Dokumen tersebut membahas tentang tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan pengertian, jenis, kandungan gizi, asal usul, produksi, dan budidaya tanaman pangan tersebut di Indonesia. Budidaya padi sawah dan gogo dibahas secara rinci meliputi persiapan lahan, pemilihan benih, cara tanam, pemupukan, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen
1. Tanaman Pangan
• Pengertian: adalah segala sesuatu
yang bersumber dari sumber hayati
dan air baik yang diolah maupun
yang tidak diolah.
• Batasan: adalah kelompok tanaman
sumber karbohidrat dan protein,
lemak, vitamin dan mineral yang
bermanfaat, namun secara sempit
dibatasi pada tanaman berumur
semusim.
3. Tanaman Pangan Unggul
• Kelompok Serealia (padi dan
jagung)
• Kelompok Legum (Kacang
tanah,kedelai dan kacang hijau)
• Kelompok Umbi (ubi kayu dan ubi
jalar)
• Kelompok tanaman potensial
(talas)
4. Kandungan Gizi Beberapa Tanaman Pangan (Per
100 Gram Bahan dapat Dimakan
komoditas Air(g) Protein(g) Karbohidrat(g) Lemak(g) Serat (g)
Padi (beras) 12 7,5 77,4 1,9 0,9
Jagung 10 10 70 4,5 2
Ubi kayu 6,2 1,8 92,5 0,3 2,5
Ubi Jalar 70 5 85,8 1 3,3
Kedelai 10 35 32 18 4
Kacang tanah 5,4 30,4 11,7 47,7 2,5
Kacang hijau 10 22 60 1 4
Talas 70 1,1 26 - 1,5
5. ASAL USUL TANAMAN PADI (Oryza
sativa L.)
• Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput
berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari
dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan
subtropis.
• Terdapat 25 spesies Oryza namun yang sering
dibudidayakan adalah O. sativa dengan dua
subspesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam
di Indonesia dan Sinica (padi cere).
• Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering
(gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi
sawah di dataran rendah yang memerlukan
penggenangan.
6. Urutan Negara Produsen Padi
Dunia
No. Negara Produksi (%)
1 Cina 31
2 India 20
3 Indonesia 9
Urutan Negara Pengeksport Padi
Dunia
No. Negara Eksport (%)
1 Thailan 26
2 Vietnam 15
3 Amerika Serikat 11
Urutan Negara importer Padi Dunia
No. Negara Import (%)
1 Indonesia 14
2 Banglades 4
3 Brazil 3
7. Klasifikasi botani tanaman padi
adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp
8. Ditinjau dari Budidaya Padi
dibagi:
• Padi Sawah : Penanaman padi dengan
melakukan penggenangan selama pertumbuhan
• Padi Gogo : Budidaya padi dilahan kering
9. Budidaya Padi Sawah
• Penyiapan lahan
• Pemilihan benih
• Penyemaian
• Cara Tanam
• Pemupukan
• Pemeliharaan Tanaman
14. Pemupukan
No Jenis Pupuk Waktu aplikasi
I
Waktu
aplikasi II
Waktu aplikasi III
1 200Kg Urea 100Kg (14Hst) 50Kg (30Hst) 50Kg Pada saat
primodia bunga
2 100Kg SP-
36
100Kg (14Hst)
3 100Kg KCl 100 Kg(14Hst)
15. Metode Pemberian Air pada padi
sawah
No Umur/ Fase Tanam Pemberian Air
1 Tanam-3HST Kondisi tanah macak-macak
2 4HST-10HST Diairi setinggi 2-5 cm
3 11 HST- menjelang
berbunga
Air dipetakan dibiarkan mongering
sendiri (5-6 hari). Setelah kering diairi
setinggi 5cm kemudian dibiarkan
mongering sendiri.
4 Fase berbunga-10HSP Diairi terus menerus setinggi 5cm
5 10HSP-Panen Petakan dikeringkan
21. Budidaya Padi gogo
• Penyiapan lahan : dilakukan
pembajakan dengan kedalaman
20-30 cm
• Pemilihan benih : dibutuhkan
50kg/ha lahan
• Penyemaian
• Cara Tanam : penanaman
dilakukan dengan jarak antar
baris 40-50cm dan dalam barisan
20cm
22. Pemupukan
No Jenis Pupuk Waktu aplikasi I Waktu aplikasi
II
Waktu aplikasi III
1 250Kg Urea 100Kg (14Hst) 75Kg (35-
49Hst)
50Kg Pada saat
primodia bunga (70 Hst)
2 150Kg SP-36 150Kg (14Hst)
3 100Kg KCl 100 Kg(14Hst)
25. Panen dan Pasca Panen Padi
• Waktu Panen dilakukan 30-40 hari
setelah tanaman berbunga merata
dan kadar air gabah 23-25%
• Panen dilakukan dengan cara
dipotong dengan sabit
• Perontokan dilakukan dengan cara
digebot atau dengan alat thresher
• Pembersihan
• Pengeringan
• penyimpanan
27. PTT (PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU)
PADI SAWAH
• Terpadu ; bukan merupakan teknologi maupun paket
teknologi tetapi merupakan suatu pendekatan agar
sumberdaya tanaman, tanah dan air dapat dikelola
dengan sebaik-baiknya secara terpadu.
• Sinergis ; memanfaatkan teknologi pertanian yang
sudah dikembangkan dan diterapkan dengan
memperhatikan unsur keterkaitan sinergis antar
teknologi.
• Spesifik lokasi ; memperhatikan kesesuaian
teknologi dengan lingkungan fisik maupun sosial
budaya dan ekonomi pertanian setempat.
• Partisipatif ; petani turut berperan serta dalam
memilih dan menguji teknologi yang sesuai dengan
kemampuan petani dan kondisi setempat melalui
proses pembelajaran dalam bentuk laboratorium
lapangan.