SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Pengertian Lahan Kering
• Kawasan atau daerah yang memiliki jumlah
evaporasi potensial melebihi jumlah curah hujan
aktual atau daerah yang jumlah curah hujannya
tidak mencukupi untuk usaha pertanian tanpa
irigasi disebut dengan “Daerah Kering”.
• Lahan dengan draenase alamiah lancar dan
bukan merupakan daerah dataran banjir, rawa,
lahan dengan air tanah dangkal, atau lahan basah
alamiah lain istilahnya lahan atasan atau Upland.
• Lahan pertanian yang diusahakan tanpa
penggenangan, istilahnya lahan kering.
• Lahan kering adalah hamparan lahan yang
tidak pernah tergenang atau digenangi air
selama periode sebagian besar waktu dalam
setahun (soil Survey Staffs, 1998)
• (upland dan rainfed) adalah hamparan lahan
yang didayagunakan tanpa penggenangan air,
baik secara permanen maupun musiman
dengan sumber air berupa hujan atau air
irigasi (Suwardji, 2003)
Kendala Lahan Kering
• Kekurangan air pada saat musim kemarau
• Kahat unsur hara
• Keadaan tanah yang peka terhadap erosi
• Berstruktur padat kelembapan lapisan tanah atas (top
soil) maupun lapisan tanah bawah (sub soil) rendah
• Sirkulasi udara agak terhambat
• Kemampuan tanah utk menyimpan air relatif rendah
• Kandungan mangan dan besi tinggi mendekati
meracuni
• Fiksasi unsur P tinggi
Potensi lahan kering
• Jumlah lahan kering di Indonesia 148 juta ha
102,8 juta ha (69,4%) berupa tanah masam.
• 55,8 juta ha sesuai untuk lahan pertanian.
• Lahan kering tergolong masam bila tanahnya
memiliki pH < 5 dan kejenuhan basa < 50%.
Berdasarkan relief/topografi,
tanah masam dikelompokkan
• datar (0-3%) (7,3 juta ha)
• datar agak berombak (3-8%)
• berombak agak bergelombang (8-15%),
• berbukit (15-30%)
• bergunung(>30%) (47 juta ha)
41,9 jutaHa
53,5 juta ha
• Reaksi tanah masam  curah hujan tinggi sehingga basa-basa
tercuci
• Pencucian (leaching) dan penyerapan ion-ion basa (K, Ca, Mg,
Na) oleh tanaman
• Cara penggunaan tanah
Varietas-varietas/jenis-jenis tanaman yang menyerap basa
dalam jumlah besar.
• Produksi CO2 dalam tanah
Dekomposisi bahan organic
Respirasi akar, CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3
-
• Proses pembebasan dan penimbuanan ion-ion masam
Contoh : Si, Al, Fe
Hidrólisis AL3+ ; Al3+ + 3 H2O  Al(OH)3 + 3H+
Penyebab dan Masalah Kemasaman Tanah
• Penambahan BO
• Pengapuran
• penanaman jenis pohon yang toleran terhadap
Al dan Mn
• Pemupukan
CARA MENGATASI TANAH MASAM
• Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
kompos secara langsung pada subsoil masam mampu
menekan aktivitas Al (Afdhalina, 1991; Darmawan, 1991; dan
Samuel, 1991)
• Penelitian Samuel (1991) : pemberian 50 ton/ha kompos
sampah kota pada subsoil Ultisol Sitiung II mampu
menurunkan Al-dd lebih dari 78,5%.
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK
Kapur adalah setiap bahan yang mengandung Ca
maupun Mg yang dapat diberikan kepada tanah
untuk menaikan pH
Pengapuran adalah pemberian bahan-bahan
kapur untuk meningkatkan pH tanah yang
bereaksi masam menjadi mendekati netral yaitu
sekitar 6,5 – 7
PENGAPURAN
–Tujuan pengapuran untuk memperbaiki sifat
kimia, fisika dan biologi tanah
–Wilayah subtropika : tujuan pengapuran untuk
menaikkan Unsur hara meningkat
–Wilayah tropika : tujuan meniadakan pengaruh
meracun dari Al
TUJUAN PENGAPURAN
• meningkatkan pH tanah sehingga mendekati
netral
• menambah unsur Ca dan Mg
• menambah ketersediaan unsur hara, contoh
N,P
• mengurangi keracunan Al, Fe dan Mn
• memperbaiki kehidupan mikroorganisme.
MANFAAT PENGAPURAN
(Buckman& Brady, 1982)
• kapur kalsit (CaCO3)
• kapur dolomit (CaMg(CO3)2)
• kapur bakar, quick lime (CaO)
CaCO3 + panas -- CaO + CO2
• kapur hidrat, slaked lime (Ca(OH)2)
CaO + H2O - Ca (OH)2 + panas
BENTUK-BENTUK KAPUR
MUTU KAPUR
• Garansi fisik  kehalusan
10 mesh  10 lubang penyaringan dalam / inci2
100 mesh  100 lubang penyaringan dalam /
inci2
• Garansi kimia
Kalsium karbonat ekivalen ≈ daya menetralkan % CaCO3,
eqivalen dari CaO murni
=
