SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
2. FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL
- Q = f ( X1 // X2, X3, . . . Xn)
Input variabel = Input yang berubah seirama dengan berubahnya
output (labor, bahan baku, dll)
Input tetap = Input yang tdk berubah dlm jangka pendek
dlm. upaya meningkatkan output (gedung,
peralatan, manager, dll)
Output
- KARAKTERISTIK FUNGSI PRODUKSI JANGKA PENDEK
(a) Ilustrasi Persamaan dan Tabel
• Fungsi Produksi (TP)jangka pendek mengilustrasikan output (Q)
yang akan dicapai dari berbagai alternatif jumlah input variabel
dengan jumlah input tetap tertentu.
Q = 21 X + 9X2
– X3
⇒ bentuk polinomial
• Fungsi Marginal Product (MP) adalah perubahan Total Produksi
(ΔTP) setiap adanya perubahan satu unit input variabel (ΔX)
• Fungsi Average Product (AP) adalah Produksi rata-rata setiap satu
unit input
2
X-X921
X
Q
ΣX
ΣQ
AP +===
2
X18X21
dX
dQ
ΔX
ΔQ
MP 3−+===
Input
Tetap
Input
Variabel
Total Product
(Q=21X + 9X2
–X3
)
Marginal Product
(MP=21 + 18X –3X2
)
Average Product
(AP = 21+ 9X –X2
)
2 0 0 21 21
2 1 29 36 29
2 2 70 45 35
2 3 117 48 * 39
2 4 164 45 41
2 5 205 36 41
2 6 234 21 39
2 7 245 0 35
2 8 232 -27 29
2 9 189 -60 21
● Prinsip Diminishing Marginal Returns
Prinsip ini menyatakan bahwa pada titik tertentu peningkatan
output sebagai akibat bertambahnya input variabel akan makin
menurun (lihat kolom 4 setelah input ke 3)
Tabel : TP, MP dan AP
(b) Ilustrasi Grafik
TP
AP
MP
A •
A
●
B
•
●
B’
TP = Kurva Total Poduksi
(Q = 21X + X
2
– X
3
)
AP = Kurva Average Poduct
(AP = 21 + X – X
2
)
MP = Kurva Marginal Poduct
(MP = 21 + 2X – 3X
2
)
C
•
●Titik A : Mulainya diminishing Average Returns
● Titik B : Mulainya diminishing Marginal Returns
● Titik C : Mulainya diminishing Total Returns
(c) Daerah Berproduksi
I
I. Tidak Efisien (Irrational)
II. II. Efisien (Rational)
III. Tidak Efisien (Irrational)
II
III
Ketika AP maksimum selalu dipotong oleh
MP, atau pada saat itu AP = MP
TP
AP
MP
A •
A’
●
B
•
●
B’
● Bukti secara grafis : Slope TP dan Garis Sinar
di titik A adalah sama besar, sementara tangen
garis sinar paling besar.
C
•
● Bukti secara Matematis :
AP
MP
η
AP
1
MPη
Q
X
dX
dQ
η
Q
X
ΔX
ΔQ
η
ΔX
X
Q
ΔQ
η
X
ΔX
Q
ΔQ
η
=
⋅=
↓↓
⋅=
⋅=
⋅=
÷=
APMP
X
TP
dX
dTP
01TPX
dX
dTP
0
dX
dX
TPX
dX
dTP
0
2X
dX
dX
TPX
dX
dTP
dX
dAP
:makamaksimum,APagar
X
TP
AP
=
↓↓
=
=⋅−⋅
=⋅−⋅
=
⋅−⋅
=
⇒=
e) Elastisitas Produksi
d) Hubungan AP dan MP
(f) Macam Bentuk Fungsi Produksi One Input
1) Constan Returns to
Variable Input
Q = a + bX atau Q = bX
AP = b
MP = b
TP
AP = MP
2) Decreasing Returns to
Variable Input
Q = a + bX – cX2
atau
Q = bX – cX2
AP = b - cX
MP = b – 2cX
TP
AP
MP
3) Increasing Returns to
Variable Input
Q = a + bX + cX2
atau
Q = bX + cX2
AP = b + cX
MP = b + 2cX
4) Bentuk Umum
Q = a+bX+cX2
– dX3
atau
Q = bX+cX2
-dX3
AP = b + cX – dX2
MP = b + 2cX – 3dX2
MP
AP
TP
AP
TP
MP
3. FUNGSI PRODUKSI DUA INPUT VARIABEL
Q = f ( X1, X2 // X3, . . . Xn)
Q = f ( L, C )
Q = 14L – L2
+ 18C – C2
JUMLAH OUTPUT
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
10 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120
9 81 94 105 114 121 126 129 130 129 126 121
8 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120
7 77 90 101 110 117 122 125 126 125 122 117
6 72 85 96 105 112 117 120 121 120 117 112
5 65 78 89 98 105 110 113 114 113 110 105
4 56 69 80 89 96 101 104 105 104 101 96
3 45 58 69 78 85 90 93 94 93 90 85
2 32 45 56 65 72 77 80 81 80 77 72
1 17 30 41 50 57 62 65 66 65 62 57
0 0 13 24 33 40 45 48 49 48 45 40
 
