SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB VI
PEMERIKSAAN KEPADATAN
(COMPACTION TEST)
VI.1 PENDAHULUAN
Pemadatan dapat dikatakan sebagai proses pengeluaran udara dari pori-
pori tanah dengan salah satu cara mekanis. Cara mekanis yang digunakan
dilapangan biasanya dengan menggilas, sedangkan di laboratorim dengan cara
menumbuk atau memukul. Daya pemadatan ini tergantung pada kadar air,
meskipun digunakan energi yang sama, nilai kepadatan yang akan diperoleh akan
berbeda-beda. Pada kadar air yang cukup rendah tanah sukar dipadatkan,
sedangkan pada kadar air yanag cukup tinggi nilai kepadatannya akan menurun,
sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air tidak dapat dikeluarkan dengan
pemadatan.
Pada pemadatan dengan kadar air yanag berbeda-beda akan didapat nilai
kepadatan yang berbeda pula. Sehingga kadar air tertentu akan didapat keadaan
yang paling padat (angka pori yang paling rendah). Kadar air dimana dimana
tanah mencapai keadaan yang paling padat disebut kadat air optimum. Untuk
menentukan kadar air optimum ini biasanya dibuat grafik hubungan antara kadar
air dan berat isi kering. Berat isi kering ini digunakan untuk menentukan kadar air
optimium dimana mencapai keadaan paling padat, dapat dilakukan:
1. Percobaan pemadatan di lapangan.
2. Percobaan pemadatan di laboratorium.
Percobaan pemadatan di laboratorium dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Percobaan pemadatan standar (standart compaction test).
2. Percobaan pemadatan modifisikasi (modified compaction test).
Dengan nilai kadar air yang optimum yang didapat dari percobaan ini, maka
kita dapat memadatkan tanah sehingga tanah tersebut akan mempunyai:
- Kekuatan yang lebih besar.
- Kompresibilitas dan daya rembesan yang lebih kecil.
- Ketahanan yang relatif lebih besar terhadap pengaruh air.
55
56
VI.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari percobaan ini adalah dapat membuat grafik hubungan antara
kadar air dan berat isi kering serta angka porinya dan mendapatkan nilai kadar air
optimum.
VI.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Silinder pemadatan.
2. Penumbuk standar.
3. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder (dongkrak).
4. Timbangan.
5. Cawan kecil.
6. Gelas ukur.
7. Pisau perata dan jangka sorong.
VI.4 PERSIAPAN BENDA UJI
1. Contoh tanah dibersihkan, kemudian dikeringkan dengan cara
menjemurnya. Hancurkan gumpalan-gumpalan menjadi butiran-butiran
dengan palu karet sedemikian rupa sehinggan butiran tanahnya halus.
2. Setelah tanah dipukul sampai butirannya halus, kemudian contoh tanah
ditimbang.
3. Contoh tanah yang sudah ditimbang ini selanjutnya dicampur dengan air
secukupnya hingga merata dengan kadar air yang berbeda-beda untuk tiap
kali percobaan.
VI.5 PERSIAPAN ALAT
1. Siapkan silinder pemadatan dan penumbuknya. Silinder dan penumbuk
dibersihkan, kemudian ditimbang.
2. Pasang dan klem plat atas dan silinder sambungannya.
57
VI.6 PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Contoh tanah dimasukkan kedalam silinder dengan lapisan yang sama
tebalnya sebanyak tiga lapisan. Setiap lapisan masing-masing ditumbuk
sebanyak 25 kali secara merata pada seluruh permukaan. Usahakan tebal
contoh tanah padat yang diperoleh kira-kira 0,5 cm lebih tinggi dari
silinder utama.
2. Silinder sambungan dilepaskan kemudian tanah tersebut dipotong dengan
pisau perata hingga tanah dengan permukaan silinder sama rata. Plat dasar
dilepaskan, selanjutnya silinder + contoh tanah ditimbang.
3. Contoh tanah dikeluarkan dengan alat pengeluar contoh tanah (dongkrak),
kemudian ambil bagian atas dan bawah untuk diperikas kadar airnya.
4. Contoh tanah di atas diulangi dengan contoh tanah lain.
