SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Oleh: Erwi Y.
Ekuitas: Bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih
antara aset dan kewajiban yang ada sehingga bukan merupakan
ukuran nilai jual perusahaan tersebut.
Tambahan modal disetor: Selisih lebih jumlah setoran modal
yang diterima perusahaan dari nilai par (nominal) saham pada
saat penerbitan saham.
Saldo laba: Akumulasi keuntungan operasional perusahaan yang
belum atau tidak dibagikan ke pemegang saham.
Saham: Bukti kepemilikan atas suatu PT.
Nilai Par: Nilai nominal yang tercantum pada setiap lembar
saham.
Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang
saham.
Saham Preferen (Utama): Instrumen ekuitas yang memiliki hak
sisa atas kekayaan (residu) setelah hak-hak instrumen ekuitas
lainnya.
Jika saham diterbitkan oleh perusahaan diberi nilai dan
dicatat pada sertifikat saham, maka saham tersebut disebut
memiliki nilai parnilai par. Jika tidak memiliki nilai par, saham
tersebut dikatakan saham tanpa nilai par.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, atau disebut juga Perseroan, PT adalah
badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan
pelaksanaannya.
Dari definisi tersebut, maka diketahui bahwa modal
dasar suatu PT berupa saham.
1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah
dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara
dalam rapat pemegang saham.
2. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam
bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan.
3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan
perusahaan agar proporsi kepemilikan saham
masing-masing pemegang saham dapat tidak
berubah.
4. Hak untuk menerima pembagian aset perusahaan
dalam hal perusahaan dilikuidasi.
Modal saham suatu perusahaan meliputi:
1. Saham Preferen
2. Saham Biasa
3. Tambahan Modal Disetor
Saham Preferen: Saham yang memiliki kelebihan
pada pembagian dividen atau pembagian aset pada
saat likuidasi (prioritas).
Saham Biasa: Saham yang menjadi prioritas kedua
pada saat likuidasi, namun memperoleh bagian
dividen terbesar.
Preferen Kumulatif: Dividen setiap tahun harus
dibayarkan, seandainya belum terbayar harus dilunasi
dahulu sebelum kewajiban pembayaran dividen pada
saham biasa.
Non Kumulatif: Dividen yang belum terbayar pada
periode sebelumnya tidak perlu dilunasi, jadi hanya
sebatas kewajiban pembayaran dividen pada periode
saat itu, sebelum kewajiban pembayaran dividen pada
saham biasa.
PT. Biru Laut memiliki 100.000 lembar saham
preferen kumulatif 9% yang beredar dengan nilai par
sebesar Rp1.000. Dividen terakhir dibayarkan pada
1999. Total dividen sebesar Rp30.000.000 telah
diumumkan oleh dewan direksi pada tahun 2011.
Mayoritas dari jumlah tersebut akan diperuntukkan
bagi para pemegang saham preferen dengan
komposisi sebagai berikut:
Dividen bagi
pemegang saham
preferen
Dividen bagi
pemegang saham
biasa
Jumlah Dividen
Dividen kumulatif
tahun 2009
Rp9.000.000 0 Rp9.000.000
Dividen kumulatif
tahun 2010
Rp9.000.000 0 Rp9.000.000
Dividen tahun 2011 Rp9.000.000 Rp3.000.000 Rp12.000.000
JUMLAH Rp27.000.000 Rp3.000.000 Rp30.000.000
Dividen bagi
pemegang saham
preferen
Dividen bagi
pemegang saham
biasa
Jumlah Dividen
Dividen kumulatif
tahun 2009
0 0 0
Dividen kumulatif
tahun 2010
0 0 0
Dividen tahun 2011 Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000
JUMLAH Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000
Partisipasi:
Penuh dividen saham preferen = dividen saham biasa
Sebagian  dividen saham preferen hingga jumlah
tertentu yang ditetapkan setelah saham biasa (dalam
%)
Contoh:
PT Swadaya mempunyai saham yang beredar yaitu
saham preferen 10% sebesar Rp2.000.000 berpartisipasi
penuh, saham biasa sebesar Rp4.000.000. Pada akhir
tahun 2011, dividen sebesar Rp1.080.000. Dividen ini
dibagikan kepada saham preferen dan saham biasa
dengan perhitungan sebagai berikut:
Saham Preferen Saham Biasa
Untuk saham preferen:
10% x Rp2.000.000
Rp200.000 0
Untuk saham biasa:
10% x Rp4.000.000
0 Rp400.000
Untuk saham preferen dan biasa:
Rp1.080.000 –
Rp(200.000+400.000) = Rp480.000
Rp160.000
(200.000/600.000) x
480.000
Rp320.000
(400.000/600.000) x
480.000
JUMLAH Rp360.000 Rp720.000
Saham Preferen Saham Biasa
