2. BAB I
Latar Belakang
Latar Belakang Penulisan
Holding BUMN Migas
PT. QQQ menjadi induk dan PT.
ABC menjadi sub-holding
PT. XYZ merupakan salah satu
anak perusahaan PT. ABC.
Fokus Penulisan
Piutang Usaha PT. XYZ
Keandalan nilai piutang
usaha termasuk penurunan
nilai piutang
Pencatatan piutang usaha
penting karena penjualan
dilakukan secara kredit
Risiko Kredit pada piutang
usaha
Konsep penurunan nilai
3. BAB I
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Membahas prosedur audit
yang dilakukan KAP PQR atas
piutang usaha
Menganalisis apakah praktik
akuntansi yang diterapkan PT.
XYZ sudah sesuai dengan
standar yang berlaku
4. BAB II Profil Organisasi
Profil KAP PQR
● PQR Indonesia – PQR Global (Big Four Accounting Firm)
● Audit & Assurance
● EUM, FS, CIPSTICE
● Tax
● Advisory & Consulting
5. BAB II Profil Organisasi
Profil Klien
● PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga gas bumi.
● Didirikan tanggal 27 Juni 2011
● Mempunyai anak perusahaan, PT. WMP, bidang usaha terkait
jasa pembangkit tenaga listrik dan perdagangan.
6. BAB II Profil Organisasi
Penjualan Gas Bumi
● Penjualan gas bumi
sebagian besar dilakukan
kepada pelanggan PT. ABC
● PT. ABC sebagai pemasok
gas untuk PT. XYZ.
● Target pasar : industri
Penjualan
Compressed Natural
Gas (CNG)
● CNG adalah gas bumi yang
terkompresi dalam bejana.
● Target pasar : industri dan
transportasi.
Sumber
Pendapatan
8. LANDASAN TEORI
Definisi Audit
● Audit : suatu proses untuk mengumpulkan bukti
dan mengevaluasinya yang bertujuan untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
bukti tersebut terhadap kriteria yang telah ditetapkan
(Arens et al., 2014)
9. LANDASAN TEORI
Tujuan Audit
● Tujuan audit : meningkatkan tingkat kepercayaan
pengguna laporan keuangan secara menyeluruh dan
memastikan laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material (ISA 200)
10. LANDASAN TEORI
Beberapa tujuan audit atas piutang usaha (Arens et al.,
2014):
Cut off Completeness
Detail Tie In
Existence
Accuracy
Realizable
Value
Classification
Rights
11. LANDASAN TEORI
4 Tahapan Prosedur Audit (Hayes et al., 2014):
Penerimaan Klien Mencari latar belakang klien
Perencanaan Audit
Memperhitungkan jumlah dan jenis bukti audit, memahami internal
klien menentukan risiko, tingkat materialitas, dan prosedur audit
yang akan dilakukan
Audit Lapangan Uji pengendalian internal dan uji substantif
Evaluasi dan
Pelaporan
Identifikasi subsequent events, mendapatkan surat representasi dari
manajemen, dan menyiapkan laporan audit
12. LANDASAN TEORI
Piutang Tak Tertagih (Kieso et al., 2011)
Metode Penghapusan Langsung
• Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak
tertagih
Tidak ada Jurnal
• Penghapusan piutang tak tertagih
Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx
Cr. Account Receivable (AR) xxxx
Metode Penyisihan
• Perusahaan melakukan estimasi atas piutang tak
tertagih
Dr. Bad Debt Expense (BDE) xxxx
Cr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx
• Penghapusan piutang tak tertagih
Dr. Allowance for Doubtful Accounts (AFDA) xxxx
Cr. Account Receivable (AR) xxxx
13. LANDASAN TEORI
Dua pendekatan perhitungan estimasi (Kieso et al., 2011)
Berdasarkan persentase dari penjualan
• Estimasi berdasarkan persentase dari penjualan
kredit yang tidak dapat ditagih.
• Estimasi tersebut berasal dari pengalaman
perusahaan dan kebijakan kredit perusahaan
Berdasarkan persentase dari piutang
• Estimasi berdasarkan composite rate dan
membuat aging schedule.
