Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko K3 di tempat kerja, mulai dari identifikasi bahaya, penilaian resiko, hingga pengendalian resiko sesuai hierarki pengendalian yang ditetapkan ISO 45001. Hierarki pengendalian resiko dimulai dari eliminasi, substitusi, rekayasa teknologi, administratif, hingga penggunaan alat pelindung diri.
1. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
“MANAJEMEN
RESIKO K3’’
BY : RIKI RIKARDO, ST
2. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
SASARAN PELATIHAN:
1. Peserta mampu memahami dan
mengidentifikasi bahaya ditempat kerja.
2. Peserta mampu memahami dan menilai
tingkat resiko suatu pekerjaan.
3. Peserta mampu memahami dan melakukan
pengendalian resiko K3.
4. Peserta mampu memahami dan mengetahui
APD yang tepat untuk suatu pekerjaan.
4. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Pa Perbedaan
Antara Bahaya
dan Resiko
A
5. PAHAMI DULU DEFINISINYA YUK !
Bahaya adalah sumber atau situasi yang berpotensi menyebabkan cedera
dan sakit. Contoh dari bahaya antara lain: kebisingan, suhu extrem, getaran
dari peralatan kerja, listrik, bahan kimia berbahaya dan beracun, stres,
lantai licin, pengangkatan manual, dll.
Resiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa atau
paparan berbahaya yang berhubungan dengan pekerjaan dan keparahan
cederandan sakit akibat kerja yang dapat disebabkan oleh kejadian-kejadian
atau paparan-paparan.
Resiko dinilai berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya
bahaya. Sebuah resiko mungkin tinggi atau rendah dengan
mempertimbangkan dua faktor ini.
Source: ISO 45001
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
6. Sederhananya, bahaya adalah sumber atau situasi yang bisa
menimbulkan cedera dan sakit. Sementara resiko adalah kombinasi dan
konsekuensi dari suatu bahaya atau kejadian yang berbahaya.
Source: Berbagai Sumber
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Bahaya Resiko
Tindakan/Paparan
Kemungkinan
menyebabkan cedera/
sakit
Kemungkinan
terjadinya cedera/
sakit
Penjelasan Bahaya & Resiko
7. Gimana, Sudah Paham, Sob?
Source: Berbagai Sumber
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
BAHAYA VS RESIKO
BAHAYA RESIKO
Lantai licin Terpeleset atau tergelincir
Kabel listrik terkelupas Korsleting listrik serta kebakaran
Mengangkat beban berat secara
manual
Gangguan pada leher, bahu,
pergelangan tangan, punggung,
pinggul, lutut, dan kaki
Bekerja di ketinggian lebih dari 1,8
meter
Terjatuh dari ketinggian
Mesin berputar/bergerak tidak
dipasang pelindung
Tangan, jari, atau bagian tubuh lain
bisa terjepit, terpotong, tertarik, atau
terlilit.
