Sm, muhamad rusdi, prof hapzi ali, tools for strategy implementations, universitas mercu buana 2018 doc
1. STRATEGIC MANAGEMENT
Tools for strategy
implementations; structure,
system, control, reward system,
corporate culture, leadership
Muhamad Rusdi
55117010013
Mahasiswa Magister Management
Univesitas Mercu Buan
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management
Univesitas Mercu Buana
2. ‘18
2 Strategic Management
Tools strategy implementation
Dafar Isi
Tugas utama kepemimpinan perusahaan adalah untuk mengontrol berbagai subunits
perusahaan, ketika memutuskan fungsi dasar, divisi produk, atau kondisi geografi, untuk
memastikan tindakan tersebut konsisten dengan keseluruhan strategi dan fungsi keuangan
perusahaan. Perusahaan mencapai hal tersebut dengan berbagai control dan system insentif.
Berbagai tipe sistem kontrol
Empat tipe utama sistem kontrol yang digunakan dalam perusahaan multinasional
adalah; personal control, bureaucratic control, output control, dan cultural control. Pada
sebagian besar perusahaan, keempat tipe system control tersebut digunakan, tetapi lebih
disesuaikan dengan strategi perusahaan
1. Personal control
Personal control adalah pengendalian hubungan perorangan atau contact personal dengan
bagian dibawahnya. Tipe control ini cenderung digunakan disemua perusahaan, ketika ada
supervisi langsung terhadap subordinat. Tetapi, juga struktur hubungan antara manajer pada
level yang berbeda pada perusahaan multinasional. Sebagai contoh, mungkin CEO
mengunakan kewenangan personal control untuk mempengaruhi perilaku posisi subordinate
(bawahan), seperti pada pimpinan divisi produk interasional menggunakan personal control
untuk mempengaruhi perilaku bawahannya.
2. Bureaucratic controls
Birokratik control adalah pengendalian melalui sebuah system peraturan dan prosedur
yang langsung dilakukan pada subunit atau bawahan. Control birokratik yang yang
paling penting dalam sub unit dalam perusahaan multinasional adalah aturan pengeluaran
anggaran dan modal. Anggaran merupakan sekelompok aturan secara mendasar untuk
mengalokasikan sumber keuangan perusahaan. Anggaran sub unit dikhususkan dengan
ketepatan seberapa banyak sub unit yang mungkin akan dikeluarkan. Pimpinan mengunakan
anggaran untuk mempengaruhi perilaku bawahannya. Sebagai contoh, anggaran R&D
biasanya dikhususkan pada seberapa banyak kas unit R&D yang mungkin digunakan untuk
pengembangan produk.
3. ‘18
3 Strategic Management
Tools strategy implementation
3. Output control
Output control melibatkan beberapa tujuan sub unit untuk mencapai tujuanya, dalam hal ini
tujuan yang dapat dihitung seperti keuntungan, produktivitas, pertumbuhan, pangsa pasar,
dan kualitas. Kinerja dari manajer subunit dinilai dengan kemampuan mereka untuk mecapai
tujuan yang telah ditetapkan. Jika tujuan tercapai atau terlampaui, manajer subunit akan
memperoleh penghargaan. Jika tujuan tidak tercapai petinggi manajemen biasanya akan
menekan untuk menemukan mengapa dan mengambil tindakan koreksiyang diperlukan.
4. Cultural control
Cultural control terjadi ketika para karyawan masuk dalam sistem nilai dan norma
perusahaan. Ketka hal tersebut berlangsung, karyawan cenderung untuk mengatur perilaku
mereka sendiri, yang mengurangi kebutuhan untuk pengawasan langsung. Pada sebuah
perusahaan dengan kultur yang kuat, pengendalian diri dapat mengurangi kebutuhan untuk
sistem kontrol yang lain.
Sistem insentif
Insentif merupakan sesuatu yang digunakan untuk memberikan hadiah yang sesuai
perilaku karyawan. Banyak karyawan yang memperoleh insentive dalam bentuk bonus
tahunan. Insentive biasanya dihubungakan dengan kinerja terukur yang digunakan untuk
mengontrol output. Sebagai contoh beberpa target untuk memperoleh keuntungan mungkin
digunakan untuk mengukur kinerja bawahan (sub unit), seperti divisis produk global. Untuk
membuat insentive positif bagi karyawan untuk bekerja keras untuk melampaui targetnya,
mereka diberi beberapa bagian keuntungan yang melebihi target tadi.