 
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGGUNAAN INPUT LABOR
Syarat Q maksimum :
MPL = 14 – 2L = 0 ⇒ L = 7
MPC = 18 – 2C = 0 ⇒ C = 9
Q = 130
PENGGUNAANINPUTCAPITAL
● PERMUKAAN PRODUKSI
• ISOQUANT
ISO = Sama; QUANT = Kuantitas Output
Kurva Isoquant = kurva yang menggambarkan lokus kombinasi
penggunaan 2 input yang mempunyai jumlah output yang sama
Dalam Tabel di atas, terdapat suatu tingkat output tertentu
dicapai (misal 105) dengan menggunakan beberapa kombinasi
input L dan C
(a) Derivasi Kurva dan Persamaan Isoquant
Dari contoh persamaan tiga dimensi di muka (Q=L,C), kita
bisa membuat beberapa kurva isoquant dari berbagai
kombinasi penggunaan input seperti gambar di sebelah ini
Jika diperhatikan kurva di bagian
dasar atau lantai, kita akan
mendapatkan kurva-kurva dua
dimensi, yaitu : C = f(L)
Untuk menderivasi persamaan dua dimensi, dapat dilakukan sbb. :
96)4L56L9C
:menjadipersamaanmaka,unit105QMisalnya
4Q)4L56L3249C
2
4Q)4L56L32418
C,C
2
Q)L1)(14L4(1818
C,C
0Q)L(14L18CC
C18CL14LQ
2
2
1 2
2
2
2
22
2
2
2
21
−−−=
=
−−+−=
−
−−+±−
=
−
−−−−±−
=
=−−++−
−+−=
2
1
1
Jika sembarang nilai L dimasukkan ke
persamaan tsb., nilai C dapat dihitung :
L C
2 9
3 6
4 5
7 4
105
Demikian seterusnya kalau ingin menampilkan kurva
Isoquant berupa Map kita tinggal menentu-kan nilai Q nya
saja, misalnya :
Q = 0
Q = 26
Q = 52
Q = 78
Q = 104
Q = 130
130
104
78
52
26
Daerah berproduksi yang layak adalah daerah
Isoquant yang berslope negatif.
Bandingkan antara titik A dan B, dimana titik B
tidak efisien, dan antara titik C dabn D, titik D tidak
efisien.
A
B
C
D
E
F
Xa
Ya Yd Yb
Xd
Xc
MRTS mengukur pengurangan salah satu input
(ΔC) untuk setiap penambahan input yang lain
(ΔL), dimana output (Q) terjaga konstan.
-ΔC ⇒ -ΔQ
+ΔL ⇒ +ΔQ
Berubahnya output (ΔQ) setiap adanya pengu-
rangan C (ΔC) atau penambahan L (ΔL) satu
unit dapat ditulis :
Q tidak berubah
negatifselalu
ΔL
ΔC
MRTS ⇒
+
−
=
ΔL
ΔQ
atau
ΔC
ΔQ
Kalau pengurangan C sebesar –ΔC, maka
pengurangan output sebesar :
(− = × −Δ
ΔQΔC)
ΔC
Q
Kalau penambahan L sebesar +ΔL, maka
penambahan output sebesar :
ΔL)
ΔL
ΔQ
ΔQ +⋅=+ (
(b) Marginal Rates Technical Substitution
Secara total, perubahan output karena proses
substitusi antara input L dan C adalah sama
dengan nol :
dL
dC
MP
MP
ΔL
ΔC
ΔQ/ΔC
ΔQ/ΔL
ΔL)(
ΔL
ΔQ
ΔC)(
ΔC
ΔQ
0ΔL)(
ΔL
ΔQ
ΔC)(
ΔC
ΔQ
C
L
=
=
+⋅−=−⋅
=+⋅+−⋅
2
L
L
Q
dL
dC
MRTS
L
C
MP
MP
MRTS
L
Q
CC.LQ
:Contoh
C
−
====
=→=
MRTS
(c) Macam-Macam Bentuk Isoquant
(a) Decreasing Rates Substitution
(pergantian tidak sempurna)
(b) Constan Rates Substitution
(pergantian sempurna)
(c) No Substitution
(Komplementer)
●
●
●
