SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
SILABUS MATA KULIAH
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 Analisis dan interpretasi hasil analisis tanah (Fisik,
Kimia, dan Biologi)
 Perhitungan kebutuhan dan biaya tenaga kerja
 Proses pengolahan tanah dengan beberapa cara
 Perbaikan kesuburan tanah dengan pemanfaatan bahan
organik
 Pengelolaan air
 Perhitungan neraca air untuk memprediksi kebutuhan
air.
PENGAMBILAN CONTOH TANAH
UNTUK ANALISIS LABORATORIUM
BALAI PENELITIAN TANAH
2019
Jenny (1941)
batuan
induk
iklim topografi organisme waktu
Tanah
Keanekaragaman
sifat tanah
PENDAHULUAN
• Indonesia memiliki iklim (curah hujan) yang beragam
• Tanah-tanah di Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan
biologi yang beragam memberikan respon yang
berbeda
PENYEBARAN TANAH DI INDONESIA
Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam
Jenis Analisis
Jenis tanah
Muda Tua
Entisol Inceptisol Ultisol Oxisol
Tekstur :
Liat (%)
Debu (%)
Pasir (%)
pH :
H2O
KCl
Bahan Organik :
C (%)
N (%)
C/N
P2O5 (HCl 25%) mg 100g-1
K2O (HCl 25%) mg 100g-1
P-Bray-1 (mg kg-1 P)
Kation : (cmol (+)kg-1
Ca
Mg
K
Na
KTK (cmol (+)kg-1
KB (%)
Ekstrak KCl 1 N
Al3+ (cmol (+)kg-1)
H+ (cmol (+)kg-1)
Kejemuhan Al (%)
Beragam
Beragam
R – T
AM - N
R – S
R
R - S
R – S
R - S
R- S
R - T
R- S
R - S
R-T
R - S
R
R
R
Bearaga
Beragam
R – S
AM - N
R - S
R
R - S
R – T
R – T
R - T
S - T
S – T
S – T
R - T
S - T
R - S
R - S
R - S
Sedang
Sedang
R – S
M
R
R
R
R- S
R - S
R - S
R- S
R – S
R – S
R
R - S
T
S -T
T
rendah
sedang
rendah
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
T
S - T
T
Karateristik sifat kimia berdasarkan jenis tanah
Keterangan: R = rendah; S = sedang; T = tinggi
Jenis tanah
1. Aridosol = tanah di daearah iklim kering gurun
2. Histosol = Tanah gambut
3. Alfisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa > 35%
4. Molisol = memiliki horisonpermukaan (18 cm) mengandung BO >1%
dg KB > 50%, relatif lunak tdk pernah kering dari 3 bulan
5. Spodosol =memiliki horison akumulasi seskuioksida bebas dan BO
6. Andisol = tanah pegunungan (Alofan)
7. Vertisol = tanah didominasi mineral smektit (2:1)
8. Entisol = tanah belum berkembang
9. Inceptisol = baru berkembang
10. Ultisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa < 35%
11. Oxisol = tanah tua memiliki horison oksik, KTK < 16 me/100g, liat
15%
Analisis tanah
Tujuan:
• Menetapkan tingkat kesuburan tanah atau status hara,
dosis pupuk dan kebutuhan kapur.
• Membantu identifikasi pertumbuhan tanaman yang jelek
• Memperkirakan respon tanaman terhadap pemupukan
• Membantu menentukan lokasi penelitian
• Mengidentifikasi terjadinya pencemaran
• Degradasi lahan
Produktivitas lahan
1
Perlu adanya
evaluasi
1.Kesuburan tanah
Perubahan sifat tanah:
• Kimia
• Fisika
