SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

         PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREA
            TERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI
                           DI LAHAN PASANG SURUT

                 EFFECT OF GIFT OF IN SITU ORGANIC MATTER AND FERTILIZATION OF UREA
                TO AVAILABILITY OF NITROGEN THE GROWTH OF PADDY IN TIDAL SWAMP LAND
                                  1               2                    2                       2
                     Afiah Hayati , Abdul Syukur , Bambang Hendro S. , dan Benito Heru P.
                     1
                         Mahasiswa Program Doktor Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada dan
                              Pengajar pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNLAM
                                Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714
                                         2
                                           Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada
                                    Jl. Sosio Yustisia, Bulaksumur Yogyakarta 55281
                                               e-mail : afi_tanah@yahoo.com


                                                      ABSTRACT

Tidal swamp land that has the potential to be developed into agricultural land has a lot of problems such as
low nutrient content in the soil. Growth and the quality of crops is strongly influenced by the availability of
nutrients in the soil. Utilization of organic materials that exist around the tidal land (in situ) is expected to
increase the nutrients, especially N, so that efficiency of fertilizer N becomes increase, the use of fertilizer N
can be reduced, thereby also be reduced fertilizer costs, and, in addition, environmental damage can be
reduced. The research aims to knowing the effect of organic matter in situ and urea to soil nitrogen
availability and paddy growth in tidal swamp land. The experiment carried out on a scale pot placed in the
greenhouse, with 3 treatment factors were: (1) urea, (2) the application of various types of organic matter,
and (3) the incubation time of organic matter. Urea with 3 dose levels of 0 kg urea / ha, 75 kg urea / ha and
150 kg urea / ha, ie types of organic paddy straw, kayuapu, Purun tikus, paddy straw-kayuapu (1:1), paddy
straw-purun tikus(1:1), kayuapu-purun tikus (1:1), and paddy straw-purun tikus-kayuapu (1:1:1) respectively
with a dose of 5 t / ha while the incubation time of organic matter applications were 0 weeks, 4 weeks and 8
weeks before planting. Thus there are 63 combinations of treatments and all treatments were made in 3
replications so there were 189 units of treatment. Research was conducted using split split plot design
(Gomez and Gomez, 1995) with urea as the main plot, the type organic matter as a subplot and timing of
organic matter as a sub subplot. Application of urea with several doses, the combination of organic matter,
and organic matter incubation time were able to increase the availability of soil nitrogen. At the beginning of
the growth, the interactions of urea doses of 150 kg / ha with kayuapu-puruntikus which incubated 8 weeks
                                  +
could improve the content NH4 up to 87.23 ppm, while the interaction without any urea-puruntikus kayuapu
                                                      -
incubated 8 weeks could improve the content NO3 to 22,57 ppm. The interaction doses of 150 kg urea / ha
with kayuapu-puruntikus which incubated for 4 weeks could increase the number of tillers up to 16.
Key words : Paddy straw, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Nitrogen availability.

                                                      ABSTRAK

Lahan pasang surut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai banyak
kendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasil
tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yang
ada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama
N sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Tujuan
Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadap
ketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakan
pada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)
pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3) waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3
aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi,
Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1),
dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktu
inkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengan
demikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit

Agroscientiae                          Volume 19 Nomor 1 April 2012                                            49
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.

perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan
Gomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
waktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen
tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat
                             +
meningkatkan kandungan NH4 hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapu-
                                                                         -
purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO3 hingga 22,57 ppm. Interaksi
takaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkan
jumlah anakan hingga 16.
Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen.

PENDAHULUAN
    Indonesia mempunyai lahan pasang surut seluas       Pelaksanaan
20.192.100 ha dan sekitar 200.000 ha berada di
                                                            Percobaan dilaksanakan pada skala pot yang
Kalimantan Selatan (Alihamsyah et al, 2003). Lahan
                                                        ditempatkan di rumah kaca,       dengan 3 faktor
pasang       surut   mempunyai     potensi     untuk
                                                        perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2)
dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai
                                                        pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3)
banyak kendala antara lain rendahnya kandungan
                                                        waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea
hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan
                                                        dengan 3 aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg
kualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh
                                                        Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik
ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan
                                                        yaitu Jerami padi, Kayuapu, Purun tikus, Jerami
bahan organik yang ada disekitar lahan pasang
                                                        padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1),
surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan
                                                        Kayuapu-Purun tikus (1:1), dan Jerami padi-
ketersediaan unsur hara terutama N sehingga
                                                        Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan
efisiensi pemupukan N menjadi meningkat,
                                                        takaran 5 ton/ha sedangkan waktu inkubasi
penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan
                                                        pemberian bahan organik adalah 0, 4, dan 8 minggu
demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang
                                                        sebelum tanam, dengan 3 ulangan.
selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan.
                                                            Rancangan percobaan yang digunakan adalah
    Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruh
                                                        rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan Gomez,
pemberian bahan organik insitu dan pemupukan
                                                        1995) dengan pemupukan urea sebagai petak
urea terhadap ketersedian nitrogen tanah dan
                                                        utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan
pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut.
                                                        waktu pemberian sebagai anak-anak petak.

METODE PENELITIAN                                       HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                            Pemanfaatan tanah sulfat masam untuk
Lokasi dan Waktu Penelitian
                                                        budidaya tanaman padi dihadapkan pada sifat-sifat
   Penelitian dilakukan di rumah kaca dan               kimia tanahnya yang kurang mendukung antara lain
laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian           pH yang rendah, kadar AL, Fe, Mn, dan SO4 yang
Universitas Lambung Mangkurat, pada bulan Juli          tinggi, salinitas yang tinggi, kahat hara P, Cu, Zn
2010 – Januari 2011                                     dan B. Guna meningkatkan ketersediaan unsur-
                                                        unsur hara bagi tanaman, maka diperlukan
Bahan                                                   pemberian bahan organik sebagai pupuk. Selain
                                                        menyediakan hara, bahan organik akan menekan
   Bahan yang digunakan antara lain: contoh
                                                        akitivitas Al dan Fe sehingga tidak meracuni
tanah yang di ambil dari lahan pasang surut tipe B
                                                        tanaman. Penambahan bahan organik insitu berupa
dengan jenis tanah Inceptisol, grup Sulfaquep,
                                                        Kayu apu, Purun tikus, dan Jerami padi, serta
termasuk famili Typict Sulfaquept, sangat halus,
                                                        pemupukan Urea diharapkan dapat meningkatkan
campuran, masam isohipertermik (Anwar, 2006) di
                                                        ketersediaan nitrogen tanah dan pertumbuhan
Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak
                                                        tanaman padi.
Kabupaten Barito Kuala pada jeluk 0 - 30 cm (lapis
olah), bahan organik insitu yaitu jerami padi,          Kandungan N Total Tanah
tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) dan
                                                            Pengaruh takaran Urea terhadap kandungan N
kayuapu (Salvinia molesta) yang berasal dari Desa
                                                        total tanah sulfat masam dapat dilihat pada gambar
Tanjung Harapan Kecamatan Alalak, pupuk
                                                        1. Kandungan N total tanah nyata meningkat
anorganik : urea, SP-36, dan KCI, padi varietas
                                                        dengan semakin tingginya takaran Urea, berturut-
Margasari, aquades, tisue, kertas amplop, dll.
                                                        turut kandungan N total tanah pada takaran Urea 0,

50                                                                            Agroscientiae ISSN 0854-2333
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

75, dan 150 kg/ha adalah 0,27, 0,30 dan 0,32%.                      Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan N
Hal ini disebabkan oleh karena N total tanah                    total tanah dapat dilihat pada Gambar 3. Kandungan
sebagian besar berasal dari Urea. Urea merupakan                N total pada waktu inkubasi 4 minggu nyata paling
salah satu pupuk N yang mempunyai kandungan N                   tinggi dibandingkan waktu inkubasi 0 dan 8 minggu.
sangat tinggi yaitu sekitar 46%.                                Hal ini disebabkan pada waktu inkubasi bahan
                                                                organik 0 minggu sumber N hanya berasal dari
                                                                dalam tanah sementara N yang ada dalam jaringan
                                                                bahan organik yang ditambahkan belum mengalami
                                                                penghancuran. Kemudian semakin lama waktu
                                                                inkubasi, jumlah N bertambah, yaitu berasal dari
                                                                bahan organik yang diberikan karena sudah
                                                                mengalami penghancuran atau bahkan sudah ada
                                                                yang terdekomposisi hal ini terlihat pada waktu
                                                                inkubasi bahan organik 4 minggu. Pada waktu
                                                                inkubasi bahan organik 8 minggu akibat proses
                                                                dekomposisi yang tadinya N banyak terdapat dalam
                                                                bentuk organik karena proses mineralisasi berubah
                                                                menjadi N anorganik yang dapat dengan mudah
                                                                diserap oleh tanaman sehingga karena N
                                                                anorganiknya telah diserap oleh tanaman maka
                                                                kandungan N total tanahnya menjadi menurun.

Gambar 1. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan
               N total tanah (%) pada awal pertumbuhan
               padi
Figure 1. Effect of Urea doses to total N soil content (%) in
               the initial period of growth of paddy

    Gambar 2. menunjukkan pengaruh pemberian
macam dan kombinasi bahan organik insitu
terhadap kandungan N total tanah. Pemberian Kayu
apu menghasilkan kandungan N total tanah paling
tinggi, yaitu 0,32 ppm. Hal ini disebabkan oleh
karena kandungan N Kayu apu paling tinggi
dibandingkan dengan Purun tikus maupun Jerami
padi. Kandungan N Kayu apu sebesar 1,23%,
sedangkan Purun tikus dan Jerami padi kandungan
nitrogennya hanya sebesar 0,94 dan 0,69%.