 kemampuan CaO untuk menetralkan tanah adalah 1,786 kali
lebih besar dari CaCO3
BM CaCO3
BM CO3
X 100 %
100
56
X 100 %= = 178,6%
Budidaya padi Gogo
Syarat tumbuh
• Iklim
Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 450 LU
sampai 450 LS dengan cuaca panas dan
kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200
mm/bulan selama 3-4 bulan berturut-turut atau
1500-2000 mm/tahun. Pada ketinggian 0-650 m
dpl dengan temperatur 22-270 C sedangkan di
dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan
temperatur 19-230 C.
• Tanaman padi memerlukan penyinaram
matahari penuh tanpa naungan. Di Indonesia
memiliki panjang radiasi matahari ± 12 jam
sehari dengan intensitas radiasi 350
cal/cm2/hari pada musim penghujan.
Intensitas radiasi ini tergolong rendah jika
dibandinkan dengan daerah sub tropisyang
dapat mencapai 550 cal/cm2/hari.
• Tanah
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan
keseimbangan perbandingan penyusun tanah yaitu
45% bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian
air, dan 25% bagian udara, pada lapisan tanah
setebal 0 – 30 cm. Struktur tanah yang cocok untuk
tanaman padi gogo ialah struktur tanah yang
remah. Tanah yang cocok bervariasi mulai dari
yang berliat, berdebu halus, berlempung halus
sampai tanah kasar dan air yang tersedia
diperlukan cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak
berbatu, jika ada harus < 50%. Keasaman (pH)
tanah bervariasi dari 5,5 sampai 8,0. Pada pH
tanah yang lebih rendah pada umumnya dijumpai
gangguan kekahatan unsur P, keracunan Fe dan Al.
sedangkan bila pH lebih besar dari 8,0 dapat
mengalami kekahatan Zn.
TEKNIK BUDIDAYA
• Pemilihan Varietas
1. Kesesuaiannya terhadap lingkungan tumbuh (ketinggian tempat,
iklim),
2. Umur tanaman yang erat kaitannya dengan curah hujan yang ada
dan pola tanam,
3. Ketahanan terhadap hama dan penyakit,
4. Produktivitas yang tinggi
Sedangkan syarat benih yang baik:
a) Tidak mengandung gabah hampa, potongan jerami, kerikil, tanah
dan hama gudang.
b) Warna gabah sesuai aslinya dan cerah.
c) Bentuk gabah tidak berubah dan sesuai aslinya.
d) Daya perkecambahan >80%.
Pengolahan Lahan
1. Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan
rumput sambil memperbaiki pematang dan
saluran drainase.
2. Tanah dibajak dua kali pada kedalaman 25-30 cm,
tanah dibalik.
3.Pemupukan organik diberikan pada waktu
pembajakan yang kedua sebanyak 20 ton/ha.
4. Untuk menghaluskan tanah, tanah digaru lalu
diratakan.
5. Tanah dibiarkan sampai hujan turun.
Penanaman
Cara tanam disebar
Cara tanam ini dilakukan dengan menyebar rata diatas
permukaan tanah atau lahan yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu. Kebutuhan benih pada cara ini biasanya lebih banyak
dibandingkan cara yang lain, yaitu berkisar 60 – 70 kg/ha.
Cara tanam alur
Lahan yang telah dipersiapkan dibuat alur-alur sedalam 3 – 4
cm, dengan jarak antar alur 20 – 25 cm. Kemudian dalam alur
tersebut disebarkan benih padi secara iciran, artinya benih
padi dijatuhkan secara manual dengan tangan dan diatur
sedemikian rupa sehingga benih jatuh dalam alur tersebut
secara merata. Setelah itu benih dalam alur ditutup kembali
dengan tanah. Kebutuhan benih cara tanam alur ini berkisar
antara 40 – 50 kg/ha, jadi lebih sedikitdibandingkan dengan
sistem sebar.
Cara tanam tugal
Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap
dibuat lubang-lubang tanam dengan
menggunakan tugal. Pada umumnya untuk
pertanaman padi gogo menggunakan jarak
tanam 20 x 20 cm. Setelah lubang bekas tugal
terbentuk kemudian 2-3 butir benih
dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam
dan selanjutnya ditutup kembali dengan
tanah.
Pemeliharaan
Penyiraman
Penyulaman Padi Gogo dilakukan pada umur 1-3
minggu setelah tanam.
Penyiangan
• Dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil,
sabit atau dengan tangan waktu tanaman
berumur 3-4 minggu dan 8 minggu.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan
penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum
muncul malai.
Pemupukan
• Jenis pupuk yang diberikan berupa 150-200
kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl.
Organisme Pengganggu Tanaman
• Gulma
• Gulma yang tumbuh pada pertanaman padi gogo di
lahan kering dapat digolongkan menjadi golongan gulma
berdaun lebar, golongan rumput dan golongan teki.
• Pengendalian gulma dilakukan secara kultur teknis dan
secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Secara
mekanis gulma dapat dikendalikan dengan menggunakan
cangkul atau kored. Pelaksanaannya dilakukan pada saat
tanaman berumur 14 – 28 hari dan 60 hst.
• Pegendalikan gulma secara kimiawi dengan herbisida,
dapat mengikuti petunjuk dari hasil Penelitian
Puslitbangtan Bogor tentang jenis herbisida yang dapat
digunakan untuk pertanaman padi gogo seperti Satunil
60 EC, Ronstar 25 EC dan Gasafax 80 WP
Hama tanaman
• Hama lalat bibit (Atherigona oryzae). Larva dari lalat
ini menimbulkan kerusakan pada tanaman muda.
• Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan
dengan penanaman padi gogo pada awal musim hujan.
Penggunaan varietas yang tahan.
• Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan
seed treatment menggunakan Larvin 75 WP atau
Marshall 25 ST.
• Sedangkan setelah tanaman berumur 7 hari dapat
dilakukan penyemprotan dengan Dekasulfan 350 EC.
• Hama wereng coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera).
• Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi.
• Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok
tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi
kerdil.
• Pengendalian:
(1) Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng
seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan
lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan
kumbang lebah;
(2) Penerapan pola tanam, jangan menanam padi lebih dari 2 kali
musim tanam pertahun
(3) pembajakan sisa-sisa panen dengan segera
(4) pemberian pupuk nitrogen secara bertahap.
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan
penyemportan insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau
Applaud 100 EC dengan dosis sesuai petunjuk pada label
• Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu dengan cara
menghisap cairan di dalamannya.
• Gejala: menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah
seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada
daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi
berbintik-bintik hitam.
• Pengendalian:
• (1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan,
mengumpulkan dan memunahkan telur, melepas musuh
alami seperti jangkrik;
• (2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas
500 EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC.
Penyakit tanaman
• Bercak daun coklat
Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae).
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru
tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji
berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi
dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan
kecambah mati.
Pengendalian:
(1) merendam benih di dalam air panas, pemupukan
berimbang, menanam padi tahan penyakit ini,
menaburkan serbuk air raksa dan bubuk kapur (2:15);
(2) Insektisida Rabcide 50 WP.
• Blast
• Penyebab: jamur Pyricularia oryzae.
• Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung
tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku,
tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai
membusuk. Proses pemasakan makanan terhambat dan
butiran padi menjadi hampa.
• Pengendalian:
(1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam
varietas unggul yang tahan (laut tawar, IR 43, danau atas,
dll);
(2) pemberian pupuk berimbang, khusuasya antara nitrogen
dan fosfat di saaat pertengahan fase vegetative dan fase
pembentukan bulir;
(3)pergiliran varietas (4) menyemprotkan insektisida Fujiwan
400 EC, Fongorene 50 WP, Kasumin 20 AS atau Rabcide 50
WP.
Selamat Belajar

