Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Barang -barang impor Indonesai
1. BARANG-BARANG IMPOR INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
HODDI M BERUTU
IMMANUEL PUTRA GANDA SITOHANG
ENOS K.H ZEGA
RUBEN PANJAITAN
ISKA SOLIN
RENOVA NABABAN
MEGAWATI PANJAITAN
RINI SIHOMBING
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebagai negara agraris, lahan pertanian Indonesia belum dapat memenuhi seluruh
kebutuhan pokok masyarakatnya. Terbukti, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan
importasi bahan pangan sepanjang hampir 2013.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga November
2013, pemerintah Indonesia tercatat mengimpor lebih dari 17 miliar kilogram bahan pokok
senilai US$ 8,6 miliar atau setara Rp (kurs: Rp 104,9 triliun). Ironisnya, sebagian bahan pangan
yang diimpor Indonesia justru bisa dihasilkan di negeri sendiri seperti kentang, teh, cengkeh,
jagung hingga beras.
Namun permintaan domestik yang melampaui jumlah produksi pangan mendorong
pemerintah untuk menerima ekspor dari negara lain. Langkah tersebut diambil pemerintah guna
menghindari adanya kelangkaan pangan di Tanah Air. Lantas apa saja bahan pangan yang
masih diimpor pemerintah?.
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui barang-barang Impor Indonesia
2.Untuk mengetahui syarat syarat dalam melakukan Impor
3. Mengetahui keadaan impor Indonesia sampai saat ini
4. Memahami manfaat dari kegiatan impor
3. BAB II
PEMBAHASAN
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara
lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah
tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.
Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional, lawannya adalah ekspor(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas)Pengertian impor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan barang ke
dalam daerah pabean.
Semua barang yang dimaksudkan adalah semua atau seluruh barang dalam bentuk
dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean.Indonesia mengimpor 3 jenis barang
yaitu barang konsumsi, barang modal, dan barang baku/penolong.
1. Barang Konsumsi adalah barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging
2. Bahan Baku/ Bahan Penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk
kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas,
bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
3. Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin,suku
cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat
Manfaat Kegiatan Impor
Berikut ini adalah manfaat kegiatan impor:
a. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa DihasilkanSetiap negara memiliki sumber
daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan
alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa
sawit.
Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan
antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika memperoleh
minyak kelapa sawit.Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi
mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika,
Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan alat-alat tersebut.
4. b. Memperoleh Teknologi ModernProses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi
modern. Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini
mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi
laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat dan jelas.Tingkat teknologi di
negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan teknologi masih lambat karena
rendahnya kualitas sumber daya
Persyaratan Impor
Sebelum seseorang atau suatu badan usaha melakukan impor,syarat-syarat yang harus
dipenuhi adalah:
1. Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :
i. Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir.
ii. SIUP
iii. o Domisili Perusahaan
iv. NPWP
v. o Neraca Awal
vi. o Referensi bank yang bersangkutano Bukti adanya hubungan atau kontak
dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di Deperindag
Daftar 28 Barang barang Impor Indonesia
1. Beras
Nilai impor : US$ 124,36 juta
Volume impor : 239,31 juta kg
Negara asal : Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya.
2. Jagung
Nilai impor : US$ 393,18 juta
Volume impor : 1,29 miliar kg
Negara asal : India, Argentina, Brazil, Paraguay, Amerika Serikat dan lainnya.
5. 3. Kedelai
Nilai impor : US$ 509,47 juta
Volume impor : 826,33 juta kg
Negara asal : Amerika Serikat, Malaysia, Argentina, Ethiopia, Ukraina dan lainnya.
4. Biji Gandum dan Meslin
Nilai impor : US$ 1,22 miliar
Volume impor : 3,24 miliar kg
Negara asal : Australia, Kanada, India, Amerika Serikat, Singapura, dan lainnya.
5. Tepung Terigu
Nilai impor : US$ 36,8 juta
volume impor : 82,5 juta kg
Negara asal : Srilanka, India, Ukraina, Turki, Jepang, dan lainnya.
6. Gula Pasir
Nilai impor : US$ 20,06 juta
Volume impor : 32,64 juta kg
Negara asal : Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan lainnya.
7. Gula Tebu
Nilai impor : US$ 980,46 juta
Volume impor : 1,85 miliar kg
Negara asal : Thailand, Brazil, Australia, El Salvador, Guatemala dan lainnya.
8. Daging Sejenis Lembu
Nilai impor : US$ 87,25 juta
Volume impor : 17,86 juta kg
Negara asal : Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan dan lainnya.
6. 9. Jenis Lembu
Nilai impor : US$ 123,84 juta
Volume impor : 44,28 juta kg
Negara asal : Australia
10. Daging Ayam
Nilai impor : US$ 509,47 juta
Volume impor : 826,33 juta kg
Negara asal : Malaysia
11. Garam
Nilai impor : US$ 43,12 juta
Volume impor : 923,57 juta kg
Negara asal : Australia, India, Jerman, Selandia Baru, Singapura dan lainnya.
12. Mentega
Nilai impor : US$ 43,85 juta
Volume impor : 10,18 juta kg
Negara asal : Selandia Baru, Belgia, Australia, Perancis, Belanda dan lainnya.
13. Minyak Goreng
Nilai impor : US$ 33,07 juta
Volume impor : 34,88 juta kg
Negara asal : India, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura dan lainnya.
14. Susu
Nilai impor : US$ 379,3 juta
Volume impor : 103,47 juta kg
Negara asal : Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman dan lainnya.
7. 15. Bawang Merah
Nilai impor : US$ 28,57 juta
Volume impor : 63,17 juta kg
Negara asal : India, Thailand, Vietnam, Filipina, China dan lainnya.
16. Bawang Putih
Nilai impor : US$ 144,43 juta
Volume impor : 187,86 juta kg
Negara asal : China, India dan Vietnam
17. Kelapa
Nilai impor : US$ 441.191
Volume impor : 445.585 kg
Negara asal : Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina
18. Kelapa Sawit
Nilai impor : US$ 1,74 juta
Volume impor : 3,24 juta kg
Negara asal : Malaysia, Papua Nugini dan Kepulauan Virginia
19. Lada
Nilai impor : US$ 2,003 juta
Volume impor : 136.277 kg
Negara asal : Vietnam, Malaysia, Belanda, India dan lainnya.
20. Teh
Nilai impor : US$ 15,66 juta
Volume impor : 11,41 juta kg
Negara asal : Vietnam, India, Kenya, Iran, Srilanka dan lainnya.
8. 21. Kopi
Nilai impor : US$ 31,52 juta
Volume impor : 13,48 juta kg
Negara asal : Vietnam, Brazil, Amerika Serikat, Italia, dan lainnya.
22. Cengkeh
Nilai impor : US$ 1,87 juta
Volume impor : 182.861 kg
Negara asal : Madagaskar, Mauritis, Singapura
23. Kakao
Nilai impor : US$ 36,02 juta
Volume impor : 14,37 juta kg
Negara asal : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun, Ekuador dan lainnya.
24. Cabe (kering tumbuk)
Nilai impor : US$ 11,25 juta
Volume impor : 8,79 juta kg
Negara asal : India, China, Malaysia, Jerman, Thailand, dan lainnya.
25. Cabe (awet sementara)
Nilai impor : US$ 1,09 juta
Volume impor : 1,11 juta kg
Negara asal : Thailand, China dan Malaysia
26. Tembakau
Nilai impor : US$ 274,7 juta
Volume impor : 54,59 juta kg
Negara asal : China, Turki, Brasil, Filipina, Amerika Serikat dan lainnya.
9. 27. Ubi Kayu
Nilai impor : US$ 38.380
Volume impor : 100.798 kg
Negara asal : Thailand
28. Kentang
Nilai impor : US$ 14,33 juta
Volume impor : 21,65 juta kg
Negara asal : Australia, Kanada, China dan Inggris. (Sis/Nur)
10. BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Imporadalahprosestransportasi barangatau komoditasdari suatunegara ke negaralainsecara
legal,umumnyadalamprosesperdagangan.Prosesimporumumnyaadalahtindakanmemasukan
barang atau komoditasdari negaralainke dalam negeri
Dalamkegiatan imporumumnyamembutuhkancampurtanganbeacukai.Dalamproses impor
jugadiperlaukandokumen-dokumenuntukmelancarkandansebagai syaratuntuk kegiataanini.
Sedangkandokumen-dokumenimporantaralain:RKSP(RencanaKedatanganSaranaPengangkut),PIB
(PemberitahuanImporBarang),Manifest,Invoice,COO(Certificatof Origin),D/0{DeliveryOrder.
Tidaksemuanegaramampu untukmemenuhi kebutuhannegaranyamasing-masing.Olehsebab
itukegiataneksporimporini sangatbermanfaatbagi tiapnegara.Secaraumum, manfaatdari kegiatan
eksporimporadalahuntukmemenuhi kebutuhanmasyarakat,meningkatkanpendapatannegarakarena
adanyadevisa,meningkatkanperekonomianrakyat,danmendorongberkembangnyakegiatanindustri.
Dari keterangandiatas,dapatdisimpulkanbahwakegiataneksporimpormerupakanhal yang
sangat vital bagi setiapnegara.Karenadengankegiatanini,negaratersebutdapatmemenuhi kebutuhan
masyarakatyayang tidakbisadiproduksi di negaranyasendiri.Olehsebabitu,tidakadasatunegarapun
di duniaini yangtidakmelakukankegiataneksporataupunimpor.
3.2 Saran
SebaiknyaPemerintah menjagadanmengawasibarangbarangimporuntukmeningkatkan
pendapataanNegara,danlebihmengurangiKuota,danjugalebihwaspada.