Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
2. • 85% penggunaan pupuk dilahan sawah, hal ini
menimbulkan masalah dimana penggunaan
pupuk kimia yang terus menerus pada dosis
tinggi berpengaruh negatif terhadap
lingkungan dan menurunkan efisiensi
penggunaannya
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penerapan teknologi pemupukan
• Kemampuan sifat fisik, kimia dan biologi tanah
• Kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi
• Pemilihan jenis pupuk yang digunakan
4. Kemampuan tanah dalam
menyediakan hara bagi tanaman
• Kapasitas tanah untuk mensuplai hara
• Daya ikat dan melepas hara
• Mobilitas hara dari pupuk yang diberikan
6. Setiap panen terbawa sejumlah hara dari tanah
(lahan) sebanyak kandungannya pada produk
bersangkutan
Setiap pemberian pupuk berarti dimasukkan
sejumlah hara sesuai dengan kandungan dan
dosis pupuk tsb, dan yang dapat dimanfaatkan
tanaman dinamika masing-2 hara (dalam
pupuk) & kondisi pertumbuhan tanaman terkait
dengan faktor iklim, air, OPT, dll.
Tanaman juga punyai kemampuan
memanfaatkan/ menyerap unsur hara (selain C,
H, O) dari udara, terutama N, dengan bantuan
“mikro-organisme”
7. 4. Jika seandainya ada kandungan mikro
organisme yang “memadai dan sangat-
2 efektif” menyerap hara N dari udara,
maskimal 50% dari kebutuhan tanaman
85 kg N
5. Terjadi pengurasan hara dari dalam
tanah cukup besar degradasi
kesuburan tanah secara cepat
8. 1. Produksi padi 9 ton/ha
2. Total hara yang terangkut keluar lahan melalui
gabah (produksi) :
- 9 x 19 171 kg N/ha 380 kg urea/ha,
- 9 x 6 54 kg P205/ha 150 kg SP-36/ha,
- 9 x 19,4 175 kg K2O/ha 290 kg KCl/ha.
3. Total Hara Masuk Dosis anjuran WSF 10 kg/ha
(WSF NAP + WSF TPT) setara dengan :
1,04 kg N/ha,
0,72 kg P205/ha,
0,66 kg K2O/ha. `
9. N = 0 kg
P2O5 = 0 kg
K2O = 18 kg + 36 kg (irigasi)
Pemupukan Berdasar Rekomendasi
250 kg urea + 100 kg
SP-36 + 100 kg KCl
N = 112 kg
P2O5 = 36 kg
K2O = 60 kg
6 ton gabah mengangkut
N = 114 kg
P2O5 = 36 kg
K2O = 114 kg
Pemupukan
berimbang
Pupuk
Hasil gabah
TANAH
11. Gerakan hara dalam tanah
1. Intersepsi Akar – Ion di ‘ambil’ oleh akar ketika
akar tumbuh di dalam tanah
2. Aliran Masa – Ion diangkut ke akar dalam aliran air
yang saling berhubungan. Aliran air ini ada di dalam
tanah disebabkan oleh tanaman yang
menstranspirasikan air (yang semula diserap oleh
akar) melalui daun via stomata
3. Difusi – Pergerakan ion disepanjang kisaran
konsentrasi dari titik konsentrasi tinggi ke titik
konsentrasi rendah
12. Cara dan waktu pemberian pupuk
Lahan sawah :
• Pupuk N (misal : Urea, ZA): disebar di sawah 3x
2, 4, 6 MST masing-masing 1/3 bagian
• Pupuk P : diberikan sekaligus pada saat pengolahan
tanah/pupuk pertama.
• Pupuk K (KCl) : disebar 2x pada saat tanam/ 2 MST
dan 4 MST.
13. • Jerami padi mengandung sekitar 0,63% N, 0,10% P,
1,4% K.
5 ton jerami padi sisa panen bila digunakan sebagai
pupuk organik.
menyumbang pupuk setara dengan :
- 63 kg Urea atau 150 kg ZA
- 25 kg TSP atau 32,5 SP 36
- 140 kg KCl
• 5 ton gabah mengandung/ mengangkut sekitar 1,06%
N (115 kg Urea), 0,2% P (50 kg TSP), dan 0,27% K (27 kg
KCl).