SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Pupuk
Kandang
Pupuk
Kompos
Pupuk
Hijau
Jenis Pupuk Organik
Apa itu Kompos..?
Pupuk organik sbg hasil dari proses biologi oleh
aktivitas mikroorganisme decomposer dalam
menguraikan /dekomposisi bahan organik menjadi
humus.
Dari Proses Pembuatannya,
Kompos di bagi 2 :
1. Kompos alami
2. Kompos buatan
1. Kompos Alami
Yang dimaksud dengan pembuatan kompos secara
alami adalah pembuatan kompos yang dalam proses
pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan
sedikit atau tanpa campur tangan manusia. Manusia
hanya membantu mengumpulkan bahan, menyusun
bahan, untuk selanjutnya proses composting /
pengomposan berjalan dengan sendirinya.
Kompos yang dibuat secara alami memerlukan waktu
pembuatan yang lama, yaitu mencapai waktu 3 – 4
bulan bahkan ada yang mencapai 6 bulan dan lebih
2. Kompos Buatan
Yang dimaksud dengan pembuatan kompos
dengan campur tangan manusia adalah
pembuatan kompos yang sejak dari penyiapan
bahan (pengadaan bahan dan pemilihan
bahan), perlakuan terhadap bahan,
pencampuran bahan, pengaturan temperatur,
pengaturan kelembaban dan pengaturan
konsentrasi oksigen, semua dilakukan dibawah
pengawasan manusia.
Proses pembuatan kompos yang dibuat
dengan campur tangan manusia biasanya
dibantu dengan penambahan aktivator
pengurai bahan baku kompos  Starter
Apa itu Starter Kompos..?
Mikro organisme dekomposer (yang terdiri dari bakteri
pengurai, cendawan, mikroba pengurai lainnya) yang
telah diisolasi yang digunakan untuk mempercepat
proses dekomposisi bahan organik.
Penggunaan starter dapat mempercepat proses
pengomposan dari 4 – 6 bln menjadi 3 – 4 minggu
Bahan-bahan yang Dapat
Dikomposkan
Semua bahan organik padat dapat
dikomposkan, misalnya: limbah organik
rumah tangga, sampah organik pasar/kota,
kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah
pertaniah, limbah agroindustri, limbah
pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah
pabrik kelapa sawit, Limbah baglog jamur
dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pengomposan:
- Rasio C/N
- Ukuran Partikel
- Aerasi
- Porositas
- Kelembaban
- Temperatur/suhu
- pH
- Kandungan Hara
- Kandungan Bahan Berbahaya
- Lama pengomposan
KEGIATAN PENGOMPOSAN
JERAMI PADI YANG
DIINKUBASI PENYUSUTAN BAHAN BAKU
Kompos yang baik jika
bahan baku telah
menyusut 70%
PEMBUATAN KOMPOS
WINDROW
 Metoda windrow ini dalam pelaksanaannya
mengadopsi konsep yang dikembangkan oleh
Departemen of Agriculture & Biological
Engineering, New York State College of
Agriculture and Life Sciences, Cornell University,
Amerika Serikat, dikombinasikan dengan metoda
pembuatan kompos dari Jepang
(Bokashi), dengan mempergunakan aktivator
EM-4.
1 Alat-alat yang diperlukan antara lain :
 Tempat pembuatan kompos, sebaiknya ada naungan.
 Sekop,
 Cangkul garpu
 Gembor
 Ember
 Lembaran plastik penutup
 Termometer
 Timbangan
 Parang/pisau
2. Bahan-bahan yang diperlukan :
 Limbah Baglog = 30 Kg
 Serbuk gergaji / limbah serutan kayu = 10 Kg
 Dedak = 10 Kg
 Kotoran ternak sapi/ayam/kambing dll = 10 Kg
 Sampah organik pasar = 25 Kg
 Kapur (dolomite) = 5 Kg
 Hijauan dari rerumputan = 10 Kg
= 100 Kg
Cara Kerja :
 Agar bahan kompos mudah terdekomposisi maka
bahan sebaiknya harus dicincang dengan ukuran 4
– 5 cm.
 Susun kompos berdasarkan ketersediaan bahan
baku. Sebaiknya bahan yang mangandung karbon
tinggi terlebih dahulu disusun paling bawah sebagai
alas.seperti Limbag Baglog, serbuk gergaji, &
dedak. Selanjutnya di atas bahan tadi susun kotoran
ternak seperti kotoran sapi, kambing, ayam. Lapisan
berikutnya adalah sampah, hijauan kemudian di
taburi kapur. Begitu seterusnya.
Susunan Bahan Ketika Pengomposan
dedak
kotoran ternak
Limbah Baglog
Serbuk gergaji
hijauan rumput
sampah
Kapur/dolomit
Tahapan pengomposan
Pemilahan Sampah
Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah
organik dari sampah anorganik. Pemilahan harus
dilakukan dengan teliti karena akan menentukan
kelancaran proses dan mutu kompos yang
dihasilkan
Pengecil Ukuran
Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas
permukaan sampah, sehingga sampah dapat
dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi
kompos
Penyusunan Tumpukan
Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan
dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi
tumpukan.
Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu
yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan.
Pembalikan
Pembalikan dilakuan untuk membuang panas,
memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan,
meratakan proses pelapukan di setiap bagian
tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu
penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
Penyiraman
Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan
dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam
tumpukan. Apabila pada saat digenggam kemudian diperas
tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus
ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah
keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu
perlu dilakukan pembalikan.
Pematangan
Setelah pengomposan berjalan 4-6 minggu (tergantung
bahan baku kompos), suhu tumpukan akan semakin menurun
hingga mendekati suhu ruangan.
Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua
atau kehitaman.
Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel
kompos yang seragam dan untuk memisahkan bahan-bahan
yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses
pemilahan di awal proses.
Pengemasan dan Penyimpanan
Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai
dengan kebutuhan pemasaran.
Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang
aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur
dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih
lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin
Proses monitoring
Proses monitoring yang harus dilakukan terhadap tumpukan sampah adalah:
Monitoring Temperatur Tumpukan
Monitoring Kelembaban
Monitoring Oksigen
Monitoring Kecukupan C/N Ratio
Monitoring Volume
Mutu kompos kompos yang bermutu adalah kompos yang telah
terdekomposisi dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek merugikan
bagi pertumbuhan tanaman.
Ciri kompos yang baik sebagai berikut :
- Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah,
- Tidak larut dalam air
- Nisbah C/N sebesar 10–20
- Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan
- Tidak berbau.
RUMAH
KOMPOS
Kecambah pada bahan
baku kompos
Kecambah pada kompos
matang
Indeks perkecambahan = (jumlah biji berkecambah pada contoh kompos)
(jumlah biji berkecambah pada tanah)
Kompos matang adalah kompos yang indeks perkecambahannya mendekati atau
lebih besar dari 1.
Kecambah pada
top soil
UJI KUALITAS KOMPOS PADA BENIH
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, D. 2006. Kompos. Penebar Swadaya. Depok.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompos
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/333-
membuat-kompos-skala-rumah-tangga

