SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Prosedur Audit Atas
Akun Piutang Usaha
PT. XYZ
Stefani Dairi • 1406611650
BAB I
Latar Belakang
 Latar Belakang Penulisan
 Holding BUMN Migas
 PT. QQQ menjadi induk dan PT.
ABC menjadi sub-holding
 PT. XYZ merupakan salah satu
anak perusahaan PT. ABC.
 Fokus Penulisan
 Piutang Usaha PT. XYZ
 Keandalan nilai piutang
usaha termasuk penurunan
nilai piutang
 Pencatatan piutang usaha
penting karena penjualan
dilakukan secara kredit
 Risiko Kredit pada piutang
usaha
 Konsep penurunan nilai
BAB I
Latar Belakang
 Tujuan Penulisan
 Membahas prosedur audit
yang dilakukan KAP PQR atas
piutang usaha
 Menganalisis apakah praktik
akuntansi yang diterapkan PT.
XYZ sudah sesuai dengan
standar yang berlaku
BAB II Profil Organisasi
Profil KAP PQR
● PQR Indonesia – PQR Global (Big Four Accounting Firm)
● Audit & Assurance
● EUM, FS, CIPSTICE
● Tax
● Advisory & Consulting
BAB II Profil Organisasi
Profil Klien
● PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga gas bumi.
● Didirikan tanggal 27 Juni 2011
● Mempunyai anak perusahaan, PT. WMP, bidang usaha terkait
jasa pembangkit tenaga listrik dan perdagangan.
BAB II Profil Organisasi
Penjualan Gas Bumi
● Penjualan gas bumi
sebagian besar dilakukan
kepada pelanggan PT. ABC
● PT. ABC sebagai pemasok
gas untuk PT. XYZ.
● Target pasar : industri
Penjualan
Compressed Natural
Gas (CNG)
● CNG adalah gas bumi yang
terkompresi dalam bejana.
● Target pasar : industri dan
transportasi.
Sumber
Pendapatan
BAB III
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
Definisi Audit
● Audit : suatu proses untuk mengumpulkan bukti
dan mengevaluasinya yang bertujuan untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
bukti tersebut terhadap kriteria yang telah ditetapkan
(Arens et al., 2014)
LANDASAN TEORI
Tujuan Audit
● Tujuan audit : meningkatkan tingkat kepercayaan
pengguna laporan keuangan secara menyeluruh dan
memastikan laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material (ISA 200)
LANDASAN TEORI
Beberapa tujuan audit atas piutang usaha (Arens et al.,
2014):
Cut off Completeness
Detail Tie In
Existence
Accuracy
Realizable
Value
Classification
Rights
LANDASAN TEORI
4 Tahapan Prosedur Audit (Hayes et al., 2014):
Penerimaan Klien Mencari latar belakang klien
Perencanaan Audit
Memperhitungkan jumlah dan jenis bukti audit, memahami internal
klien menentukan risiko, tingkat materialitas, dan prosedur audit
yang akan dilakukan
Audit Lapangan Uji pengendalian internal dan uji substantif
Evaluasi dan
Pelaporan
Identifikasi subsequent events, mendapatkan surat representasi dari
manajemen, dan menyiapkan laporan audit
LANDASAN TEORI
Piutang Tak Tertagih (Kieso et al., 2011)
Metode Penghapusan Langsung
• Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak
tertagih
Tidak ada Jurnal
• Penghapusan piutang tak tertagih
Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx
Cr. Account Receivable (AR) xxxx
Metode Penyisihan
• Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak
tertagih
Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx
Cr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx
• Penghapusan piutang tak tertagih
Dr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx
Cr. Account Receivable (AR) xxxx
LANDASAN TEORI
Dua pendekatan perhitungan estimasi (Kieso et al., 2011)
Berdasarkan persentase dari penjualan
• Estimasi berdasarkan persentase dari penjualan
kredit yang tidak dapat ditagih.
• Estimasi tersebut berasal dari pengalaman
perusahaan dan kebijakan kredit perusahaan
Berdasarkan persentase dari piutang
• Estimasi berdasarkan composite rate dan
membuat aging schedule.
• Composite rate : persentase untuk menghitung
saldo akhir penyisihan piutang tak tertagih yang
diinginkan pada akhir periode.
• Aging schedule adalah pengelompokkan piutang
