Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Afiah49 59-baik
1. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREA
TERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI
DI LAHAN PASANG SURUT
EFFECT OF GIFT OF IN SITU ORGANIC MATTER AND FERTILIZATION OF UREA
TO AVAILABILITY OF NITROGEN THE GROWTH OF PADDY IN TIDAL SWAMP LAND
1 2 2 2
Afiah Hayati , Abdul Syukur , Bambang Hendro S. , dan Benito Heru P.
1
Mahasiswa Program Doktor Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada dan
Pengajar pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNLAM
Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714
2
Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio Yustisia, Bulaksumur Yogyakarta 55281
e-mail : afi_tanah@yahoo.com
ABSTRACT
Tidal swamp land that has the potential to be developed into agricultural land has a lot of problems such as
low nutrient content in the soil. Growth and the quality of crops is strongly influenced by the availability of
nutrients in the soil. Utilization of organic materials that exist around the tidal land (in situ) is expected to
increase the nutrients, especially N, so that efficiency of fertilizer N becomes increase, the use of fertilizer N
can be reduced, thereby also be reduced fertilizer costs, and, in addition, environmental damage can be
reduced. The research aims to knowing the effect of organic matter in situ and urea to soil nitrogen
availability and paddy growth in tidal swamp land. The experiment carried out on a scale pot placed in the
greenhouse, with 3 treatment factors were: (1) urea, (2) the application of various types of organic matter,
and (3) the incubation time of organic matter. Urea with 3 dose levels of 0 kg urea / ha, 75 kg urea / ha and
150 kg urea / ha, ie types of organic paddy straw, kayuapu, Purun tikus, paddy straw-kayuapu (1:1), paddy
straw-purun tikus(1:1), kayuapu-purun tikus (1:1), and paddy straw-purun tikus-kayuapu (1:1:1) respectively
with a dose of 5 t / ha while the incubation time of organic matter applications were 0 weeks, 4 weeks and 8
weeks before planting. Thus there are 63 combinations of treatments and all treatments were made in 3
replications so there were 189 units of treatment. Research was conducted using split split plot design
(Gomez and Gomez, 1995) with urea as the main plot, the type organic matter as a subplot and timing of
organic matter as a sub subplot. Application of urea with several doses, the combination of organic matter,
and organic matter incubation time were able to increase the availability of soil nitrogen. At the beginning of
the growth, the interactions of urea doses of 150 kg / ha with kayuapu-puruntikus which incubated 8 weeks
+
could improve the content NH4 up to 87.23 ppm, while the interaction without any urea-puruntikus kayuapu
-
incubated 8 weeks could improve the content NO3 to 22,57 ppm. The interaction doses of 150 kg urea / ha
with kayuapu-puruntikus which incubated for 4 weeks could increase the number of tillers up to 16.
Key words : Paddy straw, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Nitrogen availability.
ABSTRAK
Lahan pasang surut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai banyak
kendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasil
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yang
ada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama
N sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Tujuan
Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadap
ketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakan
pada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)
pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3) waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3
aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi,
Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1),
dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktu
inkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengan
demikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 49
2. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan
Gomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
waktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen
tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat
+
meningkatkan kandungan NH4 hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapu-
-
purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO3 hingga 22,57 ppm. Interaksi
takaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkan
jumlah anakan hingga 16.
Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen.
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai lahan pasang surut seluas Pelaksanaan
20.192.100 ha dan sekitar 200.000 ha berada di
Percobaan dilaksanakan pada skala pot yang
Kalimantan Selatan (Alihamsyah et al, 2003). Lahan
ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor
pasang surut mempunyai potensi untuk
perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)
dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai
pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3)
banyak kendala antara lain rendahnya kandungan
waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea
hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan
dengan 3 aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg
kualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh
Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik
ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan
yaitu Jerami padi, Kayuapu, Purun tikus, Jerami
bahan organik yang ada disekitar lahan pasang
padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1),
surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan
Kayuapu-Purun tikus (1:1), dan Jerami padi-
ketersediaan unsur hara terutama N sehingga
Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan
efisiensi pemupukan N menjadi meningkat,
takaran 5 ton/ha sedangkan waktu inkubasi
penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
pemberian bahan organik adalah 0, 4, dan 8 minggu
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang
sebelum tanam, dengan 3 ulangan.
selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah
Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruh
rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan Gomez,
pemberian bahan organik insitu dan pemupukan
1995) dengan pemupukan urea sebagai petak
urea terhadap ketersedian nitrogen tanah dan
utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut.
waktu pemberian sebagai anak-anak petak.
METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemanfaatan tanah sulfat masam untuk
Lokasi dan Waktu Penelitian
budidaya tanaman padi dihadapkan pada sifat-sifat
Penelitian dilakukan di rumah kaca dan kimia tanahnya yang kurang mendukung antara lain
laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian pH yang rendah, kadar AL, Fe, Mn, dan SO4 yang
Universitas Lambung Mangkurat, pada bulan Juli tinggi, salinitas yang tinggi, kahat hara P, Cu, Zn
2010 – Januari 2011 dan B. Guna meningkatkan ketersediaan unsur-
unsur hara bagi tanaman, maka diperlukan
Bahan pemberian bahan organik sebagai pupuk. Selain
menyediakan hara, bahan organik akan menekan
Bahan yang digunakan antara lain: contoh
akitivitas Al dan Fe sehingga tidak meracuni
tanah yang di ambil dari lahan pasang surut tipe B
tanaman. Penambahan bahan organik insitu berupa
dengan jenis tanah Inceptisol, grup Sulfaquep,
Kayu apu, Purun tikus, dan Jerami padi, serta
termasuk famili Typict Sulfaquept, sangat halus,
pemupukan Urea diharapkan dapat meningkatkan
campuran, masam isohipertermik (Anwar, 2006) di
ketersediaan nitrogen tanah dan pertumbuhan
Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak
tanaman padi.
Kabupaten Barito Kuala pada jeluk 0 - 30 cm (lapis
olah), bahan organik insitu yaitu jerami padi, Kandungan N Total Tanah
tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) dan
Pengaruh takaran Urea terhadap kandungan N
kayuapu (Salvinia molesta) yang berasal dari Desa
total tanah sulfat masam dapat dilihat pada gambar
Tanjung Harapan Kecamatan Alalak, pupuk
1. Kandungan N total tanah nyata meningkat
anorganik : urea, SP-36, dan KCI, padi varietas
dengan semakin tingginya takaran Urea, berturut-
Margasari, aquades, tisue, kertas amplop, dll.
turut kandungan N total tanah pada takaran Urea 0,
50 Agroscientiae ISSN 0854-2333
3. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
75, dan 150 kg/ha adalah 0,27, 0,30 dan 0,32%. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan N
Hal ini disebabkan oleh karena N total tanah total tanah dapat dilihat pada Gambar 3. Kandungan
sebagian besar berasal dari Urea. Urea merupakan N total pada waktu inkubasi 4 minggu nyata paling
salah satu pupuk N yang mempunyai kandungan N tinggi dibandingkan waktu inkubasi 0 dan 8 minggu.
sangat tinggi yaitu sekitar 46%. Hal ini disebabkan pada waktu inkubasi bahan
organik 0 minggu sumber N hanya berasal dari
dalam tanah sementara N yang ada dalam jaringan
bahan organik yang ditambahkan belum mengalami
penghancuran. Kemudian semakin lama waktu
inkubasi, jumlah N bertambah, yaitu berasal dari
bahan organik yang diberikan karena sudah
mengalami penghancuran atau bahkan sudah ada
yang terdekomposisi hal ini terlihat pada waktu
inkubasi bahan organik 4 minggu. Pada waktu
inkubasi bahan organik 8 minggu akibat proses
dekomposisi yang tadinya N banyak terdapat dalam
bentuk organik karena proses mineralisasi berubah
menjadi N anorganik yang dapat dengan mudah
diserap oleh tanaman sehingga karena N
anorganiknya telah diserap oleh tanaman maka
kandungan N total tanahnya menjadi menurun.
Gambar 1. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan
N total tanah (%) pada awal pertumbuhan
padi
Figure 1. Effect of Urea doses to total N soil content (%) in
the initial period of growth of paddy
Gambar 2. menunjukkan pengaruh pemberian
macam dan kombinasi bahan organik insitu
terhadap kandungan N total tanah. Pemberian Kayu
apu menghasilkan kandungan N total tanah paling
tinggi, yaitu 0,32 ppm. Hal ini disebabkan oleh
karena kandungan N Kayu apu paling tinggi
dibandingkan dengan Purun tikus maupun Jerami
padi. Kandungan N Kayu apu sebesar 1,23%,
sedangkan Purun tikus dan Jerami padi kandungan
nitrogennya hanya sebesar 0,94 dan 0,69%.