• Biologi
2. Kualitas tanah
Pencemaran:
• Logam berat
• Residu agrokimia
Pengambilan Contoh tanah:
• Harus mewakili luasan yang akan ditentukan sifat-sifatnya sesuai
kebutuhan.
• Pengambilan contoh tanah harus memperhatikan:
1. Tofografi/lereng
2. Tekstur
3. Warna
4. Vegetasi
5. Pengelolaan
Contoh Hamparan Bentang Lahan
I
II-1
III-1
IV
II-2
II-1
V
II-4
II-3
III-2
II
III
Jenis Sampling Tanah
1. Tanah utuh (bulk sample):
Diambil menggunakan ring sample untuk mengukur sifat fisika
tanah, kedalaman sesuai dengna keperluan (0-20 cm, 20-40 cm)
2. Tanah komposit:
Diambil untuk menilai tingkat kesuburan tanah yaitu: Tekstur, pH,
C-org, N-total, P- dan K-potensial, P-tersedia, Kation dapat tukar
(Ca, Mg, K, dan Na), KTK, KB, Al- dan H-dd)
Contoh Profil Tanah
Jumlah contoh tanah
Ditentukan oleh:
• Luas lahan akan disampling
• Keragaman tanah
• Biaya yang tersedia
• Tingkat akurasi yang diperlukan
Pentingnya sampling tanah yang benar
• Berat tanah 1 ha kedalaman 20 cm dengan Bulk densiti (BD) =1,2
1 ha = 100 x 100 m2 =10.000 m2 = 100.000.000 cm2
• Volume tanah sedalam 20 cm = 100.000.000 cm2 x 20 cm
= 2.000.000.000 cm3
• Berat tanah 1 ha dengan BD 1,2 = 1,2 g/cc X 2.000.00.000 cm3
= 2.400.000.000 g = 2.000.000 kg
• Analisis untuk penetapan P atau K = 2,5 g
• Perbandingan 2,5 mewakili 2.400.000.000 g (2,5: 2,4.109) = 1 : 1. 109
• Contoh tanah yang diambil harus betul-betul mewakili areal lahan
yang disampling
• Pengambilan contoh tanah hati-hati harus mengikuti prosedur
Kapan contoh tanah diambil
Untuk kepentingan rekomendasi pemupukan:
• Setelah panen
• Sebelum pemupukan.
• Hindari setelah pemupukan
• Terbaik pada kondisi kapasitas lapang
Untuk kepentingan lain:
• Saat kapasitas lapang
• Hindari pengamatan pada saat musim hujan karena akan
terjadi pengenceran
Tahap pengambilan contoh tanah
• Alat dan bahan yang diperlukan:
• peta operasional
• Bor tanah
• kantong plastik
• plastik label
• label
• spidol
• dan alat tulis.
• Perencanaan
• Titik pengambilan dalam peta operasional.
• Metode sampling
• Kelengkapan perlengkapan
• Personel
• Pelaksanaan pengambilan contoh tanah
Contoh tanah individu:
• Contoh tanah yang diambil dari satu titik pengambilan
setelah menetapkan metode sampling (diagonal,
Zigzag, sistematik atau acak)
Contoh tanah komposit:
• Contoh tanah yang berasal dari gabungan dari 10
contoh tanah individu
Contoh tanah komposit
• Campuran 10 contoh tanah individu, mewakili lahan yang
akan dianalisis.
• Kedalaman sampling tergantung keperluan umumnya 20 cm
untuk tanaman pangan
• Tanaman tahunan 0-20 cm dan 20-40 cm
• Mewakili satuan pengambilan contoh tanah
Metode sampling contoh tanah
• Diagonal
• Zigzag
• Sistematik
• Acak
1. Metode diagonal
1
2
3
4
5
9
8
7
6
2. Metode Zigzag
