SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Kelompok 7
• Adi Saputra
• Estor
• Nandang Kusnandar
• Rivaldo
• Rohmatul Fiqri
• Syarif
Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif
dilaksanakan berdasarkan kaidah penulisan soal (tes
tertulis, perbuatan, dan sikap). Penelaahan ini biasanya
dilakukan sebelum soal digunakan atau diujikan. Aspek
yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini
adalah setiap soal ditelaah dari segi materi, konstruksi,
bahasa atau budaya, dan kunci jawaban atau pedoman
penskorannya.
Penelaahan soal secara kuantitatif adalah
penelaahan butir soal didasarkan pada data
empirik. Data empirik ini diperoleh dari soal yang
telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis
secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik
dan modern.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal
secara kualitatif, diantaranya adalah:
TEKNIK MODERATOR
Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu
orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan
secara bersama-sama dengan beberapa ahli seperti guru yang mengajarkan
materi, ahli materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli
bahasa, berlatar belakang psikologi.
Teknik ini sangat baik karena setiap butir soal dilihat secara bersamasama
berdasarkan kaidah penulisannya. Di samping itu, para penelaah dipersilakan
mengomentari berdasarkan kompetensinya masing-masing. Setiap komentar
atau masukan dari peserta diskusi dicatat. Setiap butir soal dapat dituntaskan
secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa. Namun, kelemahan teknik ini
memiliki kelemahan karena memerlukan waktu lama untuk mendiskusikan
setiap satu butir soal.
TEKNIK PANEL
Teknik Panel yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah
penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa
atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau pedoman penskoran.
Caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal yang akan
ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian atau penelaahan.
Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan penelaahan
disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendirisendiri di
tempat berbeda. Para penelaah dipersilakan memperbaiki langsung
pada teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai
pada setiap butir soal dengan kriteria: soal baik, perlu diperbaiki, atau
diganti.
• Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Uraian
• Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda
• Format Penelaahan untuk Instrumen Perbuatan
• Format Penelaahan untuk Instrumen Non-Tes
Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan
secara klasik dan modern.
SECARA KLASIK
Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui
informasi dari jawaban peserta didik tes guna meningkatkan mutu butir soal
yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Kelebihan analisis
butir soal secara klasik adalah murah, sederhana, familiar, dapat
dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, dan dapat
menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman
dan Greene, 1993: 358). Analisis jenis butir ini yang lazim digunakan dalam
praktik di lapangan, terutama oleh guru disekolah.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah
setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda
butir, dan penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau
fungsi pengecoh pada setiap pilihan jawaban, reliabilitas dan validitas soal.
• Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi
yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00 (Aiken (1994: 66). Semakin besar indeks tingkat
kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu.
Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa yang menjawab benar
dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa menjawab benar.
Tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes. Misalnya untuk
keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran
sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran tinggi atau sukar, dan untuk keperluan diagnostik biasanya digunakan
butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah atau mudah.
RUMUS TINGKAT KESUKARAN
Klasifikasi tingkat kesulitan soal dapat menggunakan kriteria berikut:
Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2
kegunaan, yaitu kegunaan bagi guru dan
kegunaan bagi pengujian dan pengajaran
(Nitko, 1996: 310-313). Kegunaannya bagi guru
adalah: (1) sebagai pengenalan konsep
terhadap pembelajaran ulang dan memberi
masukan kepada siswa tentang hasil belajar
mereka, (2) memperoleh informasi tentang
penekanan kurikulum atau mencurigai
terhadap butir soal yang bias. Adapun
kegunaannya bagi pengujian dan pengajaran
adalah: (a) pengenalan konsep yang diperlukan
untuk diajarkan ulang, (b) tanda-tanda
terhadap kelebihan dan kelemahan pada
kurikulum sekolah, (c) memberi masukan
kepada siswa, (d) tanda-tanda kemungkinan
adanya butir soal yang bias, (e) merakit tes
yang memiliki ketepatan data soal
2. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang
menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Daya
pembeda butir soal memiliki manfaat berikut. Pertama untuk meningkatkan mutu setiap butir
soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat
diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi atau ditolak.
Kedua, untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing soal dapat mendeteksi atau
membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami
materi yang diajarkan guru. Apabila suatu soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan
siswa itu maka butir soal itu dapat dicurigai kemungkinannya: a) Kunci jawaban butir soal itu tidak
tepat. b) Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar. c) Kompetensi yang diukur
tidak jelas. d)Pengecoh tidak berfungsi. e)Materi yang ditanyakan terlalu sulit, sehingga banyak
siswa yang menebak dan f) Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan
berpikir ada yang salah informasi dalam butir soalnya.
3. Fungsi pengecoh (distracter function)
Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk setiap butir item
yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau
yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar
antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada
setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban),
sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa
dikenal dengan istilah distractor (pengecoh).
Fungsi pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peserta yang tidak memiliki
kunci jawaban (option) pada bentuk soal pilihan ganda. Untuk soal pilihan ganda, alternatif
jawaban menurut kaidah harus homogen dan logis sehingga setiap pilihan jawaban (opition)
dapat berfungsi atau ada yang memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila ada
yang memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila terpilih minimal sebanyak 5%
dari jumlah peserta.
4. Reliabilitas Skor Tes
Realibilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen,
reliabilitas tes berkenaan dengan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan
dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat
dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada
kelompok yang sama pada waktu yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda.
Menurut Gronlun, ada empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu
:1. Panjang test, 2. sebaran test, 3. Tingkat kesukaran, dan 4. Objektivitas.
Menurut perhitungan product-moment dari Person, ada tiga macam reliabilitas,
yaitu koefesien stabilitas, koefesien ekuivalen dan koefesien konsistensi internal.
5. Validitas tes
Validitas merupakan syarat yang penting dalam suatu alat evaluasi. Validitas
berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau shahih, yakni sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Beberapa kriteria dipilih untuk memperlihatkan keefektifan terhadap peramalan
performance yang akan datang (yang akan terjadi), kriteria yang lain untuk
menunjukkan status yang muncul, kriteria yang lain lagi untuk menimbulkan
sifatsifat yang representatif dari luasnya isi atau tingkah laku, dan kriteria yang
lain lagi untuk (melengkapi) penyediaan data atau untuk menunjang atau
menolak beberapa teori psikologis.
analisis butir soal memberikan manfaat:
(1) menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi
dengan baik;
(2) meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis
yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh
soal;
(3) meningkatkan validitas soal dan reliabilitas;
(4) merevisi soal yang tidak relevan dengan materi yang
diajarkan, ditandai dengan banyaknya anak yang tidak
dapat menjawab butir soal tertentu.
Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif
Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docxjeninurdiana
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikanlinda_rosalina
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4ANastiti Rahajeng
 
