Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah, oleh karena itu diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lenkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada buku ICD 10.
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Membahas tentang international Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis, kesehatan, pasien, agar dapat diberi kode yang tepat.
Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah, oleh karena itu diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lenkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada buku ICD 10.
Pengenalan dan Pengantar ICD “International Classification of Diseases”Fahmi Hakam
Membahas tentang international Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis, kesehatan, pasien, agar dapat diberi kode yang tepat.
2. Tujuan/kegunaan Rekam medis
• Aspek Administrasi
Isi rekam medis menyangkut tindakan berdasarkan wewenang
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis, para medis dan
tenaga kesehatan lainnya, untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam upaya pelayanan kesehatan.
• Aspek Medis
Catatan/rekaman tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien.
3. Tujuan/kegunaan Rekam medis
• Aspek Hukum
Penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
• Aspek Keuangan
Dapat dipergunakan sebagai dasar pembiayaan.
• Aspek Penelitian
Dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian.
4. Tujuan/kegunaan Rekam medis
• Aspek Pendidikan
Data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik kepada pasien dapat dipergunakan sebagai
bahan referensi dan penelitian di bidang pendidikan.
• Aspek Dokumentasi
Menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan (data)
Puskesmas/RS.
5. Penting
2 (dua) prosedur penting yang harus diselesaikan,
setelah penyelesaian prosedur discharge (pemulangan)
pasien, sebelum rekam medis siap di-file yakni:
- Pengkodean Klinis
- Pengumpulan data statistik asuhan kesehatan
5
7. Clinical Coding
• Pengkodean klinis merupakan satu di antara
prosedur penting yang harus dijalankan di
Departemen/Unit Kerja Rekam Medis.
• Staf yang bertanggung jawab menyelesaikan
pengkodean klinis harus yang sudah mengikuti
pelatihan pengkodean klinis yang diselenggarakan
oleh badan resmi setempat atau regional.
7
8. • Clinical Coding adalah penterjemahan
- sebutan nama penyakit,
- masalah terkait kesehatan dan
- konsep prosedur tindakan,
dari teks ke bentuk kode alfanumerik atau
numerik untuk kepentingan:
- penyimpanan,
- pengambilan kembali dan
- analisis data asuhan kesehatan.
8
9. Mengapa Diagnosis di Rekam Medis
harus dikode?
- agar bisa (mempermudah) pengambilan
kembali data dan informasi
- data terkode dimanfaatkan untuk
pengumpulan data statistik.
9
10. ICD-10th Revision, WHO
International Statistical Classification
Of Diseases and Related Health Problems,
10th Revision (ICD-10)
atau yang telah diadaptasi
Saat ini digunakan di banyak negara untuk mengkode
- penyakit,
- cedera dan
- sebab luar cedera.
10
11. Sebelum tahun 2000,
ICD-9 dan ICD-9-CM sampai saat ini masih
digunakan di berbagai negara.
Di Indonesia, dengan berkembangnya pelayanan
Jaminan Kesehatan mempercepat digunakannya
kodifikasi penyakit ICD revisi ke 10 dan
ICD-9-CM volume 3
untuk kode tindakan medis-operasi
11
12. Klasifikasi Penyakit
Satu sistem pengkelompokan (categories)
- penyakit,
- cedera dan
- kondisi kesehatan serta
- prosedur
yang disusun sesuai kriteria yang
telah ditentukan.
12
13. • Klasifikasi penyakit dimanfaatkan untuk
memungkinkan data penyakit:
- disimpan,
- diambil kembali dan
- dianalisis.
Data juga dimanfaatkan untuk komparasi
antara: - Rumah Sakit
- Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota
- Negara
13
Pemanfaatan Klasifikasi Penyakit
14. Mengumpulkan data Status Kesehatan Komunitas
dan menyediakan Statistik Kesehatan di setiap
jenjang administrasi
14
15. Pemanfaatan Informasi
Di tingkat nasional, untuk:
- Perencanaan sumber daya kesehatan (fasilitas,
SDM, sarana dan prasarana)yang diperlukan di setiap
jenjang administrasi.
- Jadi sumber data untuk berbagai keperluan
15