SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
BATU SALURAN KEMIHBATU SALURAN KEMIH
SEORANG WANITA 55 TAHUN
DENGAN KELUHAN NYERI PERUT
KANAN BAWAH
Identitas PenderitaIdentitas Penderita
Nama : Ny. DRY
Tanggal lahir/Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Surakarta Jawa Tengah
Tanggal Masuk : 26-06-2016
No. CM : 056300
Ruang perawatan : Dahlia III
Keluhan utamaKeluhan utama
Nyeri perut kanan bawah
• Seorang Wanita berusia 55 tahun datang dengan
keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang
dirasakan sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan
hilang timbul, seperti di remas remas, menjalar
hingga punggung. Pasien mengaku nyeri muncul
tiba tiba, tidak dipengaruhi makanan, kegiatan
dan juga posisi tubuh. Nyeri dirasakan sangat
nyeri sekali sehingga pasien tidak dapat
beraktivitas. Pasien juga mengeluh mual (+) dan
muntah (+), muntah hanya air dan apa yang
dimakan, Pusing (+) cekot cekot, Nyeri
berpindah dari ulu hati (-) BAB (+) N, BAK
kemerahan (-), BAK seperti pasir (-), tersendat
saat BAK (-), nyeri saat kencing (-). Sebelumnya
tidak ada riwayat konsumsi obat maupun trauma.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit keganasan (-)
Riwayat operasi (-)
Riwayat hipertensi dan kencing manis (-)
Riwayat batuk lama (-)
Riwayat pengobatan flek paru (-)
Riwayat terpapar radiasi (-)
Riwayat Trauma perut (-)
Riwayat sakit ginjal (-)
Riwayat sakit batu saluran kencing (-)
Riwayat merokok (-)
•Riw. sakit dengan keluhan seperti ini sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan gejala
serupa
Riwayat Hipertensi dan kencing manis (-)
 
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pekerjaan pasien adalah wiraswasta. Istri
sebagai ibu rumah tangga. Memiliki 2 anak yang
sudah mandiri. Biaya pengobatan dengan BPJS
kelas III
Kesan : sosial ekonomi cukup
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
- TD : 166/80 mmHg
- N : 98 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- Suhu : 36.9 °C
- Nyeri : VAS 3-4
Kepala : mesosefal, turgor kulit kembali
cepat
Mata : konjungtiva palpebra pucat
(-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : discharge (-/-)
Telinga : discharge (-/-)
Mulut : faring hiperemi (-), tonsil T1-1
Leher : pembesaran Kelenjar getah bening
(-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
ThoraxThorax
I = hemitrhoraks kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis
Pa = stem fremitus hemithoraks kanan sama dengan kiri
Pe = sonor pada seluruh lapangan paru
A = suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
CorCor
I = ictus kordis tak tampak
Pa = ictus kordis teraba di SIC V di linea mid clavicula sinistra
Pe = konfigrasi jantung dalam batas normal
A = suara jantung I dan II normal, bising (-)
AbdomenAbdomen
Genitalia : Wanita, discharge (-), pembesaran KGB inguinal (-/-)
I = datar, benjolan (-) ,jejas (-).
A = bising usus (+) normal
Pe = timpani (+), pekak hepar (+), pekak sisi (-), nyeri ketok (-)
Pa = nyeri tekan (+) di regio iliaka dekstra, defans muscular (-),
hepar dan lien tidak teraba, obturator sign (-), psoas sign (-),
bloomberg sign (-) , nyeri ketok CVA (+) dekstra
Abdome
n
:
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Capillary Refill < 2”/ <2” <2”/ < 2”
Rectal toucher :
Inspeksi : tidak tampak jejas, massa, dan perdarahan
Palpasi : TSA cukup, ampula recti tidak collaps, mukosa licin, tidak
ada nyeri, tidak teraba massa.
Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)
 
