SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MENERAPKAN ATURAN
MORTALITAS
MENGGUNAKAN
MMDS DECISION
NOTES
Penerapan MMDS DT membolehkan utk menentukan hub
kausal yg sebenarnya. Tabel D menolong kita untuk
menerapkan Prinsip
Umum, Rule Seleksi 1, Rule Seleksi 2 untuk kmd
mdptkan tentative ucod (penyebab dasar kematian
sementara) kemudian lebih lanjut
menggunakan Rule Seleksi 3, atau Rule Modifikasi A-F
Perhatikan langkah-langkahnya dalam uraian berikut :
1. MENGGUNAKAN TABEL D
UNTUK
PRINSIP UMUM
Bagian I a Gagal Jantung Seketika
b Infark Miokard Akut bbrp mnt
c Arteriosklerosis generalisata 5 th
d Hipertensi 10 th
Bagian II ---
Berhubung MMDS hanya mencantumkan kode, maka
semua kondisi di atas yg akan diuji hubungan kausalnya
harus dicari dulu kode-nya
Bag I a Gagal Jantung (I50.9)
b Infark Miokard Akut (I21.9)
c Arteriosklerosis generalisata (I70.9)
d Hipertensi ( I10)
Untuk menerapkan Prinsip Umum ; kita perlu
menentukan apakah hipertensi (I10) dapat menyebabkan
kondisi yg tercantum di atasnya dalam Tabel D ?
Dan memeriksa apakah hipertensi tercantum di bawah
kode ICD-10 (sub-address) pada baris 1c, dari sertifikat
(address)
LANGKAH 1 : DAPATKAH I10
(BARIS 1D)
MENYEBABKAN I70.9 (BARIS
1C) ?
Address --- I700 – I709 ---
Sub address M A500 – A539
E000 – E059
# # # # # # # # #
M E890 – E899
I100 – I150
I159
I700 – I709
# # # # # # # # # #
LANGKAH 2 : DAPATKAH I70.9
MENYEBABKAN I21.9?
--- I219 ---
A000 – A09
M A181
A200 – B89
# # # # # # # # #
I080 – I083
I10 – I359
I400 – I669
I690 – J80
# # # # # # # # # #
LANGKAH 3 : DAPATKAH I21.9
MENYEBABKAN I50.9?
--- I440 – I509 ---
A000 – G98
M H000 – H959
I00 – L599
M L88 – L 929
Dgn demikian maka berdasarkan tabel D, I10 dapat
menyebabkan rangkaian peristiwa morbid yg lain
(address). Oleh karena itu
dianggap sbg TUCOD dgn menggunakan Prinsip Umum.
Lebih lanjut TUCOD dapat dimodifikasi dg Rule Seleksi 3
atau Aturan Modifikasi
2. MENGGUNAKAN MMDS DT
UNTUK MENERAPKAN RULE
SELEKSI 1
Untuk menerapkan rule 1, kita harus memeriksa
hubungan kausal antara msing-masing kondisi yg
tercantum dalam sertifikat, apakah satu dg yg lainnya
dalam semua urutan yg potensial ?
Contoh :
Bag I a Gagal Jantung Seketika
b Hipertensi portal 6 bln
c. Sirosis hati, alkoholisme, 2 th, 15 th
Bag II ---
Bag I a Gagal Jantung (I50.9)
b Hipertensi portal (K76.6)
c. Sirosis hati (K74.6),
Alkoholisme (F10.2)
Bag II ---
Dalam contoh di atas ada tiga urutan yang potensial :
Gagal jantung Gagal jantung Gagal jantung
Hipertensi Portal Hipertensi Portal Hipertensi Portal
Sirosis Hati Alkoholisme
LANGKAH 1: APAKAH K76.6
DAPAT
MENYEBABKAN I50.9 ?
