SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
PENGKODEAN MORBIDITAS
1
Pusdatin, Kemenkes
Pengkodean Morbiditas
• Pengkodean kondisi sakit
• Pengkodean Morbiditas bergantung
pada kelengkapan ringkasan pulang pasien,
dan rincian diagnoses pasien, berikut
prosedur tindakan selama episode asuhan
rawatnya di rumah sakit, atau institusi
asuhan kesehatan yang terkait.
2
TUJUAN
Melatih pengkode melaksanakan pengkodean
diagnosis pasien dengan:
1. Teliti (tidak sembarang menafsirkan sendiri
tulisan dokter)
2. Presisi (berkerja sesuai pedoman aturan cara
penggunaan buku klasifikasi yang ditentukan)
3. Akurat (sesuai kondisi yang disandang pasien),
dan tepat (waktu sesuai episode
perawatannya).
3
Praktik pengkodean morbiditas:
Memanfaatkan 5 (lima) Rules
Morbiditas ICD-10 yang tersedia untuk
menentukan mana diagnose, seorang
pasien rawat pulang, yang dirawat dengan
berbagai diagnoses, yang harus dikode
demi kepentingan statistik kesehatan dan
manajemen finansial/keuangan rumah sakit.
4
Kegunaan Data Morbiditas
• Memanaje pelayanan pasien
• Merencanakan pelayanan kesehatan
• Alokasi ketepatan sumber daya
• Identifikasi kausa penyakit
• Evaluasi terapi
• Mengkaji proyek baru atau program
kesehatan masyarakat
5
Konsep Sentral
• Pada akhir episode asuhan, dokter yang
mengasuh pasien harus merekam SEMUA
kondisi yang tersandang pasiennya berikut
semua prosedur tindakan yang dilakukan
dalam episode rawat terkait
• Diganosis utama (main diagnosis)
harus teridentifikasi secara nyata.
6
Apa yang Harus dikode
• Kondisi utama atau Principal diagnosis
• +/- kondisi-kondisi lain atau sekunder
• +/- prosedur-prosedur, operasi dan
intervensi
7
Definisi WHO tentang:
Main Diagnosis
• ... the diagnosis established at the end of
the episode of care to be the condition
primarily responsible for the patient
recieving treatment or being investigated
... that condition that is determined to
have been mainly responsible for the
episode of health care...
8
SECONDARY DIAGNOSIS
(DIAGNOSIS SEKUNDER)
• Diagnosis yang ikut bersama (co-exists)
dengan main diagnosis saat waktu admisi,
atau yang muncul dalam episode asuhan
pasien terkait
• Komplikasi (complications) dan
Komorbiditas (comorbidities)
9
KOMORBIDITAS (COMORBIDITY)
ITU APA?
• Suatu penyakit yang datang bersama
dengan main diagnosis dan, memer-
lukan pengobatan dan asuhan tambahan,
bersama terapi yang diberikan kapada
kondisi utama yang menyebabkan pasien
masuk rawat.
10
KOMPLIKASI (COMPLICATION)
ITU APA?
• Suatu penyakit yang muncul saat dalam
episode asuhan, akibat dari suatu
kondisi yang telah ada (pre-existing)
yang timbul sebagai hasil asuhan yang
diterima pasien terkait.
11
RULES untuk SELEKSI
MAIN DIAGNOSIS
• Diterapkan apabila:
- kondisi yang diseleksi klinikusnya
tidak konsisten dengan definisi
formal
- apabila tidak ada kondisi yang telah
dirinci atau terdokumentasi
12
Rule MB1
Kondisi Minor dilapor Sebagai
Kondisi Utama
• Manakala suatu kondisi minor, sudah lama
atau secara mendadak muncul dan dilapor
sebagai Kondisi Utama, dan di samping
itu ada kondisi yang lebih siknifikan
relevansinya bagi terapi yang telah
diberikan, ditulis sebagai Kondisi
Sekunder, maka reseleksi kondisi yang
lebih siknifikan sebagai kondisi utama.
13
Contoh:
MC: Gastritis
OC: Carcinoma usus
Proc. Colectomy
LOS: 5 minggu
MDx: ...Carcinoma colon
Kode ICD-10: ...C18.9 M8010/3
(MC = Main condition. OC = Other conditions)
14
Rule MB2
Beberapa Kondisi direkam
sebagai Kondisi Utama
• Apabila tidak bisa menggunakan kode
kombinasi untuk mengkode kondisi-
kondisi yang digabung menjadi satu
sebutan diagnosis, dan di rekam medis
ada informasi yang mengarah ke satu dari
kondisi-kondisi yang sebagai kondisi
utama (main diagnosis), pilih kondisi ini.
• Bila tidak ada, pilih yang pertama disebut.
15
Diagnosis utama:
Premature rupture of membrane
(ketuban pecah dini)
Presentasi sungsang (breech
presentation)
Anemia pegnancy
Prosedur: Spontaneous Vaginal Delivery
MDx: ...
16
Latihan MB Rule 2
Rule MB3: Simtoma ditulis
sebagai Kondisi Utama
• Manakala istilah simtom atau tanda-tanda
