Business plan c__k_group_penggemukan_kambing__penjulan_pupuk_kandang_peternakan
Analisis Tanah
1. SILABUS MATA KULIAH
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Analisis dan interpretasi hasil analisis tanah (Fisik,
Kimia, dan Biologi)
Perhitungan kebutuhan dan biaya tenaga kerja
Proses pengolahan tanah dengan beberapa cara
Perbaikan kesuburan tanah dengan pemanfaatan bahan
organik
Pengelolaan air
Perhitungan neraca air untuk memprediksi kebutuhan
air.
3. Jenny (1941)
batuan
induk
iklim topografi organisme waktu
Tanah
Keanekaragaman
sifat tanah
PENDAHULUAN
• Indonesia memiliki iklim (curah hujan) yang beragam
• Tanah-tanah di Indonesia memiliki sifat fisik, kimia dan
biologi yang beragam memberikan respon yang
berbeda
4. PENYEBARAN TANAH DI INDONESIA
Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam
5. Jenis Analisis
Jenis tanah
Muda Tua
Entisol Inceptisol Ultisol Oxisol
Tekstur :
Liat (%)
Debu (%)
Pasir (%)
pH :
H2O
KCl
Bahan Organik :
C (%)
N (%)
C/N
P2O5 (HCl 25%) mg 100g-1
K2O (HCl 25%) mg 100g-1
P-Bray-1 (mg kg-1 P)
Kation : (cmol (+)kg-1
Ca
Mg
K
Na
KTK (cmol (+)kg-1
KB (%)
Ekstrak KCl 1 N
Al3+ (cmol (+)kg-1)
H+ (cmol (+)kg-1)
Kejemuhan Al (%)
Beragam
Beragam
R – T
AM - N
R – S
R
R - S
R – S
R - S
R- S
R - T
R- S
R - S
R-T
R - S
R
R
R
Bearaga
Beragam
R – S
AM - N
R - S
R
R - S
R – T
R – T
R - T
S - T
S – T
S – T
R - T
S - T
R - S
R - S
R - S
Sedang
Sedang
R – S
M
R
R
R
R- S
R - S
R - S
R- S
R – S
R – S
R
R - S
T
S -T
T
rendah
sedang
rendah
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
T
S - T
T
Karateristik sifat kimia berdasarkan jenis tanah
Keterangan: R = rendah; S = sedang; T = tinggi
6. Jenis tanah
1. Aridosol = tanah di daearah iklim kering gurun
2. Histosol = Tanah gambut
3. Alfisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa > 35%
4. Molisol = memiliki horisonpermukaan (18 cm) mengandung BO >1%
dg KB > 50%, relatif lunak tdk pernah kering dari 3 bulan
5. Spodosol =memiliki horison akumulasi seskuioksida bebas dan BO
6. Andisol = tanah pegunungan (Alofan)
7. Vertisol = tanah didominasi mineral smektit (2:1)
8. Entisol = tanah belum berkembang
9. Inceptisol = baru berkembang
10. Ultisol = memiliki horison argilik dg kejenuhan basa < 35%
11. Oxisol = tanah tua memiliki horison oksik, KTK < 16 me/100g, liat
15%
7. Analisis tanah
Tujuan:
• Menetapkan tingkat kesuburan tanah atau status hara,
dosis pupuk dan kebutuhan kapur.
• Membantu identifikasi pertumbuhan tanaman yang jelek
• Memperkirakan respon tanaman terhadap pemupukan
• Membantu menentukan lokasi penelitian
• Mengidentifikasi terjadinya pencemaran
10. Pengambilan Contoh tanah:
• Harus mewakili luasan yang akan ditentukan sifat-sifatnya sesuai
kebutuhan.
• Pengambilan contoh tanah harus memperhatikan:
1. Tofografi/lereng
2. Tekstur
3. Warna
4. Vegetasi
5. Pengelolaan
13. Jenis Sampling Tanah
1. Tanah utuh (bulk sample):
Diambil menggunakan ring sample untuk mengukur sifat fisika
tanah, kedalaman sesuai dengna keperluan (0-20 cm, 20-40 cm)
2. Tanah komposit:
Diambil untuk menilai tingkat kesuburan tanah yaitu: Tekstur, pH,
C-org, N-total, P- dan K-potensial, P-tersedia, Kation dapat tukar
(Ca, Mg, K, dan Na), KTK, KB, Al- dan H-dd)
15. Jumlah contoh tanah
Ditentukan oleh:
• Luas lahan akan disampling
• Keragaman tanah
• Biaya yang tersedia
• Tingkat akurasi yang diperlukan
16. Pentingnya sampling tanah yang benar
• Berat tanah 1 ha kedalaman 20 cm dengan Bulk densiti (BD) =1,2
1 ha = 100 x 100 m2 =10.000 m2 = 100.000.000 cm2
• Volume tanah sedalam 20 cm = 100.000.000 cm2 x 20 cm
= 2.000.000.000 cm3
• Berat tanah 1 ha dengan BD 1,2 = 1,2 g/cc X 2.000.00.000 cm3
= 2.400.000.000 g = 2.000.000 kg
• Analisis untuk penetapan P atau K = 2,5 g
• Perbandingan 2,5 mewakili 2.400.000.000 g (2,5: 2,4.109) = 1 : 1. 109
• Contoh tanah yang diambil harus betul-betul mewakili areal lahan
yang disampling
• Pengambilan contoh tanah hati-hati harus mengikuti prosedur
17. Kapan contoh tanah diambil
Untuk kepentingan rekomendasi pemupukan:
• Setelah panen
• Sebelum pemupukan.