berdasarkan usia dengan persentase penyisihan
yang berbeda untuk setiap kelompok umur.
LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 50 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Penyajian
Instrumen keuangan adalah kontrak yang meningkatkan nilai aset keuangan, liabilitas, dan instrumen
ekuitas. Instrumen keuangan harus diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual
dan definisi instrumen keuangan tersebut.
LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 55 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengukuran
• Pada saat pengakuan awal, piutang diukur pada nilai wajar dan dikapitalisasi dengan biaya
transaksinya.
• Pada pengukuran selanjutnya, piutang usaha diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi
dengan menggunakan metode bunga efektif dan dikurangi oleh provisi penurunan nilai piutang usaha.
• Penurunan nilai pada piutang dapat diestimasi secara individual yang didukung oleh bukti
objektif, seperti debitur mengalami keadaan pailit/kesulitan keuangan, gagal bayar, menunggak
pembayaran pokok atau bunga, dan lain-lain
• Jika tidak terdapat bukti objektif secara individual atas piutang, piutang tersebut diklasifikasikan
dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan nilai secara kolektif.
LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 60 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan
• Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit, maka perusahaan mencatat
penurunan tersebut dalam akun terpisah dan tidak langsung mengurangi jumlah aset keuangan
yang tercatat .
LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 10 (Revisi 2014) Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Pengakuan awal dari transaksi dalam mata uang asing akan dicatat dalam mata uang fungsional
dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi.
• Selisih kurs terjadi ketika adanya perbedaan kurs antara tanggal transaksi pada saat pengakuan
awal dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter.
• Jika transaksi diselesaikan dalam periode akuntansi yang sama dengan terjadinya transaksi, maka
selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Akan tetapi, jika transaksi diselesaikan dalam periode
akuntansi berikutnya, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan
memperhitungkan perubahan kurs untuk masing- masing periode
LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 7 (Revisi 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
• Transaksi pihak berelasi adalah pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas
dengan pihak-pihak berelasi.
• Jika entitas mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka entitas harus
mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi, informasi terkait transaksi dan saldo,
termasuk komitmen yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam
laporan keuangan.
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Perencenaan
Menerima atau
Melanjutkan
Klien
Pembuatan engagement
letter dan Pengecekan
Independsi Tim Audit
Memahami lingkungan
bisnis klien dan risiko
bisnis klien
Memahami
Pengendalian
Internal Klien
Menentukan Strategi
dan Perencenaan Audit
Menetapkan Tingkat
Materialitas
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Audit Lapangan
Pengujian atas Pengendalian terkait Penjualan dan Piutang Usaha
Aktivitas Pengendalian Asersi
Peninjauan dan otorisasi terkait pengesahan kontrak
pada tahap proses pemesanan
Completeness, Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Rekonsiliasi antara Laporan Pengiriman Gas antara
PT. XYZ dan pelanggannya pada tahap proses
distribusi dan pengiriman
Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation,
Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Jumlah tagihan dengan Laporan Pengiriman Gas Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Cut-off,
Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Peninjauan atas Kinerja Bisnis secara Periodik Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Validity,
Accuracy
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
• Pendapatan dan Piutang Usaha sebagai risiko signifikan
Risiko yang paling signifikan adalah accuracy dan cut-off
• Risk Assessment Analytics
Perbandingan antara saldo akun klien per 31 Desember 2016 dan 31 September 2017 yang disetahunkan.
Perkiraan auditor penurunan penjualan sebesar 40%, akan tetapi akun penjualan mengalami penurunan
sebesar 19%.
Piutang usaha mengalami penurunan sekitar 12%. Auditor menemukan piutang yang berumur lebih dari satu
tahun yang berpotensi mengalami penurunan nilai.
Tahap Audit Lapangan
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha
Tahap Audit Lapangan
Tujuan Piutang
(Arens,2014)
Uji Detail Substantif
Piutang Usaha
Detail
Tie
In
Completeness
Accuracy
Existence/Occurenc
e
Cut-off
Realizable
Value
Classification
Rights
Tes Rekonsilasi Piutang a a
Tes Transaksi Penjualan a
Tes Kelengkapan Transaksi Penjualan a
Konfirmasi Piutang a
Cut-off a
Uji Penyisihan Piutang Tak Tertagih a
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha
Tahap Audit Lapangan
Beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh auditor :
• Hasil uji dari transaksi penjualan : overstatement penjualan senilai USD 360,295 ( >SUM)
• Penyesuaian yang dilakukan hanya sebesar USD 272,702 dan sisanya sebesar USD 87,592 dianggap
tidak material
• Hasil uji dari penyisihan piutang tak tertagih : Piutang yang berumur lebih dari satu tahun
• Penghapusan piutang sebesar USD 1,494,852 dan USD 500,346 (SUM)
Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Finalisasi Laporan Audit dan Laporan Keuangan
• Auditor telah melakukan evaluasi terhadap peristiwa setelah periode pelaporan (subsequent event) dan
asumsi terkait keberlanjutan perusahaan (going concern).
• Pemeriksaan draft laporan keuangan dan keseuaiannya dengan PSAK.
• Pembuatan representation letter
• Final review oleh signing partner
• Pemberian opini audit
Analisis terhadap Standar Akuntansi yang
Berlaku
PSAK No 50 (Revisi 2014)
Telah sesuai dimana PT. XYZ
sudah mengklasifikasikan
piutang sebagai aset
keuangan.
PSAK No 55 (Revisi 2014)
PT. XYZ tidak mengukur/mengabaikan
penurunan nilai piutang pelanggan.
Auditor tidak melakukan penilaian
secara kolektif terhadap piutang yang
berada dibawah SUM yang jika
dijumlahkan bernilai OM
PSAK No 60 (Revisi 2014)
PT. XYZ telah mengungkapan
piutang usaha dan penurunan
nilainya dalam laporan
keuangan.
Analisis terhadap Standar Akuntansi yang
Berlaku
PSAK No 10 (Transaksi Mata Uang Asing)
• Mata uang fungsional : USD
• Sistem Oracle yang digunakan PT. XYZ secara
otomatis akan melakukan translasi terhadap
transaksi dengan mata uang selain USD ke dalam
mata uang USD. Revaluasi dilakukan setiap akhir
bulan dan akhir tahun dengan menggunakan kurs
tengah BI.
PSAK No 7 (Transaksi Pihak Berelasi)
• Auditor telah melakukan identifikasi pihak
berelasi PT. XYZ.
• PT. XYZ telah mengungkapkan transaksi
pihak berelasi terkait piutang usahanya.
BAB IV
KESIMPULAN
● Prosedur audit telah mengacu
pada ISA seperti yang
disampaikan Hayes et al.
(2014)
● Prosedur telah memenuhi
asersi tujuan audit atas piutang
(Arens et al., 2011)
● Perlakuan akuntansi sudah
sesuai dengan PSAK yang
terkait, kecuali PSAK 55.
KESIMPULAN
BAB V
REFLEKSI DIRI
● Masa perkuliahan telah
memberikan kontribusi positif
untuk kegiatan magang.
● Program magang memberikan
pengalaman untuk bekerja
secara profesional
● Rencana karier ke depan bagi
penulis adalah bekerja di KAP,
melanjutkan pendidikan S2 di
luar negri, mendapatkan
sertifikasi, dan lain-lain
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to AUDIT PIUTANG

Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanRahmah Yuni Sakinah
 
TOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxTOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxNabilShabri1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptBab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptMonaAmelia
 
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptBab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptAnisyaSukmawati1
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxssusera00b70
 
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptx
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptxBAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptx
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptxRd V RaZz
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxIndahAyuwardani
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2purplenhyy
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfGideonGimsonTamba
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 

Similar to AUDIT PIUTANG (20)

Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
Audit 2
Audit 2Audit 2
Audit 2
 
Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5
 
TOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxTOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptBab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
 
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.pptBab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
Bab_7_PENERIMAAN_PENUGASAN_DAN_PERENCANAAN_AUDIT.ppt
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Audit 3
Audit 3Audit 3
Audit 3
 
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan.pptx
 
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptx
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptxBAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptx
BAB 1 METODOLOGI AUDITING.pptx
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 

AUDIT PIUTANG

  • 1. Prosedur Audit Atas Akun Piutang Usaha PT. XYZ Stefani Dairi • 1406611650
  • 2. BAB I Latar Belakang  Latar Belakang Penulisan  Holding BUMN Migas  PT. QQQ menjadi induk dan PT. ABC menjadi sub-holding  PT. XYZ merupakan salah satu anak perusahaan PT. ABC.  Fokus Penulisan  Piutang Usaha PT. XYZ  Keandalan nilai piutang usaha termasuk penurunan nilai piutang  Pencatatan piutang usaha penting karena penjualan dilakukan secara kredit  Risiko Kredit pada piutang usaha  Konsep penurunan nilai
  • 3. BAB I Latar Belakang  Tujuan Penulisan  Membahas prosedur audit yang dilakukan KAP PQR atas piutang usaha  Menganalisis apakah praktik akuntansi yang diterapkan PT. XYZ sudah sesuai dengan standar yang berlaku
  • 4. BAB II Profil Organisasi Profil KAP PQR ● PQR Indonesia – PQR Global (Big Four Accounting Firm) ● Audit & Assurance ● EUM, FS, CIPSTICE ● Tax ● Advisory & Consulting
  • 5. BAB II Profil Organisasi Profil Klien ● PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga gas bumi. ● Didirikan tanggal 27 Juni 2011 ● Mempunyai anak perusahaan, PT. WMP, bidang usaha terkait jasa pembangkit tenaga listrik dan perdagangan.
  • 6. BAB II Profil Organisasi Penjualan Gas Bumi ● Penjualan gas bumi sebagian besar dilakukan kepada pelanggan PT. ABC ● PT. ABC sebagai pemasok gas untuk PT. XYZ. ● Target pasar : industri Penjualan Compressed Natural Gas (CNG) ● CNG adalah gas bumi yang terkompresi dalam bejana. ● Target pasar : industri dan transportasi. Sumber Pendapatan
  • 8. LANDASAN TEORI Definisi Audit ● Audit : suatu proses untuk mengumpulkan bukti dan mengevaluasinya yang bertujuan untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian bukti tersebut terhadap kriteria yang telah ditetapkan (Arens et al., 2014)
  • 9. LANDASAN TEORI Tujuan Audit ● Tujuan audit : meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna laporan keuangan secara menyeluruh dan memastikan laporan keuangan bebas dari salah saji yang material (ISA 200)
  • 10. LANDASAN TEORI Beberapa tujuan audit atas piutang usaha (Arens et al., 2014): Cut off Completeness Detail Tie In Existence Accuracy Realizable Value Classification Rights
  • 11. LANDASAN TEORI 4 Tahapan Prosedur Audit (Hayes et al., 2014): Penerimaan Klien Mencari latar belakang klien Perencanaan Audit Memperhitungkan jumlah dan jenis bukti audit, memahami internal klien menentukan risiko, tingkat materialitas, dan prosedur audit yang akan dilakukan Audit Lapangan Uji pengendalian internal dan uji substantif Evaluasi dan Pelaporan Identifikasi subsequent events, mendapatkan surat representasi dari manajemen, dan menyiapkan laporan audit