Gambar 3. Pengaruh waktu inkubasi bahan organik
terhadap kandungan N total tanah (%) pada
awal pertumbuhan padi
Figure 3. Effect incubation time of organik matter to total N
soil content (%) in the initial period of growth
of paddy
Tabel 1. menunjukkan pengaruh takaran Urea,
jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap
kandungan N total tanah. Pada waktu inkubasi 8
minggu terlihat bahwa kandungan N total tertinggi
pada pemberian Jerami padi – Purun tikus baik
pada takaran Urea 75 maupun 150 kg/ha, masing-
masing kandungan N totalnya sebesar 0,40 dan
Gambar 2. Pengaruh jenis bahan organik terhadap 0,44%. Pemberian Jerami padi – Purun tikus pada
kandungan N total tanah (%) pada awal takaran Urea 0 kg/ha hanya sebesar 0,16%. Hal ini
pertumbuhan padi menunjukkan bahwa pemberian Urea menunjukkan
Figure 2. Effect of the type organic matter to total N soil faktor yang paling besar dalam menambah N total
content (%) in the initial period of growth of tanah.
paddy
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 51
4. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Kandungan N tersedia Tanah
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
pemupukan Urea secara nyata dapat meningkatkan
+
kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam.
Semakin besar takaran pemupukan Urea maka
+
semakin banyak kandungan NH4 di dalam tanah
+
sulfat masam. Hal ini disebabkan karena NH4
merupakan salah satu senyawa hasil hidrolisis Urea
(Gambar 4).
Gambar 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap
+
kandungan NH4 tanah (ppm) pada awal
pertumbuhan padi
+
Figure 5. Effect of the type organic matter to NH4 content
of soil (ppm) in the initial period of growth of
paddy
Pengaruh waktu inkubasi bahan organik
+
terhadap kandungan NH4 di tanah sulfat masam
dapat dilihat pada gambar 6. yang menunjukkan
+
adanya kecenderungan penurunan kandungan NH4
dengan bertambahnya waktu inkubasi. Kandungan
+
NH4 berturut-turut pada waktu inkubasi 0, 4, dan 8
Gambar 4. Pengaruh takaran urea terhadap kandungan minggu adalah 35,95, 29,10 dan 28,94 ppm. Fakta
+ +
NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: NH4 yang
padi terbentuk dari hidrolisis bahan organik akan segera
+
Figure 4. Effect of Urea doses to NH4 content of soil mengalami proses nitrifikasi menghasilkan Nitrat
(ppm) in the initial period of growth of paddy -
(NO3 ), seiring dengan waktu maka semakin banyak
+ -
NH4 yang akan berubah menjadi NO3 , sehingga
Gambar 5. memperlihatkan bahwa pemberian +
kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam
kombinasi bahan organik Jerami padi – Kayuapu semakin kecil dan sebaliknya kandungan NO3
-
dan Jerami padi – Purun tikus menghasilkan semakin banyak.
kandungan NH4+ paling tinggi di tanah sulfat
masam, secara berturut-turut perlakuan tersebut
menghasilkan kandungan NH4+ sebesar 33,88 dan
35,06 ppm. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jerami padi mempunyai kandungan selulosa paling
tinggi, sehingga kombinasi dengan Kayuapu atau
Purun tikus akan mempunyai proses dekomposisi
yang lebih cepat dari kombinasi bahan organik
lainnya. Menurut Reddy dan Delaune (2008) salah
satu hasil akhir dekomposisi bahan organik adalah
+
NH4 , dengan demikian pemberian kombinasi
Jerami padi – Kayuapu dan Jerami padi – Purun
tikus pada tanah sulfat masam akan memberikan
kandungan NH4+ yang tinggi.
