SlideShare a Scribd company logo
Pikesstikpan.blogspot.com 2015
Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam
menggunakan ICD
Pikesstikpan.blogspot.com- Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam menggunakan ICD
Berikut ulasan Istilah dan petunjuk yang digunakan dalam
pengkodean ICD
A. Istilah Pengkodean
a. Istilah “inclusion” (termasuk)
Dalam pokok bahasan pada tiga atau empat karakter seringkali ditemukan sejumlah
istilah diagnostik lain yang disebut sebagai “inclusion term” (artinya, kira-kira: termasuk)
dimaksudkan sebagai tambahan diagnostik yang dapat diklasifikasikan kedalam
kelompok yang bersangkutan.
Istilah pada “inclusion” dapat juga dipakai untuk kondisi yang berbeda atau sinonimnya
(sesuai dengan catatan pada “inclusion”) yang bukan subklasifikasi kelompok tersebut.
Digunakan sebagai pedoman rubrik.
Contoh: A06 Amoebiasis includes infection due to Entamoeba hystolitica
Pikesstikpan.blogspot.com 2015
b. Istilah “exclusion” (tak termasuk)
Beberapa pokok bahasan tertentu berisi kondisi yang didahului dengan kata “exclusion”.
Istilah ini menunjukkan kode di tempat lain, tidak di dalam kategori ini. Kode yang benar
adalah yang diberi tanda dalam kurung yang mengikuti istilah itu.
Contoh: A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
Excludes due to bacterial, protozoal, viral and other specified infectious agent ( A00 –
A08)
c. Penjelasan kata istilah (Glossary)
Terdapat pada Bab V yaitu gangguan mental dan perilaku, menggunakan penjelasan
glossary untuk menunjukkan isi rubrik ini. Hal ini digunakan karena terminologi gangguan
mental sangat bervariasi, terutama perbedaan diantara negara, dari nama yang sama
mungkin digunakan untuk menggambarkan kondisi yang agak berbeda. Glossary tidak
dipergunakan untuk penggunaan membuat kode diagnosis, tetapi diperuntukkan sebagai
petunjuk dokter klinik untuk mengisi rubrik.
d. Kode rangkap: Sistem Dagger (sangkur) dan Asteris (bintang)
Sistem kode rangkap dari kombinasi kode melalui tambahan tanda sangkur
(†) dan tanda bintang (*) telah digunakan pada ICD-10. Jadi membolehkan penjelasan
kondisi dalam istilah yang mendasari penyebab atau etiologi (†) dan manifestasi (*). Kode
primer untuk penyakit yang mendasari penyebab ditandai dengan tanda sangkur (†).
Kode untuk manifestasi ditandai dengan tanda bintang (*).
Prinsip dasar ICD adalah kode sangkur yaitu kode primer dan harus selalu digunakan
untuk kondisi tunggal. Kode bintang tidak pernah digunakan sendirian.
Ada 83 kategori tanda bintang dalam ICD-10 yang mungkin digunakan dalam
hubungannya dengan kode sangkur, tetapi tidak digunakan sendirian. Kategori
bintang terdapat pada permulaan setiap bab, blok, dan rubrik yang sesuai.
e. Tanda kurung/ parentesis ( )
Tanda kurung digunakan dalam jilid 1 dalam empat cara:
1) Untuk menyertakan kata-kata tambahan, yang akan mengikuti istilah diagnostik
tanpa mempengaruhi angka kode yang dirujuk oleh kata di luar kurung.
Contoh : G 11.1 Early – onset cerebellar attaxia
Friedrich’s attaxia (autosomal recessive)
2) Untuk menyertakan kode yang dimaksud dalam istilah “exclusion”
Contoh: A04 Other bacterial intestinal infection
Excludes: Foodborne intoxication, bacterial (A05.-)
Pikesstikpan.blogspot.com 2015
3) Untuk menyertakan kode tiga karakter dari kategori dalam blok tertentu
Contoh: Intestinal Infectious diseases (A00 – A09)
4) Untuk menyertakan kode sangkur dalam kategori bintang atau kode bintang
dalam istilah sangkur
Contoh: A02. 2 Localized salmonella infections
Salmonella:
Arthritis (M01.3*)
f. Kurung besar / square brackets [ ]
Kurung besar digunakan:
1) Untuk menyertakan sinonim, kata-kata alternatif atau kalimat penjelasan.
Contoh : A07.1 Giardiasis [lambiasis]
2) Untuk merujuk pada catatan
Contoh: C21.8 Overlapping lesion of rectum, anus and anal canal
[lihat note 5 pada halaman 182 pada ICD-10 Volume 1]
3) Untuk merujuk ke kelompok subdivisi karakter keempat yang dinyatakan
sebelumnya.
Contoh : F10.- Mental and behavioral disorders due to use of alkohol