Untuk saham preferen:
10% x Rp2.000.000
Rp200.000 0
Untuk saham biasa:
10% x Rp4.000.000
0 Rp400.000
Untuk saham preferen:
Rp1.080.000 –
Rp(200.000+400.000) = Rp480.000
5%* x Rp2.000.000 *5%=15%-10%
Rp100.000 Rp380.000
380.000=
480.000-100.000
JUMLAH Rp300.000 Rp780.000
Saham Preferen Convertible: Dapat ditukarkan oleh
pemiliknya dengan surat berharga lainnya dari Perseroan
yang menerbitkan. Bisa ditukar dengan saham biasa,
untuk mendapatkan dividen yang lebih besar; atau dengan
obligasi untuk merubah peran menjadi kreditur.
Saham Preferen yang dapat ditarik: Dapat ditebus sesuai
dengan kehendak Perseroan penerbit saham. Kebanyakan
saham preferen dapat ditarik dengan penyebutan harga
penarikan dalam perjanjian awal.
Saham Preferen yang dapat ditebus: tumpang tindih
antara instrumen utang dengan ekuitas. Sesuai dengan
keinginan pemegang saham (Redeemable Preferred Stock)
Saham Preferen atas aset dan dividen pada saat likuidasi:
Mendapatkan hak atas sisa aset dan dividen saat likuidasi.
Modal Saham tunai dicatat:
Mendebit Kas
Menkredit Modal Saham
Selisih antara jumlah kas dengan nilai par dimasukkan
ke dalam Agio Saham (additional Paid-in Capital)
Contoh:
PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000
lembar saham biasa dengan nilai par Rp500. Pada
tanggal 01 April 2011, 4.000 lembar saham dijual tunai
dengan harga Rp2.500.000. Bagaimana pencatatan
transaksinya (Jurnal Akuntansi)?
Nilai Par/nilai statuterNilai Par/nilai statuter
Tanggal Keterangan Debit Kredit
April 1 Kas Rp2.500.000
Modal Saham
(Rp500 x 10.000 lembar)
Rp2.000.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(2.500.000 – 2.000.000)
Rp500.000
Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200
lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000
untuk memperoleh sebidang tanah yang nilai
pasarnya Rp300.000, maka pencatatan yang dilakukan
oleh perusahaan adalah.....
Tanggal Keterangan Debit Kredit
April 1 Tanah Rp300.000
Modal Saham
(Rp1.000 x 200 lembar)
Rp200.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(300.000 – 200.000)
Rp100.000
Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200
lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000
untuk memperoleh sebidang tanah. Nilai pasar
saham di bursa Rp1.250/lembar, maka pencatatan
yang dilakukan oleh perusahaan adalah.....
Tanggal Keterangan Debit Kredit
April 1 Tanah (Rp1.250 x 200 lembar) Rp250.000
Modal Saham
(Rp1.000 x 200 lembar)
Rp200.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(250.000 – 200.000)
Rp50.000
PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar
saham biasa dengan nilai par Rp1.000
Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas
5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan
harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya
separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011
dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31
Januari 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 1-30 Piutang Pemesanan Modal Saham
(Rp1.250 x 5.000 lembar)
Rp6.250.000
Modal Saham biasa yang dipesan
(Rp1.000 x 5.000 lembar)
Rp5.000.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(6.250.000-5.000.000)
Rp1.250.000
Pemesanan SahamPemesanan Saham
PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar
saham biasa dengan nilai par Rp1.000
Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas
5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan
harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya
separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011
dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31
Januari 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 1-30 Kas
(50% x Rp6.250.000)
Rp3.125.000
Piutang Pemesanan Modal
Saham
Rp3.125.000
Pembayaran Uang MukaPembayaran Uang Muka
PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar
saham biasa dengan nilai par Rp1.000
Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas
5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan
harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya
separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011
dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31
Januari 2012