• Composite rate : persentase untuk menghitung
saldo akhir penyisihan piutang tak tertagih yang
diinginkan pada akhir periode.
• Aging schedule adalah pengelompokkan piutang
berdasarkan usia dengan persentase penyisihan
yang berbeda untuk setiap kelompok umur.
14. LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 50 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Penyajian
Instrumen keuangan adalah kontrak yang meningkatkan nilai aset keuangan, liabilitas, dan instrumen
ekuitas. Instrumen keuangan harus diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual
dan definisi instrumen keuangan tersebut.
15. LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 55 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengukuran
• Pada saat pengakuan awal, piutang diukur pada nilai wajar dan dikapitalisasi dengan biaya
transaksinya.
• Pada pengukuran selanjutnya, piutang usaha diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi
dengan menggunakan metode bunga efektif dan dikurangi oleh provisi penurunan nilai piutang usaha.
• Penurunan nilai pada piutang dapat diestimasi secara individual yang didukung oleh bukti
objektif, seperti debitur mengalami keadaan pailit/kesulitan keuangan, gagal bayar, menunggak
pembayaran pokok atau bunga, dan lain-lain
• Jika tidak terdapat bukti objektif secara individual atas piutang, piutang tersebut diklasifikasikan
dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan nilai secara kolektif.
16. LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 60 (Revisi 2014) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan
• Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit, maka perusahaan mencatat
penurunan tersebut dalam akun terpisah dan tidak langsung mengurangi jumlah aset keuangan
yang tercatat .
17. LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 10 (Revisi 2014) Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Pengakuan awal dari transaksi dalam mata uang asing akan dicatat dalam mata uang fungsional
dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi.
• Selisih kurs terjadi ketika adanya perbedaan kurs antara tanggal transaksi pada saat pengakuan
awal dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter.
• Jika transaksi diselesaikan dalam periode akuntansi yang sama dengan terjadinya transaksi, maka
selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Akan tetapi, jika transaksi diselesaikan dalam periode
akuntansi berikutnya, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan
memperhitungkan perubahan kurs untuk masing- masing periode
18. LANDASAN TEORI
Standar yang berlaku
PSAK No. 7 (Revisi 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
• Transaksi pihak berelasi adalah pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas
dengan pihak-pihak berelasi.
• Jika entitas mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka entitas harus
mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak berelasi, informasi terkait transaksi dan saldo,
termasuk komitmen yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam
laporan keuangan.
19. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Perencenaan
Menerima atau
Melanjutkan
Klien
Pembuatan engagement
letter dan Pengecekan
Independsi Tim Audit
Memahami lingkungan
bisnis klien dan risiko
bisnis klien
Memahami
Pengendalian
Internal Klien
Menentukan Strategi
dan Perencenaan Audit
Menetapkan Tingkat
Materialitas
20. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Audit Lapangan
Pengujian atas Pengendalian terkait Penjualan dan Piutang Usaha
Aktivitas Pengendalian Asersi
Peninjauan dan otorisasi terkait pengesahan kontrak
pada tahap proses pemesanan
Completeness, Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Rekonsiliasi antara Laporan Pengiriman Gas antara
PT. XYZ dan pelanggannya pada tahap proses
distribusi dan pengiriman
Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation,
Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Jumlah tagihan dengan Laporan Pengiriman Gas Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Cut-off,
Rights&Obligation, Validity, Accuracy
Peninjauan atas Kinerja Bisnis secara Periodik Completeness, Existence/ Occurrence, Valuation, Validity,
Accuracy
21. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
• Pendapatan dan Piutang Usaha sebagai risiko signifikan
Risiko yang paling signifikan adalah accuracy dan cut-off
• Risk Assessment Analytics
Perbandingan antara saldo akun klien per 31 Desember 2016 dan 31 September 2017 yang disetahunkan.
Perkiraan auditor penurunan penjualan sebesar 40%, akan tetapi akun penjualan mengalami penurunan
sebesar 19%.