[lihat hal. 321-323 untuk subdivision pada ICD-10 Volume 1]
g. Titik dua/ colon (:)
Titik dua digunakan dalam daftar istilah inclusion dan exclusion, jika kata yang
mendahului tidak lengkap penetapan istilahnya dalam rubric.
Contoh: A06.8 Amoebic infection of other sites
Amoebic:
• Appendicitis
• Balantis† (N51. 2*)
h. Brace { }
Tanda kurung besar digunakan dalam istilah inclusion dan exclusion untuk menunjukkan
bahwa baik kata terdahulu maupun kata sesudahnya adalah istilah lengkap. Sembarang
istilah dibelakang tanda kurung besar, seharusnya dikualifikasi oleh satu atau lebih istilah
yang mengikutinya.
Contoh : A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
Catarrh, enteric or intestinal
• Colitis NOS
• Enteritis haemorrhagic
• Gastroenteritis septic
Pikesstikpan.blogspot.com 2015
i. NOS (yang tak ditentukan)
NOS adalah singkatan dari “Not Otherwise Specified” artinya “tidak dispesifikasikan” atau
”tidak dikualifikasikan”
Pemberi kode sebaiknya berhati-hati untuk memberi kode suatu istilah tidak
dikualifikasikan kalau informasi yang disediakan tidak begitu jelas.
Contoh: A03.9 Shigellosis, unspesified
Bacillary dysentery NOS
j. Not Elsewhere Classified
NEC adalah singkatan dari “Not Elsewhere Classified”
Apabila digunakan judul pada kategori tiga karakter, NEC merupakan sebagai peringatan
bahwa beberapa jenis tertentu dari kondisi yang tercantum dalam rubrik tersebut, bisa
saja tercantum pada klasifikasi lain.
Contoh : K73 Chronic hepatitis, not elsewhere classified
k. Pemakaian “and” dalam judul
Pada ICD-10 “dan” berarti “dan/atau”
Contoh: S49.9 Unspecified injury of shoulder and upper arm
Berarti cedera yang tak dispesifikasikan dari bahu atau cidera lengan atas yang tak
dispesifikasikan atau cidera yang tak dispesifikasikan dari bahu dan lengan atas.
l. Titik strip/ point dash (.-)
Digunakan sebagai pengganti karakter keempat dari satu kategori, titik strip (.-)
menunjukkan pada pemberi kode bahwa ada satu karakter keempat dan sebaiknya dicari
dalam kategori yang cocok pada daftar tabulasi.
Contoh : A06 Amoebiasis
Excludes other protozoal intestinal diseases (A07.-)
B. Petunjuk Dasar Pengkodean
Sebelum melaksanakan pengkodean, pelaksana kode harus memahami terlebih dahulu
prinsip klasifikasi dan pengkodean serta pernah mendapat latihan praktis. Berikut
petunjuk sederhana dalam pengkodean:
a. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan buka volume 3 alfabetikal indeks
(kamus)Bila pernyataan adalah penyakit atau cidera atau kondisi lain yang terdapat pada
Bab I – XXI vol. 1, lihat section I pada Index – vol. 3. Bila pernyataan adalah penyebab
Pikesstikpan.blogspot.com 2015
luar = external cause dari cedera atau kejadian lain yang terdapat pada Bab XX – vol. 1,
lihat section II pada Index- vol. 3.
b. Lihat lead term. Untuk penyakit dan cidera : biasanya merupakan kata benda untuk
kondisi patologis. Walaupun begitu, beberapa kondisi dikondisikan sebagai kata sifat
(adjectives) atau eponym (menggunakan nama penemu) yang terdapat dalam indeks
sebagai lead term.
c. Baca seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah term.
d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung ”( )” sesudah lead term (kata tanda
dalam kurung = modifier, itu tidak mempengaruhi nomor kode). Istilah lainnya yang
dibawah lead term (dengan tanda minus = idem = indent) dapat mempengaruhi nomor
kode, sehingga semua kata-kata diagnostik diperhitungkan).
e. Ikuti secara hati-hati setiap tunjuk silang (cross-references) dan lihat ”see” dan ”see
also” yang terdapat dalam indeks.
f. Lihat tabulasi list ( vol. 1) untuk melihat nomor kode yang paling tepat. Lihat kode tiga
karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat yang berarti bahwa isian
untuk kode keempat itu adalah dalam volume 1 dan merupakan posisi karakter tambahan
yang tidak ada dalam indeks (volume 3)
g. Ikuti pedoman ”inclusion” atau ”exclusion” pada kode yang dipilih atau dibagian bawah
suatu bab (chapter), blok atau judul kategori.
h. Cantumkan kode yang dipilih.
(Depkes RI,1999)

More Related Content

What's hot

Dasar icd 10
Dasar icd 10Dasar icd 10
Dasar icd 10
Luzyana Rachmadhani
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
Imelda Wijaya
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Fahmi Hakam
 
(8) aturan re seleksi morbiditas
(8) aturan re seleksi morbiditas(8) aturan re seleksi morbiditas
(8) aturan re seleksi morbiditas
Imelda Wijaya
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
Amirullah Latarissa
 
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
EvaKhoirunnisa3
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Nindra Ayu
 
Soal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanutsSoal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanuts
hendro prasetyo
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
iyandri tiluk wahyono
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
khusnuleza
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Inspektorat Kabupaten Banjar
 
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
Fahmi Hakam
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Agus Mutamakin
 
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medisTahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
halimah uminur
 
Struktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgsStruktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgs
Jumpa Utama Amrannur
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
Amirullah Latarissa
 
Icd 9 cm translit indonesia
Icd 9 cm translit indonesiaIcd 9 cm translit indonesia
Icd 9 cm translit indonesia
Housten de Costa
 
8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
Juniarsih Jamil
 
Rekam medis
Rekam medisRekam medis
Rekam medis
Muhammad Noor
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 

What's hot (20)

Dasar icd 10
Dasar icd 10Dasar icd 10
Dasar icd 10
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
 
(8) aturan re seleksi morbiditas
(8) aturan re seleksi morbiditas(8) aturan re seleksi morbiditas
(8) aturan re seleksi morbiditas
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Soal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanutsSoal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanuts
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
 
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
 
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medisTahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
Tahun 2008 permenkes nomor 269 tentang rekam medis
 
Struktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgsStruktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgs
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
Icd 9 cm translit indonesia
Icd 9 cm translit indonesiaIcd 9 cm translit indonesia
Icd 9 cm translit indonesia
 
8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
 
Rekam medis
Rekam medisRekam medis
Rekam medis
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 

Viewers also liked

Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Amirullah Latarissa
 
Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10
Ahmad Wahyudin
 
Daftar icd x
Daftar icd xDaftar icd x
Daftar icd x
dianafriandi
 
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakaiIcd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
linaagus
 
Struktur icd10 tenth revision volume 1
Struktur icd10 tenth revision volume 1Struktur icd10 tenth revision volume 1
Struktur icd10 tenth revision volume 1
Amirullah Latarissa
 
Daftar icd x terjemahan indonesia
Daftar icd x terjemahan indonesiaDaftar icd x terjemahan indonesia
Daftar icd x terjemahan indonesia
dianafriandi
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
BPJS Kesehatan RI
 
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Ishak Majid
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
asih gahayu
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
AMIK KOSGORO SOLOK
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisKhusni Ramdhani
 
Icd 10
Icd 10Icd 10
Icd 10
wafo123
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
ronny afriano
 

Viewers also liked (14)

Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10
 
Daftar icd x
Daftar icd xDaftar icd x
Daftar icd x
 
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakaiIcd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
Icd 10 bahasa ind dan 10 penyakit sering pakai
 
Struktur icd10 tenth revision volume 1
Struktur icd10 tenth revision volume 1Struktur icd10 tenth revision volume 1
Struktur icd10 tenth revision volume 1
 
Daftar icd x terjemahan indonesia
Daftar icd x terjemahan indonesiaDaftar icd x terjemahan indonesia
Daftar icd x terjemahan indonesia
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
 
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
Icd 10 cm untuk fisioterapi, ICD 10 Fisioterapi bahasa Indonesia, JKN, BPJS, ...
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
Formulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medisFormulir dan cara pengisian rekam medis
Formulir dan cara pengisian rekam medis
 
Icd 10
Icd 10Icd 10
Icd 10
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 

More from Amirullah Latarissa

Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surgaHabiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
Amirullah Latarissa
 
