SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333
9
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN
TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU
The Effect of Humic Substance and Green Manure on Soil Physical Properties
and Cassava Production
Dwi Putro Tejo Baskoro
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
ABSTRACT
A study about the effect of humic substance and green manure on soil physical characteristics and cassava production
was conducted on a Sandy loam soil in Sukadana-East Lampung. Humic substance was obtained from Proper Humic,
whereas green manure was obtained from crop residue and weed surrounding the experimental site. Humic substance applied
was 15 liters ha-1
and green manure applied was 2 tons ha-1
. The result of the experiment indicated that in general, humic
substance and green manure applied had no significant effect on soil physical characteristics. However, there was a tendency
that water content at field capacity (pF 2.54) and water available capacity increased as humic substance and green manure
were applied. Similar tendency was also observed for water retained in soil where field soil water content at 7 consecutive no-
raindays was slightly higher at soil with humic substance and green manure. With the application of humic substance and
green manure, soil could hold water in a longer time. The effect of green manure on field soil water content was, however,
slightly better than that of humic substance. Nevertheless, application of humic substance 15 l ha-1
increased significantly
cassava growth and production and the effect was better than those from green manure with the dosage of 2 ton ha-1
.
Key words: cassava production, humic substance, water retention
PENDAHULUAN
Usaha pengembangan pertanian pada saat ini
umumnya dilakukan pada tanah-tanah marginal dengan
kualitas tanah baik fisik, kimia, maupun biologi yang
kurang mendukung. Hal ini menyebabkan banyak usaha
pertanian di lahan-lahan tersebut mengalami kegagalan.
Usaha perbaikan kualitas tanah sudah banyak dilakukan
diantaranya yang sudah umum dilakukan adalah dengan
pemberian bahan organik. Penggunaan bahan organik pada
lahan-lahan marginal dengan masalah utama sifat fisik
tanah yang tidak baik seperti kepadatan dan ketahanan
penetrasi yang tinggi serta retensi air yang rendah
umumnya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan penggunaan pupuk yang hanya ditujukan untuk
perbaikan sifat kimia. Hal ini karena pemberian bahan
organik tidak tidak saja dapat menyumbangkan N, P, K dan
unsur hara lainnya (Suntoro et al., 2001), tetapi juga dapat
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah (Allison, 1973).
Bahan organik berperan dalam proses agregasi dan
granulasi sehingga terbentuk agregat tanah yang stabil dan
struktur tanah yang remah dan ringan (Emerson et. al.,
1986). Demikian pula, aerasi tanah menjadi lebih baik
karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat
terbentuknya agregat. Bahkan pada konsentrasi yang
rendahpun bahan organik merupakan bahan utama yang
merangsang terjadinya proses agregasi yang pada
gilirannya akan memperbaiki struktur dan kemampuan
tanah memegang air (Smith dan Elliot, 1990; Kay dan
Angers, 2000).
Pengaruh positif bahan organik terhadap sifat sifat
tanah seperti diuraikan diatas terjadi karena peranan
komponen-komponennya. Salah satu komponen bahan
organik yang menentukan peranan bahan organik terhadap
sifat fisik tanah adalah bahan humat. Kandungan bahan
humat dalam bahan organik tanah tergolong tinggi, bahkan
dapat mencapai 80% (Stevenson and Cole, 1999). Bahan
humat merupakan komponen bahan organik yang mewakili
fraksi humus yang paling aktif dan dapat berinteraksi
dengan partikel tanah melalui pengikatan dengan gugus
aktifnya. Senyawa ini mempunyai gugus fungsional yang
dapat melakukan ikatan dengan mineral tanah. Reaksi
antara mineral tanah dengan bahan humat akan mendorong
terjadinya agregasi dan pembentukan agregat yang stabil.
Bahan humat juga memiliki kemampuan untuk
menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi
pada organisme hidup dalam tanah. Menurut Busyra
(1992), bahan humat dapat meningkatkan KTK tanah,
mengurangi kejenuhan Al, meningkatkan C-organik tanah,
dan meningkatkan ketersediaan fosfor. Di samping itu,
bahan humat juga dapat meningkatkan masukan (uptake)
nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk tersedia serta
menstimulasi peningkatan aktivitas mikrobiologi tanah
yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar tanaman.
Keterkaitan yang erat antara bahan organik dan bahan
humat juga ditunjukkan oleh Utami dan Handayani (2003)
yang menunjukkan bahwa budidaya organik nyata
Baskoro, D. P. T. 2010.Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman terhadap sifat fisik tanah dan produksi ubi kayu.
J. Tanah Lingk., 12 (1):9-14
Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro)
10
meningkatkan kandungan bahan humat dalam tanah dan
peningkatan ini berpengaruh nyata dalam meningkatkan
daya memegang air (water holding capacity) dan dalam
memperbaiki struktur tanah melalui penambahan koloid
tanah.
Dengan latar belakang tersebut di atas maka
dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengungkapkan peranan bahan humat terhadap perbaikan
beberapa sifat fisik tanah dan pertumbuhan serta produksi
tanaman ubi kayu. Sebagai pembanding dibuat juga
perlakuan kompos yang dibuat dari sisa-sisa tanaman dan
gulma setempat.
BAHAN DAN METODE