(d) Intensitas Penggunaan Faktor Produksi, Efisiensi
Produksi dan Hukum Perluasan Produksi
Konsep :
Intensitas Penggunaan Faktor Produksi adalah penekanan terhadap
salah satu faktor produksi dalam proses.
Proses produksi yang mengintensifkan Labor ⇒ Padat Karya
Proses produksi yang mengintensifkan Capital ⇒ Padat Modal
Efisiensi Produksi ⇒ pada dasarnya adalah Profit Perusahaan :
Dengan jumlah input tertentu ⇒ bisa mencapai output maksimum
Dengan jumlah output tertentu ⇒ bisa menggunakan input minimum
Hukum Perluasan Produksi :
Meningkatnya skala pabrik dengan meningkatkan semua input.
Ada tiga kemungkinan perluasan skala pabrik :
a) Increasing Returns To Scale (IRS)
b) Decreasing Returns To Scale (DRS)
c) Constan Returns To Scale (CRS)
Fungsi Cobb-Douglas (1928)
Untuk memperjelas ketiga konsep di atas fungsi Cobb-
Douglas sangat membantu :
Q = f(L, C)
Q = b0 Lb1
Cb2
Keterangan Parameter
Parameter b0, b1 dan b2 dapat ditentukan melalui Ekonometrika
denganketentuan data variabel Q, L dan C tersedia dengan cukup
Parameter b0 merupakan indeks efisiensi produksi atas penggunaan
input L dan C, makin tinggi nilai b0 ⇒ makin tinggi efisiensiproses
produksinya
Misalnya, Perusasahaan A da B memproduksi output yang sama:
QA = 5 (L, C)
QB = 10 (L, C)
Bentuk Fungsi Cobb-Douglas
Perusahaan B lebih efisien dari perusahaan A,
karena produktivitasnya lebih besar :
QB / (L,C) = 10 > QA / (L,C) = 5
Parameter b1 dan b2
- Fungsi Cobb-Douglas yang asli, b1 + b2 = 1
Dalam perkembangannya b1 dan b2 bisa > 1 atau < 1
- Menggambarkan hubungan antara variabel L dan C :
Jika : b1 > b2 → Produksi Padat Karya
b1 < b2 → Produksi Padat Modal
- Ditafsirkan sebagai koefisien Elastisitas Produksi (η) dari
masing-masing input (L dan C) :
L1
L
L
1
L
L1
1
1b2b1
1
ηb
AP
MP
b
AP
1MPb
Q
L
L
Qb
L
Qb
L
Q
LCLbb
L
Q
CLbb
L
Q
CLbQ
1
0
b21b1
01
b2b1
0
=⇒=
⋅=
⋅
∂
∂=
=
∂
∂
=
∂
∂
=
∂
∂
=
−
−
−
=
∂
=
∂
∂
=
∂
∂
=
∂
∂
= ×
∂
= ×
= ⇒ =
2
b1
0
b -1b1
02
b1 b2 1
02
2
2
C2
C
C2 2
C
b2Q b L C
Q
b b L C
C
Q
b b L C C
C
Q Q
b
C C
Q C
b
C Q
1
b MP
APc
MP
b bη
AP
Atau dengan kata lain jika L dan C digandakan n kali, Q akan
berganda sebanyak n(b1+b2)
. Jika b1+b2 = λ, maka
nλ
Q = f( nL, nC ) → λ = b1 + b2
Jumlah Parameter b1 dan b2 ( b1 + b2 )
Jumlah b1 + b2 : berkaitan dengan hukum perluasan produksi,
yaitu berapakah output akan mengganda kalau semua inputnya
digandakan sebanyak “n” kali
Jika : b1 + b2 > 1 → Output akan mengganda lebih dari
sebanding (IRS)
b1 + b2 < 1 → Output akan mengganda kurang dari
sebanding (DRS)
b1 + b2 = 1 → Output akan mengganda sebanding (CRS)
Jadi, jika fungsi produksi :
Q = b0 Lb1
Cb2
