Laporan ini mendeskripsikan uji batas cair dan plastisitas indeks pada tanah, dimana didapatkan bahwa batas cair tanah tersebut adalah 56% dan plastisitas indeksnya adalah 6%."
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
1. LAPORAN PRAKTEK MEKANIKA TANAH
UJI BATAS CAIR PADA TANAH DAN PLASTISITAS INDEKS
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas pada matakuliah paktek mekanika tanah
yang diampu oleh ibu _____
Nousseva Renna (5415164015)
PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
2. UJI BATAS CAIR PADA TANAH
I. Pendahuluan
Batas cair (LL) di definisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair
dan keadaan plastis, dapat juga didefinisikan secara kadar batas cair adalah sebagai kadar
air dimana 25 kali pukulan atau ketukan oleh alat batas cair akan menutup celah (Grooving
Tool) standar yang dibuat pada lempengan tanah untuk panjang 12,7 cm. Batas cair adalah
kadar air dimana N = 25 ketukan. N Di bawah 25 ketukan berarti tanah terlalu cair dan N di
atas 35 ketukan berarti tanah terlalu kering. Maka batas yang diperbolehkan adalah 25 – 35
ketukan.
Kadar air dari tanah dalam persen dan jumlah pukulan untuk masing – masing
percobaan digambarkan dalam kertas grafik. Berdasarkan kadar air yang dikandung tanah,
tanah dapat dipisahkan ke dalam 4 (empat) keadaan dasar, yaitu ;
Padat ( solid )
Semi padat ( semi – solid )
Plastis ( plastic )
Cair ( liquid )
Dari pengujian ini dapat diketahui batas Plastis atau keadaan antar plastis dan semi
padat (Plastis Limit), batas cair yaitu batas atau keadaan antara cair dan plastis (Liquid
Limit), dan batas susut yaitu keadaan antara semi padat dan padat (Shrinkage Limit). Batas-
batas tersebut lebih dikenal dengan batas-batas Atterberg (Atterberg Limits).
Batas cair adalah kadar air dalam persen berat kering, dimana kedua penampang tanah
yang hampir bersentuhan tetapi tidak saling melimpahi satu terhadap yang lainnya, ketika
dalam cawan mengalami pukulan dari arah bawah.
Plastisitas Indeks (PI) merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastis.
Oleh karena itu, indeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisan tanah. Jika tanah
mempunyai PI tinggi, maka tanah mengandung banyak butiran lempung. Jika PI rendah
seperti lanau, sedikit pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering. Batasan
mengenai indeks plastisitas, sifat, macam tanah, dan kohesi diberikan oleh Atterberg terdapat
dalam Tabel Indeks Plastisitas dan Macam Tanah :
PI Sifat Macam Tanah Kohesi
0
<7
7-17
>17
Non Plastis
Plastisitas Rendah
Plastisitas Sedang
Plastisitas Tinggi
Pasir
Lanau
Lempung Berlanau
Lempung
Non kohesif
Kohesif Sebagian
Kohesif
Kohesif
3. Nilai IP yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut peka terhadap perubahan kadar
air dan mempunyai sifat kembang susut yang besar, serta besar pengaruhnya terhadap daya
dukung atau kekuatan tanah. Rumus Plastisitas Indeks : PI = LL – PL
II. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan
batas cair.
III.Alat dan Bahan
1. Peralatan
a. Alat batas cair standar
b. Alat pembuat alur (grooving tool)
c. Sendok dempul
d. Pelat kaca 45x45x0,9 cm
e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
f. Cawan kadar air minimal 4 buah
g. Spatula dengan panjang 12,5 cm
h. Botol tempat air suling
i. Air suling
j. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ºC
2. Benda Uji
Tanah kering oven yang telah lolos saringan no.40 dengan jumlah 3 sample.
IV. Langkah Pengerjaan
1. Menyiapkanalatdanbahan di lokasi kerja.
2. .
2. Mengambil contoh tanah yang lolos saringan No. 40.
3.
3. Letakkan 100 gr benda uji yang sudah dipersiapkan didalam pelat kaca pengaduk.
4. Dengan menggunakan spatula aduklah benda uji tersebut dengan menambah air
suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.
5. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji dan
letakkan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukannya sedemikian hingga
sejajar dengan dasar alat, bagian yang tebal harus ± 1 cm.
6.
4. V. Perhitungan
No. Kontainer 1 2 3
Berat kontainer, W1 (gram) 21,8 21,7 14
Berat tanah basah + kontainer, W2 (gram) 43,7 60,4 50,7
Berat tanah kering + kontainer, W3 (gram) 35,4 46,6 37,6
Berat tanah basah, W4 = W2 – W1 (gram) 21,9 38,7 36,7
Berat tanah kering, W5 = W3 – W1 (gram) 13,6 24,9 23,6
Berat tanah air, W6 = W4 – W5 (gram) 8,3 13,8 13,2
Kadar air, W = (W6/ W5) x 100% 61,03 55,42 55,93
Jumlah Ketukan, N 15 33 30
Batas cair (dari grafik)
6. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkok itu, dengan
menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang
mangkok dan simetris. Pada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur
(grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok.
7.
7. Putarlah alat sedemikian rupa sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan
putaran perdetik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji
bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya pada
waktu bersinggungan.
8.
8. Ulangi pekerjaan (c) sampai dengan (e) beberapa kali sampai diperoleh jumlah
pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan
contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada tiga kali
percobaan telah diperoleh jumlah pukulan ± sama, maka ambillah benda uji
langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukkan kedalam cawan yang
telah dipersiapkan dan periksalah kadar airnya.
3.
9. Masukkan beda uji ke kontainer lalu oven selama 24 jam.
4.
5. Pada 25 pukulan pengujian batas cair ini, maka nilai kadar air tersebut dapat dilihat dari
grafik yang telah dibuat yaitu 56% (LL). Pada pengujian batas plastis didapatkan bahwa
hasilnya adalah 50% (PL).
Setelah melakukan praktik batas plastis dan batas cair, maka dapat mencari nilai indeks
plastisnya (PI) dalam satuan persen (%). Maka plastisitas indeksnya (PI) dapat dicari
menggunakan rumus:
PI = LL – PL = 56% - 50% = 6%
VI. Kesimpulan dan Implikasi
Pada pengujian batas batas cair ini, dilakukan tiga kali pengujian. Dari data tersebut,
didapatkan bahwa nilai batas cair dapat dilihat dari besaran kadar air dalam persen yang
ditentukan dari 25 pukulan pada pengujian batas cair maka nilai kadar air tersebut dapat
dilihat dari grafik yang telah dibuat yaitu 56 %. Dari hasil percobaan tersebut dapat dilihat
pada grafik bahwa semakin banyak ketukan maka semakin sedikit kadar airnya. Nantinya
batas plastis ini akan digunakan untuk perhitungan indeks plastisitas.
Pada pengujian batas plastis didapatkan hasil 50% dan pada pengujian batas cair 56%
maka didapatkan nilai plastisitas indeksnyaa (PI) adalah 6%. Berdasarkan Tabel Indeks
Plastisitas dan Macam Tanah. 6% termasuk kedalam sifat plastisitas rendah, macam tanah
lanau, dan kohesif sebagian. Maka PI rendah seperti lanau, jika mengalami sedikit
pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering.
10
20
30
40
50
60
25
6. VII. Dokumentasi
Alat pembuat alur (grooving tool) Cawan dan Spatula
Tanah lolos saringan no.40 Tanah dicampur air dalam cawan, diaduk
sampai homogen menggunakan spatula.
Adonan diletakan dalam mangkok dan dibuat
alur ditengah dan simetris menggunakan
grooving tool.
Alat diputar sampai dasar alur benda uji
bersinggungan.
Berat container 1 = 21,8 gram Berat container 2 = 21,7 gram
7. Berat container 3 = 14 gram Container 1,2, dan 3
Berat tanah basah+container 1, W2 = 43,7 gr Berat tanah basah+container 2, W2 = 60,4 gr
Berat tanah basah+container 3, W2 = 50,7 gr Berat tanah kering+container1,W3=35,4gram
Berat tanah kering+container2,W3=46,6gram Berat tanah kering+container3,W3=37,5gram