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukadana,
Lampung Timur, sekitar 80 km sebelah timur Bandar
Lampung pada Februari – Oktober 2009. Lokasi penelitian
mempunyai curah hujan tahunan berkisar 1750-2500 mm
dan suhu rata-rata 28.5o
C dengan musim kering yang jelas
(Tipe iklim D2 menurut klasifikasi Oldeman dengan bulan
kering umumnya terjadi antara Juni sampai Oktober).
Analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Fisika dan
konservasi Tanah dan Air, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB.
Rancangan dan Pelaksanaan Percobaan
Percobaan dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3
perlakuan, yaitu K (Kontrol), B (bahan humat dengan dosis
1.2 cc batang-1
setara dengan 15 liter ha-1
), dan M (kompos
dosis 160 gram batang-1
atau setara dengan 2 ton ha-1
).
Masing-masing perlakuan di lakukan ulangan 3 kali
sehingga jumlah satuan percobaan adalah 9 satuan
percobaan. Bahan humat yang digunakan merupakan bahan
humat komersial.
Ubi kayu ditanam dengan jarak tanam 100 x 80 cm2
(setara dengan pupulasi 12500 batang per hektar). Ubi kayu
yang ditanam adalah jenis Kasesat. Untuk setiap plot
terdiri dari 80 batang ubi kayu (10 baris x 8 pohon) dengan
ukuran 10 m x 8 m. Baik bahan humat maupun kompos
diberikan pada saat tanaman ubikayu berumur 4 minggu.
Bahan humat yang digunakan adalah bahan humat
komersial, sedangkan kompos dibuat dari sisa-sisa tanaman
dan gulma yang ada disekitar lokasi percobaan. Pemberian
bahan humat di lakukan dengan menyiramkan langsung ke
tanah sekitar batang dengan radius sekitar 30 cm setelah
sebelumnya diencerkan dengan air (rasio 1 : 100). Kompos
sisa tanaman juga diberikan dengan menyebarkan di
permukaan tanah disekitar batang. Selain bahan humat dan
kompos sebagai perlakuan, pupuk NPK-Phonska sebagai
pupuk dasar juga diberikan dengan dosis 300 kg per ha.
Pada saat tanaman berumur sekitar 7 bulan
(beberapa hari menjelang panen, sekitar 24 bulan setelah
aplikasi) tanah diambil contohnya untuk dilakukan analisis
terhadap beberapa sifat fisik tanah (bobot isi, porositas dan
sifat retensi air tanah). Pada saat yang sama juga dilakukan
pengukuran lingkar batang. Pengukuran bobot isi dilakukan
dengan menggunakan metode gravimetrik. Analisa sifat
retensi air tanah dilakukan dengan menggunakan ”pressure
dan membrane plate apparatus”. Data produksi diperoleh
dengan menimbang semua hasil panen ubikayu per
petaknya.
Di samping sifat fisik tanah tersebut di atas, kadar
air lapang tanah saat tidak ada hujan selama 7 hari berturut-
turut juga dimonitor. Pengukuran ini dilakukan pada bulan
Juni setelah sebelumnya ada hujan cukup deras.
Pengukuran di lakukan dengan mengambil contoh tanah
pada kedalaman 0 – 15 cm dan 15 – 30 cm, dan langsung
dibungkus dengan aluminium foil untuk mencegah
penguapan.
Analisa Statistik
Data hasil pengamatan dianalisa dengan
menggunakan “One-way Analysis of Variance” (ANOVA).
Untuk mengetahui perbedaan yang mana antar perlakuan
yang berbeda nyata dilakukan uji lanjutan dengan
menggunakan “Tuckey test” atau uji beda nyata jujur
(BNJ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Umum Tanah Penelitian
Penanaman ubi kayu (singkong) di lahan percobaan
telah diterapkan secara konsisten selama puluhan tahun
sejak tahun 1970. Teknik pengolahan tanah dan penanaman
yang diterapkan adalah dengan cara di bajak 1 kali, lalu di
tanam ubi kayu, dan setelah tanaman berumur sekitar 1-2
bulan, dilakukan penggemburan tanah sekaligus
pembersihan gulma dan pembumbunan. Karakteristik
umum tanah (tekstur dan bahan organik) pada lahan
percobaan tersebut disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik umum tanah di lokasi penelitian
Sifat tanah
Lahan Kebun Singkong
0 – 15 cm 15 – 30 cm
Kadar Pasir (%) 68 64
Kadar Debu (%) 17 19
Kadar Liat (%) 15 17
Kelas Tekstur
Lempung
Berpasir
Lempung
berpasir
Bahan C-Organik (%) 1.27 1.04
Kapasitas Tukar kation (cmol
kg-1
) 7.5 6.2
Bobot Isi 1.21 1.23
KA Kapasitas lapang (%-vol) 33.6 33.0
Kapasitas air tersedia (%-vol) 9.1 8.3
Tabel 1 menunjukkan bahwa lahan percobaan
mempunyai tekstur yang tergolong lempung berpasir, baik
pada kedalaman 0-15 cm dan 15 – 30 cm. Kandungan
bahan organik tergolong rendah di lapisan atas dan sangat
rendah di lapisan bawah. Kapasitas tukar kation tergolong
rendah baik di lapisan atas maupun lapisan bawah.
Kemampuan tanah memegang air tergolong rendah yang
Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333
11
ditunjukkan oleh kadar air kapasitas lapang dan kapasitas
air tersedia yang rendah.
Bobot Isi dan Porositas Tanah
Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos
terhadap bobot isi dan porositas tanah disajikan pada
Tabel 2. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pemberian
bahan humat dan kompos yang diujikan tidak berpengaruh
nyata terhadap bobot isi tanah, ruang pori total dan pori
drainase tanah.
Tabel 2. Pengaruh perlakuan terhadap bobot isi, pori total dan pori drainase tanah
Perlakuan
Bobot Isi Pori Total Pori Drainase Pori Pemegang Air
……(gram cm-3
)…… . . . . . . . . . ………………….( %-vol)…. . . . . . . . . ………………………
Lap I Lap II Lap I Lap II Lap I Lap II Lap I Lap II
Kontrol 1.22 a 1.24 a 53.6 a 52.8 a 20.4 a 20.4 a 33.2 a 32.4 a
Bahan Humat 1.19 a 1.20 a 54.7 a 54.3 a 20.2 a 19.5 a 35.4 a 33.8 a
Kompos 1.18 a 1.18 a 55.1 a 55.1 a 19.5 a 21.0 a 34.2 a 34.0 a
Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda yata pada selang kepercayaan 95 %
Lap I = Lapisan atas (0 – 15 cm), Lap II = Lapisan Bawah (15 – 30 cm)
Banyak hasil penelitian mendapatkan bahwa