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 1-31 Kas
(50% x Rp6.250.000)
Rp3.125.000
Piutang Pemesanan Modal
Saham
Rp3.125.000
Pembayaran Setengah dari sisa hargaPembayaran Setengah dari sisa harga
pesanan yang jatuh tempopesanan yang jatuh tempo
PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar
saham biasa dengan nilai par Rp1.000
Pada tanggal 1-31 Desember 2011 diterima setengah dari sisa
harga pesanan yang jatuh tempo dan diserahkan saham
untuk jumlah saham yang telah dibayar penuh oleh
pemesan, yaitu 2.500 lembar
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 1-31 Modal saham biasa yang dipesan
(50% x Rp6.250.000)
Rp3.125.000
Modal saham biasa Rp3.125.000
Jan 1-31 Modal saham biasa yang dipesan
(50% x Rp6.250.000)
Rp3.125.000
Modal saham biasa Rp3.125.000
Penyerahan SahamPenyerahan Saham
Memperbesar laba per saham (earning per share)
perusahaan dengan mengurangi jumlah saham yang
beredar.
Mendorong naiknya harga pasar saham  Teori Pasar
(Supply and Demand).
Menaikkan rasio utang terhadap ekuitas.
Memperoleh saham untuk dikonversi dengan
sekuritas lain.
Menginvestasikan kelebihan kas secara temporer.
Metode harga perolehan (Cost Method) dimana
saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar hargaharga
perolehan kembaliperolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang
atas jumlah Modal Saham.
Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham
yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnilai nominal
sahamsaham yang bersangkutan dan disajikan sebagai
pengurang akun Modal Saham
Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan
menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai
par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000
Modal Saham biasa
(Rp500 x 10.000 lembar)
Rp5.000.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(7.500.000-5.000.000)
Rp2.500.000
Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar
saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800
per lembar saham. (nilai par @Rp500)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Saham Treasuri (Rp800 x 500 lembar) Rp400.000
Kas Rp400.000
Modal Setoran:
Modal Saham Rp5.000.000
Agio Saham Rp2.500.000
Saldo Laba Rp1.000.000 (asumsi)
Jumlah Rp8.500.000
(-/-) Saham Treasuri(-/-) Saham Treasuri (Rp400.000)(Rp400.000)
Jumlah Ekuitas pemegang Saham Rp8.100.000
Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri
dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan
Rp800/lembar.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000
Saham Treasuri
(Rp800 x 100 lembar)
Rp80.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(120.000-80.000)
Rp40.000
Metode harga perolehan (Cost Method) dimana
saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar hargaharga
perolehan kembaliperolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang
atas jumlah Modal Saham.
Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham
yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnilai nominal
sahamsaham yang bersangkutan dan disajikan sebagai
pengurang akun Modal Saham
Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan
menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai
par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000
Modal Saham biasa
(Rp500 x 10.000 lembar)
Rp5.000.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(7.500.000-5.000.000)
Rp2.500.000
Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar
saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800
per lembar saham. (nilai par @Rp500)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Saham Treasuri (Rp500 x 500 lembar) Rp250.000
Tambahan Modal Disetor (Agio
Saham)
(Rp(750-500) x 500 lembar)
Rp125.000
Saldo Laba
(400.000 – (250.000+125.000)
Rp25.000
Kas Rp400.000
Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri
dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan
Rp800/lembar. (nilai par @Rp500)
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Nov 2011 Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000
Saham Treasuri
(Rp500 x 100 lembar)
Rp50.000
Tambahan Modal Disetor
(Agio Saham)
(120.000-50.000)
Rp70.000
Cara Mencatat Transaksi Saham di Perusahaan