More Related Content

What's hot

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahUniversity of Lampung
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.pptWidyaHunta
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotDidin Orgcjr
 
Pengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotPengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotaevraury
 
Teknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiTeknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiWhildan anto
 
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptxMemilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptxAndiZakiyyahAM
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukanDe Nur
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung HibridaTeknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung HibridaZiemen G. Sasmita
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Moh Masnur
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Budidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopiBudidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopikunfayakun
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIsumitrojait
 

What's hot (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
335170962-Pemupukan-Berimbang-5-3-2.ppt
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
 
Tanah
TanahTanah
Tanah
 
Pengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotPengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprot
 
Teknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiTeknologibudidayacabai
Teknologibudidayacabai
 
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptxMemilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
 
8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan8. pupuk dan pemupukan
8. pupuk dan pemupukan
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung HibridaTeknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
 
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
Kajian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan Kopi (Coffea sp.) serta Cara Peng...
 
Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Budidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopiBudidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopi
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 

Similar to OPTIMALKAN LAHAN KERING

Pengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxPengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxBPPSINDANGKASIH
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiFirdika Arini
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERINGDzuhri06
 
Cara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawahCara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawahdimasprayoga1990
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahRianManalu
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxRizkyNazty
 
Dbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamDbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamenierma
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxyunus591002
 
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumBudidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumRizky Nurcahyati
 

Similar to OPTIMALKAN LAHAN KERING (20)

Pengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docxPengolahan tanah tanaman padi.docx
Pengolahan tanah tanaman padi.docx
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
A
AA
A
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 
Cara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawahCara menanam padi di sawah
Cara menanam padi di sawah
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawah
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
media-tanam.ppt
media-tanam.pptmedia-tanam.ppt
media-tanam.ppt
 
Budidaya padi
Budidaya padiBudidaya padi
Budidaya padi
 
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
 
Dbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanamDbt 4-media-tanam
Dbt 4-media-tanam
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : GandumBudidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
Budidaya & Usaha Tanaman Pangan : Gandum
 

More from nuelsitohang

Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)nuelsitohang
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"nuelsitohang
 
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYAMASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYAnuelsitohang
 
Barang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor IndonesaiBarang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor Indonesainuelsitohang
 
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)nuelsitohang
 
Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)nuelsitohang
 
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan GlobalStrategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Globalnuelsitohang
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointnuelsitohang
 
Power point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemenPower point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemennuelsitohang
 
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)nuelsitohang
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)nuelsitohang
 
Dosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitanDosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitannuelsitohang
 

More from nuelsitohang (14)

Persentasi padi3
Persentasi padi3Persentasi padi3
Persentasi padi3
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYAMASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
 
Barang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor IndonesaiBarang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor Indonesai
 
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
 
Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)
 