--- I440 – I509 ---
A000 – G98
M H000 – H959
I00 – L599 K766
M L88 – L929
LANGKAH 2 : APAKAH K74.6
ATAUPUN F10.2 DAPAT
MENYEBABKAN K76.6 ?
Kita dapat memeriksanya secara bersamaan; dgn
menggunakan address code K76.6.
Kita akan lihat apakah K74.6 ataupun F10.2 tercantum
sebagai sub-address ?
--- K766 ---
M A000 – B99
C000 – D539
.......... dst
.......... dst
F100 – F169 F102
......... dst
......... dst
K730 – K760 K746
.......... dst
# # # # # # # # # #
Jadi baik SH (K74.6) maupun alkoholisme (F10.2)
keduanya dpt menyebabkan HP (K76.6)
Di sini kita mendapatkan dua urutan yg berakhir pada
kondisi yg pertama disebutkan pd sertifikat
Gagal jantung Gagal jantung Gagal jantung
Hipertensi Portal Hipertensi Portal Hipertensi
Portal
Sirosis Hati Alkoholism
Rule 1 : jika ada lebih dari satu urutan yg berakhir dgn
kondisi yg pertama disebutkan, pilihlah penyebab asal
dari urutan yg pertama
disebutkan
Karena SH adalah penyebab asal dari urutan pertama yg
berakhir dgn kondisi yg pertama disebutkan (Gagal
Jantung I50.9), maka
TUCOD adalah SH (K74.6)
3. MENGGUNAKAN MMDS
UNTUK
MENERAPKAN RULE SELEKSI
2
Jika kita tidak dapat menerapkan Rule 1, maka kita bisa
gunakan Rule 2 yg menyatakan : bila tidak ada urutan yg
dilaporkan yg berakhir dgn kondisi yg pertama diisikan
pd sertifikat, pilihlah kondisi yg pertama disebutkan.
Oleh karenanya, setelah kita uji dengan tabel MMDS DT,
kita hanya memilih kondisi pertama yg diisikan pd
sertifikat (baris teratas) sebagai TUCOD
Sebagai contoh, kita perlu mencoba lagi menerapkan
Prinsip Umum dan Rule 1 menggunakan Tabel D dari
MMDS DT
Bag I a. Anemia Pernisiosa (D51.0) dan gangren kaki
(R02)
b. Aterosklerosis (I70.9)
c. –
d. –
Bag II -
Prinsip Umum – dapatkah Aterosklerosis (I70.9)
menyebabkan Anemia Pernisiosa (D51.0) dan Gangren
Kaki (R02) ?
--- D510 ---
M A000 – B99
C160 – D169
M C788
D510
E530 – E539
R75
Ternyata tidak ! I70.9 tdk tercantum sbg sub address
D51.0. Dengan demikian, tdk ada hubungan kausal atau
sequence.
FAKTA TSB DI ATAS
MEMBERITAHUKAN KITA 2 HAL
:
Pertama : bhw Prinsip Umum tdk berlaku
Kedua : dengan menggunakan tabel MMDS diketahui
bahwa tidak terdapat hubungan kausal antara baris
terbawah dg kondisi yg
pertama dituliskan pd sertifikat,
Oleh krn itu, jika Prinsip Umum dan Rule 1 tdk dpt
diterapkan, kita menerapkan Rule 2
TUCOD : Anemia pernisiosa (D51.0)
4. MENGGUNAKAN MMDS
TABEL E
UNTUK MENERAPKAN RULE 3
Tabel E dari MMDS Decision Tables digunakan untuk
menerapkan Rule Seleksi 3, dan juga beberapa Rule
Modifikasi
Rule 3 menyatakan : jika kondisi yg terpilih
menggunakan PU, R 1 atau R 2 jelas merupakan akibat
langsung dari kondisi lain yg