Gambar 6. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan
+
NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan
padi
+
Figure 6. Effect incubation time of organik matter to NH4
content of soil (ppm) in the initial period of
growth of paddy
52 Agroscientiae ISSN 0854-2333
5. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Tabel 2. memperlihatkan bahwa pemberian Kayu kurun waktu yang sama dibandingkan Kayu apu,
apu – Purun tikus dan Urea 150 kg/ha pada waktu Purun tikus dan kombinasi bahan organik lainnya.
inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi kandungan
+
NH4 , yaitu sebesar 87,23 ppm. Hal ini disebabkan
oleh karena pada perlakuan tersebut penambahan
+
NH4 berasal dari dua sumber yaitu dari hasil
dekomposisi Kayu apu – Purun tikus pada waktu
inkubasi 8 minggu dan takaran Urea paling besar
yaitu 150 kg/ha. Bila membandingkan Gambar 10
dan 11 maka dapat dinyatakan bahwa penambahan
+
NH4 paling banyak dari pemberian Urea pada
takaran 150 kg/ha (sebesar 42,63 ppm) daripada
pemberian Jerami padi – Purun tikus (sebesar 35,06
ppm).
-
Gambar 7. menunjukkan bahwa kandungan NO3
tanah sulfat masam pada pemberian Urea 75 kg/ha
lebih tinggi daripada pemberian Urea 0 kg/ha dan
150 kg/ha. Di dalam tanah, Urea akan terurai Gambar 8. Pengaruh Jenis Bahan Organik terhadap
+ kandungan NO3 (ppm) pada awal
menjadi NH4 yang selanjutnya akan berubah pertumbuhan padi
-
menjadi NO3 melalui proses nitrifikasi. Pemberian -
Figure 8. Effect of the type organic matter to NO3 content
Urea 75 kg/ha berbeda nyata dengan pemberian of soil (ppm) in the initial period of growth of
Urea 0 kg/ha karena pada pemberian Urea 0 kg/ha paddy
bahan untuk proses nitrifikasi sedikit jumlahnya yang Gambar 9. menunjukkan pengaruh waktu
-
disebabkan tidak ada pemberian Urea (takaran 0 inkubasi bahan organik terhadap kandungan NO3 di
-
kg/ha). dalam tanah sulfat masam. Kandungan NO3 tanah
pada waktu inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi,
-
yaitu 18,49 ppm. NO3 merupakan bentuk N hasil
+
proses nitrifikasi dari NH4 , sehingga semakin lama
-
waktu inkubasi maka kandungan NO3 akan semakin
tinggi karena dalam waktu inkubasi 8 minggu
+ -
sebagian besar NH4 telah berubah menjadi NO3 .
Gambar 7. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan
-
NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi
-
Figure 7. Effect of Urea doses to NO3 content of soil
(ppm) in the initial period of growth of paddy
Pengaruh pemberian berbagai jenis bahan
-
organik terhadap kandungan NO3 dapat dilihat pada
gambar 8. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa
pemberian Jerami padi nyata lebih tinggi dari
perlakuan jenis bahan organik lainnya kecuali
pemberian Kayu apu – Purun tikus. Pemberian Gambar 9. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan
- NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi
Jerami padi menghasilkan kandungan NO3 Figure 9. Effect incubation time of organik matter to NO3
-
sebanyak 17,48 ppm. Hal ini disebabkan Jerami content of soil (ppm) in the initial period of
padi mempunyai kandungan selulosa (35,23%) growth of paddy
paling tinggi daripada Kayu apu dan Purun tikus,
sedangkan kandungan ligninnya paling rendah Pengaruh perlakuan takaran Urea, jenis bahan
(8,97%). Kandungan selulosa yang tinggi dan lignin organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan
yang rendah menyebabkan proses dekomposisi -
NO3 tanah sulfat masam pada awal pertumbuhan
Jerami padi akan berjalan lebih cepat, sehingga padi dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan NO3
-
-
akan menghasilkan NO3 yang lebih tinggi dalam tertinggi dihasilkan pada perlakuan takaran Urea 0
kg/ha, Kayu apu – Purun tikus pada waktu inkubasi
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 53
6. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
8 minggu, yaitu sebesar 22,57 ppm. Jika hanya tidak nyata. Pada waktu inkubasi 4 dan 8 minggu
-
mempertimbangkan kandungan NO3 maka berturut-turut tinggi tanamannya 98,12 dan 99,08
perlakuan ini paling optimum karena tanpa cm, sedangkan pada waktu inkubasi 0 minggu
penambahan Urea sudah dapat menghasilkan setinggi 96,88 cm.
