Dokumen tersebut membahas tentang rekam medis berbasis komputer di Indonesia. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah bahwa banyak instansi pelayanan kesehatan yang telah menerapkan sistem rekam medis terkomputerisasi untuk meningkatkan efisiensi, meskipun perlu juga menerapkan rekam medis manual dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat rekam medis serta berbagai aspek pent
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit, termasuk pengertian, komponen, dan pengelolaan rekam medis pasien sebagai salah satu subsistem penting dalam sistem informasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen rumah sakit."
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Istilah dan petunjuk dalam pengkodean ICD http://pikesstikpan.blogspot.com
untuk artikelnya di http://pikesstikpan.blogspot.sg/2015/04/istilah-dan-petunjuk-pengkodean-dalam.html
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit, termasuk pengertian, komponen, dan pengelolaan rekam medis pasien sebagai salah satu subsistem penting dalam sistem informasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen rumah sakit."
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Istilah dan petunjuk dalam pengkodean ICD http://pikesstikpan.blogspot.com
untuk artikelnya di http://pikesstikpan.blogspot.sg/2015/04/istilah-dan-petunjuk-pengkodean-dalam.html
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar rekam medis, termasuk definisi, tujuan, dan kegunaannya. Rekam medis dijelaskan sebagai keterangan lengkap tentang identitas pasien dan pelayanan medis yang diterima. Tujuannya mendukung administrasi pelayanan kesehatan dan rekam medis harus memenuhi syarat seperti lengkap, akurat, dan terintegrasi.
Lembar soal ujian berisi petunjuk umum untuk mengerjakan soal ujian dengan baik, diantaranya berdoa, membaca seluruh soal, menuliskan identitas diri, menjawab soal secara singkat dan jelas, mengerjakan soal mudah terlebih dahulu, menulis jawaban dengan rapi, dan memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Soal berisi 50 pertanyaan pilihan ganda dan isian tentang sistem kesehatan nasional, pel
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan, khususnya sistem informasi keperawatan. Sistem informasi keperawatan bertujuan untuk memudahkan proses dokumentasi keperawatan, manajemen, komunikasi, pendidikan, dan penelitian dengan menggunakan komputer. Penerapan sistem informasi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumentasi keperawatan.
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
Teknik koding ICD-9-CM membahas prosedur klasifikasi dan penentuan kode prosedur/tindakan medis menggunakan ICD-9-CM. Koding prosedur medis penting untuk klaim asuransi kesehatan dan penentuan biaya, namun sering tidak akurat karena ketidaklengkapan rekam medis atau kompetensi koder. Langkah penentuan kode meliputi identifikasi prosedur, pencarian kata kunci, dan konfirmasi kode di da
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Dokumen tersebut membahas latar belakang perancangan sistem informasi pelayanan pasien di rumah sakit. Sistem ini dirancang untuk mengolah data pasien, dokter, dan kamar dengan mudah dan akurat serta membuat laporan pelayanan pasien."
Dokumen ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia, termasuk jenis-jenis formulir pelaporan data rumah sakit, periode pelaporan, dan skema sistem pelaporannya. SIRS saat ini dilakukan secara online melalui situs web khusus untuk memudahkan pelaporan dan pendataan rumah sakit di seluruh Indonesia.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam MedikAhmad Fajar
Makalah ini membahas sistem informasi rekam medis elektronik, mencakup penjelasan mengenai hardware, software, data, prosedur, dan manusia yang terlibat. Hardware meliputi input, proses, output, dan jaringan. Software mencakup sistem operasi, aplikasi, dan utility. Data membahas struktur data, keamanan, dan integritas. Prosedur meliputi dokumentasi dan proses sistem. Manusia meliputi operator dan struktur organisasi rumah sakit.
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
Koding ICD-10 melibatkan proses translasi diagnosis, prosedur, dan pelayanan ke dalam kode numerik dan alfanumerik untuk pelaporan statistik dan pembayaran klaim asuransi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang terminologi medis dan bahasa Inggris yang memadai. Proses koding melibatkan analisis dokumen medis, mengidentifikasi diagnosis utama, dan menggunakan Volume 1 dan 3 ICD-10 untuk menentukan kode yang tepat. Pedoman koding m
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar rekam medis, termasuk definisi, tujuan, dan kegunaannya. Rekam medis dijelaskan sebagai keterangan lengkap tentang identitas pasien dan pelayanan medis yang diterima. Tujuannya mendukung administrasi pelayanan kesehatan dan rekam medis harus memenuhi syarat seperti lengkap, akurat, dan terintegrasi.
Lembar soal ujian berisi petunjuk umum untuk mengerjakan soal ujian dengan baik, diantaranya berdoa, membaca seluruh soal, menuliskan identitas diri, menjawab soal secara singkat dan jelas, mengerjakan soal mudah terlebih dahulu, menulis jawaban dengan rapi, dan memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan. Soal berisi 50 pertanyaan pilihan ganda dan isian tentang sistem kesehatan nasional, pel
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan, khususnya sistem informasi keperawatan. Sistem informasi keperawatan bertujuan untuk memudahkan proses dokumentasi keperawatan, manajemen, komunikasi, pendidikan, dan penelitian dengan menggunakan komputer. Penerapan sistem informasi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumentasi keperawatan.
Teknis Koding ICD 9-CM (Prosedur/Tindakan)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
Teknik koding ICD-9-CM membahas prosedur klasifikasi dan penentuan kode prosedur/tindakan medis menggunakan ICD-9-CM. Koding prosedur medis penting untuk klaim asuransi kesehatan dan penentuan biaya, namun sering tidak akurat karena ketidaklengkapan rekam medis atau kompetensi koder. Langkah penentuan kode meliputi identifikasi prosedur, pencarian kata kunci, dan konfirmasi kode di da
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Dokumen tersebut membahas latar belakang perancangan sistem informasi pelayanan pasien di rumah sakit. Sistem ini dirancang untuk mengolah data pasien, dokter, dan kamar dengan mudah dan akurat serta membuat laporan pelayanan pasien."
Dokumen ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia, termasuk jenis-jenis formulir pelaporan data rumah sakit, periode pelaporan, dan skema sistem pelaporannya. SIRS saat ini dilakukan secara online melalui situs web khusus untuk memudahkan pelaporan dan pendataan rumah sakit di seluruh Indonesia.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam MedikAhmad Fajar
Makalah ini membahas sistem informasi rekam medis elektronik, mencakup penjelasan mengenai hardware, software, data, prosedur, dan manusia yang terlibat. Hardware meliputi input, proses, output, dan jaringan. Software mencakup sistem operasi, aplikasi, dan utility. Data membahas struktur data, keamanan, dan integritas. Prosedur meliputi dokumentasi dan proses sistem. Manusia meliputi operator dan struktur organisasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi laboratorium, termasuk definisi, struktur organisasi, manfaat, dan keuntungan serta kelemahan sistem informasi laboratorium. Secara ringkas, sistem informasi laboratorium adalah suatu perangkat lunak yang mengelola informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium medis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data secara rapi dan tepat waktu guna mendukung pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen (SIM) di apotek. SIM apotek dapat mencatat data transaksi, persediaan obat, dan menghasilkan laporan untuk membantu pengambilan keputusan. Dokumen juga menjelaskan manfaat penerapan informatika farmasi dan SIM apotek seperti meningkatkan efisiensi, akurasi data, dan kualitas pelayanan. "
Dokumen tersebut membahas latar belakang dibangunnya sistem informasi rekam medis di Puskesmas Kalumpang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Sistem sebelumnya masih manual sehingga menyebabkan antrian panjang dan kesulitan mencari data pasien. Tujuan dari sistem informasi baru ini adalah mengintegrasikan proses pendaftaran, pemeriksaan, dan pengambilan obat secara elektronik menggunakan bahasa pemrograman Visual
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta tanggung jawab Pemerintah untuk menyediakan sumber daya kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia guna mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Dokumen tersebut berisi daftar kode ICD-10 untuk berbagai penyakit yang sering ditemukan di puskesmas. Terdapat penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, serta penyakit jiwa, mata, telinga, dan kardiovaskuler.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup pengertian K3, penyakit akibat kerja, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terkait peralatan mekanik, serta upaya pembinaan dan pengawasan sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar rekam medis dan sistem informasi rekam medis pada puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, kegunaan, manfaat, dan isi dari rekam medis. Juga dijelaskan mengenai konsep dasar sistem informasi dan pengembangan sistem serta desain sistem informasi berbasis komputer untuk rekam medis puskesmas.