Alvarado score : 4
komponen 21/12/2016 Satuan Nilai normal
Hemoglobin 12,8 gr% 11,00 – 13,00
Hematokrit 39,8 % 32,0 – 44,0
Leukosit 10 ribu/mmk 6,00 – 17,50
Trombosit 309 ribu/mmk 150,0 – 400,0
Bleeding Time 2.10 Menit 2-6
Clotting Time 4.10 Menit 1-3
GDS 146 mg % 80-150
Ureum 28,6 mg % 10-50
Creatinin 0,8 mg/dl 0,7-1,2
Natrium 143,3 Mmol/ L 135-155
Kalium 3,93 Mmol/ L 3,5-5,5
Chlorida 111,7 Mmol/L 95-105
Diagnosis Kerja :Diagnosis Kerja : Kolik AbdomenKolik Abdomen
dd Nefrolithiasisdd Nefrolithiasis
dd Appendisitisdd Appendisitis
 VI. INITIAL PLAN
Dx :
- S : -
- O : Cek darah rutin, urin rutin, ureum kreatinin, USG ginjal, EKG
tx :
Infus RL 12 tpm
Inj. Buscopan 20mg/12 jam IV
Inj. Ondansentron 4mg/12 jam IV
Inj Ranitidin 50mg /12 jam IV
Mx :
1. Monitoring nyeri
2. Monitoring tanda-tanda vital
3. Monitoring urin output dan warna urin
Ex :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa nyeri pada pasien kemungkinan karena adanya sumbatan
pada saluran kemih atau terdapat peradangan pada usus
- pentingnya dilakukan pemeriksaan penunjang guna membantu dalam menegakkan diagnosis
Tanggal/Jam` S O A P
22 Desember
2016
Pkl 11.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu : 37,0
o
C
Denyut nadi : 96x/
menit
Frek. napas : 22x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta e.c.
vesicolithiasis
H1
 Infus RL 20
tpm
 Inj Ceftriaxon
1x2 gr
 Inj ketorolac
3x30mg
 Inj asam
tranexamat
3x500mg
 Diet biasa
23 Desember
2016
Pkl 11.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu :
37,5,0
o
C
Denyut nadi : 100x/
menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta e.c.
vesicolithiasis
H2
 Infus RL 20 tpm
 Inj Ceftriaxon 1x2 gr
 Inj ketorolac 3x30mg
 Inj asam tranexamat
3x500mg
 Diet biasa
24
Desember
2016
Pkl 1.00
Nyeri (+) bekas
operasi, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu
: 36,8o
C
Denyu tnadi : 96x/
menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta
e.c.
vesicolithiasis
H3
 Infus RL 20 tpm
 Inj Ceftriaxon 1x2 gr
 Inj ketorolac 3x30mg
 Inj asam tranexamat
3x500mg
 Diet biasa
25
Desember
2016
Pkl 1.00
Nyeri (+) bekas operasi
berkurang, mual (-),
muntah (-) BAB(+) N
Suhu
: 36,8o
C
Denyu tnadi :
96x /menit
Frek. napas : 28x/
menit
Urin bag 400 cc, warna
kuning kemerahan.
Drain (+) sekitar 200 cc
darah
Balut operasi (+)
rembesan darah (-),
rembesan cairan/ urin (-)
Post operasi
Sectio alta
e.c.
vesicolithiasis
H4
 Infus RL 20 tpm
 Inj Ceftriaxon 1x2 gr
 Inj ketorolac 3x30mg
 Inj asam tranexamat
3x500mg
 Diet biasa
Sudah dikenal sejak jaman Babylonia dan
zaman Mesir kuno
Batu saluran kemih masih menempati
porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik
urologi
RSUPN-Cipto Mangunkusumo dari tahun
ke tahun mulai 182 pasien pada tahun
1997 menjadi 847 pasien pada tahun 2002
ANATOMI SALURAN KEMIHANATOMI SALURAN KEMIH
Ginjal
UreterUreter
Vesica UrinariaVesica Urinaria
UretraUretra
BATU SALURAN KEMIHBATU SALURAN KEMIH
Massa keras seperti batu yang berada di
ginjal dan salurannya dan dapat
menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih, atau infeksi
EtiologiEtiologi
Gangguan aliran urin
Gangguan metabolik
Infeksi saluran kemih
Dehidrasi
Idiopatik
Pembentukan BatuPembentukan Batu
 Stasis urine
 metastabil (tetap terlarut)
 Supersaturasi
 Nukleasi
 Retensi kristal ( Menempel epitel Saluran kemih)
 Pengendapan
Infeksi bakteri splitting urease  PH urin > 7,2  batu struvit
Kondisi metastabil dan supersaturasi dipengaruhi :
- Suhu
- pH larutan
- Zat dalam urin
- Laju aliran urin
- Korpus alienum
Faktor intrinsik itu antara lain adalah :
Herediter (keturunan)
Umur
Jenis kelamin
Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:
Geografi
Iklim dan temperatur
Asupan air
Diet
Pekerjaan
Kandungan batu kemih kebayakan terdiri
dari :
75 % kalsium.
15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium
Amonium Fosfat).
6 % batu asam urat.