direkam sebaga diagnosis utama, dan ada
kondisi lain yang jelas terdiagnosis,
maka pilih kembali (reselect): kondisi lain
yang terdiagnosis itu sebagai diagnosis
utama.
(Simtoma atau tanda-tanda kodenya R)
17
Latihan MB Rule 3
Diagnosis utama:
Abdominal pain
Diagnosis sekunder:
Acute appendicitis
Prosedur: Appendicectomy
MDx: ...
18
Rule MB4: Specificity
(Kekhususan)
• Manakala ada informasi yang lebih tepat
terekam di rekam medis pasien, terkait
diagnosis utama yang telah dirinci dalam
istilah umum, gunakan informasi yang
paling spesifik untuk memilih yang paling
tepat.
19
Latihan MB Rule 4
Diagnosis utama:
Congenital heart disease
Diagnosis sekunder:
Ventricular septal defect
MDx: ...
20
Rule MB5:
Diagnoses Utama Alternatif
• Manakala istilah simtom atau tanda-tanda
yang direkam sebagai diagnosis utama
dengan indikasi bahwa ditimbulkan akibat
satu atau lain kondisi yang disandang
pasiennya, maka pilih simtom sebagai
kondisi utama.
• Apabila ada 2 (dua) kondisi maka pilih
yang pertama disebut
21
Latihan MB Rule 5 (Lanjutan-1)
Diagnosis utama:
Acute cholecystitis atau
acute pancreatitis
MDx:...
22
Petunjuk Pengkodean
• Kode berasterisk (*) tidak bisa dikode
untuk diagnosis utama, pilih yang
berdagger ( )
• Beri kode penyakit yang akut sebagai
diagnosis utama bila ditulis akut atau
kronis (kecuali ada kode kombinasi yang
bisa diterapkan)
23
Lanjutan-1
• Bila ada > satu site yang terkena luka
bakar (burn), maka beri kode pada yang
terberat sebagai diagnosis utama
• Untuk cedera ganda (multiple),
cedera yang paling mengancam jiwa
pasiennya yang dikode sebagai diagnosis
utama.
24
Lanjutan-2
• Jangan sekali-kali memilih kode sebab
luar atau morfologi tumor sebagai
kondisi utama.
• Pengkodean hendaknya adalah:
- upaya kerjasama antara klinikus dan
pengkode  perlu komunikasi yang
lancar dan baik.
25
Ringkasan Panduan Pengkodean
Diagnoses utama dan sekunder
• MDx hendaknya dipilih klinikus yang
mengobati pasiennya pada akhir
episode asuhan – atau, bila perlu,
oleh pengkode berdasarkan penerapan
salah satu Rule Reseleksi tersedia,
dengan tepat.
26
Lanjutan
• Segera MDx terpilih, diagnoses lain-lain
berikut prosedur bisa dikode semua
sesuai praktek pengkodean normal dan
kebijakan yang berlaku.
• Prosedur tindakan harus sesuai dengan
kondisi diagnose pasiennya.
27
“Abstraction”
• Pengkode membaca ringkasan rekam
medis dan tulis hal-hal yang akan dikode
(ini yang dimaksud dengan: Abstraction)
• Pengkode harus menggunakan semua
dokumen dalam rekam klinis, tidak hanya
lembar ringkasan pasien pulang atau
lembar pertama rekam medis.
28
Lanjutan
• Pengkode perlu mengkode diagnosis
utama, sekunder (bila ada) dan intervensi
atau prosedur (bila ada).
“ Ini melalui proses Analisis Kualitatif
dan Kuantitatif dalam manajemen
Rekam Medis”
29
Coding – abstraction
(Pengkodean – Pemisahan)
1. Buat daftar semua kondisi dan prosedur
yang harus dikode dari skrenario di
bawah ini.
2. Tentukan Diagnosis Utamanya.
30
Runtunan Tindakan Abstracting
1. Baca lembar pertama rekam medis
2. Baca ringkasan pulang, bila ada
3. Bandingkan diagnoses – bila berbeda,
cek hasil tes pasien, atau laporan lain.
4. Baca riwayat sakit dan hasil
pemeriksaan fisik pasien yang
menyebabkan  pasien masuk admisi?
Ada atau tidak co-morbiditas?
31
Runtunan Tindakan Abstracting (Lanjutan-1)
5. Identifikasi prosedur yang akan dikode
6. Verifikasi diagnoses dan prosedur yang
terdokumentasi di lembar pertama
7. Kaji seluruh rekam medis –
- korespondensi,
- lembar kemajuan pasien,
- hasil radiologi, laporan laboratoris,
- prosedur,
- anestesi.
32
Runtunan Tindakan Abstracting (Lanjutan-2)
8. Bila kurang yakin:
 klarifikasi ke dokternya
9. Beri kode pada:
- Diagnosis utama (ICD),
- Diagnosis sekunder (ICD)
- Sebab luar (external causes) (ICD)
- Tindakan (procedures)
(ICPM  ICD-9-CM Volume 3)
33
Sumber
• Depkes, Petunjuk Teknis Pengkodean
Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit dan
Masalah-Masalah Yang Berhubungan Dengan
Kesehatan Revisi Ke-10 (ICD-10), Jakarta,
2002.
• PORMIKI, dr. Mayang Anggraini Naga, Jakarta,
2010.
34
35