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptx
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptxAksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptx
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptxShindySilvianti
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 
Analisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranAnalisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranifand27
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptxRUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptxSartyWahyuni
 
Lembar penilaian antar teman sikap jujur
Lembar penilaian antar teman sikap jujurLembar penilaian antar teman sikap jujur
Lembar penilaian antar teman sikap jujurEvih Apriani
 
Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5Sdn Parakansalak
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 

What's hot (20)

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
 
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptx
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptxAksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptx
Aksi Nyata Topik 5_ Proyek Kepemimpinan_ Klp. 3.pptx
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
Analisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaranAnalisis kebutuhan pembelajaran
Analisis kebutuhan pembelajaran
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptxRUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
 
Lembar penilaian antar teman sikap jujur
Lembar penilaian antar teman sikap jujurLembar penilaian antar teman sikap jujur
Lembar penilaian antar teman sikap jujur
 
Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 

Similar to Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif

Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptesilraja
 
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxpaksobat
 
Penilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktspPenilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktspKhusnul Huda
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarFitri Yusmaniah
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalwantemas
 
Panduan analisis butir soal
Panduan analisis butir soalPanduan analisis butir soal
Panduan analisis butir soalMansyur Eppe
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalAznurRan
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalFerry Tuil
 
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxMACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxAsmaraSyahTambusai
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasikAgus Suratno
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpMardiah Ahmad
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAHirwanto Iwan
 
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxPPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxmuhiqbal44
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur suciariani
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifmafia_konoha
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 

Similar to Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif (20)

Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
kualitas alat ukur
kualitas alat ukurkualitas alat ukur
kualitas alat ukur
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).ppt
 
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
 
Penilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktspPenilaian pembelajaran ktsp
Penilaian pembelajaran ktsp
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 
Panduan analisis butir soal
Panduan analisis butir soalPanduan analisis butir soal
Panduan analisis butir soal
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxMACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
 
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxPPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 

More from RohmatulFikri

Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxMateri Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxRohmatulFikri
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxRohmatulFikri
 
kelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.pptkelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.pptRohmatulFikri
 
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptxKel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptxRohmatulFikri
 

More from RohmatulFikri (7)

eksplanasi.ppt
eksplanasi.ppteksplanasi.ppt
eksplanasi.ppt
 
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxMateri Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
 
anekdot.pptx
anekdot.pptxanekdot.pptx
anekdot.pptx
 
mitos.ppt
mitos.pptmitos.ppt
mitos.ppt
 
kelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.pptkelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.ppt
 
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptxKel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Analisis Butir Soal Secara Kualitatif dan Kuantitatif