-
kandungan NO3 paling tinggi.
Pertumbuhan Tanaman Padi
Pengaruh takaran Urea terhadap tinggi tanaman
padi dapat dilihat pada gambar 10. Tinggi tanaman
akibat pemberian Urea takaran 150 kg/ha sejak 2
MST lebih tinggi dari pemberian Urea takaran 0 dan
75 kg/ha. Hal ini disebabkan pertumbuhan tanaman
padi yang terukur pada tinggi tanaman
membutuhkan N dalam jumlah yang cukup.
Pemberian Urea takaran 150 kg/ha menyediakan
hara N yang lebih banyak daripada takaran 0 dan 75
kg/ha untuk mendukung pertambahan tinggi
tanaman padi.
Tabel 4. memperlihatkan bahwa tinggi
tanaman padi pada pemberian bahan organik
berupa Jerami padi pada 8 MST paling tinggi Gambar 11. Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi
dibandingkan bahan organik lainnya serta tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST
kombinasinya, yaitu setinggi 104,04 cm. Hal ini dan 8 MST.
disebabkan Jerami padi mempunyai kandungan Figure 11. Effect incubation time of organik matter to high
selulosa yang lebih tinggi dibandingkan Kayu apu of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
dan Purun tikus sehingga Jerami padi lebih mudah Pengaruh takaran Urea terhadap jumlah anakan
terdekomposisi dan melepaskan N yang terkandung tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
di dalamnya untuk digunakan tanaman padi untuk MST dapat dilihat pada gambar 12. Jumlah anakan
pertumbuhannya. meningkat paling tinggi pada 4 MST pada semua
takaran Urea dan menunjukkan kecenderungan
stabil setelah 6 MST. Sejak 2 MST pemberian Urea
150 kg/ha menghasilkan jumlah anakan tertinggi
sampai pada 8 MST. Hal ini menunjukkan
pemberian Urea 150 kg/ha mampu mencukupi
kebutuhan hara N bagi pembentukan anakan
tanaman padi.
Gambar 10. Pengaruh takaran urea terhadap tinggi
tanaman padi (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6
MST dan 8 MST
Figure 10. Effect of Urea doses to high of paddy (cm) at 2,
4, 6 and 8 WAP
Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi Gambar 12. Pengaruh takaran urea terhadap jumlah
tanaman padi dapat dilihat pada gambar 11. Sejak 2 anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
MST sampai 8 MST terlihat bahwa perlakuan waktu MST
inkubasi 4 dan 8 minggu nyata lebih tinggi daripada Figure 12. Effect of Urea doses to the number of tillers
perlakuan waktu inkubasi 0 minggu. Namun, bila paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
dilihat perbedaan tinggi tanaman padi pada 8 MST
54 Agroscientiae ISSN 0854-2333
7. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Tabel 5. memperlihatkan pengaruh jenis bahan SIMPULAN
organik terhadap jumlah anakan tanaman padi pada
1. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Jumlah anakan
kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi
tanaman padi pada 8 MST paling banyak pada
bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan
pemberian Kayu apu, yaitu sebanyak 10,72. Hal ini
nitrogen tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha
disebabkan oleh karena Kayu apu mempunyai
dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8
kandungan N yang paling tinggi (1,23%) +
minggu dapat meningkatkan kandungan NH4
dibandingkan dengan Purun tikus dan Jerami padi.
hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa
Kandungan N yang tinggi diharapkan dapat
diberi urea dengan kayuapu-purun tikus yang
mencukup kebutuhan hara N bagi pembentukan
diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan
anakan tanaman padi. -
kandungan NO3 hingga 22,57 ppm.
Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah
2. Interaksi takaran 150 kg urea/ha dengan
anakan tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST
kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4
dan 8 MST dapat dilihat pada gambar 13. Pengaruh
minggu dapat meningkatkan jumlah anakan
waktu inkubasi hanya nyata berbeda pada jumlah
hingga 16.
anakan pada 2 MST, yaitu masing-masing waktu
inkubasi 0, 4 dan 8 minggu adalah 5,26, 5,93 dan
6,81. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dekomposisi DAFTAR PUSTAKA
bahan organik berlangsung intensif sampai pada 4
MST, sehingga pelepasan hara yang dikandung Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza,
oleh bahan organik menjadi lebih banyak. Hara Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan Pasang
Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan
yang terlepas dari bahan organik akan diserap oleh
Sumber Pertumbuhan Agribisnis. Balai
tanaman padi untuk pembentukan anakannya.
penelitian Pertanian Lahan Rawa. Pusat
Tabel 6. menunjukkan pengaruh takaran Urea,
Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap
jumlah anakan tanaman padi. Jumlah anakan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal.
tanaman padi mengalami peningkatan pada Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas Tanah
pemberian Urea takaran 75 kg/ha. Bila takaran Urea Sawah dan Air Buangan di saluran Drainase
dinaikkan (150 kg/ha) tampak bahwa pertambahan pada Tanah Sulfat Masam. Disertasi Sekolah
anakan tanaman padi tidak sebanyak pada Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
pemberian Urea 75 kg/ha. Ini mengindikasikan
bahwa jumlah anakan tanaman padi optimal pada Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surut
pemberian Urea 75/ha. dengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar"
dalam Warta Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa; 29(2).
Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur
Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi
kedua. UI Press. 697 hal.
Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008.
Biogeochemistry of Wetlands Sience and
Applications. CRP Press. USA. Hal 257-323
Gambar 13. Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah
anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
MST
Figure 13. Effect incubation time of organik matter to the
number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8
WAP.
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 55
8. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
Tabel 1. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan N total tanah
(%) pada awal pertumbuhan tanaman padi
Table 1. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the total N soil content (%)
in the initial period of growth of paddy
Takaran Waktu Inkubasi
Jenis Bahan Organik
Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
Jerami 0,23 qrstu 0,30 fghijklmno 0,23 pqrst
Purun tikus 0,40 abc 0,34 cdefghijkl 0,25 nopqrst
Kayu apu 0,30 jhigklmnopq 0,35 cdefghij 0,22 rstu
0 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 0,22 rstu 0,23 qrstu 0,16 u
Jerami-Kayu apu 0,25 0pqrst 0,32 defghijklmn 0,28 jklmnopqr
Kayu apu-Purun tikus 0,34 cdefghijkl 0,36 bcdefghi 0,23 pqrst
Jerami-Kayu apu-Purun
0,27 lmnopqrs 0,24 opqrst 0,27 lmnopqrs
tikus
Jerami 0,32 defghijkl 0,37 abcdef 0,24 opqrst
Purun tikus 0,27 lmnopqrs 0,28 jklmnopq 0,30 fghijklmnop
Kayu apu 0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,39 abcd
75 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 0,29 hijklmnopq 0,37 bcdefg 0,40 abc
Jerami-Kayu apu 0,26 mnopqrs 0,29 klmnopqr 0,27 lmnopqrs
Kayu apu-Purun tikus 0,26 mnopqrs 0,33 cdefghijklm 0,29 ijklmnopqr
Jerami-Kayu apu-Purun
0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,37 bcdefg
tikus
Jerami 0,26 mnopqrs 0,41 ab 0,26 mnopqrs
Purun tikus 0,20 stu 0,30 fghijklmno 0,29 hijklmnopq
Kayu apu 0,37 bcdefg 0,32 defghijklmn 0,37 abcdef