Sistem kontrol, insentive, dan strategi bisnis internasional
Kunci untuk mengerti hubungan antara strategi internasional, sistem kontrol, dan
sistem incentive adalah konsep performa ambigu (kinerja tidak jelas)
Performa ambigu
Performa ambigu terjadi ketika penyebab rendahnya performa bawahan/sub unit tidak jelas.
Hal ini tidak biasa ketika kinerja bawahan secara parsial bergantung pada performa sub unit
lainnya, ketika tingkat ketergantungan antar sub unit tinggi dalam sebuah organisasi.
Strategi, ketergantungan, dan ketidakjelasan
Pada perusahaan multidomestik, masing-masing operasi nasional adalah berdiri
sendiri. Tingkat ketidakjelasan kinerja rendah. Dalam sebuah perusahaan internasional,
tingkat ketergantungan dalam beberapa hal tinggi. Integrasi diperlukan untuk memfasilitasi
transfer kompetensi dan skill utama. Karena keberhasilan operasi luar negri secara parsial
4. ‘18
4 Strategic Management
Tools strategy implementation
bergantung pada kualitas dari kompetensi yang ditransfer dari home country, sehingga
performa ambigu dapat berlangsung.
Pada perusahaan global situasinya menjadi lebih kompleks.Banyak aktifitas dalam
perusahaan global adalah saling kebergantungan. Tingkat ketergantungan dan performa
ambigu tinggi dalam peruasahaan global. Tingkat performa ambigu juga tinggi pada
perusahaan transnasional. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel interdependensi, performa ambigu
dan biaya control pada empat strategi bisnis Internasional
strategi interdependensi performa ambigu cost & control
Multidomestik rendah rendah rendah
Internasional moderat moderat moderat
Global tinggi moderat moderat
Transnasional sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
Budaya Organisasi
Budaya adalah struktur sosial yang diterapkan pada masyarakat, termasuk juga pada
organisasi. Budaya disebut juga sistem nilai dan norma yang berlaku diantara manusia. Nilai
adalah sesuatu yang abstrak tentang apa yang dipercayai masyarakat sebagai sesuatu yang
baik. Norma berarti aturan masyarakat dan pedoman perilaku yang diterima dalam situasi
tertentu. Nilai dan norma dinyatakan diantara mereka sebagai pola perilaku atau gaya dari
sebuah organisasi yang bagi karyawan baru secara otomatis terdorong untuk mengikutinya.
Walaupun budaya organisasi jarang statis, namun cenderung untuk berubah secara perlahan.
Bagaimana budaya organisasi diciptakan dan dikembangkan?
Budaya organisasi datang dari berbagai sumber. Pertama,persetujuan dari pendiri atau
pemimpin penting yang dapat mempunyai pengaruh pada budaya organisasi, sering
menghasilkan budaya dan norma mereka sendiri. Kedua, budaya sosial luar dari negara
dimana perusahaan itu didirikan. Ketiga,sejarah dari perusahaan tersebut.
Budaya dapat dikembangkan dengan berbagai mekanisme. Pertama, menyewa dan
mempromosikan praktek organisasi, Kedua, strategi memberi reward (hadiah), Ketiga, proses
5. ‘18
5 Strategic Management
Tools strategy implementation
sosialisasi, Keempat, strategi komunikasi. Tujuannya adalah merekrut orang yang
mempunyai nilai konsisten dengan perusahaan tersebut.
Budaya organisasi dan performa dalam bisnis internasional
Dalam budaya yang kuat, hampir semua manajer secara relatif konsisten terhadap nilai
dan norma yang telah secara jelas berdampak pada cara performa mereka dalam
bekerja.Karyawan baru mengadopsi nilai ini secara cepat, dan karyawan yang tidak
melakukan dengan baik dalam nilai dasar tersebut akan cenderung untuk keluar. Dalam
beberapa budaya, eksekutif baru seperti menjadi sama dengan bawahannya sebagaimana
dengan kewenangannya jika dia melanggar nilai dan norma budaya organisasi. Perusahaan
dengan budaya yang kuat biasanya kelihatan dengan outsiders dengan mempunyai gaya atau
cara yang pasti dalam melakukan sesuatu.
6. ‘18
6 Strategic Management
Tools strategy implementation
Dafar Pustaka
Amir Taufiq. Manajemen Strategik ” Konsep dan Aplikasi”. ( Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada,2011)
https://thebigtajikfamily.wordpress.com/2014/06/04/sistem-control-dan-insentifbisnis-
manajemen/