Piutang usaha mengalami penurunan sekitar 12%. Auditor menemukan piutang yang berumur lebih dari satu
tahun yang berpotensi mengalami penurunan nilai.
Tahap Audit Lapangan
22. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha
Tahap Audit Lapangan
Tujuan Piutang
(Arens,2014)
Uji Detail Substantif
Piutang Usaha
Detail
Tie
In
Completeness
Accuracy
Existence/Occurenc
e
Cut-off
Realizable
Value
Classification
Rights
Tes Rekonsilasi Piutang a a
Tes Transaksi Penjualan a
Tes Kelengkapan Transaksi Penjualan a
Konfirmasi Piutang a
Cut-off a
Uji Penyisihan Piutang Tak Tertagih a
23. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Pengujian Substantif terkait Piutang Usaha
Tahap Audit Lapangan
Beberapa penyesuaian yang dilakukan oleh auditor :
• Hasil uji dari transaksi penjualan : overstatement penjualan senilai USD 360,295 ( >SUM)
• Penyesuaian yang dilakukan hanya sebesar USD 272,702 dan sisanya sebesar USD 87,592 dianggap
tidak material
• Hasil uji dari penyisihan piutang tak tertagih : Piutang yang berumur lebih dari satu tahun
• Penghapusan piutang sebesar USD 1,494,852 dan USD 500,346 (SUM)
24. Analisis terhadap Prosedur Audit KAP
PQR
Tahap Finalisasi Laporan Audit dan Laporan Keuangan
• Auditor telah melakukan evaluasi terhadap peristiwa setelah periode pelaporan (subsequent event) dan
asumsi terkait keberlanjutan perusahaan (going concern).
• Pemeriksaan draft laporan keuangan dan keseuaiannya dengan PSAK.
• Pembuatan representation letter
• Final review oleh signing partner
• Pemberian opini audit
25. Analisis terhadap Standar Akuntansi yang
Berlaku
PSAK No 50 (Revisi 2014)
Telah sesuai dimana PT. XYZ
sudah mengklasifikasikan
piutang sebagai aset
keuangan.
PSAK No 55 (Revisi 2014)
PT. XYZ tidak mengukur/mengabaikan
penurunan nilai piutang pelanggan.
Auditor tidak melakukan penilaian
secara kolektif terhadap piutang yang
berada dibawah SUM yang jika
dijumlahkan bernilai OM
PSAK No 60 (Revisi 2014)
PT. XYZ telah mengungkapan
piutang usaha dan penurunan
nilainya dalam laporan
keuangan.
26. Analisis terhadap Standar Akuntansi yang
Berlaku
PSAK No 10 (Transaksi Mata Uang Asing)
• Mata uang fungsional : USD
• Sistem Oracle yang digunakan PT. XYZ secara
otomatis akan melakukan translasi terhadap
transaksi dengan mata uang selain USD ke dalam
mata uang USD. Revaluasi dilakukan setiap akhir
bulan dan akhir tahun dengan menggunakan kurs
tengah BI.
PSAK No 7 (Transaksi Pihak Berelasi)
• Auditor telah melakukan identifikasi pihak
berelasi PT. XYZ.
• PT. XYZ telah mengungkapkan transaksi
pihak berelasi terkait piutang usahanya.
27. BAB IV
KESIMPULAN
● Prosedur audit telah mengacu
pada ISA seperti yang
disampaikan Hayes et al.
(2014)
● Prosedur telah memenuhi
asersi tujuan audit atas piutang
(Arens et al., 2011)
● Perlakuan akuntansi sudah
sesuai dengan PSAK yang
terkait, kecuali PSAK 55.
KESIMPULAN
28. BAB V
REFLEKSI DIRI
● Masa perkuliahan telah
memberikan kontribusi positif
untuk kegiatan magang.
● Program magang memberikan
pengalaman untuk bekerja
secara profesional
● Rencana karier ke depan bagi
penulis adalah bekerja di KAP,
melanjutkan pendidikan S2 di
luar negri, mendapatkan
sertifikasi, dan lain-lain