                                                                Gambar 3. Pengaruh waktu inkubasi bahan organik
                                                                             terhadap kandungan N total tanah (%) pada
                                                                             awal pertumbuhan padi
                                                                Figure 3. Effect incubation time of organik matter to total N
                                                                             soil content (%) in the initial period of growth
                                                                             of paddy
                                                                   Tabel 1. menunjukkan pengaruh takaran Urea,
                                                                jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap
                                                                kandungan N total tanah. Pada waktu inkubasi 8
                                                                minggu terlihat bahwa kandungan N total tertinggi
                                                                pada pemberian Jerami padi – Purun tikus baik
                                                                pada takaran Urea 75 maupun 150 kg/ha, masing-
                                                                masing kandungan N totalnya sebesar 0,40 dan
Gambar 2. Pengaruh jenis bahan organik terhadap                 0,44%. Pemberian Jerami padi – Purun tikus pada
          kandungan N total tanah (%) pada awal                 takaran Urea 0 kg/ha hanya sebesar 0,16%. Hal ini
          pertumbuhan padi                                      menunjukkan bahwa pemberian Urea menunjukkan
Figure 2. Effect of the type organic matter to total N soil     faktor yang paling besar dalam menambah N total
          content (%) in the initial period of growth of        tanah.
          paddy


Agroscientiae                            Volume 19 Nomor 1 April 2012                                                    51
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.

Kandungan N tersedia Tanah
   Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
pemupukan Urea secara nyata dapat meningkatkan
                 +
kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam.
Semakin besar takaran pemupukan Urea maka
                                +
semakin banyak kandungan NH4 di dalam tanah
                                                 +
sulfat masam. Hal ini disebabkan karena NH4
merupakan salah satu senyawa hasil hidrolisis Urea
(Gambar 4).




                                                            Gambar 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap
                                                                                         +
                                                                       kandungan NH4 tanah (ppm) pada awal
                                                                       pertumbuhan padi
                                                                                                               +
                                                            Figure 5. Effect of the type organic matter to NH4 content
                                                                       of soil (ppm) in the initial period of growth of
                                                                       paddy

                                                                Pengaruh waktu inkubasi bahan organik
                                                                                        +
                                                            terhadap kandungan NH4 di tanah sulfat masam
                                                            dapat dilihat pada gambar 6. yang menunjukkan
                                                                                                              +
                                                            adanya kecenderungan penurunan kandungan NH4
                                                            dengan bertambahnya waktu inkubasi. Kandungan
                                                                 +
                                                            NH4 berturut-turut pada waktu inkubasi 0, 4, dan 8
Gambar 4. Pengaruh takaran urea terhadap kandungan          minggu adalah 35,95, 29,10 dan 28,94 ppm. Fakta
                +                                                                                       +
           NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan            ini dapat dijelaskan sebagai berikut: NH4 yang
           padi                                             terbentuk dari hidrolisis bahan organik akan segera
                                           +
Figure 4. Effect of Urea doses to NH4 content of soil       mengalami proses nitrifikasi menghasilkan Nitrat
           (ppm) in the initial period of growth of paddy          -
                                                            (NO3 ), seiring dengan waktu maka semakin banyak
                                                                 +                                   -
                                                            NH4 yang akan berubah menjadi NO3 , sehingga
       Gambar 5. memperlihatkan bahwa pemberian                               +
                                                            kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam
kombinasi bahan organik Jerami padi – Kayuapu               semakin kecil dan sebaliknya kandungan NO3
                                                                                                               -
dan Jerami padi – Purun tikus menghasilkan                  semakin banyak.
kandungan NH4+ paling tinggi di tanah sulfat
masam, secara berturut-turut perlakuan tersebut
menghasilkan kandungan NH4+ sebesar 33,88 dan
35,06 ppm. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jerami padi mempunyai kandungan selulosa paling
tinggi, sehingga kombinasi dengan Kayuapu atau
Purun tikus akan mempunyai proses dekomposisi
yang lebih cepat dari kombinasi bahan organik
lainnya. Menurut Reddy dan Delaune (2008) salah
satu hasil akhir dekomposisi bahan organik adalah
    +
NH4 , dengan demikian pemberian kombinasi
Jerami padi – Kayuapu dan Jerami padi – Purun
tikus pada tanah sulfat masam akan memberikan
kandungan NH4+ yang tinggi.


                                                            Gambar 6. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan
                                                                           +
                                                                      NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan
                                                                      padi
                                                                                                                      +
                                                            Figure 6. Effect incubation time of organik matter to NH4
                                                                      content of soil (ppm) in the initial period of
                                                                      growth of paddy


52                                                                                   Agroscientiae ISSN 0854-2333
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

    Tabel 2. memperlihatkan bahwa pemberian Kayu           kurun waktu yang sama dibandingkan Kayu apu,
apu – Purun tikus dan Urea 150 kg/ha pada waktu            Purun tikus dan kombinasi bahan organik lainnya.
inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi kandungan
     +
NH4 , yaitu sebesar 87,23 ppm. Hal ini disebabkan
oleh karena pada perlakuan tersebut penambahan
     +
NH4 berasal dari dua sumber yaitu dari hasil
dekomposisi Kayu apu – Purun tikus pada waktu
inkubasi 8 minggu dan takaran Urea paling besar
yaitu 150 kg/ha. Bila membandingkan Gambar 10
dan 11 maka dapat dinyatakan bahwa penambahan
     +
NH4 paling banyak dari pemberian Urea pada
takaran 150 kg/ha (sebesar 42,63 ppm) daripada
pemberian Jerami padi – Purun tikus (sebesar 35,06
ppm).
                                                     -
    Gambar 7. menunjukkan bahwa kandungan NO3
tanah sulfat masam pada pemberian Urea 75 kg/ha
lebih tinggi daripada pemberian Urea 0 kg/ha dan
150 kg/ha. Di dalam tanah, Urea akan terurai               Gambar 8. Pengaruh Jenis Bahan Organik terhadap
                +                                                       kandungan      NO3      (ppm)      pada    awal
menjadi NH4 yang selanjutnya akan berubah                               pertumbuhan padi
              -
menjadi NO3 melalui proses nitrifikasi. Pemberian                                                               -
                                                           Figure 8. Effect of the type organic matter to NO3 content
Urea 75 kg/ha berbeda nyata dengan pemberian                            of soil (ppm) in the initial period of growth of
Urea 0 kg/ha karena pada pemberian Urea 0 kg/ha                         paddy
bahan untuk proses nitrifikasi sedikit jumlahnya yang          Gambar 9. menunjukkan pengaruh waktu
                                                                                                             -
disebabkan tidak ada pemberian Urea (takaran 0             inkubasi bahan organik terhadap kandungan NO3 di
                                                                                                        -
kg/ha).                                                    dalam tanah sulfat masam. Kandungan NO3 tanah
                                                           pada waktu inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi,
                                                                                   -
                                                           yaitu 18,49 ppm. NO3 merupakan bentuk N hasil
                                                                                      +
                                                           proses nitrifikasi dari NH4 , sehingga semakin lama
                                                                                                 -
                                                           waktu inkubasi maka kandungan NO3 akan semakin
                                                           tinggi karena dalam waktu inkubasi 8 minggu
                                                                                 +                         -
                                                           sebagian besar NH4 telah berubah menjadi NO3 .




Gambar 7. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan
              -
          NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi
                                            -
Figure 7. Effect of Urea doses to NO3 content of soil
          (ppm) in the initial period of growth of paddy
   Pengaruh pemberian berbagai jenis bahan
                                 -
organik terhadap kandungan NO3 dapat dilihat pada
gambar 8. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa
pemberian Jerami padi nyata lebih tinggi dari
perlakuan jenis bahan organik lainnya kecuali
pemberian Kayu apu – Purun tikus. Pemberian                Gambar 9. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan
                                                  -                  NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi
Jerami padi menghasilkan kandungan NO3                     Figure 9. Effect incubation time of organik matter to NO3
                                                                                                                     -
sebanyak 17,48 ppm. Hal ini disebabkan Jerami                        content of soil (ppm) in the initial period of
padi mempunyai kandungan selulosa (35,23%)                           growth of paddy
paling tinggi daripada Kayu apu dan Purun tikus,
sedangkan kandungan ligninnya paling rendah                    Pengaruh perlakuan takaran Urea, jenis bahan
(8,97%). Kandungan selulosa yang tinggi dan lignin         organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan
yang rendah menyebabkan proses dekomposisi                      -
                                                           NO3 tanah sulfat masam pada awal pertumbuhan
Jerami padi akan berjalan lebih cepat, sehingga            padi dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan NO3
                                                                                                             -
                           -
akan menghasilkan NO3 yang lebih tinggi dalam              tertinggi dihasilkan pada perlakuan takaran Urea 0
                                                           kg/ha, Kayu apu – Purun tikus pada waktu inkubasi


Agroscientiae                        Volume 19 Nomor 1 April 2012                                                   53
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.

8 minggu, yaitu sebesar 22,57 ppm. Jika hanya                 tidak nyata. Pada waktu inkubasi 4 dan 8 minggu
                                     -
mempertimbangkan     kandungan   NO3    maka                  berturut-turut tinggi tanamannya 98,12 dan 99,08
perlakuan ini paling optimum karena tanpa                     cm, sedangkan pada waktu inkubasi 0 minggu
penambahan Urea sudah dapat menghasilkan                      setinggi 96,88 cm.
              -
kandungan NO3 paling tinggi.

