1. Dokumen tersebut membahas pentingnya strategi SDM yang tepat dalam menghadapi tantangan era globalisasi agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang.
2. Strategi SDM harus mendukung visi, misi, dan tujuan perusahaan serta menyesuaikan dengan dinamika lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
3. Fungsi utama manajemen SDM mencakup perencanaan, rekrutmen, seleksi, pengembangan, dan evaluasi kiner
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
STRATEGI SDM
1. PENDAHULUAN
Era globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin ketat.
Ditingkat makro, pemerintah perlu meningkatkan kompetensi SDM Melalui program
peningkatan mutu pendidikan. Sedang ditingkat mikro, perusahaan perlu mengadopsi visi,
misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi SDM dan budaya perusahaan yang
tepat pula. Pada dasarnya strategi SDM berkaitan dengan tiga aktivitas SDM : pengadaan,
pemeliharaan serta pelatihan dan pengembangan. Ketiga aspek tersebut perlu mengacu pada
komponen organisasi, seperti misalnya strategi, budaya perusahaan dan struktur agar
mendukung keefektifan perusahaan. Strategi dan perencanaan SDM Perlu didukung oleh
nilai-nilai kreativitas, layanan, continous Learning dan inovatif.
Konsep learning organization seyogyanya diaplikasikan dan dikembangkan untuk
mengantisipasi tantangan lingkungan internal dan eksternal. Makalah ini padasarnya
membahas peranan strategi SDM dalam menghadapi era globalisasi agar perusahaan mampu
bertahan dan berkembang.
1
2. A. Globalisasi dan Dinamika Perubahan
Istilah globalisasi sebenarnya sudah sering dipergunakan sejak beberapa tahun
terkhir ini. Bahkan tidak sedikit pelaku bisnis di dunia dan juga di Indonesia yang sudah
memahaminya. Namun, implikasi globalisasi pada manajemen sumber daya manusia
tampaknya masih kurang diperhatikan secara proporsional karena tolak ukur
keefektifannya kurang memiliki keterkaitan langsung dengan strategi bisnis. Fakta
menunjukkan bahwa peranan manusia dalam menunjang pengimplementasian suatu
strategi perusahaan, SBU (Strategic business Unit) maupun fungsional sangat penting dan
menentukan.
Globalisasi adalah suatu kenyataan dan akan mempunyai dampak langsung
maupun tidak langsung pada kebanyakan aspek bisnis di Indonesia. Untuk memenangkan
persaingan di pasar global, perusahaan harus berupaya membuat atau memunculkan
produk baru yang inovatif, komitmen karyawan/karyawati, pengelolaan perubahan melalui
kerja sama kelompok.mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan professional di
Indonesia tidak selalu mudah. Hal tersebut disebabkan antara lain karena ketidaksesuaian
antara job requirements dengan kompetensi calon. Bajak-membajak tenaga professional
dan headhunting masih masih sering terjadi sampai saat ini.berdasarkan kenyataan ini,
sedini mungkin SDM handal dan berkompetensi tinggi harus disiapkan.
B. Evolusi Manajemen dan Tantangan Strategis
Menurut David (1999) “Strategic management can be defined as the art and science
of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable
organization to achieve its objective”. Manajemen strategi didefinisikan sebagai seni dan
ilmu tentang formulasi, implementasi, dan pengevaluasian keputusan-keputusan secara
fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen
strategi memfokuskan pada manajemen terintegrasi (integrating management), karena
mencakup semua aspek, seperti aspek pemasaran (marketing), keuangan/ akunting,
produksi/operasi, penelitian-pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk
mencapai keberhasilan organisasi.
Tugas Manajemen Strategi
Menurut Michael A. Hitt ( 1997) ada lima tugas manajemen strategi:
1. Memutuskan kegiatan (bisnis) apa yang akan dilakukan oleh badan/oraganisasi dan
menentukan suatu visi strategi.
2. Mengkonversi visi dan misi strategi kedalam bentuk kinerja yang telah ditargetkan
dengan sasaran yang terukur.
3. Menentapkan strategi untuk mencapai hasil yang diharapkan (crafting).
4. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi yang telah dipilih secara efisien dan
efektif.
5. Evaluasi kinerja, tinjauan (reviewing) pengembangan baru, memulai melakukan
penyesuaian koreksi dalam bentuk petunjuk, tujuan, strategi atau implementasi dalam
bentuk pengalaman yang betul-betul nyata, kondisi yang berubah, ide baru dan peluang
baru.
