SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PENGKODEAN MORTALITAS
1
Pusdatin, Kemenkes
Statistik Mortalitas
• Klasifikasi penyakit pada awalnya disusun
untuk kepentingan Statistik Mortalitas.
• Statistik Mortalitas mrpk salah 1 sumber
utama informasi kesehatan  data mortalitas
mrpk data yang paling dapat dipercaya di
beberapa negara.
2
Sebab Kematian
• Peraturan dan petunjuk pengkodean
mortalitas memakai peraturan World Health
Assembly (WHA)
• Menurut WHA, 1967, sebab kematian ialah
semua penyakit, keadaan sakit atau cedera
yang dapat menimbulkan kematian dan
kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan
cedera yang mematikan.
3
Sebab Kematian
• Definisi tsb dimaksudkan agar semua
informasi yang relevan dicatat, pembuat
sertifikat tidak mengisi beberapa kondisi dan
kondisi lain tidak diisi.
• Dalam definisi tidak dicantumkan gejala dan
cara kematian seperti: gagal jantung atau
gagal pernafasan.
4
Sertifikat Kematian
Sertifikat kematian yang dipakai mengacu
kepada format yang direkomendasi WHO, yaitu:
• Bagian I: untuk mencatat penyakit2/kondisi2
yang berhubungan langsung dalam
proses/urutan kejadian yang menyebabkan
kematian.
• Bagian II: untuk penyakit2/kondisi2 yang tidak
berhubungan/menjadi penyebab langsung
kematian.
5
Sertifikat Kematian
• Apabila ada 2/lebih penyakit yang harus
dicatat, dokter/petugas yang mengisi
penyebab kematian (cause of death) harus
mengisi urutan kejadian yang menjurus ke
kematian di format Sertifikat Medis Penyebab
Kematian.
6
Underlying Cause of Death
• Penyakit atau cedera yang menimbulkan
serangkaian kejadian yang berakhir dengan
kematian; atau
• Kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan
cedera yang mematikan.
7
Underlying Cause Of Death (UCOD)
• UCOD adalah:
- kondisi atau
- kejadian atau
- lingkungan
yang apabila tidak disandang pasien 
pasien tidak meninggal.
8
Bentuk Formulir Internasional Sertifikat Medis
Penyebab Kematian
9
Prosedur memilih Underlying Cause of
Death untuk Tabulasi Mortalitas
• Apabila hanya ditulis satu penyebab kematian,
maka pengkode mudah menentukan kodenya.
• Apabila sebab kematian lebih dari satu
kondisi/diagnosis tertulis di sertifikat: maka
dalam praktik statistik vital, pengkode harus
menyeleksi satu diagnosis yang menyebabkan
kematian untuk kepentingan pelaporan: UCOD
10
Kondisi Ganda (multiple)
• Manakala ada lebih dari satu kondisi/kejadian
yang harus didokumentasikan, praktisi penulis
sertifikat harus mendokumentasikan runtunan
kejadian yang menjurus ke kematian.
Masing2 kejadian/kondisi harus dituliskan di
runtunan baris yang tersedia (dalam urutan
terbalik dari baris bawah ke baris atas).
11
Kondisi Ganda (Lanjutan-1)
• Sebab langsung kematian di baris bertama
• UCOD ditulis di baris yang paling bawah (baris
ke 4)
• Penyebab-penyebab antara harus ditulis
runtun di baris antara baris teratas dan baris
terbawah.
12
CONTOH
• Seorang pasien sakit kanker, meninggal karena
mendadak terserang gagal jantung akibat
carcinomatosis.
Site primer kankernya di kolon.
Runtutan kejadian: neoplasma malignant menjadi
carcinomatosis, menghasilkan kondisi gagal jantung.
Jadi: gagal jantung adalah kondisi morbid final pasien
yang sakitnya dimulai dari kanker kolon.
 UCOD: Neoplasm malignant kolon.
13
Kondisi Ganda (Lanjutan-2)
I (a) Sebab langsung
(b) Sebab yang menimbulkan (a)
(c) Sebab yang menimbulkan (b)
(d) Penyebab timbulnya semua di atas yang
berakhir pada model kematian (a).
Contoh: I (a) Gagal jantung
(b) Carcinomotosis
(c) Kanker kolon
14
Kasus Cedera
• Ada 2 (dua) kasifikasi cedera:
- berdasarkan sifat alamiahnya (Bab XIX)
- berdasarkan sebab luar (external cause)
yang menimbulkan bentuk cedera di
atas.
Untuk kepentingan MORTALITAS, maka sebab
luar cedera (external cause) hanya bisa
digunakan untuk single cause coding dan
penyebab tabulasi underlying.
15
Kasus Cedera (Lanjutan)
• Perhatian harus diberikan bahwa:
Sebagian besar kode ICD-10 digunakan
untuk UCOD, ada seksi khusus berikut
kode-kode yang tidak boleh digunakan
untuk keperluan tersebut.
Contoh:
Kode ber-asterisk (*) tidak boleh
diterapkan sebagai kode UCOD.
16
Contoh:
• Kode mana di bawah ini yang tidak digunakan
untuk sebab kematian (UCOD) ?
- B95-B97
- G97; H95; N99
- O80-O84
- S00-T98
(Cari keterangan di bawah masing Bab yang
bersangkutan!)
17
Menyeleksi UCOD
• WHO mendefinisikan seperangkat prosedur
atau coding rules yang hendaknya diikuti
dengan cermat bila akan menulis suatu
sertifikat kematian dan menentukan sebab
UCOD.
• Saat mengkode setiap kasus kematian, maka
aplikasikan rule yang ada dalam runtunan