1-2 % sistin (cystine).
Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya batu saluran kemihterbentuknya batu saluran kemih
1. Hiperkalsiuria
2. Hipositraturia
3. Hiperurikosuria
4. Penurunan jumlah air kemih
5. Jenis cairan yang diminum
6. Hiperoksalouria
7. Ginjal Spongiosa Medula
8. Batu Asam Urat
9. Batu Struvit
Manifestasi KlinisManifestasi Klinis
Gejala
Asimtomatis
Tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang telah
terjadi.
Nyeri pada pinggang (kolik maupun non kolik) yang sering menjalar ke perut,
atau lipat paha, bahkan pada batu ureter distal sering ke kemaluan.
Mual dan muntah
LUTS obstruktif maupun LUTS iritatif
Pemeriksaan fisik
Nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra
Teraba ginjal (hidronefrosis)
Nyeri tekan suprapubik
Tanda gagal ginjal,
Demam (infeksi).
LUTS ObstruktifLUTS Obstruktif
Hesitansi (menunggu sebelum urin
keluar)
Intermitensi (miksi terputus)
Weak stream (pancaran lemah)
Strain (mengedan)
Terminal dribbling (menetes di akhir)
Resting Urin (sisa di kandung kemih,
sensasi tidak puas)
HIWSTER
LUTS IritatifLUTS Iritatif
Frekuensi
Urgensi
Nokturi
Disuria
Inkotinensia
FUNDI
± 1 minggu SMRS pasien mengeluh BAK tidak lancar, pasien
mengatakan bahwa BAK tiba tiba terputus, dan masih merasa masih
ada sisa kencing yang banyak di kandung kemihnya (tidak lampias),
BAK yang dapat keluar hanya sedikit dan di akhir kencingnya menetes
netes. Awalnya pasien sudah merasakan hal serupa sejak 2 bulan
SMRS, namun keluhan tidak begitu sering dan bila pasien merubah
posisi tubuhnya kencingnya pun lancar kembali.Pasien biasanya harus
menunggu sekitar 10 detik sebelum urin keluar dan harus mengedan
karena kencing sulit keluar dan pancarannya lemah. Pasien juga
mengatakan pernah kencing bercampur darah namun tidak sering, dan
biasanya bercampur dengan air kencing. Pasien pernah mengalami
keluar jelly darah tidak berbentuk dan ukurannya kecil Dalam sehari
pasien bisa kencing lebih dari 10 kali, walaupun yang dikeluarkan
hanya sedikit sedikit dan kadang tebangun di malam hari untuk
kencing. Saat ingin kencing, pasien merasa harus dikeluarkan saat itu
juga karena sesak sekali. Pasien mengatasi masalah ini dengan minum
air putih yang sangat banyak, dan merasa keluhan agak berkurang,
namun bila setelah bekerja/ sedang tidak minum banyak, pasien
merasa keluhannya kembali kumat.
Pasien merasa nyeri di perut bagian
bawah,dan nyeri pada ujung kelamin saat
kencing, Sebelumnya pasien tidak merasa
ada keluhan nyeri punggung belakang (-),
nyeri pinggang (-), nyeri ulu hati (-), demam
(-), mual (-), muntah (-), nyeri pada buah
zakar / kantung pelir (-), penurunan berat
badan (-), benjolan di perut bawah (-).
Pasien tidak suka menahan kencing, dan
minum air putih banyak setiap harinya.
DiagnosisDiagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan fisik
Radiologi (x foto abdomen, x-foto pelvis,
BNO-IVP, CT-scan, USG)
Laboratorium (urinalisis)
Karakteristik radiologiKarakteristik radiologi
Radiopaque : kalsium oksalat
dihidrat, kalsium oksalat monohidrat,
kalsium fosfat.
Poor radiopaque : magnesium
ammonium fosfat, apatit, sistein.
Radiolucent : usam urat,
ammonium urat, xantin, 2,8 dihidroxy-
adenine.
Vesiculolitis
Diverticulitis
Apendiksitis akut
Adneksitis
Karsinoma Buli
Prevensi Batu Kalsium
• Menurunkan konsentrasi kalsium dan oksalat
• Meningkatkan konsumsi sitrat minum jeruk
nipis/air lemon sesudah makan malam
• Meningkatkan asupan cairan (1-2 L/hari)
• Hindari soft drink (>1 L/minggu)
• Batasi asupan protein (1 gr/kgBB/hari).
Protein tinggi - ekskresi kalsium & asam urat, ¯ sitrat
• Batasi asupan natrium - reabsorpsi kalsium
• Pembatasan asupan kalsium tidak dianjurkan
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Konservatif
ESWL
Endourologi (PNL, Lithotripsy,uretero-
renoskopi, ekstraksi dormia)
Bedah terbuka
Pemasangan Stent
Indikasi pengeluaran batu aktif
 
• Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah
• Adanya obstruksi saluran kemih persisten
• Ukuran batu >15 mm
• Adanya infeksi
• Nyeri menetap atau berulang
• Disertai infeksi
• Batu metabolik yang tumbuh cepat
• Adanya gangguan fungsi ginjal
• Keadaan sosial pasien
 
Indikasi terapi konservatif / ekspulsif medikamentosa
 
• Belum memiliki indikasi untuk pengeluaran batu aktif
• Biasanya pada batu <5 mm, lokasi di ureter distal, tidak
ada obstuksi total
konservatifkonservatif
ESWL (Extracorporeal ShockWaveESWL (Extracorporeal ShockWave
Lithotripsy)Lithotripsy)
EndourologyEndourology
Bedah TerbukaBedah Terbuka
PencegahanPencegahan
Berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu saluran kemih yang
diperoleh dari analisis batu
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-
3 liter per hari.
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
Aktivitas fisik yang cukup.
Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:
Rendah protein
Rendah oksalat.
Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
Rendah purin.
Rendah kalsium (kondisi khusus)
Tinggi serat
Tinggi sitrat
PrognosisPrognosis
Tergantung faktor faktor berikut ini
Ukuran batu
Letak batu
Infeksi
Obstruksi
ESWL, 60% dinyatakan bebas dari batu, sisanya
masih memerlukan perawatan ulang karena masih
ada sisa fragmen batu dalam saluran kemihnya.
PNL, 80% dinyatakan bebas dari batu, namun hasil
yang baik ditentukan pula oleh pengalaman operator.

More Related Content

What's hot (20)

Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
Askep klien dengan gangguan sistem perkemihan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem perkemihan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem perkemihan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem perkemihan kmb ii-indri
 
Askep urolithiasis
Askep urolithiasisAskep urolithiasis
Askep urolithiasis
 
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
Ileus AKPER PEMKAB MUNA
Ileus AKPER PEMKAB MUNA Ileus AKPER PEMKAB MUNA
Ileus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
 
Acute kidney injury
Acute kidney injuryAcute kidney injury
Acute kidney injury
 
Eliminasi Urine
Eliminasi UrineEliminasi Urine
Eliminasi Urine
 
Analisa data batu saluran kemih
Analisa data batu saluran kemihAnalisa data batu saluran kemih
Analisa data batu saluran kemih
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Kolik abdomen
Kolik abdomenKolik abdomen
Kolik abdomen
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
 
Analisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ellaAnalisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ella
 
Case Report Session Obstructive Ileus
Case Report Session Obstructive IleusCase Report Session Obstructive Ileus
Case Report Session Obstructive Ileus
 
Askep obstruksi usus
Askep obstruksi ususAskep obstruksi usus
Askep obstruksi usus
 