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan GlobalStrategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 
Tugas klimatologi
Tugas klimatologiTugas klimatologi
Tugas klimatologi
 
Power point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemenPower point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemen
 
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
Dosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitanDosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitan
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

OPTIMALKAN LAHAN KERING

  • 1. Pengertian Lahan Kering • Kawasan atau daerah yang memiliki jumlah evaporasi potensial melebihi jumlah curah hujan aktual atau daerah yang jumlah curah hujannya tidak mencukupi untuk usaha pertanian tanpa irigasi disebut dengan “Daerah Kering”. • Lahan dengan draenase alamiah lancar dan bukan merupakan daerah dataran banjir, rawa, lahan dengan air tanah dangkal, atau lahan basah alamiah lain istilahnya lahan atasan atau Upland. • Lahan pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan, istilahnya lahan kering.
  • 2. • Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah tergenang atau digenangi air selama periode sebagian besar waktu dalam setahun (soil Survey Staffs, 1998) • (upland dan rainfed) adalah hamparan lahan yang didayagunakan tanpa penggenangan air, baik secara permanen maupun musiman dengan sumber air berupa hujan atau air irigasi (Suwardji, 2003)
  • 3. Kendala Lahan Kering • Kekurangan air pada saat musim kemarau • Kahat unsur hara • Keadaan tanah yang peka terhadap erosi • Berstruktur padat kelembapan lapisan tanah atas (top soil) maupun lapisan tanah bawah (sub soil) rendah • Sirkulasi udara agak terhambat • Kemampuan tanah utk menyimpan air relatif rendah • Kandungan mangan dan besi tinggi mendekati meracuni • Fiksasi unsur P tinggi
  • 4. Potensi lahan kering • Jumlah lahan kering di Indonesia 148 juta ha 102,8 juta ha (69,4%) berupa tanah masam. • 55,8 juta ha sesuai untuk lahan pertanian. • Lahan kering tergolong masam bila tanahnya memiliki pH < 5 dan kejenuhan basa < 50%.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Berdasarkan relief/topografi, tanah masam dikelompokkan • datar (0-3%) (7,3 juta ha) • datar agak berombak (3-8%) • berombak agak bergelombang (8-15%), • berbukit (15-30%) • bergunung(>30%) (47 juta ha) 41,9 jutaHa 53,5 juta ha
  • 8. • Reaksi tanah masam  curah hujan tinggi sehingga basa-basa tercuci • Pencucian (leaching) dan penyerapan ion-ion basa (K, Ca, Mg, Na) oleh tanaman • Cara penggunaan tanah Varietas-varietas/jenis-jenis tanaman yang menyerap basa dalam jumlah besar. • Produksi CO2 dalam tanah Dekomposisi bahan organic Respirasi akar, CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3 - • Proses pembebasan dan penimbuanan ion-ion masam Contoh : Si, Al, Fe Hidrólisis AL3+ ; Al3+ + 3 H2O  Al(OH)3 + 3H+ Penyebab dan Masalah Kemasaman Tanah
  • 9. • Penambahan BO • Pengapuran • penanaman jenis pohon yang toleran terhadap Al dan Mn • Pemupukan CARA MENGATASI TANAH MASAM
  • 10. • Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos secara langsung pada subsoil masam mampu menekan aktivitas Al (Afdhalina, 1991; Darmawan, 1991; dan Samuel, 1991) • Penelitian Samuel (1991) : pemberian 50 ton/ha kompos sampah kota pada subsoil Ultisol Sitiung II mampu menurunkan Al-dd lebih dari 78,5%. PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK
  • 11. Kapur adalah setiap bahan yang mengandung Ca maupun Mg yang dapat diberikan kepada tanah untuk menaikan pH Pengapuran adalah pemberian bahan-bahan kapur untuk meningkatkan pH tanah yang bereaksi masam menjadi mendekati netral yaitu sekitar 6,5 – 7 PENGAPURAN
  • 12. –Tujuan pengapuran untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah –Wilayah subtropika : tujuan pengapuran untuk menaikkan Unsur hara meningkat –Wilayah tropika : tujuan meniadakan pengaruh meracun dari Al TUJUAN PENGAPURAN