yang logik dimulai dari General Principle.
18
GENERAL PRINCIPLE
• Manakala ada lebih dari satu kondisi yang
ditulis di sertifikat kematian, kondisi yang
dituliskan di baris paling bawah Part I harus
dipilih hanya:
Apabila ini dapat menimbulkan
serentetan kondisi-kondisi yang
didokumentasikan di baris atasnya.
19
Contoh
• I (a) Abscess paru
(b) Lobar pneumonia
(c) -
(d) -
II -
Maka pilih: lobar pneumonia (J18.1)
20
Latihan
• Pilih UCOD, dengan mengaplikasikan General
Principle:
Part I (a) Gagal Hati
(b) Obstruksi saluran empedu
(c) Carcinoma caput (bagian
kepala) pancreas
UCOD?
21
Rule 1
• Manakala General Rule tidak cocok untuk
diaplikasikan, dan ternyata ada kejadian
terlapor yang berakhir sebagai kondisi yang
terdokumentasi di baris pertama Part I 
Pilih sebab asal kejadian tersebut.
• Manakala ada > dari satu kejadian yang ber-
akhir sebagai kondisi yang tertera di Part I 
Pilih sebab asal kejadian yang tertulis
pertama.
22
Note:
• Ada lebih-kurang 25% kasus, berdasarkan
alasan tertentu, tidak bisa dipilih dengan
mengaplikasikan General Prinsiple  untuk ini
aplikasikan Rule 1, 2 atau 3.
Dengan kata lain: Rule 1 diaplikasikan apabila
ada kondisi terlapor yang tidak bisa dipilih
dengan mengaplikasikan General Principle.
23
Contoh 1:
• Rule 1 bisa diaplikasikan apabila General
Principle tidak bisa diaplikasikan.
I (a) Bronchopneumonia
(b) Cerebral infarction dan hypertensive
heart disease
Pilih yang disebut pertama pada (b).
Pada kasus tersebut di atas:
- bronchopneumonia akibat cerebral infarction
- bronchopneumonia akibat HHD
24
Contoh 2
• Rule 1 juga diaplikasikan apabila kondisi
tunggal yang terdokumentasi di baris terakhir
Part I tidak mungkin sebagai penyebab
terjadinya semua kondisi yang tertera di
atasnya.
Contoh: I (a) Acute myocardial infarction
(b) Artherosclerosis HD
(c) Influenza
25
Contoh 2 (Lanjutan)
• Pilih artherosclerosis sebagai UCOD.
• Kejadian terlapor yang berakhir pada kondisi
yang terlapor di Part I (a) adalah:
Acute myocardial infarction akibat
atherosclerosis heartdisease.
Karena Flu tidak sebagai sebab timbulnya
AHD atau myocardial infarction.
26
Contoh 3
• I (a) Pernicious anemia dan gangrene kaki
(b) Atherosclerosis
 Pilih anemia pernicious (D51.0)
Karena tidak ada kejadian terlapor yang
berakhir sebagai anemia perniciosa yang
terdokumentasi terlebih dahulu (dari
gangrene) di I (a)
27
Latihan
• Pilih UCOD:
I (a) Pericarditis
(b) Uraemia dan pneumonia
UCOD: ?
28
Rule 2
• Manakala tidak ada yang terlapor sebagai
kejadian yang berakhir kematian pada kondisi
yang terdokumentsai di Part 1 (a)  maka
pilih kondisi pertama yang ada.
Part I (a) Fibrocystic diseases of the pancreas
(b) Bronchitis dan Bronchiectasis
UCOD: ?
29
Rule 3
• Manakala kondisi yang terpilih berdasarkan
aplikasi Rule 1 dan Rule 2 sangat jelas adalah
konsekuensi/akibat langsung dari satu kondisi
lain yang terlapor, apakah itu terdokumentasi
di Part I atau Part II 
Pilih kondisi primer tersebut
sebagai UCOD.
30
Latihan
• Pilih UCOD:
I (a) Nephrectomy
II Clear Cell carcinoma ginjal
UCOD: ?
31
Assumption of Intervening Cause
• Pada suatu sertifikat medis, bisa saja ada
kondisi yang akibat suatu kondisi lain, namun
kondisi yang pertama disebut bukan sisa
langsung dari yang lain  untuk ini, bisa
diasumsi dengan aman kausa-kausa
interveningnya (penghalangnya). Hanya boleh
diasumsikan sebagai satu intervening cause
bagi interpreting (penaksiran) sekuensnya.
32
Latihan
• Pilih UCOD:
I (a) Mental retardation
(b) Premature seperation of placenta
33
Highly Improbable
• Terkadang sekuensi terlapor sangat tidak
memungkinkan sebagai UCOD. Yakni: non-
aceptable sequence.
Note: Akut atau terminal penyakit sirkulasi
yang terlapor sebagai akibat: malignant
neoplasm, asthma atau diabetes adalah bisa
diterima sebagai possible consequences
apabila mereka tertulis di Part I sertifikat
34
Latihan
• Gunakan daftar untuk menentukan apakah yang
tertera di bawah ini bisa diterima atau tidak
sebagai UCOD:
- Tetanus due to malignant neoplasm of lung
- DM due to malignant neoplasm of pancreas
- Intracranial haemorrhage due to endocarditis
35
Durasi Sakit
• Faktor waktu yang ditentukan (tertera di
serifikat) harus diperhatikan dan
dipertimbangkan. Apakah kondisi yang satu
memang mungkin sebagai akibat atau
penyebab kondisi yang lain.
36
Sumber
• Depkes, Petunjuk Teknis Pengkodean Klasifikasi
Internasional Mengenai Penyakit dan Masalah-
Masalah Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Revisi
Ke-10 (ICD-10), Jakarta, 2002.
• PORMIKI, dr. Mayang Anggraini Naga, Jakarta, 2010.
37
38