n λ
Q = b0 ( n L )b1
( n C )b2
n λ
Q = b0 nb1
Lb1
nb2
Cb2
n λ
Q = (b0 Lb1
Cb2
) nb1+b2
n λ
Q = Q nb1+b2
λ = b1 + b2 (terbukti)
Contoh : Q = 5 L3/4
C 1/2
- Apakah fungsi produksi padat karya/ padat modal ?
- Apakah fungsi produksi IRS / DRS / CRS ?
- Berapakah besarnya ηL dan ηC ?
- Jika L = 16 orang, C = 9 unit, berapa banyaknya Q ?
- Jika L dan C digandakan 16 kali, berapa Q yang baru ?
Dana (total Cost) pada umumnya terbatas, oleh karena itu
persoalannya adalah bagaimana mengalokasikan dana
tersebut untuk membeli input dengan harga tertentu
seoptimal mungkin, sehingga produksi dapat dicapai
semaksimal mungkin.
Untuk mencapai Isoquant yang maksimum sebagai
harapan produsen, sudah tentu akan dikendalai oleh
kemampuannya.
Kemampuan meliputi : - Dana
- Harga Input
• ISOCOST
Hubungan antara “jumlah dana” dengan “input dan
harganya” dapat diilustrasikan oleh “Persamaan Garis
Isocost” dan “Grafik Isocost”.
)dimensi(duaL
C
P
L
P
C
P
TCC)dimensi(tigaC
C
PL
L
PC −=+= ⇒T
Garis Isocost adalah garis yang mencerminkan berbagai
kombinasi penggunaan input dengan jumlah biaya yang
sama
TC
3
TC
2
TC
1
TC3 > TC2 > TC1
Slope BL
Secara grafis keseimbangan produsen terjadi jika garis isocost
menyinggung salah satu isoquant (Q2) di titik E, dengan kata lain
slope isocost sama dengan slope isoquant Q2
- Konsep : Keseimbangan Produsen adalah “dengan
kamampuan (dana) terbatas dapat mencapai produksi
maksimum”.
• KESEIMBANGAN PRODUSEN
(OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT)
•
B
•C
•A
• D
•E
- Kondisi (Syarat) Optimasi
Jadi kondisi keseimbangan produsen (Least Cost Combination)
dapat dihitung dengan cara :
1) MPL/ MPC = PL/ PC
2) dC/dL = PL/ PC
1) Kombinasi terletak di sepanjang garis isocost (semua dana
dibelanjakan)
2) Kombinasi terletak tepat di persinggungan antara isocost dan
isoquant yang semaksimal mungkin dapat dicapai (Q2) atau
Slope Isocost = Slope Isoquant
Rasio harga input = MRTS
PL/PC = (MPL/MPC atau dC/dL)
Misalnya : Q = L . C
TC = PL.L + PC.C , maka LCC terjadi jika :
C
L
C
L
C
L
P
P
L
C
P
P
MP
MP
1)
=
=
unit30015x20
C.LmaxQ
unit15(20)¾L¾C
unit20L:Jadi
60L1200
40(¾L)30L1200
40C30L1200
L¾C
40
30
L
C
P
L
P
MP
L
MP
IsocostSlopeIsoquantSlope
CC
:Jawab
maksimum.Qagar?CdanL
40C30L1200$:IsocostFungsi
C.LQ:IsoquantFungsi
==
=
===
=
=
+=
+=
=
=
=
=
=
+=
=
1200$40(15)30(20)
40C30LminTC
unit15CC.20300
C.L300
unit20400L
400L
40
30-
L
300-
P
P
dL
dC
IsocostSlopeIsoquantSlope
:Jawab
minimum.biayaagar?CdanL
C.L300:IsoquantFungsi
40C30LTC:IsocostFungsi
2
2
C
L
=+=
+=
=→=
=
==
=
=
=
=
=
=
+=
C
L
2
C
L
P
P
L
Q-
P
P
dL
dC2)
−=
=
Isoquant. "ekonomi produksi"