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan dokumentasi pasien di puskesmas, khususnya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembahasan mencakup pengertian rekam medis, dimana dan bagaimana memulai pengisian rekam medis, serta studi kasus implementasi sistem informasi berbasis komputer di sebuah puskesmas untuk mendokumentasikan data pasien secara terintegrasi antar ruangan.
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Ulasan SmartCard Pengganti Rekam MedisKhanza Media
Dokumen ini membahas tentang rancangan sistem rekam medis elektronik berbasis kartu chip yang akan menggantikan lembar rekam medis konvensional untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan data pasien."
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klini...khristina damayanti
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi di sebuah klinik vaksinasi. Saat ini, klinik tersebut masih mencatat data pasien dan transaksi secara manual sehingga efisiensi dan efektivitas kerjanya rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi yang terintegrasi untuk mengelola data pasien, stok vaksin, dan transaksi dengan bantuan komputer guna meningkatkan pelayanan pasien."
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan menteri kesehatan mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya sistem informasi yang handal bagi rumah sakit dan kementerian kesehatan, serta kerangka dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem informasi rumah sakit, termasuk arsitektur data dan keamanan sistem informasinya.
Dokumen ini berisi spesifikasi kebutuhan sistem informasi praktek dokter umum yang mencakup fungsionalitas pendaftaran pasien, masukan antrian, update data pasien, lihat daftar pasien, lihat daftar antrian, lihat rekam medis pasien, dan input pemeriksaan pasien.
Rekam medis elektronik (RME) memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan efisiensi, akurasi informasi, produktivitas, dan kontrol biaya. Salah satu aspek pentingnya adalah mendukung komunikasi data medis yang mudah dan efektif, khususnya dalam rujukan pelayanan kesehatan. RME dapat mencegah kejadian tidak diinginkan dengan memberikan peringatan dini dan memungkinkan pelacakan yang cepat.
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx43222110021
Dokumen tersebut membahas tentang analisis konsep sistem informasi akuntansi. Dibahas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, fungsi-fungsinya, manfaat-manfaatnya, dan peranannya dalam rantai nilai perusahaan. Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi keuangan perusahaan guna pengambilan keputusan.
Sistem informasi apotek dirancang untuk memudahkan proses bisnis apotek secara digital. Sistem ini menggunakan Entity Relationship Diagram dan perancangan basis data konseptual dan fisikal untuk mengelola data pegawai, obat, pelanggan, dan transaksi serta hubungan antara entitas-entitas tersebut. Aplikasi sistem dikembangkan menggunakan berbagai teknologi seperti MySQL, PHP, HTML, CSS, dan JavaScript untuk platform desktop, website, dan mobile.
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...Rizqi Wahyuningsih
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada rumah sakit, mencakup penjelasan tentang sistem informasi rumah sakit, modul-modul yang terdapat pada sistem informasi rumah sakit, serta hubungan antara sistem informasi rumah sakit dengan sistem informasi kesehatan nasional."
Sistem Administrasi dan Rekam Medis Klinik Gigi muhkhoiruddin14
Sistem Administrasi dan Rekam Medis Klinik Gigi (SARIG) dirancang untuk menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. SARIG memungkinkan pendaftaran pasien dan pencatatan rekam medis secara online oleh dokter. Fungsionalitas utama SARIG meliputi pendaftaran pasien baru, tampilan data pasien dan rekam medis, serta penambahan rekam medis terbaru. SARIG diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan
Similar to Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis ) (20)
Cerita tentang Said, anak raja Kurdistan yang mencari teman sejati. Dia menguji beberapa anak bangsawan dengan memberi makan telur, namun mereka gagal. Akhirnya dia bertemu Abdullah, anak pencari kayu bakar yang sabar dan berbagi makanan dengannya. Mereka menjadi sahabat dekat hingga dewasa dimana Abdullah menjadi menteri setelah Said menjadi raja.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam membuat sebuah website dalam waktu 7 jam mulai dari nol, meliputi pembuatan database, penginputan data, dan penulisan kode program PHP untuk halaman form, input, tampilan, edit, dan hapus data. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan tabel di database, penginputan contoh data, dan penulisan kode PHP untuk berbagai halaman website sederhana untuk pendaftaran siswa secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan peran obat dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian obat, bahan obat, penggolongan obat, peran obat, parameter farmakologi seperti farmakokinetika dan farmakodinamika, macam bentuk obat beserta tujuan penggunaannya, terapi obat pada pasien khusus, serta penggolongan obat berdasarkan saluran tubuh.
Buku register pasien rawat inap digunakan untuk mencatat data pasien yang masuk dan keluar dari rumah sakit. Buku ini berisi informasi tentang nomor rekam medis, nama, tanggal masuk-keluar, diagnosa, dokter perawatan, dan ruang rawat untuk memantau pasien dan mengetahui kapasitas tempat tidur. Petunjuk pengisian mencakup variabel wajib seperti nomor urut, nama lengkap, umur, alamat, dan penulisan yang rapi.
Dokumen tersebut membahas tentang ablasio retina. Secara singkat, ablasio retina adalah terlepasnya lapisan sel fotoreseptor retina dari lapisan epitel pigmen retina akibat robekan atau lubang pada retina. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan jika tidak ditangani.
John Graunt adalah tokoh pertama yang memperkenalkan teori klasifikasi penyebab kematian dan penyakit melalui karyanya "London's Bill of Mortality" pada 1662. Karyanya meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu epidemiologi dan statistik kesehatan modern. Meskipun bukan dokter, sumbangsih Graunt dalam pengelompokan penyebab kematian dianggap sebagai cikal bakal klasifikasi penyakit internasional ICD.
Struktur kode ICD-10 terdiri dari kombinasi huruf dan angka dengan komposisi 4 karakter, ditambah titik untuk spesifikasi lebih lanjut. Klasifikasi ICD-10 meliputi bab, blok, kategori 3 karakter, dan subkategori untuk mengklasifikasikan penyakit secara hierarkis. Contoh klasifikasi penyakit radang pulpa adalah bab XI, blok penyakit pencernaan, kategori K10, dan subkategori K
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah instalasi sistem operasi Android di VMware, dimulai dari mendownload ISO Android, membuat virtual machine baru, melakukan partisi disk, memasang bootloader, dan akhirnya dapat menjalankan Android secara virtual.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011 menetapkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) sebagai sistem pelaporan yang wajib dilaksanakan setiap rumah sakit di Indonesia. SIRS meliputi pengumpulan data identitas, ketenagaan, kegiatan pelayanan, dan morbiditas pasien rumah sakit yang dilaporkan secara berkala kepada Kementerian Kesehatan guna merumuskan kebijakan perumahsakitan dan melakukan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya transformasi rekam medis manual menjadi elektronik untuk meningkatkan kinerja unit rekam medis. Ia menjelaskan tantangan dalam memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputerisasi rekam medis, termasuk biaya, privasi data, dan keahlian yang dibutuhkan. Tujuan makalah ini adalah membahas standar, prosedur, dan aplikasi komputerisasi rekam medis, serta manfaat dan
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Bab ii pembahasan ( aplikasi komputerisasi di unit rekam medis )
1. BAB II
PEMBAHASAN
Di Indonesia sudah banyak instansi RS maupun instansi fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.yang telah menerapkan prosedur rekam medis yang
telah terkomputerisasi sehingga otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja unit rekam medis.
