2. Rogers dan Shoemaker, 1987 :
Seseorang yang relatif sering dapat
mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang
lain untuk bertindak dengan cara tertentu,
secara informal.
Mereka yang sering diminta pendapat serta
nasihatnya mengenai suatu perkara oleh
anggota masyarakat lainnya.
2
3. Mereka yang punya pengaruh terhadap proses
penyebaran inovasi, mereka bisa
mempercepat diterimanya sebuah inovasi
atau menghambat tersebarnya sebuah inovasi
kedalam sistem masyarakat.
Hal ini berati di Indonesia Kyai, tetua
kampung, pemimpin adat, dukun adalah yang
termasuk didalamnya.
3
4. Dalam bidang politik para opinion leader adalah
mereka yang mempunyai otoritas tinggi dan
menentukan sikap dan perilaku pengikutnya.
Mereka diikuti bukan hanya dari kedudukan atau
jabatan politik saja akan tetapi diikuti karena
adanya kewibawaan, ketundukan, kharisma
sampai dengan mitos yang melekat padanya
atau karena pengetahuan atau karena
pengalaman yang dimilikinya
4
5. Di Indonesia tidak semua pemimpin opini
dalam bidang politik mempunyai karakteristik
seperti diatas, kebanyakan dari mereka hanya
dihormati karena jabatan atau kedudukannya
saja.
Ex : Megawati (ketua PDIP) atau Gusdur
(Ketua dewan Syuro Partai kebangkitan
bangsa bisa dijadikan contoh sebagai opinion
leader dalam bidang politik
5
6. Mengapa kedua orang ini bisa kita jadikan
contoh sebagai pemimpin opini dalam bidang
politik :
1. Mereka selalu diikuti dan menjadi panutan bagi
pengikutnya, kadangkala mereka diukti oleh
pengikutnya bukan karena alasan dan ketundukan yang
rasional melainkan, terkadang karena alasan
ketundukan yang irasional.
2. Mereka bisa menentukan apa yang harus dilakukan para
pengikutnya.
3. Media massa sangat kecil pengaruhnya terhadap sikap
dan perilaku masyarakat pengikut kedua orang
tersebut, bahkan tak jarang ketika media massa
menolak ide dua orang itu, para pengikutnya justru
mencari informasi pembenaran untuk mendukung dan
mematuhi pendapat pemimpin opininya.
6
7. Hal diatas berarti :
1. Opinion leader diIndonesia sangat
berpengaruh dalam mempengaruhi proses
kebijkan politik diIndonesia. Ex : beberapa
orang kyai di desa-desa indonesia dapat
menetukan tanda gambar apa yang dipilih
oleh warga desa tersebut.
2. Para pemimpin opini juga bisa mengajak para
pengikutnya untuk menolak kebijakan
pemerintah
3. Pemimpin opini tidak boleh dipandang sebelah
mata agar berbagai kebijakan pemerintah bisa
berhasil
7
8. Di Indonesia para pemimpin opini adalah mereka
yang sangat dipercaya oleh masyarakatnya mereka
ikut menentukan berbagai prilaku masyarakat. Ex :
peranan kyai dalam mensukseskan program keluarga
berencana pada tahun 1970-1990.
Hal ini berarti bahwa seorang kiai dapat berepran
dalan perubahan sosial di Indonesia dengan
keunggulan kretivitasnya yakni “adaftif-kreatif”
dengan kemampuannya dalam memelihara tradisi
lama dan mengambil yang lebih baik dari perubahan
yang baru (M.Munandar Soleiman, 1998)
8
9. Hal diatas berarti : (M.Munandar Soleiman,
1998)
1. Seorang kyai sebagai opinion leader
diIndonesia memiliki kemampuan rasa
(perasaan) yang dalam dan tinggi
kemasyarakatanya (highly developed social
sense)
2. Selalu melandaskan sesuatu kepada
kesepakatan bersama (General consensus)
Hal ini juga berarti ada pengaruh yang kuat
dalam kehidupan sosial masyarakat. Seorang
kyai yang bisa bersentuhan dengan
masyarakat akan menambah kekuatan dirinya
dalam legitimasi ilmu pengetahaun.
9
10. Dalam perkembangannya di Indonesia peran
pemimpin opini lambat laun semakin pudar
sejalan dengan tingkat kemajuan dan
perkembangan media massa yang begitu besar
dan tingkat melek huruf masyarakat yang begitu
meningkat.
Dengan tingkat melek huruf masyarakat yang
meningkat tak sedikit dari para followers dari
opinion leaders telah mampu mengakses media
massa secara langsung, sehingga para followers
tersebut telah mampu menetukan sikap dan
prilakunya sendiri
10
11. Hal diatas juga bisa disebabkan oleh
beberapa point penting :
1. Masuknya teknologi komunikasi dipedesaan
telah menyebabkan berkurangnya peran para
opinion leader karena para followersnya
mengalihkan kepercayaannya pada teknologi
tersebut.
2. Masuknya teknologi komunikasi menyebakan
hubungan intim yang selama ini terbina antara
pemimpin opini dengan masyarakat atau antar
masyarakat itu sendiri kian memudar. Dahulu
penyebar luasan informasi dilakukan melalui
tatap muka, sedangkan kini penyebaran
informasi sudah bisa dinikmati lewat media
TV atau Radio
11
12. 3. Masuknya teknologi komunikasi telah
mengubah muatan penting dalam komunikasi
dipedesaan. Sebelum masuk teknologi
komunikasi hubungan antar masyarakat
didasarkan pada hubungan saling memiliki,
gotong royong dan rela berkorban, namun
setelah masuknya teknologi pola komunikasi
hubungan antar masyarakat telah berubah
menjadi hubungan yang berdasarkan suasana
saling menguntungkan.
4. Namun dalam bidang politik peran para
opinion leader masih cukup besar, terutama
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku para
pemilih.
12
13. Mempunyai struktur jaringan yang telah
tertentu (kerabat, keluarga, suku, keluarga
besar dsb) yang sangat kuat.
Adanya garis hierarki yang ketat dalam
berkomunikasi sebagai bawaan dari sistem
tradisional (feodal).
Para opinion leader berada dalam pranata-
pranata informal.
Para opinion leader diIndonesia dianggap
bersifat polimorfik, yaitu sebagai tempat
menanyakan segala hal.
13
14. Nurudin,Sistem Komunikasi Indonesia,PT.
Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2010
Diktat dan hand out perkuliahan.
Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia,
Putaka Pelajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
edisi revisi, 2009
14