More Related Content

What's hot

Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
Dani Ibrahim
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Nunu Nugraha
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
msahuleka
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 

What's hot (20)

Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel Dummy
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 
oligopoli lanjutan
oligopoli lanjutanoligopoli lanjutan
oligopoli lanjutan
 

Similar to Isoquant. "ekonomi produksi"

fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
DevinSetiawan1
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
TeguhTWIN
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
univ
 
Matematika bisnis4
Matematika bisnis4Matematika bisnis4
Matematika bisnis4
Amri Sandy
 

Similar to Isoquant. "ekonomi produksi" (20)

Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptxFUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linier
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 
Theory of production (Kelompok Sidoarjo)
Theory of production (Kelompok Sidoarjo)Theory of production (Kelompok Sidoarjo)
Theory of production (Kelompok Sidoarjo)
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
7. teori-biaya-2003
7. teori-biaya-20037. teori-biaya-2003
7. teori-biaya-2003
 
Mikroekonomi bab 6 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 6 klmpk1_smt1_akt1Mikroekonomi bab 6 klmpk1_smt1_akt1
Mikroekonomi bab 6 klmpk1_smt1_akt1
 
Tugas ppt seminar teori mikro erni, setyaningsih dan sunarso
Tugas ppt seminar teori mikro erni, setyaningsih dan sunarsoTugas ppt seminar teori mikro erni, setyaningsih dan sunarso
Tugas ppt seminar teori mikro erni, setyaningsih dan sunarso
 
Pie 5 perilaku produsen
Pie 5   perilaku produsenPie 5   perilaku produsen
Pie 5 perilaku produsen
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
 
Matematika bisnis4
Matematika bisnis4Matematika bisnis4
Matematika bisnis4
 
Bab 5 - Proses dan Biaya Produksi
Bab 5 - Proses dan Biaya Produksi Bab 5 - Proses dan Biaya Produksi
Bab 5 - Proses dan Biaya Produksi
 
Pengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdfPengantar Ekonomika 5.pdf
Pengantar Ekonomika 5.pdf
 
Slide-Pert_6_Perilaku_Produsen.pptx
Slide-Pert_6_Perilaku_Produsen.pptxSlide-Pert_6_Perilaku_Produsen.pptx
Slide-Pert_6_Perilaku_Produsen.pptx
 

More from nuelsitohang

More from nuelsitohang (16)

Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
 
Persentasi padi3
Persentasi padi3Persentasi padi3
Persentasi padi3
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYAMASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
MASALAH MAKRO EKONOMI INDONESIA TAHUN 1998 DAN PENYELESAIANNYA
 
Barang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor IndonesaiBarang -barang impor Indonesai
Barang -barang impor Indonesai
 
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
Mea( Masyarakat Ekonomi Asean)
 
Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)Tugas pp world bank( Bank Dunia)
Tugas pp world bank( Bank Dunia)
 
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan GlobalStrategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
Strategi Indonesia dalam memenangi persaingan Global
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 
Tugas klimatologi
Tugas klimatologiTugas klimatologi
Tugas klimatologi
 
Power point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemenPower point dasar dasar manajemen
Power point dasar dasar manajemen
 
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
Dosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitanDosis pupuk pada pembibitan
Dosis pupuk pada pembibitan
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

Isoquant. "ekonomi produksi"