7 jam membuat web dari nol
7 jam membuat web dari nol7 jam membuat web dari nol
7 jam membuat web dari nol
Amirullah Latarissa
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
Amirullah Latarissa
 
Tugas psrm iii analisis kuantitatif brm
Tugas psrm iii  analisis kuantitatif brmTugas psrm iii  analisis kuantitatif brm
Tugas psrm iii analisis kuantitatif brm
Amirullah Latarissa
 
Tugas psrm ii - register rawat inap
Tugas   psrm ii - register rawat inapTugas   psrm ii - register rawat inap
Tugas psrm ii - register rawat inap
Amirullah Latarissa
 
Tugas epidemologi ablasio retina
Tugas epidemologi   ablasio retinaTugas epidemologi   ablasio retina
Tugas epidemologi ablasio retina
Amirullah Latarissa
 
Tokoh Rekam Medis - Profil john graunt
Tokoh Rekam Medis - Profil john grauntTokoh Rekam Medis - Profil john graunt
Tokoh Rekam Medis - Profil john graunt
Amirullah Latarissa
 
Langkah instalasi-android-x86 di Vmware
Langkah instalasi-android-x86 di VmwareLangkah instalasi-android-x86 di Vmware
Langkah instalasi-android-x86 di Vmware
Amirullah Latarissa
 
Buku praktis-android-a-z
Buku praktis-android-a-zBuku praktis-android-a-z
Buku praktis-android-a-z
Amirullah Latarissa
 
Anton memaksimalkan-performa-android
Anton memaksimalkan-performa-androidAnton memaksimalkan-performa-android
Anton memaksimalkan-performa-android
Amirullah Latarissa
 
Juknis sirs 2011
Juknis sirs 2011Juknis sirs 2011
Juknis sirs 2011
Amirullah Latarissa
 
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis Amirullah Latarissa
 
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Amirullah Latarissa
 
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
Amirullah Latarissa
 

More from Amirullah Latarissa (16)

Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surgaHabiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
Habiburrahman ketika cinta_berbuah_surga
 
7konsepdasarwebdesign
7konsepdasarwebdesign7konsepdasarwebdesign
7konsepdasarwebdesign
 
7 jam membuat web dari nol
7 jam membuat web dari nol7 jam membuat web dari nol
7 jam membuat web dari nol
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Tugas psrm iii analisis kuantitatif brm
Tugas psrm iii  analisis kuantitatif brmTugas psrm iii  analisis kuantitatif brm
Tugas psrm iii analisis kuantitatif brm
 
Tugas psrm ii - register rawat inap
Tugas   psrm ii - register rawat inapTugas   psrm ii - register rawat inap
Tugas psrm ii - register rawat inap
 
Tugas epidemologi ablasio retina
Tugas epidemologi   ablasio retinaTugas epidemologi   ablasio retina
Tugas epidemologi ablasio retina
 
Tokoh Rekam Medis - Profil john graunt
Tokoh Rekam Medis - Profil john grauntTokoh Rekam Medis - Profil john graunt
Tokoh Rekam Medis - Profil john graunt
 
Langkah instalasi-android-x86 di Vmware
Langkah instalasi-android-x86 di VmwareLangkah instalasi-android-x86 di Vmware
Langkah instalasi-android-x86 di Vmware
 
Buku praktis-android-a-z
Buku praktis-android-a-zBuku praktis-android-a-z
Buku praktis-android-a-z
 
Anton memaksimalkan-performa-android
Anton memaksimalkan-performa-androidAnton memaksimalkan-performa-android
Anton memaksimalkan-performa-android
 
Juknis sirs 2011
Juknis sirs 2011Juknis sirs 2011
Juknis sirs 2011
 
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis
Aplikasi komputerisasi di unit rekam medis
 
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
 
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
Bab i pendahuluan (aplikasi komputerisasi RM)
 
Babi ngesot ac zzz.blogspot.com
Babi ngesot ac zzz.blogspot.comBabi ngesot ac zzz.blogspot.com
Babi ngesot ac zzz.blogspot.com
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 

