Istilah dan petunjuk dalam pengkodean ICD http://pikesstikpan.blogspot.com
untuk artikelnya di http://pikesstikpan.blogspot.sg/2015/04/istilah-dan-petunjuk-pengkodean-dalam.html
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
Teknik koding ICD-9-CM membahas prosedur klasifikasi dan penentuan kode prosedur/tindakan medis menggunakan ICD-9-CM. Koding prosedur medis penting untuk klaim asuransi kesehatan dan penentuan biaya, namun sering tidak akurat karena ketidaklengkapan rekam medis atau kompetensi koder. Langkah penentuan kode meliputi identifikasi prosedur, pencarian kata kunci, dan konfirmasi kode di da
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unsur-unsur istilah medis seperti root (akar kata), prefix (awalan), dan suffix (akhiran) serta contoh-contohnya. Dokumen ini juga memberikan tugas-tugas latihan menganalisis istilah medis kepada 32 kelompok.
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit, termasuk pengertian, komponen, dan pengelolaan rekam medis pasien sebagai salah satu subsistem penting dalam sistem informasi rumah sakit.
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
Teknik koding ICD-9-CM membahas prosedur klasifikasi dan penentuan kode prosedur/tindakan medis menggunakan ICD-9-CM. Koding prosedur medis penting untuk klaim asuransi kesehatan dan penentuan biaya, namun sering tidak akurat karena ketidaklengkapan rekam medis atau kompetensi koder. Langkah penentuan kode meliputi identifikasi prosedur, pencarian kata kunci, dan konfirmasi kode di da
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unsur-unsur istilah medis seperti root (akar kata), prefix (awalan), dan suffix (akhiran) serta contoh-contohnya. Dokumen ini juga memberikan tugas-tugas latihan menganalisis istilah medis kepada 32 kelompok.
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit, termasuk pengertian, komponen, dan pengelolaan rekam medis pasien sebagai salah satu subsistem penting dalam sistem informasi rumah sakit.
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Dokumen tersebut membahas tentang audit informasi klinis untuk memeriksa akurasi koding diagnosis pasien rawat inap dengan fokus pada ICD-10 dan penetapan kode CBGs. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan koding klinis, hasil audit, dan penggunaan physician query.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar rekam medis, termasuk definisi, tujuan, dan kegunaannya. Rekam medis dijelaskan sebagai keterangan lengkap tentang identitas pasien dan pelayanan medis yang diterima. Tujuannya mendukung administrasi pelayanan kesehatan dan rekam medis harus memenuhi syarat seperti lengkap, akurat, dan terintegrasi.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Lembar soal ujian berisi petunjuk umum untuk mengerjakan soal ujian dengan baik, diantaranya berdoa, membaca seluruh soal, menuliskan identitas diri, menjawab soal secara singkat dan jelas, mengerjakan soal mudah terlebih dahulu, menulis jawaban dengan rapi, dan memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Soal berisi 50 pertanyaan pilihan ganda dan isian tentang sistem kesehatan nasional, pel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dan indikator untuk mengukur kinerja rumah sakit seperti input, proses, output, dan outcome.
2. Juga membahas tentang penghitungan efisiensi rumah sakit seperti bed occupancy rate, length of stay, dan bed turn over.
3. Selain itu juga membahas tentang peraturan internal rumah sakit atau hospital by laws.
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Dokumen tersebut membahas tentang International Classification of Diseases (ICD) sebagai sistem klasifikasi penyakit internasional yang digunakan oleh WHO. ICD merupakan sistem pengelompokan diagnosis penyakit yang digunakan untuk pengkodean diagnosis secara uniform agar dapat digunakan untuk penelitian dan manajemen kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah perkembangan ICD dari revisi ke revisi oleh WHO.
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Agus Mutamakin
Dokumen tersebut membahas penyusunan rancangan rekam medis elektronik di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Terdapat definisi, manfaat, struktur, konten, dan daftar form rekam medis prioritas yang akan dijadikan dasar pengembangan rekam medis elektronik.