  • 1. 2. FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL - Q = f ( X1 // X2, X3, . . . Xn) Input variabel = Input yang berubah seirama dengan berubahnya output (labor, bahan baku, dll) Input tetap = Input yang tdk berubah dlm jangka pendek dlm. upaya meningkatkan output (gedung, peralatan, manager, dll) Output
  • 2. - KARAKTERISTIK FUNGSI PRODUKSI JANGKA PENDEK (a) Ilustrasi Persamaan dan Tabel • Fungsi Produksi (TP)jangka pendek mengilustrasikan output (Q) yang akan dicapai dari berbagai alternatif jumlah input variabel dengan jumlah input tetap tertentu. Q = 21 X + 9X2 – X3 ⇒ bentuk polinomial • Fungsi Marginal Product (MP) adalah perubahan Total Produksi (ΔTP) setiap adanya perubahan satu unit input variabel (ΔX) • Fungsi Average Product (AP) adalah Produksi rata-rata setiap satu unit input 2 X-X921 X Q ΣX ΣQ AP +=== 2 X18X21 dX dQ ΔX ΔQ MP 3−+===
  • 3. Input Tetap Input Variabel Total Product (Q=21X + 9X2 –X3 ) Marginal Product (MP=21 + 18X –3X2 ) Average Product (AP = 21+ 9X –X2 ) 2 0 0 21 21 2 1 29 36 29 2 2 70 45 35 2 3 117 48 * 39 2 4 164 45 41 2 5 205 36 41 2 6 234 21 39 2 7 245 0 35 2 8 232 -27 29 2 9 189 -60 21 ● Prinsip Diminishing Marginal Returns Prinsip ini menyatakan bahwa pada titik tertentu peningkatan output sebagai akibat bertambahnya input variabel akan makin menurun (lihat kolom 4 setelah input ke 3) Tabel : TP, MP dan AP
  • 4. (b) Ilustrasi Grafik TP AP MP A • A ● B • ● B’ TP = Kurva Total Poduksi (Q = 21X + X 2 – X 3 ) AP = Kurva Average Poduct (AP = 21 + X – X 2 ) MP = Kurva Marginal Poduct (MP = 21 + 2X – 3X 2 ) C • ●Titik A : Mulainya diminishing Average Returns ● Titik B : Mulainya diminishing Marginal Returns ● Titik C : Mulainya diminishing Total Returns (c) Daerah Berproduksi I I. Tidak Efisien (Irrational) II. II. Efisien (Rational) III. Tidak Efisien (Irrational) II III
  • 5. Ketika AP maksimum selalu dipotong oleh MP, atau pada saat itu AP = MP TP AP MP A • A’ ● B • ● B’ ● Bukti secara grafis : Slope TP dan Garis Sinar di titik A adalah sama besar, sementara tangen garis sinar paling besar. C • ● Bukti secara Matematis : AP MP η AP 1 MPη Q X dX dQ η Q X ΔX ΔQ η ΔX X Q ΔQ η X ΔX Q ΔQ η = ⋅= ↓↓ ⋅= ⋅= ⋅= ÷= APMP X TP dX dTP 01TPX dX dTP 0 dX dX TPX dX dTP 0 2X dX dX TPX dX dTP dX dAP :makamaksimum,APagar X TP AP = ↓↓ = =⋅−⋅ =⋅−⋅ = ⋅−⋅ = ⇒= e) Elastisitas Produksi d) Hubungan AP dan MP
  • 6. (f) Macam Bentuk Fungsi Produksi One Input 1) Constan Returns to Variable Input Q = a + bX atau Q = bX AP = b MP = b TP AP = MP 2) Decreasing Returns to Variable Input Q = a + bX – cX2 atau Q = bX – cX2 AP = b - cX MP = b – 2cX TP AP MP
  • 7. 3) Increasing Returns to Variable Input Q = a + bX + cX2 atau Q = bX + cX2 AP = b + cX MP = b + 2cX 4) Bentuk Umum Q = a+bX+cX2 – dX3 atau Q = bX+cX2 -dX3 AP = b + cX – dX2 MP = b + 2cX – 3dX2 MP AP TP AP TP MP
  • 8. 3. FUNGSI PRODUKSI DUA INPUT VARIABEL Q = f ( X1, X2 // X3, . . . Xn) Q = f ( L, C ) Q = 14L – L2 + 18C – C2 JUMLAH OUTPUT                     10 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120 9 81 94 105 114 121 126 129 130 129 126 121 8 80 93 104 113 120 125 128 129 128 125 120 7 77 90 101 110 117 122 125 126 125 122 117 6 72 85 96 105 112 117 120 121 120 117 112 5 65 78 89 98 105 110 113 114 113 110 105 4 56 69 80 89 96 101 104 105 104 101 96 3 45 58 69 78 85 90 93 94 93 90 85 2 32 45 56 65 72 77 80 81 80 77 72 1 17 30 41 50 57 62 65 66 65 62 57 0 0 13 24 33 40 45 48 49 48 45 40     0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PENGGUNAAN INPUT LABOR Syarat Q maksimum : MPL = 14 – 2L = 0 ⇒ L = 7 MPC = 18 – 2C = 0 ⇒ C = 9 Q = 130 PENGGUNAANINPUTCAPITAL ● PERMUKAAN PRODUKSI
