2. Statistik Mortalitas
• Klasifikasi penyakit pada awalnya disusun
untuk kepentingan Statistik Mortalitas.
• Statistik Mortalitas mrpk salah 1 sumber
utama informasi kesehatan data mortalitas
mrpk data yang paling dapat dipercaya di
beberapa negara.
2
3. Sebab Kematian
• Peraturan dan petunjuk pengkodean
mortalitas memakai peraturan World Health
Assembly (WHA)
• Menurut WHA, 1967, sebab kematian ialah
semua penyakit, keadaan sakit atau cedera
yang dapat menimbulkan kematian dan
kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan
cedera yang mematikan.
3
4. Sebab Kematian
• Definisi tsb dimaksudkan agar semua
informasi yang relevan dicatat, pembuat
sertifikat tidak mengisi beberapa kondisi dan
kondisi lain tidak diisi.
• Dalam definisi tidak dicantumkan gejala dan
cara kematian seperti: gagal jantung atau
gagal pernafasan.
4
5. Sertifikat Kematian
Sertifikat kematian yang dipakai mengacu
kepada format yang direkomendasi WHO, yaitu:
• Bagian I: untuk mencatat penyakit2/kondisi2
yang berhubungan langsung dalam
proses/urutan kejadian yang menyebabkan
kematian.
• Bagian II: untuk penyakit2/kondisi2 yang tidak
berhubungan/menjadi penyebab langsung
kematian.
5
6. Sertifikat Kematian
• Apabila ada 2/lebih penyakit yang harus
dicatat, dokter/petugas yang mengisi
penyebab kematian (cause of death) harus
mengisi urutan kejadian yang menjurus ke
kematian di format Sertifikat Medis Penyebab
Kematian.
6
7. Underlying Cause of Death
• Penyakit atau cedera yang menimbulkan
serangkaian kejadian yang berakhir dengan
kematian; atau
• Kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan
cedera yang mematikan.
7
8. Underlying Cause Of Death (UCOD)
• UCOD adalah:
- kondisi atau
- kejadian atau
- lingkungan
yang apabila tidak disandang pasien
pasien tidak meninggal.
8
10. Prosedur memilih Underlying Cause of
Death untuk Tabulasi Mortalitas
• Apabila hanya ditulis satu penyebab kematian,
maka pengkode mudah menentukan kodenya.
• Apabila sebab kematian lebih dari satu
kondisi/diagnosis tertulis di sertifikat: maka
dalam praktik statistik vital, pengkode harus
menyeleksi satu diagnosis yang menyebabkan
kematian untuk kepentingan pelaporan: UCOD
10
11. Kondisi Ganda (multiple)
• Manakala ada lebih dari satu kondisi/kejadian
yang harus didokumentasikan, praktisi penulis
sertifikat harus mendokumentasikan runtunan
kejadian yang menjurus ke kematian.
Masing2 kejadian/kondisi harus dituliskan di
runtunan baris yang tersedia (dalam urutan
terbalik dari baris bawah ke baris atas).
11
12. Kondisi Ganda (Lanjutan-1)
• Sebab langsung kematian di baris bertama
• UCOD ditulis di baris yang paling bawah (baris
ke 4)
• Penyebab-penyebab antara harus ditulis
runtun di baris antara baris teratas dan baris
terbawah.
12
13. CONTOH
• Seorang pasien sakit kanker, meninggal karena
mendadak terserang gagal jantung akibat
carcinomatosis.
Site primer kankernya di kolon.
Runtutan kejadian: neoplasma malignant menjadi
carcinomatosis, menghasilkan kondisi gagal jantung.
Jadi: gagal jantung adalah kondisi morbid final pasien
yang sakitnya dimulai dari kanker kolon.
UCOD: Neoplasm malignant kolon.
13
14. Kondisi Ganda (Lanjutan-2)
I (a) Sebab langsung
(b) Sebab yang menimbulkan (a)
(c) Sebab yang menimbulkan (b)
(d) Penyebab timbulnya semua di atas yang
berakhir pada model kematian (a).
Contoh: I (a) Gagal jantung
(b) Carcinomotosis
(c) Kanker kolon
14
15. Kasus Cedera
• Ada 2 (dua) kasifikasi cedera:
- berdasarkan sifat alamiahnya (Bab XIX)
- berdasarkan sebab luar (external cause)
yang menimbulkan bentuk cedera di
atas.
Untuk kepentingan MORTALITAS, maka sebab
luar cedera (external cause) hanya bisa
digunakan untuk single cause coding dan
penyebab tabulasi underlying.
15
16. Kasus Cedera (Lanjutan)
• Perhatian harus diberikan bahwa:
Sebagian besar kode ICD-10 digunakan
untuk UCOD, ada seksi khusus berikut
kode-kode yang tidak boleh digunakan
untuk keperluan tersebut.
Contoh:
Kode ber-asterisk (*) tidak boleh
diterapkan sebagai kode UCOD.
16
17. Contoh:
• Kode mana di bawah ini yang tidak digunakan
untuk sebab kematian (UCOD) ?
- B95-B97
- G97; H95; N99
- O80-O84
- S00-T98
(Cari keterangan di bawah masing Bab yang
bersangkutan!)
17
18. Menyeleksi UCOD
• WHO mendefinisikan seperangkat prosedur
atau coding rules yang hendaknya diikuti
dengan cermat bila akan menulis suatu
sertifikat kematian dan menentukan sebab
UCOD.
• Saat mengkode setiap kasus kematian, maka
aplikasikan rule yang ada dalam runtunan
yang logik dimulai dari General Principle.
18
19. GENERAL PRINCIPLE
• Manakala ada lebih dari satu kondisi yang
ditulis di sertifikat kematian, kondisi yang
dituliskan di baris paling bawah Part I harus
dipilih hanya:
Apabila ini dapat menimbulkan
serentetan kondisi-kondisi yang
didokumentasikan di baris atasnya.
19
20. Contoh
• I (a) Abscess paru
(b) Lobar pneumonia
(c) -
(d) -
II -
Maka pilih: lobar pneumonia (J18.1)
20
21. Latihan
• Pilih UCOD, dengan mengaplikasikan General
Principle:
Part I (a) Gagal Hati
(b) Obstruksi saluran empedu
(c) Carcinoma caput (bagian
kepala) pancreas
UCOD?
21
22. Rule 1
• Manakala General Rule tidak cocok untuk
diaplikasikan, dan ternyata ada kejadian
terlapor yang berakhir sebagai kondisi yang
terdokumentasi di baris pertama Part I
Pilih sebab asal kejadian tersebut.
• Manakala ada > dari satu kejadian yang ber-
akhir sebagai kondisi yang tertera di Part I
Pilih sebab asal kejadian yang tertulis
pertama.
22
23. Note:
• Ada lebih-kurang 25% kasus, berdasarkan
alasan tertentu, tidak bisa dipilih dengan
mengaplikasikan General Prinsiple untuk ini
aplikasikan Rule 1, 2 atau 3.
Dengan kata lain: Rule 1 diaplikasikan apabila
ada kondisi terlapor yang tidak bisa dipilih
dengan mengaplikasikan General Principle.
23
24. Contoh 1:
• Rule 1 bisa diaplikasikan apabila General
Principle tidak bisa diaplikasikan.
I (a) Bronchopneumonia
(b) Cerebral infarction dan hypertensive
heart disease
Pilih yang disebut pertama pada (b).
Pada kasus tersebut di atas:
- bronchopneumonia akibat cerebral infarction
- bronchopneumonia akibat HHD
24
25. Contoh 2
• Rule 1 juga diaplikasikan apabila kondisi
tunggal yang terdokumentasi di baris terakhir
Part I tidak mungkin sebagai penyebab
terjadinya semua kondisi yang tertera di
atasnya.
Contoh: I (a) Acute myocardial infarction
(b) Artherosclerosis HD
(c) Influenza
25
26. Contoh 2 (Lanjutan)
• Pilih artherosclerosis sebagai UCOD.
• Kejadian terlapor yang berakhir pada kondisi
yang terlapor di Part I (a) adalah:
Acute myocardial infarction akibat
atherosclerosis heartdisease.
Karena Flu tidak sebagai sebab timbulnya
AHD atau myocardial infarction.
26
27. Contoh 3
• I (a) Pernicious anemia dan gangrene kaki
(b) Atherosclerosis
Pilih anemia pernicious (D51.0)
Karena tidak ada kejadian terlapor yang
berakhir sebagai anemia perniciosa yang
terdokumentasi terlebih dahulu (dari
gangrene) di I (a)
27
29. Rule 2
• Manakala tidak ada yang terlapor sebagai
kejadian yang berakhir kematian pada kondisi
yang terdokumentsai di Part 1 (a) maka
pilih kondisi pertama yang ada.
Part I (a) Fibrocystic diseases of the pancreas
(b) Bronchitis dan Bronchiectasis
UCOD: ?
29
30. Rule 3
• Manakala kondisi yang terpilih berdasarkan
aplikasi Rule 1 dan Rule 2 sangat jelas adalah
konsekuensi/akibat langsung dari satu kondisi
lain yang terlapor, apakah itu terdokumentasi
di Part I atau Part II
Pilih kondisi primer tersebut
sebagai UCOD.
30
32. Assumption of Intervening Cause
• Pada suatu sertifikat medis, bisa saja ada
kondisi yang akibat suatu kondisi lain, namun
kondisi yang pertama disebut bukan sisa
langsung dari yang lain untuk ini, bisa
diasumsi dengan aman kausa-kausa
interveningnya (penghalangnya). Hanya boleh
diasumsikan sebagai satu intervening cause
bagi interpreting (penaksiran) sekuensnya.
32
34. Highly Improbable
• Terkadang sekuensi terlapor sangat tidak
memungkinkan sebagai UCOD. Yakni: non-
aceptable sequence.
Note: Akut atau terminal penyakit sirkulasi
yang terlapor sebagai akibat: malignant
neoplasm, asthma atau diabetes adalah bisa
diterima sebagai possible consequences
apabila mereka tertulis di Part I sertifikat
34
35. Latihan
• Gunakan daftar untuk menentukan apakah yang
tertera di bawah ini bisa diterima atau tidak
sebagai UCOD:
- Tetanus due to malignant neoplasm of lung
- DM due to malignant neoplasm of pancreas
- Intracranial haemorrhage due to endocarditis
35
36. Durasi Sakit
• Faktor waktu yang ditentukan (tertera di
serifikat) harus diperhatikan dan
dipertimbangkan. Apakah kondisi yang satu
memang mungkin sebagai akibat atau
penyebab kondisi yang lain.
36
37. Sumber
• Depkes, Petunjuk Teknis Pengkodean Klasifikasi
Internasional Mengenai Penyakit dan Masalah-
Masalah Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Revisi
Ke-10 (ICD-10), Jakarta, 2002.
• PORMIKI, dr. Mayang Anggraini Naga, Jakarta, 2010.
37