dilaporkan, baik dalam bag I atau II, pilihlah kondisi
primernya.
Jd Rule 3 membolehkan kita membawa penyakit/kondisi
dalam bag II dan pada bag I baris yg sama/dibawah
TUCOD, ke dlm persamaan.
Perbedaan pokok tabel E dan D adalah pada tabel E tiap
sub address memiliki 2 atau 3 karakter kode alfabet
(tabel E akronim) di
sebelah kiri dan bbrp sub address memiliki kode ICD-10
lainnya di sebelah kanan sub address. Kedua elemen ini
penting dlm menerapkan Rule 3 dan Rule Modifikasi
Tabel E akronim memberitahukan kita Rule yg akan
dipakai, kondisi yg harus dipenuhi agar rule dpt
diterapkan, dan langkah yg diambil
dalam menerapkan modifikasi.
Dalam menerapkan Rule 3, tabel E akronim DS (Direct
sequel) dan DSC (Direct Sequel Combination) penting
diperhatikan. Akronim lain spt IDDC, SENDC, LMP SMC,
dll digunakan ketika menerapkan berbagai Rule
Modifikasi; kita akan membahas tiap akronim dalam
seksi yg relevan dg Rule Modifikasi Khusus
RULE 3
Bag I a Sepsis (A41.9)
b Edema cerebri (G93.6)
c
d
Bag II Hemoragi Batang Otak Intrakranii (I61.3)
Dalam contoh di atas, kita akan memilih edema cerebral
(G93.6) sebagai TUCOD menggunakan PU (setelah
melalui tabel D).
Untuk memeriksa apakah R3 juga harus diterapkan, kita
merujuk pada tabel E
Pada tabel E, yang menjadi Address code adalah kode
TUCOD yg telah didapatkan sebelumnya. Kemudian,
untuk mencari adakah penyebab lain dari TUCOD kita
perlu memeriksa tiap kode yg ada di baris yg sama atau
baris yg lain dalam bag I dan semua kode dlm
Bag II sertifikat utk melihat adakah dari kondisi ini yg
merupakan akibat langsung (DS) dari kode TUCOD
Dalam hal ini maka yg menjadi address adalah G93.6 yg
menjadi TUCOD tadi
Adapun yg menjadi sub-address adalah kondisi-kondisi
lain yang tercatat dalam sertifikat. Baik di bag I maupun
bag II.
--- G936 ---
DS A066
DS A170 –A179
# # # # # # # #
DS G970 – G979
DS I600 – I698 I61.3
DS M J108
Berdasarkan data tabel E, ternyata didapatkan bahwa :
Sub-address I61.3 (hemorhagi batang otak intrakranii)
memang terdapat di bawah address Edema cerebri
(G93.6)
Di sisi kiri terdapat kode DS (Direct Sequel), yg
menunjukkan bahwa G93.6 dianggap sbg akibat
langsung dari hemoragi batang otak intrakranii (I61.3)
Dengan demikian, TUCOD yg semula G93.6, terkena R3,
sehingga yg mjd FUCOD adalah I61.3
Proses ini mungkin diulang berkali-kali sebelum UCOD
final dpt ditentukan.
CONTOH KASUS LAIN :
Bag I a Gagal katup mitral (I058)
b
c
d
Bag II Insufisiensi aorta dan trikuspid (I082)
Dalam contoh ini kita akan memilih I05.8 sbg TUCOD
menggunakan PU (hanya satu2nya informasi dlm Bag I
sertifikat). Kmd kita meletakkan I05.8 sbg TUCOD pada