  • 12. LANDASAN TEORI Piutang Tak Tertagih (Kieso et al., 2011) Metode Penghapusan Langsung • Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak tertagih Tidak ada Jurnal • Penghapusan piutang tak tertagih Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx Cr. Account Receivable (AR) xxxx Metode Penyisihan • Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak tertagih Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx Cr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx • Penghapusan piutang tak tertagih Dr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx Cr. Account Receivable (AR) xxxx
  • 13. LANDASAN TEORI Dua pendekatan perhitungan estimasi (Kieso et al., 2011) Berdasarkan persentase dari penjualan • Estimasi berdasarkan persentase dari penjualan kredit yang tidak dapat ditagih. • Estimasi tersebut berasal dari pengalaman perusahaan dan kebijakan kredit perusahaan Berdasarkan persentase dari piutang • Estimasi berdasarkan composite rate dan membuat aging schedule. • Composite rate : persentase untuk menghitung saldo akhir penyisihan piutang tak tertagih yang diinginkan pada akhir periode. • Aging schedule adalah pengelompokkan piutang berdasarkan usia dengan persentase penyisihan yang berbeda untuk setiap kelompok umur.
  • 14. LANDASAN TEORI Standar yang berlaku PSAK No. 50 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Penyajian Instrumen keuangan adalah kontrak yang meningkatkan nilai aset keuangan, liabilitas, dan instrumen ekuitas. Instrumen keuangan harus diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi instrumen keuangan tersebut.
  • 15. LANDASAN TEORI Standar yang berlaku PSAK No. 55 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengukuran • Pada saat pengakuan awal, piutang diukur pada nilai wajar dan dikapitalisasi dengan biaya transaksinya. • Pada pengukuran selanjutnya, piutang usaha diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dan dikurangi oleh provisi penurunan nilai piutang usaha. • Penurunan nilai pada piutang dapat diestimasi secara individual yang didukung oleh bukti objektif, seperti debitur mengalami keadaan pailit/kesulitan keuangan, gagal bayar, menunggak pembayaran pokok atau bunga, dan lain-lain • Jika tidak terdapat bukti objektif secara individual atas piutang, piutang tersebut diklasifikasikan dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan nilai secara kolektif.
  • 16. LANDASAN TEORI Standar yang berlaku PSAK No. 60 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan • Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit, maka perusahaan mencatat penurunan tersebut dalam akun terpisah dan tidak langsung mengurangi jumlah aset keuangan yang tercatat .
  • 17. LANDASAN TEORI Standar yang berlaku PSAK No. 10 (Revisi 2014) Transaksi dalam Mata Uang Asing • Pengakuan awal dari transaksi dalam mata uang asing akan dicatat dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi. • Selisih kurs terjadi ketika adanya perbedaan kurs antara tanggal transaksi pada saat pengakuan awal dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter. • Jika transaksi diselesaikan dalam periode akuntansi yang sama dengan terjadinya transaksi, maka selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Akan tetapi, jika transaksi diselesaikan dalam periode akuntansi berikutnya, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing- masing periode
  • 18. LANDASAN TEORI Standar yang berlaku PSAK No. 7 (Revisi 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi • Transaksi pihak berelasi adalah pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas dengan pihak-pihak berelasi. • Jika entitas mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka entitas harus mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi, informasi terkait transaksi dan saldo, termasuk komitmen yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
  • 19. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR Tahap Perencenaan Menerima atau Melanjutkan Klien Pembuatan engagement letter dan Pengecekan Independsi Tim Audit Memahami lingkungan bisnis klien dan risiko bisnis klien Memahami Pengendalian Internal Klien Menentukan Strategi dan Perencenaan Audit Menetapkan Tingkat Materialitas