Istilah dan petunjuk pengkodean dalam menggunakan ICD 10

  • 1. Pikesstikpan.blogspot.com 2015 Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam menggunakan ICD Pikesstikpan.blogspot.com- Istilah dan Petunjuk Pengkodean dalam menggunakan ICD Berikut ulasan Istilah dan petunjuk yang digunakan dalam pengkodean ICD A. Istilah Pengkodean a. Istilah “inclusion” (termasuk) Dalam pokok bahasan pada tiga atau empat karakter seringkali ditemukan sejumlah istilah diagnostik lain yang disebut sebagai “inclusion term” (artinya, kira-kira: termasuk) dimaksudkan sebagai tambahan diagnostik yang dapat diklasifikasikan kedalam kelompok yang bersangkutan. Istilah pada “inclusion” dapat juga dipakai untuk kondisi yang berbeda atau sinonimnya (sesuai dengan catatan pada “inclusion”) yang bukan subklasifikasi kelompok tersebut. Digunakan sebagai pedoman rubrik. Contoh: A06 Amoebiasis includes infection due to Entamoeba hystolitica
  • 2. Pikesstikpan.blogspot.com 2015 b. Istilah “exclusion” (tak termasuk) Beberapa pokok bahasan tertentu berisi kondisi yang didahului dengan kata “exclusion”. Istilah ini menunjukkan kode di tempat lain, tidak di dalam kategori ini. Kode yang benar adalah yang diberi tanda dalam kurung yang mengikuti istilah itu. Contoh: A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin Excludes due to bacterial, protozoal, viral and other specified infectious agent ( A00 – A08) c. Penjelasan kata istilah (Glossary) Terdapat pada Bab V yaitu gangguan mental dan perilaku, menggunakan penjelasan glossary untuk menunjukkan isi rubrik ini. Hal ini digunakan karena terminologi gangguan mental sangat bervariasi, terutama perbedaan diantara negara, dari nama yang sama mungkin digunakan untuk menggambarkan kondisi yang agak berbeda. Glossary tidak dipergunakan untuk penggunaan membuat kode diagnosis, tetapi diperuntukkan sebagai petunjuk dokter klinik untuk mengisi rubrik. d. Kode rangkap: Sistem Dagger (sangkur) dan Asteris (bintang) Sistem kode rangkap dari kombinasi kode melalui tambahan tanda sangkur (†) dan tanda bintang (*) telah digunakan pada ICD-10. Jadi membolehkan penjelasan kondisi dalam istilah yang mendasari penyebab atau etiologi (†) dan manifestasi (*). Kode primer untuk penyakit yang mendasari penyebab ditandai dengan tanda sangkur (†). Kode untuk manifestasi ditandai dengan tanda bintang (*). Prinsip dasar ICD adalah kode sangkur yaitu kode primer dan harus selalu digunakan untuk kondisi tunggal. Kode bintang tidak pernah digunakan sendirian. Ada 83 kategori tanda bintang dalam ICD-10 yang mungkin digunakan dalam hubungannya dengan kode sangkur, tetapi tidak digunakan sendirian. Kategori bintang terdapat pada permulaan setiap bab, blok, dan rubrik yang sesuai. e. Tanda kurung/ parentesis ( ) Tanda kurung digunakan dalam jilid 1 dalam empat cara: 1) Untuk menyertakan kata-kata tambahan, yang akan mengikuti istilah diagnostik tanpa mempengaruhi angka kode yang dirujuk oleh kata di luar kurung. Contoh : G 11.1 Early – onset cerebellar attaxia Friedrich’s attaxia (autosomal recessive) 2) Untuk menyertakan kode yang dimaksud dalam istilah “exclusion” Contoh: A04 Other bacterial intestinal infection Excludes: Foodborne intoxication, bacterial (A05.-)
  • 3. Pikesstikpan.blogspot.com 2015 3) Untuk menyertakan kode tiga karakter dari kategori dalam blok tertentu Contoh: Intestinal Infectious diseases (A00 – A09) 4) Untuk menyertakan kode sangkur dalam kategori bintang atau kode bintang dalam istilah sangkur Contoh: A02. 2 Localized salmonella infections Salmonella: Arthritis (M01.3*) f. Kurung besar / square brackets [ ] Kurung besar digunakan: 1) Untuk menyertakan sinonim, kata-kata alternatif atau kalimat penjelasan. Contoh : A07.1 Giardiasis [lambiasis] 2) Untuk merujuk pada catatan Contoh: C21.8 Overlapping lesion of rectum, anus and anal canal [lihat note 5 pada halaman 182 pada ICD-10 Volume 1] 3) Untuk merujuk ke kelompok subdivisi karakter keempat yang dinyatakan sebelumnya. Contoh : F10.