Kode INA-CBGS digunakan dalam sistem pembayaran klaim BPJS rumah sakit. Terdiri dari 1.079 kelompok tarif rawat inap dan rawat jalan menggunakan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur. Struktur kode terdiri atas kode CMG (case main groups), kode kelompok kasus, kode tipe kasus, dan tingkat keparahan. Terdapat 29 CMG penyakit dan 6 CMG khusus.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
1. Daftar diagnosa dan kode ICD-10 untuk berbagai kondisi medis
2. Mencakup lebih dari 300 kondisi medis dari abses, penyakit jantung, kanker, cedera, hingga komorbiditas lainnya
3. Memberikan informasi cepat tentang diagnosis medis dan kode klasifikasinya sesuai standar ICD-10
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Dokumen tersebut membahas tentang audit informasi klinis untuk memeriksa akurasi koding diagnosis pasien rawat inap dengan fokus pada ICD-10 dan penetapan kode CBGs. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan koding klinis, hasil audit, dan penggunaan physician query.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar rekam medis, termasuk definisi, tujuan, dan kegunaannya. Rekam medis dijelaskan sebagai keterangan lengkap tentang identitas pasien dan pelayanan medis yang diterima. Tujuannya mendukung administrasi pelayanan kesehatan dan rekam medis harus memenuhi syarat seperti lengkap, akurat, dan terintegrasi.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Lembar soal ujian berisi petunjuk umum untuk mengerjakan soal ujian dengan baik, diantaranya berdoa, membaca seluruh soal, menuliskan identitas diri, menjawab soal secara singkat dan jelas, mengerjakan soal mudah terlebih dahulu, menulis jawaban dengan rapi, dan memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Soal berisi 50 pertanyaan pilihan ganda dan isian tentang sistem kesehatan nasional, pel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dan indikator untuk mengukur kinerja rumah sakit seperti input, proses, output, dan outcome.
2. Juga membahas tentang penghitungan efisiensi rumah sakit seperti bed occupancy rate, length of stay, dan bed turn over.
3. Selain itu juga membahas tentang peraturan internal rumah sakit atau hospital by laws.
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Dokumen tersebut membahas tentang International Classification of Diseases (ICD) sebagai sistem klasifikasi penyakit internasional yang digunakan oleh WHO. ICD merupakan sistem pengelompokan diagnosis penyakit yang digunakan untuk pengkodean diagnosis secara uniform agar dapat digunakan untuk penelitian dan manajemen kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah perkembangan ICD dari revisi ke revisi oleh WHO.
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Agus Mutamakin
Dokumen tersebut membahas penyusunan rancangan rekam medis elektronik di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Terdapat definisi, manfaat, struktur, konten, dan daftar form rekam medis prioritas yang akan dijadikan dasar pengembangan rekam medis elektronik.
Kode INA-CBGS digunakan dalam sistem pembayaran klaim BPJS rumah sakit. Terdiri dari 1.079 kelompok tarif rawat inap dan rawat jalan menggunakan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur. Struktur kode terdiri atas kode CMG (case main groups), kode kelompok kasus, kode tipe kasus, dan tingkat keparahan. Terdapat 29 CMG penyakit dan 6 CMG khusus.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
1. Daftar diagnosa dan kode ICD-10 untuk berbagai kondisi medis
2. Mencakup lebih dari 300 kondisi medis dari abses, penyakit jantung, kanker, cedera, hingga komorbiditas lainnya
3. Memberikan informasi cepat tentang diagnosis medis dan kode klasifikasinya sesuai standar ICD-10
This document contains a list of diagnoses in Indonesian with corresponding ICD codes and doctors' names. It includes various medical conditions such as abdominal pain, abscesses, acute kidney injury, adenotonsillitis, anemia, appendicitis, arthritis, asthma, fractures, hepatitis, hernias, hypertension, and more. The diagnoses are organized with the main diagnosis, ICD code, and treating physician for each patient case.