posisi address pada tabel E. Dan mencari
apakah I08.2 berada pada posisi sub-address ?
--- I058 --- TUCOD
LMC I060 – I069 I080
LMC I070 – I079 I081
LMP I080 – I081
DSC I082 I083 (I058+I082 = I083)
SMP I083
LMP M I088
LMC M I098 I088
LMP I340 – I349
Kita dpt menemukan I082 di bwhnya, dengan akronim
DSC (Direct Sequel Combination) yang berarti bhw I05.8
dianggap sbg akibat langsung dari I08.2, namun kedua
kode menggabung membentuk kode UCOD yg berbeda,
yaitu I083 (menggabungkan gg-an katup mitral, aortic
dan trikuspid). Maka FUCOD nya adalah I08.3
Notes :
Ketika tabel E akronim mengandung ‘C’ (DSC,
IDDC,SENMC, dll) akan ada sebuah kode di sebelah
kanan kode/ rentang kode subaddress.
Hal ini berarti bhw jika semua kondisi lain spt yg
tercantum dalam catatan yg berhubungan dg tabel E
dapat dipenuhi, maka UCOD yg
dihasilkan akan berupa kode kombinasi
5. MENGGUNAKAN TABEL F
UNTUK
HUBUNGAN AMBIVALEN
Rules modifikasi kadang hanya diterapkan jika
dokumentasi spesifik tertentu dan/atau kondisi lain
dipenuhi oleh dokumentasi di dlm SMPK.
Tabel F digunakan pada data yg meragukan dalam tabel
E (lihat kode yg mencantumkan huruf M).
M ini berarti bhw perubahan hanya diterapkan pd kasus2
di mana keadaan2 yg dijabarkan dlm tabel F dapat
terpenuhi. Koder perlu merujuk tabel F untuk
menentukan apakah akan menerapkan Rule modifikasi
atau tidak
Bag I a. Sepsis (A41.9)
b. Sirosis Hati (K74.6)
c.
d.
Bag II Alcoholic epilepsi (G40.5)
Untuk ini kita perlu menerapkan kembali Prinsip Umum
dan Rule 1
Langkah 1. Lihat kode Address A41.9 dlm tabel D, apakah
K74.6 tercantum sbg sub-address?
--- A400 – A419 ---
A000 – R825 K746 TUCOD
M R826
R827 – R982
# # # # # # # # # #
Langkah 2. Lihat kode address K746 dlm tabel E, apakah
G405 tercantum sbg sub-address?
--- K746 ---
SMP M A527
# # # # # # #
SMC M G312 K703
LMC M G405 K703 (TUCOD jika
kondisi
pd tabel F terpenuhi)
SMC M G621 K703
Utk menerapkan Rule Modifikasi yang menghubungkan
antara K746 dan G405 dan K703, kita perlu melihat tabel
F
Langkah 3. Lihat kode address dlm tabel F, apakah
kondisi2 yg perlu dipenuhi utk memodifikasi G405 mjd
K746 sbg TUCOD
--- K746 ---
SMP M A527
# # # # # #
SMC M G312 K703
LMC M G405 K703 sub a must be
qualified as alcoholic
SMC M G621 K703
Jika kita merujuk kembali pada sertifikat, kita bisa
melihat bahwa penyebab kematian yg masuk dlm Bag II
sertifikat telah memenuhi
syarat epilepsi sbg alcoholic
Oleh karena itu kita bisa menerapkan Rule Modifikasi
dan memilih K703 ; Alcoholic cirrhosis of the liver sbg
FUCOD.
LMC = underLying with Mention of Combine
Yang berarti terkena Rule Modifikasi C