8. A. Identifikasi Bahaya
Salah satu syarat sebelum menyusun Rencana/Program
K3 adalah harus melakukan identifikasi bahaya lebih
dulu terhadap:
semua jenis material, kondisi dan cara operasi alat,
metoda kerja, posisi/tempat, ketinggian dan lingkungan
di mana pekerjaan akan dilaksanakan. Sehingga dapat
menilai besarnya risiko kecelakaan/kerugian yang
mungkin terjadi, kemudian merencana-kan dan
melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan
risiko
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
9. Jenis-jenis Bahaya:
1. Bahaya Benda Bergerak (kinetic hazards):
a. Benda bergerak lurus/linear movement (mesin
penempa, mesin potong, ban berjalan, mobil
dll.);
b. Benda bergerak berputar/rotation (roda, roda
gigi, crane, gerinda, pulley, katrol dll;
c. Benda bergerak tak beraturan (debu, percikan
metal/partikel/zat kimia, semprotan berte
kanan dll);
d. Pengangkatan/Pengangkutan (beban terlalu
berat/cepat) dll.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
10. Jenis-jenis Bahaya:
2. Bahaya Benda Diam (static hazards):
a. Bahaya pebedaan elevasi/ gravitasi;
b. Bahaya air;
c. Bahaya kerusakan perkakas/sarana kerja;
d. Bahaya konstruksi (jembatan/perancah
ambruk dll);
e. Bahaya pemasangan (sambungan/baut tidak
kuat dll)
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
11. Jenis-jenis Bahaya:
3. Bahaya Fisika (physical hazards):
a. Cahaya (terang, gelap dll);
b. Bising;
c. Suhu (ruang, benda)
d. Tekanan (tinggi, rendah);
e. Radiasi elektromagnetis (ultra violet, infra red
dll);
f. Radiasi ionisasi (rontgen, radioactive/nuklir
dll),
g. Getaran.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
12. Jenis-jenis Bahaya:
4. Bahaya Listrik (electrical hazards):
a. Tersentuh;
b. Kegagalan alat pengaman (fuse, grounding,
breaker dsb);
c. Kelebihan beban;
d. Loncatan bunga api;
e. Isolasi tidak sempurna dll.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
13. Jenis-jenis Bahaya:
5. Bahaya Kimiawi (chemical hazards):
a. Kebakaran/ ledakan;
b. Bahaya keracunan gas/uap/kabut-
mist/uapfumes/debu/asap);
c. Bahaya korosif (zat asam. basa alkali dll)
d. Perstisida, dll
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
14. Jenis-jenis Bahaya:
6. Bahaya Biologis (biological hazards):
a. Bisa;
b. Kuman, bakteri, virus, jamur;
c. Cacing;
d. Tumbuh-tumbuhan,
e. Hewan,serangga dll.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
15. Jenis-jenis Bahaya:
7. Bahaya Ergonomis (ergonomics hazard):
a. Posisi bekerja;
b. Posisi mengangkat barang;
c. Ukuran ruang bebas dll.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
16. Jenis-jenis Bahaya:
8. Bahaya Psikologis (psychological hazards):
a. Stress;
b. Hubungan tidak harmonis;
c. Problem keluarga dll.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Source: Berbagai Sumber
17. B. Penilaian Resiko
melakukan penilaian resiko dari bahaya–
bahaya yang sudah teridentifikasi, kemudian
disusun untuk menentukan prioritas
penanganannya. Penilaian risiko bisa dilakukan
dengan menggunakan matrik penilaian risiko.
Source: Berbagai Sumber
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
18. PT. TRI BAKTI SARIMAS
MATRIX RESIKO HIRADC
No. Dok
No. Rev
Tanggal Berlaku
Halaman
SEVERITY
(S):
KEPARAHAN
/
KERUGIAN
/
KERUSAKAN
LIKELIHOOD (L) : KEMUNGKINAN TERJADI
Ranking 1 2 3 4 5
Ranking ASPEK K3
Unlikely/ Jarang
Rarely/ Kecil
Kemungkinan
Possible/
Mungkin dapat
terjadi
Probable/
Cenderung
Terjadi
Almost
certain/
Selalu terjadi
Jarang terjadi suatu
insiden ditempat
kerja (misal: insiden
terjadi 1 kali dalam
setahun)
Kecil kemungkinan
terjadi insiden
ditempat kerja (misal;
insiden terjadi 2-5 kali
dalam setahun)
Mungkin dapat
terjadi suatu
insiden ditempat
kerja (misal: 6-10
kali dalam
setahun)
Cenderung terjadi
suatu insiden
ditempat kerja
(misal: 11-19 kali
dalam setahun)
Selalu terjadi
insiden
ditempat kerja
(misal: diatas
20 kali dalam