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakailinaagus
Dokumen tersebut berisi daftar kode diagnosa ICD-10 untuk berbagai kondisi medis yang mencakup lebih dari 300 item. Beberapa kondisi yang tercantum diantaranya gangguan perut, penyakit mata, kanker berbagai organ, penyakit jantung, infeksi, dan cedera.
Struktur kode ICD-10 terdiri dari kombinasi huruf dan angka dengan komposisi 4 karakter, ditambah titik untuk spesifikasi lebih lanjut. Klasifikasi ICD-10 meliputi bab, blok, kategori 3 karakter, dan subkategori untuk mengklasifikasikan penyakit secara hierarkis. Contoh klasifikasi penyakit radang pulpa adalah bab XI, blok penyakit pencernaan, kategori K10, dan subkategori K
Dokumen tersebut berisi daftar kode penyakit dan kondisi medis berikut kategori agen penyebabnya dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Terdapat berbagai kode untuk berbagai kondisi medis seperti penyakit infeksi, tumor, kelainan bawaan, cedera, dan lainnya.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBPJS Kesehatan RI
Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang pelayanan kesehatan gigi dan protesa gigi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Panduan ini menjelaskan prinsip dan cakupan pelayanan gigi primer, prosedur pendaftaran dan pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, serta batasan penggantian biaya untuk
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Ishak Majid
ICD 10, adalah kode penyakit internasional oleh WHO versi 10. Terdiri atas 21 BAB, dimana pada BAB XIII adalah kode Penyakit sitem muskuloskeletal dan konektive tissu (M00-M99) yang banyak berhubungan dengan pekerjaan Fisioterapi.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dibangunnya sistem informasi rekam medis di Puskesmas Kalumpang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Sistem sebelumnya masih manual sehingga menyebabkan antrian panjang dan kesulitan mencari data pasien. Tujuan dari sistem informasi baru ini adalah mengintegrasikan proses pendaftaran, pemeriksaan, dan pengambilan obat secara elektronik menggunakan bahasa pemrograman Visual
ICD-10 adalah klasifikasi internasional untuk mendiagnosa dan mengkodekan penyakit dan kondisi kesehatan yang terdiri dari kode alfanumerik untuk mengklasifikasikan diagnosis medis dan digunakan untuk statistik kesehatan.
This document contains a list of medical diagnoses and procedures in Indonesian. It includes conditions affecting the heart, skin, nerves, teeth, eyes, ears/nose/throat, lungs, gastrointestinal system, kidneys, liver, hematologic system, endocrine system, musculoskeletal system, and gynecologic system. Surgical procedures, laboratory tests, imaging studies, and various treatments are also mentioned. The document appears to be a comprehensive medical history or listing of common diagnoses for a patient or group of patients.
Cerita tentang Said, anak raja Kurdistan yang mencari teman sejati. Dia menguji beberapa anak bangsawan dengan memberi makan telur, namun mereka gagal. Akhirnya dia bertemu Abdullah, anak pencari kayu bakar yang sabar dan berbagi makanan dengannya. Mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa dimana Abdullah menjadi menteri setelah Said menjadi raja.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam membuat sebuah website dalam waktu 7 jam mulai dari nol, meliputi pembuatan database, penginputan data, dan penulisan kode program PHP untuk halaman form, input, tampilan, edit, dan hapus data. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan tabel di database, penginputan contoh data, dan penulisan kode PHP untuk berbagai halaman website sederhana untuk pendaftaran siswa secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Buku register pasien rawat inap digunakan untuk mencatat data pasien yang masuk dan keluar dari rumah sakit. Buku ini berisi informasi tentang nomor rekam medis, nama, tanggal masuk-keluar, diagnosa, dokter perawatan, dan ruang rawat untuk memantau pasien dan mengetahui kapasitas tempat tidur. Petunjuk pengisian mencakup variabel wajib seperti nomor urut, nama lengkap, umur, alamat, dan penulisan yang rapi.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Secara singkat, ablasio retina adalah terlepasnya lapisan sel fotoreseptor retina dari lapisan epitel pigmen retina akibat robekan atau lubang pada retina. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan jika tidak ditangani.