More Related Content

Similar to kode morbiditas.ppt

7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
VevaJuniati
 
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docxTelusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
wiwi411689
 
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docxTelusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
wiwi411689
 
Rekam medik (=catatan medik)
Rekam medik (=catatan medik)Rekam medik (=catatan medik)
Rekam medik (=catatan medik)
Hamelia Juwita
 
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptxOverview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
IKFRUNPAD1
 

Similar to kode morbiditas.ppt (20)

Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
 
4. total quality manajemen
4. total quality manajemen 4. total quality manajemen
4. total quality manajemen
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
7. Sistem pengumpulan data rekam medik.pdf
 
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docxTelusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
 
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docxTelusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
Telusur Unit Standar Akreditasi RS.docx
 
PPT KEL 2 BARU.pptx
PPT KEL 2 BARU.pptxPPT KEL 2 BARU.pptx
PPT KEL 2 BARU.pptx
 
KLPMK 1.pptx
KLPMK 1.pptxKLPMK 1.pptx
KLPMK 1.pptx
 
PPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptxPPT_Keperawatan.pptx
PPT_Keperawatan.pptx
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
 
Rekam medik (=catatan medik)
Rekam medik (=catatan medik)Rekam medik (=catatan medik)
Rekam medik (=catatan medik)
 
