Dokumen tersebut membahas tentang keselarasan tujuan antara individu dan organisasi, faktor yang mempengaruhinya seperti budaya dan gaya manajemen, serta sistem pengendalian formal seperti anggaran dan umpan balik untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi. Jenis-jenis struktur organisasi seperti fungsional, unit bisnis, dan matriks juga dibahas untuk mencapai keselarasan tujuan.
1. KESELARASAN TUJUAN
• Masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan
pribadi dan semua ini tidak selalu selaras dengan
tujuan organisasi.
• SPM yang memadai setidaknya tidak akan mendorong
individu untuk bertindak melawan kepentingan
organisasi, cth penurunan kualitas untuk
mengurangi biaya
• Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga
tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan bisa
selaras dengan kepentingan organisasi.GOAL
CONGRUENCE
2. Faktor yang Mempengaruhi
Keselarasan Tujuan
• Faktor Eksternal
Norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di dalam
masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya.
• Faktor Internal
• Budaya keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut.
• Gaya Manajemen, cth kepemimpinan GE dalam 3
dasawarsa yang sukses dengan model kepemimpinan yang
berbeda-beda.
• Organisasi informal, hubungan yang terjadi dalam struktur
organisasi
• Persepsi dan Komunikasi, menyamakan persepsi melalui
komunikasi
3. Sistem Pengendalian Formal
Sistem di dalam organisasi diklasifikasikan:
2. Sistem pengendalian manajemen
3. Aturan-aturan
Seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan
pengendalian, termasuk di dalamnya adalah instruksi jabatan,
pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan dan
tuntutan etis.
Bentuk aturan:
• Pengendalian fisik ; penjaga keamanan, kunci gudang, dll.
• Manual ; aturan tertulis.
• Pengamanan sistem ; pemeriksaan silang secara terinci,
pembubuhan tanda tangan, dll.
• Sistem pengendalian tugas ; dikendalikan dengan peraturan-
peraturan.
4. Proses Kendali Secara Formal
Suatu perencanaan strategis akan menjadi dasar untuk melaksanakan tujuan dan strategi
organisasi, dikonversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan
belanja yg direncanakan untuk masing2 pusat tanggung jawabPusat tanggung jawab akan
menjalan operasi yang ditugaskan dan hasilnya di laporkan dan dibandingkan dengan target
yang tercantum dalam anggaran jika memuaskan umpan balik dalam bentuk
penghargaan, jika tidak memuaskan, uman balik dalam bentuk tindakan korektif di pusat
tanggung jawab dan peluang revisi rencana.
5. Jenis-Jenis Organisasi
Struktur Fungsional ; Manajer bertanggungjawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti
produksi atau pemasaran.
Alasan: seorang manajer memiliki keahlian spesifik/pengetahuan khusus di bidang tertentu.
keuntungan ; efisiensi
kelemahan ;
1. Ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah, sehingga sulit
mengidentifikasikan bagian dari laba yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi.
2. Perselisihan akan muncul jika dalam sebuah organisasi tersebut terdapat beberapa manajer yang
bekerja dalam satu fungsi
3. Tidak memadai jika diterapkan pada perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam
6. Struktur Unit Bisnis
Struktur unit bisnis ;Manajer bertanggungjawab atas aktivitas dari masing-masing unit
sebagai bagian yang semi independen dari perusahaan
Keuntungan ;
1. Berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum
2. Unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan
kantor pusat
Kelemahan ;
1. Adanya kemungkinan masing-masing staf unit bisnis menduplikasi pekerjaan yang
dalam organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat
2. Perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional digantikan dengan perselisihan
diantara unit-unit bisnis
7. Struktur Matriks
Sruktur matriks ;
Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kmd dibubarkan jika selesai).
Jika para anggota tim proyek ditarik dari organisasi yang mensponsorinya, mereka akan
mempunyai 2 atasan yakni manajer proyek dan manajer departemen fungsional tempat
mereka bertugas ORGANISASI MATRIK. Namun loyalitasnya adalah tetap pada departemen
fungsional. Manajer proyek mempunyai wewenang yang lebih kecil atas personelnya.
Cth: Perawatan sebuah kapal.
Tenaga2 ahli seperti tukang, ahli listrik, ahli logam, tukang pipa akan ditarik dari departemen
fungsional (dalam hal ini galangan kapal). Mereka akan bekerja pada proyek bilamana
keahliannya dibutuhkan.
kelemahan ; akan terjadi konflik kepentingan