John Graunt adalah tokoh pertama yang memperkenalkan teori klasifikasi penyebab kematian dan penyakit melalui karyanya "London's Bill of Mortality" pada 1662. Karyanya meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu epidemiologi dan statistik kesehatan modern. Meskipun bukan dokter, sumbangsih Graunt dalam pengelompokan penyebab kematian dianggap sebagai cikal bakal klasifikasi penyakit internasional ICD.
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah instalasi sistem operasi Android di VMware, dimulai dari mendownload ISO Android, membuat virtual machine baru, melakukan partisi disk, memasang bootloader, dan akhirnya dapat menjalankan Android secara virtual.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011 menetapkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) sebagai sistem pelaporan yang wajib dilaksanakan setiap rumah sakit di Indonesia. SIRS meliputi pengumpulan data identitas, ketenagaan, kegiatan pelayanan, dan morbiditas pasien rumah sakit yang dilaporkan secara berkala kepada Kementerian Kesehatan guna merumuskan kebijakan perumahsakitan dan melakukan
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Amirullah Latarissa
Dokumen tersebut membahas tentang rekam medis berbasis komputer di Indonesia. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah bahwa banyak instansi pelayanan kesehatan yang telah menerapkan sistem rekam medis terkomputerisasi untuk meningkatkan efisiensi, meskipun perlu juga menerapkan rekam medis manual dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat rekam medis serta berbagai aspek pent
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya transformasi rekam medis manual menjadi elektronik untuk meningkatkan kinerja unit rekam medis. Ia menjelaskan tantangan dalam memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputerisasi rekam medis, termasuk biaya, privasi data, dan keahlian yang dibutuhkan. Tujuan makalah ini adalah membahas standar, prosedur, dan aplikasi komputerisasi rekam medis, serta manfaat dan
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
Istilah dan petunjuk pengkodean dalam menggunakan ICD 10
1. Pikesstikpan.blogspot.com 2015
Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam
menggunakan ICD
Pikesstikpan.blogspot.com- Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam menggunakan ICD
Berikut ulasan Istilah dan petunjuk yang digunakan dalam
pengkodean ICD
A. Istilah Pengkodean
a. Istilah “inclusion” (termasuk)
Dalam pokok bahasan pada tiga atau empat karakter seringkali ditemukan sejumlah
istilah diagnostik lain yang disebut sebagai “inclusion term” (artinya, kira-kira: termasuk)
dimaksudkan sebagai tambahan diagnostik yang dapat diklasifikasikan kedalam
kelompok yang bersangkutan.
Istilah pada “inclusion” dapat juga dipakai untuk kondisi yang berbeda atau sinonimnya
(sesuai dengan catatan pada “inclusion”) yang bukan subklasifikasi kelompok tersebut.
Digunakan sebagai pedoman rubrik.
Contoh: A06 Amoebiasis includes infection due to Entamoeba hystolitica
2. Pikesstikpan.blogspot.com 2015
b. Istilah “exclusion” (tak termasuk)
Beberapa pokok bahasan tertentu berisi kondisi yang didahului dengan kata “exclusion”.
Istilah ini menunjukkan kode di tempat lain, tidak di dalam kategori ini. Kode yang benar
adalah yang diberi tanda dalam kurung yang mengikuti istilah itu.