More Related Content

What's hot

BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxWartonoTono5
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organikAris Sam
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposJuleha Usmad
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptbppcandisidoarjo
 
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Ramaiyulis Ramai
 

What's hot (20)

Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptx
 
Kompos jerami
Kompos jeramiKompos jerami
Kompos jerami
 
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMIPembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
Pembuatan Pupuk Organik Diperkaya Mikroba dengan PROMI
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
Komposter.ppt
Komposter.pptKomposter.ppt
Komposter.ppt
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Bubur pestisida
Bubur pestisidaBubur pestisida
Bubur pestisida
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Proses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi komposProses sampah organik menjadi kompos
Proses sampah organik menjadi kompos
 
Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 

Similar to MATERI KOMPOS.ppt

komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk komposErma Yafi
 
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahTeknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahhelmirizkullah
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan komposdhanitriono
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Wila Dantika
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos superNandar Sunandar
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahGisheilla Putri
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Manado State University
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.pptAnggun929650
 

Similar to MATERI KOMPOS.ppt (20)

Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Hafiz tugas tps
Hafiz tugas tpsHafiz tugas tps
Hafiz tugas tps
 
Pembuatan konpos
Pembuatan konposPembuatan konpos
Pembuatan konpos
 
Komposting(7)
Komposting(7)Komposting(7)
Komposting(7)
 
pembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompospembuatan pupuk kompos
pembuatan pupuk kompos
 
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahTeknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos super
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
 
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
6-PENGOLAHAN-SAMPAH-3R.ppt
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