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptxOverview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
Overview Standart Pelayanan RS (dr. TP).pptx
 
kualitas koding
kualitas kodingkualitas koding
kualitas koding
 
Analisis Data dan Perumusan Masalah
Analisis Data dan Perumusan MasalahAnalisis Data dan Perumusan Masalah
Analisis Data dan Perumusan Masalah
 
Anis awal AKPER PEMKAB MUNA
Anis awal AKPER PEMKAB MUNAAnis awal AKPER PEMKAB MUNA
Anis awal AKPER PEMKAB MUNA
 
PC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseasePC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific disease
 
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.pptdasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
 
Analisa_QA_Rekam_Medis.ppt
Analisa_QA_Rekam_Medis.pptAnalisa_QA_Rekam_Medis.ppt
Analisa_QA_Rekam_Medis.ppt
 

More from norafitri3 (7)

Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptxPaparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
Paparan PP Nomor 33 Tahun 2012.pptx
 
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptxOPENING MEETING PKM kuta panjang  1.pptx
OPENING MEETING PKM kuta panjang 1.pptx
 
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxHASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
 
Sejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICDSejarah ICD dan struktur ICD
Sejarah ICD dan struktur ICD
 
Rekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptRekam Medis.ppt
Rekam Medis.ppt
 
KODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.pptKODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.ppt
 
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.pptDasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
Dasar Hukum Penggunaan ICD-10.ppt
 

Recently uploaded

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
Obat Cytotec
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
FotocameraM10
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
njwahidah
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 