Pertumbuhan Tanaman Padi
   Pengaruh takaran Urea terhadap tinggi tanaman
padi dapat dilihat pada gambar 10. Tinggi tanaman
akibat pemberian Urea takaran 150 kg/ha sejak 2
MST lebih tinggi dari pemberian Urea takaran 0 dan
75 kg/ha. Hal ini disebabkan pertumbuhan tanaman
padi    yang    terukur   pada    tinggi    tanaman
membutuhkan N dalam jumlah yang cukup.
Pemberian Urea takaran 150 kg/ha menyediakan
hara N yang lebih banyak daripada takaran 0 dan 75
kg/ha untuk mendukung pertambahan tinggi
tanaman padi.
      Tabel 4. memperlihatkan bahwa tinggi
tanaman padi pada pemberian bahan organik
berupa Jerami padi pada 8 MST paling tinggi                   Gambar 11. Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi
dibandingkan     bahan    organik    lainnya   serta                        tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST
kombinasinya, yaitu setinggi 104,04 cm. Hal ini                             dan 8 MST.
disebabkan Jerami padi mempunyai kandungan                    Figure 11. Effect incubation time of organik matter to high
selulosa yang lebih tinggi dibandingkan Kayu apu                            of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
dan Purun tikus sehingga Jerami padi lebih mudah                 Pengaruh takaran Urea terhadap jumlah anakan
terdekomposisi dan melepaskan N yang terkandung               tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
di dalamnya untuk digunakan tanaman padi untuk                MST dapat dilihat pada gambar 12. Jumlah anakan
pertumbuhannya.                                               meningkat paling tinggi pada 4 MST pada semua
                                                              takaran Urea dan menunjukkan kecenderungan
                                                              stabil setelah 6 MST. Sejak 2 MST pemberian Urea
                                                              150 kg/ha menghasilkan jumlah anakan tertinggi
                                                              sampai pada 8 MST. Hal ini menunjukkan
                                                              pemberian Urea 150 kg/ha mampu mencukupi
                                                              kebutuhan hara N bagi pembentukan anakan
                                                              tanaman padi.




Gambar 10. Pengaruh takaran urea terhadap tinggi
              tanaman padi (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6
              MST dan 8 MST
Figure 10. Effect of Urea doses to high of paddy (cm) at 2,
              4, 6 and 8 WAP

    Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi                   Gambar 12. Pengaruh takaran urea terhadap jumlah
tanaman padi dapat dilihat pada gambar 11. Sejak 2                          anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
MST sampai 8 MST terlihat bahwa perlakuan waktu                             MST
inkubasi 4 dan 8 minggu nyata lebih tinggi daripada           Figure 12. Effect of Urea doses to the number of tillers
perlakuan waktu inkubasi 0 minggu. Namun, bila                              paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
dilihat perbedaan tinggi tanaman padi pada 8 MST


54                                                                                     Agroscientiae ISSN 0854-2333
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

   Tabel 5. memperlihatkan pengaruh jenis bahan              SIMPULAN
organik terhadap jumlah anakan tanaman padi pada
                                                             1. Pemberian urea dengan beberapa takaran,
2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Jumlah anakan
                                                                kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi
tanaman padi pada 8 MST paling banyak pada
                                                                bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan
pemberian Kayu apu, yaitu sebanyak 10,72. Hal ini
                                                                nitrogen tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha
disebabkan oleh karena Kayu apu mempunyai
                                                                dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8
kandungan N yang paling tinggi (1,23%)                                                                         +
                                                                minggu dapat meningkatkan kandungan NH4
dibandingkan dengan Purun tikus dan Jerami padi.
                                                                hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa
Kandungan N yang tinggi diharapkan dapat
                                                                diberi urea dengan kayuapu-purun tikus yang
mencukup kebutuhan hara N bagi pembentukan
                                                                diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan
anakan tanaman padi.                                                            -
                                                                kandungan NO3 hingga 22,57 ppm.
   Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah
                                                             2. Interaksi takaran 150 kg urea/ha dengan
anakan tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST
                                                                kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4
dan 8 MST dapat dilihat pada gambar 13. Pengaruh
                                                                minggu dapat meningkatkan jumlah anakan
waktu inkubasi hanya nyata berbeda pada jumlah
                                                                hingga 16.
anakan pada 2 MST, yaitu masing-masing waktu
inkubasi 0, 4 dan 8 minggu adalah 5,26, 5,93 dan
6,81. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dekomposisi             DAFTAR PUSTAKA
bahan organik berlangsung intensif sampai pada 4
MST, sehingga pelepasan hara yang dikandung                  Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza,
oleh bahan organik menjadi lebih banyak. Hara                     Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan Pasang
                                                                  Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan
yang terlepas dari bahan organik akan diserap oleh
                                                                  Sumber     Pertumbuhan      Agribisnis.    Balai
tanaman padi untuk pembentukan anakannya.
                                                                  penelitian Pertanian Lahan Rawa. Pusat
   Tabel 6. menunjukkan pengaruh takaran Urea,
                                                                  Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap
jumlah anakan tanaman padi. Jumlah anakan                         Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal.
tanaman padi mengalami peningkatan pada                      Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas Tanah
pemberian Urea takaran 75 kg/ha. Bila takaran Urea               Sawah dan Air Buangan di saluran Drainase
dinaikkan (150 kg/ha) tampak bahwa pertambahan                   pada Tanah Sulfat Masam. Disertasi Sekolah
anakan tanaman padi tidak sebanyak pada                          Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
pemberian Urea 75 kg/ha. Ini mengindikasikan
bahwa jumlah anakan tanaman padi optimal pada                Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surut
pemberian Urea 75/ha.                                              dengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar"
                                                                   dalam Warta Penelitian dan Pengembangan
                                                                   Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan
                                                                   Rawa; 29(2).
                                                             Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur
                                                                Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi
                                                                kedua. UI Press. 697 hal.
                                                             Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008.
                                                                 Biogeochemistry of    Wetlands Sience and
                                                                 Applications. CRP Press. USA. Hal 257-323




Gambar 13. Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah
            anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
            MST
Figure 13. Effect incubation time of organik matter to the
            number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8
            WAP.




Agroscientiae                          Volume 19 Nomor 1 April 2012                                            55
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.

Tabel 1. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan N total tanah
           (%) pada awal pertumbuhan tanaman padi
Table 1. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the total N soil content (%)
          in the initial period of growth of paddy
  Takaran                                                                Waktu Inkubasi
                   Jenis Bahan Organik
   Urea                                           0 Minggu               4 Minggu                     8 Minggu
                   Jerami                  0,23        qrstu      0,30       fghijklmno        0,23   pqrst
                   Purun tikus             0,40         abc       0,34       cdefghijkl        0,25   nopqrst
                   Kayu apu                0,30     jhigklmnopq   0,35        cdefghij         0,22   rstu
     0 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus      0,22         rstu      0,23         qrstu           0,16   u
                   Jerami-Kayu apu         0,25       0pqrst      0,32      defghijklmn        0,28   jklmnopqr
                   Kayu apu-Purun tikus    0,34      cdefghijkl   0,36       bcdefghi          0,23   pqrst
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                           0,27      lmnopqrs     0,24        opqrst           0,27   lmnopqrs
                   tikus
                   Jerami                  0,32      defghijkl    0,37        abcdef           0,24   opqrst
                   Purun tikus             0,27      lmnopqrs     0,28       jklmnopq          0,30   fghijklmnop
                   Kayu apu                0,27      lmnopqrs     0,31      efghijklmno        0,39   abcd
     75 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus      0,29     hijklmnopq    0,37        bcdefg           0,40   abc
                   Jerami-Kayu apu         0,26      mnopqrs      0,29       klmnopqr          0,27   lmnopqrs
                   Kayu apu-Purun tikus    0,26      mnopqrs      0,33      cdefghijklm        0,29   ijklmnopqr
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                           0,27      lmnopqrs     0,31      efghijklmno        0,37   bcdefg
                   tikus
                   Jerami                  0,26      mnopqrs      0,41          ab             0,26   mnopqrs
                   Purun tikus             0,20         stu       0,30       fghijklmno        0,29   hijklmnopq
                   Kayu apu                0,37       bcdefg      0,32      defghijklmn        0,37   abcdef
     150 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus      0,37       bcdefg      0,36        bcdefgh          0,44   a
                   Jerami-Kayu apu         0,34      cdefghijkl   0,37        bcdefg           0,24   pqrst
                   Kayu apu-Purun tikus    0,28      klmnopqr     0,39          abc            0,19   tu
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                           0,26      klmnopqr     0,34       bcdefghijk        0,38   abcd
                   tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%




56                                                                                        Agroscientiae ISSN 0854-2333
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

                                                                                                       +
Tabel 2. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NH4 (ppm)
         pada awal pertumbuhan tanaman padi
                                                                                             +
Table 2. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NH4 content of soil
         (ppm) in the initial period of growth of paddy
Takaran                                                            Waktu Inkubasi
                  Jenis Bahan Organik
 Urea                                          0 Minggu                  4 Minggu              8 Minggu
                 Jerami                    21,37 opqrstuvw              16,75 tuvw          21,34 opqrstuvw
                 Purun tikus               43,03 defghijk               17,49 stuvw         18,38 rstuvw
                 Kayu apu                  18,35 rstuvw                 25,09 mnopqrstuvw   20,99 opqrstuvw
   0 kg / Ha




                 Jerami-Kayu apu           15,52 uvw                    20,15 qrstuvw       23,08 opqrstuvw
                 Jerami-Purun tikus        25,26 mnopqrstuvw            14,69 uvw           20,00 qrstuvw
                 Kayu apu-Purun tikus      10,84 w                      18,95 rstuvw        10,72 w
                 Jerami-Kayu apu-Purun
                                           12,89 v w                    12,16 vw            19,46 rstuvw
                 tikus
                 Jerami                    28,30 klmnopqrstu            14,70 uvw           26,08 lmnopqrstuv
                 Purun tikus               34,53 ghijklmnopq            22,76 opqrstuvw     48,44 bcdefg
                 Kayu apu                  34,39 ghijklmnopq            28,30 klmnopqrs     26,92 lmnopqrstuv
   75 kg / Ha