  • 13. • meningkatkan pH tanah sehingga mendekati netral • menambah unsur Ca dan Mg • menambah ketersediaan unsur hara, contoh N,P • mengurangi keracunan Al, Fe dan Mn • memperbaiki kehidupan mikroorganisme. MANFAAT PENGAPURAN (Buckman& Brady, 1982)
  • 14. • kapur kalsit (CaCO3) • kapur dolomit (CaMg(CO3)2) • kapur bakar, quick lime (CaO) CaCO3 + panas -- CaO + CO2 • kapur hidrat, slaked lime (Ca(OH)2) CaO + H2O - Ca (OH)2 + panas BENTUK-BENTUK KAPUR
  • 15. MUTU KAPUR • Garansi fisik  kehalusan 10 mesh  10 lubang penyaringan dalam / inci2 100 mesh  100 lubang penyaringan dalam / inci2 • Garansi kimia Kalsium karbonat ekivalen ≈ daya menetralkan % CaCO3, eqivalen dari CaO murni =  kemampuan CaO untuk menetralkan tanah adalah 1,786 kali lebih besar dari CaCO3 BM CaCO3 BM CO3 X 100 % 100 56 X 100 %= = 178,6%
  • 16. Budidaya padi Gogo Syarat tumbuh • Iklim Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 450 LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3-4 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Pada ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur 22-270 C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur 19-230 C.
  • 17. • Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. Di Indonesia memiliki panjang radiasi matahari ± 12 jam sehari dengan intensitas radiasi 350 cal/cm2/hari pada musim penghujan. Intensitas radiasi ini tergolong rendah jika dibandinkan dengan daerah sub tropisyang dapat mencapai 550 cal/cm2/hari.
  • 18. • Tanah Untuk pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan keseimbangan perbandingan penyusun tanah yaitu 45% bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian air, dan 25% bagian udara, pada lapisan tanah setebal 0 – 30 cm. Struktur tanah yang cocok untuk tanaman padi gogo ialah struktur tanah yang remah. Tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus, berlempung halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada harus < 50%. Keasaman (pH) tanah bervariasi dari 5,5 sampai 8,0. Pada pH tanah yang lebih rendah pada umumnya dijumpai gangguan kekahatan unsur P, keracunan Fe dan Al. sedangkan bila pH lebih besar dari 8,0 dapat mengalami kekahatan Zn.
  • 19. TEKNIK BUDIDAYA • Pemilihan Varietas 1. Kesesuaiannya terhadap lingkungan tumbuh (ketinggian tempat, iklim), 2. Umur tanaman yang erat kaitannya dengan curah hujan yang ada dan pola tanam, 3. Ketahanan terhadap hama dan penyakit, 4. Produktivitas yang tinggi Sedangkan syarat benih yang baik: a) Tidak mengandung gabah hampa, potongan jerami, kerikil, tanah dan hama gudang. b) Warna gabah sesuai aslinya dan cerah. c) Bentuk gabah tidak berubah dan sesuai aslinya. d) Daya perkecambahan >80%.
  • 20. Pengolahan Lahan 1. Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput sambil memperbaiki pematang dan saluran drainase. 2. Tanah dibajak dua kali pada kedalaman 25-30 cm, tanah dibalik. 3.Pemupukan organik diberikan pada waktu pembajakan yang kedua sebanyak 20 ton/ha. 4. Untuk menghaluskan tanah, tanah digaru lalu diratakan. 5. Tanah dibiarkan sampai hujan turun.
  • 21. Penanaman Cara tanam disebar Cara tanam ini dilakukan dengan menyebar rata diatas permukaan tanah atau lahan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Kebutuhan benih pada cara ini biasanya lebih banyak dibandingkan cara yang lain, yaitu berkisar 60 – 70 kg/ha. Cara tanam alur Lahan yang telah dipersiapkan dibuat alur-alur sedalam 3 – 4 cm, dengan jarak antar alur 20 – 25 cm. Kemudian dalam alur tersebut disebarkan benih padi secara iciran, artinya benih padi dijatuhkan secara manual dengan tangan dan diatur sedemikian rupa sehingga benih jatuh dalam alur tersebut secara merata. Setelah itu benih dalam alur ditutup kembali dengan tanah. Kebutuhan benih cara tanam alur ini berkisar antara 40 – 50 kg/ha, jadi lebih sedikitdibandingkan dengan sistem sebar.