VI.7 PERHITUNGAN DAN HASIL PERCOBAAN
Tabel VI.1 Data hasil perhitungan percobaan pemeriksaan kepadatan
kelompok :
Proyek :
Tanggal :
Pemadatan :
Diameter : 10,130 cm : 2,5
Tinggi : 12,200 cm : 3
Volume (V) : 982,762 cm
3
: 25
Berat Mol : 1865 gr
(gr)
A (gr)
γ = A / V (gr/cm³)
D4 K2 C10 O2 A4 4 6 Z/2 G I
W1 (gr) 9,55 8,08 10,95 8,93 10,47 9,99 12,16 8,18 9,85 8,65
W2 (gr) 40,36 45,87 45,01 47,29 52,84 51,83 59,68 46,84 43,04 37,90
W3 (gr) 39,00 44,31 41,97 43,82 47,34 46,30 52,58 41,11 37,46 37,14
C = W2 - W3 1,36 1,56 3,04 3,47 5,50 5,53 7,10 5,73 5,58 0,76
D = W3 - W1 29,45 36,23 31,02 34,89 36,87 36,31 40,42 32,93 27,61 28,49
w = C / D (%) 4,62 4,31 9,80 9,95 14,92 15,23 17,57 17,40 20,21 2,67
(%)
γd = γ / (w + 1) (gr/cm
3
)
tumbukan
lapis
Kg
Penumbuk
Tumbukan Perlapis
Jumlah Lapisan
PEMERIKSAAN KEPADATAN
17
Praktikum Mekanika Tanah II
23-Apr-18
Berat Penumbuk
Standar A/ B/ C/ D
Ukuran Selinder
Berat Air
Berat Tanah Kering
Kadar Air
Kadar Air Rata-rata
Berat Volume Kering 1,541,20 1,23 1,26 1,34
Berat Tanah Padat 1690
Berat Volume 1,720
Percobaan Pemadatan V
Berat Selinder + Tanah Padat 3555
1,252 1,348 1,455 1,577
1230
I II III
17,484,46 9,87 15,07
I II III IVPercobaan Kadar Air V
No. Cawan Timbang
Berat Cawan Kosong
Berat Cawan + Tanah Basah
Berat Cawan + Tanah Kering
11,44
IV
1325 1430 1550
3095 3190 3295 3415
58
Gambar VI.1 Grafik hubungan γd dengan w opt
Jadi dari Gambar VI.1 di dapat data sebagai berikut:
- Kadar air (w) optimum = 12,68 %
- γd = 1,437 gr/cm3
1,37
12,68
59
VI.8 KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut:
- Kadar air optimum = 12,68 %
- Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3
2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan
menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air
bersifat seperti pelumas.
3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama
pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan
pemadatan.
VI.9 SARAN
1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya
dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding
sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat
perbandingan data yang akurat.
2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti
akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih
dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan
percobaan.
3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan,
pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah
melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud
dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data-
data dan analisa perhitungan yang akurat.
59
VI.8 KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut:
- Kadar air optimum = 12,68 %
- Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3
2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan
menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air
bersifat seperti pelumas.
3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama
pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan
pemadatan.
VI.9 SARAN
1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya
dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding
sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat
perbandingan data yang akurat.
2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti
akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih
dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan
percobaan.
3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan,
pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah
melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud
dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data-
data dan analisa perhitungan yang akurat.

More Related Content

What's hot

Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairVickha Idris
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *speaklouder77
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...afifsalim
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 

What's hot (20)

Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH (di Posting : M. Afif Salim, ST, Mahasiswa Magister ...
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 

Similar to PEMERIKSAAN KEPADATAN

Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksinoussevarenna
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxMuh. Aksal
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
 
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMArlinaphelia
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahKetut Swandana
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahPraktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahnoussevarenna
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxKADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxMuh. Aksal
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Subandy Civil
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfFauziAlantia1
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cairPraktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cairnoussevarenna
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahReza Bae
 
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"bawon15505124020
 

Similar to PEMERIKSAAN KEPADATAN (20)

Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
 
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUMPertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
Pertemuan 2 MEKANIKA TANAH II PRAKTIKUM
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahPraktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docxKADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Bab 8 sand cone
Bab 8 sand coneBab 8 sand cone
Bab 8 sand cone
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
 
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdfSlide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
Slide-TSP301-pemadatan-tanah.pdf
 
Perbaikan tanah
Perbaikan tanahPerbaikan tanah
Perbaikan tanah
 
Perbaikan tanah
Perbaikan tanahPerbaikan tanah
Perbaikan tanah
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cairPraktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
Praktek Mekanika Tanah - Uji batas cair
 
hydrostatic water in soil.pdf
hydrostatic water in soil.pdfhydrostatic water in soil.pdf
hydrostatic water in soil.pdf
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
1.04 filtrasi
1.04 filtrasi1.04 filtrasi
1.04 filtrasi
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"
Laporan Bahan Bangunan "Pengujian beton menggunakan bahan tambah"
 

More from antonius giovanni (10)

Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Bab 7 cbr
Bab 7 cbrBab 7 cbr
Bab 7 cbr
 
Bab 5 triaxial
Bab 5 triaxialBab 5 triaxial
Bab 5 triaxial
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kartu acc mektan ii
Kartu acc mektan iiKartu acc mektan ii
Kartu acc mektan ii
 
Daftar tabel
Daftar tabelDaftar tabel
Daftar tabel
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Daftar gambar
Daftar gambarDaftar gambar
Daftar gambar
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Recently uploaded

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (10)

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

PEMERIKSAAN KEPADATAN

  • 1. BAB VI PEMERIKSAAN KEPADATAN (COMPACTION TEST) VI.1 PENDAHULUAN Pemadatan dapat dikatakan sebagai proses pengeluaran udara dari pori- pori tanah dengan salah satu cara mekanis. Cara mekanis yang digunakan dilapangan biasanya dengan menggilas, sedangkan di laboratorim dengan cara menumbuk atau memukul. Daya pemadatan ini tergantung pada kadar air, meskipun digunakan energi yang sama, nilai kepadatan yang akan diperoleh akan berbeda-beda. Pada kadar air yang cukup rendah tanah sukar dipadatkan, sedangkan pada kadar air yanag cukup tinggi nilai kepadatannya akan menurun, sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air tidak dapat dikeluarkan dengan pemadatan. Pada pemadatan dengan kadar air yanag berbeda-beda akan didapat nilai kepadatan yang berbeda pula. Sehingga kadar air tertentu akan didapat keadaan yang paling padat (angka pori yang paling rendah). Kadar air dimana dimana tanah mencapai keadaan yang paling padat disebut kadat air optimum. Untuk menentukan kadar air optimum ini biasanya dibuat grafik hubungan antara kadar air dan berat isi kering. Berat isi kering ini digunakan untuk menentukan kadar air optimium dimana mencapai keadaan paling padat, dapat dilakukan: 1. Percobaan pemadatan di lapangan. 2. Percobaan pemadatan di laboratorium. Percobaan pemadatan di laboratorium dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Percobaan pemadatan standar (standart compaction test). 2. Percobaan pemadatan modifisikasi (modified compaction test). Dengan nilai kadar air yang optimum yang didapat dari percobaan ini, maka kita dapat memadatkan tanah sehingga tanah tersebut akan mempunyai: - Kekuatan yang lebih besar. - Kompresibilitas dan daya rembesan yang lebih kecil. - Ketahanan yang relatif lebih besar terhadap pengaruh air. 55
  • 2. 56 VI.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari percobaan ini adalah dapat membuat grafik hubungan antara kadar air dan berat isi kering serta angka porinya dan mendapatkan nilai kadar air optimum. VI.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Silinder pemadatan. 2. Penumbuk standar. 3. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder (dongkrak). 4. Timbangan. 5. Cawan kecil. 6. Gelas ukur. 7. Pisau perata dan jangka sorong. VI.4 PERSIAPAN BENDA UJI 1. Contoh tanah dibersihkan, kemudian dikeringkan dengan cara menjemurnya. Hancurkan gumpalan-gumpalan menjadi butiran-butiran dengan palu karet sedemikian rupa sehinggan butiran tanahnya halus. 2. Setelah tanah dipukul sampai butirannya halus, kemudian contoh tanah ditimbang. 3. Contoh tanah yang sudah ditimbang ini selanjutnya dicampur dengan air secukupnya hingga merata dengan kadar air yang berbeda-beda untuk tiap kali percobaan. VI.5 PERSIAPAN ALAT 1. Siapkan silinder pemadatan dan penumbuknya. Silinder dan penumbuk dibersihkan, kemudian ditimbang. 2. Pasang dan klem plat atas dan silinder sambungannya.
  • 3. 57 VI.6 PELAKSANAAN PERCOBAAN 1. Contoh tanah dimasukkan kedalam silinder dengan lapisan yang sama tebalnya sebanyak tiga lapisan. Setiap lapisan masing-masing ditumbuk sebanyak 25 kali secara merata pada seluruh permukaan. Usahakan tebal contoh tanah padat yang diperoleh kira-kira 0,5 cm lebih tinggi dari silinder utama. 2. Silinder sambungan dilepaskan kemudian tanah tersebut dipotong dengan pisau perata hingga tanah dengan permukaan silinder sama rata. Plat dasar dilepaskan, selanjutnya silinder + contoh tanah ditimbang. 3. Contoh tanah dikeluarkan dengan alat pengeluar contoh tanah (dongkrak), kemudian ambil bagian atas dan bawah untuk diperikas kadar airnya. 4. Contoh tanah di atas diulangi dengan contoh tanah lain. VI.7 PERHITUNGAN DAN HASIL PERCOBAAN Tabel VI.1 Data hasil perhitungan percobaan pemeriksaan kepadatan kelompok : Proyek : Tanggal : Pemadatan : Diameter : 10,130 cm : 2,5 Tinggi : 12,200 cm : 3 Volume (V) : 982,762 cm 3 : 25 Berat Mol : 1865 gr (gr) A (gr) γ = A / V (gr/cm³) D4 K2 C10 O2 A4 4 6 Z/2 G I W1 (gr) 9,55 8,08 10,95 8,93 10,47 9,99 12,16 8,18 9,85 8,65 W2 (gr) 40,36 45,87 45,01 47,29 52,84 51,83 59,68 46,84 43,04 37,90 W3 (gr) 39,00 44,31 41,97 43,82 47,34 46,30 52,58 41,11 37,46 37,14 C = W2 - W3 1,36 1,56 3,04 3,47 5,50 5,53 7,10 5,73 5,58 0,76 D = W3 - W1 29,45 36,23 31,02 34,89 36,87 36,31 40,42 32,93 27,61 28,49 w = C / D (%) 4,62 4,31 9,80 9,95 14,92 15,23 17,57 17,40 20,21 2,67 (%) γd = γ / (w + 1) (gr/cm 3 ) tumbukan lapis Kg Penumbuk Tumbukan Perlapis Jumlah Lapisan PEMERIKSAAN KEPADATAN 17 Praktikum Mekanika Tanah II 23-Apr-18 Berat Penumbuk Standar A/ B/ C/ D Ukuran Selinder Berat Air Berat Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata Berat Volume Kering 1,541,20 1,23 1,26 1,34 Berat Tanah Padat 1690 Berat Volume 1,720 Percobaan Pemadatan V Berat Selinder + Tanah Padat 3555 1,252 1,348 1,455 1,577 1230 I II III 17,484,46 9,87 15,07 I II III IVPercobaan Kadar Air V No. Cawan Timbang Berat Cawan Kosong Berat Cawan + Tanah Basah Berat Cawan + Tanah Kering 11,44 IV 1325 1430 1550 3095 3190 3295 3415
  • 4. 58 Gambar VI.1 Grafik hubungan γd dengan w opt Jadi dari Gambar VI.1 di dapat data sebagai berikut: - Kadar air (w) optimum = 12,68 % - γd = 1,437 gr/cm3 1,37 12,68
  • 5. 59 VI.8 KESIMPULAN 1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut: - Kadar air optimum = 12,68 % - Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3 2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air bersifat seperti pelumas. 3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan pemadatan. VI.9 SARAN 1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat perbandingan data yang akurat. 2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan percobaan. 3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan, pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data- data dan analisa perhitungan yang akurat.
  • 6. 59 VI.8 KESIMPULAN 1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut: - Kadar air optimum = 12,68 % - Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3 2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air bersifat seperti pelumas. 3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan pemadatan. VI.9 SARAN 1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat perbandingan data yang akurat. 2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan percobaan. 3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan, pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data- data dan analisa perhitungan yang akurat.