                 Jerami-Kayu apu           47,59 bcdefg                 31,92 ijklmnopqrs   34,40 hijklmnopq
                 Jerami-Purun tikus        41,71 ef ghijk               21,76 opqrstuvw     47,28 bcdefgh
                 Kayu apu-Purun tikus      31,70 ijklmnopqrs            26,93 lmnopqrstuv   16,11 tuvw
                 Jerami-Kayu apu-Purun
                                           35,68 fghijklmnop            31,68 ijklmnopqrs   40,79 fghijkl
                 tikus
                 Jerami                    57,23 bcd                    38,33 fghijklmn     35,83 fghijklmno
                 Purun tikus               49,31 bcdef                  24,20 nopqrstuvw    30,89 klmnopqrst
                 Kayu apu                  28,63 klmnopqrstu            39,53 fghijklm      26,22 lmnopqrstuv
   150 kg / Ha




                 Jerami-Kayu apu           60,75 b                      38,72 fghijklmn     43,40 cdefghij
                 Jerami-Purun tikus        55,59 bcde                   32,68 hijklmnopqr   45,99 cdef ghi
                 Kayu apu-Purun tikus      57,43 bc                     20,87 pqrstuvw      87,23 a
                 Jerami-Kayu apu-Purun
                                           44,88 cdefghij               39,40 f ghijklm     38,22 fghijklmn
                 tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%




Agroscientiae                            Volume 19 Nomor 1 April 2012                                         57
Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P.

                                                                                                                  -
Tabel 3. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NO3 (ppm)
         pada awal pertumbuhan tanaman padi
                                                                                             -
Table 3. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NO3 content of soil
         (ppm) in the initial period of growth of paddy
  Takaran                                                                 Waktu Inkubasi
                     Jenis Bahan Organik
   Urea                                           0 Minggu                   4 Minggu                 8 Minggu
                   Jerami                    13,67 lmnopqrs               17,29 bcdefghijkl        19,61 abcdef
                   Purun tikus               10,79 rstu                    8,86 u                  15,91 fghijklmno
                   Kayu apu                  13,83 klmnopqrs              15,18 hijklmnopq         18,84 abcdefghi
     0 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus        12,94 mnopqrst               14,76 ijklmnopqr         20,08 abcd
                   Jerami-Kayu apu           11,69 pqrstu                  9,46 tu                 16,08 defghijklmno
                   Kayu apu-Purun tikus      16,20 cdefghijklmno           9,13 tu                 22,57 a
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                             12,39 nopqrstu               15,18 hijklmnopq         16,37 cdefghijklmn
                   tikus
                   Jerami                    15,17 hijklmnopq             18,62 abcdefghi          18,61 abcdefghi
                   Purun tikus                9,20 tu                     14,93 ijklmnopq          20,24 abc
                   Kayu apu                  15,31 hijklmnop              11,74 pqrstu             19,49 abcdefg
     75 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus        12,58 nopqrstu               18,06 bcdefghij          19,16 abcdefgh
                   Jerami-Kayu apu           13,68 lmnopqrs               12,15 opqrstu            20,09 abcd
                   Kayu apu-Purun tikus      17,04 bcdefghijkl            15,76 fghijklmnop        18,07 bcdefghij
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                             13,91 klmnopqrs              15,72 fghijklmnop        17,17 bcdefghijkl
                   tikus
                   Jerami                    14,23 jklmnopqr              21,02 ab                 19,14 abcdefgh
                   Purun tikus               15,36 hijklmnop              16,68 cdefghijklm        15,46 ghijklmnop
                   Kayu apu                  17,66 bcdefghijkl            10,21 stu                18,62 abcdefghi
     150 kg / Ha




                   Jerami-Purun tikus        11,25 qrstu                  10,05 stu                17,86 bcdefghijk
                   Jerami-Kayu apu           16,01 defghijklmno            9,20 tu                 20,02 abcde
                   Kayu apu-Purun tikus      15,98 efghijklmno            17,50 bcdefghijkl        17,49 bcdefghijkl
                   Jerami-Kayu apu-Purun
                                             14,02 jklmnopqrs              9,13 tu                 17,40 bcdefghijkl
                   tikus
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%

Tabel 4. Pengaruh jenis bahan organik terhadap tinggi tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8
          MST.
Table 4. Effect of the type organic matter to high of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP

                                                                       Tinggi Tanaman (cm)
               Jenis Bahan Organik
                                            2 MST              4 MST                  6 MST               8 MST
 Jerami                                    69.63 a           88.41 a                98.94 ab          104.04 a
 Purun tikus                               71.23 a           90.24 a             102.37 a             100.45 ab
 Kayu apu                                  71.47 a           89.66 a                98.19 abc         100.70 ab
 Jerami - Purun tikus                      63.92 b           83.69 b                91.14 d             93.22 c
 Jerami - Kayu apu                         67.94 ab          87.42 ab               97.71 abc         100.93 ab
 Kayu apu - Purun tikus                    70.90 a           87.07 ab               93.62 bcd           95.89 bc
 Jerami - Kayu apu - Purun tikus           70.66 a           87.16 ab               92.92 cd            90.95 c
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji t
        dengan tingkat kepercayaan 95%


58                                                                                        Agroscientiae ISSN 0854-2333
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu……

Tabel 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap jumlah anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST
Table 5. Effect of the type organic matter to the number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP
                                                                                   Jumlah Anakan
                  Jenis Bahan Organik
                                                   2 MST                   4 MST               6 MST            8 MST

    Jerami                                         4.67     d            7.50   e              7.78    e        7.83     b
    Purun tikus                                    5.78     c            8.94   c              9.67    c        9.83     a
    Kayu apu                                       6.17     bc           9.44   ab            10.17    bc     10.72      a
    Jerami - Purun tikus                           6.61     b            9.94   ab            10.89    a      10.22      a
    Jerami - Kayu apu                              5.11     d            8.17   d              8.61    d        8.67     b
    Kayu apu - Purun tikus                         7.17     a           10.44   a             10.44    ab     10.56      a
    Jerami - Kayu apu - Purun tikus                6.50     b            9.94   b             10.17    bc       9.94     a
Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%


Tabel 6. Pengaruh takaran urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap jumlah anakan pada 6
         MST
Table 6. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the number of tillers paddy
         (cm) at 6 WAP
                                                                                      Takaran Urea
     Takaran             Jenis Bahan Organik
      Urea                                                      0 kg/Ha                 75 kg/Ha             150 kg/Ha
                     Jerami                                5.00    rs                  9.00    jklmn         9.00   jklmn
                     Purun tikus                           7.50    mnopq              15.50    ab           15.50   ab
                     Kayu apu
       0 Minggu




                                                           7.00    nopqr              12.50    defg         12.50   defg
                     Jerami-Purun tikus                    4.50    s                  14.00    abcd         14.00   abcd
                     Jerami-Kayu apu                       4.50    s                   8.50    klmno         8.50   klmno
                     Kayu apu-Purun tikus                  7.50    mnopq              13.50    bcde         13.50   bcde
                     Jerami-Kayu apu-Purun tikus           5.00    rs                 13.00    cdef         13.00   cdef
                     Jerami                                8.50    klmno               8.00    lmnop        10.50   ghijk
                     Purun tikus                           6.00    pqrs                9.00    jklmn        10.00   hijkl
                     Kayu apu
       4 Minggu




                                                           7.50    mnopq              12.00    defgh        11.50   efghi
                     Jerami-Purun tikus                    7.50    mnopq               9.00    jklmn        12.00   defgh
                     Jerami-Kayu apu                       8.00    lmnop              10.00    hijkl        12.00   defgh
                     Kayu apu-Purun tikus                  7.50    mnopq               7.50    mnopq        16.00   a
                     Jerami-Kayu apu-Purun tikus           8.50    klmno              11.00    fghij        15.00   abc
                     Jerami                                5.50    qrs                 6.00    pqrs         11.00   fghij
                     Purun tikus                           7.00    nopqr               8.50    klmno        13.00   cdef
                     Kayu apu
       8 Minggu




                                                           7.00    nopqr              11.00    fghij        12.50   defg
                     Jerami-Purun tikus                   11.00    fghij              14.00    abcd         13.50   bcde
                     Jerami-Kayu apu                       6.50    opqrs              10.00    hijkl         9.50   ijklm
                     Kayu apu-Purun tikus                  6.50    opqrs              12.00    defgh        12.00   defgh
                     Jerami-Kayu apu-Purun tikus           7.00    nopqr              11.00    fghij        11.00   fghij

Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95%




Agroscientiae                               Volume 19 Nomor 1 April 2012                                                     59

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
Arif nor fauzi
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Andre Cool
 
Keburukan penggunaan baja kimia
Keburukan penggunaan baja kimiaKeburukan penggunaan baja kimia
Keburukan penggunaan baja kimia
Ary Zamiratul
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
fahmiganteng
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
BBPP_Batu
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
BBPP_Batu
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
f' yagami
 

What's hot (20)

Artikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerArtikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputer
 
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
 
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip LestariKegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
Kegiatan Yang belum Menerapkan Prinsip Lestari
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Kegiatan pro klim
Kegiatan pro klimKegiatan pro klim
Kegiatan pro klim
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
Keburukan penggunaan baja kimia
Keburukan penggunaan baja kimiaKeburukan penggunaan baja kimia
Keburukan penggunaan baja kimia
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
13325 27415-1-sm (1) (1)
13325 27415-1-sm (1) (1)13325 27415-1-sm (1) (1)
13325 27415-1-sm (1) (1)
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinyaPenataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
Penataan kawasan tambak udang dalam upaya revitalisasinya
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
 