BPH ppt
BPH pptBPH ppt
BPH ppt
 

Similar to Kasus dkt solo zakaria

Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPuteri Mentira
 
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxBST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxnabilahdwinoprida
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxFransYensen
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseDondy Juliansyah
 
PPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptPPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptgemala1
 
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfkasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfAsri83231
 
Emcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxEmcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxhaniffakhruddin2
 
CHOLELITIASIS 3.pptx
CHOLELITIASIS 3.pptxCHOLELITIASIS 3.pptx
CHOLELITIASIS 3.pptxssuserb27576
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptxayuniendar
 
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)Yessi Perlitasari
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanDavidWyanto
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajarhomeworkping4
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dnajmiatulislami
 
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptx
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptxLAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptx
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptxFeriZainiSyahna
 

Similar to Kasus dkt solo zakaria (20)

cholelithiasis
cholelithiasischolelithiasis
cholelithiasis
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxBST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart Disease
 
PPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptPPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.ppt
 
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfkasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
 
Emcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxEmcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptx
 
CHOLELITIASIS 3.pptx
CHOLELITIASIS 3.pptxCHOLELITIASIS 3.pptx
CHOLELITIASIS 3.pptx
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
 
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilan
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
osler
oslerosler
osler
 
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptx
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptxLAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptx
LAPORAN KASUS Bedah BPH fix bismillah.pptx
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