  • 22. Cara tanam tugal Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap dibuat lubang-lubang tanam dengan menggunakan tugal. Pada umumnya untuk pertanaman padi gogo menggunakan jarak tanam 20 x 20 cm. Setelah lubang bekas tugal terbentuk kemudian 2-3 butir benih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam dan selanjutnya ditutup kembali dengan tanah.
  • 23. Pemeliharaan Penyiraman Penyulaman Padi Gogo dilakukan pada umur 1-3 minggu setelah tanam. Penyiangan • Dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan 8 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.
  • 25. • Jenis pupuk yang diberikan berupa 150-200 kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl.
  • 26. Organisme Pengganggu Tanaman • Gulma • Gulma yang tumbuh pada pertanaman padi gogo di lahan kering dapat digolongkan menjadi golongan gulma berdaun lebar, golongan rumput dan golongan teki. • Pengendalian gulma dilakukan secara kultur teknis dan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Secara mekanis gulma dapat dikendalikan dengan menggunakan cangkul atau kored. Pelaksanaannya dilakukan pada saat tanaman berumur 14 – 28 hari dan 60 hst. • Pegendalikan gulma secara kimiawi dengan herbisida, dapat mengikuti petunjuk dari hasil Penelitian Puslitbangtan Bogor tentang jenis herbisida yang dapat digunakan untuk pertanaman padi gogo seperti Satunil 60 EC, Ronstar 25 EC dan Gasafax 80 WP
  • 27. Hama tanaman • Hama lalat bibit (Atherigona oryzae). Larva dari lalat ini menimbulkan kerusakan pada tanaman muda. • Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan penanaman padi gogo pada awal musim hujan. Penggunaan varietas yang tahan. • Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan seed treatment menggunakan Larvin 75 WP atau Marshall 25 ST. • Sedangkan setelah tanaman berumur 7 hari dapat dilakukan penyemprotan dengan Dekasulfan 350 EC.
  • 28. • Hama wereng coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera). • Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi. • Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. • Pengendalian: (1) Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) Penerapan pola tanam, jangan menanam padi lebih dari 2 kali musim tanam pertahun (3) pembajakan sisa-sisa panen dengan segera (4) pemberian pupuk nitrogen secara bertahap. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemportan insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC dengan dosis sesuai petunjuk pada label
  • 29. • Walang sangit (Leptocoriza acuta) Menyerang buah padi yang masak susu dengan cara menghisap cairan di dalamannya. • Gejala: menyebabkan buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan buah padi berbintik-bintik hitam. • Pengendalian: • (1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan memunahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik; • (2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 EC, Dharmacin 50 WP, Kiltop 50 EC.
  • 30. Penyakit tanaman • Bercak daun coklat Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae). Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di dalam air panas, pemupukan berimbang, menanam padi tahan penyakit ini, menaburkan serbuk air raksa dan bubuk kapur (2:15); (2) Insektisida Rabcide 50 WP.
  • 31. • Blast • Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. • Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. • Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varietas unggul yang tahan (laut tawar, IR 43, danau atas, dll); (2) pemberian pupuk berimbang, khusuasya antara nitrogen dan fosfat di saaat pertengahan fase vegetative dan fase pembentukan bulir; (3)pergiliran varietas (4) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC, Fongorene 50 WP, Kasumin 20 AS atau Rabcide 50 WP.