Viewers also liked

Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
Gusti Rusmayadi
 

Viewers also liked (20)

Gustir 25-29
Gustir 25-29Gustir 25-29
Gustir 25-29
 
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_revMasa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
Masa depan bumi gusti rusmayadi par_rev
 
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
 
Iv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organikIv pengelolaan limbah organik
Iv pengelolaan limbah organik
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
 
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udaraIii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
Iii metode dan teknik pengukuran pencemaran udara
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
 
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
 
Iv suhu gtr
Iv suhu gtrIv suhu gtr
Iv suhu gtr
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
 
Rancangan design gtr
Rancangan design gtrRancangan design gtr
Rancangan design gtr
 
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaranIdentifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
Identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak terhadap pencemaran
 
V kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtrV kelembapan udara gtr
V kelembapan udara gtr
 
Viii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtrViii. manipulasi lingkungan gtr
Viii. manipulasi lingkungan gtr
 
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtrVi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
Vi. stres pengubah-tingkah-laku-ternak gtr
 
Pembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtrPembangkit random number gtr
Pembangkit random number gtr
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
 

Similar to Afiah49 59-baik

ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
RisWandi38
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
Ir. Zakaria, M.M
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
f' yagami
 

Similar to Afiah49 59-baik (20)

garuda358609.pdf
garuda358609.pdfgaruda358609.pdf
garuda358609.pdf
 
Laporan Mini riset
Laporan Mini risetLaporan Mini riset
Laporan Mini riset
 
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfJurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
Lap teknik laboratorium
Lap teknik laboratoriumLap teknik laboratorium
Lap teknik laboratorium
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
 
ABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdfABU SEKAM PADI.pdf
ABU SEKAM PADI.pdf
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Analisis logam berat pd jagung
Analisis logam berat pd jagungAnalisis logam berat pd jagung
Analisis logam berat pd jagung
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
 
Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
 
6 apresus
6 apresus6 apresus
6 apresus
 
Dwi bab 1
Dwi bab 1Dwi bab 1
Dwi bab 1
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
I ketut kamara - pengaruh dosis-pupuk kascing dan bio urin sapi terhadap pert...
 

More from Gusti Rusmayadi

More from Gusti Rusmayadi (18)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
Vi tekanan udara
Vi tekanan udaraVi tekanan udara
Vi tekanan udara
 
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
 
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
 
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
 
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtrIv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
Iv curah hujan, analisis data hilang, peluang hujan dan evapotranspirasi gtr
 
Vii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannyaVii. i hewan dan lingkungannya
Vii. i hewan dan lingkungannya
 
Lk cwr 2012
Lk cwr 2012Lk cwr 2012
Lk cwr 2012
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Afiah49 59-baik