More Related Content

What's hot

Manajemen Resiko K3 (1).pdf
Manajemen Resiko K3 (1).pdfManajemen Resiko K3 (1).pdf
Manajemen Resiko K3 (1).pdfYanHeri2
 
8 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-28 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-2Octo Manurung
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehataniyandri tiluk wahyono
 
(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medisImelda Wijaya
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recallYuniar_
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 
Workshop splinting technique for temporary immobilisation oleh dr Broto Suwadji
Workshop splinting technique for  temporary immobilisation oleh dr Broto SuwadjiWorkshop splinting technique for  temporary immobilisation oleh dr Broto Suwadji
Workshop splinting technique for temporary immobilisation oleh dr Broto SuwadjiBroto Suwadji
 
(3) konvensi tanda baca
(3) konvensi tanda baca(3) konvensi tanda baca
(3) konvensi tanda bacaImelda Wijaya
 
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptxCharlesPontoh1
 
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isiImelda Wijaya
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
 
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Amirullah Latarissa
 

What's hot (20)

Manajemen Resiko K3 (1).pdf
Manajemen Resiko K3 (1).pdfManajemen Resiko K3 (1).pdf
Manajemen Resiko K3 (1).pdf
 
8 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-28 algoritma-branch-and-bound-2
8 algoritma-branch-and-bound-2
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
 
(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis(9) koding prosedur medis
(9) koding prosedur medis
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 
Workshop splinting technique for temporary immobilisation oleh dr Broto Suwadji
Workshop splinting technique for  temporary immobilisation oleh dr Broto SuwadjiWorkshop splinting technique for  temporary immobilisation oleh dr Broto Suwadji
Workshop splinting technique for temporary immobilisation oleh dr Broto Suwadji
 
