Dokumen tersebut merupakan laporan medis pasien pria paruh baya dengan keluhan sulit buang air kecil sejak beberapa minggu. Pemeriksaan fisik menemukan massa pada prostat. Diagnosis banding meliputi hiperplasia prostat benigna dan prostatitis. Rencana tindakan meliputi pemeriksaan darah, urinalisis, dan USG transrektal serta penatalaksanaan dengan obat dan konsultasi spesialis.
3. Sulit BAK Sejak 3 Minggu
yang lalu
Keluhan Utama
Anamnesis
Pasien datang ke Poli Bedah RS Muhammadiyah
Palembang dengan keluhan sulit BAK sejak 3
minggu yang lalu. Sejak ± 1 bulan pasien
mengaku sulit memulai buang air kecil (BAK) dan
terkadang sering harus disertai mengedan saat
pertama akan buang air kecil, tetapi air kencing
yang keluar hanya sedikit kurang lebih satu
sendok makan dan pancaran saat kencing lemah.
4. Pasien merasakan sering ingin segera buang air kecil dan seperti tidak dapat ditahan tetapi
pada saat memulai buang air kecil pasien harus menunggu dan mengejan untuk kencing.
Setelah buang air kecil pasien merasa tidak lapias atau kurang puas dan pancaran air
kencing hanya menetes. Beberapa saat setelah buang air kecil pasien merasa ingin buang
air kecil kembali sehingga sering bolak-balik ke kamar mandi terutama pada malam hari
dimana pasien sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil, hingga 4-5 kali
dalam semalam. Selain itu terdapat keluhan nyeri pada saat buang air kecil. Keluhan ini
sudah terjadi sejak 2 bulan terakhir, namun semakin memberat dalam 3 minggu terakhir.
Anamnesis
5. Bulan lalu, pasien datang ke IGD karena keluhan yang sama dan di pasang kateter.
1 minggu kemudian, pasien datang kontrol ke poli dan kateter dilepas. Saat kateter
dilepas kemudian pasien mengatakan malamnya Kembali lagi ke IGD Kembali karena
perutnya terasa sakit dan tidak bisa BAK sama sekali, sehingga pasien di pasang kateter
kembali.
Riwayat demam tidak ada, keluar kencing berpasir, kecing bercambur darah, dan nyeri
pinggang disangkal oleh pasien.
Anamnesis
6. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
o Anggota keluarga tidak ada yang sakit
seperti ini
o Riwayat penyakit diabetes mellitus(-)
o Riwayat penyakit hipertensi (-)
o Riwayat alergi atau asma (-)
o Riwayat dirawat di RS (-)
o Riwayat batu saluran kemih (-)
o Riwayat trauma (-)
o Riwayat penyakit hipertensi (-)
o Riwayat penyakit diabetes
mellitus (-)
o Riwayat batuk lama (-)
o Riwayat alergi atau asma (-)
7. Riwayat Kebiasaan
o Riwayat sosial dan ekonomi: Baik, ekonomi menengah
keatas
o Riwayat olahraga rutin (-)
o Riwayat merokok (+)
o Riwayat minum alkohol (-)
o Riwayat menggunakan narkoba (-)
8. Pemeriksaan Fisik
• KU : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 82 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,7 oC
• Berat Badan : 58 kg
• Tinggi Badan : 165 cm
• IMT : 21,3 (Normal)
10. Kedaan Spesifik
Pemeriksaan Mata
Exoftalmus : Tidak ada
Endoftalmus : Tidak ada
Palpebra : Edema (-/-)
Konjungtiva : Pucat (-/-)
Sklera : Kuning (-/-)
Pupil : Refleks cahaya (+/+), (3mm/3mm), isokor
Gerakan : Bebas kesegala arah
Lapang Pandang : Luas
13. Kedaan Spesifik
Pemeriksaan Mulut dan Tenggorokan
Bibir : Sianosis (-)
Gusi : Merah muda
Lidah : Normal
Tonsil : T1-T1
Faring : Tidak hiperemis
Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Simetris, tidak terlihat
benjolan, lesi pada kulit (-)
Palpasi : Pembesaran tiroid (-),
pembesaran KGB
JVP : 5-2 cmH2O
14. Kedaan Spesifik
Pemeriksaan Thoraks
Bentuk : Datar, barrel chest (-), simetris saat statis dinamis
Kulit : Pucat (-), ikterik (-), spider navi (-)
Paru
I : Simetris kanan dan kiri
P : Stemfremitus kanan dan kiri sama normal anterior-posterior
P : Sonor (+/+) dikedua lapang paru anterior-posterior
A : Vesikuler (+/+) Normal, Rh (-/-), Whz (-/-)
15. Kedaan Spesifik
Cor
I : Ictus Cordis tidak terlihat
P : Ictus Cordis tidak teraba, Thril (-)
P : Batas kanan: ICS IV, linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
Batas atas : ICS II, linea parasternalis sinistra
A : S1-S2 Reguler normal, Murmur (-), Gallop (-)
16. Kedaan Spesifik
Pemeriksaan Abdomen
I : Datar,
P : Lemas, Nyeri tekan (-), Hepar lien tidak teraba
P : Timpani (+), Shifting dullnes (-), Undulasi (-)
A : Bising usus (+) normal, bruit (-), metalic sound (-)
17. Kedaan Spesifik
Pemeriksaan Ekstremitas
Akral hangat, tremor (-), deformitas (-), perdarahan (-), CRT < 2 detik,
eritema (-), nyeri otot dan sendi (-), atrofi (-), edema pada lengan dan
tungkai (-), hiperpigmentasi (-), pitting edema pretibial (-).
Status Lokalisasi
Pada pasien terpasang kateter urine sejak 1 minggu sebelum datang ke
poli. Didalam urine bag terdapat 400 cc urine berwarna kuning dan tidak
terdapatnya darah dalam urine.
18. Rectal Touche
Spingter ani baik, mukosa rectum licin, rectum
tidak kolaps, massa pada recti (-).
Pada Prostat teraba massa arah jam 11 sampai 2,
pole atas tidak teraba, sulcus prostat tidak
teraba, permukaan rata, konsistensi padat
kenyal, nyeri tekan (-).
Sarung tangan tidak ada darah atau lendir yang
menempel.
19. International Prostate Symptom Score (I-PSS)
I-PSS Pasien 1 Bulan Terakhir
Tidak Lampias Hampir Selalu 5
Ingin BAK Kembali
<2 jam
Setengah waktu 3
BAK Terputus-putus Lebih setengah waktu 4
Sulit menahan BAK Setengah waktu 3
Pancaran BAK lemah Hampir selalu 5
Mengedan untuk memulai
BAK
Hampir selalu 5
Pada malam hari
terbangun untuk BAK
Lebih setengah waktu 4
Total
29
(Simptomatis Berat)
23. Non-Medikamentosa Medikamentosa
TATALAKSANA
Tamsulosin hydrochloride 1x1
tab/hari.
Dutasteride 1x1 tab/hari.
Edukasi tentang penyakit
pasien seperti penyabab dan
rencana pengobatan.
Rujuk ke dokter spesialis
bedah.
Edukasi mengenai rencana
tindakan operatif.
24. Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam