kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
PEMERIKSAAN KEPADATAN
1. BAB VI
PEMERIKSAAN KEPADATAN
(COMPACTION TEST)
VI.1 PENDAHULUAN
Pemadatan dapat dikatakan sebagai proses pengeluaran udara dari pori-
pori tanah dengan salah satu cara mekanis. Cara mekanis yang digunakan
dilapangan biasanya dengan menggilas, sedangkan di laboratorim dengan cara
menumbuk atau memukul. Daya pemadatan ini tergantung pada kadar air,
meskipun digunakan energi yang sama, nilai kepadatan yang akan diperoleh akan
berbeda-beda. Pada kadar air yang cukup rendah tanah sukar dipadatkan,
sedangkan pada kadar air yanag cukup tinggi nilai kepadatannya akan menurun,
sampai suatu kadar air tinggi sekali sehingga air tidak dapat dikeluarkan dengan
pemadatan.
Pada pemadatan dengan kadar air yanag berbeda-beda akan didapat nilai
kepadatan yang berbeda pula. Sehingga kadar air tertentu akan didapat keadaan
yang paling padat (angka pori yang paling rendah). Kadar air dimana dimana
tanah mencapai keadaan yang paling padat disebut kadat air optimum. Untuk
menentukan kadar air optimum ini biasanya dibuat grafik hubungan antara kadar
air dan berat isi kering. Berat isi kering ini digunakan untuk menentukan kadar air
optimium dimana mencapai keadaan paling padat, dapat dilakukan:
1. Percobaan pemadatan di lapangan.
2. Percobaan pemadatan di laboratorium.
Percobaan pemadatan di laboratorium dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Percobaan pemadatan standar (standart compaction test).
2. Percobaan pemadatan modifisikasi (modified compaction test).
Dengan nilai kadar air yang optimum yang didapat dari percobaan ini, maka
kita dapat memadatkan tanah sehingga tanah tersebut akan mempunyai:
- Kekuatan yang lebih besar.
- Kompresibilitas dan daya rembesan yang lebih kecil.
- Ketahanan yang relatif lebih besar terhadap pengaruh air.
55
2. 56
VI.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari percobaan ini adalah dapat membuat grafik hubungan antara
kadar air dan berat isi kering serta angka porinya dan mendapatkan nilai kadar air
optimum.
VI.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Silinder pemadatan.
2. Penumbuk standar.
3. Alat untuk mengeluarkan contoh dari silinder (dongkrak).
4. Timbangan.
5. Cawan kecil.
6. Gelas ukur.
7. Pisau perata dan jangka sorong.
VI.4 PERSIAPAN BENDA UJI
1. Contoh tanah dibersihkan, kemudian dikeringkan dengan cara
menjemurnya. Hancurkan gumpalan-gumpalan menjadi butiran-butiran
dengan palu karet sedemikian rupa sehinggan butiran tanahnya halus.
2. Setelah tanah dipukul sampai butirannya halus, kemudian contoh tanah
ditimbang.
3. Contoh tanah yang sudah ditimbang ini selanjutnya dicampur dengan air
secukupnya hingga merata dengan kadar air yang berbeda-beda untuk tiap
kali percobaan.
VI.5 PERSIAPAN ALAT
1. Siapkan silinder pemadatan dan penumbuknya. Silinder dan penumbuk
dibersihkan, kemudian ditimbang.
2. Pasang dan klem plat atas dan silinder sambungannya.
3. 57
VI.6 PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Contoh tanah dimasukkan kedalam silinder dengan lapisan yang sama
tebalnya sebanyak tiga lapisan. Setiap lapisan masing-masing ditumbuk
sebanyak 25 kali secara merata pada seluruh permukaan. Usahakan tebal
contoh tanah padat yang diperoleh kira-kira 0,5 cm lebih tinggi dari
silinder utama.
2. Silinder sambungan dilepaskan kemudian tanah tersebut dipotong dengan
pisau perata hingga tanah dengan permukaan silinder sama rata. Plat dasar
dilepaskan, selanjutnya silinder + contoh tanah ditimbang.
3. Contoh tanah dikeluarkan dengan alat pengeluar contoh tanah (dongkrak),
kemudian ambil bagian atas dan bawah untuk diperikas kadar airnya.