Kasus dkt solo zakaria

  • 1. BATU SALURAN KEMIHBATU SALURAN KEMIH
  • 2. SEORANG WANITA 55 TAHUN DENGAN KELUHAN NYERI PERUT KANAN BAWAH
  • 3. Identitas PenderitaIdentitas Penderita Nama : Ny. DRY Tanggal lahir/Umur : 55 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Surakarta Jawa Tengah Tanggal Masuk : 26-06-2016 No. CM : 056300 Ruang perawatan : Dahlia III
  • 5. • Seorang Wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah yang dirasakan sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul, seperti di remas remas, menjalar hingga punggung. Pasien mengaku nyeri muncul tiba tiba, tidak dipengaruhi makanan, kegiatan dan juga posisi tubuh. Nyeri dirasakan sangat nyeri sekali sehingga pasien tidak dapat beraktivitas. Pasien juga mengeluh mual (+) dan muntah (+), muntah hanya air dan apa yang dimakan, Pusing (+) cekot cekot, Nyeri berpindah dari ulu hati (-) BAB (+) N, BAK kemerahan (-), BAK seperti pasir (-), tersendat saat BAK (-), nyeri saat kencing (-). Sebelumnya tidak ada riwayat konsumsi obat maupun trauma.
  • 6. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit keganasan (-) Riwayat operasi (-) Riwayat hipertensi dan kencing manis (-) Riwayat batuk lama (-) Riwayat pengobatan flek paru (-) Riwayat terpapar radiasi (-) Riwayat Trauma perut (-) Riwayat sakit ginjal (-) Riwayat sakit batu saluran kencing (-) Riwayat merokok (-) •Riw. sakit dengan keluhan seperti ini sebelumnya (-)
  • 7. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga dengan gejala serupa Riwayat Hipertensi dan kencing manis (-)   Riwayat Sosial Ekonomi : Pekerjaan pasien adalah wiraswasta. Istri sebagai ibu rumah tangga. Memiliki 2 anak yang sudah mandiri. Biaya pengobatan dengan BPJS kelas III Kesan : sosial ekonomi cukup
  • 8. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital : - TD : 166/80 mmHg - N : 98 x/ menit - RR : 22 x/ menit - Suhu : 36.9 °C - Nyeri : VAS 3-4
  • 9. Kepala : mesosefal, turgor kulit kembali cepat Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : discharge (-/-) Telinga : discharge (-/-) Mulut : faring hiperemi (-), tonsil T1-1 Leher : pembesaran Kelenjar getah bening (-) Thorax : simetris, retraksi (-)
  • 10. ThoraxThorax I = hemitrhoraks kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis Pa = stem fremitus hemithoraks kanan sama dengan kiri Pe = sonor pada seluruh lapangan paru A = suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-) CorCor I = ictus kordis tak tampak Pa = ictus kordis teraba di SIC V di linea mid clavicula sinistra Pe = konfigrasi jantung dalam batas normal A = suara jantung I dan II normal, bising (-)
  • 11. AbdomenAbdomen Genitalia : Wanita, discharge (-), pembesaran KGB inguinal (-/-) I = datar, benjolan (-) ,jejas (-). A = bising usus (+) normal Pe = timpani (+), pekak hepar (+), pekak sisi (-), nyeri ketok (-) Pa = nyeri tekan (+) di regio iliaka dekstra, defans muscular (-), hepar dan lien tidak teraba, obturator sign (-), psoas sign (-), bloomberg sign (-) , nyeri ketok CVA (+) dekstra Abdome n :
  • 12. Superior Inferior Sianosis -/- -/- Edema -/- -/- Capillary Refill < 2”/ <2” <2”/ < 2” Rectal toucher : Inspeksi : tidak tampak jejas, massa, dan perdarahan Palpasi : TSA cukup, ampula recti tidak collaps, mukosa licin, tidak ada nyeri, tidak teraba massa. Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)  
  • 14. komponen 21/12/2016 Satuan Nilai normal Hemoglobin 12,8 gr% 11,00 – 13,00 Hematokrit 39,8 % 32,0 – 44,0 Leukosit 10 ribu/mmk 6,00 – 17,50 Trombosit 309 ribu/mmk 150,0 – 400,0 Bleeding Time 2.10 Menit 2-6 Clotting Time 4.10 Menit 1-3 GDS 146 mg % 80-150 Ureum 28,6 mg % 10-50 Creatinin 0,8 mg/dl 0,7-1,2 Natrium 143,3 Mmol/ L 135-155 Kalium 3,93 Mmol/ L 3,5-5,5 Chlorida 111,7 Mmol/L 95-105
  • 15.
  • 16. Diagnosis Kerja :Diagnosis Kerja : Kolik AbdomenKolik Abdomen dd Nefrolithiasisdd Nefrolithiasis dd Appendisitisdd Appendisitis  VI. INITIAL PLAN Dx : - S : - - O : Cek darah rutin, urin rutin, ureum kreatinin, USG ginjal, EKG tx : Infus RL 12 tpm Inj. Buscopan 20mg/12 jam IV Inj. Ondansentron 4mg/12 jam IV Inj Ranitidin 50mg /12 jam IV Mx : 1. Monitoring nyeri 2. Monitoring tanda-tanda vital 3. Monitoring urin output dan warna urin Ex : - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa nyeri pada pasien kemungkinan karena adanya sumbatan pada saluran kemih atau terdapat peradangan pada usus - pentingnya dilakukan pemeriksaan penunjang guna membantu dalam menegakkan diagnosis
