Dokumen ini membahas kasus seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah. Pasien didiagnosis dengan kolik abdomen dan kemungkinan nefrolithiasis berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Pasien kemudian menjalani operasi sectio alta karena ditemukan vesicolithiasis.
3. Identitas PenderitaIdentitas Penderita
Nama : Ny. DRY
Tanggal lahir/Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Surakarta Jawa Tengah
Tanggal Masuk : 26-06-2016
No. CM : 056300
Ruang perawatan : Dahlia III
5. • Seorang Wanita berusia 55 tahun datang dengan
keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang
dirasakan sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan
hilang timbul, seperti di remas remas, menjalar
hingga punggung. Pasien mengaku nyeri muncul
tiba tiba, tidak dipengaruhi makanan, kegiatan
dan juga posisi tubuh. Nyeri dirasakan sangat
nyeri sekali sehingga pasien tidak dapat
beraktivitas. Pasien juga mengeluh mual (+) dan
muntah (+), muntah hanya air dan apa yang
dimakan, Pusing (+) cekot cekot, Nyeri
berpindah dari ulu hati (-) BAB (+) N, BAK
kemerahan (-), BAK seperti pasir (-), tersendat
saat BAK (-), nyeri saat kencing (-). Sebelumnya
tidak ada riwayat konsumsi obat maupun trauma.
6. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit keganasan (-)
Riwayat operasi (-)
Riwayat hipertensi dan kencing manis (-)
Riwayat batuk lama (-)
Riwayat pengobatan flek paru (-)
Riwayat terpapar radiasi (-)
Riwayat Trauma perut (-)
Riwayat sakit ginjal (-)
Riwayat sakit batu saluran kencing (-)
Riwayat merokok (-)
•Riw. sakit dengan keluhan seperti ini sebelumnya (-)
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan gejala
serupa
Riwayat Hipertensi dan kencing manis (-)
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pekerjaan pasien adalah wiraswasta. Istri
sebagai ibu rumah tangga. Memiliki 2 anak yang
sudah mandiri. Biaya pengobatan dengan BPJS
kelas III
Kesan : sosial ekonomi cukup
8. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
- TD : 166/80 mmHg
- N : 98 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- Suhu : 36.9 °C
- Nyeri : VAS 3-4
10. ThoraxThorax
I = hemitrhoraks kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis
Pa = stem fremitus hemithoraks kanan sama dengan kiri
Pe = sonor pada seluruh lapangan paru
A = suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
CorCor
I = ictus kordis tak tampak
Pa = ictus kordis teraba di SIC V di linea mid clavicula sinistra
Pe = konfigrasi jantung dalam batas normal
A = suara jantung I dan II normal, bising (-)
11. AbdomenAbdomen
Genitalia : Wanita, discharge (-), pembesaran KGB inguinal (-/-)
I = datar, benjolan (-) ,jejas (-).
A = bising usus (+) normal
Pe = timpani (+), pekak hepar (+), pekak sisi (-), nyeri ketok (-)
Pa = nyeri tekan (+) di regio iliaka dekstra, defans muscular (-),
hepar dan lien tidak teraba, obturator sign (-), psoas sign (-),
bloomberg sign (-) , nyeri ketok CVA (+) dekstra
Abdome
n
:
12. Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary Refill < 2”/ <2” <2”/ < 2”
Rectal toucher :
Inspeksi : tidak tampak jejas, massa, dan perdarahan
Palpasi : TSA cukup, ampula recti tidak collaps, mukosa licin, tidak
ada nyeri, tidak teraba massa.
Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)
16. Diagnosis Kerja :Diagnosis Kerja : Kolik AbdomenKolik Abdomen
dd Nefrolithiasisdd Nefrolithiasis
dd Appendisitisdd Appendisitis
VI. INITIAL PLAN
Dx :
- S : -
- O : Cek darah rutin, urin rutin, ureum kreatinin, USG ginjal, EKG
tx :
Infus RL 12 tpm
Inj. Buscopan 20mg/12 jam IV
Inj. Ondansentron 4mg/12 jam IV
Inj Ranitidin 50mg /12 jam IV
Mx :
1. Monitoring nyeri
2. Monitoring tanda-tanda vital
3. Monitoring urin output dan warna urin
Ex :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa nyeri pada pasien kemungkinan karena adanya sumbatan
pada saluran kemih atau terdapat peradangan pada usus
- pentingnya dilakukan pemeriksaan penunjang guna membantu dalam menegakkan diagnosis
17. Tanggal/Jam` S O A P
22 Desember
2016
Pkl 11.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu : 37,0
o
C
Denyut nadi : 96x/
menit
Frek. napas : 22x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta e.c.
vesicolithiasis
H1
Infus RL 20
tpm
Inj Ceftriaxon
1x2 gr
Inj ketorolac
3x30mg
Inj asam
tranexamat
3x500mg
Diet biasa
23 Desember
2016
Pkl 11.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu :
37,5,0
o
C
Denyut nadi : 100x/
menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta e.c.
vesicolithiasis
H2
Infus RL 20 tpm
Inj Ceftriaxon 1x2 gr
Inj ketorolac 3x30mg
Inj asam tranexamat
3x500mg
Diet biasa
18. 24
Desember
2016
Pkl 1.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu
: 36,8o
C
Denyu tnadi : 96x/
menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta
e.c.
vesicolithiasis
H3
Infus RL 20 tpm
Inj Ceftriaxon 1x2 gr
Inj ketorolac 3x30mg
Inj asam tranexamat
3x500mg
Diet biasa
25
Desember
2016
Pkl 1.00
Nyeri (+) bekas operasi
berkurang, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu
: 36,8o
C
Denyu tnadi :
96x /menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta
e.c.
vesicolithiasis
H4
Infus RL 20 tpm
Inj Ceftriaxon 1x2 gr
Inj ketorolac 3x30mg
Inj asam tranexamat
3x500mg
Diet biasa
19. Sudah dikenal sejak jaman Babylonia dan
zaman Mesir kuno
Batu saluran kemih masih menempati
porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik
urologi
RSUPN-Cipto Mangunkusumo dari tahun
ke tahun mulai 182 pasien pada tahun
1997 menjadi 847 pasien pada tahun 2002
25. BATU SALURAN KEMIHBATU SALURAN KEMIH
Massa keras seperti batu yang berada di
ginjal dan salurannya dan dapat
menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih, atau infeksi
28. Pembentukan BatuPembentukan Batu
Stasis urine
metastabil (tetap terlarut)
Supersaturasi
Nukleasi
Retensi kristal ( Menempel epitel Saluran kemih)
Pengendapan
Infeksi bakteri splitting urease PH urin > 7,2 batu struvit
Kondisi metastabil dan supersaturasi dipengaruhi :
- Suhu
- pH larutan
- Zat dalam urin
- Laju aliran urin
- Korpus alienum
29.
30. Faktor intrinsik itu antara lain adalah :
Herediter (keturunan)
Umur
Jenis kelamin
Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:
Geografi
Iklim dan temperatur
Asupan air
Diet
Pekerjaan
31. Kandungan batu kemih kebayakan terdiri
dari :
75 % kalsium.
15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium
Amonium Fosfat).
6 % batu asam urat.
1-2 % sistin (cystine).
32. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya batu saluran kemihterbentuknya batu saluran kemih
1. Hiperkalsiuria
2. Hipositraturia
3. Hiperurikosuria
4. Penurunan jumlah air kemih
5. Jenis cairan yang diminum
6. Hiperoksalouria
7. Ginjal Spongiosa Medula
8. Batu Asam Urat
9. Batu Struvit
33. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis
Gejala
Asimtomatis
Tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang telah
terjadi.
Nyeri pada pinggang (kolik maupun non kolik) yang sering menjalar ke perut,
atau lipat paha, bahkan pada batu ureter distal sering ke kemaluan.