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3. Metode sistematik
5
1
3
4
2
10
6
8
9
7
4. Metode acak
5
9
8
4
2
10
1
3
7
6
Pengambilan contoh tanah individu
• Mewakili satuan pengambilan contoh
• Menggunakan bor tanah
• Cangkul atau alat lain
• Antar contoh individu harus seragam:
1. Kedalaman
2. Volume
Pengambilan contoh tanah tidak boleh
dilakukan pada:
• Pinggiran dekat petak untuk lahan sawah
• Dekat pemasukan air
• Bekas timbunan sisa tanaman
• Bekas sampah
• Bekas pembakaran
• Ada kotoran ternak
• Lapisan teratas (0 – 5 cm)
Peralatan mengambil contoh tanah
Di tengah petakan
Masukan ember dan dicampur sampai rata
Cara Pengambilan Contoh Tanah
Menggunakan Ring Sampel
Cara pengambilan contoh tanah :
• Sebelum dilakukan pengeboran, tanah bagian permukaan atas
dibersihkan
• Contoh tanah individu dimasukkan ke ember
• Dicampur sampai merata
• Buanglah : rumput-rumput, batu-batuan/kerikil, sisa-sisa
tanaman, bahan organik
• Diambil + 1 kg  contoh tanah komposit
• Masukkan dalam kantong plastik
• Di beri label
• Alat dibersihkan, agar tidak terjadi kontaminasi antar contoh
Memperkecil ukuran contoh tanah
• Melakukan pengadukan secara merata
• Quatering
• Tanah dibagi menjadi empat bagian (empat
quadran)
• Contoh tanah pada quadran yang berlawanan
(quadran 1 dan III) digabung dan diaduk lagi secara
merta
• Quadran II dan IV dibuang
• Quartering dilanjutkan sampai diperoleh contoh
sesuai dengan kebutuhan
Quadran II Quadran I
Quadran III Quadran IV
Gambar 1. Mengurangi volume contoh tanah komposit secara Quartering
Lanjutan,
• Label ditempel di luar dan dalam kantong, dibungkus
plastik supaya tidak basah. Label luar disatukan pada
saat pengikatan plastik,
• Informasi tambahan : penggunaan pupuk, bahan
organik, waktu terakhir pemupukan, pertumbuhan
tanaman, produksi.
• Informasi tabahan disesuaikan dengan tujuan
pengambilan contoh tanah
Persiapan Contoh Tanah untuk Analisis
• Contoh tanah berasal dari lahan sawah atau kandungan
kadar air masih tinggi tidak dapat dilakukan prosess
penggilingan.
• Contoh-contoh tanah komposit sebelum digiling terlebih
dahulu dikering anginkan dan tidak boleh langsung
terkenan sinar matahari.
• Contoh tanah digiling menggunakan alat mekanik atau
lumpang dari porselin selanjutanya disaring menggunakan
ayakan dengan diameter lubang saringan 1mm.
• Contoh tanah yang sudah halus dicampur secara merata
diambil sebanyak 250 gram selanjutnya dimasukan kedalam
kantong plastik siap untuk dianalisis.
Label
Nomer contoh/kode pengambilan: …………….........................
Lokasi (desa, kecamatan, kabupaten) : ……….......................
Koordinat (UTM/Geografis) : …............................................
Tanggal pengambilan contoh : ………………...........................
Contoh tanah siap dikirim ke
laboratorium uji tanah