More Related Content

What's hot

Perekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatanPerekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehataniyandri tiluk wahyono
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyamanpjj_kemenkes
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Laporan pendahuluan personal_hygiene
Laporan pendahuluan personal_hygieneLaporan pendahuluan personal_hygiene
Laporan pendahuluan personal_hygieneYohandhita Dhita
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Askep leukimia
Askep leukimiaAskep leukimia
Askep leukimiaandalizah
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinisImelda Wijaya
 
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganAskep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
 
KODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.pptKODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.pptnorafitri3
 
Askep Mastoiditis
Askep MastoiditisAskep Mastoiditis
Askep MastoiditisSri Nala
 

What's hot (20)

Perekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatanPerekam medis dan informasi kesehatan
Perekam medis dan informasi kesehatan
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Laporan pendahuluan personal_hygiene
Laporan pendahuluan personal_hygieneLaporan pendahuluan personal_hygiene
Laporan pendahuluan personal_hygiene
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Soal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanutsSoal mik 1-latihanuts
Soal mik 1-latihanuts
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Sop layanan terpadu
Sop layanan terpaduSop layanan terpadu
Sop layanan terpadu
 
Askep leukimia
Askep leukimiaAskep leukimia
Askep leukimia
 
(10) audit informasi klinis
(10) audit  informasi   klinis(10) audit  informasi   klinis
(10) audit informasi klinis
 
LP Tetanus
LP TetanusLP Tetanus
LP Tetanus
 
KEMOTERAPI.pptx
KEMOTERAPI.pptxKEMOTERAPI.pptx
KEMOTERAPI.pptx
 
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganAskep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
 
Dasar icd 10
Dasar icd 10Dasar icd 10
Dasar icd 10
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
KODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.pptKODE MORTALITAS.ppt
KODE MORTALITAS.ppt
 
Askep Mastoiditis
Askep MastoiditisAskep Mastoiditis
Askep Mastoiditis
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (9)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