Meskipun komputerisasi dapat membantu dalam efisiensi pengelolaan
pelayanan rekam medis tapi itu tidak akan berhasil jika prosedur rekam medis
manual tidak di terapkan dengan baik.Jadi kesimpulannya sebelum sebuah
instansi menuju ke rekam medis yang terkomputerusasi harus menerapkan rekam
medis manual dengan baik dan benar.
Untuk menunjang komputerisasi di butuhkan beberapa hal seperti :
hardware, software, jaringan (LAN/WIFI) dan tentunya tenaga ahli.dan semua hal
tersebut akan bekerja secara berkesinambungan yang di sebut dengan sistem
informasi rekam medis.
Pengembangan dan penarapan sistem tersebut membutuhkan perencanaan
matang dan kerja sama yang baik antara pihak rekam medis,pihak rumah
sakit/puskesmas,staf medis,sataf non-medis serta orang-orang yang bergerak di
bidang teknologi informasi.serta perencanaan yang matang terstruktur dengan
baik dan pastinya biaya yang mencukupi.
2.1 PENGERTIAN,TUJUAN DAN PERAN REKAM MEDIS.
Menurut Departemen Kesehatan RI rekam medis sebagai : “Keterangan
baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan
fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap. Rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat” (Dirjen Pelayanan Medik,1997;6)
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peingkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.tanpa
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,tidak
mungkin tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang di
harapakan.sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.tujuan rekam
medis secara rinci akan terlihat dan analog sebab kegunaan rekam medis itu
sendiri (Dirjen Yankes,1993:1).
2. Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain, (Dirjen
Yankes 1993: 10).
1) Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2) Aspek Medis
Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien.
3) Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka
usaha untuk menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan
keadilan.
4) Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data
/ informasiyang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
5) Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data /informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
6) Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data /informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi si
pemakai.
7) Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan untuk pertanggung jawaban dan laporan untuk rumah sakit.
3. Dengan melihat beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai
kegunaan yang sangat luas, menurut Depkes RI, 1999 kegunaan dari Rekam
Medis yaitu :
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada
pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit
dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun Dokter dan
tenaga kesehatan dan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian
dan pendidikan.
7. Sebagai dasar ingatan perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien
dan sumber ingatan yang harus didokumentasikan
2.2 REKAM MEDIS BERBASIS KOMPUTER.
DEPKES RI (2008:10 ), bentuk pelayanan rekam medis meliputi:
1. Pelayanan rekam medis berbasis kertas Rekam medis manual (paper based
documents) adalah rekam medis yang berisi lembar administrasi dan medis yang
diolah ditata/ assembling dan disimpan secara manual.
2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi kompterisasi Rekam medis
berbasis komputerisasi, namun masih terbatas hanya pada pendaftaran
(admission), data pasien masuk (transfer), dan pasien keluar termasuk meninggal
(discharge). Pengolahan masih terbatas pada system registrasi secara
komputerisasi. Sedangkan lembar administrasi dan medis masih diolah secara
manual.
3. Pelayanan Manajemen Informasi Kesehatan terbatas Pelayanan rekam medis
yang diolah menjadi informasi dan pengelolaannya secara komputerisasi yang
berjalan pada satu sistem secara otomatis di unit kerja manajemen informasi
kesehatan.
4. 4. Pelayanan Sistem Informasi Terpadu Computerized Patient Record (CPR),
yang disusun dengan mengambil dokumen langsung dari sistem image dan
struktur system dokumen yang telah berubah.
5. Pelayanan MIK dengan Rekam Kesehatan Elektronik (WAN) System
pendokumentasian telah berubah dari Electronic Medical Record (EMR) menjadi
Electronic Patient Record sampai dengan tingkat yang paling akhir dari
pengembangan Health Information System, yakni Electronic Health Record
(EHR) – Rekam Kesehatan Elektronik.
2.3 PENGERTIAN KOMPUTER
Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti
menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan
peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan terminologi komputer.
V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky dalam bukunya
yang berjudul Computer Organization, (5th Edition) terjemahan Romi
Satria Wahono, juli 2003 mengatakan :
“komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan
program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa
informasi”.
Robert H. Blissmer dalam bukunya yang berjudul , Computer Annual, An
Introduction to Information Systems 1985-1986, (2nd Edition) terjemahan
Romi Satria Wahono, Juli 2003 mengatakan :
“komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut:
1. Menerima input
2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya
3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
4. Menyediakan output dalam bentuk informasi.
William M. Fuori, Introduction to the Computer: The Tool of
Business(3rdEdition) terjemahan Romi Satrio Wahono, Juli 2003
mengatakan :
“komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan
5. besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika,
tanpa campur tangan dari manusia”.
Dari pengertian-pengertian komputer diatas maka kita dapat menarik
kesimpulan bahwa komputer adalah alatelektronik yang dapat mengolah data
dengan perantara program dan memberikan hasil pengolahan. Jadi komputer
adalah alat pengolahan data bukan kalkulator.
2.4 SISTEM KOMPUTERISASI
Penerapan suatu sistem data dan informasi sebenarnya tidak terlepaskan
dari penggunaan peralatan elektronik yang dapat membantu manusia dalam proses
penanganan sistem informasi. Komputer dapat menangani sistem informasi secara
cepat, tepat dan akurat dalam waktu yang singkat tanpa terdesak oleh keterbatasan
waktu.
Jadi system komputerisasi adalah penerapan elektronika dalam prosedur
system.atau penggunaan computer/alat elektronik sebagai dasar pokok
pengelolaan data dan informasi dalam system.
2.5 ASPEK-ASPEK DASAR KOMPUTERISASI
2.5.1 Aspek Tekhnis dari Sistem Komputerisasi terdiri dari
a. Hardware(perangkat keras): Hardware yaitu semua peralatan secara fisik dapat
dilihat dengan mata (kasat mata). Yang terdiri dari :
1. Peralatan Input ( Input device )
Adalah semua peralatan yang dapat menerima input data. Misalnya
keyboard, mouse, scanner (alat penangkap gambar), dan lain-lain.
2. Processing unit
Tempat instruksi atau program diproses untuk mengolah data yang
dimasukkan dari input unit dan hasilnya pada output unit. Misalnya CPU (Central
Prosessing Unit).
3 Peralatan Keluaran ( Output Device)
Adalah alat untuk menampilkan keluaran atau hasil dari proses. Misalnya
Monitor, Printer.