150 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 0,37 bcdefg 0,36 bcdefgh 0,44 a
Jerami-Kayu apu 0,34 cdefghijkl 0,37 bcdefg 0,24 pqrst
Kayu apu-Purun tikus 0,28 klmnopqr 0,39 abc 0,19 tu
Jerami-Kayu apu-Purun
0,26 klmnopqr 0,34 bcdefghijk 0,38 abcd
tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
56 Agroscientiae ISSN 0854-2333
9. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
+
Tabel 2. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NH4 (ppm)
pada awal pertumbuhan tanaman padi
+
Table 2. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NH4 content of soil
(ppm) in the initial period of growth of paddy
Takaran Waktu Inkubasi
Jenis Bahan Organik
Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
Jerami 21,37 opqrstuvw 16,75 tuvw 21,34 opqrstuvw
Purun tikus 43,03 defghijk 17,49 stuvw 18,38 rstuvw
Kayu apu 18,35 rstuvw 25,09 mnopqrstuvw 20,99 opqrstuvw
0 kg / Ha
Jerami-Kayu apu 15,52 uvw 20,15 qrstuvw 23,08 opqrstuvw
Jerami-Purun tikus 25,26 mnopqrstuvw 14,69 uvw 20,00 qrstuvw
Kayu apu-Purun tikus 10,84 w 18,95 rstuvw 10,72 w
Jerami-Kayu apu-Purun
12,89 v w 12,16 vw 19,46 rstuvw
tikus
Jerami 28,30 klmnopqrstu 14,70 uvw 26,08 lmnopqrstuv
Purun tikus 34,53 ghijklmnopq 22,76 opqrstuvw 48,44 bcdefg
Kayu apu 34,39 ghijklmnopq 28,30 klmnopqrs 26,92 lmnopqrstuv
75 kg / Ha
Jerami-Kayu apu 47,59 bcdefg 31,92 ijklmnopqrs 34,40 hijklmnopq
Jerami-Purun tikus 41,71 ef ghijk 21,76 opqrstuvw 47,28 bcdefgh
Kayu apu-Purun tikus 31,70 ijklmnopqrs 26,93 lmnopqrstuv 16,11 tuvw
Jerami-Kayu apu-Purun
35,68 fghijklmnop 31,68 ijklmnopqrs 40,79 fghijkl
tikus
Jerami 57,23 bcd 38,33 fghijklmn 35,83 fghijklmno
Purun tikus 49,31 bcdef 24,20 nopqrstuvw 30,89 klmnopqrst
Kayu apu 28,63 klmnopqrstu 39,53 fghijklm 26,22 lmnopqrstuv
150 kg / Ha
Jerami-Kayu apu 60,75 b 38,72 fghijklmn 43,40 cdefghij
Jerami-Purun tikus 55,59 bcde 32,68 hijklmnopqr 45,99 cdef ghi
Kayu apu-Purun tikus 57,43 bc 20,87 pqrstuvw 87,23 a
Jerami-Kayu apu-Purun
44,88 cdefghij 39,40 f ghijklm 38,22 fghijklmn
tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 57
10. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.
-
Tabel 3. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NO3 (ppm)
pada awal pertumbuhan tanaman padi
-
Table 3. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NO3 content of soil
(ppm) in the initial period of growth of paddy
Takaran Waktu Inkubasi
Jenis Bahan Organik
Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu
Jerami 13,67 lmnopqrs 17,29 bcdefghijkl 19,61 abcdef
Purun tikus 10,79 rstu 8,86 u 15,91 fghijklmno
Kayu apu 13,83 klmnopqrs 15,18 hijklmnopq 18,84 abcdefghi
0 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 12,94 mnopqrst 14,76 ijklmnopqr 20,08 abcd
Jerami-Kayu apu 11,69 pqrstu 9,46 tu 16,08 defghijklmno
Kayu apu-Purun tikus 16,20 cdefghijklmno 9,13 tu 22,57 a
Jerami-Kayu apu-Purun
12,39 nopqrstu 15,18 hijklmnopq 16,37 cdefghijklmn
tikus
Jerami 15,17 hijklmnopq 18,62 abcdefghi 18,61 abcdefghi
Purun tikus 9,20 tu 14,93 ijklmnopq 20,24 abc
Kayu apu 15,31 hijklmnop 11,74 pqrstu 19,49 abcdefg
75 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 12,58 nopqrstu 18,06 bcdefghij 19,16 abcdefgh
Jerami-Kayu apu 13,68 lmnopqrs 12,15 opqrstu 20,09 abcd
Kayu apu-Purun tikus 17,04 bcdefghijkl 15,76 fghijklmnop 18,07 bcdefghij
Jerami-Kayu apu-Purun
13,91 klmnopqrs 15,72 fghijklmnop 17,17 bcdefghijkl
tikus
Jerami 14,23 jklmnopqr 21,02 ab 19,14 abcdefgh
Purun tikus 15,36 hijklmnop 16,68 cdefghijklm 15,46 ghijklmnop
Kayu apu 17,66 bcdefghijkl 10,21 stu 18,62 abcdefghi
150 kg / Ha
Jerami-Purun tikus 11,25 qrstu 10,05 stu 17,86 bcdefghijk
Jerami-Kayu apu 16,01 defghijklmno 9,20 tu 20,02 abcde
Kayu apu-Purun tikus 15,98 efghijklmno 17,50 bcdefghijkl 17,49 bcdefghijkl
Jerami-Kayu apu-Purun
14,02 jklmnopqrs 9,13 tu 17,40 bcdefghijkl
tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Tabel 4. Pengaruh jenis bahan organik terhadap tinggi tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
MST.