More Related Content

What's hot

liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangeksa ridwan
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga sahammonkeane
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

Akm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutifAkm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutif
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga saham
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usaha
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan KonsolidasiLaporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 

Viewers also liked

Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasiPsak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasiMelissa Oktaviani
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnalArdio San
 
Kewajiban lain-lain
Kewajiban lain-lainKewajiban lain-lain
Kewajiban lain-lainmelly lydea
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraFadelia Riscicha
 
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahAkuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahVernuz Baron
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapFuturum2
 

Viewers also liked (12)

Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasiPsak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan   perusahaan asosiasi
Psak 40 perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Kewajiban lain-lain
Kewajiban lain-lainKewajiban lain-lain
Kewajiban lain-lain
 
Sistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negaraSistem akuntansi keuangan lima negara
Sistem akuntansi keuangan lima negara
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahAkuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan Menengah
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 

Similar to Cara Mencatat Transaksi Saham di Perusahaan

PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptx
PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptxPoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptx
PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptxCindyTanesia
 
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptx
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptxPoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptx
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptxCindyTanesia
 
Investasi Efek Tertentu
Investasi Efek TertentuInvestasi Efek Tertentu
Investasi Efek TertentuHaruna Tiyan
 
MATERI 7.pptx
MATERI 7.pptxMATERI 7.pptx
MATERI 7.pptxNila35061
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan devidenAbdul Razak
 
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anakDian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anakNeng Ayu Lestari
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiStellaVirginia
 
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptx
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptxPoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptx
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptxCindyTanesia
 
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...DindaAlmira1
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAdett Rachman
 
Akm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAkm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAdett Rachman
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenrhiery
 
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfPertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfDodi Suryadi
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxAswarAswad
 

Similar to Cara Mencatat Transaksi Saham di Perusahaan (20)

PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptx
PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptxPoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptx
PoA 2 - Week 5_Akuntansi Perseroan.pptx
 
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptx
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptxPoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptx
PoA 2 - Week 7_Ekuitas Pemegang Saham.pptx
 
Investasi Efek Tertentu
Investasi Efek TertentuInvestasi Efek Tertentu
Investasi Efek Tertentu
 
Investmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheetInvestmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheet
 
MATERI 7.pptx
MATERI 7.pptxMATERI 7.pptx
MATERI 7.pptx
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anakDian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi
 
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptx
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptxPoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptx
PoA 2 - Week 6_Deviden dan Laporan Equitas.pptx
 
Investasi saham
Investasi sahamInvestasi saham
Investasi saham
 
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptxSAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
SAHAM DAN NILAI SAHAM.pptx
 
Tugas AKL 1.pptx
Tugas AKL 1.pptxTugas AKL 1.pptx
Tugas AKL 1.pptx
 
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasi
 
Akm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAkm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasi
 
Hal 137 143
Hal 137 143Hal 137 143
Hal 137 143
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfPertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptx
 

Recently uploaded

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Cara Mencatat Transaksi Saham di Perusahaan