  • 9. • ISOQUANT ISO = Sama; QUANT = Kuantitas Output Kurva Isoquant = kurva yang menggambarkan lokus kombinasi penggunaan 2 input yang mempunyai jumlah output yang sama Dalam Tabel di atas, terdapat suatu tingkat output tertentu dicapai (misal 105) dengan menggunakan beberapa kombinasi input L dan C
  • 10. (a) Derivasi Kurva dan Persamaan Isoquant Dari contoh persamaan tiga dimensi di muka (Q=L,C), kita bisa membuat beberapa kurva isoquant dari berbagai kombinasi penggunaan input seperti gambar di sebelah ini Jika diperhatikan kurva di bagian dasar atau lantai, kita akan mendapatkan kurva-kurva dua dimensi, yaitu : C = f(L)
  • 11. Untuk menderivasi persamaan dua dimensi, dapat dilakukan sbb. : 96)4L56L9C :menjadipersamaanmaka,unit105QMisalnya 4Q)4L56L3249C 2 4Q)4L56L32418 C,C 2 Q)L1)(14L4(1818 C,C 0Q)L(14L18CC C18CL14LQ 2 2 1 2 2 2 2 22 2 2 2 21 −−−= = −−+−= − −−+±− = − −−−−±− = =−−++− −+−= 2 1 1 Jika sembarang nilai L dimasukkan ke persamaan tsb., nilai C dapat dihitung : L C 2 9 3 6 4 5 7 4 105
  • 12. Demikian seterusnya kalau ingin menampilkan kurva Isoquant berupa Map kita tinggal menentu-kan nilai Q nya saja, misalnya : Q = 0 Q = 26 Q = 52 Q = 78 Q = 104 Q = 130 130 104 78 52 26
  • 13. Daerah berproduksi yang layak adalah daerah Isoquant yang berslope negatif. Bandingkan antara titik A dan B, dimana titik B tidak efisien, dan antara titik C dabn D, titik D tidak efisien. A B C D E F Xa Ya Yd Yb Xd Xc
  • 14. MRTS mengukur pengurangan salah satu input (ΔC) untuk setiap penambahan input yang lain (ΔL), dimana output (Q) terjaga konstan. -ΔC ⇒ -ΔQ +ΔL ⇒ +ΔQ Berubahnya output (ΔQ) setiap adanya pengu- rangan C (ΔC) atau penambahan L (ΔL) satu unit dapat ditulis : Q tidak berubah negatifselalu ΔL ΔC MRTS ⇒ + − = ΔL ΔQ atau ΔC ΔQ Kalau pengurangan C sebesar –ΔC, maka pengurangan output sebesar : (− = × −Δ ΔQΔC) ΔC Q Kalau penambahan L sebesar +ΔL, maka penambahan output sebesar : ΔL) ΔL ΔQ ΔQ +⋅=+ ( (b) Marginal Rates Technical Substitution Secara total, perubahan output karena proses substitusi antara input L dan C adalah sama dengan nol : dL dC MP MP ΔL ΔC ΔQ/ΔC ΔQ/ΔL ΔL)( ΔL ΔQ ΔC)( ΔC ΔQ 0ΔL)( ΔL ΔQ ΔC)( ΔC ΔQ C L = = +⋅−=−⋅ =+⋅+−⋅ 2 L L Q dL dC MRTS L C MP MP MRTS L Q CC.LQ :Contoh C − ==== =→= MRTS
  • 15. (c) Macam-Macam Bentuk Isoquant (a) Decreasing Rates Substitution (pergantian tidak sempurna) (b) Constan Rates Substitution (pergantian sempurna) (c) No Substitution (Komplementer) ● ● ●
  • 16. (d) Intensitas Penggunaan Faktor Produksi, Efisiensi Produksi dan Hukum Perluasan Produksi Konsep : Intensitas Penggunaan Faktor Produksi adalah penekanan terhadap salah satu faktor produksi dalam proses. Proses produksi yang mengintensifkan Labor ⇒ Padat Karya Proses produksi yang mengintensifkan Capital ⇒ Padat Modal Efisiensi Produksi ⇒ pada dasarnya adalah Profit Perusahaan : Dengan jumlah input tertentu ⇒ bisa mencapai output maksimum Dengan jumlah output tertentu ⇒ bisa menggunakan input minimum Hukum Perluasan Produksi : Meningkatnya skala pabrik dengan meningkatkan semua input. Ada tiga kemungkinan perluasan skala pabrik : a) Increasing Returns To Scale (IRS) b) Decreasing Returns To Scale (DRS) c) Constan Returns To Scale (CRS)
  • 17. Fungsi Cobb-Douglas (1928) Untuk memperjelas ketiga konsep di atas fungsi Cobb- Douglas sangat membantu : Q = f(L, C) Q = b0 Lb1 Cb2 Keterangan Parameter Parameter b0, b1 dan b2 dapat ditentukan melalui Ekonometrika denganketentuan data variabel Q, L dan C tersedia dengan cukup Parameter b0 merupakan indeks efisiensi produksi atas penggunaan input L dan C, makin tinggi nilai b0 ⇒ makin tinggi efisiensiproses produksinya Misalnya, Perusasahaan A da B memproduksi output yang sama: QA = 5 (L, C) QB = 10 (L, C) Bentuk Fungsi Cobb-Douglas Perusahaan B lebih efisien dari perusahaan A, karena produktivitasnya lebih besar : QB / (L,C) = 10 > QA / (L,C) = 5