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerjaKecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
 
(3) konvensi tanda baca
(3) konvensi tanda baca(3) konvensi tanda baca
(3) konvensi tanda baca
 
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptxPPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
PPT ULKUS DIABETIKUM FENY.pptx
 
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx
386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx
 
BASIC LIFE SUPORT PADA IBU HAMIL
BASIC LIFE SUPORT PADA IBU HAMILBASIC LIFE SUPORT PADA IBU HAMIL
BASIC LIFE SUPORT PADA IBU HAMIL
 
Kb 1 triage
Kb 1 triageKb 1 triage
Kb 1 triage
 
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
 
RPS EHR.doc
RPS EHR.docRPS EHR.doc
RPS EHR.doc
 
Koding INA-CBG
Koding INA-CBGKoding INA-CBG
Koding INA-CBG
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
 
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
 

More from norafitri3

Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptxPaparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptxnorafitri3
 
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptxOPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptxnorafitri3
 
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxHASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxnorafitri3
 
Sejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICDSejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICDnorafitri3
 
Rekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptRekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptnorafitri3
 
kode morbiditas.ppt
kode morbiditas.pptkode morbiditas.ppt
kode morbiditas.pptnorafitri3
 
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.pptDasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.pptnorafitri3
 

More from norafitri3 (7)

Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptxPaparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
 
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptxOPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptx
 
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxHASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
 
Sejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICDSejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICD
 
Rekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptRekam Medis.ppt
Rekam Medis.ppt
 
kode morbiditas.ppt
kode morbiditas.pptkode morbiditas.ppt
kode morbiditas.ppt
 
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.pptDasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KODE MORTALITAS.ppt