setahun)
1
Cedera/sakit ringan, berdampak kecil
pada K3, memerlukan P3K tetapi pekerja
dapat bekerja kembali. No lost time injury
(kerugian harta benda < Rp 1.000.000)
1/Low 2/Low 3/Low 4/Low 5/Moderate
2
Cidera/ hilang hari kerja tanpa cacat
permanen (Rp 1.000.000< kerugian harta
benda < Rp 10.000.000)
2/Low 4/Low 6/Moderate 8/Moderate 10/High
3
Cidera/hilang hari kerja dengan cacat
permanen (Rp 10.000.000 < kerugian
harta benda < Rp 50.000.000)
3/Low 6/Moderate 9/Moderate 12/High 15/High
4
Cidera berakibat kematian/ Cacat fisik
permanen pada satu karyawan (Rp
50.000.000 < kerugian harta benda < Rp
100.000.000)
4/Low 8/Moderate 12/High 16/High 20/Extreme
5
Kematian/ Meninggal lebih satu orang
dengan kerugian material sangat besar
(kerugian harta benda > Rp.100.000.000)
5/Moderate 10/High 15/High 20/Extreme 25/Extreme
19. ‘Matriks Risiko’ dibawah ini harus digunakan sebagai petunjuk dalam proses Penilaian Risiko
TINGKAT
RISIKO
POTENSI
RISIKO
TINDAKAN PERBAIKAN
Extreme > 16
TIDAK DAPAT DITERIMA. (STOP) Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai
tingkat risiko diturunkan. Jika risiko tidak mungkin diturunkan sekalipun
dengan sumberdaya yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan dan tidak boleh
dilakukan
Resiko
Tinggi
(High)
10 - 16
Pekerjaan dapat dilakukan Tindakan pengendalian segera dilakukan untuk
menurunkan tingkat resiko. Keterlibatan Pimpinan diperlukan untuk
pengendalian tersebut.
Resiko
Sedang
(Moderat
e)
5 - 9
Harus dilakukan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat resiko.
Pengendalian tambahan harus diterapkan dalam periode waktu tertentu.
Resiko
Rendah
(Low)
< 5
Tidak diperlukan pengendalian tambahan. Diperlukan pemantauan untuk
memastikan pengendalian yang ada dipelihara dan dilaksanakan.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
20. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
BEGINI CARA MENGENDALIKAN RESIKO
DI TEMPAT KERJA
SESUAI ISO 45001
21. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
ukan APD, Ini Elemen Paling
Efektif Dalam Hierarki
Pengendalian Resiko
B
22. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Hierarki pengendalian dimaksudkan memberikan pendekatan secara
sistematis dalam meningkatkan K3, menghilangkan bahaya, dan
mengurangi atau mengendalikan resiko K3.
Pengendalian dimulai dari tahap Eliminasi yang dianggap memiliki
tingkat keefektifan, keandalan, dan proteksi yang paling tinggi hingga
yang paling rendah (APD).
Source: ISO 45001, berbagai sumber
23. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
1. Eliminasi
Upaya menghilangkan sumber potensi bahaya yang berasal
dari bahan, proses operasi, atau peralatan.
Contoh: berhenti menggunakan bahan kimia berbahaya,
menerapkan pendekatan ergonomi ketika merencanakan
tempat kerja baru, menghilangkan pekerjaan atau pekerjaan
monoton yang menyebabkan stres negatif, dll.
Source: ISO 45001, berbagai sumber
24. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
2. Substitusi
Upaya mengganti bahan, proses, operasi, atau peralatan
dari yang berbahaya menjadi tidak berbahaya.
Contoh: mengganti cat berbasis pelarut dengan cat
berbasis air, mengubah material lantai yang licin, dll.
Source: ISO 45001, berbagai sumber
25. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
3. Rekayasa Teknologi
Upaya memisahkan sumber bahaya dari pekerja dengan
memasang sistem pengaman pada alat, mesin, dan/atau
area kerja.
Contoh: isolasi, pelindung mesin, sistem ventilasi, mencegah
jatuh dari ketinggian dengan menggunakan rel penjaga, dll.
Source: ISO 45001, berbagai sumber
26. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
4. Administratif
Upaya pengendalian dari sisi pekerja agar dapat
melakukan pekerjaan secara aman.
Contoh: pelatihan, inspeksi peralatan dan lingkungan
kerja, induksi keselamatan, pemasangan rambu
keselamatan, Housekeeping, dll.