More Related Content

What's hot

Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPuan Habibah
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamArdina074
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukanDe Nur
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 

What's hot (20)

Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Irigasi curah gtr
Irigasi curah gtrIrigasi curah gtr
Irigasi curah gtr
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 

Similar to Analisis Tanah

160145-fields-template-16x9.pptx
160145-fields-template-16x9.pptx160145-fields-template-16x9.pptx
160145-fields-template-16x9.pptxHerilimiansyah2
 
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMArlinaphelia
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanLin Hidayati
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanahjufrikarim
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluanAndrew Hutabarat
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)nuelsitohang
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Repository Ipb
 
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfSLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfAsyrafJagung
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANEDIS BLOG
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...Repository Ipb
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus apAgus Adipura
 

Similar to Analisis Tanah (20)

Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
Acara i
Acara iAcara i
Acara i
 
160145-fields-template-16x9.pptx
160145-fields-template-16x9.pptx160145-fields-template-16x9.pptx
160145-fields-template-16x9.pptx
 
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
 
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfSLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTAN
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Yocky syaida adha putra
Yocky syaida adha putraYocky syaida adha putra
Yocky syaida adha putra
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
 

More from Kamilia Nur Asyaro Aida

Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyKamilia Nur Asyaro Aida
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyKamilia Nur Asyaro Aida
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikKamilia Nur Asyaro Aida
 
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakanBusiness plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakanKamilia Nur Asyaro Aida
 

More from Kamilia Nur Asyaro Aida (20)

Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copyPengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
Pengelolaan pertanian _terpadu__sawah_irigasi_-_copy
 
Monografi Kesuburan
Monografi KesuburanMonografi Kesuburan
Monografi Kesuburan
 
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_ivBahan ajar psdl_b-.bab_iv
Bahan ajar psdl_b-.bab_iv
 
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-vBahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
 
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copyPengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
 
Pengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambutPengelolaan lahan gambut
Pengelolaan lahan gambut
 
Pengelolaan leisa
Pengelolaan leisaPengelolaan leisa
Pengelolaan leisa
 
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-iiBahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
Bahan ajar psd_l_b_.bab_i-ii
 
Analisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnisAnalisis finansial usaha_agribisnis
Analisis finansial usaha_agribisnis
 
Analisis kepekaan
Analisis kepekaanAnalisis kepekaan
Analisis kepekaan
 
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjamanKasus skedul pelunasan_pinjaman
Kasus skedul pelunasan_pinjaman
 
Metode penetapan bunga
Metode penetapan bungaMetode penetapan bunga
Metode penetapan bunga
 
Analisis finansial
Analisis finansialAnalisis finansial
Analisis finansial
 
Analisis usaha tani
Analisis usaha taniAnalisis usaha tani
Analisis usaha tani
 
Materi Agribisnis
Materi Agribisnis Materi Agribisnis
Materi Agribisnis
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponikAplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(5)_hidroponik
 
Roof garden
Roof gardenRoof garden
Roof garden
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
 
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
Aplikasi pola pertanian_perkotaan_(4)
 
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakanBusiness plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
 

Analisis Tanah

  • 1. SILABUS MATA KULIAH KONSERVASI TANAH DAN AIR  Analisis dan interpretasi hasil analisis tanah (Fisik, Kimia, dan Biologi)  Perhitungan kebutuhan dan biaya tenaga kerja  Proses pengolahan tanah dengan beberapa cara  Perbaikan kesuburan tanah dengan pemanfaatan bahan organik  Pengelolaan air  Perhitungan neraca air untuk memprediksi kebutuhan air.
  • 2. PENGAMBILAN CONTOH TANAH UNTUK ANALISIS LABORATORIUM BALAI PENELITIAN TANAH 2019
  • 3. Jenny (1941) batuan induk iklim topografi organisme waktu Tanah Keanekaragaman sifat tanah PENDAHULUAN • Indonesia memiliki iklim (curah hujan) yang beragam • Tanah-tanah di Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang beragam memberikan respon yang berbeda
  • 4. PENYEBARAN TANAH DI INDONESIA Iklim kering, bahan induk basa Iklim basah, bahan induk masam
  • 5. Jenis Analisis Jenis tanah Muda Tua Entisol Inceptisol Ultisol Oxisol Tekstur : Liat (%) Debu (%) Pasir (%) pH : H2O KCl Bahan Organik : C (%) N (%) C/N P2O5 (HCl 25%) mg 100g-1 K2O (HCl 25%) mg 100g-1 P-Bray-1 (mg kg-1 P) Kation : (cmol (+)kg-1 Ca Mg K Na KTK (cmol (+)kg-1 KB (%) Ekstrak KCl 1 N Al3+ (cmol (+)kg-1) H+ (cmol (+)kg-1) Kejemuhan Al (%) Beragam Beragam R – T AM - N R – S R R - S R – S R - S R- S R - T R- S R - S R-T R - S R R R Bearaga Beragam R – S AM - N R - S R R - S R – T R – T R - T S - T S – T S – T R - T S - T R - S R - S R - S Sedang Sedang R – S M R R R R- S R - S R - S R- S R – S R – S R R - S T S -T T rendah sedang rendah M R R R R R R R R R R R T S - T T Karateristik sifat kimia berdasarkan jenis tanah Keterangan: R = rendah; S = sedang; T = tinggi
  • 6. Jenis tanah 1. Aridosol = tanah di daearah iklim kering gurun 2. Histosol = Tanah gambut 3. Alfisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa > 35% 4. Molisol = memiliki horisonpermukaan (18 cm) mengandung BO >1% dg KB > 50%, relatif lunak tdk pernah kering dari 3 bulan 5. Spodosol =memiliki horison akumulasi seskuioksida bebas dan BO 6. Andisol = tanah pegunungan (Alofan) 7. Vertisol = tanah didominasi mineral smektit (2:1) 8. Entisol = tanah belum berkembang 9. Inceptisol = baru berkembang 10. Ultisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa < 35% 11. Oxisol = tanah tua memiliki horison oksik, KTK < 16 me/100g, liat 15%
  • 7. Analisis tanah Tujuan: • Menetapkan tingkat kesuburan tanah atau status hara, dosis pupuk dan kebutuhan kapur. • Membantu identifikasi pertumbuhan tanaman yang jelek • Memperkirakan respon tanaman terhadap pemupukan • Membantu menentukan lokasi penelitian • Mengidentifikasi terjadinya pencemaran
  • 9. 1 Perlu adanya evaluasi 1.Kesuburan tanah Perubahan sifat tanah: • Kimia • Fisika • Biologi 2. Kualitas tanah Pencemaran: • Logam berat • Residu agrokimia
  • 10. Pengambilan Contoh tanah: • Harus mewakili luasan yang akan ditentukan sifat-sifatnya sesuai kebutuhan. • Pengambilan contoh tanah harus memperhatikan: 1. Tofografi/lereng 2. Tekstur 3. Warna 4. Vegetasi 5. Pengelolaan
  • 13. Jenis Sampling Tanah 1. Tanah utuh (bulk sample): Diambil menggunakan ring sample untuk mengukur sifat fisika tanah, kedalaman sesuai dengna keperluan (0-20 cm, 20-40 cm) 2. Tanah komposit: Diambil untuk menilai tingkat kesuburan tanah yaitu: Tekstur, pH, C-org, N-total, P- dan K-potensial, P-tersedia, Kation dapat tukar (Ca, Mg, K, dan Na), KTK, KB, Al- dan H-dd)
  • 15. Jumlah contoh tanah Ditentukan oleh: • Luas lahan akan disampling • Keragaman tanah • Biaya yang tersedia • Tingkat akurasi yang diperlukan
  • 16. Pentingnya sampling tanah yang benar • Berat tanah 1 ha kedalaman 20 cm dengan Bulk densiti (BD) =1,2 1 ha = 100 x 100 m2 =10.000 m2 = 100.000.000 cm2 • Volume tanah sedalam 20 cm = 100.000.000 cm2 x 20 cm = 2.000.000.000 cm3 • Berat tanah 1 ha dengan BD 1,2 = 1,2 g/cc X 2.000.00.000 cm3 = 2.400.000.000 g = 2.000.000 kg • Analisis untuk penetapan P atau K = 2,5 g • Perbandingan 2,5 mewakili 2.400.000.000 g (2,5: 2,4.109) = 1 : 1. 109 • Contoh tanah yang diambil harus betul-betul mewakili areal lahan yang disampling • Pengambilan contoh tanah hati-hati harus mengikuti prosedur
  • 17. Kapan contoh tanah diambil Untuk kepentingan rekomendasi pemupukan: • Setelah panen • Sebelum pemupukan. • Hindari setelah pemupukan • Terbaik pada kondisi kapasitas lapang Untuk kepentingan lain: • Saat kapasitas lapang • Hindari pengamatan pada saat musim hujan karena akan terjadi pengenceran
  • 18. Tahap pengambilan contoh tanah • Alat dan bahan yang diperlukan: • peta operasional • Bor tanah • kantong plastik • plastik label • label • spidol • dan alat tulis. • Perencanaan • Titik pengambilan dalam peta operasional. • Metode sampling • Kelengkapan perlengkapan • Personel • Pelaksanaan pengambilan contoh tanah
  • 19. Contoh tanah individu: • Contoh tanah yang diambil dari satu titik pengambilan setelah menetapkan metode sampling (diagonal, Zigzag, sistematik atau acak) Contoh tanah komposit: • Contoh tanah yang berasal dari gabungan dari 10 contoh tanah individu
  • 20. Contoh tanah komposit • Campuran 10 contoh tanah individu, mewakili lahan yang akan dianalisis. • Kedalaman sampling tergantung keperluan umumnya 20 cm untuk tanaman pangan • Tanaman tahunan 0-20 cm dan 20-40 cm • Mewakili satuan pengambilan contoh tanah
  • 21. Metode sampling contoh tanah • Diagonal • Zigzag • Sistematik • Acak
  • 26. Pengambilan contoh tanah individu • Mewakili satuan pengambilan contoh • Menggunakan bor tanah • Cangkul atau alat lain • Antar contoh individu harus seragam: 1. Kedalaman 2. Volume
  • 27. Pengambilan contoh tanah tidak boleh dilakukan pada: • Pinggiran dekat petak untuk lahan sawah • Dekat pemasukan air • Bekas timbunan sisa tanaman • Bekas sampah • Bekas pembakaran • Ada kotoran ternak • Lapisan teratas (0 – 5 cm)
  • 30. Masukan ember dan dicampur sampai rata
  • 31.
  • 32. Cara Pengambilan Contoh Tanah Menggunakan Ring Sampel
  • 33.
  • 34. Cara pengambilan contoh tanah : • Sebelum dilakukan pengeboran, tanah bagian permukaan atas dibersihkan • Contoh tanah individu dimasukkan ke ember • Dicampur sampai merata • Buanglah : rumput-rumput, batu-batuan/kerikil, sisa-sisa tanaman, bahan organik • Diambil + 1 kg  contoh tanah komposit • Masukkan dalam kantong plastik • Di beri label • Alat dibersihkan, agar tidak terjadi kontaminasi antar contoh
  • 35. Memperkecil ukuran contoh tanah • Melakukan pengadukan secara merata • Quatering • Tanah dibagi menjadi empat bagian (empat quadran) • Contoh tanah pada quadran yang berlawanan (quadran 1 dan III) digabung dan diaduk lagi secara merta • Quadran II dan IV dibuang • Quartering dilanjutkan sampai diperoleh contoh sesuai dengan kebutuhan
  • 36. Quadran II Quadran I Quadran III Quadran IV Gambar 1. Mengurangi volume contoh tanah komposit secara Quartering
  • 37. Lanjutan, • Label ditempel di luar dan dalam kantong, dibungkus plastik supaya tidak basah. Label luar disatukan pada saat pengikatan plastik, • Informasi tambahan : penggunaan pupuk, bahan organik, waktu terakhir pemupukan, pertumbuhan tanaman, produksi. • Informasi tabahan disesuaikan dengan tujuan pengambilan contoh tanah
  • 38. Persiapan Contoh Tanah untuk Analisis • Contoh tanah berasal dari lahan sawah atau kandungan kadar air masih tinggi tidak dapat dilakukan prosess penggilingan. • Contoh-contoh tanah komposit sebelum digiling terlebih dahulu dikering anginkan dan tidak boleh langsung terkenan sinar matahari. • Contoh tanah digiling menggunakan alat mekanik atau lumpang dari porselin selanjutanya disaring menggunakan ayakan dengan diameter lubang saringan 1mm. • Contoh tanah yang sudah halus dicampur secara merata diambil sebanyak 250 gram selanjutnya dimasukan kedalam kantong plastik siap untuk dianalisis.
  • 39. Label Nomer contoh/kode pengambilan: ……………......................... Lokasi (desa, kecamatan, kabupaten) : ………....................... Koordinat (UTM/Geografis) : …............................................ Tanggal pengambilan contoh : ………………...........................
  • 40. Contoh tanah siap dikirim ke laboratorium uji tanah