  • 2.
  • 3. Ekuitas: Bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada sehingga bukan merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Tambahan modal disetor: Selisih lebih jumlah setoran modal yang diterima perusahaan dari nilai par (nominal) saham pada saat penerbitan saham. Saldo laba: Akumulasi keuntungan operasional perusahaan yang belum atau tidak dibagikan ke pemegang saham. Saham: Bukti kepemilikan atas suatu PT. Nilai Par: Nilai nominal yang tercantum pada setiap lembar saham. Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Saham Preferen (Utama): Instrumen ekuitas yang memiliki hak sisa atas kekayaan (residu) setelah hak-hak instrumen ekuitas lainnya.
  • 4. Jika saham diterbitkan oleh perusahaan diberi nilai dan dicatat pada sertifikat saham, maka saham tersebut disebut memiliki nilai parnilai par. Jika tidak memiliki nilai par, saham tersebut dikatakan saham tanpa nilai par.
  • 5. Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau disebut juga Perseroan, PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang serta peraturan pelaksanaannya. Dari definisi tersebut, maka diketahui bahwa modal dasar suatu PT berupa saham.
  • 6. 1. Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. 2. Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. 3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi kepemilikan saham masing-masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4. Hak untuk menerima pembagian aset perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
  • 7. Modal saham suatu perusahaan meliputi: 1. Saham Preferen 2. Saham Biasa 3. Tambahan Modal Disetor Saham Preferen: Saham yang memiliki kelebihan pada pembagian dividen atau pembagian aset pada saat likuidasi (prioritas). Saham Biasa: Saham yang menjadi prioritas kedua pada saat likuidasi, namun memperoleh bagian dividen terbesar.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Preferen Kumulatif: Dividen setiap tahun harus dibayarkan, seandainya belum terbayar harus dilunasi dahulu sebelum kewajiban pembayaran dividen pada saham biasa. Non Kumulatif: Dividen yang belum terbayar pada periode sebelumnya tidak perlu dilunasi, jadi hanya sebatas kewajiban pembayaran dividen pada periode saat itu, sebelum kewajiban pembayaran dividen pada saham biasa.
  • 11. PT. Biru Laut memiliki 100.000 lembar saham preferen kumulatif 9% yang beredar dengan nilai par sebesar Rp1.000. Dividen terakhir dibayarkan pada 1999. Total dividen sebesar Rp30.000.000 telah diumumkan oleh dewan direksi pada tahun 2011. Mayoritas dari jumlah tersebut akan diperuntukkan bagi para pemegang saham preferen dengan komposisi sebagai berikut:
  • 12. Dividen bagi pemegang saham preferen Dividen bagi pemegang saham biasa Jumlah Dividen Dividen kumulatif tahun 2009 Rp9.000.000 0 Rp9.000.000 Dividen kumulatif tahun 2010 Rp9.000.000 0 Rp9.000.000 Dividen tahun 2011 Rp9.000.000 Rp3.000.000 Rp12.000.000 JUMLAH Rp27.000.000 Rp3.000.000 Rp30.000.000
  • 13. Dividen bagi pemegang saham preferen Dividen bagi pemegang saham biasa Jumlah Dividen Dividen kumulatif tahun 2009 0 0 0 Dividen kumulatif tahun 2010 0 0 0 Dividen tahun 2011 Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000 JUMLAH Rp9.000.000 Rp21.000.000 Rp30.000.000
  • 14. Partisipasi: Penuh dividen saham preferen = dividen saham biasa Sebagian  dividen saham preferen hingga jumlah tertentu yang ditetapkan setelah saham biasa (dalam %) Contoh: PT Swadaya mempunyai saham yang beredar yaitu saham preferen 10% sebesar Rp2.000.000 berpartisipasi penuh, saham biasa sebesar Rp4.000.000. Pada akhir tahun 2011, dividen sebesar Rp1.080.000. Dividen ini dibagikan kepada saham preferen dan saham biasa dengan perhitungan sebagai berikut:
  • 15. Saham Preferen Saham Biasa Untuk saham preferen: 10% x Rp2.000.000 Rp200.000 0 Untuk saham biasa: 10% x Rp4.000.000 0 Rp400.000 Untuk saham preferen dan biasa: Rp1.080.000 – Rp(200.000+400.000) = Rp480.000 Rp160.000 (200.000/600.000) x 480.000 Rp320.000 (400.000/600.000) x 480.000 JUMLAH Rp360.000 Rp720.000
  • 16. Saham Preferen Saham Biasa Untuk saham preferen: 10% x Rp2.000.000 Rp200.000 0 Untuk saham biasa: 10% x Rp4.000.000 0 Rp400.000 Untuk saham preferen: Rp1.080.000 – Rp(200.000+400.000) = Rp480.000 5%* x Rp2.000.000 *5%=15%-10% Rp100.000 Rp380.000 380.000= 480.000-100.000 JUMLAH Rp300.000 Rp780.000
  • 17. Saham Preferen Convertible: Dapat ditukarkan oleh pemiliknya dengan surat berharga lainnya dari Perseroan yang menerbitkan. Bisa ditukar dengan saham biasa, untuk mendapatkan dividen yang lebih besar; atau dengan obligasi untuk merubah peran menjadi kreditur. Saham Preferen yang dapat ditarik: Dapat ditebus sesuai dengan kehendak Perseroan penerbit saham. Kebanyakan saham preferen dapat ditarik dengan penyebutan harga penarikan dalam perjanjian awal. Saham Preferen yang dapat ditebus: tumpang tindih antara instrumen utang dengan ekuitas. Sesuai dengan keinginan pemegang saham (Redeemable Preferred Stock) Saham Preferen atas aset dan dividen pada saat likuidasi: Mendapatkan hak atas sisa aset dan dividen saat likuidasi.
  • 18. Modal Saham tunai dicatat: Mendebit Kas Menkredit Modal Saham Selisih antara jumlah kas dengan nilai par dimasukkan ke dalam Agio Saham (additional Paid-in Capital) Contoh: PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp500. Pada tanggal 01 April 2011, 4.000 lembar saham dijual tunai dengan harga Rp2.500.000. Bagaimana pencatatan transaksinya (Jurnal Akuntansi)? Nilai Par/nilai statuterNilai Par/nilai statuter
  • 19. Tanggal Keterangan Debit Kredit April 1 Kas Rp2.500.000 Modal Saham (Rp500 x 10.000 lembar) Rp2.000.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (2.500.000 – 2.000.000) Rp500.000
  • 20. Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200 lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000 untuk memperoleh sebidang tanah yang nilai pasarnya Rp300.000, maka pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah..... Tanggal Keterangan Debit Kredit April 1 Tanah Rp300.000 Modal Saham (Rp1.000 x 200 lembar) Rp200.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (300.000 – 200.000) Rp100.000
  • 21. Diasumsikan PT. Angsa menerbitkan sebanyak 200 lembar saham biasa dengan nilai par sebesar Rp1.000 untuk memperoleh sebidang tanah. Nilai pasar saham di bursa Rp1.250/lembar, maka pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah..... Tanggal Keterangan Debit Kredit April 1 Tanah (Rp1.250 x 200 lembar) Rp250.000 Modal Saham (Rp1.000 x 200 lembar) Rp200.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (250.000 – 200.000) Rp50.000
  • 22. PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000 Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012 Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 1-30 Piutang Pemesanan Modal Saham (Rp1.250 x 5.000 lembar) Rp6.250.000 Modal Saham biasa yang dipesan (Rp1.000 x 5.000 lembar) Rp5.000.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (6.250.000-5.000.000) Rp1.250.000 Pemesanan SahamPemesanan Saham
  • 23. PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000 Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012 Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 1-30 Kas (50% x Rp6.250.000) Rp3.125.000 Piutang Pemesanan Modal Saham Rp3.125.000 Pembayaran Uang MukaPembayaran Uang Muka
  • 24. PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000 Pada tanggal 1-30 November 2011 diterima pesanan atas 5.000 lembar saham biasa bernilai par Rp1.000 dengan harga Rp1.250 per lembar dan 50% uang muka, sisanya separuh akan jatuh tempo pada periode 1-31 Desember 2011 dan separuh lagi akan jatuh tempo pada periode 1-31 Januari 2012 Tanggal Keterangan Debit Kredit Des 1-31 Kas (50% x Rp6.250.000) Rp3.125.000 Piutang Pemesanan Modal Saham Rp3.125.000 Pembayaran Setengah dari sisa hargaPembayaran Setengah dari sisa harga pesanan yang jatuh tempopesanan yang jatuh tempo