  • 1. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK INSITU DAN PEMUPUKAN UREA TERHADAP KETERSEDIAAN NITROGEN DAN PERTUMBUHAN PADI DI LAHAN PASANG SURUT EFFECT OF GIFT OF IN SITU ORGANIC MATTER AND FERTILIZATION OF UREA TO AVAILABILITY OF NITROGEN THE GROWTH OF PADDY IN TIDAL SWAMP LAND 1 2 2 2 Afiah Hayati , Abdul Syukur , Bambang Hendro S. , dan Benito Heru P. 1 Mahasiswa Program Doktor Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada dan Pengajar pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNLAM Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714 2 Fak. Pertanian Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio Yustisia, Bulaksumur Yogyakarta 55281 e-mail : afi_tanah@yahoo.com ABSTRACT Tidal swamp land that has the potential to be developed into agricultural land has a lot of problems such as low nutrient content in the soil. Growth and the quality of crops is strongly influenced by the availability of nutrients in the soil. Utilization of organic materials that exist around the tidal land (in situ) is expected to increase the nutrients, especially N, so that efficiency of fertilizer N becomes increase, the use of fertilizer N can be reduced, thereby also be reduced fertilizer costs, and, in addition, environmental damage can be reduced. The research aims to knowing the effect of organic matter in situ and urea to soil nitrogen availability and paddy growth in tidal swamp land. The experiment carried out on a scale pot placed in the greenhouse, with 3 treatment factors were: (1) urea, (2) the application of various types of organic matter, and (3) the incubation time of organic matter. Urea with 3 dose levels of 0 kg urea / ha, 75 kg urea / ha and 150 kg urea / ha, ie types of organic paddy straw, kayuapu, Purun tikus, paddy straw-kayuapu (1:1), paddy straw-purun tikus(1:1), kayuapu-purun tikus (1:1), and paddy straw-purun tikus-kayuapu (1:1:1) respectively with a dose of 5 t / ha while the incubation time of organic matter applications were 0 weeks, 4 weeks and 8 weeks before planting. Thus there are 63 combinations of treatments and all treatments were made in 3 replications so there were 189 units of treatment. Research was conducted using split split plot design (Gomez and Gomez, 1995) with urea as the main plot, the type organic matter as a subplot and timing of organic matter as a sub subplot. Application of urea with several doses, the combination of organic matter, and organic matter incubation time were able to increase the availability of soil nitrogen. At the beginning of the growth, the interactions of urea doses of 150 kg / ha with kayuapu-puruntikus which incubated 8 weeks + could improve the content NH4 up to 87.23 ppm, while the interaction without any urea-puruntikus kayuapu - incubated 8 weeks could improve the content NO3 to 22,57 ppm. The interaction doses of 150 kg urea / ha with kayuapu-puruntikus which incubated for 4 weeks could increase the number of tillers up to 16. Key words : Paddy straw, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Nitrogen availability. ABSTRAK Lahan pasang surut mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai banyak kendala antara lain rendahnya kandungan hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan bahan organik yang ada disekitar lahan pasang surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama N sehingga efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik insitu dan pemupukan urea terhadap ketersedian nitrogen tanah dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. Percobaan dilaksanakan pada skala pot yang ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2) pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3) waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea dengan 3 aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik yaitu Jerami padi, Kayuapu, Purun tikus, Jerami padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), Kayuapu-Purun tikus (1:1), dan Jerami padi-Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan takaran 5 ton/ha sedangkan waktu inkubasi pemberian bahan organik adalah 0 minggu, 4 minggu dan 8 minggu sebelum tanam. Dengan demikian ada 63 kombinasi perlakuan dan semua perlakuan dibuat dalam 3 ulangan jadi ada 189 unit Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 49
  • 2. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P. perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan Gomez, 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan waktu pemberian bahan organik sebagai anak-anak petak. Pemberian urea dengan beberapa takaran, kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat + meningkatkan kandungan NH4 hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa diberi urea dengan kayuapu- - purun tikus yang diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan kandungan NO3 hingga 22,57 ppm. Interaksi takaran 150 kg urea/ha dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 minggu dapat meningkatkan jumlah anakan hingga 16. Kata kunci : Jerami padi, Purun tikus, Kayuapu, Urea, Ketersediaan nitrogen. PENDAHULUAN Indonesia mempunyai lahan pasang surut seluas Pelaksanaan 20.192.100 ha dan sekitar 200.000 ha berada di Percobaan dilaksanakan pada skala pot yang Kalimantan Selatan (Alihamsyah et al, 2003). Lahan ditempatkan di rumah kaca, dengan 3 faktor pasang surut mempunyai potensi untuk perlakuan yaitu : (1) pemupukan urea, (2) dikembangkan menjadi lahan pertanian mempunyai pemberian berbagai jenis bahan organik dan (3) banyak kendala antara lain rendahnya kandungan waktu inkubasi bahan organik. Pemupukan urea hara dalam tanah tersebut. Pertumbuhan dan dengan 3 aras takaran yaitu 0 kg Urea/ha, 75 kg kualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh Urea/ha dan 150 kg Urea/ha, jenis bahan organik ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemanfaatan yaitu Jerami padi, Kayuapu, Purun tikus, Jerami bahan organik yang ada disekitar lahan pasang padi-Kayuapu (1:1), Jerami padi-Purun tikus (1:1), surut (insitu) diharapkan dapat meningkatkan Kayuapu-Purun tikus (1:1), dan Jerami padi- ketersediaan unsur hara terutama N sehingga Kayuapu-Purun tikus (1:1:1) masing-masing dengan efisiensi pemupukan N menjadi meningkat, takaran 5 ton/ha sedangkan waktu inkubasi penggunaan pupuk N dapat dikurangi dengan pemberian bahan organik adalah 0, 4, dan 8 minggu demikian biaya pemupukan juga jadi berkurang sebelum tanam, dengan 3 ulangan. selain itu kerusakan lingkungan dapat ditekan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Tujuan Penelitian ingin mengetahui pengaruh rancangan petak-petak-terbagi (Gomez dan Gomez, pemberian bahan organik insitu dan pemupukan 1995) dengan pemupukan urea sebagai petak urea terhadap ketersedian nitrogen tanah dan utama, jenis bahan organik sebagai anak petak dan pertumbuhan tanaman padi di lahan pasang surut. waktu pemberian sebagai anak-anak petak. METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan tanah sulfat masam untuk Lokasi dan Waktu Penelitian budidaya tanaman padi dihadapkan pada sifat-sifat Penelitian dilakukan di rumah kaca dan kimia tanahnya yang kurang mendukung antara lain laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian pH yang rendah, kadar AL, Fe, Mn, dan SO4 yang Universitas Lambung Mangkurat, pada bulan Juli tinggi, salinitas yang tinggi, kahat hara P, Cu, Zn 2010 – Januari 2011 dan B. Guna meningkatkan ketersediaan unsur- unsur hara bagi tanaman, maka diperlukan Bahan pemberian bahan organik sebagai pupuk. Selain menyediakan hara, bahan organik akan menekan Bahan yang digunakan antara lain: contoh akitivitas Al dan Fe sehingga tidak meracuni tanah yang di ambil dari lahan pasang surut tipe B tanaman. Penambahan bahan organik insitu berupa dengan jenis tanah Inceptisol, grup Sulfaquep, Kayu apu, Purun tikus, dan Jerami padi, serta termasuk famili Typict Sulfaquept, sangat halus, pemupukan Urea diharapkan dapat meningkatkan campuran, masam isohipertermik (Anwar, 2006) di ketersediaan nitrogen tanah dan pertumbuhan Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak tanaman padi. Kabupaten Barito Kuala pada jeluk 0 - 30 cm (lapis olah), bahan organik insitu yaitu jerami padi, Kandungan N Total Tanah tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) dan Pengaruh takaran Urea terhadap kandungan N kayuapu (Salvinia molesta) yang berasal dari Desa total tanah sulfat masam dapat dilihat pada gambar Tanjung Harapan Kecamatan Alalak, pupuk 1. Kandungan N total tanah nyata meningkat anorganik : urea, SP-36, dan KCI, padi varietas dengan semakin tingginya takaran Urea, berturut- Margasari, aquades, tisue, kertas amplop, dll. turut kandungan N total tanah pada takaran Urea 0, 50 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 3. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… 75, dan 150 kg/ha adalah 0,27, 0,30 dan 0,32%. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan N Hal ini disebabkan oleh karena N total tanah total tanah dapat dilihat pada Gambar 3. Kandungan sebagian besar berasal dari Urea. Urea merupakan N total pada waktu inkubasi 4 minggu nyata paling salah satu pupuk N yang mempunyai kandungan N tinggi dibandingkan waktu inkubasi 0 dan 8 minggu. sangat tinggi yaitu sekitar 46%. Hal ini disebabkan pada waktu inkubasi bahan organik 0 minggu sumber N hanya berasal dari dalam tanah sementara N yang ada dalam jaringan bahan organik yang ditambahkan belum mengalami penghancuran. Kemudian semakin lama waktu inkubasi, jumlah N bertambah, yaitu berasal dari bahan organik yang diberikan karena sudah mengalami penghancuran atau bahkan sudah ada yang terdekomposisi hal ini terlihat pada waktu inkubasi bahan organik 4 minggu. Pada waktu inkubasi bahan organik 8 minggu akibat proses dekomposisi yang tadinya N banyak terdapat dalam bentuk organik karena proses mineralisasi berubah menjadi N anorganik yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman sehingga karena N anorganiknya telah diserap oleh tanaman maka kandungan N total tanahnya menjadi menurun. Gambar 1. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan N total tanah (%) pada awal pertumbuhan padi Figure 1. Effect of Urea doses to total N soil content (%) in the initial period of growth of paddy Gambar 2. menunjukkan pengaruh pemberian macam dan kombinasi bahan organik insitu terhadap kandungan N total tanah. Pemberian Kayu apu menghasilkan kandungan N total tanah paling tinggi, yaitu 0,32 ppm. Hal ini disebabkan oleh karena kandungan N Kayu apu paling tinggi dibandingkan dengan Purun tikus maupun Jerami padi. Kandungan N Kayu apu sebesar 1,23%, sedangkan Purun tikus dan Jerami padi kandungan nitrogennya hanya sebesar 0,94 dan 0,69%. Gambar 3. Pengaruh waktu inkubasi bahan organik terhadap kandungan N total tanah (%) pada awal pertumbuhan padi Figure 3. Effect incubation time of organik matter to total N soil content (%) in the initial period of growth of paddy Tabel 1. menunjukkan pengaruh takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan N total tanah. Pada waktu inkubasi 8 minggu terlihat bahwa kandungan N total tertinggi pada pemberian Jerami padi – Purun tikus baik pada takaran Urea 75 maupun 150 kg/ha, masing- masing kandungan N totalnya sebesar 0,40 dan Gambar 2. Pengaruh jenis bahan organik terhadap 0,44%. Pemberian Jerami padi – Purun tikus pada kandungan N total tanah (%) pada awal takaran Urea 0 kg/ha hanya sebesar 0,16%. Hal ini pertumbuhan padi menunjukkan bahwa pemberian Urea menunjukkan Figure 2. Effect of the type organic matter to total N soil faktor yang paling besar dalam menambah N total content (%) in the initial period of growth of tanah. paddy Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 51