  • 17. Tanggal/Jam` S O A P 22 Desember 2016 Pkl 11.00 Nyeri (+) bekas operasi, mual (-), muntah (-) BAB(+) N Suhu : 37,0 o C Denyut nadi : 96x/ menit Frek. napas : 22x/ menit Urin bag 400 cc, warna kuning kemerahan. Drain (+) sekitar 200 cc darah Balut operasi (+) rembesan darah (-), rembesan cairan/ urin (-) Post operasi Sectio alta e.c. vesicolithiasis H1  Infus RL 20 tpm  Inj Ceftriaxon 1x2 gr  Inj ketorolac 3x30mg  Inj asam tranexamat 3x500mg  Diet biasa 23 Desember 2016 Pkl 11.00 Nyeri (+) bekas operasi, mual (-), muntah (-) BAB(+) N Suhu : 37,5,0 o C Denyut nadi : 100x/ menit Frek. napas : 28x/ menit Urin bag 400 cc, warna kuning kemerahan. Drain (+) sekitar 200 cc darah Balut operasi (+) rembesan darah (-), rembesan cairan/ urin (-) Post operasi Sectio alta e.c. vesicolithiasis H2  Infus RL 20 tpm  Inj Ceftriaxon 1x2 gr  Inj ketorolac 3x30mg  Inj asam tranexamat 3x500mg  Diet biasa
  • 18. 24 Desember 2016 Pkl 1.00 Nyeri (+) bekas operasi, mual (-), muntah (-) BAB(+) N Suhu : 36,8o C Denyu tnadi : 96x/ menit Frek. napas : 28x/ menit Urin bag 400 cc, warna kuning kemerahan. Drain (+) sekitar 200 cc darah Balut operasi (+) rembesan darah (-), rembesan cairan/ urin (-) Post operasi Sectio alta e.c. vesicolithiasis H3  Infus RL 20 tpm  Inj Ceftriaxon 1x2 gr  Inj ketorolac 3x30mg  Inj asam tranexamat 3x500mg  Diet biasa 25 Desember 2016 Pkl 1.00 Nyeri (+) bekas operasi berkurang, mual (-), muntah (-) BAB(+) N Suhu : 36,8o C Denyu tnadi : 96x /menit Frek. napas : 28x/ menit Urin bag 400 cc, warna kuning kemerahan. Drain (+) sekitar 200 cc darah Balut operasi (+) rembesan darah (-), rembesan cairan/ urin (-) Post operasi Sectio alta e.c. vesicolithiasis H4  Infus RL 20 tpm  Inj Ceftriaxon 1x2 gr  Inj ketorolac 3x30mg  Inj asam tranexamat 3x500mg  Diet biasa
  • 19. Sudah dikenal sejak jaman Babylonia dan zaman Mesir kuno Batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi RSUPN-Cipto Mangunkusumo dari tahun ke tahun mulai 182 pasien pada tahun 1997 menjadi 847 pasien pada tahun 2002
  • 20. ANATOMI SALURAN KEMIHANATOMI SALURAN KEMIH Ginjal
  • 24.
  • 25. BATU SALURAN KEMIHBATU SALURAN KEMIH Massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi
  • 26.
  • 27. EtiologiEtiologi Gangguan aliran urin Gangguan metabolik Infeksi saluran kemih Dehidrasi Idiopatik
  • 28. Pembentukan BatuPembentukan Batu  Stasis urine  metastabil (tetap terlarut)  Supersaturasi  Nukleasi  Retensi kristal ( Menempel epitel Saluran kemih)  Pengendapan Infeksi bakteri splitting urease  PH urin > 7,2  batu struvit Kondisi metastabil dan supersaturasi dipengaruhi : - Suhu - pH larutan - Zat dalam urin - Laju aliran urin - Korpus alienum
  • 29.
  • 30. Faktor intrinsik itu antara lain adalah : Herediter (keturunan) Umur Jenis kelamin Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah: Geografi Iklim dan temperatur Asupan air Diet Pekerjaan
  • 31. Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari : 75 % kalsium. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat). 6 % batu asam urat. 1-2 % sistin (cystine).
  • 32. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu saluran kemihterbentuknya batu saluran kemih 1. Hiperkalsiuria 2. Hipositraturia 3. Hiperurikosuria 4. Penurunan jumlah air kemih 5. Jenis cairan yang diminum 6. Hiperoksalouria 7. Ginjal Spongiosa Medula 8. Batu Asam Urat 9. Batu Struvit
  • 33. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis Gejala Asimtomatis Tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Nyeri pada pinggang (kolik maupun non kolik) yang sering menjalar ke perut, atau lipat paha, bahkan pada batu ureter distal sering ke kemaluan. Mual dan muntah LUTS obstruktif maupun LUTS iritatif Pemeriksaan fisik Nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra Teraba ginjal (hidronefrosis) Nyeri tekan suprapubik Tanda gagal ginjal, Demam (infeksi).
  • 34.