kode morbiditas.ppt

  • 2. Pengkodean Morbiditas • Pengkodean kondisi sakit • Pengkodean Morbiditas bergantung pada kelengkapan ringkasan pulang pasien, dan rincian diagnoses pasien, berikut prosedur tindakan selama episode asuhan rawatnya di rumah sakit, atau institusi asuhan kesehatan yang terkait. 2
  • 3. TUJUAN Melatih pengkode melaksanakan pengkodean diagnosis pasien dengan: 1. Teliti (tidak sembarang menafsirkan sendiri tulisan dokter) 2. Presisi (berkerja sesuai pedoman aturan cara penggunaan buku klasifikasi yang ditentukan) 3. Akurat (sesuai kondisi yang disandang pasien), dan tepat (waktu sesuai episode perawatannya). 3
  • 4. Praktik pengkodean morbiditas: Memanfaatkan 5 (lima) Rules Morbiditas ICD-10 yang tersedia untuk menentukan mana diagnose, seorang pasien rawat pulang, yang dirawat dengan berbagai diagnoses, yang harus dikode demi kepentingan statistik kesehatan dan manajemen finansial/keuangan rumah sakit. 4
  • 5. Kegunaan Data Morbiditas • Memanaje pelayanan pasien • Merencanakan pelayanan kesehatan • Alokasi ketepatan sumber daya • Identifikasi kausa penyakit • Evaluasi terapi • Mengkaji proyek baru atau program kesehatan masyarakat 5
  • 6. Konsep Sentral • Pada akhir episode asuhan, dokter yang mengasuh pasien harus merekam SEMUA kondisi yang tersandang pasiennya berikut semua prosedur tindakan yang dilakukan dalam episode rawat terkait • Diganosis utama (main diagnosis) harus teridentifikasi secara nyata. 6
  • 7. Apa yang Harus dikode • Kondisi utama atau Principal diagnosis • +/- kondisi-kondisi lain atau sekunder • +/- prosedur-prosedur, operasi dan intervensi 7
  • 8. Definisi WHO tentang: Main Diagnosis • ... the diagnosis established at the end of the episode of care to be the condition primarily responsible for the patient recieving treatment or being investigated ... that condition that is determined to have been mainly responsible for the episode of health care... 8
  • 9. SECONDARY DIAGNOSIS (DIAGNOSIS SEKUNDER) • Diagnosis yang ikut bersama (co-exists) dengan main diagnosis saat waktu admisi, atau yang muncul dalam episode asuhan pasien terkait • Komplikasi (complications) dan Komorbiditas (comorbidities) 9
  • 10. KOMORBIDITAS (COMORBIDITY) ITU APA? • Suatu penyakit yang datang bersama dengan main diagnosis dan, memer- lukan pengobatan dan asuhan tambahan, bersama terapi yang diberikan kapada kondisi utama yang menyebabkan pasien masuk rawat. 10
  • 11. KOMPLIKASI (COMPLICATION) ITU APA? • Suatu penyakit yang muncul saat dalam episode asuhan, akibat dari suatu kondisi yang telah ada (pre-existing) yang timbul sebagai hasil asuhan yang diterima pasien terkait. 11
  • 12. RULES untuk SELEKSI MAIN DIAGNOSIS • Diterapkan apabila: - kondisi yang diseleksi klinikusnya tidak konsisten dengan definisi formal - apabila tidak ada kondisi yang telah dirinci atau terdokumentasi 12
  • 13. Rule MB1 Kondisi Minor dilapor Sebagai Kondisi Utama • Manakala suatu kondisi minor, sudah lama atau secara mendadak muncul dan dilapor sebagai Kondisi Utama, dan di samping itu ada kondisi yang lebih siknifikan relevansinya bagi terapi yang telah diberikan, ditulis sebagai Kondisi Sekunder, maka reseleksi kondisi yang lebih siknifikan sebagai kondisi utama. 13
  • 14. Contoh: MC: Gastritis OC: Carcinoma usus Proc. Colectomy LOS: 5 minggu MDx: ...Carcinoma colon Kode ICD-10: ...C18.9 M8010/3 (MC = Main condition. OC = Other conditions) 14
  • 15. Rule MB2 Beberapa Kondisi direkam sebagai Kondisi Utama • Apabila tidak bisa menggunakan kode kombinasi untuk mengkode kondisi- kondisi yang digabung menjadi satu sebutan diagnosis, dan di rekam medis ada informasi yang mengarah ke satu dari kondisi-kondisi yang sebagai kondisi utama (main diagnosis), pilih kondisi ini. • Bila tidak ada, pilih yang pertama disebut. 15
  • 16. Diagnosis utama: Premature rupture of membrane (ketuban pecah dini) Presentasi sungsang (breech presentation) Anemia pegnancy Prosedur: Spontaneous Vaginal Delivery MDx: ... 16 Latihan MB Rule 2
  • 17. Rule MB3: Simtoma ditulis sebagai Kondisi Utama • Manakala istilah simtom atau tanda-tanda direkam sebaga diagnosis utama, dan ada kondisi lain yang jelas terdiagnosis, maka pilih kembali (reselect): kondisi lain yang terdiagnosis itu sebagai diagnosis utama. (Simtoma atau tanda-tanda kodenya R) 17
