2. 2
Instrumen Keuangan 50,55,60
• Definisi
• Pemisahan liabilitas dan
ekuitas
• Instrumen keuangan
majemuk.
• Saham treasuri, bunga,
dividen,
kerugian/keunntungan
• Saling hapus atas aset dan
liabilitas
• Definisi dan klasifikasi
• Derivatif melekat
• Pengakuan dan
penghentian pengakuan
• Pengukuran awal,
pengukuran selanjutnya,
reklasifikasi, penurunan
nilai.
• Lindung Nilai
Instrumen Keuangan
IAS 32 IAS 39 IFRS 7
PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60
Kelas instrumen
keuangan dan tingkat
pengungkapan
Signifikansi instumen
terhadap kinerja
Sifat dan cakupan
risiko –
pengungkapan
kualitatif & kuantitatif
3. Jenis Instrumen Keuangan
3
Instrumen Keuangan
Aset
Keuangan
Liabilitas
Keuangan
Instrumen
Ekuitas
Instrumen
Derivatif
Instrumen
Lindung Nilai
Aset Keuangan
yang diukur pada
nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
Investas dimiliki
hingga jatuh
tempo
Pinjaman
diberikan dan
Piutang
Aset keuangan
tersedia untuk
dijual
Liabilitas
Keuangan yang
diukur pada nilai
wajar melalui
laporan laba rugi
Kewajiban
Lainnya
Instrumen
Ekuitas Biasa
Instrumen
Ekuitas
Majemuk
Instrumen
Ekuitas
Sinstesis
Derivatif
Biasa
Derivatif
Melekat
Atas Nilai Wajar
Atas Arus Kas
Atas Investasi
Neto pada
Operasi Luar
Negeri
4. Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas , dan (disisi lain kewajiban keuangan atau
instrumen ekuitas entitas lain.
• Terdiri dari dua aspek :
– Aset keuangan kas, instrument ekuitas, hak
kontraktual, dll
– Kewajiban keuangan kewajiban kontraktual,
kontrak dengan intrumen ekuitas
5. Klasifikasi Aset Keuangan
1. Aset keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau
piutang; dan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
6. Pinjaman yang diberikan atau Piutang (Loans or
Receivable
• Adalah
– aset keuangan nonderivatif
– pembayaran yang telah ditentukan dan
– tidak mempunyai kuotasi pasar aktif, kecuali tiga
kategori aset keuangan yang lain.
– aset bukan pinjaman yang diberikan atau piutang
misalnya kepemilikan atas reksa dana, tidak dapat
dikasifikasikan sebagai pinjaman.
7. Definisi dan Jenis
• Piutang klaim suatu perusahaan pada pihak lain.
• Kategori piutang
Perusahan pembiayaan selain bank piutang menurut jenis
pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa, dan kartu kredit
Piutang yang didasarkan pada faktur dari transaksi penjualan,
disebut piutang dagang.
Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendaptan
disebut piutang lainnya. jml tidak signifikan
Kredit yang disalurkan oleh bank
8. Wesel Tagih/ Promisory Notes (Notes
Receivable)
• Adalah klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang
didukung janji tertulis yang tidak bersyarat untuk
membayar dalam jangka waktu tertentu.
• untuk membayar penjualan, piutang jatuh tempo,
dan memperoleh pinjaman.
9. Pengakuan Awal
• diakui sebesar nilai wajar.
• Nilai wajar merupakan harga perolehan atau nilai
pertukaran antara kedua belah pihak pada tanggal
transaksi.
10. Biaya Transaksi
• pengukuran awal sebesar nilai wajar ditambah
dengan biaya transaksi.
• Biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan piutang
11. Diskon Penjualan
• dicatat sebesar nilai setelah dikurangi diskon
penjualan harga wajar dari perolehan piutang
• Metode :
– Net Method diskon diambil, lebih mudah
– Gross Method catat nilai bruto baru dikurang
diskon
12. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pinjaman dan Piutang
A. Nilai wajar
B. Biaya amortisasi jml pengukuran awal, akumulasi
amortisasi, effective int. rate, pembayaran pokok,
impairment.
C. Biaya / cost method (penggunaan terbatas hanya
jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
13. Effective Interest Rate
• menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini
dari pembayaran yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi
dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku
bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskon
14. Penurunan Nilai/ Impairment
• Setiap tgl pelaporan ada evaluasi apakah terdapat
bukti obyektif impairment?
• nilai tercatat/biaya perolehan amortisasi > nilai recovery?
• Ada maka akan diakui rugi penurunan nilai
• Sebab impairment :
– Piutang tidak dilunasi saat jatuh tempo.
– Bunga & pokok tertunggak
– Kelonggaran akibat kesulitan keuangan ->
perpanjangan jangka waktu penurunan tingkat suku
bunga.
– Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
– Memburuknya kondisi ekonomi
15. Impairment
• Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
serta pinjaman yang diberikan dan piutang
• Aset Individual yang Signifikan:
– Pertama kali harus dinilai secara individu
– Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu-harus
dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik risiko kreditnya
• Penilaian Kelompok:
– Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan aset-aset lain
– Tidak dapat dievaluasi secara individual
16. Impairment – Piutang Individu
– Piutang yg tidak mungkin dibayar
• maka semua piutang tersebut dihapuskan beban
• ada jaminan seluruh nilai piutang tercatat nilai
jaminan yang dikuasai oleh perusahaan
– Piutang dagang
• Tidak dapat dibayar
• Perpanjangan pembayaran
17. Impairment
• Konsep
– Bukti obyektif? Ada!
– Hitung selisih carrying amount dan present value
estimasi arus kas masa depan
– Gunakan suku bunga efektif saat pengakuan awal
– Carrying amount dikurangi allowance
– Kerugian diakui di laba rugi
18. Impairment
• Bukti obyektif? Tidak ada.
• Piutang dimasukkan dalam kelompok piutang yang
mengalami penurunan nilai secara kolektif.
19. Metode Impairment
• Average charge off method berdasarkan data
historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman beberapa
tahun sebelumnya
• Roll rate method probabilitas piutang pada
periode saat ini akan tetapi menjadi periode
berikutnya
20. Impairment - Metode Estimasi
• Estimasi penjualan
• Estimasi piutang
• tidak diperkenankan oleh PSAK 55
21. Penghentian Pengakuan
• Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset
keuangan tersebut berakhir.
• Entitas mentransfer asset keuangan yang memenuhi
criteria penghentian pengakuan.
22. Transfer Piutang
• transfer hak kontraktual penerima kas dari asset
keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk
menerima tetapi memiliki kewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
pihak
• Jenis :
– With recource
– Without recourse
24. 2. BCA
• Formula Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) :
Probability of Default × Loss Given Default ×
Amortized Cost
Periode
pinjaman
Total
Pinjaman
Lancar DPK Kurang
Lancar
Diragukan Macet
2011 202.255 199.012 2.269 141 136 711
2012 256.778 252.484 3.247 213 179 591
2013 312.290 307.408 3.599 243 301 829
Pergerakan Pinjaman Rekening Koran (PRK) tahun 2011-2013
25. Periode
pinjaman
Total
Pinjaman
Lancar DPK KL D M Probability
Of Default
2011 202.255 98,4% 1,1% 0,1% 0,0% 0,4%
2012 256.778 98,3% 1,3% 0,1% 0,1% 0,2% 0,1
2013 312.290 98,4% 1,2% 0,1% 0,1% 0,2% 0,2
Tahun Saldo Awal Probability of
Default
CKPN
2012 256.778 0,1 25.677,8
2013 312.290 0,2 62.458
Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
26. • Jurnal cadangan kerugian penurunan nilai BCA:
2012
Beban penurunan nilai piutang 25.667,8
Cadangan kerugian penurunan nilai
25.667,8
2013
Beban penurunan nilai piutang 62.458
Cadangan kerugian penurunan nilai 62.458
Jurnal penghapusan piutang BCA:
2012
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 25.667,8
Piutang yang diberikan 25.667,8
2013
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 62.458
Piutang yang diberikan 62.458
27. 3. Impairment
• Entitas G memberikan pinjaman Entitas H 400.000 pada
30 Desember 2010. Pinjaman 2 tahun, suku bunga 10%
dikenakan atas saldo pinjaman setiap tahun dan
pinjaman dilunasi seluruhnya akhir tahun kedua. Pada 30
Desember 2011 Entitas H. tidak membayar bunganya.
Diketahui bahwa PT. Kenanga mengalami kesulitan
keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang pinjaman
tersebut.
• Dengan informasi di atas, terdapat beberapa permisalan
kondisi sebagai berikut:
28. Kasus 1
• Dicapai kesepakatan, peminjam diberikan grace
period pada tahun pertama dan baru dimulai
pembayaran bunga pada tahun kedua, piutang
dilunasi tahun ketiga, maka:
29. Kasus 2
• Pinjaman akan diangsur mulai 2012, namun
angsuran pertama akan memperhitungkan bunga
tertunggak selama tahun pertama. Untuk angsuran
kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun
berikutnya
30. Kasus 3
• Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan
mulai diangsur pada tahun 2012 dan sisanya pada
tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan
penalti kenaikan suku bunga menjadi 12%.
Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan
dengan pembayaran bunga tertunggak dan bunga
periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate
baru secara flat. Bunga = (Rp200.000*0,12*2 =
Rp48.000)