4. Contoh tanah di atas diulangi dengan contoh tanah lain.
VI.7 PERHITUNGAN DAN HASIL PERCOBAAN
Tabel VI.1 Data hasil perhitungan percobaan pemeriksaan kepadatan
kelompok :
Proyek :
Tanggal :
Pemadatan :
Diameter : 10,130 cm : 2,5
Tinggi : 12,200 cm : 3
Volume (V) : 982,762 cm
3
: 25
Berat Mol : 1865 gr
(gr)
A (gr)
γ = A / V (gr/cm³)
D4 K2 C10 O2 A4 4 6 Z/2 G I
W1 (gr) 9,55 8,08 10,95 8,93 10,47 9,99 12,16 8,18 9,85 8,65
W2 (gr) 40,36 45,87 45,01 47,29 52,84 51,83 59,68 46,84 43,04 37,90
W3 (gr) 39,00 44,31 41,97 43,82 47,34 46,30 52,58 41,11 37,46 37,14
C = W2 - W3 1,36 1,56 3,04 3,47 5,50 5,53 7,10 5,73 5,58 0,76
D = W3 - W1 29,45 36,23 31,02 34,89 36,87 36,31 40,42 32,93 27,61 28,49
w = C / D (%) 4,62 4,31 9,80 9,95 14,92 15,23 17,57 17,40 20,21 2,67
(%)
γd = γ / (w + 1) (gr/cm
3
)
tumbukan
lapis
Kg
Penumbuk
Tumbukan Perlapis
Jumlah Lapisan
PEMERIKSAAN KEPADATAN
17
Praktikum Mekanika Tanah II
23-Apr-18
Berat Penumbuk
Standar A/ B/ C/ D
Ukuran Selinder
Berat Air
Berat Tanah Kering
Kadar Air
Kadar Air Rata-rata
Berat Volume Kering 1,541,20 1,23 1,26 1,34
Berat Tanah Padat 1690
Berat Volume 1,720
Percobaan Pemadatan V
Berat Selinder + Tanah Padat 3555
1,252 1,348 1,455 1,577
1230
I II III
17,484,46 9,87 15,07
I II III IVPercobaan Kadar Air V
No. Cawan Timbang
Berat Cawan Kosong
Berat Cawan + Tanah Basah
Berat Cawan + Tanah Kering
11,44
IV
1325 1430 1550
3095 3190 3295 3415
4. 58
Gambar VI.1 Grafik hubungan γd dengan w opt
Jadi dari Gambar VI.1 di dapat data sebagai berikut:
- Kadar air (w) optimum = 12,68 %
- γd = 1,437 gr/cm3
1,37
12,68
5. 59
VI.8 KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut:
- Kadar air optimum = 12,68 %
- Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3
2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan
menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air
bersifat seperti pelumas.
3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama
pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan
pemadatan.
VI.9 SARAN
1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya
dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding
sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat
perbandingan data yang akurat.
2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti
akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih
dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan
percobaan.
3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan,
pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah
melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud
dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data-
data dan analisa perhitungan yang akurat.
6. 59
VI.8 KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut:
- Kadar air optimum = 12,68 %
- Padat kering maksimum = 1,437 gr/cm3
2. Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan
menambah air, maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air
bersifat seperti pelumas.
3. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama
pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan
pemadatan.
VI.9 SARAN
1. Diusahakan dalam mencatat data-data pengamatan, hendaknya
dilakukan lebih teliti oleh beberapa orang sebagai pembanding
sehingga peluang suatu kesalahan dapat diminimalisir dan didapat
perbandingan data yang akurat.
2. Dalam melakukan pengamatan hendaknya mahasiswa mengerti
akan percobaaan yang hendak dilakukan dengan membaca terlebih
dahulu modul atau referensi – referensi yang berhubungan dengan
percobaan.
3. Hendaknya dalam melakukan percobaan dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan teliti, baik pada waktu pengamatan,
pengoperasian dan pencatatan seta hitungan, Sehingga setelah
melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud
dan tujuan dilakukan percobaan ini dan juga menghasilkan data-
data dan analisa perhitungan yang akurat.