  • 18. Latihan MB Rule 3 Diagnosis utama: Abdominal pain Diagnosis sekunder: Acute appendicitis Prosedur: Appendicectomy MDx: ... 18
  • 19. Rule MB4: Specificity (Kekhususan) • Manakala ada informasi yang lebih tepat terekam di rekam medis pasien, terkait diagnosis utama yang telah dirinci dalam istilah umum, gunakan informasi yang paling spesifik untuk memilih yang paling tepat. 19
  • 20. Latihan MB Rule 4 Diagnosis utama: Congenital heart disease Diagnosis sekunder: Ventricular septal defect MDx: ... 20
  • 21. Rule MB5: Diagnoses Utama Alternatif • Manakala istilah simtom atau tanda-tanda yang direkam sebagai diagnosis utama dengan indikasi bahwa ditimbulkan akibat satu atau lain kondisi yang disandang pasiennya, maka pilih simtom sebagai kondisi utama. • Apabila ada 2 (dua) kondisi maka pilih yang pertama disebut 21
  • 22. Latihan MB Rule 5 (Lanjutan-1) Diagnosis utama: Acute cholecystitis atau acute pancreatitis MDx:... 22
  • 23. Petunjuk Pengkodean • Kode berasterisk (*) tidak bisa dikode untuk diagnosis utama, pilih yang berdagger ( ) • Beri kode penyakit yang akut sebagai diagnosis utama bila ditulis akut atau kronis (kecuali ada kode kombinasi yang bisa diterapkan) 23
  • 24. Lanjutan-1 • Bila ada > satu site yang terkena luka bakar (burn), maka beri kode pada yang terberat sebagai diagnosis utama • Untuk cedera ganda (multiple), cedera yang paling mengancam jiwa pasiennya yang dikode sebagai diagnosis utama. 24
  • 25. Lanjutan-2 • Jangan sekali-kali memilih kode sebab luar atau morfologi tumor sebagai kondisi utama. • Pengkodean hendaknya adalah: - upaya kerjasama antara klinikus dan pengkode  perlu komunikasi yang lancar dan baik. 25
  • 26. Ringkasan Panduan Pengkodean Diagnoses utama dan sekunder • MDx hendaknya dipilih klinikus yang mengobati pasiennya pada akhir episode asuhan – atau, bila perlu, oleh pengkode berdasarkan penerapan salah satu Rule Reseleksi tersedia, dengan tepat. 26
  • 27. Lanjutan • Segera MDx terpilih, diagnoses lain-lain berikut prosedur bisa dikode semua sesuai praktek pengkodean normal dan kebijakan yang berlaku. • Prosedur tindakan harus sesuai dengan kondisi diagnose pasiennya. 27
  • 28. “Abstraction” • Pengkode membaca ringkasan rekam medis dan tulis hal-hal yang akan dikode (ini yang dimaksud dengan: Abstraction) • Pengkode harus menggunakan semua dokumen dalam rekam klinis, tidak hanya lembar ringkasan pasien pulang atau lembar pertama rekam medis. 28
  • 29. Lanjutan • Pengkode perlu mengkode diagnosis utama, sekunder (bila ada) dan intervensi atau prosedur (bila ada). “ Ini melalui proses Analisis Kualitatif dan Kuantitatif dalam manajemen Rekam Medis” 29
  • 30. Coding – abstraction (Pengkodean – Pemisahan) 1. Buat daftar semua kondisi dan prosedur yang harus dikode dari skrenario di bawah ini. 2. Tentukan Diagnosis Utamanya. 30
  • 31. Runtunan Tindakan Abstracting 1. Baca lembar pertama rekam medis 2. Baca ringkasan pulang, bila ada 3. Bandingkan diagnoses – bila berbeda, cek hasil tes pasien, atau laporan lain. 4. Baca riwayat sakit dan hasil pemeriksaan fisik pasien yang menyebabkan  pasien masuk admisi? Ada atau tidak co-morbiditas? 31
  • 32. Runtunan Tindakan Abstracting (Lanjutan-1) 5. Identifikasi prosedur yang akan dikode 6. Verifikasi diagnoses dan prosedur yang terdokumentasi di lembar pertama 7. Kaji seluruh rekam medis – - korespondensi, - lembar kemajuan pasien, - hasil radiologi, laporan laboratoris, - prosedur, - anestesi. 32
  • 33. Runtunan Tindakan Abstracting (Lanjutan-2) 8. Bila kurang yakin:  klarifikasi ke dokternya 9. Beri kode pada: - Diagnosis utama (ICD), - Diagnosis sekunder (ICD) - Sebab luar (external causes) (ICD) - Tindakan (procedures) (ICPM  ICD-9-CM Volume 3) 33
  • 34. Sumber • Depkes, Petunjuk Teknis Pengkodean Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit dan Masalah-Masalah Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Revisi Ke-10 (ICD-10), Jakarta, 2002. • PORMIKI, dr. Mayang Anggraini Naga, Jakarta, 2010. 34
  • 35. 35