6. b. Software(perangkat lunak)
Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk
melakukan pengolahan data, namun dengan adanya software ini barulah komputer
dapat dipergunakan. Software berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol
semua pekerjaan yang memungkinkan serta dapat melakukan pekerjaan yang
dikehendaki pemakai..
c. Brainware( Tenaga manusia )
Brainware adalah manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem
komputer, komputer tidak akan menjamin peningkatan mutu informasi tanpa
bantuan manusia sebab komputer tidak dapat bekerja tanpa ada perintah dari
manusia. Untuk membuat dan meningkatkan kemampuan suatu sistem
komputerterlebih dahulu kita harus mempersiapkan sistem operasinya.
2.5.2 Aspek Non Teknis Sistem Komputerisasi
a. Dukungan Manajemen Pimpinan atau manajer sangat menentukan dalam hal
penerapan sistem komputer.
b. Disiplin Ilmu Baru Sistem yang diterapkan harusnya disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan.
2.6 APLIKASI
Menurut ALI ZAKI & SMITDEV COMMUNITY
• Aplikasi adalah komponen yang berguna melakukan pengolahan data
meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan
data
• Aplikasi adalah bagian PC yang berinteraksi langsung dengan user.
Aplikasi berjalan di atas sistem operasi, sehingga agar aplikasi bisa
diaktifkan, kita perlu melakukan instalasi sistem operasi terlebih dahulu.
• Aplikasi adalah proses kerja sistem.
Jika dalam dunia teknologi informasi maka Aplikasi dapat di artikan sebagai
penerapan perintah dari sistem operasi program pc,bisa berupa
games,software.dll.Tujuan dari Aplikasi adalah praktik penggunaan sistem
program tersebut dengan sifat memudahkan,cepat,dan lengkap.
2.7 SEJARAH KOMPUTERISASI REKAM MEDIS
Di Indonesia penerapan Komputerisasi rekam medis sebenarnya bukan
sesuatu yang baru. Pada tahun 1994, MMR UGM pernah mengadakan seminar
7. bertajuk “Menuju komputerisasi rekam medis”. Saat ini, di klinik yang khusus
melayani para pegawai dan mahasiswa di UGM (GMC= Gadjah Mada Medical
Centre) dokternya tidak lagi menggunakan status rekam medis kertas. Mouse dan
keyboard sudah menggantikan pena untuk mencatat gejala, hasil observasi,
diagnosis sampai dengan pengobatan. Namun, hingga kini hanya klinik tersebut
satu-satunya fasilitas kesehatan yang menggunakan rekam medis elektronik
(RME) di Jogja. Meski hanya untuk melayani pasien rawat jalan, itu sudah
lumayan.
rekam pasien berbasis komputer sudah diterapkan sejak sekitar 40 tahun
yang lalu, namun konsepnya pertama kali diungkap secara mendalam dalam salah
satu publikasi IOM pada tahun 1991. Laporan tersebut berjudul The Computer-
Based Patient Record: An Essential Technology for Health Care. Saat itu istilah
yang digunakan masih rekam medis/pasien berbasis komputer.Semenjak itu,
seiring dengan perkembangan teknologi serta penerapannya dalam pelayanan
kesehatan berbagai konsep bermunculan.Pada akhir 1990an istilah tersebut
berganti menjadi rekam medis elektronik dan rekam kesehatan elektronik.Pada
tahun 2008, National Alliance for Health Information Technology mengusulkan
definisi standar mengenai hal tersebut (tabel 1).Perkembangan istilah tersebut
menunjukkan bahwa RMD tidak hanya sekedar berubahnya kertas menjadi
komputer.
Meyakini bahwa kita akan mampu mengingat dan memproses semua
variabel yang dibutuhkan di sisi tempat tidur pasien pada waktu melakukan
tindakan medis setelah seseorang menguasai kurikulum ilmu kedokteran.
Sekarang dipercaya bahwa dibutuhkan perpanjangan elektronik atas ingatan dan
kapasitas analitik sebagaimana X-ray yang membantu penglihatan mata
manusia.Para dokter harus mengandalkan sarana-sarana tersebut, sebagaimana
pengembara yang mengandalkan peta dan tidak sekadar mengingat jalan-jalan
yang harus dilalui melalui kursus geografi.Di samping itu, para dosen dan peneliti
harus menjamin bahwa sarana pengetahuan itu selalu up to date”. (Weed, L.L.
Perspectives over 40 years. Proceedings of the ACM Conference on the History of
Medical Informatics, p 105. New York: ACM 1987).
Pengertian dasar rekam medis elektronik, rekam kesehatan elektronik dan rekam
kesehatan personal (Sumber: National Alliance for Health Information
Technology (2008, April 28). Report to the Office of the National Coordinator for
Health Information Technology on defining key health information technology
terms.Department of Health and Human Services.
Http://www.nahit.org/docs/hittermsfinalreport_051508.pdf )
8. Rekam medis elektronik Rekam kesehatan elektronik
Rekam kesehatan
personal
Rekaman/catatan elektronik
tentang informasi terkait
kesehatan (health-related
information) seseorang
yang yang dibuat,
dikumpulkan, dikelola,
digunakan dan dirujuk oleh
dokter atau tenaga
kesehatan yang berhak
(authorized) di satu
organisasi pelayanan
kesehatan
Rekaman/catatan elektronik
informasi terkait kesehatan
(health-related information)
seseorang yang mengikuti
standar interoperabilitas nasional
dan dapat dibuat, dikumpulkan,
dikelola, digunakan dan dirujuk
oleh dokter atau tenaga
kesehatan yang berhak
(authorized) pada lebih dari satu
organisasi pelayanan kesehatan
Rekaman/catatan
elektronik informasi terkait
kesehatan (health-related
information) yang
mengikuti standar
interoperabilitas nasional
dan dapat ditarik dari
berbagai sumber namun
dikelola, dibagi serta
dikendalikan oleh individu.
2.8 APLIKASI REKAM MEDIS BERBASIS KOMPUTERISASI
Sebelum membahas lebih jauh tentang aplikasinya terlebih dahulu kita
membahas,apa saja yang perlu di komputerisasikan di unit rekam medis.dan
menurut buku panduan rekam medis manual dari who (MEDICAL RECORD
MANUAL rev 2006) menyatakan bahwa :
Prosedur rekam medis yang biasa dikomputerisasikan adalah sebagai berikut:
Indek utama pasien ( master patient index )
Admisi, rujukan dan sistem pulangg/meninggal ( ATD SYSTEM)
Indek penyakit dan operasi ( disease and procedure index )
Tambahan untuk aplikasi ini, prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem di atas
sudah berjalan:
Sistem pelacakan lokasi rekam medis
Sistem kelengkapan rekam medis
Sistem pembuatan discharge summary (ringkasan keluar-masuk)
Sistem penjadwalan perjanjian pasien rawat jalan dan rawat inap.
9. 2.8.1 Tahap Pengkomputerisasian RM
ada 5 tingkat otomasi dalam transisi ke sistem rekam kesehatan elektronik(rekam
medis bebasis computer). Setiap tingkat dibangun setelah yang lain.
Tingkat pertama adalah rekam medis otomatis, yang tergantung pada
masukan dari dokumen berbasis kertas dan berisi sistem administrasi dan sistem
penunjang klinik seperti hasil laboratorium.
Yang kedua adalah komputerisasi catatan pasien (computerized patient
record) yang dibuat dengan mengubah dokumen berupa kertas melalui sistem
citra (imaging) dokumen. Pada tingkat ini struktur dasar sistem yang berbasis
kertas telah berganti menjadi berbasis komputer.