  • 20. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR Tahap Audit Lapangan Pengujian atas Pengendalian terkait Penjualan dan Piutang Usaha Aktivitas Pengendalian Asersi Peninjauan dan otorisasi terkait pengesahan kontrak pada tahap proses pemesanan Completeness, Rights&Obligation, Validity, Accuracy Rekonsiliasi antara Laporan Pengiriman Gas antara PT. XYZ dan pelanggannya pada tahap proses distribusi dan pengiriman Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Rights&Obligation, Validity, Accuracy Jumlah tagihan dengan Laporan Pengiriman Gas Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Cut-off, Rights&Obligation, Validity, Accuracy Peninjauan atas Kinerja Bisnis secara Periodik Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Validity, Accuracy
  • 21. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR • Pendapatan dan Piutang Usaha sebagai risiko signifikan Risiko yang paling signifikan adalah accuracy dan cut-off • Risk Assessment Analytics Perbandingan antara saldo akun klien per 31 Desember 2016 dan 31 September 2017 yang disetahunkan. Perkiraan auditor penurunan penjualan sebesar 40%, akan tetapi akun penjualan mengalami penurunan sebesar 19%. Piutang usaha mengalami penurunan sekitar 12%. Auditor menemukan piutang yang berumur lebih dari satu tahun yang berpotensi mengalami penurunan nilai. Tahap Audit Lapangan
  • 22. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha Tahap Audit Lapangan Tujuan Piutang (Arens,2014) Uji Detail Substantif Piutang Usaha Detail Tie In Completeness Accuracy Existence/Occurenc e Cut-off Realizable Value Classification Rights Tes Rekonsilasi Piutang a a Tes Transaksi Penjualan a Tes Kelengkapan Transaksi Penjualan a Konfirmasi Piutang a Cut-off a Uji Penyisihan Piutang Tak Tertagih a
  • 23. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha Tahap Audit Lapangan Beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh auditor : • Hasil uji dari transaksi penjualan : overstatement penjualan senilai USD 360,295 ( >SUM) • Penyesuaian yang dilakukan hanya sebesar USD 272,702 dan sisanya sebesar USD 87,592 dianggap tidak material • Hasil uji dari penyisihan piutang tak tertagih : Piutang yang berumur lebih dari satu tahun • Penghapusan piutang sebesar USD 1,494,852 dan USD 500,346 (SUM)
  • 24. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP PQR Tahap Finalisasi Laporan Audit dan Laporan Keuangan • Auditor telah melakukan evaluasi terhadap peristiwa setelah periode pelaporan (subsequent event) dan asumsi terkait keberlanjutan perusahaan (going concern). • Pemeriksaan draft laporan keuangan dan keseuaiannya dengan PSAK. • Pembuatan representation letter • Final review oleh signing partner • Pemberian opini audit
  • 25. Analisis terhadap Standar Akuntansi yang Berlaku PSAK No 50 (Revisi 2014) Telah sesuai dimana PT. XYZ sudah mengklasifikasikan piutang sebagai aset keuangan. PSAK No 55 (Revisi 2014) PT. XYZ tidak mengukur/mengabaikan penurunan nilai piutang pelanggan. Auditor tidak melakukan penilaian secara kolektif terhadap piutang yang berada dibawah SUM yang jika dijumlahkan bernilai OM PSAK No 60 (Revisi 2014) PT. XYZ telah mengungkapan piutang usaha dan penurunan nilainya dalam laporan keuangan.
  • 26. Analisis terhadap Standar Akuntansi yang Berlaku PSAK No 10 (Transaksi Mata Uang Asing) • Mata uang fungsional : USD • Sistem Oracle yang digunakan PT. XYZ secara otomatis akan melakukan translasi terhadap transaksi dengan mata uang selain USD ke dalam mata uang USD. Revaluasi dilakukan setiap akhir bulan dan akhir tahun dengan menggunakan kurs tengah BI. PSAK No 7 (Transaksi Pihak Berelasi) • Auditor telah melakukan identifikasi pihak berelasi PT. XYZ. • PT. XYZ telah mengungkapkan transaksi pihak berelasi terkait piutang usahanya.
  • 27. BAB IV KESIMPULAN ● Prosedur audit telah mengacu pada ISA seperti yang disampaikan Hayes et al. (2014) ● Prosedur telah memenuhi asersi tujuan audit atas piutang (Arens et al., 2011) ● Perlakuan akuntansi sudah sesuai dengan PSAK yang terkait, kecuali PSAK 55. KESIMPULAN
  • 28. BAB V REFLEKSI DIRI ● Masa perkuliahan telah memberikan kontribusi positif untuk kegiatan magang. ● Program magang memberikan pengalaman untuk bekerja secara profesional ● Rencana karier ke depan bagi penulis adalah bekerja di KAP, melanjutkan pendidikan S2 di luar negri, mendapatkan sertifikasi, dan lain-lain