- Mental and behavioral disorders due to use of alkohol [lihat hal. 321-323 untuk subdivision pada ICD-10 Volume 1] g. Titik dua/ colon (:) Titik dua digunakan dalam daftar istilah inclusion dan exclusion, jika kata yang mendahului tidak lengkap penetapan istilahnya dalam rubric. Contoh: A06.8 Amoebic infection of other sites Amoebic: • Appendicitis • Balantis† (N51. 2*) h. Brace { } Tanda kurung besar digunakan dalam istilah inclusion dan exclusion untuk menunjukkan bahwa baik kata terdahulu maupun kata sesudahnya adalah istilah lengkap. Sembarang istilah dibelakang tanda kurung besar, seharusnya dikualifikasi oleh satu atau lebih istilah yang mengikutinya. Contoh : A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin Catarrh, enteric or intestinal • Colitis NOS • Enteritis haemorrhagic • Gastroenteritis septic
  • 4. Pikesstikpan.blogspot.com 2015 i. NOS (yang tak ditentukan) NOS adalah singkatan dari “Not Otherwise Specified” artinya “tidak dispesifikasikan” atau ”tidak dikualifikasikan” Pemberi kode sebaiknya berhati-hati untuk memberi kode suatu istilah tidak dikualifikasikan kalau informasi yang disediakan tidak begitu jelas. Contoh: A03.9 Shigellosis, unspesified Bacillary dysentery NOS j. Not Elsewhere Classified NEC adalah singkatan dari “Not Elsewhere Classified” Apabila digunakan judul pada kategori tiga karakter, NEC merupakan sebagai peringatan bahwa beberapa jenis tertentu dari kondisi yang tercantum dalam rubrik tersebut, bisa saja tercantum pada klasifikasi lain. Contoh : K73 Chronic hepatitis, not elsewhere classified k. Pemakaian “and” dalam judul Pada ICD-10 “dan” berarti “dan/atau” Contoh: S49.9 Unspecified injury of shoulder and upper arm Berarti cedera yang tak dispesifikasikan dari bahu atau cidera lengan atas yang tak dispesifikasikan atau cidera yang tak dispesifikasikan dari bahu dan lengan atas. l. Titik strip/ point dash (.-) Digunakan sebagai pengganti karakter keempat dari satu kategori, titik strip (.-) menunjukkan pada pemberi kode bahwa ada satu karakter keempat dan sebaiknya dicari dalam kategori yang cocok pada daftar tabulasi. Contoh : A06 Amoebiasis Excludes other protozoal intestinal diseases (A07.-) B. Petunjuk Dasar Pengkodean Sebelum melaksanakan pengkodean, pelaksana kode harus memahami terlebih dahulu prinsip klasifikasi dan pengkodean serta pernah mendapat latihan praktis. Berikut petunjuk sederhana dalam pengkodean: a. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan buka volume 3 alfabetikal indeks (kamus)Bila pernyataan adalah penyakit atau cidera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I – XXI vol. 1, lihat section I pada Index – vol. 3. Bila pernyataan adalah penyebab
  • 5. Pikesstikpan.blogspot.com 2015 luar = external cause dari cedera atau kejadian lain yang terdapat pada Bab XX – vol. 1, lihat section II pada Index- vol. 3. b. Lihat lead term. Untuk penyakit dan cidera : biasanya merupakan kata benda untuk kondisi patologis. Walaupun begitu, beberapa kondisi dikondisikan sebagai kata sifat (adjectives) atau eponym (menggunakan nama penemu) yang terdapat dalam indeks sebagai lead term. c. Baca seksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul dibawah term. d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung ”( )” sesudah lead term (kata tanda dalam kurung = modifier, itu tidak mempengaruhi nomor kode). Istilah lainnya yang dibawah lead term (dengan tanda minus = idem = indent) dapat mempengaruhi nomor kode, sehingga semua kata-kata diagnostik diperhitungkan). e. Ikuti secara hati-hati setiap tunjuk silang (cross-references) dan lihat ”see” dan ”see also” yang terdapat dalam indeks. f. Lihat tabulasi list ( vol. 1) untuk melihat nomor kode yang paling tepat. Lihat kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat yang berarti bahwa isian untuk kode keempat itu adalah dalam volume 1 dan merupakan posisi karakter tambahan yang tidak ada dalam indeks (volume 3) g. Ikuti pedoman ”inclusion” atau ”exclusion” pada kode yang dipilih atau dibagian bawah suatu bab (chapter), blok atau judul kategori. h. Cantumkan kode yang dipilih. (Depkes RI,1999)