pemberian bahan organik berupa kompos ataupun sisa-sisa
tanaman akan memperbaiki secara nyata kualitas sifat fisik
tanah. Peningkatan kadar bahan organik dalam tanah akan
diikuti oleh meningkatnya prorositas tanah dan menurunnya
bobot isi tanah (Larson dan Clapp, 1984). Sementara itu
Tryono (2007) mendapatkan bahwa pemanfaatan sisa-sisa
tanaman dan gulma nyata meningkatkan kandungan C-
organik tanah, yang selanjutnya berpengaruh terhadap sifat-
sifat fisik tanah. Pada penelitian ini, kondisi tersebut tidak
begitu terlihat nyata. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
perbaikan struktur tanah memerlukan waktu yang cukup
lama. Selang waktu antara pemberian bahan humat dan
kompos dengan saat pengambilan contoh tanah yang
relative singkat (5 bulan) belum cukup untuk proses
pembentukan struktur tanah yang stabil setelah tanah
hancur karena pengolahan. Abdurahman et al. (1985)
mendapatkan bahwa pengaruh pemberian sisa-sisa tanaman
terhadap sifat fisik tanah cukup nyata setelah dua tahun. Di
samping itu, dosis kompos sisa tanaman yang diberikan
juga tampaknya masih terlalu rendah, sehingga peningkatan
kandungan C-organik tanah masih belum nyata.
Kemampuan Retensi Air Tanah
Pengaruh pemberian bahan humat terhadap sifat
retensi air tanah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa pemberian bahan humat tidak
berpengaruh nyata dalam meningkatkan kemampuan tanah
menahan air. Walaupun tidak nyata, terdapat
kecenderungan bahwa kadar air kapasitas lapang sedikit
lebih tinggi pada perlakuan bahan humat dan kompos
dibandingkan dengan kontrol.
Tabel 3. Pengaruh perlakuan terhadap kadar air kapasitas lapang
dan air tersedia
Perlakuan
Kadar Air Kapasitas
Lapang
( %-vol )
Kapasitas Air Tersedia
( %-vol )
Lap I Lap II Lap I Lap II
Kontrol 33.2 a 32.4 a 9.2 a 8.8 a
Bahan Humat 34.5 a 34.8 a 10.1 a 10.8 a
Kompos 35.6 a 34.1 a 10.9 a 9.8 a
Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %
Lap I = Lapisan atas (0 – 15 cm), Lap II = Lapisan Bawah
(15 – 30 cm)
Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada tanah lapisan
atas, pemberian kompos sisa tanaman memberikan
pengaruh yang sedikit lebih baik dibandingkan bahan
humat, sedangkan pada tanah lapisan bawah terjadi
sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa pada lapisan atas,
fungsi kompos sisa tanaman yang disebar dipermukaan
dapat juga bertindak sebagai mulsa sehingga memberikan
efek perlindungan terhadap tanah lebih baik.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar air
tanah di lapang cenderung lebih tinggi pada tanah yang
diberi bahan humat dan kompos dibandingkan dengan tanah
kontrol dan tanah yang diberi asam humat, walaupun
tampaknya pengaruh pemberian kompos sisa tanaman
sedikit lebih baik (Gambar 1). Hal ini terjadi karena
pemberian kompos sisa tanaman dengan cara disebar
dipermukaan juga dapat berfungsi sebagai mulsa yang
dapat melindungi tanah dari panas matahari. Oleh karena
itu proses kehilangan air karena evaporasi akan terhambat
dan kadar air cenderung lebih tinggi.
Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro)
12
Gambar 1. Kadar air lapang pada 7 hari berturut-turut tanpa hjan pada tanah lapisan atas (A) dan pada tanah lapisan bawah (B)
(Catatan : pengamatan kadar air lapang pada 0 HSH dilakukan sekitar 2-3 jam setelah hujan)
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos
tanaman terhadap lingkar batang dan produksi tanaman ubi
kayu disajikan pada Tabel 4. Pemberian asam humat dan
kompos akan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Lingkar
batang tanaman ubi kayu nyata lebih besar pada perlakuan
bahan humat dan kompos sisa tanaman di bandingkan
kontrol. Demikian juga pengaruh perlakuan terhadap
produksi ubi kayu. Pemberian bahan humat dan kompos
sisa tanaman menghasilkan ubi kayu yang lebih baik
dibandingkan kontrol. Tingkat kepadatan (bobot isi) yang
lebih kecil serta fluktuasi kadar air tanah yang lebih rendah
pada perlakuan bahan humat dan kompos tampaknya
berperan dalam menentukan pertumbuhan dan produksi
tanaman yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh
Hoffman dan Jungk (1995), tanah dengan bobot isi rendah
dan porositas tinggi dapat merangsang pertumbuhan akar
sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman cenderung
lebih baik. Di samping itu, kadar air lapang yang relatif
tetap terjaga pada tanah dengan bahan humat dan kompos
sisa tanaman menyebabkan ketahanan penetrasi tanah tetap
rendah sehingga perkembangan akar tetap tidak terganggu.
Pada tanah yang sama, semakin tinggi kadar air tanah,
ketahanan penetrasi tanah semakin rendah. Hal ini terkait
dengan menurunnya kohesi antar partikel tanah seiring
dengan meningkatnya kadar air tanah (Jury et al., 2000).
Tabel 4. Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman
Perlakuan
Lingkar Batang
( cm )
Produksi Ubi
( kg petak-1
)
Kontrol 5.8 a 187 a
Bahan Humat 8.6 b 256 b
Kompos 8.1 b 242 b
Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %
Perbaikan pertumbuhan dan produksi tanaman juga
dapat disebabkan perbaikan sifat kimia tanah. Pemberian
bahan organik berupa sisa-sisa tanaman dapat
meningkatkan ketersediaan P (Utami et al., 2002).
Pemberian bahan organik berupa sisa-sisa tanaman juga
dapat memperbaiki sifat-sifat kimia tanah yang dapat
meningkatkan serapan hara sehingga akan memperbaiki
pertumbuhan dan produksi tanaman (Minardi et al., 2007).
Tabel 5 juga menunjukkan bahwa pemberian bahan
humat cenderung memberikan hasil yang lebih baik