MATERI KOMPOS.ppt

  • 1.
  • 3. Apa itu Kompos..? Pupuk organik sbg hasil dari proses biologi oleh aktivitas mikroorganisme decomposer dalam menguraikan /dekomposisi bahan organik menjadi humus.
  • 4. Dari Proses Pembuatannya, Kompos di bagi 2 : 1. Kompos alami 2. Kompos buatan
  • 5. 1. Kompos Alami Yang dimaksud dengan pembuatan kompos secara alami adalah pembuatan kompos yang dalam proses pembuatannya berjalan dengan sendirinya, dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia. Manusia hanya membantu mengumpulkan bahan, menyusun bahan, untuk selanjutnya proses composting / pengomposan berjalan dengan sendirinya. Kompos yang dibuat secara alami memerlukan waktu pembuatan yang lama, yaitu mencapai waktu 3 – 4 bulan bahkan ada yang mencapai 6 bulan dan lebih
  • 6. 2. Kompos Buatan Yang dimaksud dengan pembuatan kompos dengan campur tangan manusia adalah pembuatan kompos yang sejak dari penyiapan bahan (pengadaan bahan dan pemilihan bahan), perlakuan terhadap bahan, pencampuran bahan, pengaturan temperatur, pengaturan kelembaban dan pengaturan konsentrasi oksigen, semua dilakukan dibawah pengawasan manusia. Proses pembuatan kompos yang dibuat dengan campur tangan manusia biasanya dibantu dengan penambahan aktivator pengurai bahan baku kompos  Starter
  • 7. Apa itu Starter Kompos..? Mikro organisme dekomposer (yang terdiri dari bakteri pengurai, cendawan, mikroba pengurai lainnya) yang telah diisolasi yang digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Penggunaan starter dapat mempercepat proses pengomposan dari 4 – 6 bln menjadi 3 – 4 minggu
  • 8. Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan Semua bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah pertaniah, limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, Limbah baglog jamur dll.
  • 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan: - Rasio C/N - Ukuran Partikel - Aerasi - Porositas - Kelembaban - Temperatur/suhu - pH - Kandungan Hara - Kandungan Bahan Berbahaya - Lama pengomposan
  • 11.
  • 12. JERAMI PADI YANG DIINKUBASI PENYUSUTAN BAHAN BAKU Kompos yang baik jika bahan baku telah menyusut 70%
  • 13. PEMBUATAN KOMPOS WINDROW  Metoda windrow ini dalam pelaksanaannya mengadopsi konsep yang dikembangkan oleh Departemen of Agriculture & Biological Engineering, New York State College of Agriculture and Life Sciences, Cornell University, Amerika Serikat, dikombinasikan dengan metoda pembuatan kompos dari Jepang (Bokashi), dengan mempergunakan aktivator EM-4.
  • 14. 1 Alat-alat yang diperlukan antara lain :  Tempat pembuatan kompos, sebaiknya ada naungan.  Sekop,  Cangkul garpu  Gembor  Ember  Lembaran plastik penutup  Termometer  Timbangan  Parang/pisau 2. Bahan-bahan yang diperlukan :  Limbah Baglog = 30 Kg  Serbuk gergaji / limbah serutan kayu = 10 Kg  Dedak = 10 Kg  Kotoran ternak sapi/ayam/kambing dll = 10 Kg  Sampah organik pasar = 25 Kg  Kapur (dolomite) = 5 Kg  Hijauan dari rerumputan = 10 Kg = 100 Kg
  • 15. Cara Kerja :  Agar bahan kompos mudah terdekomposisi maka bahan sebaiknya harus dicincang dengan ukuran 4 – 5 cm.  Susun kompos berdasarkan ketersediaan bahan baku. Sebaiknya bahan yang mangandung karbon tinggi terlebih dahulu disusun paling bawah sebagai alas.seperti Limbag Baglog, serbuk gergaji, & dedak. Selanjutnya di atas bahan tadi susun kotoran ternak seperti kotoran sapi, kambing, ayam. Lapisan berikutnya adalah sampah, hijauan kemudian di taburi kapur. Begitu seterusnya.
  • 16. Susunan Bahan Ketika Pengomposan dedak kotoran ternak Limbah Baglog Serbuk gergaji hijauan rumput sampah Kapur/dolomit
  • 17. Tahapan pengomposan Pemilahan Sampah Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik. Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan Pengecil Ukuran Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos
  • 18. Penyusunan Tumpukan Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan. Pembalikan Pembalikan dilakuan untuk membuang panas, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
  • 19. Penyiraman Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan. Pematangan Setelah pengomposan berjalan 4-6 minggu (tergantung bahan baku kompos), suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman.
  • 20. Penyaringan Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos yang seragam dan untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. Pengemasan dan Penyimpanan Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran. Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin
  • 21. Proses monitoring Proses monitoring yang harus dilakukan terhadap tumpukan sampah adalah: Monitoring Temperatur Tumpukan Monitoring Kelembaban Monitoring Oksigen Monitoring Kecukupan C/N Ratio Monitoring Volume Mutu kompos kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Ciri kompos yang baik sebagai berikut : - Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, - Tidak larut dalam air - Nisbah C/N sebesar 10–20 - Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan - Tidak berbau.
  • 23. Kecambah pada bahan baku kompos Kecambah pada kompos matang Indeks perkecambahan = (jumlah biji berkecambah pada contoh kompos) (jumlah biji berkecambah pada tanah) Kompos matang adalah kompos yang indeks perkecambahannya mendekati atau lebih besar dari 1. Kecambah pada top soil UJI KUALITAS KOMPOS PADA BENIH
  • 24.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Yuwono, D. 2006. Kompos. Penebar Swadaya. Depok. https://id.wikipedia.org/wiki/Kompos http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/333- membuat-kompos-skala-rumah-tangga