Contoh: A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
Excludes due to bacterial, protozoal, viral and other specified infectious agent ( A00 –
A08)
c. Penjelasan kata istilah (Glossary)
Terdapat pada Bab V yaitu gangguan mental dan perilaku, menggunakan penjelasan
glossary untuk menunjukkan isi rubrik ini. Hal ini digunakan karena terminologi gangguan
mental sangat bervariasi, terutama perbedaan diantara negara, dari nama yang sama
mungkin digunakan untuk menggambarkan kondisi yang agak berbeda. Glossary tidak
dipergunakan untuk penggunaan membuat kode diagnosis, tetapi diperuntukkan sebagai
petunjuk dokter klinik untuk mengisi rubrik.
d. Kode rangkap: Sistem Dagger (sangkur) dan Asteris (bintang)
Sistem kode rangkap dari kombinasi kode melalui tambahan tanda sangkur
(†) dan tanda bintang (*) telah digunakan pada ICD-10. Jadi membolehkan penjelasan
kondisi dalam istilah yang mendasari penyebab atau etiologi (†) dan manifestasi (*). Kode
primer untuk penyakit yang mendasari penyebab ditandai dengan tanda sangkur (†).
Kode untuk manifestasi ditandai dengan tanda bintang (*).
Prinsip dasar ICD adalah kode sangkur yaitu kode primer dan harus selalu digunakan
untuk kondisi tunggal. Kode bintang tidak pernah digunakan sendirian.
Ada 83 kategori tanda bintang dalam ICD-10 yang mungkin digunakan dalam
hubungannya dengan kode sangkur, tetapi tidak digunakan sendirian. Kategori
bintang terdapat pada permulaan setiap bab, blok, dan rubrik yang sesuai.
e. Tanda kurung/ parentesis ( )
Tanda kurung digunakan dalam jilid 1 dalam empat cara:
1) Untuk menyertakan kata-kata tambahan, yang akan mengikuti istilah diagnostik
tanpa mempengaruhi angka kode yang dirujuk oleh kata di luar kurung.
Contoh : G 11.1 Early – onset cerebellar attaxia
Friedrich’s attaxia (autosomal recessive)
2) Untuk menyertakan kode yang dimaksud dalam istilah “exclusion”
Contoh: A04 Other bacterial intestinal infection
Excludes: Foodborne intoxication, bacterial (A05.-)
3. Pikesstikpan.blogspot.com 2015
3) Untuk menyertakan kode tiga karakter dari kategori dalam blok tertentu
Contoh: Intestinal Infectious diseases (A00 – A09)
4) Untuk menyertakan kode sangkur dalam kategori bintang atau kode bintang
dalam istilah sangkur
Contoh: A02. 2 Localized salmonella infections
Salmonella:
Arthritis (M01.3*)
f. Kurung besar / square brackets [ ]
Kurung besar digunakan:
1) Untuk menyertakan sinonim, kata-kata alternatif atau kalimat penjelasan.
Contoh : A07.1 Giardiasis [lambiasis]
2) Untuk merujuk pada catatan
Contoh: C21.8 Overlapping lesion of rectum, anus and anal canal
[lihat note 5 pada halaman 182 pada ICD-10 Volume 1]
3) Untuk merujuk ke kelompok subdivisi karakter keempat yang dinyatakan
sebelumnya.
Contoh : F10.- Mental and behavioral disorders due to use of alkohol
[lihat hal. 321-323 untuk subdivision pada ICD-10 Volume 1]
g. Titik dua/ colon (:)
Titik dua digunakan dalam daftar istilah inclusion dan exclusion, jika kata yang
mendahului tidak lengkap penetapan istilahnya dalam rubric.
Contoh: A06.8 Amoebic infection of other sites
Amoebic:
• Appendicitis
• Balantis† (N51. 2*)
h. Brace { }
Tanda kurung besar digunakan dalam istilah inclusion dan exclusion untuk menunjukkan
bahwa baik kata terdahulu maupun kata sesudahnya adalah istilah lengkap. Sembarang
istilah dibelakang tanda kurung besar, seharusnya dikualifikasi oleh satu atau lebih istilah
yang mengikutinya.