dibanding dengan pemberian kompos sisa tanaman. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa pemberian bahan humat lebih
efektif dalam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman, walaupun secara umum pengaruh
bahan humat dalam perbaikan sifat fisik tanah tidak nyata.
Hal ini karena bahan humat yang digunakan dibuat dengan
menggunakan KOH sebagai pengekstrak sehingga
A
B
Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333
13
mengandung kalium yang cukup tinggi. Dengan kandungan
kalium yang cukup tinggi, pemberian bahan humat
tampaknya dapat menjamin ketersediaan K yang befungsi
sebagai katalisator dalam pembentukan pati, sehingga akar
dan umbi tanaman ubi kayu dapat berkembang dengan baik.
Penggunaan bahan humat sebagai pengganti bahan
organik tampaknya mempunyai prospek cukup baik.
Dengan selisih produksi yang cukup tinggi (terutama jika
dibandingkan dengan kontrol), maka biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk bahan humat dapat dikompensasi.
KESIMPULAN
Pemberian bahan humat 15 liter ha-1
dan kompos
sisa tanaman 2 ton ha-1
tidak berpengaruh nyata dalam
memperbaiki sifat fisik tanah. Walaupun demikian terdapat
kecenderungan bahwa tanah dengan bahan humat dan
kompos yang dujikan mempunyai kemampuan tanah
mengikat air yang lebih baik, seperti ditunjukkan oleh
meningkatnya kadar air kapasitas lapang, kapasitas air
tersedia tanah dan menurunnya laju kehilangan air tanah
(kadar air lapang lebih tinggi). Tanah yang diberi bahan
humat atau kompos sisa tanaman dapat menahan air lebih
lama dibanding tanah kontrol.
Pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman
secara nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Pada masing-masing dosis yang diujikan,
pengaruh pemberian bahan humat cenderung lebih baik
dibanding pengaruh kompos sisa tanaman dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubikayu.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada para pegawai Laboratorium, terutama Pak
Saipullah yang telah banyak membantu dalam analisis
tanah serta Pak Subagio yang telah banyak membantu
selama penelitian di lapangan. Ucapan yang sama juga
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu selama percobaan di lapangan berlansung.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, A., N. Sutrisno, dan I. Juarsah. 1985.
Percobaan Penggunaan berbagai jenis pupuk hijau
pada tanah Podsolik Merah Kuning yang ditumbuhi
alang-alang di lampung. Prosiding No 5/Pen.
Tanah/1985:327-339.
Allison, F. E. 1973. Soil Organic Matter and Its Role in
Crop Production. Elsevier Scientific Publishing Co.,
New York.
Busyra, B. S. 1992. Perubahan Sifat Fisik dan kemampuan
Menahan Air Ultisol Sitiung dengan Pemberian
Gambut serta Pengaruhnya terhadap Hasil Jagung.
Balai Penelitian Tanaman Pangan. Sukarame.
Emerson, W. W., R. C Foster, and J. M. Oades. 1986.
Organic mineral complexes in relation to soil
aggregation and structure. In Huam, P. M and
Schnitzer (Eds). Interaction of Soil Minerals with
Natural Organics and Microbes. SSSA Special
Publications.17. Madison, Wisconsin, USA.
Hoffman, C. and A. Jungk. 1995. Influence of soil
compaction on growth and phosphorus supply of
plants. In Hartge, K. H. and B. A. Stewart (eds).
Advance in Soil Science: Soil Stucture, Its
Development and Function. CRC Press Inc. Boca
Raton New York. 393 – 410.
Jury, W. A., W. R. Gardner, and W. H. Gardner. 2001. Soil
Physics. 5th
Edition. John Wiley and Sons, Inc.
New York-Chichester-Brisbane. 329 p.
Kay, B. D. and D. A. Angers. 2000. Soil structure. In M.
E. Summer (ed.). Handbook of Soil Science. CRC
Press, Boca Raton-London-New York-Washington
D.C. p. A229-A276.
Larson, W. E. and C. E. Clapp, 1984. Effect of Organic
matter on Soil Physical Properties. In. Organic and
Rice. IRRI Los Banos Laguna, Philippines.
Minardi, S., E. Handayani, Sekhfani, dan Suntoro, 2007.
Penggunaan macam bahan organik dengan
kandungan humat dan fulvat berbeda dan pupuk P
terhadap ketersediaan dan serapan P pada tanaman
jagung manis. Agrivita, 29.
Smith, J. L. and L. F. Elliot, 1990. Tilage and residue
management effect on soil organic matter dynamics
in Semiarid Regions. In R. P. Singh, J. F. Parr, and
B. A. Stewart (eds.). Advances in Soil Sciences:
Dryland Agriculture Strategies for Sustainability.
13:69-88. Springer Verlag, New York.
Suntoro, Syekhfani, Handayanto, E., dan Sumarno, 2001.
Penggunaan bahan pangkasan „Krinyu’
(Chromolaena odorata) dan „Gamal‟ (Gliricidia
sepium) untuk meningkatkan ketersediaan P, K, Ca
dan Mg pada Ozic Dystrundept. Agrivita, 23:20-26.
Stevenson, F. J. and M. A. Cole. 1999. Cycles of Soil.
Carbon, nitrogen, phosphorus, sulfur,
micronutrients. 2nd
edition. John Wiley and Sons,
Inc. New York.
Triyono, K. 2007. Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan
Mulsa terhadap Konservasi Sumberdaya Tanah.
Jurnal Inovasi Pertanian, 6: 11 - 21.
Utami, S. N. H. dan S. Handayani, 2003. Sifat kimia
Entisol pada sistem pertanian organik. Jurnal Ilmu
Pertanian, 10: 63-69.
Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro)
14
Utami, S. R., K. Hariah dan Supriyadi, 2002. Pemanfaatan
bahan organik insitu (Tithonia diversifola dan
Tephrosia candida): meningkatkan ketersediaan
fosfor pada andisol. Seminar Nasional IV.
Pengembangan Wilayah Lahan Kering. Mataram.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Elsa Rosyidah
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluanAndrew Hutabarat
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahRegiana Dzita
 