• Hindari setelah pemupukan
• Terbaik pada kondisi kapasitas lapang
Untuk kepentingan lain:
• Saat kapasitas lapang
• Hindari pengamatan pada saat musim hujan karena akan
terjadi pengenceran
18. Tahap pengambilan contoh tanah
• Alat dan bahan yang diperlukan:
• peta operasional
• Bor tanah
• kantong plastik
• plastik label
• label
• spidol
• dan alat tulis.
• Perencanaan
• Titik pengambilan dalam peta operasional.
• Metode sampling
• Kelengkapan perlengkapan
• Personel
• Pelaksanaan pengambilan contoh tanah
19. Contoh tanah individu:
• Contoh tanah yang diambil dari satu titik pengambilan
setelah menetapkan metode sampling (diagonal,
Zigzag, sistematik atau acak)
Contoh tanah komposit:
• Contoh tanah yang berasal dari gabungan dari 10
contoh tanah individu
20. Contoh tanah komposit
• Campuran 10 contoh tanah individu, mewakili lahan yang
akan dianalisis.
• Kedalaman sampling tergantung keperluan umumnya 20 cm
untuk tanaman pangan
• Tanaman tahunan 0-20 cm dan 20-40 cm
• Mewakili satuan pengambilan contoh tanah
26. Pengambilan contoh tanah individu
• Mewakili satuan pengambilan contoh
• Menggunakan bor tanah
• Cangkul atau alat lain
• Antar contoh individu harus seragam:
1. Kedalaman
2. Volume
27. Pengambilan contoh tanah tidak boleh
dilakukan pada:
• Pinggiran dekat petak untuk lahan sawah
• Dekat pemasukan air
• Bekas timbunan sisa tanaman
• Bekas sampah
• Bekas pembakaran
• Ada kotoran ternak
• Lapisan teratas (0 – 5 cm)
34. Cara pengambilan contoh tanah :
• Sebelum dilakukan pengeboran, tanah bagian permukaan atas
dibersihkan
• Contoh tanah individu dimasukkan ke ember
• Dicampur sampai merata
• Buanglah : rumput-rumput, batu-batuan/kerikil, sisa-sisa
tanaman, bahan organik
• Diambil + 1 kg contoh tanah komposit
• Masukkan dalam kantong plastik
• Di beri label
• Alat dibersihkan, agar tidak terjadi kontaminasi antar contoh
35. Memperkecil ukuran contoh tanah
• Melakukan pengadukan secara merata
• Quatering
• Tanah dibagi menjadi empat bagian (empat
quadran)
• Contoh tanah pada quadran yang berlawanan
(quadran 1 dan III) digabung dan diaduk lagi secara
merta
• Quadran II dan IV dibuang
• Quartering dilanjutkan sampai diperoleh contoh
sesuai dengan kebutuhan
36. Quadran II Quadran I
Quadran III Quadran IV
Gambar 1. Mengurangi volume contoh tanah komposit secara Quartering
37. Lanjutan,
• Label ditempel di luar dan dalam kantong, dibungkus
plastik supaya tidak basah. Label luar disatukan pada
saat pengikatan plastik,
• Informasi tambahan : penggunaan pupuk, bahan
organik, waktu terakhir pemupukan, pertumbuhan
tanaman, produksi.
• Informasi tabahan disesuaikan dengan tujuan
pengambilan contoh tanah
38. Persiapan Contoh Tanah untuk Analisis
• Contoh tanah berasal dari lahan sawah atau kandungan
kadar air masih tinggi tidak dapat dilakukan prosess
penggilingan.
• Contoh-contoh tanah komposit sebelum digiling terlebih
dahulu dikering anginkan dan tidak boleh langsung
terkenan sinar matahari.
• Contoh tanah digiling menggunakan alat mekanik atau
lumpang dari porselin selanjutanya disaring menggunakan
ayakan dengan diameter lubang saringan 1mm.
• Contoh tanah yang sudah halus dicampur secara merata
diambil sebanyak 250 gram selanjutnya dimasukan kedalam
kantong plastik siap untuk dianalisis.
39. Label
Nomer contoh/kode pengambilan: …………….........................
Lokasi (desa, kecamatan, kabupaten) : ……….......................
Koordinat (UTM/Geografis) : …............................................
Tanggal pengambilan contoh : ………………...........................