386952600-5-Penggunaan-Tabel-Mmds-Untuk-Rule-Mortality.pptx

  • 2. NOTES Penerapan MMDS DT membolehkan utk menentukan hub kausal yg sebenarnya. Tabel D menolong kita untuk menerapkan Prinsip Umum, Rule Seleksi 1, Rule Seleksi 2 untuk kmd mdptkan tentative ucod (penyebab dasar kematian sementara) kemudian lebih lanjut menggunakan Rule Seleksi 3, atau Rule Modifikasi A-F Perhatikan langkah-langkahnya dalam uraian berikut :
  • 3. 1. MENGGUNAKAN TABEL D UNTUK PRINSIP UMUM Bagian I a Gagal Jantung Seketika b Infark Miokard Akut bbrp mnt c Arteriosklerosis generalisata 5 th d Hipertensi 10 th Bagian II --- Berhubung MMDS hanya mencantumkan kode, maka semua kondisi di atas yg akan diuji hubungan kausalnya harus dicari dulu kode-nya
  • 4. Bag I a Gagal Jantung (I50.9) b Infark Miokard Akut (I21.9) c Arteriosklerosis generalisata (I70.9) d Hipertensi ( I10) Untuk menerapkan Prinsip Umum ; kita perlu menentukan apakah hipertensi (I10) dapat menyebabkan kondisi yg tercantum di atasnya dalam Tabel D ? Dan memeriksa apakah hipertensi tercantum di bawah kode ICD-10 (sub-address) pada baris 1c, dari sertifikat (address)
  • 5. LANGKAH 1 : DAPATKAH I10 (BARIS 1D) MENYEBABKAN I70.9 (BARIS 1C) ? Address --- I700 – I709 --- Sub address M A500 – A539 E000 – E059 # # # # # # # # # M E890 – E899 I100 – I150 I159 I700 – I709 # # # # # # # # # #
  • 6. LANGKAH 2 : DAPATKAH I70.9 MENYEBABKAN I21.9? --- I219 --- A000 – A09 M A181 A200 – B89 # # # # # # # # # I080 – I083 I10 – I359 I400 – I669 I690 – J80 # # # # # # # # # #
  • 7. LANGKAH 3 : DAPATKAH I21.9 MENYEBABKAN I50.9? --- I440 – I509 --- A000 – G98 M H000 – H959 I00 – L599 M L88 – L 929
  • 8. Dgn demikian maka berdasarkan tabel D, I10 dapat menyebabkan rangkaian peristiwa morbid yg lain (address). Oleh karena itu dianggap sbg TUCOD dgn menggunakan Prinsip Umum. Lebih lanjut TUCOD dapat dimodifikasi dg Rule Seleksi 3 atau Aturan Modifikasi
  • 9. 2. MENGGUNAKAN MMDS DT UNTUK MENERAPKAN RULE SELEKSI 1 Untuk menerapkan rule 1, kita harus memeriksa hubungan kausal antara msing-masing kondisi yg tercantum dalam sertifikat, apakah satu dg yg lainnya dalam semua urutan yg potensial ? Contoh : Bag I a Gagal Jantung Seketika b Hipertensi portal 6 bln c. Sirosis hati, alkoholisme, 2 th, 15 th Bag II ---
  • 10. Bag I a Gagal Jantung (I50.9) b Hipertensi portal (K76.6) c. Sirosis hati (K74.6), Alkoholisme (F10.2) Bag II --- Dalam contoh di atas ada tiga urutan yang potensial : Gagal jantung Gagal jantung Gagal jantung Hipertensi Portal Hipertensi Portal Hipertensi Portal Sirosis Hati Alkoholisme
  • 11. LANGKAH 1: APAKAH K76.6 DAPAT MENYEBABKAN I50.9 ? --- I440 – I509 --- A000 – G98 M H000 – H959 I00 – L599 K766 M L88 – L929
  • 12. LANGKAH 2 : APAKAH K74.6 ATAUPUN F10.2 DAPAT MENYEBABKAN K76.6 ? Kita dapat memeriksanya secara bersamaan; dgn menggunakan address code K76.6. Kita akan lihat apakah K74.6 ataupun F10.2 tercantum sebagai sub-address ?
  • 13. --- K766 --- M A000 – B99 C000 – D539 .......... dst .......... dst F100 – F169 F102 ......... dst ......... dst K730 – K760 K746 .......... dst # # # # # # # # # #
  • 14. Jadi baik SH (K74.6) maupun alkoholisme (F10.2) keduanya dpt menyebabkan HP (K76.6) Di sini kita mendapatkan dua urutan yg berakhir pada kondisi yg pertama disebutkan pd sertifikat Gagal jantung Gagal jantung Gagal jantung Hipertensi Portal Hipertensi Portal Hipertensi Portal Sirosis Hati Alkoholism
