2. 1. Tersedia benih bermutu
2. Tidak ada infestasi OPT di persemaian
maupun di pertanaman
3. Tidak keracunan unsur kimia berlebihan
4. Tidak terjadi defisiensi unsur hara
3. 1. Bibit sehat dan tegar
2. Bibit lebih cepat tumbuh
3. Bibit tumbuh seragam
4. 1. Gunakan benih bermutu
2. Seleksi dengan larutan dengan berat
jenis 1.13, benih yang terapung dibuang,
atau hanya yang tenggelam saja yang
digunakan
3. Benih dibilas, direndam 24 jam lalu
diperam / ditiriskan 48 jam
5. Seleksi benih
Telur itik tenggelam Telur itik mengapung pada Bih dimasukan
dalam air biasa larutan ber BJ 1,13 (garam, dalam larutan
abu dapur, ZA ber BJ 1,13
Benih diaduk Benih kurang Benih mengapung
perlahan baik mengapung dibuang
7. Persemaian
Persemaian basah :
Pengolahan tanah sempurna,pembuatan
bedengan dan drainase , penambahan
kompos 2 kg /m persegi, 400 m persegi per
hektar
Persemaian kering : bisa dilakukan dengan
sistem dapok, atau pada tempat lain misal
besek
8. MENEBAR BENIH:
Benih telah berkecambah panjang 1
mm,
Sebar benih secara merata
10 - 17 HSS, bibit dipindahkan
(menghemat benih 50%.
Bila 1 minggu sebelum ditanam
terjadi serangan penggerek batang,
gunakan Furadan dosis 18 kg/ha.
10. Penyemaian dalam wadah dilapisi daun
pisang
Media tanah +
Kompos 1 : 1
Tempat penyemaian Benih yang telah disebar
dilapisi daun pisang ditutup tipis dengan tanah
Pengairan dengan cara disemprot tiap hari
13. Jarak tanam legowo 2:1 yakni 50 x 25 x 12,5 cm
atau 50 x 25 x 15 cm.
Tanam serempak (3 minggu).
Bibit ditanam 1 - 3 bibit per lubang,
Pembenaman bibit 3-4 cm
posisi tegak lurus,
Penyulaman harus jenis yang sama (bibit
cadangan) < 10 hari.