Mual dan muntah
LUTS obstruktif maupun LUTS iritatif
Pemeriksaan fisik
Nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra
Teraba ginjal (hidronefrosis)
Nyeri tekan suprapubik
Tanda gagal ginjal,
Demam (infeksi).
34.
35. LUTS ObstruktifLUTS Obstruktif
Hesitansi (menunggu sebelum urin
keluar)
Intermitensi (miksi terputus)
Weak stream (pancaran lemah)
Strain (mengedan)
Terminal dribbling (menetes di akhir)
Resting Urin (sisa di kandung kemih,
sensasi tidak puas)
HIWSTER
37. ± 1 minggu SMRS pasien mengeluh BAK tidak lancar, pasien
mengatakan bahwa BAK tiba tiba terputus, dan masih merasa masih
ada sisa kencing yang banyak di kandung kemihnya (tidak lampias),
BAK yang dapat keluar hanya sedikit dan di akhir kencingnya menetes
netes. Awalnya pasien sudah merasakan hal serupa sejak 2 bulan
SMRS, namun keluhan tidak begitu sering dan bila pasien merubah
posisi tubuhnya kencingnya pun lancar kembali.Pasien biasanya harus
menunggu sekitar 10 detik sebelum urin keluar dan harus mengedan
karena kencing sulit keluar dan pancarannya lemah. Pasien juga
mengatakan pernah kencing bercampur darah namun tidak sering, dan
biasanya bercampur dengan air kencing. Pasien pernah mengalami
keluar jelly darah tidak berbentuk dan ukurannya kecil Dalam sehari
pasien bisa kencing lebih dari 10 kali, walaupun yang dikeluarkan
hanya sedikit sedikit dan kadang tebangun di malam hari untuk
kencing. Saat ingin kencing, pasien merasa harus dikeluarkan saat itu
juga karena sesak sekali. Pasien mengatasi masalah ini dengan minum
air putih yang sangat banyak, dan merasa keluhan agak berkurang,
namun bila setelah bekerja/ sedang tidak minum banyak, pasien
merasa keluhannya kembali kumat.
38. Pasien merasa nyeri di perut bagian
bawah,dan nyeri pada ujung kelamin saat
kencing, Sebelumnya pasien tidak merasa
ada keluhan nyeri punggung belakang (-),
nyeri pinggang (-), nyeri ulu hati (-), demam
(-), mual (-), muntah (-), nyeri pada buah
zakar / kantung pelir (-), penurunan berat
badan (-), benjolan di perut bawah (-).
Pasien tidak suka menahan kencing, dan
minum air putih banyak setiap harinya.
44. Indikasi pengeluaran batu aktif
• Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah
• Adanya obstruksi saluran kemih persisten
• Ukuran batu >15 mm
• Adanya infeksi
• Nyeri menetap atau berulang
• Disertai infeksi
• Batu metabolik yang tumbuh cepat
• Adanya gangguan fungsi ginjal
• Keadaan sosial pasien
Indikasi terapi konservatif / ekspulsif medikamentosa
• Belum memiliki indikasi untuk pengeluaran batu aktif
• Biasanya pada batu <5 mm, lokasi di ureter distal, tidak
ada obstuksi total
55. PencegahanPencegahan
Berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu saluran kemih yang
diperoleh dari analisis batu
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-
3 liter per hari.
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
Aktivitas fisik yang cukup.
Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:
Rendah protein
Rendah oksalat.
Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
Rendah purin.
Rendah kalsium (kondisi khusus)
Tinggi serat
Tinggi sitrat
56. PrognosisPrognosis
Tergantung faktor faktor berikut ini
Ukuran batu
Letak batu
Infeksi
Obstruksi
ESWL, 60% dinyatakan bebas dari batu, sisanya
masih memerlukan perawatan ulang karena masih
ada sisa fragmen batu dalam saluran kemihnya.
PNL, 80% dinyatakan bebas dari batu, namun hasil
yang baik ditentukan pula oleh pengalaman operator.