Tingkat selanjutnya mengarah dari elektronik rekam medis ke elektronik
catatan pasien (electronic patient record) dan tingkat terakhir adalah elektronik
rekam kesehatan. Elektronik rekam kesehatan merupakan tujuan utama dalam
pengembangan sistem informasi kesehatan yang di berbagai negara hingga saat ini
masih belum sepenuhnya tercapai. Kebanyakan negara baru mencapai di dua
tingkat pertama dan mereka masih terus berupaya merangkak ke tingkat
berikutnya.
Bagi rumah sakit yang melangkah pada tingkat pertama yaitu sistem
rekam medis otomatis, maka Indek Utama Pasien (IUP) harus merupakan
prosedur pertama yang dikomputerisasikan. Jika komputerisasi IUP berjalan
dengan baik, maka prosedur admisi atau pasien-keluar selanjutnya serta sistem
indek penyakit dan operasi dapat dijalankan.
Hal penting yang harus diperhatikan untuk melangkah menuju
komputerisasi data rekam medis pasien adalah:
Dukungan hardware dan software telah benar-benar siap
Semua operator komputer telah terlatih, baik dalam penggunaan komputer
maupun dalam akses penggunaannya itu sendiri. Misalnya komputer tidak
diletakkan di ruang manajer yang sering dikunci karena si manajer sering pergi,
sehingga bila staf operator akan menggunakan komputer, harus menunggu sang
manajer tiba.
Tersedia infrastruktur dan furnitur yang sesuai (sumber listrik, kabel, meja-kursi
komputer). Terkadang antar unit masih terjadi pinjam-meminjam peralatan atau
10. meja-kursi yang berakibat menghambat kerja di unit yang bersangkutan. Hal ini
tidak boleh terjadi.
Prosedur pengamanan harus diatur dan ditetapkan untuk menghindari
penyalahgunaan penggunaan komputer, misalnya untuk main games atau fungsi
non rekam medis lainnya. Disamping itu juga untuk melindungi komputer dari
virus.
Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang diganti
secara periodik untuk mencegah penggunaan komputer oleh orang yang tidak
berwenang.
2.8.2 PERLENGKAPAN UNTUK MENBANGUN APLIKASI REKAM MEDIS.
Karna aplikasi juga termaksud dalam system maka aplikasi membutuhkan input –
proses- output.serta perangkat-perangkat yang mendukung.
Untuk membangun sebuah system komputerisasi dengan beberapa aplikasi dalam
unit rekam medis maka di perlukan beberapa perlengkapan seperti :
HARDWARE = PC,LAPTOP,PRINTER,
SOFTWARE = APLIKASI REKAM MEDIS
PENYIMPANAN = STORAGE HARDISK,CD,FLASDISK,
DATABASE = VISUALPRO,SQL,MICROSOFTACSESS. MICROSOFT
EXCEL
JARINGAN = LAN,WIFI.
1. APLIKASI DATABASE
Berikut di bawah ini merupakan contoh aplikasi database yaitu
Sistem Manajemen Database (Database ManagementSystem/DBMS)
elektronik, yang membantu untuk mengumpulkan, mengolah dan
menampilkan data yang telah berupa informasi.
a). Microsoft Access
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah
program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk
kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini
merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain
tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint.
Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database
Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga
11. memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access
2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server,
Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar
ODBC.
Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya
untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks,
sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya
untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access
juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi
tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman
berorientasi objek.
b). Ms SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO
yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server
digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai
dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya
SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat
jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream).
Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open
Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa
pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah
kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada
versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing komputer
SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada
tanggal 25 Januari 2003.
c). Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari
kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS.
Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk
bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk
perangkat keras komputer (platform).
Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Ellison, Bob
Miner dan Ed Oates lewat perusahaan konsultasinya bernama Software
Development Laboratories (SDL) pada tahun 1977. Pada tahun 1983,
12. perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation sampai
sekarang.
d) MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS
yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka
juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat
lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode
sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan
disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana
memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang
Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah:
David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.
e) Postgre SQL
Postgre SQL merupakan tool untuk membuat database server yang
bersifat open source yang memiliki licensi GPL (General Public License).
Postgre SQL mendukung bahasa pemrograman seperti : SQL, C, C++,
Java, PHP dan lainnya. Dengan lisensi GPL, PostgreSQL dapat digunakan,
dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar
lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun
komersil. Kebanyakan PostgreSQL tersedia untuk pengguna Linux
f) Firebird
Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen
basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam
standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux,
Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird di diarahkan
dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari
Interbase versi open source milik Borland. Modul-modul kode baru
ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s
Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise
berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut
merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1. Selain dari
software-software diatas, masih banyak lagi softwarenya seperti dBase,
syBase, Informix, FoxPro, DB2, dll (dan lupa lagi, bukan dan lain-
lain,hehehe)
13. 2. MEDIA PENYIMPANA ( MEDIA STORAGE)
File-file data dapat dimasukkan kedalam media penyimpanan
(media storage) hardware yang dapat diperoleh selama pemrosesan
komputer. Salah satu klasifikasi populer dari media storage adalah
berdasarkan pada metode bagaimana data tersebut dimasukkan dan
memenuhi dua kategori umum yaitu : Sequential Accessdan Direct Access
Access secara sequential adalah mencari record dalam satu file secara
serial/berurutan sampai record tersebuttepat ditemukan sedangkan dalam
hal lain 18 record dapat dimasukan secara langsung (Direct Access
Storage Media DASD) yang mempunyai alamat yang unik. Jadi record
dapat ditentukan tanpa pencarian yang ekstensif. Jadi record-record
tersebut lebih dapat di access secara langsung daripada secara sequantial.
Media penyimpanan ( storage ) yang perkembangan terakhir dan lebih
banyak digunakan untuk media storage adalah kartu punch dan kertas tape
punch (punched card dan punched tape).
Berikut ini bentuk-bentukmedia penyimpanan (storage)
1. Punched Cards
2. Punched Tape
3. Magnetic Tape
4. Magneti Drum
5. Magnetic Disk
6. Mass Storage
7. Core ( Memory )
8. Computer Output
9. Microfilm
10. hardisk
3. SERVER DAN JARINGAN
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan
perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan
dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau
alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota
jaringan.Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi
yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah
DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan
14. lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel
layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari
pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari
klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada
server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan
alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan
bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu
sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan
dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah
Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris,
Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah
Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu
pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum
adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.
a. Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras komputer, yang sesuai untuk pengembangan LAN pada
Rekam Medis tempat pelayanan kesehatan,
spesifikasi minimalnya adalah jenis spesifikasi
Processor Core 2 Duo
Memory DDR3 2 GB
Harddisk 250 GB (SATA)
DVD-RW Speed 16 X DVD-RW Drive
Keyboard 104 Key
Mouse PS/2
Monitor LCD 17 inch
Spesifikasi Perangkat Keras Komputer User
JENIS SPESIFIKASI
Processor Core 2 Duo
Memory DDR3 2 GB
Harddisk 250 GB (SATA)
DVD-RW Speed 16 X DVD-RW Drive
Keyboard 104 Key
Mouse PS/2
Monitor LCD 17 inch
b. Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak komputer, yang sesuai untuk pengembangan LAN
pada Rekam Medis tempat pelayanan kesehatan, spesifikasi minimalnya
adalah ;
Spesifikasi Perangkat lunak Server
PERANGKAT LUNAK SPESIFIKASI
Sistem Operasi Windows Xp
15. Office Microsoft Office 2007
Database Microsoft Acces
Programming Visual Basic 6.0
Anti Virus Avast
Software Spesifikasi
Spesifikasi Perangkat lunak User
PERANGKAT LUNAK SPESIFIKASI
Sistem Operasi Windows Xp
Office Microsoft Office 2007
Developer Visual Basic 6.0
Anti Virus Avast
c. Spesifikasi Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan, yang sesuai untuk pengembangan LAN pada Rekam
Medis tempat
pelayanan kesehatan, spesifikasi minimalnya adalah ;
Spesifikasi Perangkat Jaringan
JENIS SPESIFIKASI
Switch 16 port
Kabel Jaringan Kabel UTP kategori 5 dengan
terminal RJ 45
Spesifikasi Jaringan
Konfigurasi jaringan ini penting untuk mengetahui struktur jaringan yang
menghubungkan perangkat-perangkat keras yang akan digunakan. Adapun
konfigurasi minimal untuk pengembangan system ini adalah ;
Pengamanan Aplikasi Setelah sistem diimplementasikan dan sesuai
dengan yang diharapkan maka yang tidak kalah penting untuk diperhatikan
adalah keamanan terhadap sistem, karena pada konsepnya sistem dapat
dipakai semua user atau pengguna, untuk melindungi seluruh sistem dari
gangguan luar maka penting menggunakan sistem firewall yaitu suatu
kombinasi dari perangkat lunak dan perangkat keras yang didesain untuk
memeriksa aliran trafik jaringan dan permintaan servis. Kegunaannya
adalah untuk mencegah keluar/masuknya aliran paket yang tidak
memenuhi kriteria keamanan yang didefinisikan oleh organisasi pemilik
jaringan denagn menggunakan sistem firewall diharapkan dapat
meminimilkan gangguan terhadap sistem sehingga sistem dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh penerapan jaringan server pada unit rekam medis.
Unit RM KASIR
16. 4. PENGELOLAAN DATA dan APLIKASI RM
Pengertian pengolahan data atau data processing menurut George R. Terry
dalam bukunya, Office Managemet and control, mation in order to
achievea desired objective result .
Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang
direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
Selanjutnya dikatakan bahwa ada 8 unsur pokok pengolahan data yaitu :
1. Reading( membaca )
2. Writing, Typing, Card Punching or Paper Tape Perforating ( frequently
called input )
2. Recording or Printing( frequently called out put)
3. Sorting ( menyortir )
4. Transmitting( menyampaikan atau memindahkan )
5. Calculation( menghitung )
6. Comparing( membandingkan )
7. Storing( meyimpan )
Jadi untuk membuat sebuah aplikasi harus bisa memenuhi 8 pokok itu.
Contoh sederhana membangun sebuah system pada rekam medis :
Perwujudan dari komputerisasi rekam medis salah satunya berupa aplikasi
rekam medis,Aplikasi rekam medis adalah software untuk penginputan
data,pengelolahan data,penyajian data informasi,dan penyimpanan data dan
informasi dari segala aspek unit kerja rekam medis.dan sudah kita ketahui di atas
bahwa standarisasi komputerisasi di unit rekam medis hanya berupa .master indek
pasien,admisi keluar masuk pasien,dan indeks penyakit maka di buatlah aplikasi
yang cocok dengan kegiatan itu seperti.
APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP
TPP Database
server
KASIRUNIT RM
17. APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN UGD
APLIKASI RINGKASAN MASUK KELUAR PASIEN
APLIKASI REGISTER PASIEN
APLIKASI SIMPUS
APLIKASI KODING PENYAKIT
APLIKASI PEMBAYARAN PERAWATAN PASIEN
APLIKASI DATA DOKTER
APLIKASI LAPORAN PASIEN RJ dan RI
Dan masih banyak lagi,untuk lebih mengetahui seperti apa model aplikasi tersebut
akan di bahas pada point selanjutnya.
5. CONTOH APLIKASI REKAM MEDIS.
Banyak sekali programmer-programmer yang membuat aplikasi rekam
medis,ada yang menggunakan Visual basic, ada juga yang menggunakan
aplikasi berbasis web.
Sekarang ini sudah banyak instansi pelayananan kesehatan misalnya
rumah sakit yang sudah menerapkan komputerisasi,dengan berbagai
macam aplikasinya,berikut ini merupakan contoh kecil beberapa aplikasi
yang sering di pakai,misalanya aplikasi pendafataran pasien Rawat
inap,rawat jalan,ataupun dokter dan apotik.
a) APLIKASI REGISTER PASIEN
18. Program Pendaftaran Pasien rumah Sakit, di mana sebelum pasien dirawat,
dientry terlebih dahulu identitas pasien nya. Pada program ini di lengkapi dengan
Noreg (Nomer Register) otomatis, dan Nomed (Nomer Medical) otomatis. Di
mana Noreg dipergunakan sebagai Nomer Identitas pada saat pasien di rawat,
sedangkan Nomed dipergunakan seumur hidup. Sistem Nomed (Nomer Medical)
sudah mendukung Sistem penyimpanan menurut nomor. Bisa di setup sesuai
dengan kebiasaan dari masing-masing Rumah sakit. Adapun sistem yang di
sediakan adalah : Sistim Nomor Langsung (Straight Numerical), Sistim Angka
Akhir (Terminal Digit), dan Sistim Angka Tengah (Middle Digit). Pada bagian
pencarian NOMED, disediakan fasilitas pencarian data secara cepat untuk pasien
lama (Pasien yang sudah pernah dirawat). Pencarian dapat berdasarkan (First
Name, Surname, Address, Telphone, dll).
Program Registration ini juga secara otomatis akan mengirim data ke
bagian Filing, untuk menginformasikan Nomed yang harus dicari statusnya,
setelah ditemukan segera status akan dikirimkan ke bagian pendaftaran untuk
diteruskan ke bagian Unit Rawat Jalan. Apabila pasien baru, maka Program
Registration akan mencetak lembar status baru.
Program Registration ini juga secara otomatis dapat mencetak kwitansi
untuk biaya Administrasi dan Honorarium dokter. Sesuai dengan spesifikasi
harga, yang telah ditetapkan oleh pihak Management. Apabila pasien rawat jalan
di tindak lanjuti untuk dirawat di Unit Rawat Inap, maka program ini telah
menyediakan fasilitas Kamar yang bisa di order, dengan update terbaru.
Dan juga Program memiliki fasilitas untuk membuat surat persetujuan masuk,
yang harus ditanda tangani oleh penanggung jawab pasien. Bahwa: keluarga
pasien telah menyetujui pasien untuk dirawat di Unit Rawat Inap.
b) APLIKASI INDEKS KEFARMASIAN
19. Program yang dipergunakan oleh Instalasi Farmasi rumah sakit,
yang terdiri dari beberapa sub modul. Yaitu : Inventory Control, Penjualan
Rawat Jalan, Penjualan Rawat Inap, Pengambilan Stock Mingguan, Mutasi
Stock, Assembly, dan Pengambilan Obat.
Resep yang diterima di entrykan pada Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Program secara otomatis akan memberikan informasi total harga yang
akan diambil pasien, sesuai dengan Harga yang telah di setup oleh
Administrator. Program juga menyediakan fasilitas untuk reduksi
pengambilan resep. Mis: Semua Obat di ambil 1/2. Maka secara otomatis
Program dapat memperinci total harga obat yang akan di ambil. Obat yang
telah selesai dihitung harganya, secara otomatis datanya akan terkirim ke
bagian Billing system dan bagian Assembly untuk di eksekusi. Pada
bagian Billing Total harga Obat akan terakumulasi dengan transaksi
lainnya (mis: Rontgen, Laborat, UGD, dll). Sehingga pasien dapat segera
membayar biaya sesuai dengan Kwitansi yang di cetak melalui program
ini. Sedangkan untuk Rawat Inap resep yang di entry akan terakumulasi ke
sub modul Perincian pada Modul Billing System.