Table 4. Effect of the type organic matter to high of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Tinggi Tanaman (cm)
Jenis Bahan Organik
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Jerami 69.63 a 88.41 a 98.94 ab 104.04 a
Purun tikus 71.23 a 90.24 a 102.37 a 100.45 ab
Kayu apu 71.47 a 89.66 a 98.19 abc 100.70 ab
Jerami - Purun tikus 63.92 b 83.69 b 91.14 d 93.22 c
Jerami - Kayu apu 67.94 ab 87.42 ab 97.71 abc 100.93 ab
Kayu apu - Purun tikus 70.90 a 87.07 ab 93.62 bcd 95.89 bc
Jerami - Kayu apu - Purun tikus 70.66 a 87.16 ab 92.92 cd 90.95 c
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji t
dengan tingkat kepercayaan 95%
58 Agroscientiae ISSN 0854-2333
11. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……
Tabel 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap jumlah anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST
Table 5. Effect of the type organic matter to the number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
Jumlah Anakan
Jenis Bahan Organik
2 MST 4 MST 6 MST 8 MST
Jerami 4.67 d 7.50 e 7.78 e 7.83 b
Purun tikus 5.78 c 8.94 c 9.67 c 9.83 a
Kayu apu 6.17 bc 9.44 ab 10.17 bc 10.72 a
Jerami - Purun tikus 6.61 b 9.94 ab 10.89 a 10.22 a
Jerami - Kayu apu 5.11 d 8.17 d 8.61 d 8.67 b
Kayu apu - Purun tikus 7.17 a 10.44 a 10.44 ab 10.56 a
Jerami - Kayu apu - Purun tikus 6.50 b 9.94 b 10.17 bc 9.94 a
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Tabel 6. Pengaruh takaran urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap jumlah anakan pada 6
MST
Table 6. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the number of tillers paddy
(cm) at 6 WAP
Takaran Urea
Takaran Jenis Bahan Organik
Urea 0 kg/Ha 75 kg/Ha 150 kg/Ha
Jerami 5.00 rs 9.00 jklmn 9.00 jklmn
Purun tikus 7.50 mnopq 15.50 ab 15.50 ab
Kayu apu
0 Minggu
7.00 nopqr 12.50 defg 12.50 defg
Jerami-Purun tikus 4.50 s 14.00 abcd 14.00 abcd
Jerami-Kayu apu 4.50 s 8.50 klmno 8.50 klmno
Kayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 13.50 bcde 13.50 bcde
Jerami-Kayu apu-Purun tikus 5.00 rs 13.00 cdef 13.00 cdef
Jerami 8.50 klmno 8.00 lmnop 10.50 ghijk
Purun tikus 6.00 pqrs 9.00 jklmn 10.00 hijkl
Kayu apu
4 Minggu
7.50 mnopq 12.00 defgh 11.50 efghi
Jerami-Purun tikus 7.50 mnopq 9.00 jklmn 12.00 defgh
Jerami-Kayu apu 8.00 lmnop 10.00 hijkl 12.00 defgh
Kayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 7.50 mnopq 16.00 a
Jerami-Kayu apu-Purun tikus 8.50 klmno 11.00 fghij 15.00 abc
Jerami 5.50 qrs 6.00 pqrs 11.00 fghij
Purun tikus 7.00 nopqr 8.50 klmno 13.00 cdef
Kayu apu
8 Minggu
7.00 nopqr 11.00 fghij 12.50 defg
Jerami-Purun tikus 11.00 fghij 14.00 abcd 13.50 bcde
Jerami-Kayu apu 6.50 opqrs 10.00 hijkl 9.50 ijklm
Kayu apu-Purun tikus 6.50 opqrs 12.00 defgh 12.00 defgh
Jerami-Kayu apu-Purun tikus 7.00 nopqr 11.00 fghij 11.00 fghij
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%
Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 59