  • 35. LUTS ObstruktifLUTS Obstruktif Hesitansi (menunggu sebelum urin keluar) Intermitensi (miksi terputus) Weak stream (pancaran lemah) Strain (mengedan) Terminal dribbling (menetes di akhir) Resting Urin (sisa di kandung kemih, sensasi tidak puas) HIWSTER
  • 37. ± 1 minggu SMRS pasien mengeluh BAK tidak lancar, pasien mengatakan bahwa BAK tiba tiba terputus, dan masih merasa masih ada sisa kencing yang banyak di kandung kemihnya (tidak lampias), BAK yang dapat keluar hanya sedikit dan di akhir kencingnya menetes netes. Awalnya pasien sudah merasakan hal serupa sejak 2 bulan SMRS, namun keluhan tidak begitu sering dan bila pasien merubah posisi tubuhnya kencingnya pun lancar kembali.Pasien biasanya harus menunggu sekitar 10 detik sebelum urin keluar dan harus mengedan karena kencing sulit keluar dan pancarannya lemah. Pasien juga mengatakan pernah kencing bercampur darah namun tidak sering, dan biasanya bercampur dengan air kencing. Pasien pernah mengalami keluar jelly darah tidak berbentuk dan ukurannya kecil Dalam sehari pasien bisa kencing lebih dari 10 kali, walaupun yang dikeluarkan hanya sedikit sedikit dan kadang tebangun di malam hari untuk kencing. Saat ingin kencing, pasien merasa harus dikeluarkan saat itu juga karena sesak sekali. Pasien mengatasi masalah ini dengan minum air putih yang sangat banyak, dan merasa keluhan agak berkurang, namun bila setelah bekerja/ sedang tidak minum banyak, pasien merasa keluhannya kembali kumat.
  • 38. Pasien merasa nyeri di perut bagian bawah,dan nyeri pada ujung kelamin saat kencing, Sebelumnya pasien tidak merasa ada keluhan nyeri punggung belakang (-), nyeri pinggang (-), nyeri ulu hati (-), demam (-), mual (-), muntah (-), nyeri pada buah zakar / kantung pelir (-), penurunan berat badan (-), benjolan di perut bawah (-). Pasien tidak suka menahan kencing, dan minum air putih banyak setiap harinya.
  • 39. DiagnosisDiagnosis Anamnesis dan Pemeriksaan fisik Radiologi (x foto abdomen, x-foto pelvis, BNO-IVP, CT-scan, USG) Laboratorium (urinalisis)
  • 40. Karakteristik radiologiKarakteristik radiologi Radiopaque : kalsium oksalat dihidrat, kalsium oksalat monohidrat, kalsium fosfat. Poor radiopaque : magnesium ammonium fosfat, apatit, sistein. Radiolucent : usam urat, ammonium urat, xantin, 2,8 dihidroxy- adenine.
  • 42. Prevensi Batu Kalsium • Menurunkan konsentrasi kalsium dan oksalat • Meningkatkan konsumsi sitrat minum jeruk nipis/air lemon sesudah makan malam • Meningkatkan asupan cairan (1-2 L/hari) • Hindari soft drink (>1 L/minggu) • Batasi asupan protein (1 gr/kgBB/hari). Protein tinggi - ekskresi kalsium & asam urat, ¯ sitrat • Batasi asupan natrium - reabsorpsi kalsium • Pembatasan asupan kalsium tidak dianjurkan
  • 44. Indikasi pengeluaran batu aktif   • Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah • Adanya obstruksi saluran kemih persisten • Ukuran batu >15 mm • Adanya infeksi • Nyeri menetap atau berulang • Disertai infeksi • Batu metabolik yang tumbuh cepat • Adanya gangguan fungsi ginjal • Keadaan sosial pasien   Indikasi terapi konservatif / ekspulsif medikamentosa   • Belum memiliki indikasi untuk pengeluaran batu aktif • Biasanya pada batu <5 mm, lokasi di ureter distal, tidak ada obstuksi total
  • 46.
  • 47. ESWL (Extracorporeal ShockWaveESWL (Extracorporeal ShockWave Lithotripsy)Lithotripsy)
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55. PencegahanPencegahan Berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2- 3 liter per hari. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu. Aktivitas fisik yang cukup. Pemberian medikamentosa. Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: Rendah protein Rendah oksalat. Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri. Rendah purin. Rendah kalsium (kondisi khusus) Tinggi serat Tinggi sitrat
  • 56. PrognosisPrognosis Tergantung faktor faktor berikut ini Ukuran batu Letak batu Infeksi Obstruksi ESWL, 60% dinyatakan bebas dari batu, sisanya masih memerlukan perawatan ulang karena masih ada sisa fragmen batu dalam saluran kemihnya. PNL, 80% dinyatakan bebas dari batu, namun hasil yang baik ditentukan pula oleh pengalaman operator.