to which objectives
have been achieved (Cross, 1973:5). Evaluasi merupakan proses yang menentukan
kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat dicapai.
Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a declaration that
something has or does not have value ”. Hal senada dikemukakan pula oleh Wand
dan Brown (1957), bahwa evaluasi berarti”… refer to the act or process to
determining the value of something”. Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya
nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan
dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan Guba dan
Lincoln (1985), bahwa evaluasi sebagai “a process for describing an evaluand
and judging its merit and worth”. Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk
menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi
ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti.
Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah keputusan
tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan
tentang kenaikan kelas dan kelulusan.
Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu
atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14). Allen &
5. Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang
sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dapat
disimpulkan pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu dengan aturan tertentu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik,
guru, gedung sekolah, meja belajar, white board dan lain sebagainya. Mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat
kuantitatif.
S. Hamid Hasan (1988 : 7) menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data
yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir
(soal) yang dipergunakan”. Rumusan ini lebih terfokus kepada tes sebagai alat
pengumpul data.
Gambar 1.
Hubungan Evaluasi, Penilaian, Pengukuran dan Tes
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang
dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan
pengalaman. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan
lebih lanjut, yaitu :
6. 1. Pembelajaran adalah suatu program. Ciri suatu program adalah sistematik,
sistemik, dan terencana.
2. Setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan
dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya
kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara
guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling
memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja.
4. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan kondisi-kondisi
yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik.
5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan.
Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan, melakukan
evaluasi pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak
pengajaran”. Peran peserta didik adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses
belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan
sebagai “dampak pengiring”. Melalui belajar, maka kemampuan mental peserta
didik semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan peserta didik yang
beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan mandiri.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan, maupun sistem penilaian itu sendiri.
Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan;
7. 2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran;
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan
pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan
acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan;
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu.
6. Untuk menentukan kenaikan kelas;
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh
mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta
didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru
dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang
pandai
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya.
8. 6. Evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan
dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan,
maupun kenaikan kelas.
7. Secara administrative, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan
tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang
berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka fungsi evaluasi pembelajaran adalah:
Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana
Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai
komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan,
guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran
harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut. Kedua, untuk
akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa
“akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi
adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil
evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.
D. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.
3. Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih
serta objektif apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
9. 4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah,
termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat
tersebut.
E. Jenis Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat
diperlukan untuk mendisain program pembelajaran.
2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran
mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran
terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk
mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu
pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh
suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria
keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
4. Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program
pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya,
tenaga dan waktu yang diperlukan dalam program pembelajaran dengan
program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran
secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat
keefektifan dan efisiensi.
Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dibagi menjadi empat jenis,
yaitu:
10. 1. Penilaian Formatif (formative assessment)
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta
didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan
(feedback) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga
hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.
2. Penilaian Sumatif (summative assessment)
Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman
belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai. Contohnya
adalah ujian akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan
dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum.
3. Penilaian Penempatan (placement assessment)
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest).
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah
memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu
program pembelajaran dan hinggamana peserta didik telah menguasi
kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4. Penilaian Diagnostik (diagnostic assessment)
Penilaian diagnostik dianggap penting agar dapat mengetahui kesulitan
belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya.
Untuk itu, Anda memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang
diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut
bervariasi dan difokuskan pada kesulitan.
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil
belajar.
11. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke
dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian
domain tersebut, antara lain:
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang
kemampuan, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di
gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar,
menyusun daftar dll.
2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran
yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang dapat
digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi contoh
dll.
3. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori
dalam situasi yang baru dan konkret.Kata kerja yang digunakan
diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll.
4. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam
komponen pembentuknya.Kata kerja yang digunakan diantaranya
menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan
dll.
5. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan
berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau
meanisme.Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun,
menggolongkan, menggabungkan dll.
12. 6. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan
atau konsep berdasaran kriteria tertentu.Kata kerja yang digunakan
diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll.
b. Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang
menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik
sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga
menjadi bagian darinya dalam membentu nilai dan tingkah laku. Domain
afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu:
1. Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau
rangsangan tertentu.Kata kerja yang digunakan diantaranya
menanyakan, memilih, menggambarkan dll.
2. Kemauan menanggapi atau menjawab (responding), yaitu jenjang
kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap
suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara
sukarela, membaca tanpa ditugaskan.Kata kerja yang digunakan
diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll.
3. Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara
konsisten.Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi,
menerangkan, mengusulkan dll.
4. Organisasi (organization), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan
masalah, membentuk suatu sistem nilai.
c. Domain psikomotor (psychomotor domain) yaitu kemampuan peserta didik
yang berkaitan dengan gerak tubuh atau bagiannya, mulai dari gerakan yang
sederhana sampai yang kompleks.
13. Kesimpulan
Pada hakikatnya tes adalah serangkaian tugas yang harus dilakukan atau
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas daripada sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau
kegiatan yang berkesinambungan untuk pengumpulan informasi tentang proses
dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil
suatu keputusan.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan; kecakapan, motivasi,
bakat, dll.
Fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem
pembelajaran serta untuk akreditasi. Fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan
menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif, fungsi diagnostik, dan fungsi penempatan.
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah kontinuitas, komprehensif, adil dan
objektif, dan kooperatif. Prinsip-prinsip penilaian adalah mengukur hasil-hasil belajar
sesuai dengan kompetensi; mengukur sampel tingkah laku dari hasil belajar dan materi
pembelajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian; direncanakan sedemikian rupa
agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan reliabilitas
yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar.
Evaluasi pembelajaran dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu evaluasi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi
efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan penilaian proses dan
hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian
sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.
14. Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya.
Yogyakarta:Bumi Aksara.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/1977030620
06042-TIA_PURNIATI perkuliahan_4_eval_pemb_mat.pdf
(Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014)
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19590119
1986011-USEP_KUSWARI/Evaluasi_Pendidikan_Bahasa_dan_Sastra.pdf
(Diakses pada tanggal 12 Agustus 2014)