  • 18. Parameter b1 dan b2 - Fungsi Cobb-Douglas yang asli, b1 + b2 = 1 Dalam perkembangannya b1 dan b2 bisa > 1 atau < 1 - Menggambarkan hubungan antara variabel L dan C : Jika : b1 > b2 → Produksi Padat Karya b1 < b2 → Produksi Padat Modal - Ditafsirkan sebagai koefisien Elastisitas Produksi (η) dari masing-masing input (L dan C) : L1 L L 1 L L1 1 1b2b1 1 ηb AP MP b AP 1MPb Q L L Qb L Qb L Q LCLbb L Q CLbb L Q CLbQ 1 0 b21b1 01 b2b1 0 =⇒= ⋅= ⋅ ∂ ∂= = ∂ ∂ = ∂ ∂ = ∂ ∂ = − − − = ∂ = ∂ ∂ = ∂ ∂ = ∂ ∂ = × ∂ = × = ⇒ = 2 b1 0 b -1b1 02 b1 b2 1 02 2 2 C2 C C2 2 C b2Q b L C Q b b L C C Q b b L C C C Q Q b C C Q C b C Q 1 b MP APc MP b bη AP
  • 19. Atau dengan kata lain jika L dan C digandakan n kali, Q akan berganda sebanyak n(b1+b2) . Jika b1+b2 = λ, maka nλ Q = f( nL, nC ) → λ = b1 + b2 Jumlah Parameter b1 dan b2 ( b1 + b2 ) Jumlah b1 + b2 : berkaitan dengan hukum perluasan produksi, yaitu berapakah output akan mengganda kalau semua inputnya digandakan sebanyak “n” kali Jika : b1 + b2 > 1 → Output akan mengganda lebih dari sebanding (IRS) b1 + b2 < 1 → Output akan mengganda kurang dari sebanding (DRS) b1 + b2 = 1 → Output akan mengganda sebanding (CRS)
  • 20. Jadi, jika fungsi produksi : Q = b0 Lb1 Cb2 n λ Q = b0 ( n L )b1 ( n C )b2 n λ Q = b0 nb1 Lb1 nb2 Cb2 n λ Q = (b0 Lb1 Cb2 ) nb1+b2 n λ Q = Q nb1+b2 λ = b1 + b2 (terbukti) Contoh : Q = 5 L3/4 C 1/2 - Apakah fungsi produksi padat karya/ padat modal ? - Apakah fungsi produksi IRS / DRS / CRS ? - Berapakah besarnya ηL dan ηC ? - Jika L = 16 orang, C = 9 unit, berapa banyaknya Q ? - Jika L dan C digandakan 16 kali, berapa Q yang baru ?
  • 21. Dana (total Cost) pada umumnya terbatas, oleh karena itu persoalannya adalah bagaimana mengalokasikan dana tersebut untuk membeli input dengan harga tertentu seoptimal mungkin, sehingga produksi dapat dicapai semaksimal mungkin. Untuk mencapai Isoquant yang maksimum sebagai harapan produsen, sudah tentu akan dikendalai oleh kemampuannya. Kemampuan meliputi : - Dana - Harga Input • ISOCOST Hubungan antara “jumlah dana” dengan “input dan harganya” dapat diilustrasikan oleh “Persamaan Garis Isocost” dan “Grafik Isocost”.
  • 22. )dimensi(duaL C P L P C P TCC)dimensi(tigaC C PL L PC −=+= ⇒T Garis Isocost adalah garis yang mencerminkan berbagai kombinasi penggunaan input dengan jumlah biaya yang sama TC 3 TC 2 TC 1 TC3 > TC2 > TC1 Slope BL
  • 23. Secara grafis keseimbangan produsen terjadi jika garis isocost menyinggung salah satu isoquant (Q2) di titik E, dengan kata lain slope isocost sama dengan slope isoquant Q2 - Konsep : Keseimbangan Produsen adalah “dengan kamampuan (dana) terbatas dapat mencapai produksi maksimum”. • KESEIMBANGAN PRODUSEN (OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT) • B •C •A • D •E
  • 24. - Kondisi (Syarat) Optimasi Jadi kondisi keseimbangan produsen (Least Cost Combination) dapat dihitung dengan cara : 1) MPL/ MPC = PL/ PC 2) dC/dL = PL/ PC 1) Kombinasi terletak di sepanjang garis isocost (semua dana dibelanjakan) 2) Kombinasi terletak tepat di persinggungan antara isocost dan isoquant yang semaksimal mungkin dapat dicapai (Q2) atau Slope Isocost = Slope Isoquant Rasio harga input = MRTS PL/PC = (MPL/MPC atau dC/dL)
  • 25. Misalnya : Q = L . C TC = PL.L + PC.C , maka LCC terjadi jika : C L C L C L P P L C P P MP MP 1) = = unit30015x20 C.LmaxQ unit15(20)¾L¾C unit20L:Jadi 60L1200 40(¾L)30L1200 40C30L1200 L¾C 40 30 L C P L P MP L MP IsocostSlopeIsoquantSlope CC :Jawab maksimum.Qagar?CdanL 40C30L1200$:IsocostFungsi C.LQ:IsoquantFungsi == = === = = += += = = = = = += =