  • 15. Rule 1 : jika ada lebih dari satu urutan yg berakhir dgn kondisi yg pertama disebutkan, pilihlah penyebab asal dari urutan yg pertama disebutkan Karena SH adalah penyebab asal dari urutan pertama yg berakhir dgn kondisi yg pertama disebutkan (Gagal Jantung I50.9), maka TUCOD adalah SH (K74.6)
  • 16. 3. MENGGUNAKAN MMDS UNTUK MENERAPKAN RULE SELEKSI 2 Jika kita tidak dapat menerapkan Rule 1, maka kita bisa gunakan Rule 2 yg menyatakan : bila tidak ada urutan yg dilaporkan yg berakhir dgn kondisi yg pertama diisikan pd sertifikat, pilihlah kondisi yg pertama disebutkan. Oleh karenanya, setelah kita uji dengan tabel MMDS DT, kita hanya memilih kondisi pertama yg diisikan pd sertifikat (baris teratas) sebagai TUCOD
  • 17. Sebagai contoh, kita perlu mencoba lagi menerapkan Prinsip Umum dan Rule 1 menggunakan Tabel D dari MMDS DT Bag I a. Anemia Pernisiosa (D51.0) dan gangren kaki (R02) b. Aterosklerosis (I70.9) c. – d. – Bag II -
  • 18. Prinsip Umum – dapatkah Aterosklerosis (I70.9) menyebabkan Anemia Pernisiosa (D51.0) dan Gangren Kaki (R02) ? --- D510 --- M A000 – B99 C160 – D169 M C788 D510 E530 – E539 R75 Ternyata tidak ! I70.9 tdk tercantum sbg sub address D51.0. Dengan demikian, tdk ada hubungan kausal atau sequence.
  • 19. FAKTA TSB DI ATAS MEMBERITAHUKAN KITA 2 HAL : Pertama : bhw Prinsip Umum tdk berlaku Kedua : dengan menggunakan tabel MMDS diketahui bahwa tidak terdapat hubungan kausal antara baris terbawah dg kondisi yg pertama dituliskan pd sertifikat, Oleh krn itu, jika Prinsip Umum dan Rule 1 tdk dpt diterapkan, kita menerapkan Rule 2 TUCOD : Anemia pernisiosa (D51.0)
  • 20. 4. MENGGUNAKAN MMDS TABEL E UNTUK MENERAPKAN RULE 3 Tabel E dari MMDS Decision Tables digunakan untuk menerapkan Rule Seleksi 3, dan juga beberapa Rule Modifikasi Rule 3 menyatakan : jika kondisi yg terpilih menggunakan PU, R 1 atau R 2 jelas merupakan akibat langsung dari kondisi lain yg dilaporkan, baik dalam bag I atau II, pilihlah kondisi primernya.
  • 21. Jd Rule 3 membolehkan kita membawa penyakit/kondisi dalam bag II dan pada bag I baris yg sama/dibawah TUCOD, ke dlm persamaan. Perbedaan pokok tabel E dan D adalah pada tabel E tiap sub address memiliki 2 atau 3 karakter kode alfabet (tabel E akronim) di sebelah kiri dan bbrp sub address memiliki kode ICD-10 lainnya di sebelah kanan sub address. Kedua elemen ini penting dlm menerapkan Rule 3 dan Rule Modifikasi
  • 22. Tabel E akronim memberitahukan kita Rule yg akan dipakai, kondisi yg harus dipenuhi agar rule dpt diterapkan, dan langkah yg diambil dalam menerapkan modifikasi. Dalam menerapkan Rule 3, tabel E akronim DS (Direct sequel) dan DSC (Direct Sequel Combination) penting diperhatikan. Akronim lain spt IDDC, SENDC, LMP SMC, dll digunakan ketika menerapkan berbagai Rule Modifikasi; kita akan membahas tiap akronim dalam seksi yg relevan dg Rule Modifikasi Khusus
  • 23. RULE 3 Bag I a Sepsis (A41.9) b Edema cerebri (G93.6) c d Bag II Hemoragi Batang Otak Intrakranii (I61.3) Dalam contoh di atas, kita akan memilih edema cerebral (G93.6) sebagai TUCOD menggunakan PU (setelah melalui tabel D). Untuk memeriksa apakah R3 juga harus diterapkan, kita merujuk pada tabel E
  • 24. Pada tabel E, yang menjadi Address code adalah kode TUCOD yg telah didapatkan sebelumnya. Kemudian, untuk mencari adakah penyebab lain dari TUCOD kita perlu memeriksa tiap kode yg ada di baris yg sama atau baris yg lain dalam bag I dan semua kode dlm Bag II sertifikat utk melihat adakah dari kondisi ini yg merupakan akibat langsung (DS) dari kode TUCOD Dalam hal ini maka yg menjadi address adalah G93.6 yg menjadi TUCOD tadi Adapun yg menjadi sub-address adalah kondisi-kondisi lain yang tercatat dalam sertifikat. Baik di bag I maupun bag II.