  • 2. Statistik Mortalitas • Klasifikasi penyakit pada awalnya disusun untuk kepentingan Statistik Mortalitas. • Statistik Mortalitas mrpk salah 1 sumber utama informasi kesehatan  data mortalitas mrpk data yang paling dapat dipercaya di beberapa negara. 2
  • 3. Sebab Kematian • Peraturan dan petunjuk pengkodean mortalitas memakai peraturan World Health Assembly (WHA) • Menurut WHA, 1967, sebab kematian ialah semua penyakit, keadaan sakit atau cedera yang dapat menimbulkan kematian dan kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cedera yang mematikan. 3
  • 4. Sebab Kematian • Definisi tsb dimaksudkan agar semua informasi yang relevan dicatat, pembuat sertifikat tidak mengisi beberapa kondisi dan kondisi lain tidak diisi. • Dalam definisi tidak dicantumkan gejala dan cara kematian seperti: gagal jantung atau gagal pernafasan. 4
  • 5. Sertifikat Kematian Sertifikat kematian yang dipakai mengacu kepada format yang direkomendasi WHO, yaitu: • Bagian I: untuk mencatat penyakit2/kondisi2 yang berhubungan langsung dalam proses/urutan kejadian yang menyebabkan kematian. • Bagian II: untuk penyakit2/kondisi2 yang tidak berhubungan/menjadi penyebab langsung kematian. 5
  • 6. Sertifikat Kematian • Apabila ada 2/lebih penyakit yang harus dicatat, dokter/petugas yang mengisi penyebab kematian (cause of death) harus mengisi urutan kejadian yang menjurus ke kematian di format Sertifikat Medis Penyebab Kematian. 6
  • 7. Underlying Cause of Death • Penyakit atau cedera yang menimbulkan serangkaian kejadian yang berakhir dengan kematian; atau • Kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cedera yang mematikan. 7
  • 8. Underlying Cause Of Death (UCOD) • UCOD adalah: - kondisi atau - kejadian atau - lingkungan yang apabila tidak disandang pasien  pasien tidak meninggal. 8
  • 9. Bentuk Formulir Internasional Sertifikat Medis Penyebab Kematian 9
  • 10. Prosedur memilih Underlying Cause of Death untuk Tabulasi Mortalitas • Apabila hanya ditulis satu penyebab kematian, maka pengkode mudah menentukan kodenya. • Apabila sebab kematian lebih dari satu kondisi/diagnosis tertulis di sertifikat: maka dalam praktik statistik vital, pengkode harus menyeleksi satu diagnosis yang menyebabkan kematian untuk kepentingan pelaporan: UCOD 10
  • 11. Kondisi Ganda (multiple) • Manakala ada lebih dari satu kondisi/kejadian yang harus didokumentasikan, praktisi penulis sertifikat harus mendokumentasikan runtunan kejadian yang menjurus ke kematian. Masing2 kejadian/kondisi harus dituliskan di runtunan baris yang tersedia (dalam urutan terbalik dari baris bawah ke baris atas). 11
  • 12. Kondisi Ganda (Lanjutan-1) • Sebab langsung kematian di baris bertama • UCOD ditulis di baris yang paling bawah (baris ke 4) • Penyebab-penyebab antara harus ditulis runtun di baris antara baris teratas dan baris terbawah. 12
  • 13. CONTOH • Seorang pasien sakit kanker, meninggal karena mendadak terserang gagal jantung akibat carcinomatosis. Site primer kankernya di kolon. Runtutan kejadian: neoplasma malignant menjadi carcinomatosis, menghasilkan kondisi gagal jantung. Jadi: gagal jantung adalah kondisi morbid final pasien yang sakitnya dimulai dari kanker kolon.  UCOD: Neoplasm malignant kolon. 13
  • 14. Kondisi Ganda (Lanjutan-2) I (a) Sebab langsung (b) Sebab yang menimbulkan (a) (c) Sebab yang menimbulkan (b) (d) Penyebab timbulnya semua di atas yang berakhir pada model kematian (a). Contoh: I (a) Gagal jantung (b) Carcinomotosis (c) Kanker kolon 14
  • 15. Kasus Cedera • Ada 2 (dua) kasifikasi cedera: - berdasarkan sifat alamiahnya (Bab XIX) - berdasarkan sebab luar (external cause) yang menimbulkan bentuk cedera di atas. Untuk kepentingan MORTALITAS, maka sebab luar cedera (external cause) hanya bisa digunakan untuk single cause coding dan penyebab tabulasi underlying. 15
  • 16. Kasus Cedera (Lanjutan) • Perhatian harus diberikan bahwa: Sebagian besar kode ICD-10 digunakan untuk UCOD, ada seksi khusus berikut kode-kode yang tidak boleh digunakan untuk keperluan tersebut. Contoh: Kode ber-asterisk (*) tidak boleh diterapkan sebagai kode UCOD. 16
  • 17. Contoh: • Kode mana di bawah ini yang tidak digunakan untuk sebab kematian (UCOD) ? - B95-B97 - G97; H95; N99 - O80-O84 - S00-T98 (Cari keterangan di bawah masing Bab yang bersangkutan!) 17
  • 18. Menyeleksi UCOD • WHO mendefinisikan seperangkat prosedur atau coding rules yang hendaknya diikuti dengan cermat bila akan menulis suatu sertifikat kematian dan menentukan sebab UCOD. • Saat mengkode setiap kasus kematian, maka aplikasikan rule yang ada dalam runtunan yang logik dimulai dari General Principle. 18