2
3. C. Peran Manajemen SDM di dalam Organisasi
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang
memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan
suatu organisasi.
Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia
sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam pengelolaanya harus
memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspekaspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu
indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus
mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and spencer (1993:911) ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang
menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih
terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi
atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang
spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan
mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat
apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental
tertentu.
D. Lingkungan Industri dan Strategi Manajemen SDM
Manajeman strategi merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan
internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi
lingkungan tersebut. Lingkungan disini termasuk dalam lingkungan eksternal dna internal
perusahaan. Kemajuan suatu usaha merupakan tujuan penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Berbagai strategi dan upaya-upaya yang berorientasi untuk memajukan usaha
tersebut tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan ataupun usaha manajemen dalam
mengatur serta mengendalikan usaha-usaha guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Salah
satu faktor penting dalam suatu manajemen adalah upaya/langkah dalam pengambilan
keputusan bagi seorang menejer suatu perusahaan. Seorang manajer tentunya harus
menganalisis berbagai situasi dan kondisi yang akan berpengaruh dan berdampak pada
keputusan yang akan diambil nantinya.
3
4. 1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan
suatu keputusan.
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh,
dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu, faktor eksternal yang jauh dan faktor eksternal yang
dekat.
A. Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-faktor
yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses
manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan
eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor Sosial
Faktor Teknologi
Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
B. Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat tersebut
bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi juga berkaitan
dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan sumber dana dan
sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula,
faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau
paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor
eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan adalah
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Profil para Pelanggan
Perilaku Pembeli
Faktor Pemasok
Faktor Penyandang Dana
2. Lingkungan Internal
lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
4
5. internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang
diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan
bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan
bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama
dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi
mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
Operasi
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi
produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan
pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan
distribusi produk ke konsumen.
Pemasaran dan Penjualan
Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula
kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
Pelayanan
Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang
mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan
Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian
dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi
Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga
pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia
5
6. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan
penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan
Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas,
dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai
nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
E. Pengertian Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau uman resource department. Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya
manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.Manejemen prestasi
1. Inovasi menyeluruh
2. Kemitraan dan jaringan kerja
F. Fungsi dan Praktek Manajemen SDM
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan
sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan
membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan
keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
6
7. terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi
lainnya.
4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan
(training)
merupakan
proses
pembelajaran
yang
melibatkan
perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga
kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan.
5. Evalauasi Kinerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu
perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan
pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.
6. Komensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
7. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga
tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
8. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan
agar tercipta kerjasama yang panjang.
9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu
yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar ekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan
hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
7
8. Kesimpulan
pemerintah dan pelaku bisnis harus siap menghadapinya dengan mempersiapkan strategi
bisnis dan khususnya SDM agar kita mampu bersaing dalam skala dunia. Mutu SDM harus
berorientasi kedepan, sebab itu continuous learning, fokus pada tim, “empowerment, kreatif,
mengaplikasi paradigma learning organization —- the right man on the right place, at the
right
time,
and
the
right
company
perlu
diaplikasi.
Profesioanalisme manajemen, sistem informasi, budaya perusahaan yang tepat, pemanfaatan
teknologi, strategi fungsional lainnya perlu terpadu dan mendukung pelaksanaan human
resources practices yang sejalan dengan strategi SDM, strategi perusahaan, visi dan misi,
disertai kepemimpinan yang handal, bermotivasi, berwawasan luas yang didukung oleh SDM
yang berkualitas dan berorientasi pada learning organization akan memungkinkan perusahaan
menghadapi persaingan bisnis dengan lebih percaya diri.
Ditingkat makro, dalam menghadapi tantangan globalisasi perusahaan atau pelaku
bisnis, pemerintah atau akademisi perlu mengembangkan tenaga kerja nasional melalui
program-program terpadu dan nyata seperti misalnya penyusun kurikulum pendidikan yang
mengacu pada dunia usaha, dan memberikan pelatihan-pelatihan praktis. Kendati, tugas cukup
berat, kita harus optimis dan segera menentukan dan menjalankan strategi yang tepat dalam
meningkatkan mutu SDM atau tenaga kerja ditingkat nasional kita agar kita tidak tertinggal
jauh dalam percaturan bisnis dunia.
DAFTAR PUSTAKA
8