Source: ISO 45001, berbagai sumber
27. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
5. APD (Alat Pelindung Diri)
suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja yaitu penggunaan alat pelindung pada Kepala, Mata, Telinga,
Mulut, Hidung , Tangan, Kaki dan Anggota Badan lain.
Source: ISO 45001, berbagai sumber
28. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
Latihan Kelompok !!!
29. PT. TRI BAKTI SARIMAS
P2K3
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
UNIT KEBUN KELAPA SAWIT
No. Dok : 01/HIRADC/K3
No. Rev : 03
Tanggal
Revisi
: 21 Maret 2022
Tanggal
Berlaku
: 25 April 2022
Halaman :
NO
UNIT/JABATA
N
JENIS
PEKERJAAN
SUMBER
BAHAYA
BAHAYA/DAMP
AK K3
KONDI
SI
PRO
BAB
ILIT
Y
SEV
ERIT
Y
NILAI
RISIK
O
UPAYA PENGENDALIAN STANDAR PERATURAN
1 Asisten N
2 Krani Afdeling N
3 Krani Panen N
4 Mandor I N
5 Mandor Panen N
6
Mandor
Perawatan
N
7 Mandor Semprot N
8 Nadzir Masjid N
9 Operator Genset N
10 Pamong N
11 Pemanen N
12 Pasangan Panen N
13 Pemuat N
14 Tenaga Semprot N
15 Tenaga Pupuk N
16
Perawatan
N
30. KONDISI
R= Rutin (Kegiatan yang dilakukan sehari-hari terkait proses operasional)
NR= Non Rutin (Kegiatan diluar kegiatan operasional dan perawatan yang
dilakukan insidentil)
N= Normal (Keadaan dimana suatu kegiatan rutin dan non-rutin berjalan
sesuai sifat dan tujuan proses standar)
AN= Abnormal (Keadaan dimana suatu kegiatan rutin dan non-rutin tidak
sesuai dengan kondisi standar yang ditetapkan dan diinginkan.)
E= Emergency (potensi bahaya muncul ketika aktivitas dikerjakan dalam
situasi emergency/ tanggap darurat.
PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
31. PT. TRI BAKTI SARIMAS
P2K3
STANDARD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KARYAWAN KEBUN KELAPA SAWIT
NO UNIT/ JABATAN JENIS APD ROTASI/TAHUN KETERANGAN
1 Asisten
2 Krani Afdeling
3 Krani Panen
4 Mandor I
5 Mandor Panen
6 Mandor Perawatan
7 Mandor Semprot
8 Nadzir Masjid
9 Operator Genset
10 Pamong
11 Pemanen
12 Pasangan Panen
13 Pemuat
14 Tenaga Semprot
15 Tenaga Pupuk
16 Perawatan manual
32. PT. TRI BAKTI SARIMAS
P2K3
MATRIKS STANDARD PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) KEBUN KELAPA SAWIT
NO Jenis Pekerjaan
APD YANG HARUS DIGUNAKAN SAAT BEKERJA
A B C D E F G H I J K L M N O
1 Asisten
2 Krani Afdeling
3 Krani Panen
4 Mandor I
5 Mandor Panen
6 Mandor Perawatan
7 Mandor Semprot
8 Nadzir Masjid
9 Operator Genset
10 Pamong
11 Pemanen
12 Pasangan Panen
13 Pemuat
14 Tenaga Semprot
15 Tenaga Pupuk
16 Perawatan manual
A B C D E F G H I J K L M N O
Sepatu
Safety
Sepatu
Kerja
Sepatu
Boot
Karet
Helm Topi
Eye
Protection
Spray
Apron
Mask
Spray
Face
Shield
Ear
Protection
Sarung
Tangan
Karet
Sarung
Tangan
Katun
Sarung
Tangan
Kovet
Sarung
Egrek
Sarung
dodos
Daftar
APD
33. PT. TRI BAKTI SARIMAS
Sarimas Training Center
SEKIAN
TERIMA KASIH !!!