Contoh : A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
Catarrh, enteric or intestinal
• Colitis NOS
• Enteritis haemorrhagic
• Gastroenteritis septic
4. Pikesstikpan.blogspot.com 2015
i. NOS (yang tak ditentukan)
NOS adalah singkatan dari “Not Otherwise Specified” artinya “tidak dispesifikasikan” atau
”tidak dikualifikasikan”
Pemberi kode sebaiknya berhati-hati untuk memberi kode suatu istilah tidak
dikualifikasikan kalau informasi yang disediakan tidak begitu jelas.
Contoh: A03.9 Shigellosis, unspesified
Bacillary dysentery NOS
j. Not Elsewhere Classified
NEC adalah singkatan dari “Not Elsewhere Classified”
Apabila digunakan judul pada kategori tiga karakter, NEC merupakan sebagai peringatan
bahwa beberapa jenis tertentu dari kondisi yang tercantum dalam rubrik tersebut, bisa
saja tercantum pada klasifikasi lain.
Contoh : K73 Chronic hepatitis, not elsewhere classified
k. Pemakaian “and” dalam judul
Pada ICD-10 “dan” berarti “dan/atau”
Contoh: S49.9 Unspecified injury of shoulder and upper arm
Berarti cedera yang tak dispesifikasikan dari bahu atau cidera lengan atas yang tak
dispesifikasikan atau cidera yang tak dispesifikasikan dari bahu dan lengan atas.
l. Titik strip/ point dash (.-)
Digunakan sebagai pengganti karakter keempat dari satu kategori, titik strip (.-)
menunjukkan pada pemberi kode bahwa ada satu karakter keempat dan sebaiknya dicari
dalam kategori yang cocok pada daftar tabulasi.
Contoh : A06 Amoebiasis
Excludes other protozoal intestinal diseases (A07.-)
B. Petunjuk Dasar Pengkodean
Sebelum melaksanakan pengkodean, pelaksana kode harus memahami terlebih dahulu
prinsip klasifikasi dan pengkodean serta pernah mendapat latihan praktis. Berikut
petunjuk sederhana dalam pengkodean:
a. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan buka volume 3 alfabetikal indeks
(kamus)Bila pernyataan adalah penyakit atau cidera atau kondisi lain yang terdapat pada
Bab I – XXI vol. 1, lihat section I pada Index – vol. 3. Bila pernyataan adalah penyebab
5. Pikesstikpan.blogspot.com 2015
luar = external cause dari cedera atau kejadian lain yang terdapat pada Bab XX – vol. 1,
lihat section II pada Index- vol. 3.
b. Lihat lead term. Untuk penyakit dan cidera : biasanya merupakan kata benda untuk
kondisi patologis. Walaupun begitu, beberapa kondisi dikondisikan sebagai kata sifat
(adjectives) atau eponym (menggunakan nama penemu) yang terdapat dalam indeks
sebagai lead term.
c. Baca seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah term.
d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung ”( )” sesudah lead term (kata tanda
dalam kurung = modifier, itu tidak mempengaruhi nomor kode). Istilah lainnya yang
dibawah lead term (dengan tanda minus = idem = indent) dapat mempengaruhi nomor
kode, sehingga semua kata-kata diagnostik diperhitungkan).
e. Ikuti secara hati-hati setiap tunjuk silang (cross-references) dan lihat ”see” dan ”see
also” yang terdapat dalam indeks.
f. Lihat tabulasi list ( vol. 1) untuk melihat nomor kode yang paling tepat. Lihat kode tiga
karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat yang berarti bahwa isian
untuk kode keempat itu adalah dalam volume 1 dan merupakan posisi karakter tambahan
yang tidak ada dalam indeks (volume 3)
g. Ikuti pedoman ”inclusion” atau ”exclusion” pada kode yang dipilih atau dibagian bawah
suatu bab (chapter), blok atau judul kategori.
h. Cantumkan kode yang dipilih.
(Depkes RI,1999)