  • 2. • Adi Saputra • Estor • Nandang Kusnandar • Rivaldo • Rohmatul Fiqri • Syarif
  • 3. Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Penelaahan ini biasanya dilakukan sebelum soal digunakan atau diujikan. Aspek yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa atau budaya, dan kunci jawaban atau pedoman penskorannya.
  • 4. Penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern.
  • 5. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal secara kualitatif, diantaranya adalah: TEKNIK MODERATOR Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa ahli seperti guru yang mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi. Teknik ini sangat baik karena setiap butir soal dilihat secara bersamasama berdasarkan kaidah penulisannya. Di samping itu, para penelaah dipersilakan mengomentari berdasarkan kompetensinya masing-masing. Setiap komentar atau masukan dari peserta diskusi dicatat. Setiap butir soal dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa. Namun, kelemahan teknik ini memiliki kelemahan karena memerlukan waktu lama untuk mendiskusikan setiap satu butir soal.
  • 6. TEKNIK PANEL Teknik Panel yakni suatu teknik menelaah butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau pedoman penskoran. Caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian atau penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan penelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendirisendiri di tempat berbeda. Para penelaah dipersilakan memperbaiki langsung pada teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap butir soal dengan kriteria: soal baik, perlu diperbaiki, atau diganti.
  • 7. • Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Uraian • Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda • Format Penelaahan untuk Instrumen Perbuatan • Format Penelaahan untuk Instrumen Non-Tes
  • 8. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern. SECARA KLASIK Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Kelebihan analisis butir soal secara klasik adalah murah, sederhana, familiar, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, dan dapat menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene, 1993: 358). Analisis jenis butir ini yang lazim digunakan dalam praktik di lapangan, terutama oleh guru disekolah. Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau fungsi pengecoh pada setiap pilihan jawaban, reliabilitas dan validitas soal.
  • 9. • Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00 - 1,00 (Aiken (1994: 66). Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa menjawab benar. Tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes. Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran tinggi atau sukar, dan untuk keperluan diagnostik biasanya digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah atau mudah.
  • 11. Klasifikasi tingkat kesulitan soal dapat menggunakan kriteria berikut: Tingkat kesukaran butir soal memiliki 2 kegunaan, yaitu kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi pengujian dan pengajaran (Nitko, 1996: 310-313). Kegunaannya bagi guru adalah: (1) sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan memberi masukan kepada siswa tentang hasil belajar mereka, (2) memperoleh informasi tentang penekanan kurikulum atau mencurigai terhadap butir soal yang bias. Adapun kegunaannya bagi pengujian dan pengajaran adalah: (a) pengenalan konsep yang diperlukan untuk diajarkan ulang, (b) tanda-tanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada kurikulum sekolah, (c) memberi masukan kepada siswa, (d) tanda-tanda kemungkinan adanya butir soal yang bias, (e) merakit tes yang memiliki ketepatan data soal
  • 12. 2. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara siswa yang menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal memiliki manfaat berikut. Pertama untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi atau ditolak. Kedua, untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing soal dapat mendeteksi atau membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru. Apabila suatu soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu maka butir soal itu dapat dicurigai kemungkinannya: a) Kunci jawaban butir soal itu tidak tepat. b) Butir soal itu memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar. c) Kompetensi yang diukur tidak jelas. d)Pengecoh tidak berfungsi. e)Materi yang ditanyakan terlalu sulit, sehingga banyak siswa yang menebak dan f) Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soalnya.
  • 13. 3. Fungsi pengecoh (distracter function) Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah distractor (pengecoh). Fungsi pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peserta yang tidak memiliki kunci jawaban (option) pada bentuk soal pilihan ganda. Untuk soal pilihan ganda, alternatif jawaban menurut kaidah harus homogen dan logis sehingga setiap pilihan jawaban (opition) dapat berfungsi atau ada yang memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila ada yang memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila terpilih minimal sebanyak 5% dari jumlah peserta.
  • 14. 4. Reliabilitas Skor Tes Realibilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen, reliabilitas tes berkenaan dengan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Menurut Gronlun, ada empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu :1. Panjang test, 2. sebaran test, 3. Tingkat kesukaran, dan 4. Objektivitas. Menurut perhitungan product-moment dari Person, ada tiga macam reliabilitas, yaitu koefesien stabilitas, koefesien ekuivalen dan koefesien konsistensi internal.
  • 15. 5. Validitas tes Validitas merupakan syarat yang penting dalam suatu alat evaluasi. Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau shahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Beberapa kriteria dipilih untuk memperlihatkan keefektifan terhadap peramalan performance yang akan datang (yang akan terjadi), kriteria yang lain untuk menunjukkan status yang muncul, kriteria yang lain lagi untuk menimbulkan sifatsifat yang representatif dari luasnya isi atau tingkah laku, dan kriteria yang lain lagi untuk (melengkapi) penyediaan data atau untuk menunjang atau menolak beberapa teori psikologis.
  • 16. analisis butir soal memberikan manfaat: (1) menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik; (2) meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh soal; (3) meningkatkan validitas soal dan reliabilitas; (4) merevisi soal yang tidak relevan dengan materi yang diajarkan, ditandai dengan banyaknya anak yang tidak dapat menjawab butir soal tertentu.