Fungsi dan Manfaat tanah
Fungsi dan Manfaat tanahFungsi dan Manfaat tanah
Fungsi dan Manfaat tanahDwi Annisah
 
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadiLakata
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANEDIS BLOG
 
Andrew hidayat 225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35
 Andrew hidayat   225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35 Andrew hidayat   225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35
Andrew hidayat 225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35Andrew Hidayat
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus apAgus Adipura
 

What's hot (20)

Eliezar
EliezarEliezar
Eliezar
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan1. pengelolaan tanah pendahuluan
1. pengelolaan tanah pendahuluan
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
 
318 596-1-sm
318 596-1-sm318 596-1-sm
318 596-1-sm
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Batasan kta
Batasan ktaBatasan kta
Batasan kta
 
Fungsi dan Manfaat tanah
Fungsi dan Manfaat tanahFungsi dan Manfaat tanah
Fungsi dan Manfaat tanah
 
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisol
 
Sampling contoh tanah
Sampling contoh tanahSampling contoh tanah
Sampling contoh tanah
 
Definisi tanah
Definisi tanahDefinisi tanah
Definisi tanah
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
FUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTANFUNGSI TANAH HUTAN
FUNGSI TANAH HUTAN
 
Andrew hidayat 225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35
 Andrew hidayat   225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35 Andrew hidayat   225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35
Andrew hidayat 225864-pengaruh-ameliorasi-tanah-salin-terhadap-c12cfd35
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
 

Similar to PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU

Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian OrganikMateri Kuliah Online
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)muh ichwan k
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciBBPP_Batu
 
Laporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahLaporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahPetrus Hery
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Repository Ipb
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan komposeka42853
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2f' yagami
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
 

Similar to PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU (20)

Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Dwi bab 1
Dwi bab 1Dwi bab 1
Dwi bab 1
 
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)
Jurnal yosephina saung rajo (m111 09 009)
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
Laporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanahLaporan kesuburan tanah
Laporan kesuburan tanah
 
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2Bab i pendahuluan   bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
Bab i pendahuluan bab iii Laporan tetap Fisiologi Tumbuhan 2
 
garuda358609.pdf
garuda358609.pdfgaruda358609.pdf
garuda358609.pdf
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU

  • 1. Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333 9 PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU The Effect of Humic Substance and Green Manure on Soil Physical Properties and Cassava Production Dwi Putro Tejo Baskoro Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 ABSTRACT A study about the effect of humic substance and green manure on soil physical characteristics and cassava production was conducted on a Sandy loam soil in Sukadana-East Lampung. Humic substance was obtained from Proper Humic, whereas green manure was obtained from crop residue and weed surrounding the experimental site. Humic substance applied was 15 liters ha-1 and green manure applied was 2 tons ha-1 . The result of the experiment indicated that in general, humic substance and green manure applied had no significant effect on soil physical characteristics. However, there was a tendency that water content at field capacity (pF 2.54) and water available capacity increased as humic substance and green manure were applied. Similar tendency was also observed for water retained in soil where field soil water content at 7 consecutive no- raindays was slightly higher at soil with humic substance and green manure. With the application of humic substance and green manure, soil could hold water in a longer time. The effect of green manure on field soil water content was, however, slightly better than that of humic substance. Nevertheless, application of humic substance 15 l ha-1 increased significantly cassava growth and production and the effect was better than those from green manure with the dosage of 2 ton ha-1 . Key words: cassava production, humic substance, water retention PENDAHULUAN Usaha pengembangan pertanian pada saat ini umumnya dilakukan pada tanah-tanah marginal dengan kualitas tanah baik fisik, kimia, maupun biologi yang kurang mendukung. Hal ini menyebabkan banyak usaha pertanian di lahan-lahan tersebut mengalami kegagalan. Usaha perbaikan kualitas tanah sudah banyak dilakukan diantaranya yang sudah umum dilakukan adalah dengan pemberian bahan organik. Penggunaan bahan organik pada lahan-lahan marginal dengan masalah utama sifat fisik tanah yang tidak baik seperti kepadatan dan ketahanan penetrasi yang tinggi serta retensi air yang rendah umumnya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pupuk yang hanya ditujukan untuk perbaikan sifat kimia. Hal ini karena pemberian bahan organik tidak tidak saja dapat menyumbangkan N, P, K dan unsur hara lainnya (Suntoro et al., 2001), tetapi juga dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah (Allison, 1973). Bahan organik berperan dalam proses agregasi dan granulasi sehingga terbentuk agregat tanah yang stabil dan struktur tanah yang remah dan ringan (Emerson et. al., 1986). Demikian pula, aerasi tanah menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat. Bahkan pada konsentrasi yang rendahpun bahan organik merupakan bahan utama yang merangsang terjadinya proses agregasi yang pada gilirannya akan memperbaiki struktur dan kemampuan tanah memegang air (Smith dan Elliot, 1990; Kay dan Angers, 2000). Pengaruh positif bahan organik terhadap sifat sifat tanah seperti diuraikan diatas terjadi karena peranan komponen-komponennya. Salah satu komponen bahan organik yang menentukan peranan bahan organik terhadap sifat fisik tanah adalah bahan humat. Kandungan bahan humat dalam bahan organik tanah tergolong tinggi, bahkan dapat mencapai 80% (Stevenson and Cole, 1999). Bahan humat merupakan komponen bahan organik yang mewakili fraksi humus yang paling aktif dan dapat berinteraksi dengan partikel tanah melalui pengikatan dengan gugus aktifnya. Senyawa ini mempunyai gugus fungsional yang dapat melakukan ikatan dengan mineral tanah. Reaksi antara mineral tanah dengan bahan humat akan mendorong terjadinya agregasi dan pembentukan agregat yang stabil. Bahan humat juga memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup dalam tanah. Menurut Busyra (1992), bahan humat dapat meningkatkan KTK tanah, mengurangi kejenuhan Al, meningkatkan C-organik tanah, dan meningkatkan ketersediaan fosfor. Di samping itu, bahan humat juga dapat meningkatkan masukan (uptake) nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk tersedia serta menstimulasi peningkatan aktivitas mikrobiologi tanah yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar tanaman. Keterkaitan yang erat antara bahan organik dan bahan humat juga ditunjukkan oleh Utami dan Handayani (2003) yang menunjukkan bahwa budidaya organik nyata Baskoro, D. P. T. 2010.Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman terhadap sifat fisik tanah dan produksi ubi kayu. J. Tanah Lingk., 12 (1):9-14
  • 2. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro) 10 meningkatkan kandungan bahan humat dalam tanah dan peningkatan ini berpengaruh nyata dalam meningkatkan daya memegang air (water holding capacity) dan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penambahan koloid tanah. Dengan latar belakang tersebut di atas maka dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan peranan bahan humat terhadap perbaikan beberapa sifat fisik tanah dan pertumbuhan serta produksi tanaman ubi kayu. Sebagai pembanding dibuat juga perlakuan kompos yang dibuat dari sisa-sisa tanaman dan gulma setempat. BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, sekitar 80 km sebelah timur Bandar Lampung pada Februari – Oktober 2009. Lokasi penelitian mempunyai curah hujan tahunan berkisar 1750-2500 mm dan suhu rata-rata 28.5o C dengan musim kering yang jelas (Tipe iklim D2 menurut klasifikasi Oldeman dengan bulan kering umumnya terjadi antara Juni sampai Oktober). Analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Fisika dan konservasi Tanah dan Air, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. Rancangan dan Pelaksanaan Percobaan Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu K (Kontrol), B (bahan humat dengan dosis 1.2 cc batang-1 setara dengan 15 liter ha-1 ), dan M (kompos dosis 160 gram batang-1 atau setara dengan 2 ton ha-1 ). Masing-masing perlakuan di lakukan ulangan 3 kali sehingga jumlah satuan percobaan adalah 9 satuan percobaan. Bahan humat yang digunakan merupakan bahan humat komersial. Ubi kayu ditanam dengan jarak tanam 100 x 80 cm2 (setara dengan pupulasi 12500 batang per hektar). Ubi kayu yang ditanam adalah jenis Kasesat. Untuk setiap plot terdiri dari 80 batang ubi kayu (10 baris x 8 pohon) dengan ukuran 10 m x 8 m. Baik bahan humat maupun kompos diberikan pada saat tanaman ubikayu berumur 4 minggu. Bahan humat yang digunakan adalah bahan humat komersial, sedangkan kompos dibuat dari sisa-sisa tanaman dan gulma yang ada disekitar lokasi percobaan. Pemberian bahan humat di lakukan dengan menyiramkan langsung ke tanah sekitar batang dengan radius sekitar 30 cm setelah sebelumnya diencerkan dengan air (rasio 1 : 100). Kompos sisa tanaman juga diberikan dengan menyebarkan di permukaan tanah disekitar batang. Selain bahan humat dan kompos sebagai perlakuan, pupuk NPK-Phonska sebagai pupuk dasar juga diberikan dengan dosis 300 kg per ha. Pada saat tanaman berumur sekitar 7 bulan (beberapa hari menjelang panen, sekitar 24 bulan setelah aplikasi) tanah diambil contohnya