  • 4. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P. Kandungan N tersedia Tanah Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemupukan Urea secara nyata dapat meningkatkan + kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam. Semakin besar takaran pemupukan Urea maka + semakin banyak kandungan NH4 di dalam tanah + sulfat masam. Hal ini disebabkan karena NH4 merupakan salah satu senyawa hasil hidrolisis Urea (Gambar 4). Gambar 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap + kandungan NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan padi + Figure 5. Effect of the type organic matter to NH4 content of soil (ppm) in the initial period of growth of paddy Pengaruh waktu inkubasi bahan organik + terhadap kandungan NH4 di tanah sulfat masam dapat dilihat pada gambar 6. yang menunjukkan + adanya kecenderungan penurunan kandungan NH4 dengan bertambahnya waktu inkubasi. Kandungan + NH4 berturut-turut pada waktu inkubasi 0, 4, dan 8 Gambar 4. Pengaruh takaran urea terhadap kandungan minggu adalah 35,95, 29,10 dan 28,94 ppm. Fakta + + NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: NH4 yang padi terbentuk dari hidrolisis bahan organik akan segera + Figure 4. Effect of Urea doses to NH4 content of soil mengalami proses nitrifikasi menghasilkan Nitrat (ppm) in the initial period of growth of paddy - (NO3 ), seiring dengan waktu maka semakin banyak + - NH4 yang akan berubah menjadi NO3 , sehingga Gambar 5. memperlihatkan bahwa pemberian + kandungan NH4 di dalam tanah sulfat masam kombinasi bahan organik Jerami padi – Kayuapu semakin kecil dan sebaliknya kandungan NO3 - dan Jerami padi – Purun tikus menghasilkan semakin banyak. kandungan NH4+ paling tinggi di tanah sulfat masam, secara berturut-turut perlakuan tersebut menghasilkan kandungan NH4+ sebesar 33,88 dan 35,06 ppm. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Jerami padi mempunyai kandungan selulosa paling tinggi, sehingga kombinasi dengan Kayuapu atau Purun tikus akan mempunyai proses dekomposisi yang lebih cepat dari kombinasi bahan organik lainnya. Menurut Reddy dan Delaune (2008) salah satu hasil akhir dekomposisi bahan organik adalah + NH4 , dengan demikian pemberian kombinasi Jerami padi – Kayuapu dan Jerami padi – Purun tikus pada tanah sulfat masam akan memberikan kandungan NH4+ yang tinggi. Gambar 6. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan + NH4 tanah (ppm) pada awal pertumbuhan padi + Figure 6. Effect incubation time of organik matter to NH4 content of soil (ppm) in the initial period of growth of paddy 52 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 5. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… Tabel 2. memperlihatkan bahwa pemberian Kayu kurun waktu yang sama dibandingkan Kayu apu, apu – Purun tikus dan Urea 150 kg/ha pada waktu Purun tikus dan kombinasi bahan organik lainnya. inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi kandungan + NH4 , yaitu sebesar 87,23 ppm. Hal ini disebabkan oleh karena pada perlakuan tersebut penambahan + NH4 berasal dari dua sumber yaitu dari hasil dekomposisi Kayu apu – Purun tikus pada waktu inkubasi 8 minggu dan takaran Urea paling besar yaitu 150 kg/ha. Bila membandingkan Gambar 10 dan 11 maka dapat dinyatakan bahwa penambahan + NH4 paling banyak dari pemberian Urea pada takaran 150 kg/ha (sebesar 42,63 ppm) daripada pemberian Jerami padi – Purun tikus (sebesar 35,06 ppm). - Gambar 7. menunjukkan bahwa kandungan NO3 tanah sulfat masam pada pemberian Urea 75 kg/ha lebih tinggi daripada pemberian Urea 0 kg/ha dan 150 kg/ha. Di dalam tanah, Urea akan terurai Gambar 8. Pengaruh Jenis Bahan Organik terhadap + kandungan NO3 (ppm) pada awal menjadi NH4 yang selanjutnya akan berubah pertumbuhan padi - menjadi NO3 melalui proses nitrifikasi. Pemberian - Figure 8. Effect of the type organic matter to NO3 content Urea 75 kg/ha berbeda nyata dengan pemberian of soil (ppm) in the initial period of growth of Urea 0 kg/ha karena pada pemberian Urea 0 kg/ha paddy bahan untuk proses nitrifikasi sedikit jumlahnya yang Gambar 9. menunjukkan pengaruh waktu - disebabkan tidak ada pemberian Urea (takaran 0 inkubasi bahan organik terhadap kandungan NO3 di - kg/ha). dalam tanah sulfat masam. Kandungan NO3 tanah pada waktu inkubasi 8 minggu nyata paling tinggi, - yaitu 18,49 ppm. NO3 merupakan bentuk N hasil + proses nitrifikasi dari NH4 , sehingga semakin lama - waktu inkubasi maka kandungan NO3 akan semakin tinggi karena dalam waktu inkubasi 8 minggu + - sebagian besar NH4 telah berubah menjadi NO3 . Gambar 7. Pengaruh Takaran Urea terhadap kandungan - NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi - Figure 7. Effect of Urea doses to NO3 content of soil (ppm) in the initial period of growth of paddy Pengaruh pemberian berbagai jenis bahan - organik terhadap kandungan NO3 dapat dilihat pada gambar 8. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian Jerami padi nyata lebih tinggi dari perlakuan jenis bahan organik lainnya kecuali pemberian Kayu apu – Purun tikus. Pemberian Gambar 9. Pengaruh waktu inkubasi terhadap kandungan - NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan padi Jerami padi menghasilkan kandungan NO3 Figure 9. Effect incubation time of organik matter to NO3 - sebanyak 17,48 ppm. Hal ini disebabkan Jerami content of soil (ppm) in the initial period of padi mempunyai kandungan selulosa (35,23%) growth of paddy paling tinggi daripada Kayu apu dan Purun tikus, sedangkan kandungan ligninnya paling rendah Pengaruh perlakuan takaran Urea, jenis bahan (8,97%). Kandungan selulosa yang tinggi dan lignin organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan yang rendah menyebabkan proses dekomposisi - NO3 tanah sulfat masam pada awal pertumbuhan Jerami padi akan berjalan lebih cepat, sehingga padi dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan NO3 - - akan menghasilkan NO3 yang lebih tinggi dalam tertinggi dihasilkan pada perlakuan takaran Urea 0 kg/ha, Kayu apu – Purun tikus pada waktu inkubasi Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 53
  • 6. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P. 8 minggu, yaitu sebesar 22,57 ppm. Jika hanya tidak nyata. Pada waktu inkubasi 4 dan 8 minggu - mempertimbangkan kandungan NO3 maka berturut-turut tinggi tanamannya 98,12 dan 99,08 perlakuan ini paling optimum karena tanpa cm, sedangkan pada waktu inkubasi 0 minggu penambahan Urea sudah dapat menghasilkan setinggi 96,88 cm. - kandungan NO3 paling tinggi. Pertumbuhan Tanaman Padi Pengaruh takaran Urea terhadap tinggi tanaman padi dapat dilihat pada gambar 10. Tinggi tanaman akibat pemberian Urea takaran 150 kg/ha sejak 2 MST lebih tinggi dari pemberian Urea takaran 0 dan 75 kg/ha. Hal ini disebabkan pertumbuhan tanaman padi yang terukur pada tinggi tanaman membutuhkan N dalam jumlah yang cukup. Pemberian Urea takaran 150 kg/ha menyediakan hara N yang lebih banyak daripada takaran 0 dan 75 kg/ha untuk mendukung pertambahan tinggi tanaman padi. Tabel 4. memperlihatkan bahwa tinggi tanaman padi pada pemberian bahan organik berupa Jerami padi pada 8 MST paling tinggi Gambar 11. Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi dibandingkan bahan organik lainnya serta tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST kombinasinya, yaitu setinggi 104,04 cm. Hal ini dan 8 MST. disebabkan Jerami padi mempunyai kandungan Figure 11. Effect incubation time of organik matter to high selulosa yang lebih tinggi dibandingkan Kayu apu of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP dan Purun tikus sehingga Jerami padi lebih mudah Pengaruh takaran Urea terhadap jumlah anakan terdekomposisi dan melepaskan N yang terkandung tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 di dalamnya untuk digunakan tanaman padi untuk MST dapat dilihat pada gambar 12. Jumlah anakan pertumbuhannya. meningkat paling tinggi pada 4 MST pada semua takaran Urea dan menunjukkan kecenderungan stabil setelah 6 MST. Sejak 2 MST pemberian Urea 150 kg/ha menghasilkan jumlah anakan tertinggi sampai pada 8 MST. Hal ini menunjukkan pemberian Urea 150 kg/ha mampu mencukupi kebutuhan hara N bagi pembentukan anakan tanaman padi. Gambar 10. Pengaruh takaran urea terhadap tinggi tanaman padi (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST Figure 10. Effect of Urea doses to high of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP Pengaruh waktu inkubasi terhadap tinggi Gambar 12. Pengaruh takaran urea terhadap jumlah tanaman padi dapat dilihat pada gambar 11. Sejak 2 anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST sampai 8 MST terlihat bahwa perlakuan waktu MST inkubasi 4 dan 8 minggu nyata lebih tinggi daripada Figure 12. Effect of Urea doses to the number of tillers perlakuan waktu inkubasi 0 minggu. Namun, bila paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP dilihat perbedaan tinggi tanaman padi pada 8 MST 54 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 7. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… Tabel 5. memperlihatkan pengaruh jenis bahan SIMPULAN organik terhadap jumlah anakan tanaman padi pada 1. Pemberian urea dengan beberapa takaran, 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Jumlah anakan kombinasi bahan organik dan waktu inkubasi tanaman padi pada 8 MST paling banyak pada bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan pemberian Kayu apu, yaitu sebanyak 10,72. Hal ini nitrogen tanah. Interaksi takaran urea 150 kg/ha disebabkan oleh karena Kayu apu mempunyai dengan kayuapu-purun tikus yang diinkubasi 8 kandungan N yang paling tinggi (1,23%) + minggu dapat meningkatkan kandungan NH4 dibandingkan dengan Purun tikus dan Jerami padi. hingga 87,23 ppm sedangkan interaksi tanpa Kandungan N yang tinggi diharapkan dapat diberi urea dengan kayuapu-purun tikus yang mencukup kebutuhan hara N bagi pembentukan diinkubasi 8 minggu dapat meningkatkan anakan tanaman padi. - kandungan NO3 hingga 22,57 ppm. Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah 2. Interaksi takaran 150 kg urea/ha dengan anakan tanaman padi pada 2 MST, 4 MST, 6 MST kayuapu-purun tikus yang diinkubasi selama 4 dan 8 MST dapat dilihat pada gambar 13. Pengaruh minggu dapat meningkatkan jumlah anakan waktu inkubasi hanya nyata berbeda pada jumlah hingga 16. anakan pada 2 MST, yaitu masing-masing waktu inkubasi 0, 4 dan 8 minggu adalah 5,26, 5,93 dan 6,81. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dekomposisi DAFTAR PUSTAKA bahan organik berlangsung intensif sampai pada 4 MST, sehingga pelepasan hara yang dikandung Alihamsyah, Trip, M. Sarwani, A. Jumberi, I. Ar-Riza, oleh bahan organik menjadi lebih banyak. Hara Izzudin N., H. Sutikno. 2003. Lahan Pasang Surut Pendukung Ketahanan Pangan dan yang terlepas dari bahan organik akan diserap oleh Sumber Pertumbuhan Agribisnis. Balai tanaman padi untuk pembentukan anakannya. penelitian Pertanian Lahan Rawa. Pusat Tabel 6. menunjukkan pengaruh takaran Urea, Penelitian dan Pengembangan Tanah dan jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap jumlah anakan tanaman padi. Jumlah anakan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. 53 hal. tanaman padi mengalami peningkatan pada Anwar, Khairil. 2006. Peningkatan Kualitas Tanah pemberian Urea takaran 75 kg/ha. Bila takaran Urea Sawah dan Air Buangan di saluran Drainase dinaikkan (150 kg/ha) tampak bahwa pertambahan pada Tanah Sulfat Masam. Disertasi Sekolah anakan tanaman padi tidak sebanyak pada Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. pemberian Urea 75 kg/ha. Ini mengindikasikan bahwa jumlah anakan tanaman padi optimal pada Balittra. 2007. Konservasi Lahan Pasang Surut pemberian Urea 75/ha. dengan Teknologi Tradisional "Tepulikampar" dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa; 29(2). Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi kedua. UI Press. 697 hal. Reddy, K.R. dan R. D. Delaune, 2008. Biogeochemistry of Wetlands Sience and Applications. CRP Press. USA. Hal 257-323 Gambar 13. Pengaruh waktu inkubasi terhadap jumlah anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST Figure 13. Effect incubation time of organik matter to the number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP. Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 55
  • 8. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P. Tabel 1. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan N total tanah (%) pada awal pertumbuhan tanaman padi Table 1. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the total N soil content (%) in the initial period of growth of paddy Takaran Waktu Inkubasi Jenis Bahan Organik Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu Jerami 0,23 qrstu 0,30 fghijklmno 0,23 pqrst Purun tikus 0,40 abc 0,34 cdefghijkl 0,25 nopqrst Kayu apu 0,30 jhigklmnopq 0,35 cdefghij 0,22 rstu 0 kg / Ha Jerami-Purun tikus 0,22 rstu 0,23 qrstu 0,16 u Jerami-Kayu apu 0,25 0pqrst 0,32 defghijklmn 0,28 jklmnopqr Kayu apu-Purun tikus 0,34 cdefghijkl 0,36 bcdefghi 0,23 pqrst Jerami-Kayu apu-Purun 0,27 lmnopqrs 0,24 opqrst 0,27 lmnopqrs tikus Jerami 0,32 defghijkl 0,37 abcdef 0,24 opqrst Purun tikus 0,27 lmnopqrs 0,28 jklmnopq 0,30 fghijklmnop Kayu apu 0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,39 abcd 75 kg / Ha Jerami-Purun tikus 0,29 hijklmnopq 0,37 bcdefg 0,40 abc Jerami-Kayu apu 0,26 mnopqrs 0,29 klmnopqr 0,27 lmnopqrs Kayu apu-Purun tikus 0,26 mnopqrs 0,33 cdefghijklm 0,29 ijklmnopqr Jerami-Kayu apu-Purun 0,27 lmnopqrs 0,31 efghijklmno 0,37 bcdefg tikus Jerami 0,26 mnopqrs 0,41 ab 0,26 mnopqrs Purun tikus 0,20 stu 0,30 fghijklmno 0,29 hijklmnopq Kayu apu 0,37 bcdefg 0,32 defghijklmn 0,37 abcdef 150 kg / Ha Jerami-Purun tikus 0,37 bcdefg 0,36 bcdefgh 0,44 a Jerami-Kayu apu 0,34 cdefghijkl 0,37 bcdefg 0,24 pqrst Kayu apu-Purun tikus 0,28 klmnopqr 0,39 abc 0,19 tu Jerami-Kayu apu-Purun 0,26 klmnopqr 0,34 bcdefghijk 0,38 abcd tikus Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% 56 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 9. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… + Tabel 2. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NH4 (ppm) pada awal pertumbuhan tanaman padi + Table 2. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NH4 content of soil (ppm) in the initial period of growth of paddy Takaran Waktu Inkubasi Jenis Bahan Organik Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu Jerami 21,37 opqrstuvw 16,75 tuvw 21,34 opqrstuvw Purun tikus 43,03 defghijk 17,49 stuvw 18,38 rstuvw Kayu apu 18,35 rstuvw 25,09 mnopqrstuvw 20,99 opqrstuvw 0 kg / Ha Jerami-Kayu apu 15,52 uvw 20,15 qrstuvw 23,08 opqrstuvw Jerami-Purun tikus 25,26 mnopqrstuvw 14,69 uvw 20,00 qrstuvw Kayu apu-Purun tikus 10,84 w 18,95 rstuvw 10,72 w Jerami-Kayu apu-Purun 12,89 v w 12,16 vw 19,46 rstuvw tikus Jerami 28,30 klmnopqrstu 14,70 uvw 26,08 lmnopqrstuv Purun tikus 34,53 ghijklmnopq 22,76 opqrstuvw 48,44 bcdefg Kayu apu 34,39 ghijklmnopq 28,30 klmnopqrs 26,92 lmnopqrstuv 75 kg / Ha Jerami-Kayu apu 47,59 bcdefg 31,92 ijklmnopqrs 34,40 hijklmnopq Jerami-Purun tikus 41,71 ef ghijk 21,76 opqrstuvw 47,28 bcdefgh Kayu apu-Purun tikus 31,70 ijklmnopqrs 26,93 lmnopqrstuv 16,11 tuvw Jerami-Kayu apu-Purun 35,68 fghijklmnop 31,68 ijklmnopqrs 40,79 fghijkl tikus Jerami 57,23 bcd 38,33 fghijklmn 35,83 fghijklmno Purun tikus 49,31 bcdef 24,20 nopqrstuvw 30,89 klmnopqrst Kayu apu 28,63 klmnopqrstu 39,53 fghijklm 26,22 lmnopqrstuv 150 kg / Ha Jerami-Kayu apu 60,75 b 38,72 fghijklmn 43,40 cdefghij Jerami-Purun tikus 55,59 bcde 32,68 hijklmnopqr 45,99 cdef ghi Kayu apu-Purun tikus 57,43 bc 20,87 pqrstuvw 87,23 a Jerami-Kayu apu-Purun 44,88 cdefghij 39,40 f ghijklm 38,22 fghijklmn tikus Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 57
  • 10. Afiah Hayati, Abd Syukur, Bambang H.S., dan Benito Heru P. - Tabel 3. Pengaruh Takaran Urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap kandungan NO3 (ppm) pada awal pertumbuhan tanaman padi - Table 3. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the to NO3 content of soil (ppm) in the initial period of growth of paddy Takaran Waktu Inkubasi Jenis Bahan Organik Urea 0 Minggu 4 Minggu 8 Minggu Jerami 13,67 lmnopqrs 17,29 bcdefghijkl 19,61 abcdef Purun tikus 10,79 rstu 8,86 u 15,91 fghijklmno Kayu apu 13,83 klmnopqrs 15,18 hijklmnopq 18,84 abcdefghi 0 kg / Ha Jerami-Purun tikus 12,94 mnopqrst 14,76 ijklmnopqr 20,08 abcd Jerami-Kayu apu 11,69 pqrstu 9,46 tu 16,08 defghijklmno Kayu apu-Purun tikus 16,20 cdefghijklmno 9,13 tu 22,57 a Jerami-Kayu apu-Purun 12,39 nopqrstu 15,18 hijklmnopq 16,37 cdefghijklmn tikus Jerami 15,17 hijklmnopq 18,62 abcdefghi 18,61 abcdefghi Purun tikus 9,20 tu 14,93 ijklmnopq 20,24 abc Kayu apu 15,31 hijklmnop 11,74 pqrstu 19,49 abcdefg 75 kg / Ha Jerami-Purun tikus 12,58 nopqrstu 18,06 bcdefghij 19,16 abcdefgh Jerami-Kayu apu 13,68 lmnopqrs 12,15 opqrstu 20,09 abcd Kayu apu-Purun tikus 17,04 bcdefghijkl 15,76 fghijklmnop 18,07 bcdefghij Jerami-Kayu apu-Purun 13,91 klmnopqrs 15,72 fghijklmnop 17,17 bcdefghijkl tikus Jerami 14,23 jklmnopqr 21,02 ab 19,14 abcdefgh Purun tikus 15,36 hijklmnop 16,68 cdefghijklm 15,46 ghijklmnop Kayu apu 17,66 bcdefghijkl 10,21 stu 18,62 abcdefghi 150 kg / Ha Jerami-Purun tikus 11,25 qrstu 10,05 stu 17,86 bcdefghijk Jerami-Kayu apu 16,01 defghijklmno 9,20 tu 20,02 abcde Kayu apu-Purun tikus 15,98 efghijklmno 17,50 bcdefghijkl 17,49 bcdefghijkl Jerami-Kayu apu-Purun 14,02 jklmnopqrs 9,13 tu 17,40 bcdefghijkl tikus Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% Tabel 4. Pengaruh jenis bahan organik terhadap tinggi tanaman (cm) pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Table 4. Effect of the type organic matter to high of paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP Tinggi Tanaman (cm) Jenis Bahan Organik 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST Jerami 69.63 a 88.41 a 98.94 ab 104.04 a Purun tikus 71.23 a 90.24 a 102.37 a 100.45 ab Kayu apu 71.47 a 89.66 a 98.19 abc 100.70 ab Jerami - Purun tikus 63.92 b 83.69 b 91.14 d 93.22 c Jerami - Kayu apu 67.94 ab 87.42 ab 97.71 abc 100.93 ab Kayu apu - Purun tikus 70.90 a 87.07 ab 93.62 bcd 95.89 bc Jerami - Kayu apu - Purun tikus 70.66 a 87.16 ab 92.92 cd 90.95 c Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% 58 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 11. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Insitu…… Tabel 5. Pengaruh jenis bahan organik terhadap jumlah anakan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST Table 5. Effect of the type organic matter to the number of tillers paddy (cm) at 2, 4, 6 and 8 WAP Jumlah Anakan Jenis Bahan Organik 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST Jerami 4.67 d 7.50 e 7.78 e 7.83 b Purun tikus 5.78 c 8.94 c 9.67 c 9.83 a Kayu apu 6.17 bc 9.44 ab 10.17 bc 10.72 a Jerami - Purun tikus 6.61 b 9.94 ab 10.89 a 10.22 a Jerami - Kayu apu 5.11 d 8.17 d 8.61 d 8.67 b Kayu apu - Purun tikus 7.17 a 10.44 a 10.44 ab 10.56 a Jerami - Kayu apu - Purun tikus 6.50 b 9.94 b 10.17 bc 9.94 a Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% Tabel 6. Pengaruh takaran urea, jenis bahan organik dan waktu inkubasi terhadap jumlah anakan pada 6 MST Table 6. Effect of Urea dose, type of organic matter and the time of incubation of the number of tillers paddy (cm) at 6 WAP Takaran Urea Takaran Jenis Bahan Organik Urea 0 kg/Ha 75 kg/Ha 150 kg/Ha Jerami 5.00 rs 9.00 jklmn 9.00 jklmn Purun tikus 7.50 mnopq 15.50 ab 15.50 ab Kayu apu 0 Minggu 7.00 nopqr 12.50 defg 12.50 defg Jerami-Purun tikus 4.50 s 14.00 abcd 14.00 abcd Jerami-Kayu apu 4.50 s 8.50 klmno 8.50 klmno Kayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 13.50 bcde 13.50 bcde Jerami-Kayu apu-Purun tikus 5.00 rs 13.00 cdef 13.00 cdef Jerami 8.50 klmno 8.00 lmnop 10.50 ghijk Purun tikus 6.00 pqrs 9.00 jklmn 10.00 hijkl Kayu apu 4 Minggu 7.50 mnopq 12.00 defgh 11.50 efghi Jerami-Purun tikus 7.50 mnopq 9.00 jklmn 12.00 defgh Jerami-Kayu apu 8.00 lmnop 10.00 hijkl 12.00 defgh Kayu apu-Purun tikus 7.50 mnopq 7.50 mnopq 16.00 a Jerami-Kayu apu-Purun tikus 8.50 klmno 11.00 fghij 15.00 abc Jerami 5.50 qrs 6.00 pqrs 11.00 fghij Purun tikus 7.00 nopqr 8.50 klmno 13.00 cdef Kayu apu 8 Minggu 7.00 nopqr 11.00 fghij 12.50 defg Jerami-Purun tikus 11.00 fghij 14.00 abcd 13.50 bcde Jerami-Kayu apu 6.50 opqrs 10.00 hijkl 9.50 ijklm Kayu apu-Purun tikus 6.50 opqrs 12.00 defgh 12.00 defgh Jerami-Kayu apu-Purun tikus 7.00 nopqr 11.00 fghij 11.00 fghij Ket. : Angka-angka diikuti oleh huruf sama tidak berbeda nyata pada uji t dengan tingkat kepercayaan 95% Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 59