Pengeluaran Obat pada Assembly, tgl expired date / (tanggal
Kadaluwarsa) nya di informasikan oleh System dengan konsep FEFO
(First Expired date First Out). Jadi barang yang masa kadaluarsa telah
habis tidak akan pernah ada. Kemudian apabila Obat telah selesai di
eksekusi oleh bagian Assembly, maka program akan mengirimkan data ke
bagian Pengambilan Obat, bahwa obat telah selesai, sehingga petugas
dapat segera memanggil pasien untuk mengambil obat tersebut. Pada
Bagian Assembly ini juga tersedia fasilitas untuk pencetakan label aturan
minum obat / aturan pakai.
Disamping itu Program juga menyediakan fasilitas untuk
pengambilan Stock dari ruangan (misal: UGD, Laborat, BKIA, dll) Pada
bagian ini barang yang akan di ambil tidak boleh melebihi batas yang telah
ditentukan, dan pada pengambilan stock barang, oleh program akan
ditampilkan saldo akhir nya. Pada bagian ini juga berlaku konsep FEF0
(First Expired date First Out).
Barang-barang yang telah dikeluarkan secara otomatis akan
mengurangi posisi stock di Apotik, pada program disediakan fasilitas
untuk Mutasi Stock (Perpindahan Stock dari Gudang Obat ke Apotik).
Pada perpindahan stock ini, jumlahnya tidak boleh melebihi jumlah yang
telah di setup.
Barang-barang yang di mutasi ke Apotik akan menyebabkan
berkurangnya Stok di Gudang, sehingga bagian Inventory Control rutin
melakukan order menggunakan fasilitas di Program, untuk barang-barang
yang jumlahnya sama dengan atau lebih kecil dari stock minim yang akan
diorder secara otomatis akan ditampilkan, dan secara otomatis Suplier
20. rujukan pun dapat dipilih, atau dapat dipilih secara manual. Historis harga
beli, disc, dll yang pernah diberikan oleh Suplier dapat dilihat oleh user.
Program ini juga mendukung untuk penerimaan barang, sehingga
barang yang telah diterima, dibayar sesuai dengan faktur. Program juga
mendukung retur, apabila ada pengembalian barang (mis: barang tidak
sesuai spec, hampir Expired date, rusak, dsb). Barang yang telah di terima
akan mengakibatkan terjadinya perubahan harga jual. Sesuai dengan setup
margin. Berapa % dari Nett Harga Beli. Dan pada saat penerimaan barang
dapat dilakukan pembanding tgl expired date terakhir yang di beli, melalui
system. Sehingga pihak penerima barang dapat meretur obat yang tgl
kadaluwarsa nya lebih kecil dari pada tanggal expire maksimum yang
telah dimiliki untuk masing-masing obat.
Apabila barang telah diterima, maka data real barang yang diterima
diinputkan oleh Farmasi, sehingga pembayaran oleh bagian : Finance,
sesuai dengan real barang yang diterima. Dan Harga Jual barang dapat
mengikuti Fluktuasi dari Nett Harga Beli (Harga Jual - Discount + Ppn).
Sesuai dengan Margin yang di setup. Namun demikian dapat juga di setup
Harga Jual tidak berubah (Fixed).
Adapun hal lain dari program ini dapat menghasilkan analisa dan
berbagai laporan: +/- 50 laporan berbeda-beda dapat di hasilkan antara lain
(Analisa Cash Flow, Analisa Expired Date, Fluktuasi Harga Jual, Historis
Pembelian per barang, Historis Discount, Pemakaian obat oleh Dokter
berdasarkan : Kategory Obat, Nama Produksi, Laporan Posisi Stock,
Laporan Barang yang harus diorder gudang, Laporan Barang yang harus
dimutasi ke apotik, dsb, dsb).
c) Aplikasi Biling
Program yang terdiri dari beberapa sub modul, yaitu:
1. Down Payment (DP) / Uang Muka
2. Perincian
3. Kwitansi Billing Rawat Inap
4. Kwitansi Billing Rawat Jalan
5. Honorarium Dokter
Keterangan
1. Sub Modul Down Payment / Uang Muka : Dipergunakan untuk
mengelola down payment / uang muka pasien, selama pasien dirawat pada
rumah sakit yang bersangkutan.
2. Sub Modul Perincian : Dipergunakan untuk mengelola Perincian
biaya pasien secara harian. Dimana data secara otomatis tampil,
berdasarkan transaksi dari system yang lain (ex: Obat dari Pharmacy
System, Laborat dari UPM System, dll).
21. 3. Sub Modul Kwitansi Billing Rawat Inap : Dipergunakan untuk
menghasilkan Kwitansi Rawat Inap pada saat pasien pulang, dimana data-
data dari perincian harian di posting s/d Tgl keluar pasien. Dan juga
diposting berdasarkan No Perkiraan General Ledger. Sub Modul Kwitansi
Billing Rawat Inap terbagi menjadi 2 yaitu: Bagian pasien Lunas,
dan Piutang+Penagihan. Bagian Piutang menangani masalah piutang
rumah sakit baik piutang ke perusahaan penjamin/asuransi/askes maupun
piutang perorangan yang terjadi saat transaksi perawatan pasien.
Berikut submodul dari Modul Piutang:
1) Pembuatan dokumen penagihan piutang (invoice, Kwitansi dan
rekapan data piutang pasien sesuai format masing-masing
asuransi)
2) Penerimaan piutang pasien jaminan.
3) Pengelolahan piutang perorangan dan karyawan.
4) Laporan-laporan.
Laporan daftar Perusahaan penjamin / Rekanan asuransi
Laporan saldo piutang
Laporan Piutang Rumah Sakit detail
Laporan Umur Piutang (AGING)
Laporan Kartu Piutang
Laporan penerimaan piutang
4. Sub Modul Kwitansi Billing Rawat Jalan : Dipergunakan untuk
menghasilkan Kwitansi Rawat Jalan, data-data terposting secara otomatis
pada saat pasien telah selesai melakukan perawatan di Unit Rawat Jalan.
Dan juga di akumulasi dengan transaksi dari UPM atau Poliklinik. Sub
Modul Rawat Jalan ini berfungsi untuk penerimaan pembayaran dari
pasien Rawat Jalan dan menerbitkan kwitansi, dengan nomor registrasi
yang tercetak secara otomatis. Transaksi di laboratorium, apotek, atau
department lain secara on line akan ter-record dikasir.
5. Sub Modul Honorarium Dokter : Dipergunakan untuk mengelola
Honorarium Dokter, data secara otomatis dapat diposting ke masing-
masing dokter, sesuai dengan transaksi yang terjadi pada Rawat Jalan dan
Rawat Inap. Dan juga dapat terdeteksi Honorarium yang belum di lunasi
oleh pasien Perusahaan atau Asuransi.
Kehandalan Bagian ini dilengkapi dengan berbagai Laporan dan Analisa antara
lain (Rekap Pendapatan yang akan diterima, Rekap Pasien Pribadi yang sama
sekali belum membayar uang muka, Rekap Pasien Perusahaan yang belum lunas
atau sudah lunas, Rekap/Detail Pasien yang biayanya sudah diatas/dibawah setup
batasan, dll).