untuk dilakukan analisis terhadap beberapa sifat fisik tanah (bobot isi, porositas dan sifat retensi air tanah). Pada saat yang sama juga dilakukan pengukuran lingkar batang. Pengukuran bobot isi dilakukan dengan menggunakan metode gravimetrik. Analisa sifat retensi air tanah dilakukan dengan menggunakan ”pressure dan membrane plate apparatus”. Data produksi diperoleh dengan menimbang semua hasil panen ubikayu per petaknya. Di samping sifat fisik tanah tersebut di atas, kadar air lapang tanah saat tidak ada hujan selama 7 hari berturut- turut juga dimonitor. Pengukuran ini dilakukan pada bulan Juni setelah sebelumnya ada hujan cukup deras. Pengukuran di lakukan dengan mengambil contoh tanah pada kedalaman 0 – 15 cm dan 15 – 30 cm, dan langsung dibungkus dengan aluminium foil untuk mencegah penguapan. Analisa Statistik Data hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan “One-way Analysis of Variance” (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan yang mana antar perlakuan yang berbeda nyata dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan “Tuckey test” atau uji beda nyata jujur (BNJ). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Umum Tanah Penelitian Penanaman ubi kayu (singkong) di lahan percobaan telah diterapkan secara konsisten selama puluhan tahun sejak tahun 1970. Teknik pengolahan tanah dan penanaman yang diterapkan adalah dengan cara di bajak 1 kali, lalu di tanam ubi kayu, dan setelah tanaman berumur sekitar 1-2 bulan, dilakukan penggemburan tanah sekaligus pembersihan gulma dan pembumbunan. Karakteristik umum tanah (tekstur dan bahan organik) pada lahan percobaan tersebut disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik umum tanah di lokasi penelitian Sifat tanah Lahan Kebun Singkong 0 – 15 cm 15 – 30 cm Kadar Pasir (%) 68 64 Kadar Debu (%) 17 19 Kadar Liat (%) 15 17 Kelas Tekstur Lempung Berpasir Lempung berpasir Bahan C-Organik (%) 1.27 1.04 Kapasitas Tukar kation (cmol kg-1 ) 7.5 6.2 Bobot Isi 1.21 1.23 KA Kapasitas lapang (%-vol) 33.6 33.0 Kapasitas air tersedia (%-vol) 9.1 8.3 Tabel 1 menunjukkan bahwa lahan percobaan mempunyai tekstur yang tergolong lempung berpasir, baik pada kedalaman 0-15 cm dan 15 – 30 cm. Kandungan bahan organik tergolong rendah di lapisan atas dan sangat rendah di lapisan bawah. Kapasitas tukar kation tergolong rendah baik di lapisan atas maupun lapisan bawah. Kemampuan tanah memegang air tergolong rendah yang
  • 3. Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333 11 ditunjukkan oleh kadar air kapasitas lapang dan kapasitas air tersedia yang rendah. Bobot Isi dan Porositas Tanah Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos terhadap bobot isi dan porositas tanah disajikan pada Tabel 2. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pemberian bahan humat dan kompos yang diujikan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot isi tanah, ruang pori total dan pori drainase tanah. Tabel 2. Pengaruh perlakuan terhadap bobot isi, pori total dan pori drainase tanah Perlakuan Bobot Isi Pori Total Pori Drainase Pori Pemegang Air ……(gram cm-3 )…… . . . . . . . . . ………………….( %-vol)…. . . . . . . . . ……………………… Lap I Lap II Lap I Lap II Lap I Lap II Lap I Lap II Kontrol 1.22 a 1.24 a 53.6 a 52.8 a 20.4 a 20.4 a 33.2 a 32.4 a Bahan Humat 1.19 a 1.20 a 54.7 a 54.3 a 20.2 a 19.5 a 35.4 a 33.8 a Kompos 1.18 a 1.18 a 55.1 a 55.1 a 19.5 a 21.0 a 34.2 a 34.0 a Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda yata pada selang kepercayaan 95 % Lap I = Lapisan atas (0 – 15 cm), Lap II = Lapisan Bawah (15 – 30 cm) Banyak hasil penelitian mendapatkan bahwa pemberian bahan organik berupa kompos ataupun sisa-sisa tanaman akan memperbaiki secara nyata kualitas sifat fisik tanah. Peningkatan kadar bahan organik dalam tanah akan diikuti oleh meningkatnya prorositas tanah dan menurunnya bobot isi tanah (Larson dan Clapp, 1984). Sementara itu Tryono (2007) mendapatkan bahwa pemanfaatan sisa-sisa tanaman dan gulma nyata meningkatkan kandungan C- organik tanah, yang selanjutnya berpengaruh terhadap sifat- sifat fisik tanah. Pada penelitian ini, kondisi tersebut tidak begitu terlihat nyata. Kenyataan ini menunjukkan bahwa perbaikan struktur tanah memerlukan waktu yang cukup lama. Selang waktu antara pemberian bahan humat dan kompos dengan saat pengambilan contoh tanah yang relative singkat (5 bulan) belum cukup untuk proses pembentukan struktur tanah yang stabil setelah tanah hancur karena pengolahan. Abdurahman et al. (1985) mendapatkan bahwa pengaruh pemberian sisa-sisa tanaman terhadap sifat fisik tanah cukup nyata setelah dua tahun. Di samping itu, dosis kompos sisa tanaman yang diberikan juga tampaknya masih terlalu rendah, sehingga peningkatan kandungan C-organik tanah masih belum nyata. Kemampuan Retensi Air Tanah Pengaruh pemberian bahan humat terhadap sifat retensi air tanah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pemberian bahan humat tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Walaupun tidak nyata, terdapat kecenderungan bahwa kadar air kapasitas lapang sedikit lebih tinggi pada perlakuan bahan humat dan kompos dibandingkan dengan kontrol. Tabel 3. Pengaruh perlakuan terhadap kadar air kapasitas lapang dan air tersedia Perlakuan Kadar Air Kapasitas Lapang ( %-vol ) Kapasitas Air Tersedia ( %-vol ) Lap I Lap II Lap I Lap II Kontrol 33.2 a 32.4 a 9.2 a 8.8 a Bahan Humat 34.5 a 34.8 a 10.1 a 10.8 a Kompos 35.6 a 34.1 a 10.9 a 9.8 a Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 % Lap I = Lapisan atas (0 – 15 cm), Lap II = Lapisan Bawah (15 – 30 cm) Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada tanah lapisan atas, pemberian kompos sisa tanaman memberikan pengaruh yang sedikit lebih baik dibandingkan bahan humat, sedangkan pada tanah lapisan bawah terjadi sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa pada lapisan atas, fungsi kompos sisa tanaman yang disebar dipermukaan dapat juga bertindak sebagai mulsa sehingga memberikan efek perlindungan terhadap tanah lebih baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar air tanah di lapang cenderung lebih tinggi pada tanah yang diberi bahan humat dan kompos dibandingkan dengan tanah kontrol dan tanah yang diberi asam humat, walaupun tampaknya pengaruh pemberian kompos sisa tanaman sedikit lebih baik (Gambar 1). Hal ini terjadi karena pemberian kompos sisa tanaman dengan cara disebar dipermukaan juga dapat berfungsi sebagai mulsa yang dapat melindungi tanah dari panas matahari. Oleh karena itu proses kehilangan air karena evaporasi akan terhambat dan kadar air cenderung lebih tinggi.
  • 4. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro) 12 Gambar 1. Kadar air lapang pada 7 hari berturut-turut tanpa hjan pada tanah lapisan atas (A) dan pada tanah lapisan bawah (B) (Catatan : pengamatan kadar air lapang pada 0 HSH dilakukan sekitar 2-3 jam setelah hujan) Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pengaruh pemberian bahan humat dan kompos tanaman terhadap lingkar batang dan produksi tanaman ubi kayu disajikan pada Tabel 4. Pemberian asam humat dan kompos akan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Lingkar batang tanaman ubi kayu nyata lebih besar pada perlakuan bahan humat dan kompos sisa tanaman di bandingkan kontrol. Demikian juga pengaruh perlakuan terhadap produksi ubi kayu. Pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman menghasilkan ubi kayu yang lebih baik dibandingkan kontrol. Tingkat kepadatan (bobot isi) yang lebih kecil serta fluktuasi kadar air tanah yang lebih rendah pada perlakuan bahan humat dan kompos tampaknya berperan dalam menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh Hoffman dan Jungk (1995), tanah dengan bobot isi rendah dan porositas tinggi dapat merangsang pertumbuhan akar sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman cenderung lebih baik. Di samping itu, kadar air lapang yang relatif tetap terjaga pada tanah dengan bahan humat dan kompos sisa tanaman menyebabkan ketahanan penetrasi tanah tetap rendah sehingga perkembangan akar tetap tidak terganggu. Pada tanah yang sama, semakin tinggi kadar air tanah, ketahanan penetrasi tanah semakin rendah. Hal ini terkait dengan menurunnya kohesi antar partikel tanah seiring dengan meningkatnya kadar air tanah (Jury et al., 2000). Tabel 4. Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Perlakuan Lingkar Batang ( cm ) Produksi Ubi ( kg petak-1 ) Kontrol 5.8 a 187 a Bahan Humat 8.6 b 256 b Kompos 8.1 b 242 b Keterangan : Angka yang dikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 % Perbaikan pertumbuhan dan produksi tanaman juga dapat disebabkan perbaikan sifat kimia tanah. Pemberian bahan organik berupa sisa-sisa tanaman dapat meningkatkan ketersediaan P (Utami et al., 2002). Pemberian bahan organik berupa sisa-sisa tanaman juga dapat memperbaiki sifat-sifat kimia tanah yang dapat meningkatkan serapan hara sehingga akan memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman (Minardi et al., 2007). Tabel 5 juga menunjukkan bahwa pemberian bahan humat cenderung memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan pemberian kompos sisa tanaman. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pemberian bahan humat lebih efektif dalam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, walaupun secara umum pengaruh bahan humat dalam perbaikan sifat fisik tanah tidak nyata. Hal ini karena bahan humat yang digunakan dibuat dengan menggunakan KOH sebagai pengekstrak sehingga A B
  • 5. Jurnal Tanah dan Lingkungan,Vol. 12 No. 1, April 2010:9-14 ISSN 1410-7333 13 mengandung kalium yang cukup tinggi. Dengan kandungan kalium yang cukup tinggi, pemberian bahan humat tampaknya dapat menjamin ketersediaan K yang befungsi sebagai katalisator dalam pembentukan pati, sehingga akar dan umbi tanaman ubi kayu dapat berkembang dengan baik. Penggunaan bahan humat sebagai pengganti bahan organik tampaknya mempunyai prospek cukup baik. Dengan selisih produksi yang cukup tinggi (terutama jika dibandingkan dengan kontrol), maka biaya tambahan yang dikeluarkan untuk bahan humat dapat dikompensasi. KESIMPULAN Pemberian bahan humat 15 liter ha-1 dan kompos sisa tanaman 2 ton ha-1 tidak berpengaruh nyata dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Walaupun demikian terdapat kecenderungan bahwa tanah dengan bahan humat dan kompos yang dujikan mempunyai kemampuan tanah mengikat air yang lebih baik, seperti ditunjukkan oleh meningkatnya kadar air kapasitas lapang, kapasitas air tersedia tanah dan menurunnya laju kehilangan air tanah (kadar air lapang lebih tinggi). Tanah yang diberi bahan humat atau kompos sisa tanaman dapat menahan air lebih lama dibanding tanah kontrol. Pemberian bahan humat dan kompos sisa tanaman secara nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pada masing-masing dosis yang diujikan, pengaruh pemberian bahan humat cenderung lebih baik dibanding pengaruh kompos sisa tanaman dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubikayu. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pegawai Laboratorium, terutama Pak Saipullah yang telah banyak membantu dalam analisis tanah serta Pak Subagio yang telah banyak membantu selama penelitian di lapangan. Ucapan yang sama juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu selama percobaan di lapangan berlansung. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, A., N. Sutrisno, dan I. Juarsah. 1985. Percobaan Penggunaan berbagai jenis pupuk hijau pada tanah Podsolik Merah Kuning yang ditumbuhi alang-alang di lampung. Prosiding No 5/Pen. Tanah/1985:327-339. Allison, F. E. 1973. Soil Organic Matter and Its Role in Crop Production. Elsevier Scientific Publishing Co., New York. Busyra, B. S. 1992. Perubahan Sifat Fisik dan kemampuan Menahan Air Ultisol Sitiung dengan Pemberian Gambut serta Pengaruhnya terhadap Hasil Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Sukarame. Emerson, W. W., R. C Foster, and J. M. Oades. 1986. Organic mineral complexes in relation to soil aggregation and structure. In Huam, P. M and Schnitzer (Eds). Interaction of Soil Minerals with Natural Organics and Microbes. SSSA Special Publications.17. Madison, Wisconsin, USA. Hoffman, C. and A. Jungk. 1995. Influence of soil compaction on growth and phosphorus supply of plants. In Hartge, K. H. and B. A. Stewart (eds). Advance in Soil Science: Soil Stucture, Its Development and Function. CRC Press Inc. Boca Raton New York. 393 – 410. Jury, W. A., W. R. Gardner, and W. H. Gardner. 2001. Soil Physics. 5th Edition. John Wiley and Sons, Inc. New York-Chichester-Brisbane. 329 p. Kay, B. D. and D. A. Angers. 2000. Soil structure. In M. E. Summer (ed.). Handbook of Soil Science. CRC Press, Boca Raton-London-New York-Washington D.C. p. A229-A276. Larson, W. E. and C. E. Clapp, 1984. Effect of Organic matter on Soil Physical Properties. In. Organic and Rice. IRRI Los Banos Laguna, Philippines. Minardi, S., E. Handayani, Sekhfani, dan Suntoro, 2007. Penggunaan macam bahan organik dengan kandungan humat dan fulvat berbeda dan pupuk P terhadap ketersediaan dan serapan P pada tanaman jagung manis. Agrivita, 29. Smith, J. L. and L. F. Elliot, 1990. Tilage and residue management effect on soil organic matter dynamics in Semiarid Regions. In R. P. Singh, J. F. Parr, and B. A. Stewart (eds.). Advances in Soil Sciences: Dryland Agriculture Strategies for Sustainability. 13:69-88. Springer Verlag, New York. Suntoro, Syekhfani, Handayanto, E., dan Sumarno, 2001. Penggunaan bahan pangkasan „Krinyu’ (Chromolaena odorata) dan „Gamal‟ (Gliricidia sepium) untuk meningkatkan ketersediaan P, K, Ca dan Mg pada Ozic Dystrundept. Agrivita, 23:20-26. Stevenson, F. J. and M. A. Cole. 1999. Cycles of Soil. Carbon, nitrogen, phosphorus, sulfur, micronutrients. 2nd edition. John Wiley and Sons, Inc. New York. Triyono, K. 2007. Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan Mulsa terhadap Konservasi Sumberdaya Tanah. Jurnal Inovasi Pertanian, 6: 11 - 21. Utami, S. N. H. dan S. Handayani, 2003. Sifat kimia Entisol pada sistem pertanian organik. Jurnal Ilmu Pertanian, 10: 63-69.
  • 6. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dan Kompos terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Ubi Kayu (D. P. T. Baskoro) 14 Utami, S. R., K. Hariah dan Supriyadi, 2002. Pemanfaatan bahan organik insitu (Tithonia diversifola dan Tephrosia candida): meningkatkan ketersediaan fosfor pada andisol. Seminar Nasional IV. Pengembangan Wilayah Lahan Kering. Mataram.