  • 25. PT. Berdikari diijinkan untuk menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp1.000 Pada tanggal 1-31 Desember 2011 diterima setengah dari sisa harga pesanan yang jatuh tempo dan diserahkan saham untuk jumlah saham yang telah dibayar penuh oleh pemesan, yaitu 2.500 lembar Tanggal Keterangan Debit Kredit Des 1-31 Modal saham biasa yang dipesan (50% x Rp6.250.000) Rp3.125.000 Modal saham biasa Rp3.125.000 Jan 1-31 Modal saham biasa yang dipesan (50% x Rp6.250.000) Rp3.125.000 Modal saham biasa Rp3.125.000 Penyerahan SahamPenyerahan Saham
  • 26. Memperbesar laba per saham (earning per share) perusahaan dengan mengurangi jumlah saham yang beredar. Mendorong naiknya harga pasar saham  Teori Pasar (Supply and Demand). Menaikkan rasio utang terhadap ekuitas. Memperoleh saham untuk dikonversi dengan sekuritas lain. Menginvestasikan kelebihan kas secara temporer.
  • 27. Metode harga perolehan (Cost Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar hargaharga perolehan kembaliperolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah Modal Saham. Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnilai nominal sahamsaham yang bersangkutan dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham
  • 28. Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham. Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000 Modal Saham biasa (Rp500 x 10.000 lembar) Rp5.000.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (7.500.000-5.000.000) Rp2.500.000
  • 29. Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800 per lembar saham. (nilai par @Rp500) Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Saham Treasuri (Rp800 x 500 lembar) Rp400.000 Kas Rp400.000
  • 30. Modal Setoran: Modal Saham Rp5.000.000 Agio Saham Rp2.500.000 Saldo Laba Rp1.000.000 (asumsi) Jumlah Rp8.500.000 (-/-) Saham Treasuri(-/-) Saham Treasuri (Rp400.000)(Rp400.000) Jumlah Ekuitas pemegang Saham Rp8.100.000
  • 31. Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan Rp800/lembar. Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000 Saham Treasuri (Rp800 x 100 lembar) Rp80.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (120.000-80.000) Rp40.000
  • 32. Metode harga perolehan (Cost Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar hargaharga perolehan kembaliperolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah Modal Saham. Metode nilai par (Nominal Method) dimana saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnilai nominal sahamsaham yang bersangkutan dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham
  • 33. Pada tahun 2011, PT. Gembira didirikan dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai par @Rp500 dan harga jual Rp750 per lembar saham. Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Kas (Rp750 x 10.000 lembar) Rp7.500.000 Modal Saham biasa (Rp500 x 10.000 lembar) Rp5.000.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (7.500.000-5.000.000) Rp2.500.000
  • 34. Pada tahun 2012, PT. Gembira membeli 500 lembar saham biasa yang beredar dengan harga beli Rp800 per lembar saham. (nilai par @Rp500) Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Saham Treasuri (Rp500 x 500 lembar) Rp250.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (Rp(750-500) x 500 lembar) Rp125.000 Saldo Laba (400.000 – (250.000+125.000) Rp25.000 Kas Rp400.000
  • 35. Pada tahun 2013 dijual 100 lembar saham treasuri dengan harga Rp1.200 per lembar. Harga perolehan Rp800/lembar. (nilai par @Rp500) Tanggal Keterangan Debit Kredit Nov 2011 Kas (Rp1.200 x 100 lembar) Rp120.000 Saham Treasuri (Rp500 x 100 lembar) Rp50.000 Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) (120.000-50.000) Rp70.000