  • 19. GENERAL PRINCIPLE • Manakala ada lebih dari satu kondisi yang ditulis di sertifikat kematian, kondisi yang dituliskan di baris paling bawah Part I harus dipilih hanya: Apabila ini dapat menimbulkan serentetan kondisi-kondisi yang didokumentasikan di baris atasnya. 19
  • 20. Contoh • I (a) Abscess paru (b) Lobar pneumonia (c) - (d) - II - Maka pilih: lobar pneumonia (J18.1) 20
  • 21. Latihan • Pilih UCOD, dengan mengaplikasikan General Principle: Part I (a) Gagal Hati (b) Obstruksi saluran empedu (c) Carcinoma caput (bagian kepala) pancreas UCOD? 21
  • 22. Rule 1 • Manakala General Rule tidak cocok untuk diaplikasikan, dan ternyata ada kejadian terlapor yang berakhir sebagai kondisi yang terdokumentasi di baris pertama Part I  Pilih sebab asal kejadian tersebut. • Manakala ada > dari satu kejadian yang ber- akhir sebagai kondisi yang tertera di Part I  Pilih sebab asal kejadian yang tertulis pertama. 22
  • 23. Note: • Ada lebih-kurang 25% kasus, berdasarkan alasan tertentu, tidak bisa dipilih dengan mengaplikasikan General Prinsiple  untuk ini aplikasikan Rule 1, 2 atau 3. Dengan kata lain: Rule 1 diaplikasikan apabila ada kondisi terlapor yang tidak bisa dipilih dengan mengaplikasikan General Principle. 23
  • 24. Contoh 1: • Rule 1 bisa diaplikasikan apabila General Principle tidak bisa diaplikasikan. I (a) Bronchopneumonia (b) Cerebral infarction dan hypertensive heart disease Pilih yang disebut pertama pada (b). Pada kasus tersebut di atas: - bronchopneumonia akibat cerebral infarction - bronchopneumonia akibat HHD 24
  • 25. Contoh 2 • Rule 1 juga diaplikasikan apabila kondisi tunggal yang terdokumentasi di baris terakhir Part I tidak mungkin sebagai penyebab terjadinya semua kondisi yang tertera di atasnya. Contoh: I (a) Acute myocardial infarction (b) Artherosclerosis HD (c) Influenza 25
  • 26. Contoh 2 (Lanjutan) • Pilih artherosclerosis sebagai UCOD. • Kejadian terlapor yang berakhir pada kondisi yang terlapor di Part I (a) adalah: Acute myocardial infarction akibat atherosclerosis heartdisease. Karena Flu tidak sebagai sebab timbulnya AHD atau myocardial infarction. 26
  • 27. Contoh 3 • I (a) Pernicious anemia dan gangrene kaki (b) Atherosclerosis  Pilih anemia pernicious (D51.0) Karena tidak ada kejadian terlapor yang berakhir sebagai anemia perniciosa yang terdokumentasi terlebih dahulu (dari gangrene) di I (a) 27
  • 28. Latihan • Pilih UCOD: I (a) Pericarditis (b) Uraemia dan pneumonia UCOD: ? 28
  • 29. Rule 2 • Manakala tidak ada yang terlapor sebagai kejadian yang berakhir kematian pada kondisi yang terdokumentsai di Part 1 (a)  maka pilih kondisi pertama yang ada. Part I (a) Fibrocystic diseases of the pancreas (b) Bronchitis dan Bronchiectasis UCOD: ? 29
  • 30. Rule 3 • Manakala kondisi yang terpilih berdasarkan aplikasi Rule 1 dan Rule 2 sangat jelas adalah konsekuensi/akibat langsung dari satu kondisi lain yang terlapor, apakah itu terdokumentasi di Part I atau Part II  Pilih kondisi primer tersebut sebagai UCOD. 30
  • 31. Latihan • Pilih UCOD: I (a) Nephrectomy II Clear Cell carcinoma ginjal UCOD: ? 31
  • 32. Assumption of Intervening Cause • Pada suatu sertifikat medis, bisa saja ada kondisi yang akibat suatu kondisi lain, namun kondisi yang pertama disebut bukan sisa langsung dari yang lain  untuk ini, bisa diasumsi dengan aman kausa-kausa interveningnya (penghalangnya). Hanya boleh diasumsikan sebagai satu intervening cause bagi interpreting (penaksiran) sekuensnya. 32
  • 33. Latihan • Pilih UCOD: I (a) Mental retardation (b) Premature seperation of placenta 33
  • 34. Highly Improbable • Terkadang sekuensi terlapor sangat tidak memungkinkan sebagai UCOD. Yakni: non- aceptable sequence. Note: Akut atau terminal penyakit sirkulasi yang terlapor sebagai akibat: malignant neoplasm, asthma atau diabetes adalah bisa diterima sebagai possible consequences apabila mereka tertulis di Part I sertifikat 34
  • 35. Latihan • Gunakan daftar untuk menentukan apakah yang tertera di bawah ini bisa diterima atau tidak sebagai UCOD: - Tetanus due to malignant neoplasm of lung - DM due to malignant neoplasm of pancreas - Intracranial haemorrhage due to endocarditis 35
  • 36. Durasi Sakit • Faktor waktu yang ditentukan (tertera di serifikat) harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Apakah kondisi yang satu memang mungkin sebagai akibat atau penyebab kondisi yang lain. 36
  • 37. Sumber • Depkes, Petunjuk Teknis Pengkodean Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit dan Masalah- Masalah Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Revisi Ke-10 (ICD-10), Jakarta, 2002. • PORMIKI, dr. Mayang Anggraini Naga, Jakarta, 2010. 37
  • 38. 38