  • 25. --- G936 --- DS A066 DS A170 –A179 # # # # # # # # DS G970 – G979 DS I600 – I698 I61.3 DS M J108
  • 26. Berdasarkan data tabel E, ternyata didapatkan bahwa : Sub-address I61.3 (hemorhagi batang otak intrakranii) memang terdapat di bawah address Edema cerebri (G93.6) Di sisi kiri terdapat kode DS (Direct Sequel), yg menunjukkan bahwa G93.6 dianggap sbg akibat langsung dari hemoragi batang otak intrakranii (I61.3) Dengan demikian, TUCOD yg semula G93.6, terkena R3, sehingga yg mjd FUCOD adalah I61.3 Proses ini mungkin diulang berkali-kali sebelum UCOD final dpt ditentukan.
  • 27. CONTOH KASUS LAIN : Bag I a Gagal katup mitral (I058) b c d Bag II Insufisiensi aorta dan trikuspid (I082) Dalam contoh ini kita akan memilih I05.8 sbg TUCOD menggunakan PU (hanya satu2nya informasi dlm Bag I sertifikat). Kmd kita meletakkan I05.8 sbg TUCOD pada posisi address pada tabel E. Dan mencari apakah I08.2 berada pada posisi sub-address ?
  • 28. --- I058 --- TUCOD LMC I060 – I069 I080 LMC I070 – I079 I081 LMP I080 – I081 DSC I082 I083 (I058+I082 = I083) SMP I083 LMP M I088 LMC M I098 I088 LMP I340 – I349 Kita dpt menemukan I082 di bwhnya, dengan akronim DSC (Direct Sequel Combination) yang berarti bhw I05.8 dianggap sbg akibat langsung dari I08.2, namun kedua kode menggabung membentuk kode UCOD yg berbeda, yaitu I083 (menggabungkan gg-an katup mitral, aortic dan trikuspid). Maka FUCOD nya adalah I08.3
  • 29. Notes : Ketika tabel E akronim mengandung ‘C’ (DSC, IDDC,SENMC, dll) akan ada sebuah kode di sebelah kanan kode/ rentang kode subaddress. Hal ini berarti bhw jika semua kondisi lain spt yg tercantum dalam catatan yg berhubungan dg tabel E dapat dipenuhi, maka UCOD yg dihasilkan akan berupa kode kombinasi
  • 30. 5. MENGGUNAKAN TABEL F UNTUK HUBUNGAN AMBIVALEN Rules modifikasi kadang hanya diterapkan jika dokumentasi spesifik tertentu dan/atau kondisi lain dipenuhi oleh dokumentasi di dlm SMPK. Tabel F digunakan pada data yg meragukan dalam tabel E (lihat kode yg mencantumkan huruf M). M ini berarti bhw perubahan hanya diterapkan pd kasus2 di mana keadaan2 yg dijabarkan dlm tabel F dapat terpenuhi. Koder perlu merujuk tabel F untuk menentukan apakah akan menerapkan Rule modifikasi atau tidak
  • 31. Bag I a. Sepsis (A41.9) b. Sirosis Hati (K74.6) c. d. Bag II Alcoholic epilepsi (G40.5) Untuk ini kita perlu menerapkan kembali Prinsip Umum dan Rule 1 Langkah 1. Lihat kode Address A41.9 dlm tabel D, apakah K74.6 tercantum sbg sub-address?
  • 32. --- A400 – A419 --- A000 – R825 K746 TUCOD M R826 R827 – R982 # # # # # # # # # # Langkah 2. Lihat kode address K746 dlm tabel E, apakah G405 tercantum sbg sub-address?
  • 33. --- K746 --- SMP M A527 # # # # # # # SMC M G312 K703 LMC M G405 K703 (TUCOD jika kondisi pd tabel F terpenuhi) SMC M G621 K703 Utk menerapkan Rule Modifikasi yang menghubungkan antara K746 dan G405 dan K703, kita perlu melihat tabel F
  • 34. Langkah 3. Lihat kode address dlm tabel F, apakah kondisi2 yg perlu dipenuhi utk memodifikasi G405 mjd K746 sbg TUCOD --- K746 --- SMP M A527 # # # # # # SMC M G312 K703 LMC M G405 K703 sub a must be qualified as alcoholic SMC M G621 K703
  • 35. Jika kita merujuk kembali pada sertifikat, kita bisa melihat bahwa penyebab kematian yg masuk dlm Bag II sertifikat telah memenuhi syarat epilepsi sbg alcoholic Oleh karena itu kita bisa menerapkan Rule Modifikasi dan memilih K703 ; Alcoholic cirrhosis of the liver sbg FUCOD. LMC = underLying with Mention of Combine Yang berarti terkena Rule Modifikasi C