22. d) APLIKASI POLIKLINIK
Program yang terdiri dari beberapa sub modul, yaitu:
1. Laborat
2. Radiologi
3. Klinik Specialist yang terdiri dari : Klinik Umum,Klinik
Penyakit Dalam,Klinik Anak,Klinik Bedah,Klinik kebidanan &
Penyakit Kandungan,Klinik Mata,Klinik THT,Klinik Syaraf,Klinik
Jantung & Penyakit dalam,Klinik Kulit dan Kelamin,Klinik
BKIA/KIA,Klinik Gigi,Klinik Jiwa,Klinik Fisiotheraphy,Klinik Gizi
1. Sub Modul Laborat : Bagian ini digunakan untuk melakukan
pencatatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pasien, sehingga data
secara otomatis akan terakumulasi di Billing Rawat Jalan (Untuk
Pasien Rawat Jalan), dan Perincian (Untuk Pasien Rawat Inap). Dan
juga hasil diagnosa dari Laboratorium bisa dihasilkan lewat System,
dan data medical secara otomatis juga akan tersimpan pada Rekam
Medis, sehingga nantinya dapat menunjang Laporan-laporan System
23. Rekam Medis.
2. Sub Modul Radiologi : Bagian ini digunakan untuk mencatat
pemeriksaan radiologi pasien. Termasuk Diagnosa, dan Honorarium
dokter yang membaca Foto, dimana semua transaksi akan terakumulasi
ke Billing System. Dan data Medical akan ditransfer ke Database
Medical, sehingga akan mendukung Laporan-Laporan pada Rekam
Medis.
3. Sub Modul Klinik Specialist : Bagian ini dipergunakan untuk
mencatat Tindakan yang dipergunakan oleh pasien, sehingga Tindakan
yang dilakukan secara otomatis akan menghasilkan informasi : Harga
Tindakan, Honorarium Dokter, Obat atau Alat Khusus yang
dipergunakan, Barang Habis Pakai (BHP), dsb. Dan semua transaksi
akan terekam otomatis pada Database Billing Rawat Jalan dan
Perincian, Sehingga pada saat Pasien rawat jalan akan membayar obat
atau Pasien rawat inap Pulang, otomatis data Total Keseluruhan Biaya
Pasien dapat diperoleh. Tindakan dari masing-masing Klinik terhadap
Pasien, secara otomatis juga akan tersimpan sesuai dengan spesifikasi
nya ke Database Rekam Medis.
e) APLIKASI PENDAFTARAN PASIEN UGD di sertai RI,RJ,dan
Persalinan.
untuk mencatat tindakan UGD, pemakaian kamar UGD,
pemakaian alat UGD, obat depot UGD, dll. Modul ini juga dilengkapi
dengan laporan – laporan yang berhubungan dengan UGD.
Berikut submodul dari Modul Instalasi UGD
24. 1. Entry tindakan UGD.
2. Transfer pasien rawat jalan ke rawat inap.
3. Pengelolaan inventory UGD.
4. Laporan-laporan
Laporan Pendapatan UGD (Detail & Rekap)
Rekap Total Kunjungan Pasien UGD
Rekap UGD Berdasarkan Dokter
Rekap UGD Berdasarkan Tindakan
Daftar Tarif UGD
Jasa Dokter UGD (Rincian & Rekap)
Rekap Pendapatan Kasir UGD
Laporan Pasien UGD yang Ditransfer Ke Rawat Inap
Modul Persalinan VK berfungsi untuk mencatat kegiatan berupa visit
dokter, persalinan dan pemakaian obat depo. Modul ini dilengkapi dengan laporan
tindakan inap, rekap total biaya pasien, dll.
Berikut submodul dari Modul Persalinan VK
1. Entry tindakan vk.
2. Entry diagnosa pasien.
3. Informasi rincian biaya pasien secara realtime.
4. Rincian Informasi Selisih biaya pasien antara tunai dan jaminan
(PERUSAHAAN, ASURANSI UMUM,ASKES, JAMKESMAS,dll)
5. Laporan-laporan
Modul Rawat Inap berfungsi untuk mencatat kegiatan rawat inap berupa visit
dokter , tindakan medis rawat inap & persalinan, pemakaian obat depo, pemakaian
penunjang medis (USG, CTG, EEG, EKG dsb), laboratorium, sewa peralatan dll.
Modul ini dilengkapi dengan laporan tindakan inap, rekap total biaya pasien,
pendapatan rumah sakit, dll.
Berikut submodul dari Modul Rawat Inap
1. Entry tindakan rawat inap.
2. Entry diagnosa rawat inap
3. Informasi rincian biaya pasien secara realtime.
4. Rincian Informasi Selisih biaya pasien antara tunai dan jaminan
(PERUSAHAAN, ASURANSI UMUM,ASKES, JAMKESMAS,dll)
5. Informasi status ruangan rawat inap.
6. Arsip data pasien rawat inap
25. 7. Laporan-laporan
Laporan Tindakan Rawat Inap
Daftar Pasien Rawat Inap
Daftar Tarif Ruangan
Daftar Tarif Tindakan Rawat Inap
Rincian Biaya Perawatan Per Pasien
Rekap Biaya Perawatan Per Pasien
Jasa Dokter Rincian
Jasa Dokter Rekap
Laporan Pasien Inap
Laporan Pasien Pulang
f) Aplikasi Laporan Rekam Medis
untuk mengisi pemeriksaan dan diagnosa dokter, melihat riwayat
penyakit pasien, membuat surat keterangan sakit/sehat oleh dokter.
serta pembuatan laporan-laporan untuk keperluan depkes.
Berikut submodul dari Modul Rekam Medis Versi Depkes
1. Daftar penyakit ICD-X.
2. Rekam medis history.
3. Entry diagnosa pasien.
4. Entry diagnosa Depkes.
5. Laporan-laporan
Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit (FORM RL-1)
Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Inap (FORM RL2-A)
26. Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Jalan (FORM RL2-B)
Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Inap Surveilans
(FORM RL2-A1)
Data Status Imunisasi (FORM RL2C)
Data keadaan Mordibitas Pasien Rawat Jalan Surveilans
(FORM RL2-B1)
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Umum (FORM
RL2.1)
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Obtetri (FORM
RL2.2)
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Perinatal
(FORM RL2.3)
Data Inventarisasi Rumah sakit (FORM RL-3)
Data Keadaan Ketenagaan Rumah sakit (FORM RL-4)
Data Individual Ketenagaan Rumah Sakit (FORM RL4A)
Data Peralatan Medik Rumah sakit(FORM RL-5)
Data Infeksi Nosokomial FORM RL-6
Index Penyakit Rawat Jalan dan Rawat Inap
Grafik Kunjungan Pasien
Statistik Rawat Inap (BOR/LOS/TOI)
Barber Johnson Grafik
2.9 HAMBATAN DAN KENDALA
Kurang definisi yang jelas,Sulit memenuhi kebutuhan pengguna yang
beragam Kurangnya standarisasi Adanya potensi ancaman terhadap provasi dan
sekuritas Biaya (Hatta, 2008)
Menurut Johan Harlan, Kelemahan dari penerapan aplikasi rekam medis (RME)
adalahMembutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada Rekam Medis
kertas untuk:Perangkat keras, Perangkat lunak, Biaya penunjang
Waktu yang harus disediakan oleh key persons & okter untuk mempelajari system
dan merancangulang alur-kerja Konversi Rekam Medis kertas ke Rekam Medis
elektronik membutuhkan waktu, sumberdaya, tekad, dan kepemimpinan
Resiko kegagalan system computerMasalah pemasukan(entry) data oleh dokter
Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi
(misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak
terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan
semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi
pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI
kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan
pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya.
Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan
tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan
27. tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya
aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.